BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Pohuwato Kecamatan Marisa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia dikelas III SDN 1 Tolinggula Ulu Kabupaten Gorontalo Utara. Sebelum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Deskripsi penelitian tindakan kelas tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III Metode Penelitian

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. tindakan siklus I di laksanakan Tanggal , dengan jumlah siswa yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I dilaksanakan pada hari jumat 4 Mei 2012, sedangkan siklus II dilaksanakan pada

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas II yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 16 orang

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang memungkinkan untuk mengungkap realita dan mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

Supervisi KBM Kurikulum 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE DISKUSI MELALUI TEKNIK BUZZ GROUP

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mekarsari Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala tahun pelajaran 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Uwie, Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Mekar 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Lawiran Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Subyek yang Dikenai Tindakan

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELIIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Pengamatan awal a. ahap perencanaan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Pohuwato Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato, pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 26 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yang sebelumnya dilakukan observasi awal terhadap subjek penelitian yang merupakan dasar penelitian ini. Dalam hal ini guru selaku peneliti hanya melihat gejala rendahnya kemampuan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, namun di sisi lain tidak memiliki data kuantitatif yang dapat dijadikan acuan. Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti menjelaskan maksud dari penelitian yang akan dilakukan. Dengan senang hati, para pengajar di sekolah dasar tersebut menerima kehadiran peneliti. Bersamaan dengan itu, peneliti menjelaskan bahwa tujuan kedatangan peneliti untuk menerapkan sebuah metode. Metode tersebut adalah simulasi. Spontan guru bahasa Indonesia merespons, Apakah metode simulasi itu? Peneliti menjawab bahwa metode permainan simulasi adalah semacam metode bermain peran dengan menggunakan media bantu berupa beberan yang berisi pertanyaan. Sementara dalam metode simulasi terdapat pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa sesuai dengan instruksi yang ada pada beberan. Simulasi adalah sebuah metode yang fleksibel, dapat digunakan untuk semua tema, dan dapat dimulai pada tingkat kemampuan siswa yang sudah memiliki kemampuan komunikasi dasar. Penentuan materi pada permainan simulasi bersifat longgar, tanpa harus mengacu pada kurikulum yang berlaku. Namun, peneliti mencoba menyatukannya dengan kurikulum dan 37

menyesuaikannya dengan kemampuan siswa kelas IV SDN. Metode ini akan diterapkan di kelas IV untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Guru mengangguk dan menawarkan kepada peneliti tentang kapan penelitian akan dimulai. b. ahap Pelaksanaan Pengamatan awal ini dilakukan di kelas IV SDN Pohuwato Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato pada bulan Oktober 2012. Peneliti sebagai observer dalam penelitian ini, yang dibantu oleh seorang guru. c. ahap pemantauan dan evaluasi Hasil pengamatan pada mata pelajaran bahasa Indonesia menunjukkan bahwa secara umum hasil belajar siswa kelas IV SDN Pohuwato Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia terutama pada materi Meningkatkan Kemampuan Berbicara sangat rendah. Pada tahap pengamatan awal ini penelti sebagai observer dibantu oleh seorang guru pengamat. Pengamatan ini dilakukan bersama dengan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang mencakup aspek atau indikator yang dinilai. Hasil pengamatan kemampuan siswa melalui metode simulasi pada observasi awal diperoleh data sesuai terlampir berikut ini. abel 3. Hasil Observasi Awal Kemampuan Siswa Melalui Metode Simulasi No. Nama siswa Aspek yang dinilai Kemampuan Kemampuan Kemampuan menyampaikan mengurutkan bermain simulasi lafal dan intonasi topik M KM M M KM M M KM M 3 2 1 3 2 1 3 2 1 Hasil Yang Diper oleh 1. Moh. Krisna Y. Unjila 100 2. Moh. Riski Rahman 0 3. Misran Lasiama 0 4. Rian Daiponta 0 U N A S D K U N A S

