Kata Kunci : GPS, CORS, NTRIP, RTK, Provider

dokumen-dokumen yang mirip
Atika Sari, Khomsin Jurusan Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya,

STUDI PERBANDINGAN GPS CORS METODE RTK NTRIP DENGAN TOTAL STATION

ANALISIS PERBANDINGAN KETELITIAN POSISI GPS CORS RTK-NTRIP DENGAN METODE RAPID STATIK

Studi Perbandingan GPS CORS Metode RTK NTRIP dan Total Station dalam Pengukuran Volume Cut and Fill

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I-1

On The Job Training PENGENALAN CORS (Continuously Operating Reference Station)

AKURASI PENGUKURAN GPS METODE RTK-NTRIP MENGGUNAKAN INA-CORS BIG Studi Kasus di Sumatera Utara

Analisis Ketelitian Penetuan Posisi Horizontal Menggunakan Antena GPS Geodetik Ashtech ASH111661

MODUL 3 GEODESI SATELIT

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. bentuk spasial yang diwujudkan dalam simbol-simbol berupa titik, garis, area, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

GEOTAGGING+ Acuan Umum Mode Survei dengan E-GNSS (MULTI)

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

Analisis Perbedaan Perhitungan Arah Kiblat pada Bidang Spheroid dan Ellipsoid dengan Menggunakan Data Koordinat GPS

GEOTAGGING+ Acuan Umum Mode Survei dengan E-GNSS (L1)

ANALISIS PENGARUH TOTAL ELECTRON CONTENT (TEC) DI LAPISAN IONOSFER PADA DATA PENGAMATAN GNSS RT-PPP

Analisa Perbandingan Volume Cut and Fill menggunakan Total Station dan GPS CORS (Continouosly Operating Reference Station) Metode RTK NTRIP

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-202

PEMANFAATAN JRSP METODE ONLINE POST PROCESSING SPIDERWEB UNTUK PENGUKURAN BIDANG TANAH

Analisis Perbandingan Ketelitian Hasil Pengukuran GCP... (Safi i, et al.)

PENGGUNAAN TEKNOLOGI GNSS RT-PPP UNTUK KEGIATAN TOPOGRAFI SEISMIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

GEOTAGGING+ Acuan Umum Mode Survei dengan E-GNSS (L1)

Jurnal Geodesi Undip Agustus 2013

ANALISIS KETELITIAN DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN GPS DENGAN METODE DIFERENSIAL STATIK DALAM MODA JARING DAN RADIAL

UJI AKURASI PENENTUAN POSISI METODE GPS-RTK MENGGUNAKAN PERANGKAT CHC X91+

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2015

GEOTAGGING+ Acuan Umum Mode Survei dengan E-GNSS (L1)

Aplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat Titik-Titik Kerangka Dasar Pemetaan Skala Besar

sensing, GIS (Geographic Information System) dan olahraga rekreasi

STUDI TENTANG CONTINUOUSLY OPERATING REFERENCE STATION GPS (Studi Kasus CORS GPS ITS) Oleh: Prasetyo Hutomo GEOMATIC ENGINEERING ITS

AKUISISI DATA GPS UNTUK PEMANTAUAN JARINGAN GSM

BAB III PEMANFAATAN SISTEM GPS CORS DALAM RANGKA PENGUKURAN BIDANG TANAH

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Jun, 2013) ISSN:

PETA TERESTRIAL: PEMBUATAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CB NURUL KHAKHIM

BAB 3 PENGOLAHAN DATA DAN HASIL. 3.1 Data yang Digunakan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING POSISI PUSKESMAS KELILING DENGAN MENGGUNAKAN GPS DAN JARINGAN GSM UNTUK APLIKASI TELEMEDIKA

PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

ANALISA PERBANDINGAN KETELITIAN PENGUKURAN KERANGKA KONTROL HORISONTAL ORDE-4 MENGGUNAKAN GPS GEODETIK METODE RAPID STATIC DENGAN TOTAL STATION

PPK RTK. Mode Survey PPK (Post Processing Kinematic) selalu lebih akurat dari RTK (Realtime Kinematic)

Jurnal Geodesi Undip AGUSTUS 2015

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013

BAB 4 ANALISIS. 4.1 Analisis Permasalahan Jaringan CORS IPGSN dan BPN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SIDANG TUGAS AKHIR RG

INSTALL PROGRAM YANG DIPERLUKAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB II Studi Potensi Gempa Bumi dengan GPS

PEMANTAUAN POSISI ABSOLUT STASIUN IGS

BAB II CORS dan Pendaftaran Tanah di Indonesia

Jurnal Geodesi Undip April 2015

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA

II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Ayat (1) Huruf a Cukup jelas. Huruf b...

GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Mulkal Razali, M.Sc

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2016

Jurnal Geodesi Undip Oktober2015

BAB III GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)

Aplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat Titik-titik Kerangka Dasar Pemetaan Skala Besar

URUTAN PENGGUNAAN E-GNSS SECARA UMUM

BAB III METODE PENGUKURAN

Studi Awal Penggunaan Modul GPS Murah untuk Pengukuran RTK NTRIP

Teknologi Automatic Vehicle Location (AVL) pada Sistem Komunikasi Satelit

BAB I PENDAHULUAN I.1.

B A B IV HASIL DAN ANALISIS

Abstrak PENDAHULUAN.

Pemanfaatan Jaringan GPRS untuk Sistem Pemantauan Jarak Jauh Sensor Koordinat Posisi Patok Perbatasan

PENGUKURAN GROUND CONTROL POINT UNTUK CITRA SATELIT CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI DENGAN METODE GPS PPP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Evaluasi Penurunan Tanah Kawasan Lumpur Sidoarjo Berdasarkan Data Pengamatan GPS April, Mei, Juni, dan Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1 Buku Saku Pelaksanaan Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah dengan CORS/JRSP

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS UNTUK SURVEI TERUMBU KARANG. Winardi Puslit Oseanografi - LIPI

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Location Based Service Mobile Computing Universitas Darma Persada 2012

Jurnal Geodesi Undip OKTOBER 2017

Analisa Kelayakan Penggunaan Citra Satelit WorldView-2 untuk Updating Peta Skala 1:1.000 (Studi Kasus :Surabaya Pusat)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERUBAHAN KARAKTERISTIK TEC AKIBAT LETUSAN GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

Analisa Pergeseran Titik Pengamatan GPS pada Gunung Merapi Periode Januari-Juli 2015

METODE PENENTUAN POSISI DENGAN GPS

KERANGKA DASAR KADASTRAL NASIONAL (KDKN)

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB III SISTEM TRACKING ARMADA

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur)

ANALISA PERBANDINGAN ORBIT SATELIT GPS YANG DIPENGARUHI OLEH SPHERICALLY SYMMETRIC ELEMENT KEPLERIAN

Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan)

Jurnal Geodesi Undip Juli 2014

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI KEBERADAAN TELEPON SELULAR BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

Transkripsi:

