PROSPEKTIF JERAMI PADI SEBAGAI SUMBER PAKAN UNTUK PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA DI SULAWESI SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
POTENSI JERAMI KACANG TANAH SEBAGAI SUMBER PAKAN RUMINANSIA DI SULAWESI SELATAN

KAJIAN POTENSI LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KOTA PARE-PARE

DAYA DUKUNG LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI INDONESIA

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI SUMBER PAKAN SAPI POTONG DALAM MENDUKUNG INTEGRASI TERNAK-TANAMAN DI KABUPATEN PINRANG, SULAWESI SELATAN

DAFTAR PUSTAKA. [BPS] Badan Pusat Statistik Statistik Indonesia Jakarta: Badan Pusat Statistik.

ANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(3): , Agustus 2016

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PEMBERIAN PAKAN SAPI PERAH LAKTASI MENGGUNAKAN STANDAR NRC 2001: STUDI KASUS PETERNAKAN DI SUKABUMI

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

PEMANFAATAN LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK DI SULAWESI SELATAN

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

HASIL DAN PEMBAHASAN 482,91 55, ,01 67,22

ANALISIS POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENAMPILAN PRODUKSI KERBAU LUMPUR JANTAN MUDA YANG DIBERI PAKAN AMPAS BIR SEBAGAI PENGGANTI KONSENTRAT JADI

Daya Dukung Produk Samping Tanaman Pangan sebagai Pakan Ternak Ruminansia di Daerah Sentra Ternak Berdasarkan Faktor Konversi

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

Evaluasi Kecukupan Nutrien pada Sapi Perah Laktasi... Refi Rinaldi

U Hidayat Tanuwiria, A Yulianti, dan N Mayasari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Bandung 40600

KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR TONGKOL JAGUNG YANG DIINOKULASI Trichoderma sp. PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soedjana (2011) berdasarkan data secara nasional, bahwa baik

PENGARUH SUBSTITUSI KONSENTRAT KOMERSIAL DENGAN TUMPI JAGUNG TERHADAP PERFORMANS SAPI PO BUNTING MUDA

POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN GARUT JAWA BARAT UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA TERNAK SAPI PERAH DIZKY ANTORIDA

RESPONS KOMPOSISI TUBUH DOMBA LOKALTERHADAP TATA WAKTU PEMBERIAN HIJAUAN DAN PAKAN TAMBAHAN YANG BERBEDA

EVALUASI PEMBERIAN PAKAN SAPI PERAH LAKTASI MENGGUNAKAN STANDAR NRC 2001: STUDI KASUS PETERNAKAN DI SUKABUMI

POTENSI LIMBAH KULIT BUAH PISANG (Musa paradisiaca L.) DARI PEDAGANG GORENGAN DI KOTA MANOKWARI

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK KERBAU DI KALIMANTAN SELATAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.

PENGGUNAAN PROBION PADA JERAMI FERMENTASI YANG DI IMBANGI PAKAN KOSENTRAT TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DOMBA LOKAL JANTAN

INTRODUKSI TANAMAN PAKAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH SAYURAN KUBIS UNTUK PAKAN TERNAK KAMBING

POTENSI JERAMI PADI HASIL FERMENTASI PROBION SEBAGAI BAHAN PAKAN DALAM RANSUM SAPI SIMMENTAL

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan Pembangunan Peternakan

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.1 No.1 September 2017 ISSN:

Teknologi Pengelolaan Jerami Jagung Untuk Pakan Ternak Ruminansia

DAYA DUKUNG JERAMI JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI POTONG

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

MEMBUAT SILASE PENDAHULUAN

POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI SUMBER PAKAN DALAM PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN

KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

PERUBAHAN TERHADAP KADAR AIR, BERAT SEGAR DAN BERAT KERING SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI

KAJIAN POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI SUMBER PAKAN ALTERNATIF TERNAK KERBAU MOA DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT (MTB)

Jerami padi fermentasi yang diberikan dalam bentuk utuh dan konsentrat maupun setelah digiling dibuat menjadi pakan komplit untuk ransum kambing betin