5. Rein Daiponta 0 6. Reyzaldi Lahay 0 7. Renaldi Kei 0 8. Rivaldo Rambing 100 9. Riksaldi Rauf 0 10. Samsul Pasandre 0 11. Riyanto Idji 0 12. Zesinta Ismail 0 13. Meriana Arabaa 0 14. Mitasari 0 15. Nikita Pakaya 0 16. Putri Nur A. Pakaya 0 17. Rosmila Anunte 0 18. Safitri Rasyid 0 19. Sindi Idris 100 20. Silvina aiki 0 21. Susmita Lawatu 0 22. Sri Miranti Hipi 0 23. Vivi A. Hanapi 100 24. Yolanda Oka 0 25. Zohra Lasaka 100 26. Yeyen Poduengo 100 Jumlah yang diperoleh 8 8 10 7 6 13 7 9 10 Prosentase 31 31 38 27 23 50 2 7 35 38 23 2 3 7 7 abel di atas menunjukan bahwa dari 26 jumlah siswa kelas IV SDN Pohuwato dalam hal berbicara hanya 6 orang siswa yang mampu dan sebahagian besar siswa belum mampu. Hal ini dapat dilihat pada hasil yang diperoleh, dengan aspek yang dinilai yaitu kemampuan bermain simulasi, kemampuan menggunakan lafal dan intonasi serta kemampuan mengurutkan topik. Untuk itu peneliti berusaha meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia yang dicapai siswa kelas IV SDN Pohuwato Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato dalam materi meningkatkan kemampuan berbicara melalui metode simulasi. Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan tindakan yang terdiri dari 2 siklus yaitu : siklus I dan siklus II. d. ahap Refleksi Refleksi dilakukan dari hasil pengamatan awal terhadap tindakan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia pada materi tentang Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Simulasi.

Format pengamatan kegiatan belajar mengajar mencakup 24 aspek penilaian yang dilakukan baik dari pra pembelajaran sampai dengan penutup. Format pengamatan kegiatan belajar mengajar ini dibuat untuk mengukur kegagalan maupun keberhasilan kegiatan pembelajaran yang dilakukan didalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung terhadap siswa yang menjadi subjek penelitian. Seringkali guru kurang menggunakan format kegiatan belajar mengajar, padahal format kegiatan belajar mengajar ini sangat membantu guru demi sukses tidaknya suatu pembelajaran. Formatnya disusun secara sistematis agar peneliti yang sekaligus sebagai guru mudah mempersiapkan hal-hal yang bersangkutan dengan proses pembelajaran. Adapun format kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan pada observasi awal dapat dilihat pada tabel berikut ini : abel 4: Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Guru observasi awal I No II Aspek yang diamati Ya/ tdk Pra Pembelajaran 1. Kesiapan ruang 2. Memeriksa kesiapan siswa Membuka Pelajaran 1. Kesesuaian apersepsi dengan materi ajar 2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai Kategori penilaian B C K III Kegiatan Inti Pembelajaran a. Penguasaan materi pembelajaran 1. Menunjukan penguasaan materi pelajaran 2. Menyampaikan materi ajar sesuai hierarki belajar b. Pendekatan/strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai tujuan yang dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4. Menguasai kelas c. Pemanfaatan media/sumber belajar 1. Menggunakan media/sumber belajar yang relevan dengan materi pembelajaran 2. Menghasilkan pesan yang menarik d. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 1. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok

2. Membimbing kelompok 3. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 4. Merespon positif partisipasi siswa 5. Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar e. Penilaian proses dan hasil belajar 1. Memantau kemajuan belajar selama proses 2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) f. Pengguanaan bahasa 1. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar 2. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai IV Penutup 1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 2. Melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan atau tugas Jumlah 18 6 Persentase () 75 25 Berdasarkan data diatas, pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan belum memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati hanya 18 aspek dengan persentase 75 yang mencapai kriteria baik sedang 6 aspek dengan persentase 25 merupakan kriteria cukup, sehingga proses kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan ke siklus I. Peneliti mengadakan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan siklus I. Berdasarkan temuan analisis hasil observasi dan tes, maka tindakan siklus I didaur ulang dan dimodifikasi karena tujuan penelitian ini belum tercapai. indakan yang dipandang positif pada siklus I dipertahankan, sementara tindakan yang perlu pemodifikasian dilakukan penyempurnaan. Pemodifikasian tindakan yang dilakukan pada siklus II difokuskan pada implementasi tindakan. Refleksi ini dilakukan agar hasil maupun aktivitas belajar siswa meningkat. Langkah-langkah yang dilakukan adalah berikut ini. a) Guru harus memastikan bahwa kelas dalam keadaan aman dari gangguan kelas lain. Langkah yang diambil adalah segera menyuruh siswa kelas lain membubarkan diri jika sudah mulai

