ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PT PERTAMINA GAS JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Key Performance Indicators Perusahaan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang

PENGUKURAN KINERJA PADA PT. MITRA DHANA ATMHARAKSHA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009.

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

BAB V PENUTUP 5.1 PENGANTAR. Pada bab terakhir ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang

IT BALANCED SCORECARD BERDASARKAN VISI DAN TUGAS POKOK DEPARTEMEN ICT DI UNIVERSITAS X

BAB 2 LANDASAN TEORI

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

BAB V PENUTUP. Sistem manajemen Strategy and Performance Execution Excellence (SPEx2)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order.

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

DAFTAR PUSTAKA. David, Fred R, 2004, Manajemen Strategis : Konsep Konsep, Jakarta: Gramedia.

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA LARISSA AESTHETIC CENTER CABANG 1 SEMARANG

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat ukur kinerja Balanced

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

SILABUS MATA KULIAH. 1. Nama mata kuliah : Manajemen Strategik Pariwisata

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK EFISIENSI PEMASARAN BUAH SAWIT PADA PT. ROLESYA GROUP KABUTPATEN ROKAN HULU RIAU

DAFTAR REFERENSI. Kaplan, Robert S. dan David P. Norton Balance Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta: Penerbit Erlangga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKANNYA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA

BAB V PENUTUP. maka pengukuran kinerja dengan konsep Balanced Scorecard pada PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dapat diringkas sebagai berikut:

MEMAHAMI KONSEP BALANCED SCORECARD

Strategi E-Commerce. Fauziah mayasari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah memasuki era persaingan bebas, di mana persaingan tidak lagi

PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA PT. KAKADA PRATAMA

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA B2B (STUDI KASUS : PT.TUNTEX GARMENT INDONESIA)

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk jangka panjang (Setiawan, 2011).

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini

ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE UNTUK MENCAPAI SUSTAINABLE GROWTH DI PT. YAMAHA INDONESIA MOTOR MANUFACTURING BALI

Kata Kunci: Perencanaan Strategis, SI/TI, SWOT, Balance Scorecard, cascading, critical success factors,portofolio, McFarlan

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA ORGANISASI NIRLABA STUDI KASUS: YAYASAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD

IMPLEMENTASI MODEL MANAJEMEN STRATEGI DAN BALANCED SCRECARD PADA SISTEM MANAJEMEN MASJID DI KABUPATEN CILACAP

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN KUALITAS PENDIDIKAN (Studi Kasus pada MAN 1 Semarang)

Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

Yulianeu, SE, MM Dosen - Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis - Universitas Pandanaran Semarang ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB V PENUTUP. penyusunan, penganggaran dan pengevaluasian melalui audit BSC setiap

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

PENDAHULUAN. Jumlah produk yang memperoleh sertifikat halal di Indonesia dalam kurun waktu

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

Transkripsi:

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PT PERTAMINA GAS JAKARTA Ritawati PT Pertamina Gas, M. H Thamrin No. 55 Jakarta, 021-31906825, ritawati.rachmad@gmail.com ABSTRAK Untuk mencapai kemenangan kompetitif dalam persaingan bisnis, perusahaan memiliki kewajiban untuk menjaga kinerja perusahaan agar semakin berkembang dan menjadi lebih baik dari pesaing lainnya. PT Pertamina Gas (Pertagas) adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor midstream dan downstream industri gas Indonesia. Pertagas memiliki visi menjadi perusahaan gas kelas dunia di tahun 2020. Untuk mencapainya, perusahaan harus menerapkan pengukuran kinerja yang mencakup keseluruhan dari berbagai aspek. Metode penelitian yang digunakan skripsi ini adalah metode deskriptif. Alat pengukur kinerja internal perusahaan menggunakan Balanced Scorecard yang menilai performa berdasarkan empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam pengukuran kinerja ini, akan digunakan KPI (Key Performance Indicator) yang akan lebih memudahkan dalam pemberian skor untuk masing-masing perspektif. Selain itu, analisis SWOT juga dilakukan untuk melihat kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang yang dihadapi oleh departemen SDM Pertagas. Untuk langkah awal dilakukan perhitungan skor untuk masing-masing perspektif Balanced Scorecard, kemudian setelah itu dilakukan perhitungan skor akhir untuk mengetahui kondisi dari SDM perusahaan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang dilakukan, kinerja SDM Pertagas pada tahun 2011 digolongkan dalam kondisi Sangat Sehat yang termasuk dalam kriteria AAA dengan total skor kinerja 95.69%. (R) Kata Kunci: Balanced Scorecard, KPI, Pengukuran Kinerja, SWOT