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

KETERSEDIAAN LIMBAH TANAMAN PANGAN UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN POPULASI SAPI PERAH DI KABUPATEN BOGOR FEBRIANTI INDAH MARYANI

PENAMPILAN DOMBA LOKAL YANG DIKANDANGKAN DENGAN PAKAN KOMBINASI TIGA MACAM RUMPUT (BRACHARIA HUMIDICOLA, BRACHARIA DECUMBENS DAN RUMPUT ALAM)

PERCEPATAN INOVASI TEKNOLOGI PEMANFAATAN JERAMI PADI FERMENTASI SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI POTONG. Batseba M.W. Tiro, Usman dan Afrizal Malik

PEMBAHASAN. Zat Makanan Ransum Kandungan zat makanan ransum yang diberikan selama penelitian ini secara lengkap tercantum pada Tabel 4.

PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG

PEMANFAATAN KULIT KAKAO SEBAGAI PAKAN TERNAK KAMBING PE DI PERKEBUNAN RAKYAT PROPINSI LAMPUNG

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

PENGARUH PEMBERIAN JERAMI FERMENTASI SEBAGAI PENGGANTI RUMPUT HIJAUAN PADA DOMBA TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN

KERAGAAN SUMBERDAYA LAHAN, PEMANFAATAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PERTANIAN BERBAGAI DAERAH DI SULAWESI SELATAN

KECERNAAN IN-VIVO RANSUM SILASE JERAMI PADI DENGAN PENAMBAHAN MIKROBA RUMEN KERBAU PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE

PENGARUH PEMBERIAN RANSUM DARI LIMBAH JERAMI PADI DAN ONGGOK MELALUI PERLAKUAN CAIRAN RUMEN TERHADAP PERFORMAN DOMBA

I. PENDAHULUAN. Upaya memenuhi kebutuhan hijauan ternak ruminansia saat ini, para

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

Penampilan Produksi Sapi PO dan PFH Jantan yang Mendapat Pakan Konsentrat dan Hay Rumput Gajah

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Materi

PELEPAH DAN DAUN SAWIT SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI HIJAUAN PADA PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Analisis Daya Tampung Ternak Ruminansia pada Musim Kemarau di Daerah Pertanian Lahan Kering Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul

PENGARUH SUPLEMENTASI MULTINUTRIEN TERHADAP PERFORMANS SAPI POTONG YANG MEMPEROLEH PAKAN BASAL JERAMI JAGUNG

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan baik kualitas, kuantitas

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

PEMANFAATAN SILASE HIJAUAN SEBAGAI PAKAN NUTRISI UNTUK TERNAK Yenni Yusriani

KAJIAN PENGOLAHAN JERAMI PADI SECARA KIMIA DAN BIOLOGI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENAMPILAN SAPI PERANAKAN ONGOLE

KANDUNGAN NUTRISI SILASE JERAMI JAGUNG MELALUI FERMENTASI POLLARD DAN MOLASES

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT UNTUK PENGGEMUKAN TERNAK SAPI

Pengaruh Pemberian Silase Jerami Jagung dan Konsentrat Pakan Murah Terhadap Kondisi Tubuh Induk Sapi Potong di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan

Transkripsi:

PROSPEKTIF JERAMI PADI SEBAGAI SUMBER PAKAN UNTUK PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA DI SULAWESI SELATAN (The Potential of Rice Straw as Feed Resources for Ruminant Development in South Sulawesi) JASMAL A. SYAMSU dan A. ABDULLAH Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar ABSTRACT The objective of this study was to evaluate the potency of rice straw as feed for ruminants in South Sulawesi. Survey study method was used in the area which represented different climate and cultivation patterns. Two districts were choosen to meet this criterion and subsequently where the study was taking place. Primary data were obtained using latin square method (25m 2 ) to estimate the production of rice straw during or just before harvesting. Nutrient composition was also analyzed in order to estimate the advantage of rice straw as feed for ruminants. The result indicated that production of rice straw per annum was approximately 4.312.125 ton or equivalent to 1.839.121 ton and 200.083 ton for total digestible nutrient (TDN) and crude protein, respectively. This suggested that annually a number of 1.891.283 animal units (AU) can be accommodated by this production. Key Words: Rice Straw, Feed Resources, Ruminant, South Sulawesi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi produksi dan dayadukung limbah jerami padi sebagai sumber pakan ternak ruminansi di Sulawesi Selatan. Untuk mengetahui produksi limbah jerami padi dilakukan survei dengan pengambilan cuplikan menggunakan ubinan ukuran 5 x 5 meter (25m 2 ) pada setiap lokasi pada dua kabupaten yang berbeda iklim dan pola tanam dengan masing-masing dua kecamatan dan dua desa per kecamatan dengan dua kali ulangan pada jerami padi yang sedang panen atau siap panen. Jerami padi dikumpulkan dan ditimbang bobot segarnya sehingga diketahui produksi masing-masing limbah tanaman pangan (kg/25m 2 ). Untuk mengetahui kualitas jerami padi, dilakukan analisis proksimat. Data hasil survei produksi limbah tanaman pangan dan analisis kualitas limbah tanaman pangan dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi bahan kering jerami padi di Sulawesi Selatan sebesar 4.312.125 ton. Berdasarkan total digestible nutrient dan protein kasar jumlah produksi jerami padi adalah 1.839.121 ton dan 200.083 ton. Daya dukung jerami padi sebagai sumber pakan berdasarkan bahan kering dapat menampung sejumlah 1.891.283 ST ternak ruminansia. Key Words: Jerami Padi, Sumberdaya Pakan, Ruminansia, Sulawesi Selatan PENDAHULUAN Salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan peternakan di Sulawesi Selatan adalah ketersediaan sumberdaya pakan untuk ternak. Namun demikian, padang penggembalaan sebagai penyedia pakan hijauan cenderung berkurang setiap tahun. Luas padang penggembalaan di Sulawesi Selatan tahun 2003 adalah 235 542 ha dan mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 1999 seluas 290 184 ha. Di lain pihak, telah terjadi perubahan fungsi lahan yang sebelumnya sebagai penyedia sumber pakan menjadi lahan sawah/pertanian untuk memenuhi tuntutan penyediaan pangan akibat semakin meningkatnya jumlah penduduk. Disamping itu penyediaan pakan juga memiliki keterbatasan akibat adanya persaingan kebutuhan penyediaan pangan untuk konsumsi manusia. 847

