ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INVENTORI BERBASISKAN RFID PADA PT. ABC

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sesuai amanat Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1988

HARITS SUBHAN NIM : L

Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.

BAB 1 PENDAHULUAN. absensi yang sering dijumpai di masyarakat biasanya bersifat mekanik, yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 1 PENDAHULUAN. modernisasi bagi perpustakaan tersebut. perpustakaan, baik dari segi institusi ataupun dari segi pengguna (patron) yang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ

Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader. Yeni Agustina

BAB I PENDAHULUAN. meminimalisasi permasalahan dalam teknologi dan sistem informasi. Segala

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang banyak dibangun untuk mendukung proses bisnis, maka dibutuhkan pengolahan

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL (STUDI KASUS PADA PT LOMAX)

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Documenting the population, village clerks

Gambar 4.75 Form Menu Utama (b)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang berkembang pesat, hampir

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PADA PD CAHAYA METAL DENGAN MICROSOFT VISUAL FOXPRO 9.0

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II

PEMANFAATAN WEB APPLICATION DALAM PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS KERJA ADMINISTRASI (STUDI KASUS: PEMESANAN DAN PEMBUATAN SURAT KETERANGAN)

Gambar 4.40 Layar Pelanggan

PENERAPAN METODE ECONOMICAL ORDER QUANTITY

Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi. Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

SISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu menjadi lebih mudah dan praktis. Teknologi informasi saat ini merupakan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. AVR ATMega162 sebagai modul master yang bekerja sebagai penghubung antara

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY WAREHOUSE BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI CV D-SIGN DIGITAL PRINTING

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI SISTEM GUDANG SENJATA (SGS) DI BATALYON XYZ

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang

Prosedur Menjalankan Aplikasi

BAB III ANALISA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN.

Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia

Gambar 4.76 User Interface Login

BAB 1 PENDAHULUAN. Dukungan dan peran teknologi informasi juga diperlukan menghadapi perubahan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

Perancangan Sistem Informasi Persediaan Penjualan Sparepart Pada PT Duta Umindo Aditya

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI SISTEM INVENTORI GUDANG (ASIG) BERBASIS WEB STUDI KASUS PERUSAHAAN DISTRIBUTOR FARMASI PT. BANDUNG PERDANA MEDIKATAMA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dagang karena persediaan merupakan aset utama perusahaan dalam

Daftar Isi. Daftar Isi... I Langkah Langkah Langkah Langkah Unduh Aplikasi Pawoon...2

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PRODUKSI DEPARTEMEN SIZING STUDI KASUS : PT. MALAKASARI TEXTILE MILLS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN BARCODE PADA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PO SARANA)

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang telah

Perancangan Sistem Informasi Absensi Siswa MTsN Pariaman Selatan Dengan Menggunakan PHP MySQL dan SMS GateWay

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN I-1

APLIKASI KETERSEDIAAN STOK BARANG PADA TOKO FATRIA JAYA GROUP MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU UNTUK PROYEK

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN I-1

Rancangan Aplikasi Persediaan Barang Pada TB. Putra Mas Pangkalpinang Melati Suci 1), Sujono 2)

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat dan pesat. Perkembangan teknologi ini menitikberatkan kepada aspek

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN: STUDI KASUS PADA PT. SPEED GAME

ABSTRAK. i Universitras Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: material control, supplier, proyek, quality control, material, user. vii Universitas Kristen Maranatha

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MATERIAL PRODUK KEMASAN MENGGUNAKAN METODE FIFO PADA PT. CRS

BAB I PENDAHULUAN. proses sebuah barang yang akan dijual lagi kepada end user nantinya. Mulai dari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT SELATAN JAYA PRIMA PERKASA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROSEDUR MENJALANKAN ALAT APLIKASI PEMBELIAN, UTANG DAGANG DAN PERSEDIAAN PT. TRIPOLA INTERINDO

APLIKASI PESAN ANTAR MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN LBS PADA SMARTPHONE ANDROID

PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS LAYANAN DOSEN DALAM PEMANFAATAN WEB APPLICATION

LAPORAN ANALISIS SISTEM PBO SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERBAIKAN KOMPUTER (Studi Kasus: CV Computer Plus Palembang)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagangan dengan Menggunakan Metode Rata-Rata Bergerak pada PT. Distribusi Indonesia Jaya

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN TUNAI PADA PT. RAZER BROTHERS

STUDI DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI RFID DAN GATEWAY PADA PRESENSI DOSEN FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

AMIK MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil Tahun 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2011/2012

LAPORAN SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM PENJUALAN DAN INVENTORY BAHAN BAKU BANGUNAN BERBASIS WEB STUDY KASUS PADA TOKO BANGUNAN PUTRA PUTRI BAROKAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGESAHAN PEMBIMBING...

