BAB II DESKRIPSI GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (PT ASTRA INDONESIA)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

BAB IV AUDIT THERMOGRAPHY PERMATA BANK. Tujuan dengan pendekatan HSE (Health Safety and Environment)

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DI GEDUNG PT.STRA GRAPHIA TBK

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan tenaga listrik demikian pesatnya seiring dengan begitu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian

MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008

GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

ANALISA KOORDINASI PROTEKSI INSTALASI MOTOR MENGGUNAKAN ECODIAL

BAB I PENDAHULUAN. cepatnya perkembangan teknologi terutama di bidang industri. PT. KUSUMAPUTRA SANTOSA KARANGANYAR yang bergerak di bidang

BAB III KEBUTUHAN GENSET

IDENTIFIKASI PROSES PELAYANAN SUPER CEPAT PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK TOYOTA AUTO 2000 CABANG BEKASI TIMUR

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

BAB I PENDAHULUAN. lama semakin pesat. Seiring dengan itu konsumsi daya listrik pun semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kuliah Kerja Praktek adalah sebuah mata kuliah yang mengharuskan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 48 TAHUN 2000 TANGGAL : 31 MARET 2000 GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III BEBAN LISTRIK PT MAJU JAYA

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

UTILITAS BANGUNAN. Tjahyani Busono

BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA

MANFAAT DEMAND SIDE MANAGEMENT DI SISTEM KELISTRIKAN JAWA-BALI

BAB I PENDAHULUAN. perencana (arsitek, struktur & MEP) dan tim pelaksana (lapangan). Tim perencanaan

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Tugas Akhir oleh : NIM : NIM :

Genset Diesel kva. Sub Distribution Panel = Panel utama distribusi listrik suatu zona tertentu, kapasitasdalam ampere.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. investasi besar yang dilakukan oleh pihak perusahaan, perusahaan skala kecil

kaberaenergy.co.id Office 8 Building, Level 18-A, Jl. Jendral Sudirman Kav , SCBD, Jaksel 12190, Indonesia

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

ABSTRAKSI Anggie Saputra Analisa Kinerja GENSET (Generator-Set) Pada Fungsi BTS (Base Transceiver Station) DI PT.PLN (PERSERO) PI.Jurusan Tek

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN PELAYANAN SOSIAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengerjakan segala hal, termasuk dalam bidang transportasi. Oleh

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penambahan unit pembangkit. (Zein dkk, 2008), (Subekti dkk, 2008) meneliti

METODE PENGATURAN PENGGUNAAN TENAGA LISTRIK DALAM UPAYA PENGHEMATAN BAHAN BAKAR PEMBANGKIT DAN ENERGI. Oleh : Widodo *)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan Listrik Negara (PLN)adalah Badan Usaha Milik Negara. jasa yaitu mendistribusikan pasokan listrik bagi masyarakat yang

BAB I. PENDAHULUAN. daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya

Analisa Instalasi Listrik Pada Rusunawa Dengan Metode Studi Deskriptif Kasus Rusunawa Universitas Islam Lamongan

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

PERHITUNGAN AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG F UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AUTOMATIC LOAD CONTROL SWITCH SEBAGAI PENGONTROL BEBAN PUNCAK

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

BAB II LANDASAN TEORI

UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA. Veronika Widi Prabawasari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bisnis, industri, dan lain sebagainya. Sehingga diperlukan peramalan

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Listrik merupakan salah satu komoditi strategis dalam perekonomian

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL DI GEDUNG BERTINGKAT

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lama apabila perusahaan tidak mampu memasarkan produk baik barang

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya zaman maka jenis alat transportasi pun akan semakin

BAB IV HASIL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

BAB III RENCANA SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

ALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR

Bab IV Analisis Kelayakan Investasi

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor faktor seperti

BAB IV JATUH TEGANGAN PADA PANEL DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. negara yang kaya akan potensi sumber daya alam yang melimpah, baik matahari,