berkerumunan di depan dan di belakang kelas untuk menghindari pecahnya konsentrasi siswa yang sedang belajar. b) Membangkitkan semangat siswa untuk mengajukan pertanyaan lebih dari sekali dengan memberikan motivasi dan penguatan terhadap jawaban yang diberikan siswa. c) Secara umum, respons siswa terhadap pertanyaan dari anggota kalompok sendiri maupun terhadap kelompok lain masih rendah. Guru mengadakan pendekatan yang lebih baik kepada siswa, dan menegaskan agar melayani jika ada teman yang bertanya tentang sesuatu yang belum dipahami. Alternatif lain, guru menyuruh siswa segara bertanya jika menemui kendala atau masalah dalam belajar. d) Merangsang siswa agar berani berbicara dalam konteks apapun, baik dalam menjawab pertanyaan, mengemukakan pertanyaan, mengajukan pendapat, maupun menyimpulkan. Di samping itu, guru menegaskan bahwa penilaian tidak hanya berdasarkan tes satu-per satu di depan kelas, tetapi juga aktivitas belajar siswa selama terjadinya proses belajar-mengajar. e) Berkaitan dengan permasalahan dalam kelompok, guru mengingatkan kepada siswa supaya duduk dalam kelompoknya masing-masing menjelang proses pembelajaran atau ketika pelaksanaan metode simulasi. Ketika guru memasuki ruangan kelas langsung mengarahkan simulasi, tidak lagi mengurusi siswa di dalam kelompok. f) Meningkatkan frekuensi monitoring terhadap kelompok simulasi. Pemantauan yang intensif memungkinkan guru segera mengetahui dan segera memerbaiki jika terdapat kesalahan atau ketidakpahaman siswa terhadap materi atau pun permainan simulasi. Guru dan peneliti mengunjungi kelompok demi kelompok untuk memastikan bahwa permainan berjalan sesuai prosedur atau tidak.

g) Memotivasi siswa untuk berbicara dengan memperhatikan tepat tidaknya penggunaan kosakata, kelancaran, kewajaran urutan wacana, maupun gaya pengucapan. Caranya, ketika siwa berbicara, guru berdiri di sebelah siswa untuk memberikan pengutan, mengarahkan, dan memberikan semacam tanda atau ucapan-ucapan yang membantu siswa untuk menghubungkan dan menggali informasi yang disampaikan, serta mengomentari atau mengoreksi jika terdapat kesalahan. Pengoreksian diberikan secara langsung supaya siswa mengetahui letak kelamahannya dalam berbicara. Berdasarkan langkah-langkah tersebut diharapkan dalam siklus I dan siklus II, aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. 4.1.2 Siklus I a. ahap Perencanaan Pelaksanaan siklus I mengacu pada kegiatan pembelajaran dengan persiapan pembelajaran terlampir. b. ahap Pelaksanaan indakan I Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I ini dilaksanakan masih tetap pada bulan yang sama yaitu pada bulan Oktober 2012 di kelas IV SDN Pohuwato Kecamatan Marisa dengan jumlah siswa 26 orang. c. ahap Pemantauan dan Evaluasi Aspek yang diamati dari kegiatan siswa pada siklus I sama dengan aspek yang diamati pada observasi awal yaitu menjelaskan cara meningkatkan kemampuan berbicara dengan metode simulasi pada SDN Pohuwato. Adapun hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