Peningkatan luas lahan pertanian memberikan implikasi terhadap peningkatan luas areal panen tanaman pangan. Di Sulawesi Selatan pada tahun 2006, luas areal panen padi seluas 847 305 ha atau 6,85% dari luas areal panen di Indonesia, dan luas areal panen jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar masing-masing 6,91, 3,97, 6,13, 3,53 dan 4.40% dari luas areal panen nasional (BPS SULSEL, 2007). Meningkatnya intensifikasi tanaman pangan mengakibatkan peningkatan produksi limbah tanaman pangan. Upaya meningkatkan nilai manfaat jerami padi sebagai pakan telah dilaporkan beberapa peneliti. Pengolahan jerami padi yang difermentasi dengan starbio menunjukkan komposisi nutrien jerami padi mengalami peningkatan kualitas dibanding jerami padi yang tidak difermentasi. Dibandingkan dengan jerami padi tanpa fermentasi, jerami padi yang difermentasi dengan probiotik starbio mengalami peningkatan kandungan protein kasar. Komposisi serat jerami padi tanpa fermentasi nyata lebih tinggi dibandingkan dengan jerami padi yang difermentasi dengan starbio (SYAMSU, 2001). Dalam aplikasi di lapangan pada peternakan rakyat menunjukkan rata-rata konsumsi bahan kering pakan terdapat perbedaan nyata antara jerami padi fermentasi (4,41 kg/ekor/hari) dengan jerami padi tanpa fermentasi (3,35 kg/ekor/hari) pada ternak sapi Bali. Hal ini menunjukkan bahwa jerami padi yang difermentasi dengan probiotik mempunyai palatabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan dengan jerami padi tanpa fermentasi. Pertambahan berat badan sapi dipengaruhi oleh faktor kualitas pakan, serta kemampuan ternak untuk memanfaatkan pakan tersebut. Rataan pertambahan berat badan harian menunjukkan bahwa sapi Bali yang diberi jerami padi fermentasi memberikan respon pertambahan berat badan harian yang lebih tinggi (0,37 kg) dibanding dengan jerami padi tanpa fermentasi (0,25 kg). Pertambahan berat badan yang lebih tinggi pada jerami fermentasi dipengaruhi oleh konsumsi pakan yang juga tinggi (SYAMSU et al., 2003). Ternak sapi yang mendapat pakan dengan perlakuan jerami padi ditambahkan urea 4% menunjukkan pertambahan berat badan dan konversi ransum nyata lebih baik dibandingkan dengan pakan jerami dengan penambahan kombinasi 2% urea dan 3% kapur (XUAN TRACH et al., 2001). XUAN TRACH (2004) melaporkan bahwa teknologi peningkatan nilai nutrisi jerami padi dengan perlakuan penambahan urea sebagai pakan ternak sapi pada kondisi peternakan rakyat dapat meningkatkan produktivitas ternak dengan tingkat konsumsi dan pertambahan berat badan yang lebih baik dibandingkan dengan jerami padi tanpa penambahan urea. Tingkat adopsi peternak dan penerapan teknologi tersebut dipengaruhi oleh aspek sosial ekonomi seperti pola pikir dan perilaku peternak, serta pemahaman terhadap manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan teknologi tersebut. Penelitian penggunaan jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia dilaporkan BESTARI et al. (1999), bahwa pemberian pakan hijauan silase jerami padi yang ditambahkan mikroba rumen kerbau pada sapi peranakan ongole jantan yang sedang tumbuh dapat memberikan nilai gizi dan nilai manfaat ransum yang lebih baik daripada jerami padi tanpa pengolahan, dan setara dengan pakan hijauan rumput Gajah. Pemberian pakan silase jerami padi yang ditambahkan mikroba rumen kerbau pada sapi peranakan ongole jantan yang sedang tumbuh memberikan pengaruh yang terbaik terhadap nilai kecernaan bahan kering, bahan organik, protein kasar dan NDF bila dibandingkan dengan pakan hijauan rumput Gajah maupun jerami padi. HARYANTO et al. (2004) menyatakan bahwa peningkatan nilai nutrisi jerami padi dapat dilakukan melalui bioproses fermentasi menggunakan probiotik sebagai pemacu pemecahan komponen lignosellulosa di dalam jerami padi tersebut. Pemberian jerami padi fermentasi dengan probion sebagai pakan domba dapat meningkatkan produktivitas domba dibandingkan dengan pemberian pakan secara tradisional. Dilain pihak, MARTAWIDJAJA dan BUDIARSANA (2004) melaporkan bahwa jerami padi yang difermentasi dengan probion dapat menggantikan rumput Raja sebagai pakan dasar untuk ternak kambing PE betina fase pertumbuhan. Pemberian jerami padi fermentasi secara terpisah dari konsentrat menghasilkan respon pertumbuhan dan konversi pakan yang lebih baik dibandingkan dengan bentuk ransum komplit. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, menunjukkan bahwa jerami padi 848

