BAB II KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. dan berapa input yang dibutuhkan untuk memproduksi input tersebut dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Teori teori yang akan diuraikan berkaitan dengan variabel variabel yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

BAB II LANDASAN TEORI. Produktivitas tinggi apabila kegiatan untuk menghasilkan produk pun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Produksi Mencerminkan Tingkat Pendapatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Hart (1973) setelah melakukan penelitian terhadap penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Arief Rahman Yuditya (2010) hasil jumlah lapangan pekerjaan tidak diimbangi

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN. Amitai Etzioni (1885:12) menyatakan Organisasi dibentuk agar dapat menjadi unitunit

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini

JURNAL AKUNTANSI. PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di Konveksi Daniel Setiadi)

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E-Jurnal EP, 5 [5] : ISSN :

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Alitasari (2014), teknik analisis yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

ANALISIS NILAI TAMBAH. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA UD. MEGA JAYA GRESIK SKRIPSI

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PT. DWIMITRA SUKSES PERKASA)

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

II. TINJAUAN PUSTAKA. termasuk kegiatan rancang bangun industri dan perekayasaan industri. Industri dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi pengawasan merupakan fungsi terakhir di dalam proses

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Mathis dan Jackson (2006, p3) mendefinisikan manajemen sumber daya

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional.

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian. Sedangkan yang dimaksud metode penelitian

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh :

PBAB II URAIAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

III. METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produktivitas adalah rasio antara output dan input dari suatu proses

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Kemiskinan dapat diukur secara langsung dengan menetapkan persedian sumber

BAB V ANALISA DAN HASIL

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. A. Latar Belakang Masalah...

II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BEBERAPA KRITIK ATAS LABA AKUNTANSI DALAM BENTUK TRADISIONAL:

Metodologi Pengertian Produk Domestik Regional Bruto Beberapa Pendekatan Penyusunan PDRB

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH INSENTIF, TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HOTEL PELANGI MALANG)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Karyawan Pupuk Kujang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. hidup bagi diri sendiri atau orang lain. Pembinaan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. atau keuntungan agar tersedia dana yang berkesinambungan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang semakin pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis saat ini, bisnis perbankan ke depan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara.. 15 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian kompensasi finansial kepada karyawan, masih dirasakan

BAB II LANDASAN TEORI

Pendapatan Nasional (National Income)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah Unit Satuan Kerja Rumah Sakit PKU

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor-sektor yang dapat memperlihatkan tingkat pertumbuhan

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didalam melaksanakan kegiatannya mempunyai tujuan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut. Dalam menghitung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap para pekerja dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. optimal, dengan begitu perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI KP-RI MEKKAR KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain,

ANALISIS KEBIJAKSANAAN KOMPENSASI PADA KOPERASI KARYAWAN PT SEMEN TONASA (PERSERO) KABUPATEN PANGKEP. MUSTARING STIE Mujahidin Toli Toli Sul-Teng

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam perusahaan, apapun jenis organisasi yang dilakukan oleh

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pengalaman Kerja Fagbenle (2012) menguraikan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan adalah berasal dari diri karyawannya atau yang disebut sebagai Human Factor, salah satunya adalah pengalaman kerja. Menurut Manullang (2005:15), pengalaman kerja adalah proses pembentukan pengetahuan dan keterampilan tentang metode suatu pekerjaan bagi para pegawai karena keterlibatan tersebut dalam pelaksanaan pekerjaannya. Pengalaman kerja merupakan faktor yang paling mempengaruhi dalam terciptanya pertumbuhan suatu usaha. Dengan tingginya pengalaman yang dimiliki oleh para pekerja akan menyebabkan tingginya pertumbuhan usaha tersebut. Penelitian yang memperlihatkan adanya hubungan positif antara pengalaman kerja dan produktivitas ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Brown (1989) dan Acemoglu (1998). Jadi, pengalaman kerja menunjukkan sejauh mana penguasaan seseorang terhadap bidang pekerjaan yang selama ini ditekuninya. Pada umumnya pengalaman kerja diukur dengan melihat seberapa lama waktu yang dihabiskan tenaga kerja pada suatu bidang pekerjaan tertentu. Karyawan yang mempunyai pengalaman 12

