BAB II LANDASAN TEORI. Produktivitas tinggi apabila kegiatan untuk menghasilkan produk pun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. Produktivitas tinggi apabila kegiatan untuk menghasilkan produk pun"

Transkripsi

1 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Produktivitas Produktivitas tinggi apabila kegiatan untuk menghasilkan produk pun tinggi. Produktivitas berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk. Ukuran untuk mengetahui kinerja manajer produksi adalah produktivitas, yaitu suatu ukuran bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang diinginkan ( Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini (Dewan Produktivitas Nasional). Sedangkan, menurut Muchdrasyah Sinungan (2008:12) produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Berdasarkan piagam Oslo pada tahun 1994, bahwa produktivitas secara universal, dimaksudkan untuk menyediakan semakin banyak barang dan jasa untuk kebutuhan semakin banyak orang dengan menggunakan sedikit sumber daya. Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas merupakan hubungan input dan output dan sebagai pengukur efisiensi dalam memproduksi produk.

2 11 Produktivitas mempunyai dua dimensi, yaitu efektivitas yang mengarah pada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu, serta efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaan atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Produktivitas Tenaga Kerja Produktivitas bukan hanya pada tingkat efisiensi dalam memproduksi barang saja akan tetapi produktivitas juga mengikutsertakan pendayagunaan sumber daya manusia dan keterampilan guna mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan menjaga kualitas yang baik. Produktivitas tenaga kerja memperoleh perhatian yang cukup besar karena produktivitas bersumber dari tenaga kerja berkualitas yang melaksanakan kegiatan. Definisi produktivitas tenaga kerja sangat beragam, penulis akan mengemukakan beberapa definisi mengenai produktivitas tenaga kerja, diantaranya adalah menurut Sondang P. Siagian (2004:130) Produktivitas adalah tercapainya korelasi terbalik antara masukan dan keluaran, artinya suatu sistem dapat dikatakan produktif apabila masukan yang diproses semakin sedikit untuk menghasilkan keluaran yang semakin besar. Hal ini diperkuat kembali oleh Usry dan Hammer (2005:13), mereka mengungkapkan bahwa Produktivitas adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk menghasilkan sejumlah output dalam

3 12 stuan waktu tertentu. Dengan kata lain hasil produksi atau target produksi adalah ukuran dari produktivitas kerja. Tenaga kerja seringkali dijadikan sebagai salah satu faktor pengukur produktivitas. Hal ini disebabkan karena tenaga kerja sangat berperan dalam kegiatan produksi, tanpa tenaga kerja kegiatan produksi tidak akan berjalan dan input tenaga kerja mudah dihitung dibandingkan dengan faktor lainnya. Serta besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk tenaga kerja cukup besar untuk pengadaan produk. Produktivitas tidak hanya dilihat dari input yang berupa faktor-faktor produksi dan output berupa hasil produksi akan tetapi dapat dilihat dari sikap dan kedisiplinan para pekerja. Tenaga kerja yang mempunyai sikap inovasi, dinamis, dan kreatif akan membawa perubahan pada perusahaan. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan karena tingkat produktivitas akan meningkat Faktor yang mempengaruhi produktivitas Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas seperti yang dikemukakan oleh Sri Haryani (2002:7) diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Karyawan merupakan variabel yang menentukan tinggi rendahnya produktivitas, karyawan yang berkualitas akan meningkatkan produktivitas perusahaan 2. Perusahaan, terdiri dari lingkungan kerja, kemampuan manajemen dan kebijakan perusahaan dalam produktivitas. Lingkungan kerja yang kondusif dan hubungan antara manajer dengan karyawan serta karyawan dengan karyawan lain terjalin dengan baik akan memotivasi karyawan agar lebih baik dan giat dalam bekerja. 3. Lingkungan eksternal, lingkungan secara tidak langsung mempengaruhi produktivitas termasuk dalam lingkungan eksternal adalah tekonologi, kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi.

