III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian pada indeks saham Jakarta Islamic Index (JII) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

Fuji Nurdiani

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB III METODE PENELITIAN. menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang. diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

kausal antara variabel-variabael penelitian, dilakukan untuk menentukan langsung. Sumber data sekunder adalah bahan-bahan dokumentasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Selanjutnya hasil dari analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua variabel atau lebih atau penelitian ini sering disebut dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keuangan dengan menganalisis pengaruh likuiditas yang diukur dengan Current

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Return On Investment (ROI)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian diambil dari keseluruhan populasi pada Jakarta Islamic

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. return saham. Menurut Sumadi Suryabrata (2004 :25) variabel diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif tersebut adalah penelitian yang mengolah angka-angka atau data yang

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang terdaftar di

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. informasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan desain penelitian, desain penelitian ini merupakan suatu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

3.1 Jenis dan Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham

Wenty Yolanda Eliyawati R. Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran atas fenomena suatu permasalahan secara detail dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII pada periode

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dengan data sekunder. Obyek dalam penelitian ini adalah saham-saham di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

PENGARUH EARNING PER SHARE

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang merupakan sebuah penyelidikan tentang masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur dengan menggunakan angka, dan analisis dengan prosedur statistik untuk membuktikan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar. Namun jika dilihat berdasarkan tujuan dari penelitian ini, penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian eksplanatori. Penelitian eksplanatori dapat dikelompokkan kedalam empat jenis penelitian yaitu, penelitian asosiasi, penelitian kausal, penelitian prediksi dan penelitian komparatif. Penelitian ini masuk kedalam jenis prediksi karena penelitian ini meramalkan kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang berdasarkan informasi di masa lalu atau saat ini. Metode yang digunakan dalam pendekatan kuantitatif pada penelitian ini adalah logika deduktif dengan menguji teori dan hipotesis.

31 3.2 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristrik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi tidak hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono, 2013). Sedangkan menurut Ferdinand (2006) populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham yang listing pada Jakarta Islamic Indeks (JII) selama periode pengamatan 2011-2013. 3.3 Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristrik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013). Sedangkan menurut Ferdinand (2006) sampel adalah subset (keterbatasan) dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi, di mana subset di ambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu dibentuk sebuah perwakilan populasi yang di sebut sampel. Dalam menentukan sempel menggunakan teknik sampling.

32 Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik non probability sampling. Teknik ini merupakan cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi dipilih menjadi sampel. Salah satu teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini yang termasuk dalam teknik non probability sampling adalah metode purposive sampling. Purposive Sampling merupakan pengambilan sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu (Ferdinand, 2006). Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria, yaitu saham syariah yang konsisten selama periode penelitian dari tahun 2011-2013. Berdasarkan kriteria yang tersebut, maka saham syariah pada Jakarta Islamic Index yang memenuhi kriteria sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Saham Syariah pada Jakarta Islamic Index No Kode Emiten Nama Emiten 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO Adaro Energy Tbk 3 AKRA AKR Corporindo Tbk 4 ASII Astra Internasional Tbk 5 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 6 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 7 HRUM Hrum Energy Tbk 8 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 9 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 10 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 11 KLBF Kalbe Farma Tbk 12 LPKR Lippo Karawaci Tbk 13 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk 14 PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk 15 SMGR Semen Indonesia Tbk 16 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 17 UNTR United Tractors Tbk 18 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber: http//www.idx.co.id (data diolah, 2014)

33 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian in menggunakan data yang berupa data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari buku atau pihak-pihak lain yang memberikan data yang memiliki ikatan dengan objek dan tujuan penelitian. Sumber data yang dalam penelitian ini diperoleh dari referensi buku-buku, karya tulis ilmiah, penelitian-penelitian terdahulu, internet dan website yang berhubungan dengan objek penelitian. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data-data yang menjadi bahan penelitian yang diperlukan dengan pencatatan. Data tersebut digunakan untuk menganalisa pada perusahaan yang telah dipilih menjadi sampel. Data yang digunakan adalah: 1) Harga Saham Index JII (Jakarta Islamic Index) Data index harga saham JII (Jakarta Islamic Index) diambil melalui website www.yahoofinance.com. Data yang diambil adalah data mingguan dari periode Januari 2011 hingga Deesember 2013. 2) Daftar saham JII (Jakarta Islamic Index) Daftar nama perusahaan pada JII (Jakarta Islamic Index) diambil melalui website www.idx.co.id. Data yang diambil adalah data nama-nama perusahaan