PENDAHULUAN Untuk jangka panjang, permintaan akan energi cenderung akan meningkat dimana 90% dari peningkatan permintaan tersebut akan berasal dari kawasan Negara berkembang dengan China, India dan Timur Tengah sebagai penggerak. Khusus untuk gas alam, dalam jangka panjang permintaan diperkirakan akan meningkat secara global hingga tahun 2020. Mengingat perkembangan ekonomi dan teknologi yang akan mendorong banyak pembangkit listrik berbasis BBM (Bahan Bakar Minyak) dan batu bara untuk beralih memakai gas alam yang dipandang lebih ramah lingkungan. PT Pertamina Gas adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor tengah yang melibatkan transportasi, penyimpanan dan pemasaran gas (midstream) dan sektor hilir yang melibatkan pemprosesan dan pengolahan gas (downstream) industri gas Indonesia. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Sesuai dengan visinya ditahun 2015, PT Pertamina Gas berusaha menjadi perusahaan gas nasional berkelas dunia. Tentunya hal ini haruslah diseimbangkan dengan usaha-usaha signifikan yang dapat mendorong pertumbuhan perusahaan agar dapat mencapai targetnya, salah satu faktor yang harus diperhatikan yaitu Kesiapan Sumber Daya Manusia (Human Capital Readiness). Suatu unit kerja (departemen) Sumber Daya Manusia dalam perusahaan membutuhkan evaluasi dan pengukuran yang tepat dalam mencapai tujuan usahanya. Hal ini dilakukan untuk menambah nilai penting perusahaan dalam mengelola SDM sebagai asset strategis dan menunjukkan kontribusi SDM untuk kesuksesan finansial perusahaan dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Maka dari itu, dibutuhkan beberapa pengukuran ataupun penilaian yang dapat menerjemahkan Intangible Assets to Tangible Outcomes. Tootell et al. (2009) menyatakan since 1980s there has been an increasing emphasis on the importance of Human Resources measurement. Srimannarayana (2010) membawa gambaran singkat dari beberapa metode untuk mengevaluasi HR Capital, salah satunya yaitu, BSC in which strategic goals operational objectives are transfer into 4 perspectives. Sementara itu, idealnya formasi jabatan suatu perusahaan terisi 90%, namun berdasarkan data demografi pekerja PT Pertamina Gas tahun 2011 perusahaan memiliki 397 formasi jabatan, yang

terisi pada saat tahun 2011 sebanyak 268 pekerja. Ini menunjukkan adanya posisi vacant (belum terisi) kurang dari 90%. Hal ini tentunya tidak menguntungkan bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnis internalnya dalam jangka panjang. Selain itu, penilaian kinerja masing-masing pekerja di PT Pertamina Gas masih berdasarkan penilaian atasan masing-masing fungsi. Maka dari itu, dibutuhkan suatu pengukuran spesifik yang mencakup keseluruhan aspek yang mendorong pencapaian kinerja dimulai dari departemen Sumber Daya Manusia. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu merupakan studi yang dilakukan untuk memberikan sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau lainnya, yang membantu untuk memahami karakteristik sebuah kelompok dalam situasi tertentu, memikirkan secara sistematis mengenai berbagai aspek dalam situasi tertentu, memberikan gagasan untuk penyelidikan dan penelitian lebih lanjut dan atau membuat keputusan tertentu yang sederhana (Sekaran, p158-169). Jenis dari penelitian deskriptif ini adalah studi kasus (case study). Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara detail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan jadikan suatu hal yang bersifat umum. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara terhadap pihak internal perusahaan. HASIL DAN BAHASAN Tabel 4.22 Total Skor Perspektif Perspektif Bobot Perspektif Kinerja Bobot Perspektif x Kinerja Keuangan 23 0.95 21.85 Pelanggan 24 0.90 21.60 Proses Bisnis Internal 26 0.95 24.70

Pembelajaran dan Pertumbuhan 27 1.02 27.54 Total Skor Perspektif 100 3.82 95.69 Data tabel 4.22 merupakan hasil perhitungan dari perkiraan kinerja di tabel 4.21. Bobot masingmasing perspektif dijumlah sehingga mendapat total 100, kemudian untuk kolom kinerja didapat dari kolom jumlah bobot indikator dikalikan kinerja. Setelah mendapatkan Total Skor Perspektif, untuk mengetahui penilaian kinerja perusahaan pada tahun 2011, maka diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut: Total skor kinerja BSC = (Total skor perspektif jumlah bobot perspektif) x 100% Total Skor Kinerja BSC Departemen SDM Pertagas = (95.69/100) x 100% = 95.69% Dari hasil total skor perspektif yang tertera pada tabel 4.22, maka dapat dilakukan penilaian lanjutan berdasarkan rumus total skor kinerja Balanced Scorecard yang menghasilkan skor kinerja untuk departemen Sumber Daya Manusia PT Pertamina Gas sebanyak 95.69%. Sehingga kriteria untuk General Support ini dapat dilihat pada tabel 4.23. Tabel 4.23 Kriteria Total Skor Kinerja Keterangan Total Skor (TS) Kriteria AAA 95 Sangat Sehat AA 80 < TS < 95 A 65 < TS < 80 BBB 50 < TS < 65 Kurang Sehat BB 40 < TS < 50 B 30 < TS < 40 CCC 20 < TS < 30 Tidak Sehat CC 10 < TS < 20 C TS > 10 Sumber : Rangkuti, 2011

