BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. ekspresi emosi pada keempat suku tersebut baik di rumah sendiri maupun di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian yang bertujuan membandingkannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai berikut: Aceh, Gayo-Alas dan Batak, Nias dan Batu, Minangkabau,

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

Bayi tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka, untuk mengungkapkan emosi yang seg mereka alami adalah suatu tantangan. Meskipun vokalisasi gerakan- ge

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

Perbedaan Ekspresi Emosi pada orang Batak, Jawa, Melayu dan Minangkabau

BAB V PEMBAHASAN. penelitian yang telah diuraikan dalam Bab II, maka diperoleh hal-hal sebagai

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU

KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER. By : Basyariah L, SST, MKes

LAMPIRAN. Konstruk Alat Tes Kuesioner Ketahanan Emosional

BAB I PENDAHULUAN. ke dalam tiga kelompok berdasarkan tipenya, yaitu folklor lisan, sebagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UMY berdasarkan nilai kecerdasan emosional Nilai Kecerdasan Emosional

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan (S-1) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI. Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Konflik. tindakan pihak lain. Apabila dua orang individu masing-masing berpegang pada

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyalahi norma yang berlaku. Seolah menjadi suatu aib bagi mereka yang

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut menghasilkan berbagai macam tradisi dan budaya yang beragam disetiap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

1. Mempraktikkan kesadaran budaya dalam praktikkerja. 2. Menerima keragaman budaya sebagai dasar hubungan kerja profesional yang efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap orang lain, khususnya terhadap lawan jenis. Perasaan saling mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem hukum waris Adat diperuntukan bagi warga Indonesia asli yang pembagiannya

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang harus hidup di tengah lingkungan sosial. Melalui proses sosialisasi. mengadakan interaksi sosial dalam pergaulannya.

HASIL WAWANCARA. Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi

BAB I PENDAHULUAN. makna filosofi yang tinggi (Seni, Sustiawati, Tari and Pertunjukan, 2011). Adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. 3D yang realistis dengan menunjukkan emosi yang tepat (Seol et al., 2011).

BAB II TINJAUAN UMUM RW 01. Kelurahan Simpang Empat Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru. Luas wilayah

TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu institusi yang bertugas mendidik

Karunia terbesar yang dapat kita berikan pada orang lain adalah memberinya perhatian penuh atas keberadaannya. -Sue Atchley Ehaugh

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

stand up comedy, perlu diketahui terlebih dahulu definisi stand up comedy. Secara definisonal oleh Greg Dean, stand up comedy adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

10/17/2013. Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: Baron & Byrne (2002) :

BAB V PENUTUP. Simpulan dan Saran. Keduanya merupakan bagian penutup dari tesis ini.

JENIS-JENIS PERNYATAAN NON VERBAL

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung dimiliki di jalur kehidupan yang sedang dilalui.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB II LANDASAN TEORI. Harga diri merupakan evaluasi individu terhadap dirinya sendiri baik secara

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dimulai dari lahir, masa

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK. Mengenal tujuan dan arti ibadah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB VIII KELUARGA 8.1 Pengantar 8.2 Pengertian Keluarga

KEMANDIRIAN REMAJA AKHIR PUTERI PASCA KEMATIAN AYAH

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. silang data. Penelitian survei dirancang untuk menelaah secara langsung tentang

Universitas Sumatra Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aditya Putra Kurniawan & Nida Ul Hasanat Universitas Gadjah Mada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

sosial kaitannya dengan individu lain dalam masyarakat. Manusia sebagai masyarakat tersebut. Layaknya peribahasa di mana bumi dipijak, di situ

Indeks Kebahagiaan Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)

INDEKS KEBAHAGIAAN DKI JAKARTA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan baik itu oleh masyarakat sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Ekspresi Emosi. juga dialami oleh binatang. Pendapat Darwin ini merupakan hasil dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Makna kecerdasan emosional oleh psikolog Peter Salovey dan John Mayer

BAB I PENDAHULUAN. diberikan dibutuhkan sikap menerima apapun baik kelebihan maupun kekurangan

PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL SAAT BELAJAR. Laelasari 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. tidak tinggal bersama (Long Distance Relationship) dalam satu rumah karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebahagiaan merupakan keadaan psikologis yang ditandai dengan tingginya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat kompetensi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Gambaran perubahan perilaku remaja pada masa pubertas menurut keluarga di. lingkungan 15 Pekan Labuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memiliki satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

5. PENUTUP. Universitas Indonesia

Indeks Kebahagiaan Papua Tahun 2014

BAB VI PENUTUP. Terkait dengan faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan negara. kurang kontrol atau lemah dalam melakukan monitoring dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis

Kecerdasan Emosional. Adaptasi dari James D.A Parker et al,2011. Kelas :. Umur :...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu yang relevan dengan

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran untuk dapat memanfaatkan isi dunia ini. Selain itu manusia. yang dilalui untuk dapat mempertahankan dirinya.

