BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas 2 SDN Salatiga 08

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1.Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang pada semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 mulai bulan Februari sampai dengan selesai. Jadwal Penelitian seperti dibawah ini. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Januari Februari Maret April No. Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Proposal PTK X X X 2. Siklus I Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi X X X X X 3. Siklus II Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi X X X X X 4. Pelaporan X X X X X 3.1.2.Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri Medayu 01, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 6 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Penelitian ini menggunakan teknik saturasi (total sampling), maksudnya adalah pengambilan sampel diambil dari semua anggota dari populasi yang ada, yaitu seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Medayu 01 16

17 3.2.Variabel Penelitian Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai seorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Variabel berasal dari bahasa Inggris variable yang berarti faktor yang tak tetap atau berubah-ubah. Variabel adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk kualitas, kuantitas, mutu standar, dan sebagainya. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu satu variabel independen dan satu variabel dependen. 1. Variable independen Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Variabel bebas atau variabel perlakuan merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Dari hasil kajian teori dan hasil kajian penelitian yang relevan, penggunaan model pembelajaran problem based learning dan memanfaatkan media CD interaktif dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Problem based learning ialah lingkungan belajar yang didalamnya menggunakan masalah yaitu sebelum belajar mempelajari suatu hal, mereka diharuskan mengidentifikasi masalah, baik yang dihadapi secara nyata maupun telaah kasus. Langkah penerapannya sebagai berikut : (1). orientasi siswa pada masalah. (2). mengorganisasikan siswa untuk belajar. (3). membimbing individual maupun kelompok. (4.) mengembangkan dan menyajikan hasil karya. (5). menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. CD Interaktif ialah media yang memiliki unsur audio-visual (termasuk animasi). Disebut interaktif karena media ini dirancang dengan melibatkan respon pemakai secara aktif. Jadi, dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah penggunaan model pembelajaran problem based learning (X1) dan memanfaatkan media CD interaktif (X2). Dimana penggunaan model pembelajaran problem based learninng dan memanfaatkan media CD interaktif akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

18 2. Variable dependen Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah hasil belajar (Y). Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan keterampilan yang dimiliki oleh setiap individu. Hasil belajar pada penelitian ini diukur melalui test. 3.3.Jenis dan Rencana Tindakan 3.3.1.Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif dilakukan oleh guru kelas sebagai pelaksana tindakan belajar mengajar dan peneliti sebagai perancang serta pengolah data hasil kegiatan belajar mengajar. Rapoport dalam Wiriaatmadja (2006:11) mengartikan penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama. Ebbutt memaknai penelitin tindakan kelas sebagai kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut (Wiriaatmadja, 2006:12). Pada intinya PTK merupakan suatu penelitian yang asal permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau lamunan seorang peneliti (Arikunto et al, 2007:104). Dengan demikian, penelitian tindakan kelas (Classroom action research) terkait dengan persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Dengan melaksanakan PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, dengan menerapkan berbagai teori dan teknik pembelajaran yang relevan dan kreatif.

19 3.3.2.Teori Penelitian Tindakan Kelas Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori model spiral dari Kemmis dan Taggart (1988). Dalam model ini Kemmis dan Taggart (Hopkins, 1993: 48) menjelaskan tahap-tahap penelitian tindakan yang dilakukannya (Rochiati, 2005: 66) sebagai berikut : - Plan (perencanaan) Pada tahap ini, yang dilakukan adalah merancang strategi pembelajaran yang akan digunakan setelah melakukan pengamatan (observasi) untuk mengetahui tindakan apa yang harus diambil. - Action (tindakan) Melaksanakan penelitian sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. - Observe (pengamatan) Melakukan observasi atau pengamatan terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Observasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh tindakan yang telah dilakukan. - Reflect (refleksi) Mengkaji hasil pengamatan untuk menentukan langkah berikutnya yang akan diambil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan dibawah ini : Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1988).