4 13 Selain faktor-faktor di atas, Sedarmayanti (2001:72) mengungkapkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, yaitu : 1. Sikap mental 2. Pendidikan 3. Keterampilan 4. Manajemen 5. Tingkat Penghasilan 6. Gizi dan kesehatan 7. Jaminan sosial 8. Lingkungan dan iklim kerja 9. Sarana produksi 10. Teknologi 11. Kesempatan berprestasi. Berdasarkan paparan diatas banyak sekali faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja. Tenaga kerja yang sehat, mempunyai kemampuan dan keterampilan yang baik serta didukung oleh lingkungan kerja yang kondusif akan mendorong tenaga kerja untuk maju lebih baik dan memajukan perusahaan. Serta bekerja dengan sungguh-sungguh sehinggga target produksi pun akan tercapai. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja dapat diartikan sebagai berikut : 1. Sikap mental Seorang karyawan harus memiliki sikap mental yang kuat dan berorientasi kepada masa depan. Optimis dan memandang hari depan akan menanamkan keyakinan pada dirinya bahwa kehidupan hari ini akan lebih baik dari hari kemarin dan hari esok akan lebih baik dari hari ini. 2. Pendidikan Pendidikan merupakan hal yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas manusia. Tenaga kerja dengan pendidikan yang lebih

5 14 tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih pula, semakin tinggi pendidikan maka semakin produktif hidup manusia. 3. Keterampilan Keterampilan tidak kalah penting dengan pendidikan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Tenaga kerja dengan keterampilan yang baik diharapkan mampu mengerjakan sesuatu lebih tepat dan cepat sehingga mampu meningkatkan produktivitas. 4. Manajemen Sistem manajemen yang baik dan tepat akan mempengaruhi terhadap kinerja tenaga kerja. Dengan pembagian tugas yang tepat akan memudahkan dalam menjalankan usaha, tenaga kerja mengetahui tugas dan wewenangnya masingmasih sehingga mampu menjalankannya dengan teratur dan terarah. 5. Tingkat Penghasilan Upah yang memuaskan dan insentif merupakan hal yang mampu mumbuhkan motivasi tenaga kerja dan sebagai balas jasa perusahaan kepada tenaga kerja. Dengan upah yang memuaskan tenaga kerja akan memberikan kontribusi yang sangat baik dan diharapkan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan tercapai. 6. Gizi dan kesehatan Tenaga kerja yang tidak sehat dan gizinya tidak terpenuhi akan mengganggu sekali terhadap kelancaran operasional perusahaan. Kesehatan dan gizi yang kurang akan merugikan perusahaan karena tenaga kerja akan sering tidak

6 15 masuk sehingga kelancaran dalam menghasilkan produk akan terganggu maka kesehatan dan gizi tenaga kerja harus diperhatikan. 7. Jaminan sosial Jaminan sosial sangat dibutuhkan oleh tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja yang perlu dipenuhi, yaitu mulai dari kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial dan kebutuhan aktualisasi diri. 8. Lingkungan dan iklim kerja Tenaga kerja yang berada di lingkungan kondusif dan iklim yang sehat akan memberikan kontibusinya dengan baik. Hubungan antara tenaga kerja harus dijaga dengan sebaik mungkin agar tercipta rasa kekeluargaan dan rasa memiliki perusahaan. Keadaan seperti ini diharapkan mampu memotivasi tenaga kerja agar melakukan pekerjaannya dengan lebih baik. Hubungan yang baik terjalin antara pihak manajemen dengan tenaga kerja maupun antara tenaga kerja dengan tenaga kerja lainnya. Selain itu juga, sebaiknya tenaga kerja diikutsertakan dalam pengambilan kebijakan dan keputusan untuk kebaikan bersama. 9. Sarana produksi Sarana produksi yang tidak mendukung akan cukup mengganggu kelancaran produksi karena akan terjadi kendala-kendala. Seperti halnya mesin-mesin yang sudah tua akan sering mengalami kerusakan dan gedung yang kurang layak menybabkan suhu kurang tepat sehingga akan mempengaruhi terhadap kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.

7 Teknologi Perubahan teknologi merupakan salah satu faktor yang cukup mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Mesin-mesin yang digunakan pun sebaiknya mengikuti perkembangan teknologi. 11. Kesempatan berprestasi. Pengembangan diri dan kemampuan akan berdampak lebih baik apalagi bila didukung oleh pihak perusahaan. Membiarkan tenaga kerja mengembangkan diri dengan kemampuan yang dimiliki diharapkan akan memberikan kesempatan tenaga kerja untuk berprestasi.dalam bidangnya. Dengan demikian tenaga kerja akan memberikan hasil yang sangat baik bagi perusahaan Unsur-unsur Produktivitas Unsur-unsur produktivitas adalah sebagai berikut : a. Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan input yang direncanakan dengan penggunaan input yang sebenarnya dilaksanakan. b. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jumlah target dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu. c. Kualitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persayaratan, spesifikasi dan atau harapan konsumen.

