Elly Musta adah 1, Erna Apriliani 2

dokumen-dokumen yang mirip
PENYELESAIAN INVERS PROBLEM PADA REAKSI DIFUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OPTIMASI

BAB III TRANSFORMASI MATRIKS DERET DIRICHLET HOLOMORFIK. A. Transformasi Matriks Mengawetkan Kekonvergenan

TUGAS AKHIR ALGORITMA MODIFIKASI BROYDEN-FLETCHER-GOLDFARB- SHANNO (MBFGS) PADA PERMASALAHAN OPTIMASI

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

PROGRAM FRAKSIONAL LINIER DENGAN KOEFISIEN INTERVAL. Annisa Ratna Sari 1, Sunarsih 2, Suryoto 3. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KALKULUS LANJUT A (S1 / TEKNIK INFORMATIKA ) KODE / SKS KD

KAJIAN OPERASI ARITMETIKA INTERVAL DAN SIFAT-SIFATNYA

ON SOLUTIONS OF THE DISCRETE-TIME ALGEBRAIC RICCATI EQUATION. Soleha Jurusan Matematika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan,

TINJAUAN PUSTAKA. diketahui) dengan dua atau lebih peubah bebas dinamakan persamaan. Persamaan diferensial parsial memegang peranan penting di dalam

REFLEKSIVITAS PADA RUANG ORLICZ DENGAN KEKONVERGENAN RATA-RATA

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

BAB V KEKONVERGENAN BARISAN PADA DAN KETERKAITAN DENGAN. Pada subbab 4.1 telah dibahas beberapa sifat dasar yang berlaku pada koleksi

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

BAB I PENDAHULUAN ( )

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

Metode Asimilasi Data sebagai Estimasi Penyelesaian Masalah-masalah Lingkungan

Estimasi Solusi Model Pertumbuhan Logistik dengan Metode Ensemble Kalman Filter

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG BERNORMA CONE BERNILAI-

KEKONVERGENAN SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE SATU MENGGUNAKAN METODE ITERASI VARIASIONAL

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA NONLINIER ORDE DUA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE

ALGORITMA MODIFIKASI BROYDEN-FLETCHER-GOLDFARB-SHANNO (MBFGS) PADA PERMASALAHAN OPTIMASI

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

Oleh : Rahanimi Pembimbing : Dr. M Isa Irawan, M.T

OPTIMISASI KONVEKS: KONSEP-KONSEP

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

Solusi Problem Dirichlet pada Daerah Persegi dengan Metode Pemisahan Variabel

IDEAL PRIMA FUZZY DI SEMIGRUP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODIFIKASI ARITMETIKA INTERVAL DAN PENERAPANNYA PADA SISTEM PERSAMAANINTERVAL LINEAR

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemrograman nonlinear, fungsi konveks dan konkaf, pengali lagrange, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Persamaan Diferensial (Bronson dan Costa, 2007) terhadap satu atau lebih dari variabel-variabel bebas (independent

SUBRUANG VEKTOR. Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.Pd

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

TUGAS AKHIR KAJIAN SKEMA BEDA HINGGA TAK-STANDAR DARI TIPE PREDICTOR-CORRECTOR UNTUK MODEL EPIDEMIK SIR

BAB III FUNGSI TERUKUR LEBESGUE. Setelah dibahas mengenai ukuran Lebesgue dan beberapa sifatnya pada

Aplikasi Fungsi Diferensial Riccati Pada Sistem Dinamik Dua Kendali Waktu Berhingga

PEMETAAN KONTRAKTIF LEMAH MULTIVALUED DI RUANG METRIK PARSIAL

Sidang Tugas Akhir - Juli 2013

PDP linear orde 2 Agus Yodi Gunawan

KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

KOMBINASI PERSYARATAN KARUSH KUHN TUCKER DAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PEMROGRAMAN KUADRATIK KONVEKS BILANGAN BULAT MURNI

BAB IV REDUKSI BIAS PADA PENDUGAAN

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

Beberapa Sifat Operator Self Adjoint dalam Ruang Hilbert

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

OPERASI MODIFIKASI ARITMATIKA INTERVAL TERHADAP INVERS MATRIKS INTERVAL

Menentukan Distribusi Temperatur dengan Menggunakan Metode Crank Nicholson

Syarat Fritz John pada Masalah Optimasi Berkendala Ketaksamaan. Caturiyati 1 Himmawati Puji Lestari 2. Abstrak

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA TAK LINEAR DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERLUASAN INTEGRAL

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Usia massa air sering diperkirakan melalui metode perhitungan radio-usia dihitung dari mulai di distribusikannya radioaktif pelacak.

