BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi secara efektif dan efisien. Namun, untuk mencapai tujuan itu tentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menggerakkan roda perkembangan dan laju produktivitas perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu diantaranya adalah turnover intention. Turnover menurut Robbins dan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku karyawan yang dimaksud adalah keinginan untuk keluar (intention to quit) yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan semakin tingginya tuntutan peningkatan Pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya yang keberadaannya jauh lebih utama dan lebih

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.oleh karena itu, sumber daya manusia adalah aset yang tak ternilai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menciptakan beberapa hasil yang tidak diinginkan seperti stres, kesehatan memburuk, konflik

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi, yaitu kumpulan dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Sumber daya manusia di pandang sebagai asset perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran penting di dalam setiap kegiatan. keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kondisi ekonomi nasional cenderung mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan mengendalikan biaya ketenagakerjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh pelaku bisnis dan perusahaan yang paling mampu. sanggup memberikan apa yang siap dibeli masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di dalam diri mereka. Sumber daya manusia juga harus

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Awalia Zulfi Rosadi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan jalannya


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi berusaha meningkatkan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan itu sendiri. Manajemen sumber daya manusia lebih

BAB I PENDAHULUAN. maupun sumber daya manusia itu sendiri (Priyatna, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri perbankan di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung

PENETAPAN PANITIA PENGUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi manajemennya melalui sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, suatu perusahaan akan memiliki peluang yang relatif kecil untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan. senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut. Fenomena yang seringkali terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi kondisi suatu perusahaan. Turnover dapat diartikan

BAB II TINJAUAN TEORI. karyawan yang handal. Proses ini tidak hanya membutuhkan biaya dari sisi

BAB I PENDAHULIAN. di bidang pendistribusian BBM atau SPBU, dimana pekerjaan serta lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA PADA RUMAH SAKIT DI SURAKARTA

PENGARUH STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION CV.RIZKY DARUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpindah kerja (turnover intention) yang berujung pada keputusan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Di era global saat ini terutama dalam memasuki tahun Masyarakat. Ekonomi ASEAN, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing ditengah

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi barang maupun jasa. Cascio (1998) menegaskan bahwa manusia

Judul : Pengaruh Stres Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. mengoreksi apakah sebelumnya ada peneliti yang pernah menulis

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umumnya mempunyai harapan untuk dapat memenuhi kebutuhan kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap anggota dan lapisan masyarakat, tenaga kerja, perusahaan bahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... 8

BAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan biaya ketenagakerjaan. Demikian juga yang dikemukakan oleh

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia sangat cepat, sehingga persaingan antar industri baik sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat. Hal ini ditandai dengan kemunculan perusahaan-perusahaan baru. Oleh sebab itu, sebuah perusahaan harus berusaha agar lebih unggul dalam persaingan tersebut. Salah satu pendekatan strategic dalam rangka menghadapi persaingan, setiap perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Sumber daya manusia dipandang sebagai aset perusahaan yang penting, karena manusia merupakan sumber daya yang dinamis dan selalu dibutuhkan dalam tiap proses produksi barang maupun jasa. Semua proses aktivitas operasi perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa didukung dengan sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas agar ketepatan dalam mengorganisasikan semua aktivitas dapat mencapai hasil yang optimal. Ketidakmampuan pengelolaan sumber daya manusia akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada organisasi. Salah satu bentuk ketidakmampuan pengelolaan karyawan tersebut berdampak terhadap perilaku karyawan yang cenderung ingin berpindah (turnover intention) dan berujung pada keputusan karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya. Banyak perusahaan yang tidak dapat mempertahankan usahanya dimana penyebabnya bukan disebabkan karena kurangnya modal, akan tetapi dikarenakan oleh buruknya pengelolaan organisasinya, termasuk dalam hal ini manajemen sumber daya manusia. Fenomena yang sering terjadi adalah kinerja suatu perusahaan yang telah demikian bagus dapat dirusak, baik secara langsung maupun tidak, oleh berbagai perilaku karyawan yang sulit dicegah. Salah satunya bentuk perilaku karyawan tersebut yaitu keinginan karyawan untuk berpindah (turnover intention). Persoalan-persoalan sumber daya manusia ini seringkali muncul sehingga menghambat kinerja perusahaan dan menghambat pencapaian tujuan perusahaan. Hal 1