Berdasarkan kriteria nilai akhir skor kinerja, penilaian kinerja departemen SDM pada tahun 2011 digolongkan dalam kondisi Sangat Sehat, dengan kategori AAA dengan skor kinerja 95.69%. Dilihat dari perkiraan pengukuran kinerja departemen Sumber Daya Manusia PT Pertamina Gas pada tahun 2011, internal perusahaan sudah cukup siap mempersiapkan strategi SDM nya untuk mencapai visi dan misi perusahaan (Human Capital Readiness). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah dilakukan pengukuran kinerja, dari 20 indikator yang diukur, terdapat 3 indikator yang tidak mencapai target, sedangkan indikator yang mencapai target pada tahun 2011 ada 17 indikator. Kinerja departemen Sumber Daya Manusia pada tahun 2011 digolongkan dalam kondisi Sangat Sehat level kategori AAA dengan TSK (Total Skor Kinerja) 95.69%, dan hal ini menjadi faktor pendorong perusahaan untuk lebih siap menjadi perusahaan gas berkelas dunia. Saran Menjalin kerjasama dengan PLC (Pertamina Learning Centre) dalam menangani proses pembinaan pekerja baru pada masa orientasi kelas maupun pada saat orientasi kerja (On the Job Training). Melakukan konsultasi dengan salah satu subsidiaries Pertamina Persero yaitu Pertamina Training & Consulting untuk pelaksanaan program rekrutmen selanjutnya di PT Pertamina Gas. Disarankan PT Pertamina Gas untuk kedepannya tidak mempekerjakan lebih dari 30% pekerja outsourcing, karena dalam hal keberlanjutan generasi pekerja baru akan banyak menyita waktu pekerja tetap dalam melakukan transfer ilmu (Knowledge Transfer). Penerapan Key Performance Indicator (KPI) Dashboard untuk mengelola pencapaian kinerja bisnis masing-masing departemen di PT Pertamina Gas Pelaksanaan External Employee Competition dari berbagai industri sejenis Penerapan Metricus ITpreuner sebagai IT best practices khususnya dalam laporan kinerja perusahaan untuk para shareholder

REFERENSI Bates, Reid. A. (2005). Human Resource Development Objectives. Encyclopedia of Life Support Systems. Vol.1-7. Cribb, Gulcin. (2006). Human Resource Development: a Strategic Approach. epblication Bond University. 7-1. David, Freed R. (2011). Strategic Management: Concepts and cases (13 th ed.). England: Pearson Education, Publisher. ESDM. (2013). Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak. http://www.lemigas.esdm.go.id/id/prdkpenelitian-269-.html. Diakses tanggal 28 Januari 2013. Gaol, Chr. Jimmy. (2008). Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo. Gaspersz, Vincent (2011). Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi dalam Balanced Scorecard dengan Malcolm Baldrige dan Lean Six Sigma Supply Chain Management. Bogor: Vinchristo Publication. Iveta, Gabcanova. (2012). Human Resources Key Performance Indicators. Journal of Competitiveness, Vol.4, 117-128. Kaplan, Robert S & Norton, David P. (2003). Balanced Scorecard: Insight, Experience & Ideas for Strategy-focused Organization. Harvard Business School Publishing. Vol.5, 6. Luis, Suwardi & Biromo, Prima A. (2007). Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Niven, Paul. R. (2008). Balanced Scorecard: Step By Step For Government and Non Profit Agencies. (2 nd ed.). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Putri, Rinella. (2009). Analisa Five Forces yang Powerful. Managementfile.com. Strategic Management Journal. Rangkuti, Freedy. (2011). SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Robbins, Stephen P. & Coulter, Mary (2007). Management.(8 th ed.). Jakarta: PT Indeks. Sekaran, Uma (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Wheelen, Thomas L. & Hunger, David J. (2006). Strategic Management and Business Policy. (10 th ed.). Prentice Hall. Youth Committee. (n.d). Upstream, Midstream & Downstream. http://wpccanada.com/yc/industry-info/about-the-industry/upstream-midstream-downstream.html. Diakses tanggal 31 Januari 2013 RIWAYAT PENULIS Ritawati lahir di kota Jakarta, pada 24 Agustus 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ekonomi Manajemen pada 2013.