BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian. kelas yang menggunakan metode pembelajaran Improve.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Hasil Belajar Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bilangan, (b) aljabar, (c) geometri dan pengukuran, (d) statistika dan peluang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Data hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari pengamatan hasil ulangan harian pada kompetensi dasar operasi hitung bilangan bulat. Data hasil belajar tersebut diambil dari buku daftar nilai ulangan harian kelas V SD Negeri Deles 03 Bawang. Selain mengamati nilai ulangan harian, peneliti juga mempelajari kembali perangkat pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran kondisi awal. Tujuannya adalah untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan pelaksanaan pembelajaran kondisi awal. Hasil analisis nilai ulangan harian materi operasi hitung bilangan bulat menunjukkan nilai rata-rata 54,44 dengan persentase ketuntasan yang masih sangat rendah yaitu 22,2 %. Hal ini juga dipengaruhi oleh aktivitas belajar siswa yang belum telibat secara aktif dalam pembelajaran, semangat belajar masih rendah, keberanian menjawab pertanyaan dan bertanya belum muncul. Hasil analisis ini digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan mengambil tindakan penelitian. 4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1 Tindakan yang dilaksanakan dalam Siklus 1 terdiri dari empat tahap, yaitu: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan / observasi, dan 4) refleksi. 4.1.2.1 Perencanaan Perencanaan Siklus 1 tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode pembelajaran IMPROVE pada mata pelajaran Matematika kelas V materi tentang Faktor KPK dan FPB yang dirancang untuk 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Pertemuan pertama dan pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 20 dan 21 Agustus 2013 untuk mempelajari Faktor KPK dan FPB, sedangkan pertemun ketiga untuk tes akhir Siklus 1 dilaksanakan tanggal 23 Agustus 2013. 27

28 Persiapan-persiapan lain yang dilakukan yaitu, mengajukan izin penelitian kepada kepala sekolah, menghubungi calon observer, dalam hal ini dilakukan oleh teman sejawat, memberitahu apa yang harus dilakukan oleh observer, misalnya mengobservasi menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan, mengamati kegiatan pembelajaran, memberikan catatan-catatan mengenai apa saja yang terjadi selama kegiatan pembelajaran. Selain itu observer juga diberi penjelasan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanaan dengan menerapkan metode pembelajaran IMPROVE. Selain itu juga menyiapkan materi pelajaran, intrumen tes, LKS, lembar observasi, lembar evaluasi, lembar remidi, dan juga lembar pengayaan. 4.1.2.2 Pelaksanaan Sebelum pelajaran dimulai diberikan penjelasan bahwa kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanaan dengan menerapkan metode pembelajaran IMPROVE meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Adapun tahapan penerapan metode pembelajaran IMPROVE pembelajaran adalah 1) Guru menyajikan pertanyaan metakognitif untuk mengantarkan konsep, 2) Siswa latihan dan bertanya, 3) Balikan-perbaikan-pengayaan-interaksi. Adapun deskripsi pelaksanaaan tindakan yang dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran IMPROVE sesuai dengan 7 langkah IMPROVE yang tertulis di bab II adalah sebagai berikut: 1) Mengantarkan konsep baru (Introducing the New Concept) Pada tahap awal pertemuan ini guru mengantarkan konsep baru kepada siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggali kemampuan siswa sendiri pada materi faktor KPK dan FPB, seperti rumus apa yang digunakan untuk menentukan KPK ataupun FPB.Siswa dibentuk dalam suatu kelompok heterogen. Kelompok ini disesuaikan oleh hasil nilai ulangan pada materi sebelumnya, dimana dalam setiap kelompok ada anak yang mendapat nilai tinggi, sedang, dan rendah. 2) Pertanyaan metakognitif (Meta-cognitive Questioning) Siswa dihadapkan pada suatu kasus mengenai materi KPK dan FPB kemudian guru memberika pertanyaan metakognitif pada siswa seperti, apakah kalian bisa mencari

