APLIKASI TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN MODIFIED DISTRIBUTION PADA CV. NIHTA CARGO EXPRESS Niki Iswanti 1, Nelly Astuti Hasibuan 2, Mesran 3 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma 2, 3 Dosen Tetap STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan ABSTRAK Mengenai penyelesaian masalah yang kompleks terhadap pengiriman barang merupakan sesuatu yang penting sehingga dibutuhkan suatu perhitungan yang mengoptimalkan biaya pengiriman barang. Model transportasi berkaitan dengan penentuan rencana biaya terendah untuk mengirimkan satu barang dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan. Sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan. Aplikasi transportasi pengiriman barang adalah suatu pengunaan software untuk emberikan pelayanan jasa berupa pengiriman barang yang saling bekaitan dan tersususn untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Prinsip kerja metode Least cost adalah pemberian prioritas pengalokasian yang mempunyai ongkos satuan terkecil (biaya per unit terkecil). Metode MODI (Modified Distribution) merupakan metode penyelesaian kasus transportasi yang dikembangkan dari metode Stepping Stone. Tujuan peneltian ini, menerapkan biaya transportasi distribusi pengiriman barang pada CV. Nihta Cargo Express dengan menggunakan metode Least Cost dan Modified Distribution supaya perusahaan dapat mengetahui biaya pengiriman barang yang optimal. Biaya pengiriman barang yang sudah terhitung dapat tersimpan dengan aman karena data biaya pengiriman barangnya tersebut tersimpan di komputer.. Kata kunci: Pengiriman, Least Cost, Modified Distribution. I. PENDAHULUAN Tujuan dari model transportasi adalah memindahkan barang dari satu titik ke titik lain dengan biaya yang sangat minimum tanpa ada pengulangan (delay) untuk pengangkutan. Dengan faktor-faktornya adalah setiap permintaan tujuan konsumen terpenuhi dan sumber tidak mungkin mengirim komoditas lebih besar dari kapasitas. Transportasi yang seimbang jika jumlah yang dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan sesuai dengan jumlah permintaan atau kapasitas sumber. Dan transportasi yang tidak seimbang jika jumlah persediaan dari beberapa sumber tidak sama dengan jumlah permintaan beberapa tempat tujuan. Aminudin (2005) Prinsip-Prinsip Riset Operasi mengatakan bahwa persoalan transportasi terpusat pada pemilihan rute dalam jaringan distribusi produk antara pusat industri dan distribusi gudang atau antara distribusi gudang regional dan distribusi pengeluaran lokal. Baik persoalan transportasi maupun persoalan penugasan merupakan bagian dari bentuk persoalan program linier khusus yang disebut persoalan aliran jaringan kerja. Persoalan transportasi pertama kali diformulasikan sebagai suatu prosedur khusus untuk mendapatkan program biaya minimum dalam mendistribusikan unit yang homogen dari suatu produk atas sejumlah titik penawaran (sumber) ke sejumlah titik permintaan (tujuan). II. TEORITIS A. Aplikasi Sedangkan menurut Anisyah (2000:30), aplikasi adalah penerapan, penggunaan atau penambahan dan merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan 106 dan penambahan data. Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas antara lain : 1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise). 2. Perangkat lunak infrastruktur perusahan. 3. Perangkat lunak informasi kerja. 4. Perangkat lunak media dan hiburan. 5. Perangkat lunak pengembangan media. 6. Perangkat lunak pendidikan. 7. Perangkat lunak rekayasa produk. B. Transportasi Menurut Fidel Miro (2005), megatakan bahwa transportasi adalah usaha pemindahan atau pergerakan dari suatu lokasi yang lainnya dengan menggunakan suatu alat tertentu. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Persoalan transportasi pertama kali diformulasikan sebagai suatu prosedur khusus untuk mendapatkan program biaya minimum dalam mendistribusikan unit yang homogen dari suatu produk atas sejumlah titik penawaran (sumber) ke sejumlah titik permintaan (tujuan). Semua ditempatkan pada sumber dan tujuan yang berbeda secara geografis.(aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi, 2005) Model transportasi adalah merencanakan pengiriman dari sumber-sumber seperti Medan ke tujuan Bagan Batu sedemikian rupa untuk meminimumkan total biaya transportasi. Rumus Transportasi:
m n ai = bj i=1 j=1 X ij = Unit yang dikirim dari sumber i ke tujuan j. C ij = Biaya per unit dari sumber i ke tujuan j. A i = Kapasitas penawaran (Supply) dari sumber i. B i = Kapasitas permintaan (Demand) dari tujuan j. i = 1, 2,., m j = 1, 2,, n Tabel 1: Tabel Transportasi B. Metode Least Cost Prosedur pemecahan awal persoalan transportasi bila menggunakan metode biaya terkecil atau terendah adalah alokasikan setinggi mungkin sejumlah komoditas pada sel yang mempunyai biaya unit terkecil dalam keseluruhan tabel. Jika ada beberapa sel yang memiliki biaya unit terkecil yang sama maka pilih salah satunya secara seimbang. Silang kolom atau baris yang telah terpenuhi, jika baik kolom maupun baris dipenuhi secara bersamaan hanya satu yang disilang. Setelah menyesuaikan penawaran dan permintaan untuk semua baris dan kolom yang belum disilang, ulangi proses dengan memberikan nilai setinggi mungkin pada sel yang memiliki biaya unit terkecil berikutnya yang belum disilang. Prosedur ini diselesaikan ketika tepat satu baris atau kolom yang belum disilang. C. Metode Modifikasi Distribusi (MODI) Bila pemecahan awal sudah didapat, maka langkah berikutnya adalah menentukan apakah pemecahan itu sudah merupakan yang terbaik (biayanya termurah) atau belum Secara umum dapat dirumuskan untuk menghitung nilai baris dan kolom: Cij = Ri +Kj Indeks Perbaikan = Cij Ri - Kj R i = nilai yang dibebankan kebaris i K j = nilai yang dibebankan ke kolom j C ij = biaya dalam sel ij (segi empat pada perpotongan baris I dan kolom j) III. ANALISA DAN PEMBAHASAN Adapun proses pengiriman barang pada CV. Nihta Cargo Express dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Pengumpulan barang yang akan dikirimkan. 2. Menulis bon faktur atau kwitansi barang. 3. Menulis berat barang, jenis barang dan mengklasifikasikan jenis barang. 4. Menulis nama pengirim dan penerima barang serta alamat yang jelas. 5. Menulis total pengiriman biaya. 6. Kemudian barang dikirimkan. Tabel 2: Data Tujuan Tabel 3: Data Harga Tabel 4: Data Muatan Tabel 5: Data Kendaraan R i = nilai yang dibebankan kebaris i K j = nilai yang dibebankan ke kolom j C ij = biaya dalam sel ij (segi empat pada perpotongan baris I dan kolom j) Setelah menghitung semua nilai baris dan kolom, langkah selanjutunya dalam metode Modifikasi Distribusi (MODI) adalah mengevaluasi tiap sel kosong dalam pemecahan, yaitu menghitung indeks perbaikannya. Rumus yang digunakan dalam menghitung indeks perbaikan adalah: 107 Dalam metode ini dilakukan langkah-langkah procedural sebagaimana yang diuraikan berikut ini. a. Pilih variabel Xij (kotak) dengan biaya transport (Cij) terkecildan alokasikan sebanyak mungkin. Untuk Cij terkecil, Xij= minimum [Si, Dj]. Ini akna menghabiskan baris i atau kolom j. b. Dari kotak-kotak sisanya yang layak (yaitu yang tidak terisi atau tidak dihilangkan). Pilih nilai Cij terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin. c. Lanjutkan proses ini sampai semua penawaran dan permintaan terpenuhi.
Berikut langkah-langkah penerapan metode Least Cost: Adapun penyelesaiannya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 6. Langkah Penyelesaian Pertama Tabel 9 Langkah Penyelesaian Keempat Pada penyelesaian pertama menyarankan alokasi pada X11, karena C11=1500 adalah kotak dengan biaya minimum. Penawaran dan permintaan yang bersangkutan memberikan X11= 4000, sehingga kolom mobil 1 habis dan baris bagan batu terisa 4000. Tabel 7: Langkah Penyelesaian Kedua Pada penyelesaian keempat menyarankan alokasi pada X12, karena C12=2000 adalah kotak dengan biaya minimum sisa dari baris bagan batu. Penawaran dan permintaan yang bersangkutan memberikan X12= 2000, sehingga kolom mobil 2 habis, baris bagan batu masih tersisa2000 dan kolom mobil masih tersisa 2000. Tabel 10: Langkah Penyelesaian Kelima Pada penyelesaian kedua menyarankan alokasi pada X22, karena C22=2000 adalah kotak dengan biaya minimum. Penawaran dan permintaan yang bersangkutan memberikan X22= 5000, sehingga baris Duri habis dan kolom mobil 2 tersisa 2000. Tabel 8: Langkah Penyelesaian Ketiga Dengan demikian tinggal 1 Kolom dan baris yang belum terpenuhi.secara otomatis baris Bagan Batu penawarannya diberikan ke kolom Mobil 3 yang masih kurang 2000, sehingga X13= 2000 dan prosedur telah selesai. Solusi awal dengan metode Least Cost pada tabel adalah X11= 4000, X12= 2000, X13= 2000, X22= 5000, dan X33= 10000 Total Biaya = (1500) 4000 + (2000) 2000 + 2000 (2000) + (2000) 5000 + (2500) 10000 = 49.000.000 Pada penyelesaian ketiga menyarankan alokasi pada X33, karena C33=2500 adalah kotak dengan biaya minimum. Penawaran dan permintaan yang bersangkutan memberikan X33= 10000, sehingga baris Pangkalan kerinci habis dan kolom mobil 3 tersisa 2000. 