BAB VIII PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Ruang Norm-n Berdimensi Hingga

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Arie Wijaya, Yuni Yulida, Faisal

PENGGUNAAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PADA KALKULUS VARIASI ABSTRACT

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN: DUA TIPE PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE

OPTIMASI PROGRAM LINIER PECAHAN DENGAN FUNGSI TUJUAN BERKOEFISIEN INTERVAL

Ketunggalan titik Tetap Pemetaan Kondisi Tipe Kontraktif pada Ruang Banach

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. September 12, Dosen FMIPA - ITB

Metode Elemen Batas (MEB) untuk Model Konduksi-Konveksi dalam Media Anisotropik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dan kotoran manusia atau kotoran binatang. Semua polutan tersebut masuk. ke dalam sungai dan langsung tercampur dengan air sungai.

SEMINAR TUGAS AKHIR. Penerapan Metode Ensemble Kalman Filter untuk Estimasi Kecepatan dan Ketinggian Gelombang Non Linear pada Pantai

MA3231 Analisis Real

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

KONTROL OPTIMAL UNTUK DISTRIBUSI TEMPERATUR DENGAN PENDEKATAN BEDA HINGGA

MODUL ATAS RING MATRIKS ( ) Arindia Dwi Kurnia Universitas Jenderal Soedirman Ari Wardayani Universitas Jenderal Soedirman

Metode elemen batas untuk menyelesaikan masalah perpindahan panas

PENYELESAIAN MASALAH NILAI AWAL PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE DUA MENGGUNAKAN MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN

BAB VII MATRIKS DAN SISTEM LINEAR TINGKAT SATU

RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah : MAA 526 Nama Mata Kuliah : Analisis Fungsional

II. TINJAUAN PUSATAKA

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

Jurnal MIPA 38 (1) (2015): Jurnal MIPA.

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

TEORI IDEAL PADA SEMIRING FAKTOR DAN SEMIRING TERNARY FAKTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SYARAT FRITZ JOHN PADA MASALAH OPTIMASI BERKENDALA KETAKSAMAAN. Caturiyati 1 Himmawati Puji Lestari 2. Abstrak

SECOND ORDER CONE (SOC) DAN SIFAT-SIFAT KENDALA SECOND ORDER CONE PROGRAMMING DENGAN NORMA

Konvergensi Global Metode Spectral Conjugate Descent yang Baru Menggunakan Pencarian Garis Armijo yang Termodifikasi

Pertemuan 1 dan 2 KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

SUATU KAJIAN TITIK TETAP PEMETAAN k-pseudononspreading SEJATI DI RUANG HILBERT

BAB III : SISTEM PERSAMAAN LINIER

MODEL LOGISTIK DENGAN DIFUSI PADA PERTUMBUHAN SEL TUMOR EHRLICH ASCITIES. Hendi Nirwansah 1 dan Widowati 2

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PENYELESAIAN INVERS PROBLEM PADA REAKSI DIFUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OPTIMASI Elly Musta adah 1, Erna Apriliani 2 elly_mustaadah@yahoo.co.id 1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2 Dosen Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Abstrak Invers problem banyak muncul pada bidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Pada dasarnya, invers problem menggunakan pengukuran nyata dari parameter yang diamati untuk menyimpulkan nilai dari suatu parameter model. Invers problem dalam hal ini, merekonstruksi dua koefisien independent (bebas) dalam sistem reaksi difusi dari pengukuran akhir, dengan dua persamaan. Model matematika reaksi difusi yang merupakan persamaan parabolik akan ditransformasikan menjadi masalah optimasi dengan menggunakan kerangka kontrol optimal. Minimizer untuk fungsi kontrol ditetapkan. Penelitian ini didasarkan pada studi literatur yang meliputi kajian eksistensi. Kata Kunci: Invers Problem, Kontrol Optimal, Reaksi Difusi 1. PENDAHULUAN Pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, invers problem banyak muncul, misalnya pada dinamika populasi, pencitraan optik medis, penginderaan jauh dan ilmu pertahanan (K.Sakhtivel dkk, 2010). Berbagai metode telah dipergunakan untuk menyelesaikan masalah invers problem. Dalam masalah ekologi, sebagai contoh, sistem reaksi difusi. Penelitian telah dilakukan untuk sistem reaksi difusi dengan satu obyek saja. Pada penelitian ini akan disajikan dua obyek yang mengalami reaksi kimia. Misalkan, ada spesies yang berbeda berinteraksi satu sama lain dan berinteraksi dalam reaksi kimia. Model matematika untuk sistem reaksi difusi di peroleh dari direct problem (masalah langsung). Akan tetapi terdapat beberapa parameter fisik dari persamaan tersebut yang tidak diketahui. Oleh karena itu perlu diketahui parameter fisik dari model matematika tersebut yang nantinya dapat menjadi sebuah produk. Invers problem digunakan untuk menentukan koefisien yang tidak diketahui dari suatu model matematika. Dalam hal ini, akan digunakan metode optimasi. Yaitu dengan merubah masalah tertentu kedalam kontrol optimum dengan menggunakan teori optimasi. Berdasarkan hal tersebut, maka yang ingin ditunjukkan adalah : apakah metode optimasi sesuai untuk masalah invers problem pada sistem reaksi difusi? M-1