29 KPK dan FPB dari bilangan 6 dan 9?. Apa kalian pernah mengerjakan soal seperti ini sebelumnya?, cara apa yang akan kalian gunakan untuk mengerjakn soal ini?, Apakah cara yang kalian gunakan merupakan cara yang paling mudah untuk mengerjakan soal ini? 3) Latihan (Practicing) Siswa belatih untuk menyelesaikan beberapa soal KPK dan FPB yang diberikan oleh guru dalam kelompoknya. 4) Mereview dan mengurangi kesulitan (Reviewing and Reducing Difficulties) Guru berkeliling untuk memantau latihan yang dilakukan siswa serta memberikan bimbingan serta bantuan terhadap siswa yang mengalami kesulitan. Setelah latihan siswa mencatat semua kegiatan yang telah dilakukan terkait materi pembelajaran. 5) Penguasaan materi (Obtaining Mastery) Setelah melakukan pembelajaran, pada pertemuan berikutnya siswa diberikan tes, untuk mengetahui penguasaan materi siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.pengerjaan tes ini kerjakan secara individu. Tes dilakukan pada akhir siklus yaitu pada tanggal 23 Agustus 2013. 6) Melakukan verifikasi (Verification) Dari hasil tes tersebut guru melakukan verifikasi untuk mengetahui siswa mana yang telah mencapai batas kelulusan dan siswa mana yang belum. 7) Pengayaan (Enrichment) Langkah ini adalah pengayaan, pengayaan pada siklus 1 dilakukan pada siswa yang belum tuntas. Siswa yang belum tuntas sebanyak 9 siswa dari 18 siswa. 4.1.2.3 Pengamatan Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian ini dilakukan oleh observer, dalam hal ini dilakukan oleh teman sejawat, dilaksanakan tiap pertemuan untuk mengamati kegiatan guru dan kegiatan siswa saat pembelajaran berlangsung, dengan berpedoman pada lembar observasi. 4.1.3.4 Refleksi Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan hasil belajar Matematika. Data tersebut kemudian direfleksi dengan tujuan untuk mengevaluasi

30 tindakan pada Siklus 1. Hasil refleksi ini kemudian digunakan sebagai acuan perbaikan dalam pelaksanaan Siklus 2. Setelah memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran, kemudian mencari solusi untuk masalah yang berhasil diidentifikasi. Masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi saat pemberian tindakan pada proses pembelajaran antara lain: (1) Penggunaaan waktu pembelajaran belum efektif, terbukti dalam kegiatan pembelajaran masih kekurangan waktu; (2) Beberapa siswa masih ada yang senang bertanya langsung pada guru dari pada berdiskusi dengan teman kelompoknya; (3) Ketika pengerjaan tes akhir atau LKS masih ada siswa yang menanyakan jawaban pada temannya; (4) Masih sedikit siswa yang berani untuk menanggapi presentasi temannya. Dari hasil diskusi antara peneliti dan observer diperoleh kesimpulan tentang tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran pada Siklus 2, yaitu: 1. Memanfaatkan waktu dengan efektif, sehingga tidak terjadi lagi kekurangan waktu belajar; 2. Mengarahkan siswa untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya dan memberikan penjelasan tentang manfaat pembelajaran berkelompok, sehingga mereka tidak langsung bertanya pada guru ketika menemukan kesulitan, tetapi mendiskusikan dahulu dengan teman kelompoknya; 3. Memotivasi siswa agar siswa berani memberikan tanggapan saat kegiatan presentasi tanpa rasa takut salah. 4.1.3 Pelaksanaan Siklus 2 Tindakan yang akan diberikan pada Siklus 2 terdiri empat tahap, yaitu: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. 4.1.3.1 Perencanaan Perencanaan tindakan yang disusun pada Siklus 2 mengacu pada perbaikanperbaikan masalah yang terdapat pada refleksi. Dengan melakukan perubahan yang didasarkan pada masalah dan hambatan yang timbul pada Siklus 1, diharapkan perbaikan tindakan yang diberikan pada pembelajaran Siklus 2 ini akan lebih berjalan optimal dan menghasilkan indikator kinerja sesuai harapan. Pelaksanaan Siklus 2 tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode pembelajaran IMPROVE pada mata pelajaran Matematika kelas V materi faktor KPK dan FPB yang