Analisa Perbandingan Ketelitian Penentuan Posisi dengan GPS RTK-NTRIP dengan Base GPS CORS Badan Informasi Geospasial (BIG) dari Berbagai Macam Mobile Provider (Studi Kasus : Surabaya) Atika Sari 1) dan Khomsin 2) Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia Email : khomsin95@yahoo.com 2) Abstrak Penentuan posisi dalam pemetaan menggunakan penginderaan jauh dan foto udara memerlukan pengamatan GPS geodetik sebagai titik kontrol yang memilki ketelitian tinggi. Sistem koreksi data penentuan posisinya diperoleh dari transmisi data dari stasiun base ke receiver. Dalam perkembangan sekarang ini metode pengukuran RTK telah menggunakan metode NTRIP (Networked Transport of RTCM via Internet Protocol) sebagai metode transmisi koreksi data dengan menggunakan intenet sehingga pengukuran tersebut masih bisa dilakukan dengan jarak yang lebih jauh dari base-nya. Pada metode NTRIP ini menggunakan metode pengiriman koreksi data GNSS melalui jaringan internet. Pengembangan sistem dengan fasilitas akses internet mobile melalui general packet radio service (GPRS) dan global system for mobile (GSM), menyediakan metode cepat dan handal untuk mendistribusikan baris data GPS atau koreksi diferensial real-time (DGPS / RTK) ke penerima GPS di daerah manapun yang berada di bawah jangkauan jaringan telepon seluler. Sehingga untuk mengetahui provider yang sesuai digunakan dalam wilayah surabaya dalam menggunakan metode RTK NTRIP maka dilakukanlah penelitian ini. Dari hasil pengamatan dari pengukuran dengan menggunakan metode RTK-NTRIP dengan base GPS CORS BIG didapat nilai rata-rata dari masing-masing provider sekitar < 4 meter. Kata Kunci : GPS, CORS, NTRIP, RTK, Provider I. PENDAHULUAN Penetuan posisi dalam pemetaan menggunakan penginderaan jauh dan foto udara memerlukan pengamatan GPS geodetik sebagai titik kontrol yang memiliki ketelitian tinggi. Sistem koreksi data penentuan posisinya diperoleh dari transmisi data dari stasiun base ke receiver. Dalam perkembangan sekarang ini 1 metode pengukuran RTK telah menggunakan metode NTRIP sebagai metode transmisi koreksi data dengan menggunakan intenet sehingga pengukuran tersebut masih bisa dilakukan dengan jarak yang lebih jauh dari base-nya. Dengan meningkatnya bandwith yang tersedia dari internet, para peneliti mulai mengembangkan penggunaan internet sebagai alternatif transmisi data pengamatan GPS. Sehingga memungkinkan untuk streaming data koreksi DGPS atau RTK untuk penentuan posisi dan navigasi yang tepat. Teknologi baru ini diumumkan pada akhir tahun 2004 dengan nama Networked Transport of RTCM via Internet Protocol (NTRIP) yang dikembangkan oleh Federal Agency for Cartography and Geodesy, Germany. Dan dengan itu maka dibuthkan penggunaan GSM untuk menunjang transmisi data dari base ke rover dengan menggunakan metode RTK-NTRIP. Di Indonesia sendiri mempunyai beberapa GSM yang yang telah dipercaya sekaligus menawarkan layanan internet yang memadai diantaranya adalah Telkomsel, Indosat, Xl, Axis dan Three (3). GPS merupakan sistem satelit navigasi yang digunakan untuk penentuan posisi. GPS mempunyai nama resmi NAVSTAR-GPS (Navgation System with Timing And Ranging Global Positioning System) yang dibuat oleh Amerika Serikat. 28 satelit dengan sudut inklinasi 55 dari ekuator dengan orbit satelit mengelilingi bumi adalah 11 jam 58 menit pada ketinggian 20,180 km dalam 6 orbit planet. CORS (Continuously Operating Reference Station) biasa disebut juga stasiun referensi permanen adalah sistem yang terdiri dari receiver GPS dan antena GPS yang diatur secara baik pada lokasi yang aman dengan ketersediaan sumber energi yang handal serta dengan perangkat TIK yang dapat melayani layanan koreksi [1] Teknik baru menggunakan internet untuk streaming dan sharing DGPS untuk menyediakan posisi yang presisi dan navigasi yang yang telah dikenal dengan nama Networked Transport of RTCM via Internet Protocol (NTRIP). NTRIP

