V GAMBARAN UMUM USAHA 5.1. Sejarah Pendirian Usaha Sate Bebek H. Syafe i Cibeber Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber merupakan pionir usaha sate bebek di Provinsi Banten, khususnya Kota Cilegon. Usaha ini didirikan oleh almarhum H. Syafe i sejak tahun 1977 di Cibeber, Cilegon. Usaha ini berawal ketika H. Syafe i sedang membuat sate bebek di halaman rumah. Seorang tetangga desa yang berasal dari Desa Ketemu Putih, Cilegon, mendekati H. Syafe i dan berbicara bahwa aroma sate yang sedang dibuat H. Syafe i sangat enak dan membuat orang tersebut ingin mencobanya. Keesokan harinya orang tersebut ingin membeli sejumlah sate bebek yang dibuat oleh almarhum H.Syafe i. Berdasarkan hal tersebut, beliau memutuskan untuk membuka usaha sate bebek yang diberi nama sate bebek H. Syafei i Cibeber. Pada awal berdirinya, sate bebek H. Syafe i Cibeber dijual dengan harga Rp 25,00 per tusuknya. Namun harga tersebut terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan sejak tahun 2008 hingga sekarang, sate bebek tersebut dijual dengan harga Rp 1.000,00 per tusuknya. Pada tahun 1980-an, selain menjual sate bebek, H. Syafe i pun menjual bubur bebek. Namun pada tahun 1990-an menu bubur bebek diganti dengan sop bebek. Hal ini disebabkan jumlah sate bebek yang diproduksi oleh usaha ini semakin banyak, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam membuat bubur bebek karena keterbatasan waktu dan tenaga kerja yang dimiliki, padahal bubur bebek juga merupakan menu favorit di rumah makan ini. Dari sejak itu sampai sekarang sate bebek identik disantap dengan menggunakan sop bebek. Pada saat itu usaha ini dapat menggunakan 50 sampai 60 ekor bebek per hari untuk diolah menjadi sate dan sop bebek. Namun sejak tahun 2007 mereka hanya menggunakan 30 sampai 35 ekor bebek untuk diolah. Hal tersebut disebabkan karena semakin banyaknya usaha sejenis yang berkembang di Kota Cilegon. Menu sop bebek terinspirasi dari tulang-tulang bebek yang tidak digunakan dalam pembuatan sate bebek, sehingga H. Syafe i dan keluarganya berinisiatif mengolah tulang-tulang tersebut agar lebih bermanfaat. Sejak saat itu hingga sekarang, menu yang ditawarkan oleh usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber adalah sate bebek dengan nasi atau lontong, sop bebek, dan aneka minuman. Namun pada bulan Ramadhan dan tahun baru, usaha ini menambah variasi
menunya. Pada bulan Ramadhan, mereka menambah variasi minumannya dengan es campur dan es kelapa muda. Sedangkan pada tahun baru mereka menambah variasi menunya dengan sate ayam. Pada tahun 2005, usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber membuka cabang usahanya yang pertama dan berlokasi di samping Hotel Sukma Cilegon. Cabang usaha tersebut berada di bawah tanggung jawab salah satu cucu almarhum H.Syafe i dan memiliki tiga orang karyawan. Sedangkan untuk lokasi usaha yang berpusat di Cibeber memiliki Sembilan orang karyawan yang membantu Hj. Junenah (istri almarhum H.Syafe i) dalam mengelola usaha tersebut. 5.2. Lokasi Usaha Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber buka dari jam 17.00 23.00 WIB dan terletak di jalan K.H. Mabruk No. 17 RT 04 RW 01, Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Adapun luas tanah tempat usaha sekitar 200 m 2 dengan luas bangunan 120 m 2 dan dapat menampung sebanyak 50 orang konsumen, namun pada bulan Ramadhan, usaha ini menyewa tempat yang berada di depannya karena pada bulan tersebut usaha ini memerlukan lokasi yang memiliki kapasitas pengunjung yang mencapai 100 orang. Lokasi usaha ini berada di wilayah perkampungan yang padat penduduk, dimana angkutan kota tidak dapat menjangkaunya dan berada sekitar 100 m 2 dari jalan raya Kota Cilegon. Untuk dapat menjangkau lokasi usaha ini, konsumen dapat menggunakan ojek, kendaraan pribadi, atau jalan kaki dari tepi jalan raya Cilegon. Papan nama usaha yang dapat berfungsi sebagai identitas usaha dan penunjuk arah tidak terpasang di tepi jalan raya Cilegon, sehingga bagi konsumen yang belum pernah mengunjungi lokasi ini khususnya bagi konsumen yang berasal dari luar kota, usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber sulit untuk ditemukan. Hanya terdapat spanduk yang bertuliskan Sate Bebek H.Syafe i Cibeber di depan rumah makan sate bebek ini. Lokasi usaha yang berada di wilayah perkampungan padat penduduk membuat usaha ini tidak memiliki lahan parkir yang luas. Hal ini didukung oleh pernyataan beberapa konsumen yang menyebutkan bahwa mereka merasa kesulitan untuk memarkirkan kendaraannya apabila konsumen yang datang ke 54
