BAB III DESAIN CIRCULAR HOVERCRAFT PROTO X-1 DAN PROSES OPTIMASI DESAIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

IRVAN DARMAWAN X

Lampiran 1 CAD Drawing Hasil Optimasi Circular Hovercraft Proto X-1

BAB IV MODEL EKSPERIMENTAL DAN PENGOLAHAN DATA VALIDASI SIMULASI

PENGARUH PANJANG CEROBONG DAN SUDUT BLADE TERHADAP DAYA THRUST PADA HOVERCRAFT ABSTRAK

TUGAS AKHIR ANALISA PERANCANGAN SISTEM ANGKAT INTEGRATED HOVERCRAFT KAPASITAS 150 KG MENGGUNAKAN MIXED FLOW FAN BERDAYA KAPASITAS 1200 PA

BAB V DESAIN. Gambar 5.1. Desain awal the Hoverboard. Aplikasi material pada gambar hanya untuk memperjelas konstruksi

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN KENDARAAN MODEL INTEGRATED HOVERCRAFT ABSTRAK

PENGARUH SUDUT BLADE TERHADAP THRUST FORCE PADA HOVERCRAFT. Dadang Hermawan 1) Nova Risdiyanto Ismail (2) ABSTRAK

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, Pengaruh Variasi Sudut Sudu Turbo Cyclone Terhadap Unjuk Kerja Pada Kendaraan Honda Civic SR4

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

RANCANG BANGUN PURWARUPA HOVERCRAFT NIRKABEL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) G-139

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan dan Analisa Sistem Kemudi Narrow Tilting Vehicle dengan Variasi Trackwidth dan Panjang Suspensi Arm

commit to user Gambar 1.1 Profil kecepatan angin yang keluar dari cooling tower

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

PENGARUH BENTUK BLADE DAN HOUSING BLADE TERHADAP KINERJA HOVERCRAFT ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

PERANCANGAN KOMPRESSOR SENTRIFUGAL PADA TURBOCHARGER UNTUK MENAIKAN DAYA MESIN BENSIN 1500cc SEBESAR 25%

SIMULASI AERODINAMIS DAN TEGANGAN PROPELER PESAWAT TIPE AIRFOIL NACA M6 MELALUI ANALISA KOMPUTASI DINAMIKA MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN (94% Al-6% Mg)

PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

Oleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito

BAB II LANDASAN TEORI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGURANGAN DIAMETER VALVESTEM DAN PENAMBAHAN RADIUS VALVENECK TERHADAP PERFORMA MOTOR BAKAR HONDA SUPRA FIT 100 CC

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

Analisa Kombinasi Hub Cap dan Ducted Propeller Dengan Pendekatan CFD (Computational Fluid Dynamic)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI NUMERIK RADIUS VOLUTE TONGUE RUMAH KEONG PADA BLOWER SENTRIFUGAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

BAB IV ANALISIS TEKNIK MESIN

Analisa Aliran Fluida dan Analisa Gaya Pada Fan Lifter dan Thruster Hovercraft

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

Bab IV Analisis dan Pengujian

BAB III PERANCANGAN ALAT

SIMULASI NUMERIK ALIRAN FLUIDA PADA TINGKAT PERTAMA KOMPRESOR DALAM INSTALASI TURBIN GAS DENGAN DAYA 141,9MW MENGGUNAKAN CFD FLUENT 6.3.

BAB II PERANCANGAN TEST BED SISTEM KONTROL KENDARAAN HYBRID

Bagaimana Sebuah Pesawat Bisa Terbang? - Fisika

MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL. Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Presentasi Tugas Akhir

Tugas Akhir TM

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

PENGARUH JARAK RUDDER DAN PROPELLER TERHADAP KEMAMPUAN THRUST MENGGUNAKAN METODE CFD (STUDI KASUS KAPAL KRISO CONTAINER SHIP)

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Simulasi dan Eksperimental Pengaruh Pemasangan Plat Bersudut Pada Punggung Sudu Terhadap Unjuk Kerja Kincir Angin Savonius

DESAIN MESIN PERTANIAN SERBAGUNA BERDASARKAN MODEL MESIN PERONTOK PADI KONVENSIONAL

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA UJI WIND TUNNEL. Disusun oleh : Kelompok 4

ANALISA PENGARUH BENTUK FOIL SECTION NOZZLE TERHADAP EFISIENSI PROPULSI PADA KAPAL TUNDA

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERCOBAAN 4.1 Pemilihan Material Board Fan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