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INVENTORI BERBASISKAN RFID PADA PT. ABC Herwin; Richard Saputra Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Bina Nusantara University Jln. Kemanggisan Ilir III No 45, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11480 herwin.pranata@yahoo.com; richard.saputra@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research is to reduce the damaged material, applying the concept of FIFO for retrieval of row materials, and accelerate the search and also to simplify the detection of raw materials. Software development method used involves three main parts namely the method of analysis, design and literature. Analysis methods including survey of the running system, an analysis of survey findings, identify information needs, identify system requirenments. The design method approach to Unified Modelling Language (UML). The results is an inventory application that uses Radio Frequency Identification (RFID) tags as a replacement label where RFID tags can store data. Conslusions from this research is minimizing the company s financial losses due to storage of raw materials and minimizing time to search raw materials using RFID that also can provide actual and accurate information for the company. Keywords: raw materials, inventory, radio frequency identification. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah mengurangi bahan baku yang rusak, menerapkan konsep FIFO untuk pengambilan bahan baku, dan mempercepat pencarian serta mempermudah pendeteksian bahan baku. Metode pengembangan piranti lunak yang digunakan meliputi tiga bagian pokok yaitu metode analisa, perancangan dan studi pustaka. Metode analisis meliputi survei atas sistem yang sedang berjalan, analisis terhadap temuan survei, identifikasi kebutuhan informasi, identifikasi persyaratan sistem. Metode perancangan menggunakan pendekatan Unified Modelling Language (UML). Hasil penelitian adalah sebuah aplikasi inventori yang menggunakan tag Radio Frequency Identification (RFID) sebagai pengganti label dimana tag RFID dapat menyimpan data. Simpulan dari penelitian ini adalah meminimalisasikan kerugian finansial perusahaan akibat penyimpanan bahan baku yang kurang baik dan dapat mengefisienkan waktu pencarian bahan baku dengan menggunakan RFID yang dapat memberikan informasi yang aktual dan akurat bagi perusahaan. Kata kunci: bahan baku, inventori, radio frequency identification 886 ComTech Vol.1 No.2 Desember 2010: 886-895

PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai amanat Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1988 pembangunan sektor industri dalam pembangunan jangka panjang harus mampu membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi Indonesia. Sasarannya adalah mewujudkan struktur ekonomi yang semakin kokoh dan seimbang dengan sektor industri yang maju. Pesatnya proses industrialisasi dalam pembangunan ekonomi harus ditunjang oleh perkembangan teknologi dan penerapannya dalam industri secara langsung. Perkembangan teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat dan menawarkan berbagai macam keunggulan antara lain semuanya berbentuk digital sehingga lebih mudah, menarik, dan beragam. Persaingan dunia bisnis dan kebutuhan pasar yang semakin kompleks, menuntut industri untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggannya dengan menerapkan teknologi informasi yang mendukung industrinya. Perusahaan yang dapat menerapkan teknologi informasi yang paling sesuai akan beradaptasi dengan persaingan dunia bisnis saat ini. Untuk menjadikan sebuah industri menjadi maju, dibutuhkan semua faktor-faktor yang mendukung proses sebuah industri. Salah satu faktor tersebut adalah tersedianya bahan baku dengan jumlah yang tepat untuk melakukan proses produksi. Bahan baku menjadi sangat penting karena tanpa bahan baku seluruh proses produksi akan berhenti secara keseluruhan. Banyak industri yang bahan bakunya sudah ada di gudang tetapi karena salah pencatatan mengakibatkan bahan baku terlalu lama di gudang dan menjadi rusak atau dianggap hilang. Penggunaan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) yaitu untuk mempermudah pencarian bahan baku. Teknologi RFID merupakan generasi kelanjutan dari barcode. RFID memungkinkan untuk mentransmisikan data tanpa harus berdekatan seperti barcode. Sebelum bahan baku disimpan ke gudang, terlebih dahulu dipasangkan tag RFID yang berisikan data tentang bahan baku tersebut. Saat petugas inventori ingin mencari bahan baku, mereka dapat menggunakan RFID reader untuk membantu pencarian. Selain itu penambahan database dalam sistem inventori akan memberikan kemudahan dalam hal pendataan dan memudahkan stock opname serta ketepatan pemesanan. Landasan Teori Inventori Barang persediaan atau disebut inventori adalah barang-barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang-barang untuk keperluan operasi, atau barang-barang untuk keperluan suatu proyek (Indrajit & Djokopranto, 2003). Tidak peduli apakah perusahaan besar atau kecil, untuk pengadaan dan penyimpanan barang ini diperlukan biaya besar. Biasanya biaya yang paling besar adalah nilai inventori dan biaya penyimpanan. Biaya penyimpanan ini setiap tahun umumnya mencapai 20%-40% dari harga barang. Untuk merubah bahan menjadi produksi jadi, maka hal ini akan memerlukan aktivitas pemindahan (movement) sekurang-kurangnya satu dari tiga elemen dasar sistem produksi yaitu: bahan baku, orang / pekerja, atau mesin dan peralatan produksi, bahan baku akan lebih sering dipindahkan dibandingkan dengan dua elemen dasar produksi lainnya (Wignjosoebroto, 2003). Pada beberapa kasus maka biaya untuk proses pemindahan bahan ini bisa mencapai 30% sampai dengan 90% dari total biaya produksi dengan mengingat pemindahan bahan yang sedemikian besarnya, maka mereka Analisis dan Perancangan Aplikasi (Herwin; Richard Saputra) 887