8 Pengukuran Produktivitas Pengukuran produktivitas berfungsi untuk mengetahui dan membandingkan efisiensi produksi perusahaan dari tahun ke tahun. Seperti dikemukakan oleh Muchdrasyah Sinungan (2008:25) bahwa Produktivitas secara umum berarti perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis. Dengan menggunakan sumber daya yang sama pelaksanaan produktivitas akan meningkat atau tidak, menggunakan sumber daya yang kurang pelaksanaan produktivitas akan meningkat atau sama, pertambahaan sumber daya yang relatif kecil akan meningkatkan produksi atau tidak. Pengukuran seperti ini menunjukkan pencapaian yang relatif, perbandingan pelaksanaan sekarang dengan target. Secara umum ada dua jenis pengukuran produktivitas, yaitu : 1. Produktivitas total ( Multiple factor productivity) Produktivitas dari berbagai faktor penyusun. Dapat di ukur dari faktor penyusunnya, seperti tanah, modal, teknologi, tenaga kerja dan bahan baku. produktivitas total secara umum adalah perbandingan antara total output dengan total input, semua input yang digunakan dalam proses produksi. Rumus produktivitas total secara umum menurut Mucdrasyah Sinungan (2008:23) adalah sebagai berikut : Total output Produktivitas total = Total input 2. Produktivitas parsial (Single factor productivity)

9 18 Produktivitas yang diukur dari satu faktor. Biasanya yang sering menggunakan produktivitas parsial ini adalah produktivitas tenaga kerja atau produktivitas individu. Rumus produktivitas parsial adalah sebagai berikut: Produktivitas parsial = Hasil total Masukan parsial (Sinungan, 2008:23) Sedangkan menurut Eddy Herjanto (1999:2), mengemukakan rumus produktivitas tenaga kerja adalah sebagai berikut : Produktivitas tenaga kerja = Keluaran Biaya tenaga kerja Selain, dikemukakan oleh Mucdrasah Sinungan dan Eddy Herjanto. Pengukuran produktivitas parsial juga dikemukakan oleh Vincent Gasperz (2000:32), adalah sebagai berikut : Produktivitas Parsial (single factor produktivity) merupakan produktivitas salah satu jenis input. Misalnya produktivitas parsial yang sering dihitung, yaitu produkrivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja = Output total Biaya tenaga kerja Produktivitas tenaga kerja merupakan produktivitas parsial karena hanya salah satu input yang diukur, yaitu sumber daya manusia atau tenaga kerja. Dalam penelitian ini input dan output yang digunakan dinyatakan dalam nilai (rupiah) sehingga disebut ukuran produktivitas keuangan atau moneter. Sedangkan apabila

10 19 input dan output dinyatakan dalam kuantitas fisik, maka kita akan memperoleh ukuran produktivitas operasional. Pengukuran produktivitas bermanfaat bagi perusahaan, diantaranya adalah perusahaan dapat mengevaluasi efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya dalam menghasilkan produk, pengukuran produktivitas dapat digunakan dalam merncanakan target produktivitas di masa yang akan datang, pengukuran produktivitas dapat digunakan sebagai pembanding prestasi kerja manajemen dan kemampuan daya saing dengan perusahaan lain yang sejenis, baik disektor industri maupun di sektor nasional dan produktivitas juga dapat digunakan dalam merencanakan tingkat keuntungan perusahaan Laba Definisi Laba Definisi laba menurut Zaki Baridwan (2004:29) Laba (gain) adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan dan semua transaksi lain yang mempengaruhi perusahaan selama periode akuntansi kecuali yang timbul dari pendapatan atau investasi oleh pemilik. Pada umumnya, pengertian laba dalam akuntansi berbeda dengan pengertian laba menurut ekonomi. Para ahli ekonomi mengartikan laba sebagai kenaikan dari kekayaan bersih atau modal yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa laba menurut ekonomi, adalah sejumlah aktiva yang diperoleh berdasarkan konsep pemeliharaan aktiva riil, yaitu dengan melalui perbandingan modal awal dengan modal akhir. Sedangkan, laba menurut