BAB III METODE PENGOLAHAN DATA

Tanya Jawab Seputar Tarif Tenaga Listrik 2015

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (PT ASTRA INDONESIA) 2.1. Gambaran Umum AUTO 2000 adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT Astra International, tbk. Saat ini AUTO 2000 adalah main dealer Toyota terbesar di Indonesia yang menguasai antara 70-80 % dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya AUTO 2000 berhubung dengan PT Toyota Astra Motor yang menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota. AUTO 2000 berkembang pesat karena memberikan berbagai layanan yang sangat memudahkan bagi calon pembeli maupun pengguna Toyota dengan slogan Urusan Toyota jadi mudah). AUTO 2000 selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam pelayanan. Gedung AUTO 2000 cabang Juanda (Jakarta) berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda 22, Jakarta 10120, Indonesia dengan luas bangunanm 4.800 m² dengan 2 lantai. Gedung AUTO 2000 cabang Junda di lantai 1 digunakan sebagai pemasaran showroom

penjualan mobil (showroom) dan di ruangan belakang gedung digunakan sebagai perawatan mobil (bengkel mobil). Gambar 2.1 Gedung AUTO 2000 cabang Junda (Jakarta) 2.2. Analisa Dengan Pendekatan Engineering Pada analisis ini, tim akan memeriksa ystem instalasi listrik pada gedung apakah sudah sesuai dengan standar PUIL dan kaidah-kaidah kelistrikan. 2.2.1 Sumber Listrik Pasokan listrik untuk Gedung AUTO 2000 harus handal karena bisnis ini sekarang lebih mengandalkan sarana IT dan ystem komunikasi yang membutuhkan sumber listrik secara terus menerus tidak boleh padam. Jika listrik padam maka aktivitas transaksi kantor akan berhenti dan mungkin sebagian data bisa hilang. Hal ini akan menjadi kerugian yang luar biasa. Oleh karena

itu maka sumber listrik selain PLN harus punya cadangan yang bekerja secara otomatis yaitu UPS, khususnya untuk memasok listrik ke peralatan IT dan komunikasi. Hanya saja UPS ini tidak bisa memasok sumber listrik terlalu lama karena alat ini mengandalkan batere yang kemampuannya sekitar setengah jam. Untuk mencegah sumber listrik hilang selama PLN padam, maka harus disediakan Genset untuk memasok daya sementara. Ketika PLN masuk lagi maka sumber listrik dikembalikan ke PLN. Selain keberadaan sumber listrik tersebut, perlu diperhitungkan kesesuaian antara kebutuhan pemakaian daya dengan sumber listrik yang disediakan dan kesinambungan pasokan listrik harus dirancang sedemikian rupa agar listrik yang memasok ke beban IT dan komunikasi tidak sampai padam. Berdasarkan data lapangan, Gedung AUTO 2000 sudah memenuhi system a diatas, yaitu ada sumber PLN 245 kva, Genset 100 kva, dan UPS dan semua masih beroperasi dengan normal. Sistem Operasi Sumber Listrik: 1. Kondisi normal, semua listrik gedung dipasok oleh sumber PLN 245 kva, termasuk IT dan komunikasi. 2. Ketika listrik PLN padam maka semua beban tidak teraliri listrik kecuali beban yang dilayani UPS. 3. Genset dihidupkan sebagai pengganti PLN, dan semua beban terlayani listrik. 4. Ketika PLN hidup lagi maka genset dimatikan dan listrik akan dipasok oleh PLN lagi. UPS secara terus-menerus memasok daya listrik ke beban IT dan komunikasi untuk menghindari hilangnya sumber daya listrik, terutama ketika terjadi peralihan beban dari genset ke PLN atau sebaliknya.

2.2.2 Distribusi Daya Listrik Selain keandalan sumber daya listrik, ystem distribusi keperalatan juga sangat penting. Terutama panel bagi tiap tiap lantai harus dipisah untuk memudahkan operasional dan perawatan. Begitu juga panel UPS. Panel UPS harus kondisi prima karena panel ini untuk memasok peralatan IT dan komunikasi yang bekerja secara terus menerus. Sistem distribusi listrik Gedung AUTO 2000 sebagai berikut : PLN -245 kva Trafo P. POMPA P. AC COS LVMDB P. LT 2 P. LT 1 COS UPS P. UPS D G UPS IT & Komunikasi Genset - kva Gambar 2.2 Distribusi daya listrik Gedung AUTO 2000 Cabang Juanda 1. KWH meter dan MCB PLN. Listrik sebelum masuk ke gedung harus melewati pembatas arus MCB dan kwh meter milik PLN. Dari MCB PLN listrik masuk ke COS utama di lantai 1.

