78 L A M P I R A N 78

dokumen-dokumen yang mirip
V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Kuesioner EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI BAGI PETANI PADI DI KECAMATAN GANDUS KOTA PALEMBANG (Kasus Program Ketahanan Pangan )

LAMPIRAN. Kuisioner Untuk Petani Bawang Merah. A1. Nama Responden : A4. Pendidikan : (1) tidak Sekolah (2) SD Tidak Tamat. A6.

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan

Gambar 3. Kolam yang diperguanak untuk Percontohan

V. GAMBARAN UMUM CV JUMBO BINTANG LESTARI Lokasi Perusahaan dan Sejarah Perkembangan

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Petani Karakteristik petani dalam penelitian ini meliputi Umur, Pendidikan

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

DEFINISI OPERASIONAL, INDIKATOR DAN PENGUKURAN PEUBAH PENELITIAN PEUBAH DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR PENGUKURAN *)

Lampiran 1. KUSIONER PEMBELI IKAN LELE UNTUK KONSUMSI PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA SLOGOHIMO, WONOGIRI DITINJAU DARI SEGI KELAYAKAN

Cara Menanam Cabe di Polybag

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN. Analisis Kebutuhan Modal Bagi Usaha Kebun Sawit Di Desa Kuala Bangka Kec. Kualuh Hilir Kab.

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TUGAS AHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

KUESIONER HUBUNGAN ORANGTUA, TELEVISI, DAN TEMAN DENGAN SIKAP PEMUDA TERHADAP PEKERJAAN DI BIDANG PERTANIAN

BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus )

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN

KEMANDIRIAN PEMBUDIDAYA IKAN PATIN DI LAHAN GAMBUT DI DESA TANGKIT BARU, KEC. KUMPE ULU, KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dianggap sudah mewakili dari keseluruhan petani yaitu sebanyak 250 orang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pengalaman berusaha, dan status kepemilikan lahan penambak. Usaha tambak merupakan usaha yang membutuhkan tenaga yang banyak.

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

VI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR

GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

INSTRUMEN IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTU (IMPACT POINT) ASPEK TEKNIS UNTUK PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

Bisnis Budidaya Ikan Bawal

8. Dalam satu minggu rata-rata berapa jam Bapak/ Ibu bekerja di sawah?

Teknik guba terbukti melambungkan produksi lele. Di Kulonprogo, Lambungkan Produksi Lele 1 LELE

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

PARAMETER KUALITAS AIR

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai

PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI BERASTAGI MELALUI BERTANAM BAWANG DAUN

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lampiran 1.Karakteristik Responden Pembudidaya Ikan Bandeng di Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Lestari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal No. Resp.

Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa)

Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI

Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin

Hasil perhitungan t tabel

V. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL

BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

Peluang Bisnis Perikanan Gurameh. Oleh: Aji Cahya Diputra NIM: Kelas: 11-S1-TI-08. Abstraksi

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

TINJAUAN PUSTAKA. definisi sempit dan pertanian organik dalam definisi luas. Dalam pengertian

f. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, g. karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan ba

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

Transkripsi:

78 L A M P I R A N 78

KUESIONER PENELITIAN KEMANDIRIAN PEMBUDIDAYA IKAN PATIN DI KOLAM LAHAN GAMBUT DI DESA TANGKIT BARU, KEC. KUMPE ULU, KABUPATEN MUARO JAMBI, PROVINSI JAMBI Daftar Kuesioner Petunjuk bagi pewawancara : Nomor kode diisi berdasarkan nomor urut responden yang disatukan dengan abjad dan nomor pada kuesioner Harap diisi dengan lengkap identitas enumerator beserta nomor responden dan tanggal pelaksanaan kegiatan Dalam wawancara responden, enumerator hendaknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak teknis dan tidak terlalu rumit. Gunakan kaidah: jelas, sederhana dan menyeluruh Dalam wawancara, responden boleh saja tidak berurutan seperti pada kuesioner ketika menanyakan responden, akan tetapi semua pertanyaan dalam kue sioner harus ditanyakan Pewawancara bertanya secara lisan dan dijawab secara lisan pula I. Identitas Responden (1) Nomor :... (2) Nama :... (3) Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (4) Alamat Lengkap : a. Desa... b. Kecamatan...