adalah metode dalam pengiriman koreksi data GNSS (Global Navigation Satellite System) melalui jaringan internet. NTRIP jaringan terdiri dari NTRIPClient (pennguna), NTRIPServer (stasiun referensi), dan NTRIPCaster (pusat kendali). Pengembangan sistem dengan fasilitas akses internet mobile melalui general packet radio service (GPRS) dan global system for mobile (GSM), menyediakan metode cepat dan handal untuk mendistribusikan baris data GPS atau koreksi diferensial real-time (DGPS / RTK) ke penerima GPS di daerah manapun yang berada di bawah jangkauan jaringan telepon seluler. Koneksi internet tergantung dari pelayanan mobile provider IP network. Di Indonesia terdapat beberapa mobile provider IP network yang diantaranya adalah Indosat, Telkomsel, XL, 3 dan Axis. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan di daerah Sleman Bantul dan didapat bahwa untuk daerah tersebut mobile provider XL yang dinyatakan paling bagus, dan untuk penelitian di daerah Jakarta didapat bahwa Telkomsel yang paling bagus, maka untuk daerah Surabaya perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui mobile provider yang sesuai digunakan untuk melakukan pengukuran GPS dengan metode RTK NTRIP. II. METODE PENELITIAN B. Metode Penelitian Persiapan Pengumpulan Data Pengolahan Data Pembahasan Pelaporan Pengamatan GPS Metode Statik Radial Download Data GPS Data RINEX Post Processing Pengolahan Baseline Koordinat Lintang Bujur Transformasi Koordinat Koordinat Easting Northing Mulai Studi Literatur Orientasi Lapangan Penentuan Titik Lokasi Pengamatan GPS Koneksi GPS Base Data GPS CORS BIG Analisa Pegeseran Linear dan Waktu Penyusunan Laporan Pengamatan GPS RTK NTRIP Mobile Provider Download Data GPS Koordinat Easting Northing A. Lokasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 15 titik yang ada di wilayah Surabaya dengan menggunakan base station GPS CORS BIG. Tabel 1 Lokasi Penelitian No Lintang Bujur Lokasi 1 7 16'50" 112 47'32" ITS 2 7 20'07" 112 42'57" Masjid Al Akbar 3 7 19'41" 112 43'53" Taman Pelangi 4 7 19'34" 112 43'06" Kebon Sari 5 7 18'00" 112 40'31" UNESA Lidah 6 7 16'26" 112 48'24" PTC 7 7 17'07" 112 40'33" Lontar 8 7 12'33" 112 44'04" Perak 9 7 12'36" 112 46'44" Suramadu 10 7 14'03" 112 46'59" Bulak Lap. Skateboard & BMX 11 7 15'50" 112 45'00" 12 7 15'36" 112 44'49" Balai Kota 13 7 17'29" 112 44'23" Taman Bungkul 14 7 19'28" 112 47'41" Rungkut 15 7 17'24" 112 48'13" Keputih Lokasi awal ditentukan melalui google earth serta mapsource, hal ini digunakan untuk memilih lokasi dengan jarak pandangan bebas ke langit sehingga mengurangi resiko pengaruh multipath. 2 Laporan Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Penjelasan dari diagram alir di atas adalah : 1. Persiapan ini terdiri dari identifikasi dan perumusan masalah beserta penetapan tujuan penelitian, studi literatur yang berhubungan dengan pengukuran GPS dengan metode RTK NTRIP dengan berbagai mobile provider IP network, dan orientasi lapangan serta penentuan lokasi titik. a. Lokasi yang digunakan sebagai penelitian adalah sekitar Surabaya. b. Jumlah titik yang digunakan 15 buah dengan masing masing titik dilakukan pengamatan dengan menggunakan mobile provider IP network yang berbeda sebagai pembanding. Kriteria penentuan lokasi adalah didasarkan pada tempat pemukiman, jalan ramai, daerah kawasan pendidikan. 2. Pengumpulan Data Pada tahapan ini adalah dilakukan pengambilan data secara langsung di lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran GPS dengan metode RTK NTRIP dengan masing masing menggunakan mobile provider IP network yang berbeda pada tahap ini dilakukan pengukuran untuk mengetahui kecepatan masing masing provider dalam mencapai nilai fix pengukuran dan apabila tidak bisa mencapai nilai fix pengukuran waktunya dibatasi sampai 15 menit dan data di record sesuai dengan nilainya. Pengambilan data suatu titik