OPTIMASI SUDUT INLET DAN OUTLET SUDU IMPELER POMPA TERHADAP HEAD DAN DAYA POMPA. Taufiqur Rokhman Program Studi Teknik Mesin D-3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN ALAT UJI MEKANIK BATANG KENDALI RSG-GAS

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

Simulasi Kincir Angin Savonius dengan Variasi Pengarah

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai motor penggerak utama Forklift ini digunakan mesin diesel 115

Sistem Propulsi Kapal LOGO

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGARUH PELETAKAN OVERLAPPING PROPELLER DENGAN PENDEKATAN CFD

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sebagai pendukung kelengkapan sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang masuk melalui lubang intake dengan 7 variabel bukaan klep in saat

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESIGN DAN ANALISA

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

RANCANGAN TURBOCARJER UNTUK MENINGKATKAN PERFORMANSI MOTOR DIESEL

Transkripsi:

BAB III DESAIN CIRCULAR HOVERCRAFT PROTO X-1 DAN PROSES OPTIMASI DESAIN 3.1 DESAIN CIRCULAR HOVERCRAFT PROTO X-1 Rancang bangun Circular Hovercraft Proto-X1 adalah jenis light hovercraft yang dibuat dengan kapasitas satu orang penumpang dan kapasitas beban total maksimum adalah sebesar 150 kg. Pada awalnya, hovercraft ini dibuat dengan konsep kendaraan rekreasi, dimana penumpang dapat menikmati sensasi berkendara diatas air cushion vehicle dengan posisi berdiri. Berangkat dari ide itu, maka maka rancang bangun hovercraft ini dibuat dengan dimensi yang relatif kecil dan berbentuk circular (lingkaran), yaitu dengan dimensi diameter luar hovercraft ialah 1.2 m. Berikut ini merupakan tabel parameter kalkulasi pada penelitian terdahulu [ 3] dan [ 4] untuk circular hovercraft proto X-1 Tabel 3.1 Desain Sistem Propulsi,Sistem Angkat dan Sistem Dorong Circular Hovercraft Proto X-1 SISTEM PROPULSI Multi-wing Fan : Diameter Fan (24 inchi) d fan 610 mm Diameter Hub d hub 140 mm Engine : Putaran Motor 2800 RPM Daya 5,5 HP LIFT SYSTEM Diameter Penampang Cushion 1,2 m Luas Penampang Cushion a c 1,13 m² Massa Total Hovercraft m c 150 kg Kebutuhan Tekanan Cushion p c 1326 Pa Tekanan Bag p b 1989 Pa Kebutuhan Tekanan Fan 2100 Pa 50

THRUST SYSTEM Tinggi Splitter (16 inchi) h sp 406 mm Luas Area Ducting a d 0,2763 m² Luas Area Pembagi Aliran (splitter) a sp 0,2064 m² Luas Area Thrust a d a sp 0,0699 m² Gambar 3.1 merupakan sistem propulsi yang digunakan pada circular hovercraft proto X-1 melalui penelitian terdahulu. Mesin yang digunakan sebagai sumber tenaga ialah jenis motor pembakaran dalam dengan daya sebesar 5,5 HP, dan fan yang digunakan ialah fan aksial dengan sudu banyak (multi-wing Fan). Mesin di sini berfungsi memutar fan sehingga fan dapat mengalirkan udara ke sistem hovercraft sehingga menghasilkan gaya dorong dan gaya angkat. (a) Engine Honda 5,5 HP (b) Multi-wing Fan Gambar 3.1 Sistem Propulsi Circular Hovercraft Proto X-1 Ducting dan sistem pembagi aliran ditunjukkan oleh gambar 3.2, dimana ducting berfungsi sebagai tempat peletakkan multi-wing fan, berdiameter 618 mm dan panjang 250 mm. Pembagi aliran atau splitter berfungsi untuk membagi aliran udara dari fan ke arah thrust yaitu keluar hovercraft dan ke arah bag yaitu untuk sistem angkat. Kemudian rudder sebagai pengarah aliran untuk manuver dari hovercraft (berbelok ke kanan atau kiri). 51