abel 5. Hasil Kemampuan Siswa Melalui Metode Simulasi Siklus I No. Nama siswa Kemampuan bermain simulasi Aspek yang dinilai Kemampuan menyampaikan lafal dan intonasi Kemampuan mengurutkan topik M KM M M KM M M KM M Hasil Yang Diper oleh 3 2 1 3 2 1 3 2 1 1. Moh. Krisna Y. Unjila 100 2. Moh. Riski Rahman 0 3. Misran Lasiama 100 4. Rian Daiponta 0 5. Rein Daiponta 0 6. Reyzaldi Lahay 0 7. Renaldi Kei 100 8. Rivaldo Rambing 100 9. Riksaldi Rauf 0 10. Samsul Pasandre 0 11. Riyanto Idji 0 12. Zesinta Ismail 100 13. Meriana Arabaa 0 14. Mitasari 0 15. Nikita Pakaya 0 16. Putri Nur A. Pakaya 0 17. Rosmila Anunte 0 18. Safitri Rasyid 0 19. Sindi Idris 100 20. Silvina aiki 0 21. Susmita Lawatu 0 22. Sri Miranti Hipi 0 23. Vivi A. Hanapi 100 24. Yolanda Oka 0 25. Zohra Lasaka 100 26. Yeyen Poduengo 100 Jumlah yang diperoleh 11 6 9 10 5 11 10 7 9 Prosentase 42 23 35 38 19 42 38 26 35 35 U N A S 35 D K U N A S 65

Berdasarkan data pada tabel 6 diatas dapat diketahui pada siklus I ini menunjukan bahwa dari 26 orang siswa kelas IV SDN Pohuwato Kecamatan Marisa yang tuntas mengalami peningkatan, dimana dari hasil kegiatan yang telah dilakukan sudah terdapat 9 orang siswa (35) dengan aspek yang dinilai meliputi kemampuan bermain simulasi, keterampilan menyampaikan lafal dan intonasi serta keterampilan mengurutkan topik. Siswa yang aspek penilaiannya belum tuntas dengan indikator penilaian yang diterapkan hanya sebanyak 17 orang (65). d. Analisis Data dan ahap Refleksi Setelah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada observasi awal, maka hasil pengamatan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah menunjukan hasil yang baik. Hasil pengamatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

abel 6: Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I I No II Aspek yang diamati Ya/ tdk Pra Pembelajaran 3. Kesiapan ruang 4. Memeriksa kesiapan siswa Membuka Pelajaran 3. Kesesuaian apersepsi dengan materi ajar 4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai III Kegiatan Inti Pembelajaran a. Penguasaan materi pembelajaran 3. Menunjukan penguasaan materi pelajaran 4. Menyampaikan materi ajar sesuai hierarki belajar b. Pendekatan/strategi pembelajaran 5. Melaksanakan pembelajaran sesuai tujuan yang Kategori penilaian B C K dicapai 6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 7. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 8. Menguasai kelas c. Pemanfaatan media/sumber belajar 3. Menggunakan media/sumber belajar yang relevan dengan materi pembelajaran 4. Menghasilkan pesan yang menarik d. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 7. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok 8. Membimbing kelompok 9. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 10. Merespon positif partisipasi siswa 11. Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 12. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar e. Penilaian proses dan hasil belajar 3. Memantau kemajuan belajar selama proses 4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) f. Pengguanaan bahasa 3. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar IV 4. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai Penutup 3. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 4. Melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan atau tugas

Jumlah 22 2 Persentase () 90,5 9,5 Aspek penilaian lebih ditingkatkan pada bagaimana keterampilan menyampaikan kafal dan intonasi serta keterampilan mengurutkan topik. Karena hal ini menjadi salah satu perhatian pada siklus sebelumnya setelah melalui refleksi dimana masih terdapat beberapa orang siswa yang belum menguasai kedua aspek tersebut. 4.1.3 Siklus II a. ahap Perencanaan Pelaksanaan siklus II mengacu pada kegiatan pembelajaran dengan persiapan pembelajaran terlampir. b. ahap Pelaksanaan indakan II Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II ini dilaksanakan masih tetap pada bulan November 2012 di kelas IV SDN Pohuwato Kecamatan Marisa dengan jumlah siswa 26 orang. c. ahap Pemantauan dan Evaluasi Aspek yang diamati dari kegiatan siswa pada siklus II sama dengan aspek yang diamati pada siklus I yaitu menjelaskan cara meningkatkan kemampuan berbicara dengan metode simulasi pada SDN Pohuwato. Adapun hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