dilakukan dalam 3 kali yaitu pagi (jam 8-10), siang (12-16) dan malam hari (19-22) untuk menentukan waktu pengukuran yang baik dalam pengukuran GPS dengan RTK-NTRIP. Dan juga dilakukan pengukuran dengan menggunakan statik sebagai acuan nilai yang dianggap benar. 3. Pengolahan Data Pada tahapan ini dilakukan pengolahan data dengan software. Data yang telah diperoleh dari lapangan didownload dari server lalu diolah dengan sofware sehingga menghasilkan nilai koordinat titik fix. Dari hasil pengukuran tersebut juga dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan metode statik sebagai acuan koordinatnya. 4. Pembahasan Pada tahapan ini adalah untuk menganalisa perbandingan yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan berbagai mobile provider IP network. Dari hasil pengukuran yang diperoleh perbandingan ketelitian serta dari kecepatan dalam pengamatan mencapai nilai fix. Pada tahap ini juga dilakukan analisa pergeseran linear. Maka dari hasil analisa itu dapat ditarik kesimpulan dari hasil pengukuran dan analisa dari penelitian tersebut. 5. Pelaporan Pada tahapan ini dilakukan penyusunan dan penulisan laporan dari hasil yang didapat serta pelaporan hasil berupa perbandingan keauratan dan ketelitian dari berbagai mobile provider IP network. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan menggunakan 15 titik di Surabaya melalui pengukuran GPS metode RTK-NTRIP dengan menggunakan berbagai provider untuk mengetahui provider yang paling bagus digunakan di wilayah Surabaya maka berikut rata-rata waktu yang dibutuhkan : Axis : 14,30 menit Telkomsel : 12,32 menit Xl : 14,77 menit Indosat : 14,54 menit Three (3) : 12,31 menit Dari hasil pengamatan tersebut untuk rata-rata waktu yang dibutuhkan dalam mencapai fix/float dengan maksimal waktu 15menit, diperoleh waktu yang relatif lama dalam masing-masing kartu hal ini bisa disebabkan karena jarak baseline yang jauh dan konektifitas internet yang tidak stabil sehingga transmisi data dari base ke rover sering putus. Dari hasil pengamatan juga diperoleh nilai ratarata pergerseran linear dari masing-masing kartu dengan data statik sebagai acuannnya. Berikut data rata-rata pergeseran linear masing-masing provider : Axis : 3,795 m Telkomsel : 3,272 m Xl : 3,533 m 3 Indosat : 3,462 m Three (3) : 3,288 m Dammage (2006) melakukan penelitian tentang penggunaan metode NTRIP dengan menggunakan dual frekuensi di Thailand. Dengan menggunakan metode RTK NTRIP dan RTK dengan menggunakan komunukasi radio menghasilkan nilai akurasi sebesar 0,158 m dan 0,16 m dengan jarak baseline 5 30 km. Selain itu, metode NTRIP dapat meningkatkan akurasi hasil pengamatan dengan berbagai variasi jarak baseline antara base dan rover dibandingkan dengan menggunakan pengukuran GPS yang menggunakan gelombang radio. Pada hasil diatas diperoleh bahwa nilai pergeseran linear dari masing-masing kartu sangat tinggi yaitu lebih > 4 m setara dengan penggunaan GPS Navigasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya nilai pergeseran linear tersebut diantaranya adalah : a. Tidak stabilnya jaringan pada sistem base GPS CORS BIG. Berikut jarak antara titik pengukuran dengan base yang digunakan : Tabel 2 Panjang Baseline dari Beberapa Base GPS CORS BIG Terdekat Titik CSBY (m) CPAS (m) CSMP (m) CLMG (m) 1 9555,56 42733,05 51655,48 55475,09 2 957,76 40499,95 61212,97 50681,02 3 1057,97 40387,11 59330,4 51736,03 4 1105,85 41225,62 60672,76 50413,56 5 6603,441 46160 64721,26 44844,52 6 7140,357 46939,51 64454,97 44435,92 7 7611,213 47501,24 64404,1 44085,02 8 13905,59 52273,29 57186,25 46861,5 9 15023,94 50655,23 52271,77 51635,17 10 12828,06 47935,39 51964,52 52814,68 11 8296,98 45988,63 55947,34 50474,13 12 8591,269 46508 56230,26 49999,42 13 5051,2 43637,48 57576,93 50637,81 14 7833,098 38014,57 52494,27 57711,53 15 10021,1 41401,76 50628,23 57023,32 Rata2 7705,56 44790,72 57383,43 50588,58 b. Jarak base dan rover yang tidak selalu sama dikarenakan keadaan sistem yang kurang stabil c. Koneksi internet sendiri yang kurang stabil juga dimungkinkan sehingga data koreksi ada yang hilang sehingga data tidak sempurna d. Disebabkan oleh faktor troposfer dan ionesfer e. Pengukuran dengan menggunakan satu referemsi satelit sehingga nilai koordinatnya hanya dikoreksi oleh satu stasiun saja.