memiliki potensi yang cukup besar sebagai sumber pakan ternak ruminansia. Dilain pihak, dengan miningkatnya luas areal panen padi lebih tinggi dibandingkan dengan komoditi tanaman pangan lainnya. Untuk itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui prospektif jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia di Sulawesi Selatan. METODE PENELITIAN Sesuai tipe iklim tersebut di Sulawesi Selatan dikenal ada dua pola iklim yaitu pola iklim Sektor Barat dan pola iklim Sektor Timur (BALITTAN MAROS, 1992). Perbedaan pola iklim Sektor Barat dan Timur mempengaruhi musim dan pola tanam padi, sehingga penentuan lokasi penelitian mengacu pada pola iklim tersebut. Penentuan lokasi penelitian untuk wilayah kabupaten dan kecamatan secara purposive sampling, serta penentuan dua desa masing-masing kecamatan secara random sampling (MANTRA dan KASTO, 1995). Lokasi penelitian yang dipilih adalah sektor Barat adalah kabupaten Barru (Kecamatan Tanete Riaja dan Soppeng Riaja), dan sektor Timur adalah kabupaten Bantaeng (Kecamatan Pajukukang dan Bissappu). Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data sekunder yang berhubungan dengan tujuan penelitian ini diperoleh dari instansi terkait yaitu Dinas Peternakan, Dinas Tanaman Pangan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Badan Pusat Statistik. Data primer diperoleh dengan metode pengumpulan data sebagai berikut. Untuk mengetahui produksi jerami padi dilakukan survei pada setiap lokasi (dua desa per kecamatan) dengan dua kali ulangan. Menurut CHINH dan VIET LY (2001), pengambilan cuplikan untuk mengetahui produksi jerami padi menggunakan cuplikan (ubinan) dengan ukuran 5 x 5 meter (25m 2 ) dengan dua ulangan. Jerami padi dikumpulkan dan ditimbang bobot segarnya sehingga diketahui produksi jerami padi (kg/25m 2 ). Selanjutnya diambil sampel dalam keadaan segar dan dikeringkan dalam oven pada suhu 60 o C, lalu ditimbang untuk mengetahui bobot kering. Untuk mengetahui kualitas jerami padi, dilakukan analisis proksimat berdasarkan AOAC (1990). Data hasil survei produksi jerami padi dan analisis kualitas jerami padi dianalisis secara statistik deskriptif (MATTJIK dan SUMERTAJAYA, 2000) dengan tabulasi data, konversi data, rataan data dan diolah dengan menggunakan bantuan SPSS versi 12.0.1. Produksi Jerami Padi. Produksi jerami padi dihitung berdasarkan produksi segar, produksi kering, produksi bahan kering (BK), produksi protein kasar (PK), dan produksi total digestible nutrient (TDN) (SYAMSU et al., 2005). TDN dihitung menggunakan persamaan sumatif HARRIS et al. (1972). Daya dukung jerami padi Daya dukung jerami padi adalah kemampuan suatu wilayah menghasilkan pakan berupa limbah jerami padi tanpa melalui pengolahan, dan dapat menyediakan pakan untuk menampung sejumlah populasi ternak ruminansia. Dalam menghitung daya dukung limbah jerami padi digunakan beberapa asumsi kebutuhan pakan ternak ruminansia. Asumsi yang digunakan yaitu bahwa satu satuan ternak (1 ST) ternak ruminansia rata-rata membutuhkan bahan kering (BK) adalah 6,25 kg/hari (NRC, 1984), kebutuhan protein kasar adalah 0,66 kg/hari dan kebutuhan total digestible nutrient (TDN) adalah 4,3 kg/hari. Daya dukung limbah jerami padi berdasarkan bahan kering, protein kasar dan TDN dihitung menurut SYAMSU et al. (2005). HASIL DAN PEMBAHASAN Rata-rata produksi segar jerami padi di Sulawesi Selatan sebesar 11,89 t/ha. Rata-rata produksi bahan kering jerami padi 5,94 t/ha, dengan kisaran produksi terendah 3,58 t/ha dan tertinggi 8,53 t/ha. Adanya variasi produksi bahan kering jerami padi disebabkan oleh adanya perbedaan cara panen padi, yaitu padi yang dipanen dengan menggunakan mesin (alsintan) pemotongan dilakukan pada bagian aerial sehingga jerami padi yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan padi yang dipanen menggunakan sabit dilakukan pemotongan sekitar 10 cm dari atas tanah sehingga diperoleh jerami padi yang lebih banyak. 849