2 Ini menjadi masalah penting bagi perusahaan karena kebanyakan perusahaan mengalami masalah seperti keinginan karyawan untuk berpindah (turnover intention). Untuk itu, perusahaan harus bisa mempertahankan karyawan yang dimilikinya. Gejala awal yang dapat diamati pada karyawan yang memiliki keinginan berpindah, misalnya berusaha mencari lowongan kerja, sering merasa tidak betah bekerja, memiliki kecenderungan sering mengeluh, merasa tidak senang dengan pekerjaan, cenderung mengungkapkan pernyataan bernada negatif dan tidak peduli dengan perusahaan tempat dia bekerja. Meningkatnya turnover pada perusahaan akan semakin banyak menimbulkan berbagai potensi biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan. Apabila terjadi turnover berarti perusahaan kehilangan sejumlah tenaga kerja. Kehilangan ini harus diganti dengan pegawai baru, dengan demikian perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan tenaga kerja baru. Selain itu intensi turnover cenderung berdampak negatif bagi perusahaan karena menciptakan ketidakstabilan terhadap kondisi tenaga kerja, menurunkan produktifitas karyawan menimbulkan suasana kerja yang tidak kondusif serta berdampak terhadap peningkatan biaya sumber daya manusia. Adapun faktor dugaan lain yang menyebabkan terjadinya turnover pada karyawan yaitu stres kerja dan kepuasan kerja pada karyawan, (Rice,1999 dalam Dhania, 2010). Stres kerja yang dihadapi karyawan juga merupakan salah satu alasan untuk mencari pekerjaan alternatif lain. Sebuah survei yang di lakukan untuk melihat hubungan antara stres dan turnover menunjukkan bahwa 40% karyawan yang mengalami turnover oleh stres yang berlebihan (Ivancevich, Konopaske, 2008 dalam Nayaputera, 2011). Saat ini karyawan sering dihadapkan dengan berbagi masalah dalam perusahaan sehingga sangat mungkin untuk terkena stres. Stres kerja muncul saat karyawan tidak mampu memenuhi apa yang menjadi tuntutan-tuntutan pekerjaan, serta ketidakjelasan apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaan, kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas, tidak ada dukungan fasilitas untuk menjalankan pekerjaan, serta tugas-tugas yang saling bertentangan. Hal-hal tersebut merupakan contoh pemicu stres kerja. Dalam jangka panjang, karyawan yang tidak dapat menahan stres kerja tidak mampu lagi bekerja di perusahaan. Pada tahap yang semakin parah, stres bisa membuat karyawan menjadi sakit atau bahkan

3 mengundurkan diri. (Gibson, 1987 dalam Hermita, 2011). Hal tersebut juga dipertegas oleh Robbins (2006, dalam Manurung dan Ratnawati, 2012), yang mengatakan bahwa salah satu akibat stres kerja yang dikaitkan dengan perilaku mencakup perubahan dalam produktivitas, tingkat absensi yang tinggi, kecelakaan kerja yang kerap terjadi dan berakhir pada tingginya turnover. Kepuasan kerja menurut Greenberg dan Baron (2004, p.148) merupakan sikap positif atau negatif yang dimiliki oleh individu terhadap pekerjaan mereka. Definisi lain menyebutkan kepuasan kerja sebagai suatu perasaan yang dicerminkan melalui sikap terhadap pekerjaan dan kepuasan kerja mencerminkan tingkat dimana seseorang menemukan kepuasan dalam pekerjaan mereka karena kepuasan kerja yang rendah dapat menghasilkan biaya perputaran yang tinggi, ketidakhadiran, keterlambatan dan bahkan kesehatan mental yang rendah. (Hellriegel dan Slocum, 2007, p.55). Selain kondisi diatas, kepuasan kerja dapat mempengaruhi seseorang berpikir untuk keluar dari organisasi. Evaluasi terhadap berbagai alternatif pekerjaan, pada akhirnya akan mewujudkan terjadinya turnover karena individu yang memilih keluar dari organisasi dengan harapan akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan di tempat lain (Andini, 2006). Selain itu, karyawan akan menunjukkan sikapnya. Ketika karyawan merasa puas mereka cenderung senang dan bahagia dalam melakukan pekerjaannya dan tidak berusaha mengevaluasi alternatif pekerjaan lain. Sebaliknya karyawan yang tidak puas dalam pekerjaannya cenderung mempunyai pikiran untuk keluar, mengevaluasi alternatif pekerjaan lain dan keinginan untuk keluar karena berharap menemukan pekerjaan yang lebih memuaskan. (Mobley, 1979 dalam Wang, 2011). Ketidakpuasan kerja sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan yang penting yang menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya, sebab ketidakpuasan kerja memiliki suatu pengaruh langsung pada pembentukan keinginan keluar pada karyawan. Meningkatnya turnover intention, menyebabkan banyak organisasi mengambil serius masalah ini kemudian mulai berinvestasi pada karyawan dalam jangka orientasi pelatihan, pemeliharaan, pengembangan dan mempertahankan karyawan untuk meminimalisir pergantian karyawan. Dalam penelitian ini penulis memilih perusahaan CV.Rizky Darussalam sebagai objek penelitian karena memiliki masalah turnover intention dalam