Petunjuk Pengisian Pilihlah jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara benar, dengan cara memberi tanda pada kolam yang tersedia. Mohon diisi dengan penjelasan singkat jika terdapat titik titik untuk tempat jawaban. Kami mohon semua pertanyaan dapat diisi sehingga tidak ada yang terlewatkan. II. Faktor- faktor Internal dan Eksternal Pembudidaya Ikan Patin (X) No Pernyataan Jawaban A B C A. Faktor-faktor internal pembudidaya ikan patin 1. Pembudidaya (X1.1) Umur 1. Berapa Umur Bapak/Ibu/Saudara saat ini...(tahun) a. 30 tahun b. 30 45 tahun c. 45 tahun 2. Motivasi (X1.2) Kebutuhan yang dirasakan 1. Siapa yang mendorong Bapak/Ibu/Saudara membudidayakan ikan patin a. Anjuran pemerintah/penyuluh/balai benih air tawar b. Dorongan teman sesama petani/tetangga c. Keinginan sendiri dalam upaya meningkatkan pendapatan 2 Banyaknya jenis usahatani/budidaya atau usaha lainnya yang sekarang Bapak/Ibu/Saudara lakukan a. 1 usaha b. 2-3 usaha c. 4-6 usaha 3. Biasanya berapa jam dalam satu hari Bapak/Ibu/Saudara bekerja di lahan budidaya a. 3 jam b. 6 jam c. 9 jam 4. Dalam satu bulan Bapak/Ibu/Saudara mencari informasi mengenai usaha budidaya ikan patin adalah a. Jarang, malah tidak pernah b. 4 kali dalam satu bulan c. Setiap ada kesempatan, 4 kali dalam satu bulan

No Pernyataan 5. Bila mengalami kegagalan dalm usaha apa yang akan Bapak/Ibu/Saudara lakukan a. Tidak akan berusaha lagi karena takut kembali gagal, modal yang ada lebih baik digunakan untuk usaha lainnya b. Akan mencoba lagi tapi dalam skala usaha yang lebih kecil, agar bila gagal tidak rugi terlalu besar c. Akan tetap melakukan usaha yang sama sebagaimana biasa sambil mempelajari penyebab kegagalan dan cara-cara untuk berhasil 6. Bila ada kegiatan penyuluhan yang diberikan BBAT/Lembaga lainnya mengenai usaha budidaya patin apakah Bapak/Ibu/Saudara akan hadir a. Tidak akan hadir b. bisa hadir bisa tidak c. Selalu hadir 7. Harapan Bapak/ibu/Saudara bila usahabudidaya ini berhasil adalah (tolong disebutkan...) a. 1 2 keinginan b. 3 4 keinginan c. 5 keinginan Pengalaman Usaha (X1.3) 3. Pengalaman Usaha budidaya patin 1. Banyaknya usaha yang dilakukan responden sebelum mengusahakan budidaya patin... a. satu usaha, sebutkan jenis usaha dan lamanya (...,...) b. dua usaha, sebutkan jenis usaha dan lamanya (...,...) c. tiga usaha, sebutkan jenis usaha dan lamanya (...,...) 2. Lamanya Bapak/Ibu/Saudara membudidayakan ikan patin a. 1 2 tahun b. 3 4 tahun c. 5 tahun B. Faktor-faktor Eksternal pembudidaya ikan patin 1. Pendidikan Formal (X2.1) Pendidikan formal pembudidaya 1. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Saudara( tolong sebut kan)... a. SD dan atau SMP sederajat (6-9 tahun) b. Setara SMA dan yang sederajat (10-14 tahun) c. Setara dengan Perguruan Tinggi (15-19 tahun) Tanggungan Keluarga (X2.2) 2. Jumlah orang dalam keluarga yang ditanggung oleh pembudidaya ikan patin 1. Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Bapak/Ibu/Saudara Jawaban 3 2 1