20 3.3.3.Rencana Tindakan Pelaksanaan penelitian didesain dalam 2 siklus dan masing-masing siklus dilaksanakan melalui 4 tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. 1. Perencanaan Kegiatan perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Rancangan harus dilakukan bersama antara guru yang akan melakukan tindakan dan peneliti yang akan mengamati proses jalannya tindakan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan meliputi: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. b. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi mengenai kemandirian belajar siswa. c. Mempersiapkan sarana pembelajaran yang akan digunakan. d. Menyusun Lembar Soal sebagai latihan siswa. e. Menyusun soal tes hasil belajar untuk siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan problem based learning dan memanfaatkan media CD interaktif, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah direncanakan, sedangkan peneliti berlaku sebagai observer partisipatif saat proses pembelajaran dengan problem based learning dan memanfaatkan media CD interaktif berlangsung. Peneliti mengamati aktivitas yang sedang berlangsung dan membantu terlaksananya proses pembelajaran. 3. Observasi Observasi merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan seorang pengamat lain. Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati kemandirian belajar siswa saat proses pembelajaran.

21 4. Refleksi Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Data yang diperoleh pada tahap observasi dianalisis, kemudian dilakukan refleksi untuk melakukan penilaian proses yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Refleksi ini berguna untuk memberikan masikan-masukan disiklus selanjutnya. 3.4.Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1.Jenis Data a. Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa, keterampilan guru dalam mengajar, wawancara serta catatan lapangan dengan menerapkan model problem based learning dan memanfaatkn media CD interaktif. b. Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang diperoleh siswa melalui soal evaluasi. 3.4.2.Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tes Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuah sampel perilaku (menjawab pertanyaan seberapa baikkah seorang siswa melakukan tugas pelajaran baik dibandingkan dengan siswa lainnya maupun dibandingkan dengan tolok ukur pengerjaan sebuah tugas pelajaran). Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berupa soal pilihan ganda dan soal isian singkat. Post tes pada siklus I terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 10 soal isian

22 singkat. Post tes siklus II terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Tes ini dilaksanakan di kelas V semerter II tahun ajaran 2012-2013 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Standar kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Tes ini digunakan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa. Tes dilaksanakan diakhir pertemuan dari tiap siklus. Adapun kisi-kisi soal sebagai berikut: Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I dan II No Soal Kompetensi Dasar Indikator Pilihan Esay Ganda 7.4 Mendeskripsikan Siklus I proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. 1. Mendeskripsikan proses daur air dan manfaat air bagi makhluk hidup. 1,2,3,4,5,6,7,8 1,3,4,5,6 2. Mendeskripsikan pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air. 9,10,11,12,13, 14,15 2,7,8,9,10 7.5 Mendeskripsikan Siklus II perlunya penghematan air 1. Mendeskripsikan cara-cara menghemat air dalam kegiatan sehari-hari. 2,4,5,8,9,11,1 2, 14,17,18,20. 2. Mejelaskan perlunya menghemat air. 1,3,6,7,10,13, 15,16,19. Teknik pengumpulan data dengan tes digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Sebelum menggunakan teknik ini, perlu diadakan uji coba untuk mengukur validitas dan reliabilitas.

23 a. Validitas Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diuji (Prayitno, 2010: 90). Uji validitas digunakan untuk mengukur suatu ketepatan item dalam kuisioner atau skala, apakah iten-iten pada kuisioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang diukur. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item. Validitas item ditunjukan dengan adanya kolerasi atau dukungan terhadap item total (skor total). Perhitungan dilakuakn dengan cara mengkolerasikan skor item dengan skor total item. Dari perhitungan kolerasi akan didapat suatu koefisien kolerasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, biasa dilakukan uji signifikan koefisien kolerasi pada taraf signifikansi 0,05 artinya suatu item dianggap valid jika berkolerasi signifikan terhadap skor total. Atau melakukan langsung terhadap koefisien kolerasi, biasa digunakan minimal kolerasi 0,30. Menurut Azwar (1999) semua item yang mencapai 0,30 daya pembedanya sangat memuaskan. Azwar mengatakan apabila jumlah item belum mencukupi kita biasa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria dibawah 0,20 sangat tidak disarankan. Pada penelitian ini dilakukan uji signikansi koefisiensi kolerasi dengan menggunakan r kritis pada taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Pada penelitian ini teknik pengujian yang digunakan untuk uji valititas adalah menggunakan korelasi Bivariate Peason (Prodak Momeri Pearson) dan Corrected item- Total Correlation. Pada pebelitian ini peneliti menggunakan SPSS for Windows 18.0. Uji validitas item soal siklus I dilakukan dengan 20 item soal Pilihan ganda dan 15 item esay. Dari item soal tersebut diperoleh r tabel sebesar 0,344 untuk pilihan ganda dan r tabel 0,512 untuk soal esay. Uji validitas item soal siklus II dilakukan dengan 25 item soal Pilihan ganda diperoleh r tabel sebesar 0.396. Apabila Corrected item- Total correlation disesuai atau diatas r tabel maka dintatakan item tersebut valid, namun apabila kurang atau dibawah r tabel item