4 perusahaan, memiliki karyawan yang cukup banyak dibandingkan pesaing lainnya, dan memiliki data yang lengkap. Faktor eksternalnya perusahaan ini antara lain perusahan memiliki loyalitas pelanggan yang tinggi, memiliki perbedaan produk karena perusahaan memiliki identifikasi merek dan kesetiaan pelanggan, perusahaan sudah lama memasuki pasar industri, memiliki akses saluran distribusi yang mudah karena tempat perusahaan yang berada dekat dengan jalur distribusi kepelanggan dan pemasok, dan perusahaan memiliki berbagai alternatif pemasok yang cukup banyak. CV.Rizky Darussalam sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan dan penjualanan makanan ringan tentunya memiliki pesaing-pesaing lain dalam bidangnya seperti perusahaan bunga mawar di Matraman, perusahaan RD di Depok dan perusahaan Tiga saudara Mandiri yang berlokasi di Cengkareng. Untuk itu perlu adanya usaha untuk memperbaiki kinerja sumber daya manusia dalam perusahaan, agar perusahaan bisa meminimalisir turnover intention untuk mengurangi nilai turnover pada perusahaan ini. Dalam hal ini diperlukan adanya peran organisasi dalam meningkatkan kepuasan kerja dan meminimalisir stres kerja pada karyawan. Gambaran diatas mengindikasikan adanya beban kerja yang cukup padat bagi seorang karyawan di CV.Rizky Darussalam. hal tersebut memicu timbulnya stres kerja dan menurunnya kepuasan kerja, sehingga menyebabkan ketidakpuasaan karyawan terhadap pekerjaannya. Hal ini menjadi faktor yang sangat mempengaruhi tingkat turnover intention pada suatu perusahaan. Adapun faktor eksternal seperti tawaran yang lebih baik ditempat lain, ikut serta memicu karyawan untuk berpindah. Jika turnover intention meningkat, maka akan menyebabkan kerugian pada perusahaan. Apabila permasalahan ini tidak cepat diselesaikan oleh pihak perusahaan, maka perusahaan akan mengalami kerugian biaya, waktu, penurunan produktifitas karyawan, dan akan berakibat fatal bagi organisasi seperti terjadi kebangkrutan. CV.Rizky Darussalam memiliki 47 karyawan dan setiap karyawan yang bekerja di data dalam perusahaan mulai dari awal karyawan bekerja hingga karyawan yang melakukan turnover. Adapun data karyawan yang masuk bekerja dan data karyawan yang keluar setiap tahunnya, dilampirkan sebagai berikut :

5 Tabel 1.1 Data Turnover Karyawan CV.Rizky Darussalam Tahun 2010 s/d 2013 No TAHUN Jumlah karyawan awal tahun Jumlah karyawan yang Jumlah karyawan yang masuk Jumlah karyawan akhir tahun keluar 1 2010 72 orang 12 2 62 2 2011 62 orang 14 9 57 3 2012-2013 57 orang 14 4 47 Sumber : Data jumlah karyawan CV. Rizky Darussalam Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah karyawan yang masuk dan keluar di CV. Rizky Darussalam pada tahun 2010 berjumlah 72 orang, kemudian bertambah dengan karyawan baru sebanyak 2 orang, tetapi ada karyawan yang mengundurkan diri dari perusahaan sebanyak 12 orang. Sehingga pada tahun 2011 jumlah karyawan menjadi 62 orang. Kemudian ada karyawan yang mengundurkan diri sebanyak 14 orang, Pada tahun 2012-2013 CV.Rizky Darussalam memiliki karyawan sebanyak 57 orang dengan jumlah karyawan yang masuk sebesar 4 orang dan jumlah karyawan keluar sebesar 14 orang, sehingga jumlah karyawaan pada saat ini adalah 47 orang. Hal ini menunjukkan besarnya turnover yang terjadi pada perusahaan ini, karena banyaknya karyawan yang keluar dibandingkan karyawan yang masuk dalam perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa mempertahankan karyawan yang tersedia, sehingga perlu diketahui terlebih dahulu intensi turnover pada karyawan untuk meminimalisir angka turnover di perusahaan. Untuk mengetahui ada tidaknya turnover intention, peneliti terlebih dahulu menyebarkan kuisioner awal dengan 3 butir pertanyaan untuk mengetahui berapa lama karyawan bekerja di perusahan ini. untuk melihat rata-rata di tahun berapa para karyawan memiliki niat untuk berpindah, kemudian untuk mengetahui seberapa besar keinginan karyawan untuk berpindah (turnover intention) dari perusahan ini