yang bertanggung jawab usaha perencanaan dan perancangan tata letak pabrik akan lebih menekankan desainnya pada usaha-usaha memindahkan aktivitas-aktivitas pemindahan bahan pada saat proses produksi berlangsung. Radio Frequency Identification RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah device kecil yang disebut tag atau transponder (Transmitter + Responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari device yang kompatibel, yaitu pembaca RFID (Micro-Reader). METODE Analisis dan Pemecahan Masalah Pendataan bahan baku yang masuk ke gudang dengan benar dan penempatan pada posisi yang tepat menjadi rantai proses yang harus dijalankan dengan baik. Kesalahan pendataan bahan baku akan mengakibatkan kesalahan pada proses bisnis berikutnya mulai dari pencarian bahan baku yang tidak tepat, kesalahan produksi, hingga kerusakan bahan baku tersebut. Masalah-masalah yang menjadi studi kasus ini akan dibahas lebih lanjut. Proses yang berjalan dengan benar akan menjadi harapan dari setiap perusahaan. Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang dengan pesat, hal tersebut tidak sulit untuk diwujudkan. Untuk itulah penerapan aplikasi dengan RFID yang akan memberikan layanan dengan efektifitas dan efisiensi yang lebih baik. Teknologi RFID akan membantu dalam proses bisnis di gudang mulai dari pemberian tag RFID pada bahan baku, hingga ke pencarian bahan baku yang lebih cepat. Ini didukung dengan menggunakan Reader RFID yang mengirimkan sinyal radio untuk membaca tag RFID tersebut. Teknologi RFID semakin berkembang dan akan menggantikan penggunaan barcode ataupun label manual. Ini dikarenakan oleh sistem pada RFID yang menggunakan frekuensi radio dan tingkat keamanan yang lebih baik. Pada studi kasus ini pembuatan aplikasi dengan RFID akan memecahkan permasalahan proses bisnis yang sedang berjalan saat ini pada perusahaan PT. ABC. Proses Penerimaan Bahan Baku Saat bahan baku omput, bagian inventori akan menerima bahan baku yang omput. Bagian inventori akan mengeluarkan dokumen penerimaan bahan baku. Bagian inventori membandingkan dokumen penerimaan barang dan dokumen pemesanan bahan baku apakah sama atau tidak, kemudian memeriksa bahan baku yang komput apakah sesuai dengan pesanan. Bila bahan baku tidak sesuai dengan pesanan, maka bahan baku tersebut akan dipindahkan ke tempat sementara untuk dikembalikan. Bila bahan baku sesuai dengan pesanan maka bagian inventori akan mendata bahan baku yang omput, kemudian memberi label kepada bahan baku menggunakan tag RFID. Operator menggunakan komputer untuk melihat tempat yang masih kosong kemudian meletakan bahan baku sesuai dengan tempatnya. Bagian inventori meng-update data yang ada di dalam database. 888 ComTech Vol.1 No.2 Desember 2010: 886-895