(a) Ducting dengan Pembagi aliran (splitter) (b) Rudder (pengarah aliran untuk manuver serta sistem rem) Gambar 3.2 Sistem Pembagi Aliran (Splitter dan Ducting) dan Rudder (Manuver dan Rem) dari Circular Hovercraft Proto X-1 Konfigurasi luas area pembagi aliran yang dipergunakan circular hovercraft proto X- 1 ialah 1/3 area ducting untuk aliran dorong/thrust dan 2/3 area ducting yang dipergunakan untuk sistem angkat (lift system) Gambar 3.3 menunjukkan komponen-komponen dari sistem angkat Circular Hovercraft antara lain hull dan bag. Hull merupakan bagian terpenting dari sistem angkat circular hovercraft, pada hull terpasang semua komponen dari sistem angkat. Karena hovercraft yang akan dibuat adalah circullar hovercraft maka hull yang didesain adalah hull berbentuk lingkaran. Hull itu sendiri terdiri dari beberapa komponen dalam desain ini diberi nama alas, cincin dan samping hull. Faktor terpenting dalam mendesain hull selain faktor kekuatan adalah faktor pemilihan material. Material yang digunakan untuk hull haruslah memiliki berat jenis yang sekecil mungkin dengan kekuatan yang mencukupi. Bag merupakan salah satu komponen dalam sistem angkat hovercraft. Bag berperan sebagai duct penyuplai udara ke plenum chamber dan sekaligus sebagai sistem suspensi ketika hovercraft mengenai rintangan baik di darat maupun di air. Bag pada circular hovercraft proto X-1 berbentuk lingkaran dengan perbandingan jari-jari tertentu. 52

Alas Cincin Samping Hull (a) Hull (Rangka Utama Hovercraft) (b) Rancang Bangun Hull (c) Assembly Sistem Angkat/bag Gambar 3.3 Sistem Angkat dan sistem Bag dari Circular Hovercraft Proto X-1 53

Ducting Kemudi Rudder Multi-wing Fan Engine Bag dan Hull (a) Desain Circular Hovercraft Proto X-1 (b) Rancang Bangun Circular Hovercraft Proto X-1 Gambar 3.4 Circular Hovercraft Proto X-1 54

3.2 EVALUASI KINERJA SISTEM CIRCULAR HOVERCRAFT PROTO X-1 Pada kondisi kerja aktual, rancang bangun hovercraft yang baik haruslah dapat menunjukkan satu karakteristik unik yang dimilikinya, yaitu berjalan diatas bantalan udara dan memberikan gaya dorong (thrust force). Kemampuan hovercraft untuk memberikan gaya angkat minimal sampai hovercraft mulai melayang (hovering) dan berjalan dengan kecepatan tertentu ini berkaitan dengan pemenuhan tekanan minimum dari cushion (cushion pressure, P c ) dan besarnya gaya dorong yang diberikan. Cushion pessure adalah fungsi dari beban total hovercraft yang dapat diangkat akibat aliran udara yang keluar dari cushion area ke lingkungan. Aliran memasuki ducting dan terjadi peningkatan tekanan (pressure rise) setelah melalui fan, kemudian sebagian aliran keluar ducting sehingga menyebabkan gaya dorong, dan sebagian lainnya memasuki bag kemudian menuju cushion area, dari outlet fan hingga cusion area terjadi penurunan tekanan (pressure drop). Gambar 3.5 Tampak Bagian dalam dari Circular Hovercraft Proto X-1 Distribusi tekanan dari fan menuju cushion area adalah sebagai berikut : 55

1 2 3 4 5 Gambar 3.6 Arah aliran udara pada saat hovercraft bergerak 1 2 3 4 5 ATMOSPHERE INTAKE FAN DIFFUSER BAG CUSHION PRESSURE (GAGE) H f P b P c K 1 q 1 Gambar 3.7 Distribusi tekanan hovercraft 3 Dari skema grafik diatas dapat dilihat bahwa sebuah rancangan hovercraft yang baik, sekali lagi harus dapat memenuhi jumlah tekanan cushion minimum agar 3 Amyot, Joseph R. 1989. Hovercraft Technology, Economics and Applications. Amsterdam : Elsevier Science Publisher B.V. 56