11 20 akuntansi, laba merupakan sejumlah aktiva yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode tertentu melalui perbandingan antara biaya dengan pendapatan Jenis-jenis Laba Banyak sekali para pakar yang mengemukakan mengenai jenis-jenis laba. Salah satunya adalah jenis-jenis laba yang diungkapkan oleh Zaki Baridwan (2004:33) adalh sebagai berikut : a. Laba bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan. b. Laba usaha bersih, yaitu laba bruto dikurangi biaya-biaya usaha. c. Laba bersih sebelum pajak, yaitu laba usaha bersih ditambah dan dikurangi pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya di luar usaha. d. Laba bersih sesudah pajak, yaitu laba bersih sebelum pajak dikurangi pajak penghasilan. e. Laba bersih dan elemen-elemen luar biasa, yaitu laba bersih sesudah pajak ditambah dan/atau dikurang dengan elemen-elemen yang tidak biasa (sesudah diperhitungkan pajak penghasilan untuk pos luar biasa). Dalam penelitian ini penulis menggunakan laba bersih sebagai variabel terikat (variabel Y). Perusahaan ini tidak terkena pajak penghasilan maka digunakan laba bersih sebelum pajak.

12 Pengakuan Laba Pengakuan laba berdasarkan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (2007:16), adalah sebagai berikut : Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi karena kenaikan manfaat ekonomi di masa yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan modal. Ini berarti pengakuan penghasilan terjadi bersamaan dengan pengakuan aktiva atau penurunan kewajiban. Misalnya, kenaikan bersih aktiva yang timbul dari penjualan barang atau jasa atas penurunan kewajiban yang timbul dari pembebasan pinjaman yang masih harus dibayar. 2.3 Kerangka Pemikiran Indonesia kaya akan sumber daya tetapi kurang mampu memanfaatkan sumber daya tersebut dengan optimal. Manusia atau lebih dikenal dengan tenaga manusia merupakan sumber daya yang sangat penting dan dapat dimanfaatkan dalam suatu perusahaan guna menciptakan suatu produk karena tenaga kerja merupakan sumber daya yang sangat penting dan dominan dalam keberlangsungan operasional perusahaan. Tenaga kerja harus mampu menciptakan produktivitas yang tinggi. Hal ini dipertegas oleh Paul Mali (Sedarmayanti, 2001:57) bahwa Produktivitas adalah bagaimana menghasilkan/meningkatkan hasil barang atau jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Oleh karena itu, produktivitas sering

13 22 diartikan seabagai rasio antara keluaran dan masukan dalam satuan waktu tertentu. Produktivitas sering dihubungkan dengan cara dan sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Tenaga kerja merupakan faktor yang lazim digunakan sebagai pengukur produktivitas karena beberapa alasan seperti yang dikemukakan oleh Bambang Kussriyanto (1987:3) adalah sebagai berikut : 1. besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa 2. karena masukan pada sumber daya manusia lebih mudah dihitung ketimbang masukan pada faktor-faktor lain. Berdasarkan pernyataan di atas terlihat bahwa tenaga kerja memiliki peranan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja merupakan ukuran yang paling sering digunakan dibandingkan dengan pengukuran lainnya. Ukuran produktivitas tenaga kerja dapat menunjukkan efisiensi proses produksi ditinjau dari sudut pandang salah satu faktor produksi saja, yaitu manusia. Upah yang memuaskan, pemberian insentif, pemenuhan kebutuhan fisik maupun kebutuhan sosial diharapkan mampu mendorong tumbuhnya motivasi dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh perusahaan, sebagai kontribusi kepada perusahaan sehingga mampu menciptakan dan meningkatkan produktivitas yang tinggi, Perusahaan harus mampu berkembang dan bertahan hidup untuk jangka panjang ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat. Untuk mencapai hal

14 23 tersebut, perusahaan harus memperoleh laba secara terus menerus dengan semaksimal mungkin dan apabila perusahaan tidak mampu menghasilkan labayang maksimal, maka sangat besar sekali kemungkinan perusahaan ini akan mengalami gulung tikar. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan utama, yaitu memperoleh laba semaksimal mungkin dari kegiatan utama perusahaan. Selain itu juga, tidak kalah pentingnya perusahaan harus mampu survive atau bertahan hidup. Meurut soemarso (1999:252) bahwa Laba bersih (net income) adalah selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap semua biaya dan kerugian. Selain itu juga, pengertian laba menurut T. Hongren dkk (1997:17) Laba adalah kelebihan pendapat total dari beban total. Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laba merupakan kelebihan pendapatan atas biaya-biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Hal penting dalam suatu perusahaan adalah kemampuan untuk tetap bertahan. Produktivitas dapat digunakan sebagai pengontrol agar perusahaan dapat tetap survive, apabila perusahaan memperoleh laba tinggi belum tentu perusahaan dapat bertahan apabila tingkat produktivitas rendah karena dalam jangka panjang produktivitas yang rendah akan mengerogoti laba perusahaan. Hal tersebut dapat telihat lebih jelas dalam tabel dibawah ini :