rumah makan ini sedang ramai, sehingga mereka harus memarkirkan kendaraannya di halaman rumah penduduk sekitar. 5.3. Visi dan Misi Usaha Pada dasarnya usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber belum memiliki visi dan misi secara tertulis. Namun secara tersirat dari hasil wawancara dengan pengelola usaha, diketahui bahwa visi dari usaha ini adalah memperkenalkan sate bebek H. Syafe i Cibeber ke seluruh Indonesia dan mampu menciptakan loyalitas di hati konsumen. Sedangkan misi dari usaha ini adalah membuka cabang di berbagai kota di Indonesia dengan tetap menjaga kualitas rasa sate dan sopnya serta memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. 5.4. Karakteristik Konsumen Berdasarkan hasil kuesioner yang diperoleh dari 30 orang konsumen, dapat diketahui mengenai gambaran umum karakteristik konsumen usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber seperti terlihat pada Tabel 11. Kelompok usia menurut Khasali (2003) diacu dalam Amalia (2009) yaitu, 17-23 tahun adalah kelompok masa transisi, 24-30 tahun adalah kelompok masa pembentukan karir, 31-40 tahun adalah kelompok masa peningkatan karir, 41-50 tahun adalah kelompok masa kemapanan, dan 51-65 tahun adalah kelompok masa pensiun. Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa sebagian besar konsumennya berusia 24-40 tahun, yaitu berada pada kelompok masa pembentukan karir (26,67%) dan peningkatan karir (26,67%). Pada umumnya konsumen usaha merupakan pria dan berstatus sudah menikah. Mayoritas konsumen telah melewati jenjang pendidikan SMA (33,33%) dan S1/Sarjana (40,00%). Responden yang telah melewati jenjang pendidikan atas cenderung lebih kritis dalam menilai produk ataupun jasa yang dikonsumsi. Mayoritas konsumen usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber bekerja sebagai karyawan swasta. Pada umumnya karyawan swasta memiliki tingkat kesibukan yang tinggi, sehingga usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber menjadi tujuan mereka untuk berkumpul dan makan bersama keluarga, teman, ataupun rekan bisnis. 55
Tabel 11. Karakteristik Umum Konsumen Usaha Sate Bebek H. Syafe i Cibeber Tahun 2010 No Karakteristik Jumlah Persentase (%) 1 Usia 17-23 4 13,33 24-30 8 26,67 31-40 8 26,67 41-50 6 20,00 51-65 4 13,33 2 Jenis Kelamin Pria 21 70,00 Wanita 9 30,00 3 Status Pernikahan Menikah 20 66,67 Belum Menikah 10 33,33 4 Pendidikan Terakhir SD - - SMP - - SMA 10 33,33 Diploma/Akademi 6 20,00 S1 (Sarjana) 12 40,00 S2/S3 (Pascasarjana) 2 6,67 5 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 4 13,33 Pegawai Negeri 5 16,67 Karyawan Swasta 16 53,33 Wiraswasta 2 6,67 Ibu Rumah Tangga 2 6,67 Pensiun 1 3,33 Belum/Tidak Bekerja - - BUMN - - 6 Pendapatan/Bulan < Rp 500.000,00 - - Rp 500.000,00-Rp 999.999,99 2 6,67 Rp 1.000.000,00-Rp 2.499.999,99 15 50,00 Rp 2.500.000,00-Rp 4.999.999,99 10 33,33 > Rp 5.000.000,00 3 10,00 56
Sebanyak 6,67 persen konsumen memiliki pendapatan sebesar Rp 500.000,00-999.999,99 per bulannya, 50 persen konsumen memiliki pendapatan sebesar Rp 1.000.000,00-2.499.999,99 per bulan, 33,33 persen konsumennya berpenghasilan Rp 2.500.000,00-4.999.999,99 per bulan, dan 10,00 persen respondennya memiliki pendapatan lebih besar dari Rp 5.000.000,00 per bulan. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa mayoritas konsumen usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber berada pada kelompok pendapatan Rp 1.000.000,00-2.499.999,99 per bulan, yaitu sebanyak 15 orang atau 50 persen. Hal ini dikarenakan mayoritas konsumennya merupakan karyawan swasta pada kelompok usia pembentukan dan peningkatan karir, dimana penghasilan yang diterimanya masih tergolong menengah. Berdasarkan pertanyaan terbuka dalam kuesioner juga diketahui bahwa sebagian besar konsumennya, yaitu sebanyak 80 persen bertempat tinggal di Kota Cilegon, 13,33 persen di Kota Serang, dan 6,67 persen di Jakarta. Konsumen yang berasal dari Serang dan Jakarta melakukan pembelian pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber setelah mereka melakukan rekreasi di Anyer bersama keluarga dan teman-temannya. Pada umumnya mereka mengetahui lokasi usaha dari teman yang sudah pernah mengunjungi usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber. 57