Pada saat dilakukannya pengukuran base CORS sedang dalam keadaan kurang stabil sering putus pada waktu pengukuran,sulitnya menghubungkan dengan server base-nya sehingga apabila digunakan dalam pengukuran tersebut untuk mendapat nilai fix terkadang sangat sulit, sehingga dalam waktu 15 menit belum mendapatkan nilai fix. Dan hal itu pula mempengaruhi nilai linearnya serta kecepatan dalam mencapai fix. Dalam GPS CORS BIG sendiri mempunyai 2 sistem yang ada untuk menghubungkan dengan server CORS BIG yaitu dengan base yang lain yang menggunakan server spider. Server Trimble pivot merupakan server milik trimble, sebenarnya server ini digunakan hampir semua jaringan CORS BIG sehingga apabila GPS CORS BIG dengan mountpoint multistation atau nearest dalam keadaan kurang baik atau sistemnya sedang tidak berjalan maka akan dihubungkan dengan base GPS CORS yang posisinya relatif tidak terlalu jauh namun kadang jaringan.spider adalah sistem milik leica yang koneksinya lumayan cepat apabila mountpoint nearest/multistation-nya yang terhubung dengan base terdekat layanan dan kondisi GPS CORS-nya bagus namun apabila kondisi GPS CORS-nya sedang bermasalah maka sistem akan menghubungkan basenya. Dan dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan GPS CORS BIG sebaiknya memantau aktivitas GPS CORS BIG sekitar daerah pengukuran apakah dalam keadaan baik dan siap digunakan hal ini untuk melakukan pengukuran secara lancar. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini diperoleh rata-rata nilai pergeseran linear adalah < 4 meter. Dari hasil tersebut apabila digunakan sebagai GCP untuk citra satelit, maka masing-masing provider dengan menggunakan metode RTK-NTRIP dapat digunakan untuk GCP citra satelit resolusi sebagai berikut : Tabel 2. Tabel daftar citra dan resolusinya No Citra Satelit Resolusi Spasial (m) 1 Landsat 30 x 30 2 Spot 10 x 10 3 NOAA 1000 x 1000 4 Terra 30 x 30 5 IRS 6 x 6 IV. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan metode RTK-NTRIP dengan base CORS BIG didapat ketelitian rata-rata yang diperoleh dari masing masing provider adalah untuk Axis 3,795 m, Telkomsel 3,273 m, Xl 3,533 m, Indosat 3,462 m dan Three (3) 3,288 m. 4 2. Untuk kecepatan akses rata-rata dari masing-masing provider yaitu Axis 14,3 menit, Telkomsel 12,315 menit, Xl 14,773 menit, Indosat 14,542 menit dan Three (3) 12,308 menit 3. Didasarkan pada kecepatan akses maka yang bagus adalah provider Three. B. Saran 1. Perlu adanya monitoring GPS CORS BIG khususnya untuk wilayah daerah Jawa Timur agar bisa dimanfaatkan dalam hal penelitian. 2. Apabila menggunakan base GPS CORS BIG sebaiknya memantau aktivitas GPS CORS BIG terdekat melalui web terdekat agar pengukuran bisa dilakukan dengan maksimal. 3. Perlu adanya kajian khusus mengenai pengaruh penggunaan traffic data penggunaan internet terhadap ketelitian serta kecepatan dalam mencapai nilai fix. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis A.S mengucapkan terimakasih kepada PT. Adhimulia Interniagatama dan Badan Informasi Geospasial (BIG) yang telah mendukung untuk adanya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Aditiya,Arif. 2013.Slide : Indonesia Continously Operating Reference Station (Ina-CORS). Bogor : Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika Badan Informasi Geospasial. [2]Aditya, Arif dkk. 2014. Infrastructure of GNSS CORS in Indonesia. Kuala Lumpur : FIG Conggress 2014. [3]Anonim.. RTCM Documentation Networked Transport of RTCM via Internet Protocol (NTRIP) Version 1.0.. [4]Lenz, Elmar. 2004. Networked Transport of RTCM via Internet Protocol (NTRIP) Application and Benefit in Modern Surveying System. Athens : FIG Working Week 2004. [4]Sandi, Alisa Harlia dkk. 2012. Status Stasiun Continously Operating Reference Station (CORS) Badan Informasi Geospasial (BIG) 2012. Bogor : Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika Badan Informasi Geospasial. [5]Sunantyo, T. Aris. 2009. GNSS CORS Infrastructure and Standard in Indonesia. Hanoy : 7th FIG Regional Conference. [6]Sunantyo, T. Aris Dkk. 2010. Studi Penggunaan Metode RTK-NTRIP dengan Provider Mobile Internet Protocol Telkomsel, XL dan Indosat untuk Pengecekan Titik Dasar Teknik Orde-4 di Desa Banyuraden Gamping Sleman, DIY. Yogyakarta : Seminar Nasional GNSS-CORS Yogyakarta. [7]Schwieger, Volker. 2007. GNSS CORS Networks Principles. San Jose : 6th FIG Regional Conference.

[8]Weber, G. D Dettmering.. Networked Transport of RTCM via Internet Protocol (NTRIP). Frankfurt:. [9]Wolf, Paul R dan Ghilani, Charles D.1997. Adjustment Computation. New York : Jhon Wiley & Sons. [10]Zogg, Jean-Marie. 2002. GPS Basic Introduction to the System Application Overview. Swis : Zuercherstrasse 68 CH-880. 5

6