15 24 Apabila Tabel 2.1 Hubungan produktivitas dan laba Maka Laba Produktivitas Akan terjadi Cara mengatasinya Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Keuangan sehat dan stabil perusahaan Dalam jangka waktu panjang produktivitas rendah akan memakan laba Perusahaan tak lama akan mengalami rugi dan dapat menjurus kebangkrutan kepada Gulung tikar atau bangkrut Sumber : Muchdrasyah Sinungan (2008:48) Pertahankan dan tingkatkan produktivitas Tingkatkan produktivitas Tingkatkan laba melalui inovasi pemasaran promosi, harga) strategi (riset, Tingkatkan produktivitas dan perkuat serta inovasi pemasaran Salah satu langkah yang dapat dilaukan oleh suatu perusahaan agar tetap bertahan adalah peningkatan laba melalui produktivitas. Laba merupakan hasil akhir dari produktivitas. Efisiensi perusahaan dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan jumlah sumber daya yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Oleh karena itu produktivitas tenaga kerja akan menentukan kualitas dan kuantitas barang yang dihasilkan. Selain, bahan baku dan mesin. Dengan demikian akan memberikan kontribusi terhadap produktivitas perusahaan dan kemampuan memperoleh laba perusahaan.

16 25 Meningkatkan produktivitas harus didahului dengan meningkatkan kinerja tenaga kerja terlebih dahulu. Dalam meningkatkan kinerja tenaga kerja, biaya tenaga yang dikeluarkan oleh perusahaan perlu diukur dengan tingkat produktivitas yang dicapai. Produktivitas tenaga kerja yang tinggi akan menyebabkan biaya tenaga kerja menjadi lebih rendah atau sedikit dan biaya yang lebih rendah itu akan meningkatkan perolehan laba perusahaan. Selain digambarkan oleh Muchdarasyah Sinungan, hubungan produktivitas dan laba juga digambarkan oleh Musthofa Hadi. Menurut Mustofa Hadi, indikator produktivitas adalah efisien dan efektifitas serta keuntungan itu bukan merupakan tujuan akan tetapi merupakan akibat. Hal tersebut dapat terlihat dalam gambar dibawah ini : Delivery Quality Kepuasan Konsumen Penerimaan Sosial & Lingkungan Harga Pangsa Pasar EXTERNAL INTERNAL Limbah Biaya Proses Baik Produktifitas Keuntungan Gambar 2.2 Sumber : Musthofa Hadi ( Produktivitas dan keuntungan Gambar 2.1 Produktivitas - Keuntungan

17 26 Berdasarkan paparan kerangka pemikiran di atas, maka dalam penelitian ini penulis menggambarkan paradigma penelitian sebagai berikut : X Y Gambar 2.2 Paradigma penelitian Keterangan : X Y : Produktivitas tenaga kerja : Laba : Menunjukkan adanya pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap perolehan laba 2.4 Hipotesis Penelitian Asumsi Dalam sebuah penelitian perlu adanya asumsi dasar atau anggapan dasar sebagai pendoman penelitian dan untuk membatasi masalah yang diteliti guna mendukung perumusan hipotesis. Selain itu juga, agar tidak terjadi penyimpangan pada saat menyusun hasil penelitian ini. Menurut Prof. Winarno Surakhman (dalam Suharsimi Arikunto, 2006:65) bahwa anggapan dasar adalah sebuah titik tolok pengukuran yang sebenarnya diterima oleh penyelidik. Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dalam penelitian ini mengajukan asumsi dasar sebagai berikut : 1. Perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk.

18 27 2. Harga pada periode yang diteliti dianggap konstan. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap produktivitas dianggap konstan. 4. Kegiatan perusahaan selama penelitian dianggap konstan Hipotesis Menurut Moh. Nazir (2003:41) mengungkapkan bahwa Hipotesis merupakan tanggapan sementara yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya. Pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja dalam verifikasi. Sedangkan menurut Sugiono (2007:58) Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang bersifat sementara. Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa Produktivitas tenaga kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap perolehan laba.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya agar para karyawan yang terlibat dalam kegiatan guna memajukan perusahaan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha semakin ketat, setiap perusahaan dituntut untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam melaksanakan