abel 7. Hasil Kemampuan Siswa Melalui Metode Simulasi Siklus II No. Nama siswa Aspek yang dinilai Kemampuan Kemampuan Kemampuan menyampaikan bermain mengurutkan lafal dan simulasi topik intonasi M KM M M KM M M KM M 3 2 1 3 2 1 3 2 1 Hasil Yang Diper oleh 1. Moh. Krisna Y. Unjila 100 2. Moh. Riski Rahman 100 3. Misran Lasiama 100 4. Rian Daiponta 0 5. Rein Daiponta 100 6. Reyzaldi Lahay 100 7. Renaldi Kei 100 8. Rivaldo Rambing 100 9. Riksaldi Rauf 100 10. Samsul Pasandre 0 11. Riyanto Idji 100 12. Zesinta Ismail 100 13. Meriana Arabaa 0 14. Mitasari 100 15. Nikita Pakaya 100 16. Putri Nur A. Pakaya 100 17. Rosmila Anunte 0 18. Safitri Rasyid 100 19. Sindi Idris 100 20. Silvina aiki 100 21. Susmita Lawatu 100 22. Sri Miranti Hipi 0 23. Vivi A. Hanapi 100 24. Yolanda Oka 100 25. Zohra Lasaka 100 26. Yeyen Poduengo 100 Jumlah yang diperoleh 21 1 4 21 2 3 21 3 2 Prosentase 81 3 35 38 19 42 38 26 35 81 U N A S 81 D K U N A S 19 Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui pada siklus II ini menunjukan bahwa dari 26 orang siswa kelas IV SDN Pohuwato Kecamatan Marisa yang tuntas mengalami peningkatan, dimana dari hasil kegiatan yang telah dilakukan sudah terdapat 21 orang siswa (81) dengan aspek yang dinilai meliputi kemampuan bermain simulasi, keterampilan menyampaikan lafal dan intonasi serta keterampilan mengurutkan topik. Siswa yang aspek

penilaiannya belum tuntas dengan indikator penilaian yang diterapkan hanya sebanyak 5 orang (19). d. Analisis Data dan ahap Refleksi Setelah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada observasi awal, maka hasil pengamatan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah menunjukan hasil yang baik. Hasil pengamatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel dibawah ini: abel 8: Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II I No Pra Pembelajaran Aspek yang diamati Ya/ tdk Kategori penilaian B C K

5. Kesiapan ruang 6. Memeriksa kesiapan siswa II Membuka Pelajaran 5. Kesesuaian apersepsi dengan materi ajar 6. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai III Kegiatan Inti Pembelajaran a. Penguasaan materi pembelajaran 5. Menunjukan penguasaan materi pelajaran 6. Menyampaikan materi ajar sesuai hierarki belajar b. Pendekatan/strategi pembelajaran 9. Melaksanakan pembelajaran sesuai tujuan yang dicapai 10. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 11. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 12. Menguasai kelas c. Pemanfaatan media/sumber belajar 5. Menggunakan media/sumber belajar yang relevan dengan materi pembelajaran 6. Menghasilkan pesan yang menarik d. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 13. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok 14. Membimbing kelompok 15. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 16. Merespon positif partisipasi siswa 17. Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 18. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar e. Penilaian proses dan hasil belajar 5. Memantau kemajuan belajar selama proses 6. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) f. Pengguanaan bahasa 5. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar 6. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai IV Penutup 5. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 6. Melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan atau tugas Jumlah 22 2 90,5 9,5 Persentase () Aspek penilaian lebih ditingkatkan pada bagaimana berbicara dengan menggunakan cara kerja penggunaan metode simulasi. Karena hal ini menjadi salah satu perhatian pada siklus