2. Genset dan Panel Genset Genset dan panel genset dipasang di lantai 1. Dari sini listrik dipasok ke COS utama lantai 1. Jadi COS dapat dua sumber, yaitu PLN dan Genset. 3. COS ( Change Over Switch ). Sumber listrik PLN dan genset masuk ke COS ( Change Over Switch ). Disini tempat untuk mengoper sumber daya listrik dari PLN ke genset ketika PLN padam. Begitu sebaliknya ketika PLN nyala lagi. Keluaran COS satu sumber yang sudah dipilih, kemudian memasok listrik ke MDB di lantai 1. 4. MDB ( Main Distribution Board ) Dari COS listrik masuk ke MDB. Kemudian listrik didistribusikan ke panel UPS dan Panel Logo. 5. Panel UPS Panel UPS mendapat sumber dari UPS dan langsung tanpa UPS melalui COS UPS. Ketika UPS rusak listrik langsung dipasok dari PLN atau genset. Panel UPS memasok daya listrik ke peralatan IT dan komunikasi, seperti komputer, Switch Hub, peralatan komunikasi Bank. Berdasarkan uraian diatas, sistem distribusi daya listrik Gedung AUTO 2000 cabang Junada sudah baik. 2.3 Kategori Tingkat Resiko Gedung Tingkat resiko kebakaran gedung atau bangunan dapat menggunakan matriks resiko kebakaran gedung seperti tabel dibawah ini. Tabel. Matriks resiko kebakaran Kemungkinan (Likelihood) Keparahan (Consequences) Sangat Ringan Ringan Sedang Berat Bencana

1 2 3 4 5 A. Setiap saat H H E E E B. Sering M H H E E C. Banyak terjadi L M H E E D. Pernah terjadi L L M H E E. Jarang L L M H H Sumber: (S.Ramli, Manajemen Kebakaran, 2010) Ket : E = Resiko kebakaran sangat tinggi, H = Resiko kebakaran tinggi M = Resiko kebakaran sedang L = Resiko kebakaran rendah 2.4 Pengaturan Pemakaian Tenaga Listrik Pengaturan pemakaian energi listrik pada dasarnya adalah suatu kegiatan konsumen pelanggan listrik untuk mengubah perilaku agar menggunakan tenaga listrik secara efisien, baik besaran maupun waktunya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pelanggan itu sendiri, perusahaan listrik, maupun konsumen pengguna tenaga listrik pada umumnya. Adapun manfaat pemakaian tenaga listrik sabagai berikut: a. Manfaat pengaturan pemakaian energi listrik bagi perusahaan listrik Dapat mengurangi biaya bahan bakar, biaya operasi dan biaya pemeliharaan. Dapat menunda pembangunan pembangkit listrik dan jaringan listrik dalam rangka memenuhi pertumbuhan permintaan tenaga listrik. Dapat tetap menjaga ketersediaan pasokan tenaga listrik, karena kapasitas yang mampu melayani permintaan tenaga listrik dapat dihemat b. Manfaat pengaturan pemakaian energi listrik bagi pengguna tenaga listrik

Dapat menghindari pemadaman bergilir yang dikarenakan ketidakmampuan pusat listrik untuk mensuplai tenaga listrik sesuai permintaan. Hal ini terjadi pada saat permintaan tenaga listrik secara bersamaan pada waktu tertentu yang sering disebut sebagai waktu beban puncak. Dapat menghemat sumber daya alam, dimana bahan bakar yang diproduksi dari alam dan tidak dapat diperbaharui dapat dihemat. Dapat memberikan kesempatan penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat yang belum menikmati tenaga listrik. Sebab dengan pengurangan pemakaian tenaga listrik, berarti ada sisa metode pengaturan penggunaan tenaga listrik dalam upaya penghematan bahan bakar pembangkit, kapasitas tersedia yang dapat disalurkan ke masyarakat yang belum menikmati tenaga listrik. c. Sasaran pengaturan pemakaian energi listrik Konservasi energi, adalah program untuk menurunkan/menghemat pemakaian tenaga listrik. Pemangkasan beban puncak, adalah program untuk mengurangi beban pada waktu beban puncak. Hal ini pada umumnya dilakukan untuk memperbaiki sistem pasokan/penyaluran tenaga listrik dengan pemadaman atau pengurangan beban untuk pengguna tenaga listrik bukan industri. Pengalihan beban, adalah program untuk menggeser beban dari waktu beban puncak (WBP) ke luar waktu beban puncak (LWBP), sehingga diperoleh pembebanan pada saat LWBP meningkat. Dengan demikian akan diperoleh penghematan pemakaian bahan bakar, karena pendukung beban dasar adalah pembangkit yang menggunakan bahan bakar lebih murah.