31 dirancang untuk 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Pertemuan pertama dan pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 26 dan 27 Agustus 2013 untuk mempelajari materi faktor KPK dan FPB, sedangkan pertemuan ketiga untuk tes akhir Siklus 2 dilaksanakan tanggal 29 Agustus 2013. Selain menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, saat palaksanaan tindakan ini juga disiapkan materi pelajaran, intrumen tes, LKS, lembar observasi, lembar, lembar evaluasi, lembar remidi, dan juga lembar pengayaan. 4.1.3.2 Pelaksanaan Deskripsi pelaksanaaan tindakan Siklus 2 yang dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran IMPROVE berbantuan LKS adalah sebagai berikut: 1. Mengantarkan konsep baru (Introducing the New Concept) Pada tahap awal pertemuan ini guru mengantarkan konsep baru kepada siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggali kemampuan siswa sendiri pada materi Perpangkatan dan Akar, seperti cara apa yang digunakan untuk menyelesaikan Perpangkatan dan Akar.Siswa dibentuk dalam suatu kelompok heterogen. Kelompok ini disesuaikan oleh hasil nilai ulangan pada materi sebelumnya, dimana dalam setiap kelompok ada anak yang mendapat nilai tinggi, sedang, dan rendah. 2. Pertanyaan metakognitif (Meta-cognitive Questioning) Siswa dihadapkan pada suatu kasus mengenai materi Perpangkatan dan Akar kemudian guru memberikan pertanyaan metakognitif pada siswa seperti, apakah kalian bisa mencari 2 + 3 =...?Apa kalian pernah mengerjakan soal seperti ini sebelumnya?, cara apa yang akan kalian gunakan untuk mengerjakn soal ini?, Apakah cara yang kalian gunakan merupakan cara yang paling mudah untuk mengerjakan soal ini? 3. Latihan (Practicing) Siswa belatih untuk menyelesaikan beberapa soal Perpangkatan dan Akar yang diberikan oleh guru dalam kelompoknya. 4. Mereview dan mengurangi kesulitan (Reviewing and Reducing Difficulties) Guru berkeliling untuk memantau latihan yang dilakukan siswa serta memberikan bimbingan serta bantuan terhadap siswa yang mengalami kesulitan. Setelah latihan siswa mencatat semua kegiatan yang telah dilakukan terkait materi pembelajaran.

32 5. Penguasaan materi (Obtaining Mastery) Setelah melakukan pembelajaran, pada pertemuan berikutnya siswa diberikan tes, untuk mengetahui penguasaan materi siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.pengerjaan tes ini dikerjakan secara individu. Tes dilakukan pada akhir siklus yaitu pada tanggal 29 Agustus 2013. 6. Melakukan verifikasi (Verification) Dari hasil tes tersebut guru melakukan verifikasi untuk mengetahui siswa mana yang telah mencapai batas kelulusan dan siswa mana yang belum. 7. Pengayaan (Enrichment) Langkah ini adalah pengayaan, pengayaan pada siklus 2 tidak dilakukan karena hanya 2 siswa dari 18 siswa yang tidak lulus atau nilainya dibawah KKM(60).. 4.1.3.3 Pengamatan Observasi atau pengamatan dalam penelitian ini dilakukan oleh observer, dalam hal ini dilakukan oleh teman sejawat, dilaksanakan tiap pertemuan untuk mengamati kegiatan guru dan kegiatan siswa saat pembelajaran berlangsung, dengan berpedoman pada lembar observasi. 4.1.3.4 Refleksi Sama seperti pada Siklus 1, setelah selesai pembelajaran dilakukan tindakan refleksi untuk membahas permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran Siklus 2. Dari hasil pengamatan maka hasil penelitian pada Siklus 2 mengalami banyak peningkatan apabila dibandingkan dengan Siklus 1. Pada Siklus 2, pembelajaran tidak kekurangan waktu, artinya pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Kegiatan diskusi berjalan dengan baik, Siswa saling berdiskusi untuk menemukan jawaban yang benar, mereka tidak langsung bertanya pada guru ketika menemukan kesulitan, tetapi mendiskusikan dahulu dengan teman kelompoknya; Siswa juga berani memberikan tanggapan saat kegiatan presentasi. Untuk pengerjaan LKS dan tes akhir siklus dalam Siklus 2 mereka sudah mengerjakan secara individu. Meskipun hasil penelitian pada Siklus 2 mengalami banyak peningkatan apabila dibandingkan dengan Siklus 1, Namun masih ditemukan masalah-masalah dalam