yang lebih lama akan mempunyai keterampilan yang lebih tinggi, sehingga produktivitasnya pun lebih tinggi dibandingkan dengan tenaga kerja yang baru memiliki sedikit pengalaman. Berdasarkan uraian dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja adalah suatu keahlian yang dimiliki oleh karyawan yang berupa pengetahuan dan keterampilan tentang metode suatu pekerjaan. 2.1.2 Pengertian Teknologi Menurut Bunge (dalam Rohmadi, 2003:111), secara terminologis kata teknologi adalah ilmu terapan yang dipilahnya menjadi empat cabang, antara lain: 1) Teknologi fisik, seperti teknik mesin dan teknik sipil 2) Teknologi biologis, seperti farmakologi 3) Teknik social, seperti riset operasi 4) Teknologi piker, seperti ilmu computer The Liang Gie (dalam Rohmadi, 2003 : 110) mengartikan teknologi adalah pengetahuan sistematis tentang seni industrial atau sebagai ilmu industrial. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah techne yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu obyek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsipprinsip atau metode dan seni. Teknologi yang dimaksud dalam penelitian ini menjadi Variabel Dummy yaitu variabel bebas berukuran kategori atau dikotomi. Setiap variable dummy menyatakan satu kategori variabel bebas non-metrik dan 13

setiap variabel non-metrik dengan k kategori dapat dinyatakan dalam (k-1) variable dummy. Dalam penelitan ini terdapat dua macam kategori teknologi, yaitu teknologi modern dan teknologi tradisional. Jika industri kecil tersebut menggunakan mesin dalam proses produksinya, maka bisa dikatakan bahwa industri tersebut menggunakan teknologi modern. Jika industri kecil tersebut tidak menggunakan mesin, makan bisa dikatakan bahwa industri tersebut menggunakan teknologi tradisional. Teknologi adalah suatu perubahan dalam fungsi produksi yang nampak dalam teknis produksi. Teknologi juga merupakan faktor pendorong dari fungsi produksi karena jika suatu teknologi yang digunakan lebih modern maka hasil produksi yang akan dicapai akan menghasilkan barang atau jasa yang lebih banyak dan lebih efisien atau efektif (Irawan, Suparmoko 1983 : 121). Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud dengan teknologi dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan untuk mengolah beberapa barang yang disebut input diubah menjadi barang-barang yang disebut output pada industri kerajinan ukiran kayu di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, guna menghasilkan barang-barang baru (utility form), baik dengan menggunakan teknologi modern atau teknologi tradisional. 14

Indikator dari teknologi diantaranya: a. Teknologi Tradisional Teknologi tradisional merupakan teknik yang digunakan oleh pengusaha kerajinan ukiran kayu untuk memproduksi kerajinan dengan cara yang tradisional dan menggunakan alat yang tradisional pula. b. Teknologi Modern Teknologi modern merupakan teknik yang digunakan oleh pengrajin ukiran kayu untuk memproduksi kerajinan tersebut dengan cara yang lebih modern yaitu menggunakan mesin. 2.1.3 Pengertian Produktivitas Pengertian dari produktivitas, berikut ini pembahasan yang dikemukakan oleh Sukamto (1995), dalam bukunya yang berjudul manajemen produksi replasi menyatakan bahwa produktivitas adalah nilai output dalam hubungan dengan suatu kesatuan input tertentu. Peningkatan produktivitas yang berarti jumlah sumber daya yang digunakan dengan jumlah barang dan jasa yang diproduksi semakin meningkat dan membaik. Sedangkan menurut Moekijat (1999), produktivitas adalah perbandingan jumlah keluaran (output) tertentu dengan jumlah masukan (input) tertentu untuk jangka waktu tertentu. Menurut L. Greenberg dalam Sinungan (2009), mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut. Produktivitas juga diartikan sebagai perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil, 15

perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu-satuan (unit) umum. Produktivitas merupakan perbandingan antara besarnya input yang dilibatkan dalam kegiatan produksi terhadap hasil akhir (output) yang dihitung berdasarkan nilai unit atau rupiah barang dan jasa yang dihasilkan. Menurut Paul Mali yang dikutipkan dari Sedarmayanti (2001 : 57), produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Produktivitas sering diartikan sebagai rasio antara keluar dan masuknya dalam waktu tertentu. Produktivitas mempunyai dua demensi, pertama adalah efektivitas yang mengarah pada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Kedua adalah efesiensi yang berkaitan dengan perbandingan input dengan realisasi penggunaannya atau sebagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan (Sedarmayanti, 2001 : 58 ). Produktivitas yang diciptakan oleh seseorang pada waktu tertentu yang nantinya akan berpengaruh pula pada jumlah pendapatan yang diperoleh. Semakin banyak orang bekerja untuk menghasilkan barang produksi, maka semakin banyak juga pendapatan yang diperoleh. Menurut Adiningsih (1999:3) produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang akan terus bertambah. Input terdiri dari barang 16

dan jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu proses produksi. Konsep produktivitas erat hubungannya dengan efisiensi dan efektivitas. Efisiensi dan efektivitas yang tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Jika efisiensi dan efektivitas rendah maka diasumsikan telah terjadi kesalahan manajemen. Jika efektivitas tinggi tetapi efisiensi rendah dimungkinkan terjadi pemborosan (biaya tinggi) sementara bila efisiensi tinggi namun efektivitas rendah berarti tidak tercapai sasaran atau terjadinya penyimpangan dari target (Gomes, 2000). Menurut Sinungan (1997) menguraikan bahwa pengukuran produktivitas menyangkut permasalahan yang kompleks dan interdisipliner. Faktor faktor mendasar yang mempengaruhi pencapaian produktivitas adalah posisi investasi baik modal, teknologi, manajemen serta keterampilan dari tenaga kerja. Faktor manajemen meliputi cara dan proses menggerakkan orang lain untuk tujuan tertentu. Sedangkan faktor keterampilan tenaga kerja menyangkut kemampuan yang dimiliki tenaga kerja, motivasi kerja, disiplin, etos kerja serta hubungan antar personal. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dalam tiga cara yaitu dilihat dari : 1. Dimensi keluaran administrasi 2. Dimensi keluaran perubahan pelaku 3. Dimensi keluaran ekonomis Berdasarkan pendapat para ahli di atas produktivitas karyawan merupakan perbandingan dari input yang digunakan dalam kegiatan 17

produksi dengan output yang dihasilkan yang dinilai berdasarkan unit atau rupiah dari barang dan jasa yang dihasilkan. 2.1.4. Pengertian Pendapatan Salah satu tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan taraf hidup penduduk, hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan pendapatan (Todaro, 2000). Samuelson dalam Zuhri (2007:19) menguraikan tentang pendapatan per kapita yaitu bahwa semua pendapatan dibagi rata dan sama untuk semua orang laki-laki, wanita, maupun anak-anak. Pendapatan nasional perkapita merupakan penentu yang penting bagi potensi perekonomian negara yang bersangkutan (Todaro, 2003). Secara umum pendapatan suatu usaha adalah selisih antara penerima total dengan biaya yang dikeluarkan. Menurut Penny dan Singarimbun dalam Atmaningrum (2001), pendapatan adalah arus kesempatan untuk membuat pilihan-pilihan diantara berbagai alternatif penggunaan sumber-sumber yang langka. Artinya jika orang harus memanfaatkan suatu sumber kehidupan tersebut belum dapat dijangkau dalam pemanfaatannya seperti tanah yang belum digarap oleh manusia, maka tidak ada pilihan lain yang tersedia sebagai alternatif seperti berburu dan mengumpulkan hasil-hasil yang dapat diperoleh. Menurut Sukirno (2004 : 37) pendapatan merupakan balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa waktu tersebut dapat berupa sewa, upah/ gaji, bunga ataupun laba. Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, 18

termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara. Pendapatan bagi sejumlah pelaku ekonomi merupakan uang yang telah diterima oleh pelanggan dari perusahaan sebagai hasil penjualan barang dan jasa. Pendapatan juga di artikan sebagai jumlah penghasilan, baik dari perorangan maupun keluarga dalam bentuk uang yang diperolehnya dari jasa setiap bulan atau dapat juga diartikan sebagai suatu keberhasilan usaha (Tohar, 2000). Konsep perhitungan pendapatan menurut Sukirno (2004 : 37) dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu: 1) Production approach (pendekatan produksi), adalah menghitung seluruh nilai tambah produksi barang atau jasa yang dihasilkan dalam ukuran waktu tertentu. 2) Income approach (pendekatan pendapatan), adalah menghitung seluruh nilai balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi dalam ukuran waktu tertentu. 3) Expenditure approach (pendekatan pengeluaran), adalah menghitung seluruh pengeluaran dalam kurun waktu tertentu. Jenis dan Sumber Pendapatan Menurut Sumardi dan Evers dalam Rokhana (2005: 8-9) membedakan pendapatan menjadi 2 (dua) yaitu: 1. Pendapatan yang berupa uang. 19

Pendapatan yang berupa uang yaitu segala penghasilan yang berupa uang yang sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi, sumber-sumber utamanya adalah: a. Dari gaji dan upah yang diperoleh dari kerja pokok, kerja sampingan, kerja lemburan dan kerja kadang-kadang. b. Dari usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi dan penjualan dari kerajinan rumah. c. Dari hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah. d. Keuntungan sosial, yakni pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial. 2. Pendapatan berupa barang. Pendapatan yang berupa barang yaitu segala penghasilan yang sifatnya reguler dan biasa akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan diterima dalam bentuk barang atau jasa. Pendapatan berupa: a. Bagian pembayaran upah dan gaji yang dibentuk dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan dan rekreasi b. Besar yang diproduksi dan dikonsumsi dirumah antara lain pemakaian barang yang diproduksi dirumah, sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati. c. Penerimaan yang merupakan pendapatan yaitu penerimaan yang berupa pengambilan tabungan, penjualan barang-barang yang 20

dipakai, penagihan piutang, pinjaman uang, kiriman uang, hadiah atau pemberian uang. 2.1.5 Hubungan Pengalaman Kerja dengan Produktivitas Pengrajin Hubungan antara pengalaman kerja dengan produktivitas pengrajin tercermin dari pekerja yang memiliki kemampuan bekerja pada tempat lain sebelumnya. Semakin banyak pengalaman yang didapatkan oleh seorang pekerja akan membuat pekerja semakin terlatih dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya (Amron, 2009). Adanya tenaga kerja yang memiliki pengalaman kerja diharapkan memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Semakin lama seseorang dalam pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya maka diharapkan akan mampu meningkatkan produktivitasnya. Maka dapat dikatakan bahwa pengalaman kerja memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja. 2.1.6 Hubungan Pengalaman Kerja dengan Pendapatan Pengrajin Pengalaman kerja merupakan kejadian - kejadian riil yang dialami oleh seseorang yang bekerja. Sehingga pengalaman kerja sangat mendukung keterampilan dan kecepatan para pengrajin untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dimana semakin lama pengalaman kerja atau semakin terampil dan semakin cepat seorang pengrajin itu menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga penghasil yang diperoleh seorang pengrajin akan semakin banyak. 21