108 Penerapan Metode Modified Distribution (MODI) Bila pemecahan awal sudah didapat, maka langkah berikutnya adalah menentukan apakah pemecahan itu sudah merupakan yang terbaik (biaya termurah) atau belum. Tujuan evaluasi ini adalah menentukan ada tidaknya rencana pengiriman dari tambang ke proyek yang lebih baik. Tabel 11: Transportasi Metode Modified Distribution
merupakan implementasi sistem dari langkah pertama hingga penentuan solusi. R1 + K1 = C11 = 1500 R1 + K2 = C12 = 2000 R1 + K3 = C13 = 2000 R2 + K2 = C22 = 2000 R3 + K3 = C33 = 2500 Untuk memecahkan kelima persamaan, harus menempuh langkah berikut: Bila R1 = 0, maka R1 + K1 = 1500 0 + K1 = 1500 K1 = 1500 R1 + K2 = 2000 0 + K2 = 2000 K2 = 2000 R1 + K3 = 2000 0 + K3 = 2000 K3 = 2000 Karena K2= 2000, Maka R2 + K2 = 2000 R2 + 2000 = 2000 R2 = 0 Karena K3= 2000, Maka R3 + K3 = 2500 R3 + 2000 = 2500 R3 = 500 1. Tampilan Login Berikut ini merupakan tampilan dari form login. Yang berfungsi untuk masuk pada sistem dan tidak sembarang orang yang dapat memasuki sistem. Gambar 1: Tampilan Form Login 2. Tampilan Form Menu Utama Berikut ini merupakan tampilan dari form menu utama. Yang berfungsi untuk pemanggilan formform lainnya pada sistem. Gambar 2: Tampilan Form Menu Utama Tabel 12: Pemecahan Awal Nilai R dan K Evaluasi sel kosong dalam pemecahan kedua dihitung sebagai berikut: IP21 = C21 R2 K1 = 2500 0-1500 = 1000 IP23 = C13 R2 K3 = 2500 0 2000 = 500 IP31 = C31 R3 K1 = 3000 500 1500 = 1000 IP32 = C32 R3 K2 = 3000 500 2000 = 500 Terlihat perhitungan indeks perbaikan tak ada lagi yang bernilai negatif sehingga pemecahan sudah optimal. IV. IMPLEMENTASI Pada skripsi ini, sistem dibangun menggunakan Visual Basic.Net 2008, berikut 3. Tampilan Form Biaya Transportasi Form biaya transportasi merupakan form yang berfungsi untuk menginputkan data barang. Berikut merupakan tampilan dari form biaya transportasi. Gambar 3: Tampilan Form Biaya Transportasi V. KESIMPULAN 109
Berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Proses transportasi pengiriman barang pada CV. Nihta Cargo Express belum menggunakan komputer, namun pengiriman barang masih dilakukan dengan sistem manual dan melakukan tahapan yang rumit. Namun akan diganti dengan sisitem informasi sehingga pengiriman barang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. 2. Penerapan metode Least Cost pada pemecahan awal nya dan pemecahan di optimalkan menggunakan metode Modified Distribution (MODI) pada pengiriman barang CV. Nihta Cargo Express dengan menguraikan biaya proses pengiriman barang dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengevaluasikan permasalahan. 3. Aplikasi telah selesai dibangun dengan menggunakan Microsoft Visual Basic Net 2008, adapun form yang terdapat didalam nya adalah form login, form menu utama, form aplikasi pengiriman barang. VI. DAFTAR PUSTAKA 1. Aminudin Prinsip-Prinsip Riset Operasi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005 2. Djon Irwanto, Perancangan Object Oriented Sofware dengan UML, Penerbiit Andi, Yogyakarta, 2007 3. Jogiyanto H.M, Analisa dan Desain Penerbit Andi, Yogyakarta, 2001 4. Jogiyanto H.M, Analisa dan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta,. 1999 5. Kenneth E. Kendall dan Julie E.Kendall, Analisa dan Perancangan Sistem Penerbit Indeks, Edisi 1, 2010 6. Mesran. (2009). Visual Basic. Medan: Mitra Wacana Media. 7. http://forum.upi.edu/v3/index.php?action=printpage;topic=79 2.0,05 Mei 2015. 8. http://yusriel.wordpress.com/2008/10/24/pertemuan-4- diagram-alur-flowchart/, 05 Mei 2015 9. http://www.jug.or.id/jugwiki/wiki.jsp?page=aplikasi, 05 Mei 2015 110