Memahami Berbagai Perbedaan Budaya. Sesi 4 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu

STS TS S SS 14 Anak banyak membuat kita lebih merasakan kehidupan yang lebih indah dibandingkan mempunyai anak sedikit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

DATA SUBJEK SUBJEK I SUBJEK II SUBJEK III

KEPRIBADIAN IA KURNIATI

PANDUAN MENGATASI HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

2. Wanita. a. Sebelum mengisi pertanyaan terlebih dahulu tulislah dahulu identitas Bapak/Ibu/Saudara/I pada tempat yang telah disediakan.

BAB V PROFIL GENDER DAN AGEN SOSIALISASI MAHASISWA TPB TAHUN AJARAN 2007/2008. Komposisi mahasiswa TPB IPB menurut jenis kelamin disajikan pada

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran sastra tidak akan ada gunanya lagi untuk diadakan (Rahmanto,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. IV, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. hari ini disebut warna efektif. Warna efektif ini kadang kadang lemah

Kesehatan Mental. Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2014

BAB 2 LANDASAN TEORI

Indeks Kebahagiaan Jawa Tengah 2014

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum terdapat perbedaan ekspresi emosi pada keempat suku tersebut baik di rumah sendiri maupun di tempat umum, dengan demikian hipotesis 1 dapat diterima. Suku Minangkabau adalah suku yang paling ekspresif mengekspresikan emosinya, kemudian suku Batak, suku Jawa dan yang terakhir adalah suku Melayu. 2. Menurut konteks lingkungan, ketika berada di rumah sendiri tidak terdapat perbedaan dalam mengekspresikan emosi antara suku Batak, Jawa, Melayu dan Minangkabau, dengan demikian hipotesis 2 tidak dapat diterima. Sementara di tempat umum terdapat perbedaan antara keempat suku, dengan demikian hipotesis 2 dapat diterima tersebut terutama antara suku Melayu yang paling tidak ekspresif dan suku Minangkabau yang paling ekspresif dalam mengekspresikan emosinya. 3. Menurut konteks lingkungan pada masing-masing suku yaitu pada suku Batak, Jawa, Melayu maupun Minangkabau, antara ketika mengekspresikan emosi di rumah sendiri dan di tempat umum kesemuanya menunjukan adanya perbedaan, dengan demikian hipotesis 3 dapat diterima. Perbedaannya adalah 106

107 bahwa di rumah sendiri ekspresi emosi diekspresikan lebih ekspresif dibandingkan dengan di tempat umum. 4. Berdasarkan jenis emosi, ketika di rumah sendiri ekspresi emosi marah, muak, jijik, takut, bahagia, sedih dan terkejut antara suku Batak, Jawa, Melayu dan Minangkabau tidak menunjukan adanya perbedaan. Ketika di tempat umum perbedaan juga tidak terlihat sangat mencolok, perbedaan hanya terlihat pada jenis emosi muak dan terkejut antara suku Melayu dan suku Minangkabau. Dengan demikian, hipotesis 4 yaitu perbedaan pada ketujuh jenis emosi di rumah sendiri dan pada jenis emosi marah, jijik, takut, bahagia, dan sedih di tempat umum tidak dapat diterima. Sementara pada jenis emosi muak dan terkejut di tempat umum dapat diterima. 5. Berdasarkan jenis emosi pada masing-masing suku yaitu pada suku Batak, Jawa, Melayu maupun Minangkabau antara ketika di rumah sendiri dan di tempat umum pada ekspresi emosi marah, muak, jijik, takut, bahagia, sedih dan terkejut terlihat perbedaannya masing-masing. Hipotesis 5 pada suku Batak dan Melayu yang diterima karena menunjukan perbedaan yaitu pada jenis ekspresi emosi marah, muak, dan sedih saja sementara ekspresi emosi jijik, takut, bahagia, dan terkejut tidak diterima. Hipotesis 5 pada suku Jawa dan Minangkabau sama-sama yang diterima karena menunjukan perbedaan yaitu pada jenis ekspresi emosi marah dan sedih saja, sementara ekspresi emosi muak, jijik, takut, bahagia, dan terkejut tidak diterima. Analisi juga menunjukan bahwa di rumah sendiri lebih ekspresif dibandingkan dengan di tempat umum.