Tabel 1. Rata-rata produksi dan kualitas jerami padi Uraian Produksi/ kandungan Produksi jerami padi Produksi segar (t/ha/panen) 11,89 Produksi kering (t/ha/panen) 6,73 Produksi bahan kering (t/ha/panen) 5,94 Kualitas nutrisi jerami padi Bahan kering (%) 88,30 Protein kasar (%) 4,64 Lemak kasar (%) 2,74 Serat kasar (%) 33,79 Bahan ekstrak tanpa nitrogen (%) 41,40 Abu (%) 17,44 TDN (%) 42,65 BETN: bahan ekstrak tanpa nitrogen TDN: total digestible nutrient Kandungan protein kasar jerami padi bervariasi dari 3,09% hingga 6,07% dengan rata-rata sebesar 4,64%. Kandungan serat kasar, lemak kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan abu masing-masing 33,79, 2,74, 41,40 dan 17,44%. Angka analisis ini untuk protein kasar lebih tinggi dan serat kasar lebih rendah dibandingkan dengan yang dilaporkan oleh HARTADI et al. (1980) yaitu kandungan protein kasar 3,70%, serat kasar 35,90%, lemak kasar 1,70% dan abu 21,20%. Tabel 2 menunjukkan bahwa produksi bahan kering jerami padi di Sulawesi Selatan 4.312.125 ton. Berdasarkan TDN dan protein kasar jumlah produksi jerami padi adalah 1.839.121 ton dan 200.083 ton. Berdasarkan produksi jerami padi dilakukan analisis daya dukung jerami padi sebagai sumber pakan ternak ruminansia di Sulawesi Selatan. Daya Tabel 2. Produksi, daya dukung jerami padi sebagai sumber pakan ternak ruminansia di Sulawesi Selatan Kabupaten/kota Produksi (ton) Daya Dukung (ST) BK TDN PK BK TDN PK Selayar 11.256 4.801 522 4.937 3.058 2.176 Bulukumba 233.977 99.791 10.857 102.621 63.561 45.235 Bantaeng 73.793 31.473 3.424 32.365 20.046 14.267 Jeneponto 98.604 42.055 4.575 43.247 26.786 19.063 Takalar 127.894 54.547 5.934 56.094 34.743 24.726 Gowa 260.671 111.176 12.095 114.329 70.813 50.396 Sinjai 124.045 52.905 5.756 54.406 33.698 23.982 Maros 205.815 87.780 9.550 90.270 55.911 39.791 Pangkep 105.090 44.821 4.876 46.092 28.548 20.317 Barru 83.772 35.729 3.887 36.742 22.757 16.196 Bone 607.353 259.036 28.181 266.383 164.991 117.422 Soppeng 224.271 95.651 10.406 98.364 60.924 43.359 Wajo 374.867 159.881 17.394 164.416 101.835 72.474 Sidrap 368.898 157.335 17.117 161.797 100.213 71.320 Pinrang 447.056 190.670 20.743 196.077 121.446 86.431 Enrekang 48.874 20.845 2.268 21.436 13.277 9.449 Luwu 278.806 118.911 12.937 122.283 75.739 53.902 Tator 205.952 87.838 9.556 90.330 55.948 39.817 Luwu Utara 284.247 121.231 13.189 124.670 77.217 54.954 Luwu Timur 100.368 42.807 4.657 44.021 27.266 19.405 Makassar 13.947 5.948 647 6.117 3.789 2.696 Parepare 5.394 2.300 250 2.366 1.465 1.043 Palopo 27.176 11.590 1.261 11.919 7.382 5.254 Jumlah 4.312.125 1.839.121 200.083 1.891.283 1.171.415 833.678 ST: satuan ternak; BK: bahan kering; TDN: total digestible nutrient; PK: protein kasar; IKPP: indeks konsentrasi produksi pakan 850