hovercraft tersebut dapat melayang di udara. Grafik menunjukkan bahwa pemenuhan tekanan cushion minimum ini terkait dengan beberapa faktor, diantaranya adalah : 1. Karakteristik fan, pada desain fan yang digunakan untuk sistem dorong (thrust syatem) dan sistem angkat (lift system) haruslah memiliki peningkatan tekanan (pressure rise) minimal yang sama dengan tekanan cushion area ditambah dengan pressure losses dari intake fan, bag, dan diffuser. 2. Desain komponen bag, desain bag yang efisien haruslah dapat menekan nilai pressure drop yang terjadi dari bag ke cushion area. Nilai pressure drop yang tinggi menyebabkan kebutuhan akan tekanan dari fan juga semakin tinggi. Sebaliknya, performa desain bag yang dapat memberikan nilai pressure drop yang kecil dapat meningkatkan performa kerja hovercraft, dan kebutuhan spesifikasi tekanan fan dapat diminimalisir. 3. Desain sistem diffuser, disain sistem diffuser (pembagi aliran) juga merupakan faktor penting yang harus dievalusi agar pressure loss yang terjadi pada saat aliran udara melewati komponen ini tidaklah terlau besar. Pada penelitian circular hovercraft terdahulu, Anca Parana [4]. Didapat hasil pengukuran tekanan outlet fan maksimum sebesar 787,121 Pa pada putaran 3100 RPM. Dan hasil pengukuran tekanan cushion maksimum yang dihasilkan 588,4 Pa [3]. Tekanan ini tentu saja tidak mencukupi tekanan cushion yang dibutuhkan yaitu 1326 Pa (lih.tabel 3.1). nilai dari kebutuhan tekanan cushion ini di dapat dari persamaan (2.8) Dimana tekanan cushion merupakan fungsi dari beban kendaraan total (m c g) dan luas area total (a c ) Berangkat dari kondisi ini, penulis bersama dua orang rekan lainnya Irvan [5], dan Rhandyawan [6] berkesimpulan bahwa Circular Hovercraft Proto X-1 belum mampu untuk memberikan kemampuan hovercraft untuk melayang diudara maupun memberikan gaya dorong untuk manuver hovercraft. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka penulis beserta dua rekan lainnya, [5], dan [6] mencoba untuk melakukan suatu evaluasi, analisa, optimasi dan redesain terhadap sistem komponen yang memiliki fungsi krusial dalam hovercraft. 57

3.3 PROSES OPTIMASI DESAIN CIRCULAR HOVERCRAFT Dari evaluasi kinerja hovercraft proto X-1 pada sub-bab diatas, dimana tekanan cushion hasil kalkulasi tidak terpenuhi, maka kami mencoba melakukan optimasi dengan beberapa opsi sebagai berikut : Penggunaan mixed-flow fan dimana karakteristik tekanan fan lebih tinggi dari aksial fan, melalui modifikasi ini diharapkan tekanan fan akan mencukupi tekanan cushion yang dibutuhkan Pelebaran luasan area total hovercraft sehingga nilai kebutuhan tekanan cushion akan berkurang, sehingga diharapkan dengan fan yang ada tekanan cushion akan terpenuhi Pengurangan beban keseluruhan hovercraft, hal ini sulit untuk di aplikasi kan, dikarenakan pengurangan beban kemungkinan tidak dapat menurunkan beban secara signifikan Dari penjabaran diatas maka penulis bersama rekan lainnya mencoba melakukan optimasi atau modifikasi terhadap sistem propulsi (fan), sistem pembagi aliran [5] dan sistem angkat/bag system [6]pada Circular Hovercraft Proto-X1. Gambar 3.8 menunjukan diagram alir dari proses optimasi sistem hovercraft secara keseluruhan. Pada buku skripsi ini yang menjadi fokus pembahasan ialah sistem fan. Langkah awal yang dilakukan adalah mengevaluasi kinerja sistem multi-wing fan yang telah digunakan pada circular hovercraft proto X-1, tujuannya ialah untuk mengetahui kinerja maksimum yang dapat dicapai dari multi-wing fan tersebut pada putaran RPM normal mesin. Kemudian setelah itu dilakukan optimasi dengan menggunakan mixedflow fan. Dari sini akan dilihat apakah dengan penggunaan fan mixed flow tersebut akan dicapai peningkatan performa secara signifikan. 58

Optimasi Kinerja Circular Hovercraft Proto X-1 dengan Simulasi CFD Mulai Desain Awal Circular Hovercraft Proto X-1 Model Eksperimental Multi-wing Fan Validasi dan Verifikasi Simulasi CFD Desain Awal Circular Hovercraft Proto X-1 Simulasi Aliran Udara Fan 1. Modifikasi Multi-Wing Fan : Variasi Blade angle Variasi Jumlah Blade 2. Penggunaan Mixed-Flow Fan Simulasi Sistem Pembagi Aliran Udara Modifikasi Pembagi aliran udara (splitter) : - Luasan pembagi aliran udara - Penggunaan Guide Vane Simulasi Sistem Bag (Lift System) Modifikasi Konstruksi Bag Pelebaran Cushion Area Penambahan Sistem Rotary plate Desain Optimum Circular Hovercraft : Desain Optimum Sistem Propulsi : Fan Desain Optimum Sistem Pembagi aliran (splitter) Desain Optimum Sistem Angkat /Bag system Selesai Gambar 3.8 Diagram Alir Proses Optimasi Desain Circular Hovercraft Proto X-1 59