2.1.7 Hubungan Teknologi dengan Pendapatan Pengrajin Hubungan antara teknologi dengan pendapatan adalah semakin besarnya produksi yang dilakukan maka akan meningkatkan output. Jika semua sumber daya digunakan maka hasil yang diperoleh akan melebihi batas produksi sehingga masyarakat akan menjadi lebih makmur, diukur dalam peningkatan suatu produksi akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat tersebut. Hal ini berarti teknologi berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah produksi suatu barang dan pendapatan suatu masyarakat yang akan mensejahterakan anggota keluarganya. 2.1.8 Hubungan Produktivitas Pengrajin dengan Pendapatan Pengrajin Produktivitas yang diciptakan oleh seseorang pada waktu tertentu, yang nantinya akan berpengaruh pula pada jumlah pendapatan yang diperoleh. Semakin banyak seorang pengrajin menghasilkan barang produksi maka pendapatan yang diperoleh akan semakin banyak. Produktivitas dalam hal ini adalah produktivitas pengrajin yang dimana untuk menghasilkan barang. Produktivitas pengrajin dapat dihitung dengan banyaknya jumlah produk yang dihasilkan oleh pengrajin dengan penggunakan satuan unit. 2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian yang membahas tentang Pengaruh Pengalaman Kerja dan Teknologi Terhadap Produktivitas Pengrajin untuk Menunjang Pendapatan Pengrajin Ukiran Kayu. Angkasah (2013) dalam penelitiannya yang 22

berjudul Analisis Tingkat Upah Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Kayu di Desa Labuapi Kecamatan Labuapi membahas mengenai pengaruh tingakt upah terhadap produktivitas tenaga kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat upah akan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja pada industri kerajinan kayu di desa Labuapi Kecamatan Labuapi. Hal ini dibuktikan dari hasil nilai F-hitung 98,959 > F-tabel 4,68 yang berarti bahwa tingkat upah yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja pada industri kerajinan kayu di desa Labuapi Kecamatan Labuapi. Sedangkan penelitian Lilik (2011) dengan judul Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengrajin Genteng (Studi Kasus Pada Industri Kerajinan Genteng Di Ceper Klaten) membahas mengenai faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan. Kesimpulan dari penelitian Lilik (2011) adalah berdasarkan perhitngan yang dilakukan diperoleh hasil usaha berpengeruh signifikan terhadap pendapatan pengrajin genteng dengan nilai t-hitung 2,376 > t-tabel 2,060, bahan baku berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengrajingenteng dengan t-hitung 3,937> t- tabel 2,060. Tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan pengarajin genteng dengan nilai t-hiting 1,919 < t-tabel 2,060, curahan jam kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengarajin genteng dengan nilai t-hitung 1,099 < t-tabel 2,060 sedangkan secara simultan modal usaha, bahan baku, tenaga kerja dan curahan jam 23

kerja mempunyai pengaruh terhadap pendapatan pengrajin genteng dengan F-hitung 71,334> F-tabel 2,76. Penelitian Sri (2013) dengan judul Pengaruh Modal, Tenaga Kerja Dan Teknologi Terhadap Produksi Industri Kerajinan Ukiran Kayu Di Kecamatan Ubud. Dalam penelitiannya, Sri (2013) menggunakan analisis regresi linier berganda dengan hasil penelitian bahwa secara simultan modal, tenaga kerja dan teknologi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produksi indutri kerajinan ukiran kayu di Kecamatan Ubud tetapi secara parsial teknologi tidak berpengaruh terhadap produksi industri kerajinan kayu sedangkan modal dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi industri kerajinan kayu di Kecamatan Ubud. Untuk lebih jelasnya diuraikan pada tabel 2.1 mengenai hasil penelitian sebelumnya yaitu sebagai berikut : Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya No. Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Data Kesimpulan 1. Analisis Tingkat Upah Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Kayu di Desa Labuapi Kecamatan Labuapi 2. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengrajin Genteng (Studi Kasus Pada Variabel bebas adalah tingkat upah dan variabel terikat adalah produktivitas Variabel bebas yaitu modal usaha, bahan baku, tenaga kerja dan curah Analisis regresi linier sederhana, analisis korelasi sederhana, analisis regresi linier berganda, analisis korelasi berganda, koefisien determinasi, uji t- test dan uji F-test Analisis regresi linier berganda, koefisien korelasi, uji F, uji T Tingkat upah berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja pada industri kerajinan kayu di Desa Labuapi, Kecamatan Labuapi. Secara parsial modal usaha dan bahan baku berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengrajin genteng sedangkan tenaga kerja 24