108 6. Kategori ekspresi emosi suku Batak, Jawa, Melayu dan Minangkabau dalam mengekspresikan emosi pada umumnya berada pada kategori sedang. 7. Jenis emosi yang paling kuat diekspresikan oleh suku Batak, Jawa, Melayu dan Minangkabau adalah ekspresi emosi bahagia (positif). Sementara itu jenis-jenis emosi marah, muak, jijik, takut dan terkejut (negatif) cenderung tidak terlalu kuat diekspresikan. 8. Berdasarkan jenis kelamin secara umum perempuan lebih ekspresif dibandingkan dengan laki-laki dalam mengekspresikan emosinya. 9. Berdasarkan jenis kelamin antara keempat suku, suku Batak dan Melayu tidak terdapat perbedaan dalam mengekspresikan emosi antara laki-laki dan perempuan baik di rumah sendiri maupun di tempat umum. Sementara pada suku Jawa dan Minangkabau di rumah sendiri diekspresikan sama antara lakilaki dan perempuan. Perbedaan terlihat ketika suku Jawa dan Minangkabau berada di rumah sendiri. Perempuan terlihat lebih ekspresif menunjukkan emosinya daripada laki-laki. 10. Berdasarkan jenis emosi, laki-laki lebih ekspresif mengekspresikan jenis emosi powerfull (kekuatan) yaitu marah dan muak dibandingkan dengan perempuan. Sementara perempuan lebih ekspresif mengekspresikan jenis emosi powerless (ketidakberdayaan) yaitu jijik, takut dan sedih serta emosi positif yaitu bahagia dan terkejut dibandingkan dengan laki-laki.

109 B. Saran Peneliti dalam penelitian ini memberikan beberapa saran untuk peneliti selanjutnya maupun pembaca. Saran untuk peneliti selanjutnya yaitu : 1. Penelitian yang peneliti lakukan ini mencoba melihat perbedaan ekspresi emosi antara orang dari suku Batak, Jawa, Melayu dan Minangkabau ketika sendiri dan saat itu berada di rumah sendiri dan di tempat umum. Untuk peneliti berikutnya akan lebih baik jika selain mempertimbangkan konteks lingkungan, konteks interaksi dengan relationship tertentu baik in-group maupun out-group juga diikutsertakan dalam penelitian sehingga hasilnya menjadi lebih spesifik. 2. Untuk peneliti berikutnya yang berminat melakukan penelitian dengan tema yang sama sebaiknya memperhatikan penggunaan bahasa dalam alat ukur, jika perlu gunakan bahasa daerah suku yang akan diteliti supaya lebih meminimalkan adanya bias budaya karena setiap budaya tentu memiliki norma-norma budayanya masing-masing yang bisa saja tidak akan sama dalam memaknai suatu pernyataan tertentu. Sementara itu, saran praktis untuk pembaca yaitu: 1. Karena ekspresi emosi di tempat umum kurang ekspresif ditunjukan oleh keempat suku dibandingkan jika dirumah sendiri, akan lebih baik jika individu dari masing-masing suku lebih peka dalam menangkap isyarat emosi yang tidak dengan jelas diekspresikan. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami dan memaknai emosi, dengan demikian komunikasi akan berjalan dengan baik.

110 2. Tetap mempertahankan nilai-nilai budaya sebagai warisan budaya nusantara, namun demikian hal tersebut tidak lantas mengurangi sedikitpun rasa kesatuan dan persatuan karena adanya perbedaan dalam upaya membangun bangsa Indonesia. Jika memang perlu mengekspresikan emosi yang sedang dirasakan agar orang lain mengerti dengan apa yang sedang dirasakan terutama pada jenis-jenis emosi negatif, hendaknya dapat memilih ekspresi emosi yang lebih harmonis dan bersifat konstruktif.