Lebih terperinci

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. Deden Batik Tasikmalaya) ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada suatu masalah bagaimana perusahaan tersebut dapat terus beroperasi dan berhasil didalam persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditahun 2006-2007 ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang saling berusaha bersaing dengan perusahaan lainnya. Keadaan yang demikian menuntut pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa tahun lalu, kita selalu dihadapkan kepada perdagangan bebas yang menimbulkan pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Masa Kerja a. Pengertian Masa Kerja Menurut Siagian (2001) menyatakan bahwa masa kerja merupakan keseluruhan pelajaran yang diperoleh oleh seseorang dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Tenaga Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga kerja adalah salah satu komponen dari perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam operasional perusahaan. Menurut Biro Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat. 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat. Pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk barang dan jasa yang memberikan banyak pilihan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh kemajuan zaman. Dalam bidang perekonomian hal ini membuat dampak yang cukup besar bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan yang terjadi di dunia bisnis telah memasuki perdagangan bebas dimana pesaing asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun. industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun. industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu memperoleh laba/keuntungan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA SKRIPSI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini perkembangannya sangat fluktuatif. Hal ini disebabkan oleh tingkat perekonomian yang terjadi tergantung

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS JATI SETIATI (071211623008) Jurusan Ilmu Informasi Dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pengalaman Kerja Fagbenle (2012) menguraikan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan adalah berasal dari diri karyawannya

Lebih terperinci

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT Haryadi Sarjono 1 ABSTRACT Objective of this research is to find model which measure productivity. That measuring uses a ratio

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian produktivitas Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (Output) dan masukan (Input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio antara jumlah output yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai sektor industri yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai sektor industri yang salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki berbagai sektor industri yang salah satunya adalah pertambangan. Salah satu karakteristik industri pertambangan adalah padat modal, padat teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengendalian Mutu (Quality Control) 2.1.1. Pengertian pengendalian mutu (quality control) Beberapa pengertian pengendalian mutu (quality control) yang berkembang di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian yang semakin kompleks menuntut suatu perusahaan untuk melakukan peningkatan produktivitas, daya saing dan keuntungan usaha agar dapat mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, hal ini mengakibatkan sebuah perusahaan diharapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan baik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha selalu mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Pada masa sekarang ini, pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala

Lebih terperinci

Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain,

Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain, karena untuk

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Definisi Produktivitas Definisi secara umum pengertian produktivitas adalah perbandingan masukan dan keluaran. Masukan adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

JURNAL AKUNTANSI. PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di Konveksi Daniel Setiadi)

JURNAL AKUNTANSI. PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di Konveksi Daniel Setiadi) JURNAL AKUNTANSI PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di Konveksi Daniel Setiadi) Oleh, AGUS IRYANTO 08340306 (Alumni Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN Doni Efriza 1 * & Iswandi Idris 2 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan 2 Program Studi Teknik Industri, Politeknik LP3I Medan Telp. 061-7322634

Lebih terperinci

PENGARUH IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN MARKETING ( STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM X )

PENGARUH IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN MARKETING ( STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM X ) PENGARUH IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN MARKETING ( STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM X ) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Strata 1 Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti mempengaruhi kinerja perusahaan dalam berbagai sektor yang terutama dalam sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi merupakan hal yang tidak dapat di pungkiri

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi merupakan hal yang tidak dapat di pungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan transportasi merupakan hal yang tidak dapat di pungkiri dalam kehidupan sehari-hari, manusia dalam kehidupannya selalu membutuhkan alat dalam

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Sutiyono FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran produktivitas itu penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Kondisi persaingan di bidang perekonomian pada saat ini cukup ketat dan komplek. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi

Lebih terperinci

BABH TELAAH PUSTAKA. Sumber daya manusia menempati posisi yang amat strategis dalam

BABH TELAAH PUSTAKA. Sumber daya manusia menempati posisi yang amat strategis dalam BABH TELAAH PUSTAKA Sumber daya manusia menempati posisi yang amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa. Penggunaan sumber daya manusia dan modal secara ekstensif telah banyak ditinggalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kota kota lainnya. Rendahnya kualitas tenaga kerja sangat

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kota kota lainnya. Rendahnya kualitas tenaga kerja sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari permasalahan ketenagakerjaan yang dihadapi Kota Solok semakin komplek. Salah satu dari permasalahan dalam ketenagakerjaan di Kota Solok adalah produktifitas

Lebih terperinci

Pekerjaan. diukur dari biayanya. Modal

Pekerjaan. diukur dari biayanya. Modal 1 PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN A. Pusat Tanggung Jawab Pusat tanggung jawab merupakan struktur sistem pengendalian dan pemberian tanggung jawab pada sub-unit organisasi yang mencerminkan strategi organisasi.