24 tersebut dinyatakan tidak valid. Setelah dilakukan uji validitas diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.3. Tabel Uji Validitas Instrumen Pilihan Ganda Siklus I Item-Total Statistics No Soal Corrected Item-Total Correlation Keterangan PG1.793 Valid PG2.809 Valid PG3.826 Valid PG4.855 Valid PG5.121 Tidak Valid PG6.860 Valid PG7.809 Valid PG8 -.184 Tidak Valid PG9.829 Valid PG10.946 Valid PG11.736 Valid PG12 -.277 Tidak Valid PG13.826 Valid PG14.239 Tidak Valid PG15.592 Valid PG16.946 Valid PG17.843 Valid PG18.742 Valid PG19.297 Tidak Valid PG20.811 Valid *dicopy dari analisis SPSS for Windows 18.0 Dari hasil uji validitas diatas dipeloleh 15 item soal valid dan 5 item soal yang tidak valid. Item soal yang tidak valid terdapat pada nomor soal 5, 8, 11, 14 dan 19. Dari item soal yang tidak valid maka tidak akan digunakan pada soal evaluasi.

25 Tabel 3.4. Tabel Uji Validitas Instrumen Esay Item-Total Statistics No Corrected Item-Total Correlation Keterangan ESAY1,931 Valid ESAY2,826 Valid ESAY3,831 Valid ESAY4,111 Tidak Valid ESAY5,957 Valid ESAY6,747 Valid ESAY7,957 Valid ESAY8 -,193 Tidak Valid ESAY9,619 Valid ESAY10 -,105 Tidak Valid ESAY11,931 Valid ESAY12,957 Valid ESAY13 -,418 Tidak Valid ESAY14,957 Valid ESAY15,864 Valid *dicopy dari analisis SPSS for Windows 18.0 Dari hasil uji validitas diatas dipeloleh 11 item soal valid dan 4 item soal yang tidak valid. Item soal yang tidak valid terdapat pada nomor soal 4, 8, 10 dan 13. Dari item soal yang tidak valid maka tidak akan digunakan pada soal evaluasi. Sedangkan item soal yang valid 1,2,3,5,6,7,9,11,12,14 dan 15 maka item soal yang valid tersebut akan digunakan sebagai soal post tes.

26 Tabel 3.5. Tabel Uji Validitas Instrumen Pilihan Ganda Siklus II Item-Total Statistics No Soal Corrected Item-Total Correlation Keterangan PG1.547 Valid PG2.746 Valid PG3.514 Valid PG4.653 Valid PG5.762 Valid PG6.653 Valid PG7.389 Tidak Valid PG8.563 Valid PG9.503 Valid PG10.469 Valid PG11.187 Tidak Valid PG12.594 Valid PG13.738 Valid PG14.633 Valid PG15.360 Tidak Valid PG16.503 Valid PG17.633 Valid PG18.503 Valid PG19.653 Valid PG20.362 Tidak Valid PG21.713 Valid PG22.692 Valid PG23.864 Valid PG24.722 Valid PG25.157 Tidak Valid *dicopy dari analisis SPSS for Windows 18.0

27 Dari hasil uji validitas diatas dipeloleh 20 item soal valid dan 5 item soal yang tidak valid. Item soal yang tidak valid terdapat pada nomor soal 7, 11, 15, 20 dan 25. Dari item soal yang tidak valid maka tidak akan digunakan pada soal evaluasi. b. Reliabilitas Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut menunjukan hasil-hasil yang mantap. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Prayitna, 2010: 97). Penelitian ini menggunakan SPSS for Windows 18.0. penelitian ini menggunakan Cronbach s Alpha. Untuk melihat suatu soal atau instrumen tersebut reliabel atau tidak menurut Sekaran (Prayitna, 2010: 98) pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Kererangan reliabilitas instrumen sebagai berikut: Tabel 3.6 Keterangan Reliabilitas Reliabilitas Keterangan < 0,6 Kurang baik 0,7 Dapat diterima > 0,8 Baik Dari uji reliabilitas yang telah dilakukan diperoleh hasil 0,926 untuk pilihan ganda dan 0,900 untuk soal esay. Dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan maka item soal tersebut dapat digunakan dengan keterangan baik karena diatas 0,8. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,926 40

28 Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Soal Esay Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,900 15 Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.925 25 2. Lembar Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003:122). Menurut Arikunto, observasi atau mengamati adalah menatap kejadian, gerak atau proses (Arikunto, 2002:205). Penulis menggunakan metode ini guna memperoleh data tentang keadaan SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Lembar observasi berisikan tentang aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran problem based learning dengan memanfaatkan media CD Interaktif. Berikut kisi-kisi observasi aktivitas guru dan siswa.