3. a. 0 2 orang b. 3 orang c. 5 orang Luas Penguasaan kolam (X2.3) Luas kolam yang diusahakan ikan patin 1. Luas lahan kolam saat ini yang Bapak/Ibu/Saudara miliki a. 0.1 1 ha b. 1.5 2 ha c. 2 ha Modal (X2.4) 4. Tingkat Kemandirian dalam modal usaha budidaya patin 1. Untuk melaksanakan usaha budidaya patin ini Bapak/Ibu/Saudara memerlukan modal sebesar Rp...(diisi) per masa tanam. Dari jumlah tersebut, modal yang berasal dari responden adalah sebesar...% (dari keseluruhan modal yang dibutuhkan) a. 50% b. 50 % c.100% 2. Bila modal dari luar (bukan modal sendiri) sulit diperoleh, apa yang akan Bapak/Ibu/Saudara lakukan a. Tidak melakukan budidaya patin, cari usaha lain b. Tetap melakukan budidaya patin sambil terus mencari modal c. Melakukan budidaya patin dengan modal sendiri 3. Saat memulai usaha budidaya patin, besarnya modal dan pilihan asal (sumber) modal diputuskan oleh siapa a. Pemilik modal/pemberi pinjaman b. Kelompok budidaya/sesama pembudidaya c. Pembudidaya sendiri dan keluarga 4. Dalam melakukan usaha budidaya patin ini, keuangan dikelola dengan cara a. Uang yang diterima dari penjualan hasil, langsung saya pergunakan untuk keperluan keluarga dan modal tanpa mencatatnya karena repot b. Uang yang di terima dan uang yang di keluarkan dicatat, agar diketahui untung atau ruginya c. Selain mencatat penerimaan dan pengeluaran, saya juga melakukan analisis untung rugi budidaya patin agar terhindar dari kerugian di masa yang akan datang Tingkat Kekosmopolitan (X2.5) 5. Kesediaan pembudidaya patin mencari ide atau informasi dari luar lingkungannya 1. Informasi atau pengetahuan tentang budidaya patin diperoleh dari a. Tetangga b. Media massa c. Ahli atau Penyuluh BBAT

No. Pernyataan 2. Berapa kali dalam satu bulan Bapak/Ibu/Saudara mencari informasi mengenai budidaya ikan patin a. Tidak pernah b. 2 kali dalam satu bulan c. setiap minggu 3. Media massa apa yang pernah Bapak/Ibu/Saudara cari atau dapati untuk memperoleh informasi tentang budidaya patin a. Televisi b. Televisi, majalah, radio c. Internet, televisi, radio, surat kabar, majalah Dukungan Lembaga Keuangan (X2.6) 6. Dukungan lembaga keuangan bagi pembudidaya patin 1. Untuk usaha budidaya ikan patin, biasanya modal didapat dari siapa... a. Koperasi b. Proyek pemerintah melalui Program PKBI c. Lembaga keuangan yang telah ditunjuk ( sebutkan...) 2. Dukungan modal/keuangan dari lembaga-lembaga tersebut dirasakan manfaatnya bagi pembudidaya... a. sangat kecil b. sedang c. besar 3. Untuk memperoleh dukungan modal dari pemerintah diperlukan syarat dan proses, menurut responden apakah syarat dan proses tersebut memberatkan... a. Sangat memberatkan, alasannya... b. agak memberatkan, alasannya... c. Tidak memberatkan, alasannya... 4. Bila Bapak/Ibu/Saudara membutuhkan uang untuk modal usaha secara tiba-tiba apakah lembaga keuangan yang ada dapat memenuhi pinjaman yang diajukan... a. Tidak dapat terpenuhi karena dananya masih digunakan pembudidaya lain b. Bisa terpenuhi asalkan telah memenuhi syarat peminjaman c. Terpenuhi keseluruhannya karena lembaga ini memang betulbetul membantu pembudidaya dalam permodalan 5. Bunga dan lamanya pinjaman, menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah telah sesuai dengan manfaat yang diterima... a. tidak sesuai, alasannya... b. bisa tidak bisa iya alasanya... c. sesuai alasannya... Jawaban 3 2 1