Elly Musta adah / Penyelesaian Invers Problem Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai adalah menunjukkan bahwa metode optimasi tersebut sesuai untuk masalah invers problem pada sistem reaksi difusi dengan menguji eksistensinya, dalam menentukan invers problem dari dua koefisien dan secara bersamaan untuk sistem reaksi difusi dua persamaan yang berhubungan dengan penyelesaian sistem pada waktu akhir. 2. PEMBAHASAN Dalam masalah ekologi, ada dua spesies berbeda yang saling berinteraksi dalam reaksi kimia, dengan zat kimia yang berbeda dan menghasilkan zat yang baru. Pada model masalah seperti ini digunakan persamaan differensial. Sebagai contoh, sistem reaksi difusi bisa diturunkan pada model ruang dan waktu. Dalam hal ini, dimisalkan dan adalah fungsi kepadatan populasi dari dua spesies atau konsentrasi dari dua bahan kimia. Sistem reaksi difusi dengan kondisi batas Dirichlet nol ditulis sebagai berikut: (K.Sakhtivel dkk, 2010 ) (1) Dengan kondisi batas,, =, Interval dan adalah saat sembarang. Kondisi awal dan, hanya tergantung pada, dan merupakan paramater yang tidak diketahui dan koefisien, diasumsikan smooth dan tidak tergantung pada waktu (t). Misal, diasumsikan ada kemungkinan untuk memberikan tambahan temperatur (suhu) untuk masalah invers panas: sebagai contoh, tambahan data, pada saat akhir suhu diketahui. =, =, (2) Berdasarkan error estimasi dan, Yang ingin dicari adalah untuk memperoleh stabilitas perkiraan (estimasi) untuk menentukan invers problem dari dua koefisien dan secara bersamaan dalam sistem reaksi difusi dua persamaan yang berhubungan dengan penyelesaian sistem pada waktu akhir. Misalkan merupakan persamaan estimasi untuk sistem reaksi difusi, dituliskan sebagai berikut,, (3) Dengan kondisi batas,, M-2

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011, Misalkan didefinisikan,,, dan. Dengan melakukan pengurangan pada (3) dari (1) ( ) ( ) Sehingga dihasilkan,, (4) Dengan syarat,,, Permasalahan yang muncul selanjutnya adalah bagaimana meminimalkan selisih koefisien yang sebenarnya, dengan koefisien yang diestimasi,. 2.1 Transformasi Kontrol Optimal Pada bagian ini, masalah reaksi difusi dirubah kedalam masalah kontrol optimal. Dalam kontrol optimal, istilah optimal seringkali merujuk pada minimal, misal meminimalkan kesalahan, waktu, dan lain-lain. Dalam hal ini, yang akan diminimalkan adalah selisih koefisien dari persamaan sistem reaksi difusi. Untuk, diasumsikan koefisien,,, dan data awal, memenuhi,,,,, dan, Dengan, memenuhi kondisi batas Dirichlet homogen. Didefinisikan suatu himpunan = { } (5) Dan persoalan kontrol optimum sebagai berikut: akan ditentukan ( ) yang memenuhi (6) Dengan M-3