29 Tabel 3.10. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Aspek Sub Aspek Indikator Item I. Kegiatan Awal II. Kegiatan Inti III. Kegiatan Akhir melakukan kegiatan apersepsi. 1 menyampaikan tujuan pembelajaran. A. Penyajian materi meminta siswa mendengarkan penjelasan materi melalui CD Interaktif. mengulang penjelasan materi secara singkat. meminta siswa bertanya apabila ada materi yang kurang dipahami B. Penerapan PBL 1. orientasi siswa pada menyajikan masalah yang berkaitan masalah. dengan pembelajaran. 2. mengorganisasikan membagi siswa kedalam beberapa siswa untuk belajar. kelompok 3. membimbing membimbing siswa menganalisis individual maupun dan mendefinisikan masalah. kelompok. 4. mengembangkan membantu siswa membuat laporan dan menyajikan diskusi dari analisa yang dilakukan. hasil karya. meminta siswa menyajikan hasil diskusi didepan kelas. 5. mengan alisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. C. Menarik kesimpulan menganalisa ulang dan mengevaluasi apabila belum tepat. menarik kesimpulan dari 12 pembelajaran yang telah dilakukan D. Evaluasi Melakukan refleksi pembelajaran. 13 Memberikan soal evaluasi kepada siswa 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 14 Tabel 3.11. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

30 Aspek Sub Aspek Indikator Item I. Kegiatan Awal II. Kegiatan Inti menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. memperhatikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran. A. Penyajian materi mendengarkan penjelasan materi melalui CD interaktif. memperhatikan penjelasan guru. 4 1 2 3 B. Penerapan PBL III. Kegiatan Akhir 1. orientasi siswa pada masalah. 2. mengorganisasikan siswa untuk belajar. 3. membimbing individual maupun kelompok. 4. mengembangkan dan menyajikan hasil karya. 5. menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. C. Menarik kesimpulan memperhatikan masalah yang disajikan oleh guru. mengajukan pertanyaan kepada guru. Membentuk kelompok 7 menganalisis masalah dan mendifinisikan masalah dengan bimbingan guru membuat laporan diskusi dari analisa yang dilakukan. menyajikan hasil diskusi didepan kelas. kelompok lain memberikan tanggapan hasil diskusi. menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan D. Evaluasi melakukan refleksi pembelajaran. 13 5 6 8 9 10 11 12 mengerjakan soal evaluasi 14 3. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui dokumentasi atau catatan-catatan penting, surat kabar, internet dan sebagainya. Penggunaan metode

31 ini sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan meramalkan, baik dokumen itu merupakan dokumen pribadi maupun resmi. Suharsimi Arikunto (2002: 206) berpendapat bahwa metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, majalah, prasasti, rapat, agenda dan sebagainya. Adapun dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mencari data tentang sejarah berdirinya SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, struktur organisasi, data guru dan siswa, dan lain-lain. 3.5.Indikator Keberhasilan Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan memanfaatkan CD Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: minimal 80 % siswa kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang mengalami peningkatan hasil belajar dengan nilai diatas KKM yaitu 70 dalam mata pelajaran IPA 3.6.Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai tes sebelum perbaikan, setelah siklus I dan setelah siklus II. Berdasarkan perbandingan nilai tersebut, maka akan diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Kemudian untuk mengetahui peningkatan ketuntasan belajar siswa dapat menggunakan perbandingan ketuntasan klasikal sebelum perbaikan, setelah siklus I dan setelah siklus II. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan ketuntasan belajar siswa dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Menghitung rata-rata nilai

32 Untuk menghitung rata-rata nilai menggunakan rumus: Keterangan : x i = rata-rata nilai n = jumlah seluruh nilai N = jumlah siswa 2. Menghitung ketuntasan belajar Siswa dikatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai sama dengan atau lebih dari KKM yaitu 70. Sedangkan untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal sebagai berikut: Prosentase Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika minimal 80% populasi kelas telah tuntas belajar.