7. Pembinaan kelembagaan (X2.7) Pembinaan yang dilakukan lembaga-lembaga pendukung pengembangan budidaya patin 1. Lembaga yang pernah memberikan penyuluhan/pembinaan pada usaha budidaya yang dilakukan(sebutkan nama lembagalembaganya) 1...2...3...4... a. 0 1 lembaga b. 2 3 lembaga c. 4 lembaga 2. Dalam satu bulan biasanya lembaga pembinaan memberikan penyuluhan...kali a. Jarang sekali, hanya saat-saat tertentu b. 1-2 kali dalam satu bulan c. 3 4 kali dalam satu bulan 3. Kegiatan penyuluhan/pembinaan dilaksanakan, menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah materinya sudah tepat sasaran dalam usaha budidaya patin yang dilakukan a. Tidak tepat, tidak sesuai dengan kebutuhan b. Kadang-kadang tepat/sesuai dengan kebutuhan c. Selalu tepat, sangat sesuai dengan kebutuhan 4. Metode penyuluhan yang biasa dilakukan pada saat pembinaan adalah a. Banyak ceramah, sedikit diskusi dan praktik b. Banyak ceramah dan diskusi, sedikit praktik c. Sedikit ceramah, banyak diskusi dan praktik 5. Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apakah perlu dilakukan pembinaan oleh lembaga baik dalam penyuluhan maupun dalam bentuk lainnya a. Tidak perlu, alasannya... b. Bisa perlu bisa tidak, alasannya... c. Perlu, alasannya... Tenaga Kerja (X2.8) 8. Tenaga kerja yang digunakan pada usaha budidaya patin 1. Tenaga kerja yang digunakan pada usaha ini berapa orang a. 2 orang b 3 orang c. 4 orang 2. Tenaga kerja yang digunakan pada usahabudidaya ini adalah a. Mereka dari luar desa b. Tetangga c. Keluarga 3. Bila tenaga kerja berasal dari luar desa ataupun tetangga, berapa umur mereka saat ini a. 30 tahun b. 30 45 tahun c. 45 tahun

III. Kemandirian Pembudidaya ikan patin (Y) Petunjuk: Mohon memberikan tanda V pada kolom jawaban sesuai dengan keadaan sebenarnya. Terdapat dua alternatif yang dipilih yaitu: Benar : Apabila sesuai dengan pengetahuan Bapak/Ibu/Saudara Salah : Apabila tidak sesuai dengan apa yang Bapak/Ibu/Saudara ketahui Jawaban No Pernyataan Benar Salah P Pengetahuan (Y1) Teknik Budidaya ikan patin (Y1.1) A 1. Langkah-langkah persiapan kolam sebelum benih ikan patin ditebar 1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos agar dapat menahan air dan tidak bocor 2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam 3. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik 4. Ukuran kolam yang dibuat minimal 100 m². Dengan kedalaman kolam minimal 1 m 5. Kegiatan yang dilakukan pembudidaya setelah kolam selesai dibuat, sebelum benih ikan patin dimasukan ke kolam adalah pengeringan kolam selama 1 2 minggu 6. Setelah pengeringan kegiatan selanjutnya adalah pengapuran pada kolam dengan cara ditebar merata di atas permukaan kolam dan pinggiran pematang 7. Jumlah kapur tohor yang ditebar di atas permukaan kolam adalah sebanyak 2 kg/100 m² 8. Setelah proses pengapuran selesai dilanjutkan dengan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk hijau 9. Jumlah pupuk organik yang diberikan adalah 40 kg/100 m² atau sekitar 1 karung plastik. 2. Pengairan kolam 1. Pengisian kolam dengan air pertama kali adalah sedalam 10-20 cm, dan dibiarkan menggenang selam 3-5 hari, bertujuan untuk menumbuhkan pakan alami dan organisme air 2. Setelah proses di atas kolam diisi air lagi hingga kedalaman 50 cm dan dibiarkan selama 1 2 hari. Setelah itu kolam disemprot dengan pestisida 3. Pada hari ke 31 (awal bulan kedua) kedalaman air kolam ditambah lagi menjadi 1 m², terakhir air di kolam ditambah menjadi 1.5 m² setelah

