BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 4.3. Gambar 44

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

1 Sistem Koordinat Polar

Fisika Dasar I (FI-321)

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

Gerak melingkar beraturan

II. KINEMATIKA PARTIKEL

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN

MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

Teori Dasar Medan Gravitasi

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Implementasi Metode Kontrol ν,ω Berbasis Proporsional Integral Untuk Kontrol Gerak Mobile Robot Berpenggerak Differensial : Studi Simulasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Umum

BAB II Tinjauan Teoritis

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI WAHANA GERAK MANDIRI YANG ADAPTIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN HIERARCHICAL EXTENDED KOHONEN MAP (HEKM)

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Kegiatan Belajar 2. Identitas Trigonometri

III. METODE PENELITIAN

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Komponen Struktur Tekan

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

Stabilisasi Pada Sistem Pendulum-Kereta dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Sliding Mode Control

BAB 2 DASAR TEORI. on maka S 1. akan off. Hal yang sama terjadi pada S 2. dan S 2. Gambar 2.1 Topologi inverter full-bridge

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

Fisika Dasar I (FI-321)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

BAB III METODE PENELITIAN

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

6. Fungsi Trigonometri Sudaryatno Sudirham

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

Fisika Dasar I (FI-321)

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap

Xpedia Fisika. Mekanika 03

Pengaturan Formasi Menggunakan Pendekatan Leader - Follower pada Sistem Multi Robot

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

Gerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Analisis Numerik Ragam pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Interaksi Dinamis Struktur dengan Udara ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

Perbandingan dan Fungsi Trigonometri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas

dimana merupakan kecepatan sudut. maka hubungan antara gaya sentripetal dan kecepatan sudut adalah berbanding lurus.

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK GOVERNOR JENIS PROELL DAN HARTNELL HASIL DESAIN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI MODUL PRAKTIKUM FENOMENA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM

PERANCANGAN BUTLER MATRIKS 4X4 UNTUK PENGARAHAN BERKAS ANTENA PADA STASIUN BUMI

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Transkripsi:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Pehitungan Pegeakan Robot Dai analisis geakan langkah manusia yang dibahas pada bab dua, maka dapat diambil bebeapa analisis untuk membuat ancangan geakan langkah biped obot. Yang petama adalah pelunya dijaga keseimbangan dai obot untuk menjaga ds pengauh gaya aga selalu memenuhi = 0. Untuk itu peubahan titik beat dt pelu dilakukan setiap saatnya. Yang kedua adalah peubahan gaya pada kaki penopang lebih besa dibandingkan kaki ayun. Hal ini disimpulkan dai analisis biomekanik geakan langkah manusia mengenai momen yang bekeja tehadap tubuh. Yang ketiga adalah analisis peubahan sudut pada ancangan biped obot. Tidak ada pesamaan khusus yang ditemukan untuk menghasilkan peubahan sudut masing-masing sendi pada geakan langkah manusia. Namun hasil tajectoy sudut geakan langkah manusia yang dijabakan pada sub-bab II.1.2 dapat kita telaah dan kemudian disedehanakan menjadi pesamaan gafik. Sudut pada sendi pegelangan kaki beubah dai sejaja menjadi mengecil hingga 150. Atau secaa matematis digambakan dengan gafik begadien negatif. Pada sendi lutut penopang sudut membesa dai 10 hingga 30. Atau secaa matematis digambakan dengan gafik begadien positif. Sedangkan pada sendi pinggang tejadi peubahan aah sudut di tengah fase. Pada sendi pinggang ayun sudut membesa hingga mendekati sejaja dan pada sendi lutut ayun membesa dai -50 hingga 0. Peubahan tesebut tejadi dalam waktu satu detik. Sedangkan pengauh massa tidak pelu dipehitungkan tehadap geakan kaena tidak akan telalu bepengauh. Massa bepengauh hanya tehadap poses menjaga keseimbangan. III-1