sebelumnya setelah melalui refleksi dimana masih terdapat beberapa orang siswa yang belum menguasai kedua aspek tersebut. Dalam pelaksanaan pembelajaran metode simulasi, guru terlihat sangat senang dalam melaksanakannya. Secara tidak langsung, penerapan model pembelajaran metode simulasi memberikan masukan terhadap model pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru sebelumnya, sehingga dapat dijadikan pilihan dalam melaksanakan pembelajaran pada materi lain yang relevan. Penerapan model pembelajaran metode simulasi ternyata menghasilkan beberapa keuntungan, di antaranya dideskripsikan berikut ini : 1) Metode simulasi dapat digunakan untuk semua tema, dan dapat dimulai dari tingkat kemampuan siswa yang sudah memiliki kemampuan komunikasi dasar, karena metode ini bersifat fleksibel. 2) Meningkatkan rasa keakraban di antara siswa sehingga tumbuh rasa persatuan di antara mereka. 3) Membuat suasana kelas terlihat lebih hidup, dan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. 4) Mengurangi dominasi guru dalam proses pembelajaran. Dalam permainan ini, guru hanya sebagai fasilitator dan pengarah. Siswa berperan dan berekspresi sendiri. 5) Siswa bebas berbicara apa adanya dan berekspresi sesuai keinginannya. 6) umbuhnya motivasi siswa dalam belajar, karena model pembelajaran permainan simulasi memungkinkan mereka seolah-olah sedang bermain. Walaupun penelitian ini dikatakan berhasil dan banyak keuntungannya, yaitu meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa, namun selama berlangsungnya penelitian

ini juga dirasakan adanya kelemahan. Kelemahan metode ini antara lain: (1) Membuat kelas menjadi ramai, sehingga kadang-kadang sulit membedakan apakah keramaian itu memberikan suatu proses pembelajaran atau tidak; (2) Memerlukan pengawasan yang lebih daripada proses pembelajaran biasa; dan (3) Metode ini menyita waktu dan membutuhkan adaptasi siswa. ersitanya waktu disebabkan oleh proses menjelaskan alur permainan, sementara adaptasi siswa dibutuhkan karena metode ini tergolong asing bagi siswa maupun guru. Hal tersebut menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Namun, seiring dengan pelaksanaan metode dari siklus ke siklus, kendala tersebut dapat diatasi. 4.2 Pembahasan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam kemampuan berbicara di kelas IV SDN Pohuwato Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato melalui penggunaan metode simulasi telah menunjukan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada tabel persentase rata-rata kamampuan berbicara siswa dengan menggunakan metode simulasi. abel 9. Persentase rata-rata peningkatan kemampuan berbicara siswa menggunakan metode simulasi. No. ahap/siklus Rata-rata kemampuan berbicara Mampu () idak Mampu () 1. Observasi awal 23 77 2. Siklus I 35 65 3 Siklus II 81 19

Berdasarkan tabel 8 diatas, pada observasi awal terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 23, selanjutnya diatasi dengan melakukan tindakan melalui siklus I dan siklus II dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa telah meningkat sebesar 35 dan 81. Peningkatan pada setiap siklus terjadi berdasarkan upaya-upaya yang dilakukan guru sebagai peneliti dengan guru mitra. Untuk mengatasi hal tersebut penulis telah menempuh langkah-langkah berikut ini : 1. Peneliti lebih memfokuskan pada jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa untuk diperbaiki. 2. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, peneliti berusaha menciptakan kondisi belajar yang kondusif. 3. Mengoptimalkan proses belajar mengajar dengan memperhatikan komponen-komponen kegiatan belajar mengajar yang masih dalam kategori cukup. 4. Mengoptimalkan penggunaan metode pembelajaran yang baik dan tepat agar siswa mampu memahami penggunaan metode simulasi tentang kemampuan berbicara. Langkah-langkah ini diupayakan semaksimal mungkin agar dapat mengatasi kendala atau kekurangan pada siklus berikutnya.