Elly Musta adah / Penyelesaian Invers Problem ( ) ) (7) dan merupakan penyelesaian dari persamaan (1) untuk koefisien tertentu yang diberikan. Sedangkan konstanta, dan, diberikan dan adalah parameter regularisasi. 2.2 EKSISTENSI Terlebih dahulu akan dikaji eksistensi untuk penyelesaian masalah kontrol optimal. Pada paper Sakhtivel dkk. (2010), terdapat teorema untuk menunjukkan eksistensi dari penyelesaian tersebut. Teorema 2.2.1 Jika merupakan penyelesaian untuk sistem (1) maka ada suatu nilai minimizer ( ) sedemikian hingga Bukti. Dari definisi, maka fungsi adalah nonnegatif (positif) pada batas bawah terbesar. Misal menjadi barisan yang meminimalkan, sebagai contoh,, untuk Jika n Misal, ini menunjukkan bahwa + Dengan konstan tidak tergantung n. Kemudian norm Sobolev untuk, menunjukkan + Demikian, dengan eksistensi penyelesaian klasik untuk persamaan parabola, + Untuk sebarang +,, didapatkan mempunyai Kemudian ada sub barisan dari, dinotasikan dengan, sehingga secara keseluruhan (uniformly) pada uniformly pada. M-4

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 Karena itu mengganti pada (4.1) dengan sampai dengan batas, tampak bahwa memenuhi sistem (4.1). Dengan teorema kekonvergenan kontrol Lebesque dan weak semicontinuity dari norm-, diperoleh = Karena itu = Jadi adalah penyelesaian optimal dari permasalahan kontrol optimal (5), (6), dan (7). 2.3 Syarat Perlu (Necessary Condition) Terdapat syarat perlu untuk kondisi optimal yang harus dipenuhi oleh masing-masing kontrol optimal. Misalkan merupakan penyelesaian dari sistem adjoint yang berhubungan dengan persamaan (1) dari bentuk (8) Dengan nilai penyelesaian untuk sistem (1) pada waktu akhir } Teorema 2.3.1 Misal menjadi penyelesaian dari permasalahan kontrol optimal (6). maka terdapat satu himpunan fungsi yang memenuhi ( ) + [ ] (9) Untuk sebarang Bukti. Untuk sebarang dan, Dimisalkan = dan = Kemudian ada penyelesaian dari sistem (1) dengan koefisien dan memenuhi = = [ ] + (10) Dengan = dan =. Turunan Fréchet dari, diperoleh = ([ ] [ ] ) + [ ] Dengan adalah penyelesaian optimal, sehingga M-5

Elly Musta adah / Penyelesaian Invers Problem (11) Jika dimisalkan = ( ), kemudian memenuhi sistem berikut dengan koefisien.,, Misal dan, terlihat bahwa memenuhi sistem berikut,, (12) Dengan dan. Dari bentuk (11), akan ditunjukkan bahwa ([ ] [ ] ) + [ ] Dari persamaan bentuk (8) diperoleh ( ) + [ ] (13) Misalkan adalah penyelesaian dari persamaan (8) dan dikalikan dengan, sehingga diperoleh 0 = = = Akhirnya diperoleh bentuk persamaan berikut = Berdasarkan persamaan (12) maka persamaan diatas menjadi (14) Dan dengan cara yang sama, didapatkan bentuk persamaan (8b) sebagai berikut (15) Dengan mensubstitusi persamaan (14) dan (15) ke persamaan (13), maka diperoleh ( ) + [ ] 2.4 Kestabilan Hasil Estimasi Pada bagian ini, akan dikaji stabilitas estimasi untuk invers problem dari mendapatkan kembali dua koefisien penghalus (smooth) dan pada sistem parabolik yang telah M-6

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 diberikan. Permasalahan kontrol optimal ditetapkan pada bagian sebelumnya akan digunakan untuk membuktikan stabilitas estimasi. Dalam paper K. Sakhtivel, dkk.(2010), terdapat lemma yang digunakan untuk menentukan kestabilan hasil estimasi. Lemma 2.4.1. Misal menjadi penyelesaian pada persamaan (4). Maka diperoleh estimasi berikut: ( + ) (16) Dengan nilai konstan = Bukti. Persamaan (4) dikalikan dengan U dan mengintegralkan untuk mendapatkan Misal, koefisien = dan menerapkan ketidaksamaan Cauchy, maka diperoleh Dengan cara yang sama dilakukan juga pada persamaan (4b). Dengan menggabungkan dua estimasi tersebut, maka diperoleh * + ( ) ini mengikuti * ( )+ ( ) Dengan mengintegralkan dari sampai, maka dihasilkan ( Dengan cara yang sama, berlaku untuk persamaa adjoint nya. Lemma 2.4.2 Misal menjadi penyelesaian dari persamaan (1). Maka diperoleh M-7