Gambar 1 Proses Penerimaan Bahan Baku Proses Produksi Bagian produksi mengalokasikan bahan baku yang ada untuk diproduksi. Bagian produksi akan mengeluarkan dokumen produksi. Bagian inventori yang menerima dokumen tersebut akan mencari dan mengambilkan bahan baku sesuai dengan permintaan dan mengupdate data dalam database. Setelah mendapatkan bahan baku, bagian produksi melepaskan tag RFID dari bahan baku dan memproses bahan baku lebih lanjut. Gambar 2. Proses Produksi Analisis dan Perancangan Aplikasi (Herwin; Richard Saputra) 889

Proses RFID Gambar 3. Proses RFID Proses RFID (seperti pada Gambar 3) yaitu: (1) tag RFID dikosongkan datanya kemudian diisikan data seperti tanggal, id, berat, dan lain-lain; (2) tag RFID yang sudah diisi oleh data-data dipasangkan pada bahan baku. Untuk satu bahan baku memiliki satu tag RFID; (3) data bahan baku yang baru datang dimasukkan ke dalam database; (4) bahan baku yang sudah dipasangkan Tag RFID disimpan di dalam warehouse; (5) tempat bahan baku telah dibagi dalam tempat-tempat yang disimpan di dalam database, dan dapat dibantu ditemukan menggunakan HandHeld RFID di warehouse; (6) bahan baku yang sudah ditemukan dibawa dengan forklift ke bagian produksi; (7) staf inventori melepaskan Tag RFID untuk digunakan kembali oleh bahan baku lainnya; (8) staf inventori mengudate database bahwa jumlah bahan baku sudah berkurang; (9) bahan baku sudah siap untuk diproduksi. Perancangan Layar (Storyboard) pada Solusi Rancangan layar yang dibuat disesuaikan dengan menu yang ada pada aplikasi, kebutuhan yang diperlukan dalam proses bisnis, dan menu yang mendukung pemecahan solusi. Berikut adalah rancangan layar dari aplikasi: Rancangan Layar Penerimaan Bahan Baku Gambar 4 Rancangan Layar Penerimaan Bahan Baku 890 ComTech Vol.1 No.2 Desember 2010: 886-895

Form pada Gambar 4 menampilkan data penerimaan bahan baku yang tersimpan dalam tabel HistoryCoil. Untuk menambah data bahan baku, IdTrPenerimaanBahan baku akan otomatis terisi, pengguna menginput tanggal masuk dan nama supplier kemudian menekan tombol tambah. Setelah menekan tombol tambah akan ditampilkan Layar tag Bahan baku. Untuk menghapus data, pilih data yang akan dihapus kemudian tekan tombol hapus. Rancangan Layar Detail Penerimaan Bahan Baku Gambar 5 Rancangan Layar Detail Penerimaan Bahan Baku Form pada Gambar 5 ada setelah menambah data pada Layar Penerimaan Bahan baku. Form ini untuk mengisi data bahan baku dalam RFID Card, untuk jenis dapat dipilih, ukuran dan berat diisi oleh pengguna. Setelah selesai menginput data tekan tombol Input, kemudian form ini akan tertutup dan kembali ke form penerimaan bahan baku. Rancangan Layar Pengeluaran Bahan Baku Gambar 6 Rancangan Layar Pengeluaran Bahan Baku Analisis dan Perancangan Aplikasi (Herwin; Richard Saputra) 891

Data dari form pengeluaran bahan baku dibaca dari RFID card bahan baku. Pengecekan terlebih dahulu kartu terpasang atau tidak terpasang. Tombol print digunakan untuk mencetak data bahan baku yang telah keluar. WOE adalah Bahan baku disusun dalam tumpukan, satu tumpukan terdiri dari 8 coil. Untuk berat dalam satuan kilogram. Work Order Execution (WOE) yang dipakai untuk surat penugasan dalam produksi baut. Rancangan Layar Periode Gambar 7 Rancangan Layar Periode Form ini untuk memilih periode awal dan periode akhir untuk menampilkan report. Tekan tombol view untuk menampilkan report. Rancangan Layar Form Report Gambar 8 Rancangan Layar Report Form ini menampilkan report berdasarkan pilihan report bahan baku yang masuk ke gudang, report stock bahan baku di gudang, dan report bahan baku yang keluar. Rancangan Layar Pencarian Gambar 9 Rancangan Layar Pencarian 892 ComTech Vol.1 No.2 Desember 2010: 886-895