33 pembelajaran, yaitu masih ada beberapa siswa lebih suka bekerja sendiri daripada berdiskusi dengan teman kelompoknya, ada siswa yang egois yang enggan untuk membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar. Skor rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada Siklus 2 telah mencapai indikator kinerja dalam penelitian ini, yaitu 88,9% dari jumlah siswa telah memperoleh hasil belajar di atas 60. Jika dibandingkan dengan pra siklus dan hasil belajar Siklus 1 kondisi ini menunjukan peningkatan hasil belajar Matematika pada siswa kelas V SD N Deles Bawang 03 Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. 4.2 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian pada Siklus 1 dan Siklus 2 menunjukkan bahwa hasil belajar Matematika kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 mengalami peningkatan. 4.2.1 Deskripsi Data Data kuantitatif berupa hasil belajar Matematika dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik analisis deskriptif komparatif, yaitu dengan membandingkan tes kondisi awal, nilai tes setelah Siklus 1, dan nilai tes setelah Siklus 2 untuk menemukan persentase dan nilai rata-rata dalam bentuk tabel distribusi dan diagram atau grafik. 4.2.1.1 Deskripsi Data Siklus 1 Data hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus 1 disajikan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut: :

34 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus I Siswa Kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester I Tahun Pelajaran 2013 / 2014 No Interval Frekuensi Presentase ( % ) 1 50-54 2 11,1 2 55-59 7 38,8 3 60-64 5 27,7 4 65-69 3 16,6 5 70-74 1 5,5 Jumlah 18 100% Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai diatas KKM (60) sebanyak 9 siswa dari 18 siswa dan yang memperoleh nilai di bawah KKM (60) juga sebanyak 9 siswa. 4.2.1.2 Deskripsi Data Siklus 2 Data hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang semester 1 Tahun Pelajaran 2012-2013 Siklus 2 disajikan dalam Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus II Siswa Kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester I Tahun Pelajaran 2013 / 2014 No Interval Frekuensi Presentase ( % ) 1 50-57 2 11,1 2 58-65 6 33,3 3 66-73 5 27,7 4 74-81 4 22,2 5 82-89 1 5,5 Jumlah 18 100% Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui yang mendapat nilai diatas KKM (60) sebanyak 16 dari 18 siswa. Sedangkan yang dibawah KKM (60) sebanyak 2 dari 18 siswa.

35 4.3 Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini ada dua tahapan, yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif. 4.3.1 Analisis Ketuntasan Analisis ketuntasan hasil belajar Matematika Siklus 1 siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 disajikan dalam Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Analisa Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus I Siswa Kelas V SD N Deles 03 Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 No Ketuntasan Frekuensi Persentase ( % ) 1 Tuntas 9 50 2 Tidak Tuntas 9 50 Rerata 58,33 Nilai Maksimum 70 Nilai Minimum 50 Berdasarkan Tabel 4.3 siswa yang hasil belajarnya tuntas sebesar 50% atau sebanyak 9 siswa. Sedangkan yang tidak tuntas sebesar juga 50% atau sebanyak 9 siswa, dengan nilai rata-rata 58,33. Untuk memvisualisasi data ketuntasan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus 1 disajikan dalam Gambar 4.1 dibawah ini:

36 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1 Tidak Tuntas 50 % Tuntas 50 % Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus 1 Analisis ketuntasan hasil belajar Matematika Siklus 2 siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 disajikan dalam Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Analisa Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II Siswa Kelas V SD N Deles 03 Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 No Ketuntasan Frekuensi Persentase ( % ) 1 Tuntas 16 88,9 2 Tidak Tuntas 2 11,1 Rerata 67,5 Nilai Maksimum 85 Nilai Minimum 50 Berdasarkan Tabel 4.4 siswa yang hasil belajarnya tuntas sebanyak 88,9% atau sebanyak 16 siswa. Sedangkan yang tidak tuntas sebesar 11,1% atau sebanyak 2 siswa, dengan nilai rata-rata 67,5. Untuk memvisualisasi data ketuntasan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus 2 disajikan dalam Gambar 4.2 dibawah ini:

37 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2 Tidak Tuntas 11,1% Tuntas 88,9% Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus 2 4.3.2 Analisis Komparatif Berdasarkan hasil analisis ketuntasan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 maka dapat dilakukan analisis komparatif ketuntasan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 pada pra siklus, Siklus 1 dan Siklus 2, yang disajikan dalam Tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 No Ketuntasan Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 I % I % I % 1 Tuntas 4 22,22 9 50 16 88,9 2 Tidak Tuntas 14 77,78 9 50 2 11,1 Rerata 54,44 58,33 67,5 Nilai Maksimum 65 70 85 Nilai Minimum 45 50 50 Berdasarkan Tabel 4.5 pada pra siklus ketuntasan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah 22,22%