III-2 III.2 Konstuksi Biped Robot dengan Lego NXT Dai pembahasan teoi dasa mengenai geakan langkah manusia dapat diketahui bahwa sebenanya dibutuhkan lima sendi untuk meepesentasikan bentuk tubuh manusia tekait dengan geakan langkah. Namun ketebatasan sevo moto yang dapat bekeja pada satu Bick Lego NXT mengakibatkan implementasi yang dilakukan hanya dapat menggunakan tiga sendi. Pembangunan biped obot dengan tiga sendi membutuhkan tiga titik sendi yang dapat menggeakkan bagian tubuh obot. Untuk mengatu posisi titik beat dipelukan sebuah sendi pada bagian pinggang untuk mengatu putaan pinggang sehingga titik beat tetap tejaga pada fase single-suppot. Dimensi yang dipakai adalah dimensi tansvesal. Hal ini untuk memudahkan peancangan. Selain itu dai analisis geakan langkah manusia juga menunjukkan bahwa peubahan sudut dimensi tansvesal lebih besa dibandingkan dimensi lainnya. Sehingga satu sevo moto diletakkan di sendi pinggang untuk memuta badan ke kii dan kanan. Dua sevo moto yang tesisa akan diletakkan di sendi lutut, yang akan befungsi sebagai penggeak kaki. Sementaa untuk menambah fitu dai geakan langkah biped obot maka digunakan senso sona untuk mengetahui jaak benda yang teletak di depan sehingga biped obot dapat behenti sebelum menabak benda di depannya. Gamba dai ancangan obot yang dibuat ditunjukkan pada gamba III-1. Keteangan gamba III-1 adalah sebagai beikut: 1 Sendi pinggang, 2 Sendi lutut kii, 3 Sendi lutut kanan, 4 Senso sona, 5 Bick NXT (tampak belakang). Sementaa itu spesifikasi fisik dai konstuksi biped obot yang akan digunakan adalah sebagai beikut: 1. Panjang kaki bagian bawah 7.2 cm. 2. Panjang kaki bagian atas 6.5 cm. 3. Tinggi seluuh tubuh 32 cm. 4. Beat badan 325 gam. 5. Beat kaki 150 gam. 6. Beat seluuh tubuh 775 gam. 7. Peubahan sudut maksimal kaki 30 ke depan dan 27 ke belakang.

III-3 4 5 1 2 3 Gamba III-1 Rancangan Robot III.3 Peancangan Langkah Biped Robot Model ancangan langkah biped obot yang akan digunakan sedikit bebeda dengan model manusia. Hal ini dikaenakan penyesuaian dengan mekanika ancangan obot pada Lego NXT, dan juga ketebatasan sendi yang digunakan. Sehingga putaan pegelangan kaki yang menyebabkan kaki bagian bawah beubah sudut diganti dengan peubahan sudut paha ke aah sebaliknya. Modelnya digambakan pada gamba III-2. Dai skema ancangan yang tedapat pada gamba III-2 peputaan yang haus dilakukan oleh sevo moto penggeak sendi adalah sebesa 2 x sin -1 (Ds / 2 la). Sedangkan besa tenaga yang digunakan akan didapatkan dai pehitungan jumlah seluuh gaya yang bekeja pada tubuh obot untuk memenuhi pesamaan F = ( F z )( ). z CP

III-4 Gamba III-2 Rancangan Geakan Langkah Untuk mendapatkan geakan yang baik maka dipelukan kesesuaian waktu dan sinkonisasi dai peputaan kedua sevo moto yang menggeakkan kedua sendi kaki. Maka nantinya akan dihasilkan pehitungan waktu yang sesuai sehingga timeline pada gamba III-3 tepenuhi. Untuk mendapatkan T1, T2, T3, dan T4 maka nanti akan dilakukan pengujian pada tahap implementasi. Gamba III-3 Timeline Geakan Langkah Sehingga pesamaan yang akan dibeikan pada ketiga sevo moto untuk satu siklus geakan langkah, bekaitan juga dengan pembahasan pada sub-bab III.1, adalah sebagai beikut:

III-5 Tabel III-1 Rancangan Langkah Biped Robot Moto Aah Besa Sudut Besa Tenaga Sevo A (Pinggang) Positif Memenuhi F = ( F z z T ) + CP Belum diketahui Waktu Lama mulai (t 0 ) T1<t 0 <T3 T3-T1 Sevo B Negatif 2 x sin -1 (Ds / 2 la) Lebih t 0 = T3 T4-T3 (Lutut kecil dai Kanan) Sevo C Sevo C Positif 2 x sin -1 (Ds / 2 la) Lebih t 0 = T1 T2-T1 (Lutut Kii) besa dai Sevo B

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IV.1 Implementasi Pemogaman Geakan Langkah Biped Robot Saana yang digunakan dalam implementasi pemogaman geakan langkah biped obot mencakup peangkat keas dan peangkat lunak akan diuaikan beikut ini. Peangkat keas yang digunakan adalah sebagai beikut: 1. Intel Pentium 4 CPU 2.00 GHz 2. RAM 784 MB 3. Haddisk Seagate Baacuda 160 GB 4. Peangkat masukan: mouse dan keyboad 5. Peangkat komunikasi: kabel USB dan Bluetooth Sedangkan peangkat lunak yang digunakan adalah sebagai beikut: 1. Sistem opeasi Micosoft Windows XP Pofessional Vesion 2002 Sevice Pack 2 2. Peangkat pemogaman Micosoft Visual Studio 2005 dengan.net Famewok 2.0 3. Bahasa pemogaman C# 4. Libay NXT# buatan Bam Fokke dan Demot Balson 5. Peangkat pemogaman Bicx Command Cente 6. Bahasa pemogaman NXC IV.2 Aplikasi Pengujian Langkah Biped Robot Dalam pengimplementasian geakan langkah biped obot, tenyata umus gaya yang menjadi dasa pegeakan tidak bisa diimplementasikan secaa eksplisit. Melainkan menggunakan paamete sudut dan gaya puta sevo moto sehingga IV-1