akhir bulan ke 6 4. Untuk mengatur volume dan sirkulasi air, kolam dapat dipasangi pintu pemasukan dan pembuangan yang letaknya berseberangan. 3. Seleksi dan penebaran benih ikan patin 1. Benih biasanya didapat dari BBAT Sungai Gelam 2. Ciri-ciri benih yang baik adalah ukuran benih 2 3 cm dan minimal berumur 15 hari sejak akhir fase larva, sehat, bebas dari hama dan penyakit serta tidak cacat 3. Umur benih ikan patin yang akan ditebar adalah 1 bulan/ lebih 4. Waktu yang tepat benih ikan patin ditebar ke kolam adalah pada hari ke-5 hingga ke-7 sejak pengisian air pertama 5. Saat yang tepat menebar benih pagi hari menjelang matahari terbit atau bersamaan dengan matahari terbit, alasannya karena suhu air masih rendah 6. Sebelum benih ditebar ke kolam, perlu dilakukan penyesuaian terhadap lingkungan kolam agar benih tidak mati 7. Penyesuaian terhadap lingkungan pada benih ikan sebelum dimasukan ke kolam yakni dengan cara menambahkan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah benih 8. Cara penebaran benih dikolam adalah dengan membuka dan menenggelamkan wadah di bawah permukaan kolam dan dibiarkan benih lepas serta berenang bebas di kolam 9. Padat penebaran benih ikan patin dalam kolam pembesaran disesuaikan dengan masa pemeliharaan dan kesuburan kolam 10. Padat penebaran benih pada kolam subur dan masa pemeliharaannya hanya 1 bulan adalah 1.000 ekor/ m². Sedangkan padat penebaran benih pada kolam yang kurang subur dan masa pemeliharaannya sekitar 1.5 bulan adalah 500 ekor/ m² 11. Selama pemeliharaan benih, air kolam tidak perlu diganti, tetapi dilakukan penambahan air sebanyak volume air yang hilang akibat peresapan atau penguapan 12. Penambahan air dilakukan setiap sore hari. Air yang ditambahkan harus bebas dari bibit-bibit hama dan penyakit 4. Pengelolaan pakan 1. Satu hari setelah benih ikan ditebar ke dalam kolam benih dapat diberi makan berupa pellet (pakan buatan) 2. Frekuensi pemberian pakan pada awal pemeliharaan adlah 4 kali (pagi, siang, sore dan malam) dan selang waktu (interval) pemberian sekitar 3-4 jam 3. Pakan lain yang dapat diberikan dalam pembesaran ikan patin adalah cincangan ikan rucah, bekicot atau keong, dan bangkai ternak. Pakan ini mulai diberikan pada hari ke-10 sejak penebaran 4. Pakan berupa pellet dibuat sendiri 5. Jumlah makanan yang diberikan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan

5. Pengamatan kesehatan dan pertumbuhan 1. Pengamatan pertumbuhan ikan dilakukan setiap satu bulan sekali 2. Pengamatan dilakukan untuk menentukan jumlah pakan buatan yang harus diberikan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan ikan, sekaligus memeriksa gejala-gejala kelainan pada ikan 6. Pengendalian hama/penyakit (parasit) ikan patin 1. Musuh alami ikan patin ini hama dan penyakit 2. Mulainya ikan patin terserang hama dan penyakit pada awal pemeliharaan atau pada tahap perkembangan benih 3. Penyakit yang disebabkan oleh serangan parasit disebut penyakit bintik putih 4. penyebab kematian ikan adalah pemupukan secara berlebihan pada kolam saat benih belum ditebar 5. Kematian benih ukuran besar dan ikan dewasa kadangkala disebabkan diantaranya oleh perubahan suhu secara mendadak, kelaparan, keracunan 6. Keracunan yang seringkali ditemukan pada ikan patin disebabkan oleh faktor makanan yang rusak (kadaluwarsa), busuk, berjamur, dan keracunan akibat pencemaran lingkungan 7. Gejala keracunan dapat dilihat dari perilaku ikan patin antara lain ikan akan berenang lemah dan megap-megap dipermukaan air, kadangkadang berenang terbalik dan bergerak tidak normal 8. Agar ikan tidak keracunan maka hal yang perlu diperhatikan adalah penyimpanan pakan dalam gudang harus diperhatikan. Pakan ikan harus diusahakan tidak disimpan terlalu lama, paling lama 2 bulan agar terhindar 9. Pengendalian serangan parasit dan bakteri dapat dilakukan dengan tindakan pencegahan dan pengobatan 10. Kontrol atau diagnosa adanya gejala-gejala atau tanda-tanda serangan atau infeksi termasuk tindak pencegahan serangan parasit 11. Sedangkan tindakan pengobatan yang dilakukan pada ikan patin perendaman (pencelupan), injection (suntikan), obat dicampur bersama makanan 7. Pemanenan 1. Pemanenan ikan patin dikolam biasanya pada umur 6 bulan atau lebih dengan berat ikan patin 600-700 gram/ekor 2. Cara yang biasa dilakukan dalam pemanenan ikan patin adalah menjaring dengan cara mengkap ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak ke bahagian hulu 3. Ikan konsumsi akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup 4. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan patin sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain: dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah (dingin), waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari, jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat

B 1. Pengolahan Hasil (Y1.2) Pengolahan ikan patin menjadi abon ikan 1. Hasil olahan ikan patin di Kecamatan ini adalah berupa abon 2. Pengolahan hasil ikan patin berupa abon dapat meningkatkan nilai tambah penghasilan bagi pembudidaya dan keluarga 3. Dengan kualitas yang baik (ikan patin dalam bentuk segar diolah menjadi abon), maka nilai barang menjadi lebih tinggi dan keinginan konsumen menjadi terpenuhi 4. Dengan pembuatan abon ikan patin maka terjadi penyerapan tenaga kerja di kecamatan ini 5. Sebaiknya pembudidaya patin mengolah sendiri ikan patin untuk dibuat abon agar mendapatkan hasil yang baik dan harga yang lebih tinggi sehingga mendatangkan total penerimaan atau total keuntungan yang lebih besar C 1. Pemasaran (Y3.3) Pemasaran hasil budidaya ikan patin 2. Penentuan tingkat harga jual dengan mempertimbangkan harga yang dikeluarkan dalam pemasaran hasil budidaya 4. Pembudidaya harus aktif mencari informasi tentang harga jual ikan patin 5. Pembudidaya harus dapat mengetahui produk/hasil yang berkualitas yang dapat meningkatkan keuntungan 6. Mempromosikan ikan patin keberbagai media 7. Memperpendek jalur pemasaran adalah cara agar keuntungan semakin banyak 8. Melakukan pengemasan yang tepat pada ikan agar tampil cantik dan menarik sehingga konsumen tertarik membeli 9. Jalur pemasaran yang paling menguntungkan pembudidaya adalah yang sependek mungkin 10. Agar ikan patin yang dijual harganya mahal maka dibutuhkan penanganan pada saat panen agar ikan dalam keadaan hidup, segar. 11. Pemasaran hasil olahan ikan patin berupa abon dilakukan dengan mengecer ke swalayan atau pedagang lainnya 12. Dengan bekal pengetahuan yang cukup maka pemasaran abon patin tidak mengalami hambatan 13. Harga yang dipatok dalam kilogram pada saat penjualan abon ikan patin adalah biaya produksi dan biaya tenaga kerja yang dipakai dan waktu yang diperhitungkan serta tingkat kesulitan pembuatan 14. Dengan pengolahan ikan patin menjadi abon menjadikan pendapatan tambahan bagi keluarga pembudidaya 15. Abon patin hanya diproduksi per massa panen sehingga sulit untuk memenuhi permintaan pasar saat ini

Analisis Untung-Rugi Pembesaran Ikan Patin Menurut Harga Berlaku Pada Tahun 2007 No Uraian Unit Nilai satuan (Rp) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Sewa lahan Pembukaan lahan Pembuatan kolam - Sewa alat berat - Penggalian kolam Tenaga Kerja Bahan : - Pupuk organik - Kapur - Benih - Pakan (pellet) - Ikan rucah - Bahan lain (insekti da dll) Peralatan: - - - - Bunga bank Lain-lain - - Produksi (Kg) Pendapatan: - penjualan ikan - penjualan hasil olahan Keuntungan (selisih Pendapatan dan Pengeluaran) Total nilai * Rp) Keterangan