Lebih terperinci

BAB KOMPENSASI UNTUK MANAJEMEN. kelangsungan hidupnya. Karena itu manusia harus bekerja sehingga ia mampu memenuhi

BAB KOMPENSASI UNTUK MANAJEMEN. kelangsungan hidupnya. Karena itu manusia harus bekerja sehingga ia mampu memenuhi BAB KOMPENSASI UNTUK MANAJEMEN Manusia dilahirkan di dunia untuk meneliti kehidupan dan senantiasa mengupayakan kelangsungan hidupnya. Karena itu manusia harus bekerja sehingga ia mampu memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha merupakan dunia yang bersifat dinamis, selalu berkembang terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta maupun perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Insentif 2.1.1. Pengertian Insentif Suatu perusahaan di dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan tenaga kerja, oleh karena itu faktor tenaga kerja perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas Produktivitas secara konsep menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja (bentuk nyata) dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) Informasi adalah data yang berguna untuk diolah sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rizky Aprillian Utami, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rizky Aprillian Utami, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Telah kita ketahui bersama bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk BAB II LANDASAN TEORI Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam bentuk memberikan produktivitas kerja yang maksimal. Produktivitas kerja karyawan bagi suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat meningkat. Cara kerja di setiap organisasi senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan

Lebih terperinci

Pert 13 BIAYA TENAGA KERJA. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

Pert 13 BIAYA TENAGA KERJA. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016 Pert 13 BIAYA TENAGA KERJA Team Teaching Universitas Islam Malang 2016 Komponen Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja merupakan salah satu dari tiga elemen biaya produksi. Elemen biaya produksi: Biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akutansi Biaya Salah satu informasi yang diperlukan manajemen dalam mengelola perusahaan adalah informasi biaya. Informasi biaya yang tepat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money,

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money, materials, machines, method, dan market. Selanjutnya unsur man (manusia)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja bagi suatu perusahaan sangatlah penting, salah satunya bagi

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja bagi suatu perusahaan sangatlah penting, salah satunya bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberlangsungan hidup sebuah perusahaan bergantung pada kemampuan produktivitas organisasinya. Produktivitas organisasi bergantung pada produktivitas kerja

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS RELATIF DAN ANALISIS TINGKAT UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI JAWA BARAT

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS RELATIF DAN ANALISIS TINGKAT UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI JAWA BARAT PENGUKURAN PRODUKTIVITAS RELATIF DAN ANALISIS TINGKAT UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI JAWA BARAT Dewi Shofi Mulyati, Iyan Bachtiar, dan Yanti Sri Rezeki * Abstrak Pentingnya

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Prima Astuti (2009) dengan judul Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Dan Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Sekretariat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Novell Pharmaceutical Laboratories merupakan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang memiliki lebih dari tiga ribu karyawan tersebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber daya manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, terdapat perubahan di bidang perekonomian yang sangat pesat di dunia, baik di negaranegara industri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan). Hampir seluruh perusahaan menggunakan harta-harta yang bersifat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan). Hampir seluruh perusahaan menggunakan harta-harta yang bersifat BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang dimiliki perusahaan dan digunakan dalam operasi yang bersifat permanen (aktiva

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus saling mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. harus saling mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era sekarang ini, waktu sangat berharga. Sumber daya manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan dan teknologi. Oleh karena itu dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perusahaan dituntut untuk mampu menghadapi persaingan baik dari perusahaan lokal maupun perusahaan luar negeri. Ditambah lagi dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha mengalokasikan sumber daya secara penuh demi tercapainya tujuan perusahaan. Salah satu hal yang harus

Lebih terperinci

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY Oleh: Ernawaty Nasution Jurusan Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan. Tujuan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan melakukan operasinya. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ekonomi, trend situasi makro ekonomi internasional, terutama yang berkaitan dengan sektor industri dan perdagangan lebih ditandai dengan sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini begitu ketat dan kompetitif. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan disisi lain

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan disisi lain 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, perekonomian dunia juga telah mengalami perubahan serta kemajuan cukup pesat. Hal ini pasti membawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di era globlisasi saat ini pada umumnya menunjukkan persaingan yang sangat sengit dan kuat, baik itu pada perusahaan