Form ini menampilkan data bahan baku yang tersimpan dalam database. User memilih berdasarkan jenis, supplier, dan ukuran bahan baku. Terdapat tombol cari untuk menampilkan hasil yang user sudah masukkan. Rancangan Layar Handheld Gambar 10. Rancangan Layar Handheld Rancangan Layar Handheld ini digunakan pada saat mencari bahan baku di gudang. User dapat memasukkan id yang dicari pada handheld, kemudian men-scan bahan baku yang telah diberi tag RFID. HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Waktu Evaluasi waktu yang dibutuhkan untuk pencarian bahan baku adalah seperti pada Tabel 1. Tabel 1 Evaluasi Waktu Sistem yang lama Sistem Berbasiskan RFID ±50-60 menit/bahan baku ±10-15 menit/bahan baku Dengan implementasi sistem aplikasi berbasiskan RFID, waktu untuk pencarian bahan baku dapat dipersingkat dengan cara (1) pencarian bahan baku dengan menggunakan aplikasi, dalam aplikasi pencarian bahan baku dengan fungsi pencarian yang menampilkan data bahan baku serta lokasi bahan baku di gudang; (2) kemudian staf inventori mencari bahan baku di gudang menggunakan Handheld reader. Staf menuju lokasi gudang dan men-scan tag RFID untuk menemukan bahan baku yang tepat. Estimasi Biaya Estimasi biaya adalah sebagai berikut: Harga rata-rata bahan baku adalah Rp.15000,-/kg. Berat rata-rata 1 coil bahan baku adalah 500-2000kg. Analisis dan Perancangan Aplikasi (Herwin; Richard Saputra) 893

Rata-rata pemasukan bahan baku ke gudang per bulan adalah ±25000kg. Perhitungan kerusakan bahan baku: Rata-rata bahan baku rusak 2500kg/bulan, maka: 15.000 x 2.500 = Rp. 37.500.000,-/bulan Kerugian dari perusahaan mencapai Rp.37.500.000,-/bulan. Jika rata-rata kerugian perbulan karena kerusakan bahan baku adalah Rp.37.500.000,-, maka kerugian setahun adalah: Rp. 37.500.000 x 12 = Rp. 450.000.000,-/tahun Dengan menggunakan sistem aplikasi inventori berbasiskan RFID ini akan mencegah kerugian perusahaan dengan cara sebagai berikut: (1) bahan baku yang masuk ke gudang terdata dengan baik sehingga semua data bahan baku hingga letak bahan baku dapat diketahui secara jelas; (2) pencarian bahan baku tepat sesuai dengan konsep FIFO. Bahan baku yang pertama kali masuk akan pertama kali keluar digunakan untuk proses produksi. Dari aplikasi akan menampilkan pencarian bahan baku dengan tanggal yang terlama. Perhitungan biaya investasi menggunakan aplikasi berbasiskan RFID: Tabel 2. Evaluasi Biaya Dengan biaya investasi di atas, akan mengurangi kerugian yang disebabkan akibat kerusakan bahan baku. SIMPULAN Permasalahan pada proses bisnis yang berjalan dapat mengakibatkan kerugian financial dan waktu. Sistem ini dapat mengurangi kerusakan bahan baku yang berkarat dengan menggunakan konsep FIFO dan letak bahan baku yang terdata. Secara tidak langsung dengan mengurangi kerusakan bahan baku, maka kerugian perusahaan yang didapat dari perhitungan mengenai evaluasi biaya dapat dikurangi. Sistem ini memudahkan dan meningkatkan kinerja dalam melakukan pendataan barang masuk, keluar dan juga stok yang masih ada di gudang. Dengan aplikasi berbasiskan teknologi RFID pada sistem ini, maka pencarian bahan baku yang tadinya membutuhkan waktu sekitar 50-60 menit dapat dikurangi menjadi 10-15 menit untuk setiap bahan baku. Perusahaan akan mendapatkan laporan aktual berupa report yang mudah dibuat berdasarkan periode waktu tertentu. 894 ComTech Vol.1 No.2 Desember 2010: 886-895

DAFTAR PUSTAKA Indrajit, R. E., & Djokopranoto, R. (2003). Manajemen Persediaan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Wignjosoebroto, S. (2003). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan (3rd ed.). Surabaya: Guna Widya. Analisis dan Perancangan Aplikasi (Herwin; Richard Saputra) 895