Elly Musta adah / Penyelesaian Invers Problem ( ) (17) Bukti. Dengan mengalikan persamaan (1) dengan dan dan mengintegralkan, diperoleh * + ( ) ( ) Sekarang, memperoleh permisalan pada dan, mempunyai * + ( ) Dengan *( )+ Terdapat teorema yang digunakan untuk membuktikan kestabilan hasil estimasi. Teorema 2.4.1. Misal dan berturut-turut merupakan penyelesaian untuk sistem (1) dan (4). Misalkan ada sebuah titik, sedemikian hingga, dan. Kemudia ada saat tertentu pada waktu sedemikian hingga, untuk ada konstanta, tidak bergantung pada dan, yang memenuhi estimasi berikut (18) Dengan konstanta = ( ). Bukti. Misal, pada persamaan (9) memiliki + [ ] (19) Misal, ketika,, juga memperoleh + [ ] (20) Dengan, adalah penyelesaian untuk sistem (1) dengan koefisien, secara berturut-turut dan, adalah penyelesaian yang sesuai sistem adjoint (6). adapun dari (19) dan (20), didapatkan + Penerapan ketidaksamaan Cauchy pada tiap integral sisi kanan, diperoleh M-8 (23)

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 ( Dari Lemma 2.4.1 dapat dituliskan sebagai berikut ) (24) ( ) (25) Tambahan, dari Lemma 2.4.2 dan suatu keadaan yang sama dari lemma 2.4.2, ada suatu konstanta sedemikian hingga dan (26) Dengan memasukkan = kedalam perhitungan dan menerapkan pada ketidaksamaan Hölder, dapatkan = ( ) ( ) Sehingga, (27) Mengkombinasikan estimasi terdahulu pada (24), didapatkan + + ) Dengan konstanta = Memilih sedemikian hingga, pembuktian dapat diselesaikan. Dari teorema 2.4.1 diketahui bahwa jika pengukuran akhir dari sistem (1) dan (3) sama, yaitu = dan =, Maka data dan bisa ditentukan secara khusus, bahwa dan pada, untuk beberapa yang kecil. Dari (25) (27), diperoleh ( ) Dengan memilih sedemikian hingga, bisa disimpulkan bahwa Dengan mengasumsikan = = kedalam perhitungan, dapat disimpulkan bahwa dan untuk semua M-9

Elly Musta adah / Penyelesaian Invers Problem 3. KESIMPULAN Metode optimasi dengan menggunakan kerangka kontrol optimal dapat digunakan untuk menyelesaikan invers problem pada sistem reaksi difusi dengan syarat batas ditentukan. Dan kestabilan hasil estimasi dapat diperoleh dengan menggunakan pembuktian eksistensi dari penyelesaian kontrol optimal, sehingga dari hasil estimasi dan pengukuran sebenarnya dapat disimpulkan bahwa dan untuk semua Diharapkan ada penerapan lebih lanjut pada bidang teknologi maupun ilmu pengetahuan. 4. DAFTAR PUSTAKA Chen. Q, Liu. J, (2005), Solving An Inverse Parabolic Problem By Optimization From Measurement Data, Computational And Applied Mathematics, No. 193, 183 203. Sakhtivel. K, Gnanavel. S, Barani Balan. N, & Balachandran. K, (2010), Inverse Problem For The Reaction Diffusion System by Optimization Method, Apllied Mathematical Modelling, No. 35, 571 579. Tarantola, A. (2005), Invers Problem Theory and Methods for Model Parameter Estimation, Society For Industrialand Aplied Mathematic, Philadelphia. Yang. L, Deng. Zui-Chang, & Yu. Jian-Ning, (2007), An Inverse Problem of Identifying the Coefficient of Parabolic Equation, Apllied Mathematical Modelling, No. 32, 1984 1995 Yang. Liu, Deng. Zui-Chang, Yu. Jian-Ning, dan Luo. & Guan-Wei, (2009), Optimization Method For The Inverse Problem Of Reconstructing The Source Term In A Parabolic Equation, Mathematics And Computers In Simulation, No.80, 314 326. M-10