3.3.1 Modifikasi Multi-wing Fan Seperti telah dijelaskan sebelumnya tujuan modifikasi ini ialah untuk mengetahui kinerja maksimal dari multi-wing fan yang telah diaplikasikan di circular hovercraft proto X-1. Modifikasi dilakukan dengan melakukan simulasi multi-wing fan dengan variasi jumlah blade/sudu yang digunakan dan variasi sudut pemasangan blade. Parameter yang menjadi tujuan dari modifikasi ini ialah untuk menghasilkan kenaikan tekanan maksimal yang dapat dicapai pada setiap konfigurasi. Diameter multi-wing fan 24 inchi/ 609 mm, diameter hub 100 mm. Konfigurasi jumlah sudu 10 dan 5 dipilih dikarenakan lubang hub tempat sudu fan berjumlah 10 buah sehingga modifikasi yang paling mungkin ialah yang berjumlah 10 dan 5 buah sudu. (a) (b) Gambar 3.9 Konfigurasi Multi-wing Fan dengan (a) 10 Blade/sudu. (b) 5 Blade/sudu 60

Setelah didapat kinerja maksimal dari variasi jumlah sudu, kemudian dilakukan modifikasi dengan variasi sudut pemasangan blade, dari kedua modifikasi ini akan dihasilkan konfigurasi jumlah blade/sudu dan sudut pemasangan blade yang optimum untuk multi-wing fan (a) 25 (b) 30 (c) 35 (d) 40 (e) 45 Gambar 3.10 Multi-wing Fan dengan variasi sudut pemasangan blade 3.3.2 Penggunaan Mixed-Flow Fan Konfigurasi mixed-flow yang digunakan dalam skripsi ini ialah : Tipe sudu fan : backward-curved vane Diameter luar 23,7 inchi seri 315-1, 315-2, 315-3, 315-4 4 Dilengkapi dengan mixed flow wheel yaitu suatu pengarah aliran yang menyatu dengan sudu fan Sudu fan berjumlah 8 buah 4 MNC MIXED FLOW FAN - Continental Fan Manufacturing Inc. 61

Gambar 3.11 Desain Mixed Flow Fan yang akan di simulasikan Gambar 3.12 Mixed Flow Fan dengan Ducting 62

Gambar 3.11 dan 3.12 menunjukkan desain dari mixed flow fan yang akan disimulasikan. Desain di buat semirip mungkin sesuai dengan desain mixed flow fan yang ada di pasaran dan sesuai dengan literatur yang ada. Simulasi dilakukan dengan melakukan performance tes pada mixed flow fan dari simulasi tersebut diharapkan akan di dapat konfigurasi optimum yang mampu menyediakan tekanan cushion yang dibutuhkan serta tercapai kecepatan aksial yang mencukupi gaya dorong dari hovercraft. 3.3.3 Integrasi Mixed Flow Fan ke dalam sistem Circular Hovercraft proto X-1 Pada bagian akhir akan disimulasikan integrasi dari konfigurasi optimum dari sistem fan, sistem pembagi aliran[5] dan sistem bag [6]. Hasil optimasi dari Irvan Darmawan [5], menunjukkan bahwa pengunaan guide vane dapat memperkecil pressure drop yang terjadi dari outlet fan ke pembagi aliran. Penggunaan Guide Vane Gambar 3.13 Penggunaan Guide Vane pada optimasi sistem pembagi aliran circular hovercraft [5] Sedangkan hasil optimasi dari Rhandyawan [6], menunujukkan bahwa pelebaran cushion area dapat menurunkan tekanan cushion yang dibutuhkan, dan memperkecil pressure drop yang terjadi. Penambahan sistem rotary plat [6] digunakan untuk mengatasi efek buoyancy hovercraft ketika berada di air. 63

Gambar 3.13 Modifikasi Desain sistem bag oleh Rhandyawan [6] Gambar 3.14 Hasil Optimasi Desain Circular Hovercraft Proto X-1 dengan penggunaan mixed flow fan, penggunaan guide vane pada pembagi aliran (splitter) [5] dan modifikasi sistem bag [6] 64