38 (4 siswa dari 18 siswa), sedangkan yang tidak tuntas sebesar 77,78% (14 siswa dari 18 siswa) dengan nilai rata-rata 54,44. Pada Siklus 1 ketuntasannya sebesar 50% (9 siswa dari 18 siswa), sedangkan yang tidak tuntas sebesar juga 50% (9 siwa dari 18 siswa) dengan nilai rata-rata 58,33. Pada Siklus 2 ketuntasannya sebesar 88,9% (16 siswa dari 18 siswa), sedangkan yang tidak tuntas sebesar 11,1% (2 siswa dari 18 siswa) dengan nilai rata-rata 67,5. 4.4-Pembahasan Berdasarkan analisis komparatif terhadap persentase ketuntasan hasil belajar Matematika dengan menerapkan metode pembelajaran IMPROVE dapat diketahui bahwa penerapan metode pembelajaran IMPROVE dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. Jika persentase ketuntasan hasil belajar Matematika pada kondisi awal dibandingkan dengan Siklus 1 sudah terjadi kenaikan persentase ketuntasan sebesar 27,78% pada Siklus 1. Dan Jika persentase ketuntasan pada Siklus 1 dibandingkan dengan Siklus 2 juga terjadi kenaikan persentase ketuntasan sebesar 38,9%. Untuk memvisualisasi persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 disajikan dalam Gambar 4.3 dibawah ini: 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 22,22% 77,78% 50% 50% 88,9% Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 11,1% Tuntas (%) Tidak Tuntas (%) Gambar 4.3 Peningkatan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD N Deles 03 Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014

39 Berdasar Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 pada pra siklus adalah 22,22%, sedangkan yang tidak tuntas sebesar 77,78%. Setelah menerapkan metode pembelajaran IMPROVE, ketuntasan hasil belajar pada Siklus 1 meningkat sebesar 27,78% menjadi 50% dan pada Siklus 2 meningkat sebesar 38,9% menjadi 88,9%. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan pada Siklus 1 menurun sebesar 27,78% dari 77,78% pada kondisi pra siklus menjadi 50% dan pada Siklus 2 menurun lagi sebesar 38,9% dari 50% menjadi 11,1%. Peningkatan hasil belajar Matematika terjadi karena metode pembelajaran IMPROVE mengutamakan kerjasama antarsiswa pada kelompoknya untuk membantu kesulitan belajar siswa secara individu yang berorientasi pada keterlibatan siswa, yang dimaksudkan agar siswa dalam belajar aktif menemukan sendiri konsep-konsep melalui pengalaman belajar siswa. Hal ini membuat suasana kelas menjadi tidak membosankan, siswa dapat bekerjasama dengan aktif dalam kelompoknya, meningkatkan semangat belajar, siswa termotivasi, saling membantu teman yang mengalami kesulitan, dengan LKS siswa lebih mudah memahami materi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. Peningkatan keaktifan siswa, kerjasama, dan tanggung jawab siswa dalam belajar dengan menerapkan metode pembelajaran IMPROVE disajikan dalam Gambar 4.4 dibawah ini:

40 84,0 82,0 80,0 78,0 81,1 81,9 82,2 Rata-rata skor keaktifan Rata-rata skor kerjasama 76,0 Rata-rata skor tanggung jawab 74,0 74,4 74,8 75,2 72,0 70,0 Siklus I Siklus II Gambar 4.4 Peningkatan Skor Keaktifan, Kerjasama dan Tanggung Jawab Siswa KelasV SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 Dalam Pembelajaran Matematika Berdasarkan Gambar 4.4 rata-rata skor keaktifan siswa dalam pembelajaran dari Siklus 1 ke Siklus 2 meningkat dari 74,4 menjadi 81,1, rata-rata skor kerjasama siswa meningkat dari 74,8 menjadi 81,9, dan rata-rata skor tanggung jawab siswa meningkat dari 75,2 menjadi 82,2. Berdasarkan indikator kinerja penelitian ini sudah berhasil. Sesuai indikator proses, Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan metode pembelajaran IMPROVE sudah berhasil karena dapat terlaksana sesuai sintak, yaitu dengan langkah-langkah menyajikan pertanyaan untuk mengantarkan konsep, siswa latihan dan bertanya, balikan, perbaikan,pengayaan dan interaksi. Berdasar indikator hasil, Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan metode IMPROVE pada siswa kelas V SD N Deles 03 Bawang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 juga sudah berhasil karena 88,9% dari jumlah siswa sudah mencapai nilai diatas KKM (60), sedangkan yang ditargetkan penulis 75%.