34 yang tercantum pada JII (Jakarta Islamic Index) dan konsisten selama periode Januari 2011 sampai Desember 2013. 3.6 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu harga sebelumnya, nilai residual, dan lag periode. 2. Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu harga saat ini. 3.7 Definisi Oprasional Variabel Berikut ini merupakan definisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Return saham menunjukkan ukuran kinerja yang telah dicapai yang dilihat dari data harga penutupan (closing price) per saham untuk masing-masing saham. Return adalah sebagai berikut: keterangan: = Harga saham sekarang pada periode t

35 = Harga saham masa lalu pada periode sebelum t Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel NO Variabel Definisi Oprasional Indikator 1. Return Saham Return saham menunjukkan ukuran kinerja yang telah dicapai yang dilihat dari data harga penutupan (closing price) per saham untuk masing-masing saham. 3.8 Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengaplikasikan model GARCH menggunakan bantuan perangkat lunak program Eviews dengan urutan langkah sebagai berikut: 1. Return Saham Return saham menunjukkan ukuran kinerja yang telah dicapai yang dilihat dari data harga penutupan (closing price) per saham untuk masing-masing saham. 2. Uji Stasioneritas Data a. Uji Stasioneritas Penerapan model autoregresif memiliki persyaratan bahwa data yang digunakan adalah data yang stasioner. Jika nilai rata-rata dan varian dari data tersebut tidak mengalami perubahan secara sistematik sepanjang waktu, dengan kata lain data mempunyai rata-rata, varian, dan kovarian yang konstan maka data tersebut dikatakan stasioner. Metode yang digunakan

36 untuk menguji stasioneritas data pada penelitian ini adalah dengan melihat correlogram melalui Autocorrelation Function (ACF). ACF menjelaskan besarnya korelasi data yang berurutan dalam runtut waktu. ACF merupakan perbandingan antara kovarian pada kelambanan k dengan varian, sehingga ACF pada kelambanan k (ρk) dapat ditulis sebagai berikut: Dimana: Keterangan: n = jumlah observasi Y = rata-rata Nilai ACF ini akan terletak pada 1 dan 1. Jika nilai ACF pada setiap kelambanan sama dengan nol maka data adalah stasioner. Jika sebaliknya nilai koefisien ACF relatif tinggi maka data tidak stasioner (Widarjono, 2005 dalam Eliyawati, 2012). b. Proses Differensi Setelah melakukan uji stasioneritas data, jika hasil analisis menunjukkan bahwa data tidak stasioner maka dilakukan proses differensiasi. Proses diferensi adalah suatu proses mencari perbedaan antara data satu periode dengan periode yang lainnya secara berurutan (Widarjono, 2005 dalam Eliyawati, 2012). Setelah melakukan proses diferensi dapat dilihat kembali

37 melalui nilai koefisien ACF pada uji stasioneri untuk mengetahui data yang sudah stasioner. 3. Identifikasi model Setelah mendeteksi masalah stasioneritas data selanjutnya adalah melakukan identifikasi model untuk data harga penutupan mingguan (closing price) Jakarta Islamic Index (JII). Pemilihan model melalui correlogram yaitu autocorrelation function (ACF) dan partial autocorrelation function (PACF) yang dapat dilihat melalui bentuk grafiknya (Widarjono, 2005 dalam Eliyawati, 2012). Apabila data sudah stasioner saat uji stasioneritas maka model yang digunakan yaitu model ARMA (p,q). Namun apabila data belum stasioner saat uji stasioneritas, perlu adanya proses differensi, sehingga model yang digunakan yaitu model ARIMA (p,d,q) dengan d=1, namun apabila dengan proses diferensi tahap pertama data masih belum stasioner, maka dilakukan proses differensi tingkat kedua, nantinya model tetap menggunakan model ARIMA karena stasioner dengan proses difference yang membedakan hanya pada rumusan model dengan d=2 karena melalui diferensi dua kali. 4. Estimasi Model Tahap estimasi yaitu melalui uji kelayakan model dengan cara mencari model terbaik. Model terbaik didasarkan pada goodness of fit yaitu tingkat signifikansi variabel independen termasuk konstanta melalui nilai koefisien determinasi (R²). Konsep koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi cocok dengan datanya atau mengukur persentase total variasi Y yang dijelaskan oleh garis regresi. R² dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:

38 Nilai koefisien determinasi (R²) terletak antara 0 dan 1. Semakin mendekati 1 maka semakin baik garis regresi karena mampu menjelaskan data aktualnya. Sebuah garis regresi adalah baik jika nilai R² tinggi dan sebaliknya bila nilai R² adalah rendah maka garis regresi kurang baik. Dengan demikian, model terbaik dapat dipilih dengan melihat nilai R² yang paling tinggi (Widarjono, 2005 dalam Eliyawati, 2012) atau dapat disajikan kedalam tabel berikut ini: Tabel 3.3 Nilai Koefisien Determinasi (R²) Interval Koefisien Tingkat Hubungan 5. Uji diagnosis model 0,001-0,200 Sangat Lemah 0,201-0,400 Lemah 0,401-0,600 Cukup Lemah 0,601-0,800 Kuat 0,801 1,000 Sangat Kuat Model yang terpilih pada tahap identifikasi selanjutnya diuji untuk membuktikan bahwa model yang terpilih sudah baik dengan memiliki residual yang relatif kecil (white noise). Uji diagnosis dilakukan dengan cara melihat hasil residual test. Analisis residual dilakukan dengan melihat correlogram baik melalui ACF maupun PACF. Jika koefisien ACF dan PACF secara individual tidak signifikan maka residual yang didapatkan adalah bersifat random. Signifikan tidaknya koefisien ACF dan PACF bisa dilihat melalui uji statistik yang dikembangkan oleh Ljung-Box atau dikenal dengan uji statistik Ljung-Box (LB). Adapun rumus dari uji LB adalah sebagai berikut:

39 Uji statistik LB ini mengikuti distribusi chi squares dengan derajat kebebasan (df) sebesar m. Jika nilai statistik LB lebih kecil dari nilai kritis statistik dari tabel distribusi chi squares maka residual bersifat random (white noise) sehingga dapat dikatakan bahwa model yang terpilih sudah baik (Widarjono, 2005 dalam Eliyawati, 2012). 6. Identifikasi efek ARCH-GARCH (Heteroskedastisitas) Tindakan selanjutnya setelah model terpilih adalah melakukan uji untuk identifikasi apakah data yang diteliti mengandung heteroskedastisitas atau tidak. Pengujian dapat dilakukan antara lain dengan mengamati beberapa ringkasan statistik dari data. Pengujian dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan mengetahui pola residual kuadrat dari correlogram dan dengan menggunakan uji ARCH-LM. Uji ini didasarkan pada hipotesis nol yaitu tidak terdapatnya efek ARCH atau GARCH error. Jika tidak ada unsur heteroskedastisitas di dalam residual kuadrat maka ACF dan PACF seharusnya adalah nol pada semua kelambanan atau secara statistik tidak signifikan. Sebaliknya jika ACF dan PACF tidak sama dengan nol maka model mengandung unsur heteroskedastisitas (Widarjono, 2005 dalam Eliyawati, 2012). Pengujian yang kedua yaitu uji ARCH-LM yang juga tersedia dalam program Eviews yang hasilnya dapat dilihat melalui tabel keluaran ARCH-LM. Model dapat dikatakan mengandung unsur ARCH (heteroskedastisitas) jika nilai obs*r-squared dalam tabel memiliki probabilitas lebih kecil dari 1% (Eliyawati, 2012).

40 7. Estimasi model GARCH Penentuan parameter GARCH menggunakan metode Maximum Likelihood (ML). Metode ini digunakan untuk mengestimasi parameter dengan cara agar probabilitas dari nilai Y adalah setinggi mungkin. Untuk mencapai nilai tersebut maka harus dimaksimumkan nilai fungsi likehood. Fungsi likehood (likehood function) adalah perkalian dari setiap probabilitas kejadian individual pada semua observasi n. Program Eviews menyediakan secara langsung estimasi parameter model GARCH dengan menggunakan metode ML. Setelah diestimasi berbagai alternatif akan diputuskan model yang terbaik. Dalam hal ini model yang terbaik adalah model yang memiliki ukuran kebaikan yang besar dan koefisien yang nyata. Dua hal ini tercakup sekaligus dalam AIC (Akaike Information Criterion) dan kemudian dilihat berdasarkan nilai terkecil dari AIC (Nachrowi, 2006 dalam Eliyawati, 2012). 8. Evaluasi Model Evaluasi dilakukan guna untuk melihat kecukupan model untuk membuktikan bahwa model yang diperoleh cukup memadai. Jika model tidak memadai, maka kembali ke tahap identifikasi untuk mendapatkan model yang lebih baik. Uji diagnostik dilakukan dengan pengujian white noise dari hasil penerapan model yang dipilih (Eliyawati, 2012). Setelah melakukan evaluasi dan analisis terhadap data penelitian dengan menggunakan teknik di atas dapat diketahui apakah hipotesis yang dinyatakan dalam penelitian ini dapat diterima atau tidak.