dukung jerami padi adalah merupakan kemampuan suatu wilayah untuk menghasilkan atau menyediakan pakan berupa limbah jerami padi yang dapat menampung kebutuhan sejumlah populasi ternak ruminansia tanpa melalui pengolahan. Daya dukung jerami padi sebagai sumber pakan ternak ruminansia di Sulawesi Selatan berdasarkan bahan kering, protein kasar dan total digestible nutrient masing-masing 1.891.283 ST, 39.817 ST dan 77.217 ST. KESIMPULAN Produksi bahan kering jerami padi di Sulawesi Selatan 4.312.125 ton. Berdasarkan TDN dan protein kasar jumlah produksi jerami padi adalah 1.839.121 ton dan 200.083 ton. Daya dukung jerami padi sebagai sumber pakan ternak ruminansia di Sulawesi Selatan berdasarkan bahan kering, protein kasar dan total digestible nutrient masing-masing 1.891.283 ST, 39.817 ST dan 77.217 ST. DAFTAR PUSTAKA AOAC (ASSOCIATION OF OFFICIAL ANALYTICAL CHEMISTS). 1990. Official Methods of Analysis. Washington DC: Association of Official Analytical Chemists. BALITTAN MAROS (BALAI PENELITIAN TANAMAN PANGAN MAROS). 1992. Sumber Pertumbuhan Kedelai Propinsi Sulawesi Selatan. Balai Penelitian Tanaman Pangan Maros Badan Litbang Departemen Pertanian, Maros BESTARI, J., A. THALIB, H. HAMID dan D. SUHERMAN. 1999. Kecernaan in vivo ransum silase jerami padi dengan penambahan mikroba rumen kerbau pada sapi peranakan ongole. JITV 4(4): 237 242. BPS SULSEL (BADAN PUSAT STATISTIK SULSEL). 2007. Sulawesi Selatan dalam Angka 2003. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar. CHINH, B.V. and L. VIET LY. 2001. Potential of agro-byproductsas feed resources for buffaloes in Vietnam. Proc. Buffalo Workshop. December 2001. http://www.mekarn.org/ procbuf/chin.htm (19 Pebruari 2003). HARRIS, L.E., L.C. KEARL and P.V. FONNESBECK. 1972. Use of regression equation in predicting availability of energy and protein. J. Anim. Sci. 65: 658 664. HARTADI, H., S. REKSOHADIPRODJO, S. LEBDOSOEKOYO, A.D. TILLMAN, L.C. KEARL dan L.E. HARRIS. 1980. Tabel-Tabel Komposisi Bahan Makanan Ternak untuk Indonesia. Utah State University, Logan Utah. HARYANTO, B, SUPRIYATI dan S.N. JARMANI. 2004. Pemanfaatan probiotik dalam bioproses untuk meningkatkan nilai nutrisi jerami padi untuk pakan domba. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 4 5 Agustus 2004. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 298 304. MANTRA, I.B. dan KASTO. 1995. Penentuan sampel. Dalam: Metode Penelitian Survai. SINGARIMBUN, A. dan S. EFFENDI (Ed.). LP3ES, Jakarta. hlm. 149 174. MARTAWIDJAJA, M. dan I-G.M. BUDIARSANA. 2004. Pengaruh pemberian jerami padi fermentasi dalam ransum terhadap performan kambing Peranakan Etawah betina. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 4 5 Agustus 2004. Bogor: Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 407 415. MATTJIK, A.A. dan M. SUMERTAJAYA. 2000. Perancangan Percobaan. Jilid I. IPB Press, Bogor. NRC (NATIONAL RESEARCH COUNCIL). 1984. Nutrient Requirement of Beef Cattle. 6 th Rev. Ed. National Academy Press, Washington DC. SYAMSU, J.A. 2001. Fermentasi jerami padi dengan probiotik sebagai pakan ternak ruminansia. J. Agrista 5(3): 280 283. SYAMSU, J.A., L.A. SOFYAN, K. MUDIKDJO, E.G. SA ID dan E.B. LACONI. 2005. Analisis Potensi Limbah Tanaman Pangan sebagai Sumber Pakan Ternak Ruminansia di Sulawesi Selatan. J. Ilmiah Ilmu-ilmu Peternakan 8(4): 291 301. SYAMSU, J.A., M. YUSUF, HIKMAH dan E. ABUSTAM. 2003. Kajian fermentasi jerami padi dengan probiotik sebagai pakan sapi Bali di Sulawesi Selatan. J. Ilmu Ternak 3(2): 46 49. XUAN TRACH, N. 2004. An evaluation of adoptability of alkali treatment of rice straw as feed for growing beef cattle under smallholders' circumstances. Livestock Research for Rural Development 16 (7). http://www.cipav.org.co/cipav/pubs/index.htm (9 Desember 2005). 851

XUAN TRACH, N., M. MAGNE and C. XUAN DAN. 2001. Effects of treatment of rice straw with lime and/or urea on responses of growing cattle. Livestock Research for Rural Development 13 (5). http://www.cipav.org.co/ lrrd/lrrd13/5/trach 135.htm (13 Januari 2006). 852