Lebih terperinci

2.2 Pengendalian Manajemen Pada Perusahaan Jasa Keuangan Perusahaan Jasa Keuangan Secara Umum Karakteristik Umum: 1.

2.2 Pengendalian Manajemen Pada Perusahaan Jasa Keuangan Perusahaan Jasa Keuangan Secara Umum Karakteristik Umum: 1. 2.1 Pengendalian Manajemen Pada Organisasi Jasa 2.1.1 Perusahaan Jasa Secara Umum Beberapa hal yang membedakan sektor manufaktur dan sektor jasa : 1. Tidak adanya persediaan penyangga Persediaan pada perusahaan

Lebih terperinci

Hubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun

Hubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun 2 Hubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun 2004 2005 Oleh : Rifki NIM K7499092 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modern semakin berkembang. Kehadiran pusat-pusat perbelanjaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modern semakin berkembang. Kehadiran pusat-pusat perbelanjaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modern semakin berkembang. Kehadiran pusat-pusat perbelanjaan ataupun speciality distributor semakin merata di seluruh Indonesia. Hal ini semakin

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh :

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : IRVAN NURDIANSYAH RIZAL (Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi) Tedi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan terjadi hampir di semua sektor, tidak terkecuali sektor ekonomi yang melibatkan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini Indonesia mengalami kemerosotan yang cukup besar terutama di bidang ekonomi, sejak Indonesia dilanda krisis ekonomi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat terjadi krisis moneter banyak perusahaan yang mengalami penurunan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat terjadi krisis moneter banyak perusahaan yang mengalami penurunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat terjadi krisis moneter banyak perusahaan yang mengalami penurunan dalam pendapatannya bahkan ada juga beberapa yang mengalami kerugian. Hal ini terus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut mampu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut mampu untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa globalisasi saat ini sering terjadi perubahan-perubahan yang sangat yang sangat cepat, konstan, pesat, serentak, dan radikal hal ini menuntut perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Produktivitas merupakan perbadingan antara output dibagi dengan input,

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Produktivitas merupakan perbadingan antara output dibagi dengan input, BAB II A. Produktivitas TINJUAN PUSTAKA Produktivitas merupakan perbadingan antara output dibagi dengan input, tingkat ukur produktivitas sangat beragam bergantung pada kepentingan terkait (Heizer dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di dunia. Sebelum krisis melanda pemerintah Indonesia telah melaksanakan beberapa perubahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia SDM dapat juga disebut sebagai personil. Tenaga kerja, pekerja, karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, persaingan persaingan antara perusahaan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, persaingan persaingan antara perusahaan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, persaingan persaingan antara perusahaan menjadi semakin kompetitif. Setiap perusahaan pasti bertujuan untuk menghasilkan laba semaksimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang terus menerus berkembang dari waktu ke waktu membuat kemajuan dalam segala hal. Salah satunya merupakan kemajuan dalam dunia usaha. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komoditi teh merupakan salah satu andalan dari hasil alam yang diekspor

BAB I PENDAHULUAN. Komoditi teh merupakan salah satu andalan dari hasil alam yang diekspor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komoditi teh merupakan salah satu andalan dari hasil alam yang diekspor ke luar negeri, hal ini tentu menjadikan komoditi ini menjadi salah satu perhatian bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM), BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM), sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap return on asset (ROA) pada rumah sakit swasta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek dengan sumber daya tertentu untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) juga diartikan sebagai pendekatan yang berfokus pada pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan ekonomi begitu pesat serta perkembangan dunia yang mengarah kepada globalisasi, akan mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya Pengertian Biaya

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya Pengertian Biaya 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya 2.1.1. Pengertian Biaya Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan

Lebih terperinci

PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Definisi Pusat Tanggung Jawab Pusat tanggung jawab merupakan organisasi atau sub-unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Definisi Kualitas Kualitas adalah ukuran relatif dari kebaikan. Mendefinisikan kualitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Mathis dan Jackson (2006, p3) mendefinisikan manajemen sumber daya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Mathis dan Jackson (2006, p3) mendefinisikan manajemen sumber daya BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Mathis dan Jackson (2006, p3) mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai rancangan

Lebih terperinci

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto F.1306618 BAB II TELAAH PUSTAKA A. Pengertian Unit Pengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada suatu perusahaan proses pengukuran keberhasilan atau maju mundurnya sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia, yaitu orangorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Timor leste yang semakin pesat, menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Timor leste yang semakin pesat, menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Timor leste yang semakin pesat, menyebabkan berkembangnya usaha pada perusahaan - perusahaan yang berorientasi profit baik itu perusahaan dagang,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu manajemen yang menitik beratkan perhatiannya terhadap

Lebih terperinci