Industri Kerajinan Genteng di Ceper Klaten) 3. Pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan Teknologi Terhadap Terhadap Produksi Industri Kerajinan Kayu di Kecamatan Ubud jam kerja Variabel bebas adalah modal, tenaga kerja dan teknologi sedangkan variabel terikatnya adalah produksi kerajinan kayu Analisis regresi linier berganda dan curah jam kerja tidak berpengaruh terhadap pendapatan pengrajin genteng. Tetapi secara simultan modal usaha, bahan baku, tenaga kerja dan curah jam kerja berpengaruh terhadap pendapatan pengrajin genteng. Secara simultan modal, tenaga kerja dan teknologi berpengaruh terhadap produksi kerajinan industri kayu sedangkan secara parsial modal dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap industri kerajinan kayu sedangkan teknologi tidak berpengaruh terhadap produktsi industri kerajinan kayu. 2.3 Kerangka Pemikiran Dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Pengalaman Kerja dan Teknologi Terhadap Produktivitas Pengrajin untuk Menunjang Pendapatan Pengrajin Ukiran Kayu di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar ini menggunakan 4 (empat) variabel yang terdiri dari 2 (dua) variabel bebas yaitu pengalaman kerja dan teknologi serta 2 (dua) variabel terikat yaitu produktivitas pengrajin dan pendapatan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh secara langsung dan tidak langsung variabel bebas terhadap variabel terikat dengan melalui variabel intervening. Hubungan antara variabel tersebut yaitu : 1. Pengaruh pengalaman kerja (X 1 ) terhadap produktivitas pengrajin (Y 1 ) 25

2. Pengaruh teknologi (X 2 ) terhadap produktivitas pengrajin (Y 1 ) 3. Pengaruh secara simultan pengalaman kerja (X 1 ) dan teknologi (X 2 ) terhadap produktivitas pengrajin (Y 1 ) 4. Pengaruh pengalaman kerja (X 1 ) terhadap pendapatan pengrajin (Y 2 ) 5. Pengaruh teknologi (X 2 ) terhadap pendapatan pengrajin (Y 2 ) 6. Pengaruh secara simultan pengalaman kerja (X 1 ) dan teknologi (X 2 ) terhadap pendapatan (Y 2 ) 7. Pengaruh secara simultan pengalaman kerja (X 1 ) dan teknologi (X 2 ) melalui produktivitas pengrajin (Y 1 ) terhadap pendapatan (Y 2 ) Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam kerangka pemikiran pada gambar 2.1 di bawah ini : Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Pengalaman Kerja dan Teknologi Terhadap Produktivitas Pengrajin untuk Menunjang Pendapatan Pengrajin Ukiran Kayu di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar Pengalaman Kerja (X 1 ) β 1 β 3 Produktivitas Pengrajin (Y 1 ) e 1 e 2 β 5 Pendapatan (Y 2 ) β 2 Teknologi (X 2 ) β 4 26

2.4 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara dari pokok permasalahan yang akan diuji kebenarannya. Berdasarkan pada rumusan permasalahan, tujuan penelitian dan kajian-kajian teori yang relevan ataupun hasil penelitian yang sebelumnya (Sugiyono, 2008), maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengalaman kerja dan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas pengrajin pada industri kerajinan ukiran kayu di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. 2. Pengalaman kerja dan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengrajin industri kerajinan ukiran kayu di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. 3. Pengalaman kerja dan teknologi melalui produktivitas pengrajin berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengrajin pada industri kerajinan ukiran kayu di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. 27