6 Jika hasil niat karyawan yang ingin keluar tinggi maka hal tersebut menjadi masalah di perusahaan. Selanjutnya untuk lebih mengetahui karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut merasa bahagia atau tidak, karena perasaan yang tidak bahagia atau ketidakpuasan akan memicu terjadinya turnover. Berikut hasil dari kuisioner awal dengan tiga ulasan pertanyaan terlihat pada tabel 1.2 : Tabel 1.2 Data Turnover Intention karyawan CV.Rizky Darussalam No. Lama Bekerja Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Ya Tidak Ya Tidak 1 Kurang dari 1 tahun 18 orang 14 4 10 8 2 1-3 tahun 15 orang 6 2 5 3 3 Lebih dari 3 tahun 14 orang 10 11 15 6 Jumlah : 47 orang 30 17 30 17 Sumber : Penulis, 2014 Keterangan : Pertanyaan 1 : Berapa lama anda bekerja di perusahaan ini? Pertanyaan 2 : Apakah anda merasa bahagia bekerja di perusahaan ini? Pertanyaan 3 : Pernahkah ada niat untuk keluar dari perusahaan? Dari tabel 1.2 terlihat bahwa tingkat keinginan untuk berpindah (turnover intention) cukup tinggi, dengan hasil dari 47 karyawan yang menyatakan ada niat untuk keluar dari perusahaan sebanyak 30 karyawan, dengan spesifikasi berapa lama karyawan bekerja seperti kurang dari 1 tahun sebesar 10 karyawan, kemudian karyawan yang bekerja 1-3 tahun sebesar 5 karyawan, dan karyawan yang bekerja lebih dari 3 tahun ada 15 karyawan yang menyatakan ada niat berpindah ( intention). Selanjutnya 17 orang yang tidak memiliki niat untuk keluar dari perusahaan ini, sementara itu untuk pertanyaan selanjutnya yang menyatakan, apakah anda merasa bahagia di perusahaan ini? hasil menunjukkan 30 orang menyatakan bahagia, dan 17 orang menyatakan tidak bahagia. Walaupun hasilnya banyak yang menyatakan bahagia, tetapi banyak pula karyawan yang menyatakan ada niat ingin keluar, kemungkinan terdapat faktor lain yang membuat karyawan niat ingin keluar dari perusahaan ini,

7 Berdasarkan masalah-masalah di atas, penulis ingin meneliti lebih jauh dan mendalam tentang apakah stres kerja dan kepuasan kerja dapat mempengaruhi turnover intention. Melalui tugas akhir berjudul : PENGARUH STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION CV.RIZKI DARUSSALAM 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang disampaikan di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah kondisi stres kerja, kepuasan kerja dan turnover intention karyawan di CV. Rizky Darussalam. 2) Bagaimanakah pengaruh stres kerja terhadap turnover Intention karyawan di perusahaan CV.Rizki Darussalam? 3) Bagaimanakah pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap turnover intention karyawan di CV.Rizki Darussalam? 4) Bagaimanakah pengaruh secara simultan stres kerja dan kepuasan kerja tehadap turnover intention karyawan di CV. Rizky Darussalam? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui kondisi stres kerja, kepuasan kerja dan turnover intention karyawan di CV. Rizky Darussalam. 2) Menganalisis pengaruh stres kerja terhadap turnover intention karyawan di CV.Rizky Darussalam. 3) Menganalisis pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap terjadinya turnover Intention karyawan di CV.Rizky Darussalam. 4) Menganalisis pengaruh secara simultan stres kerja dan kepuasan kerja tehadap turnover intention karyawan di CV. Rizky Darussalam

8 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Manfaat bagi Perusahaan Memberikan masukan pada perusahaan untuk dapat meminimalisir tingkat tingginya turnover pada karyawan di CV.Rizki Darussalam, yang berdampak menimbulkan kerugian terhadap perusahaan dan karyawan lainnya. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perusahaan secara teoritis bagi pengembangan wawasan dalam bidang manajemen, khususnya dalam mempertahankan karyawannya dan menurunkan turnover intention. 2. Manfaat bagi Penulis Memberikan tambahan pengetahuan di dalam manajemen sumber daya manusia di perusahaan ini. Menambah pengalaman dan wawasan dalam menganalisis suatu masalah di perusahaan Menambah pengetahuan penulis khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia memberikan suatu pembelajaran mengenai job stress, kepuasaan kerja dan turnover intention 3. Manfaat bagi pihak lain Menambah wawasan mengenai sumber daya manusia, menambah pengetahuan bagi pihak-pihak yang tertarik dengan bidang ini. Manfaat penelitian ini bagi pihak lain sebagai bahan referensi, dan bahan perbandingan bagi penul.is lain dalam melakukan penelitian sejenis