TUGAS AKHIR RG 091536 ANALISA TUTUPAN LAHAN TERHADAP RENCANA INVESTASI DI KECAMATAN LABANG, KABUPATEN BANGKALAN PASCA SURAMADU DENGAN CITRA SPOT-5 DESI HALFIATI ISNANINGSIH NRP 3506 100 014
LATAR BELAKANG Jembatan Suramadu, 2002-2009 Lokasi : desa Tambak Wedi Surabaya, desa Sukolilo Kec. Labang, Kab. Bangkalan Waktu tempuh : 60 menit 5-8 menit Penggunaan Lahan Perubahan tutupan lahan akhirnya Pemerintah membuat Rencana Tata Ruang industrialisasi Penginderaan Jauh Penginderaan jauh dengan citra SPOT-5 yang mempunyai resolusi 2.5m dapat digunakan untuk melakukan kajian tata ruang suatu wilayah RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana hasil klasifikasi tutupan lahan untuk kawasan industri yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang dalam rencana investasi di Kecamatan Labang
BATASAN MASALAH Daerah penelitian adalah Kecamatan Labang Data yang digunakan adalah citra satelit SPOT-5 tahun 2003, peta dasar kadastral BPN skala 1:2500, Rencana Tata Ruang Kawasan Terpadu Kecamatan Kamal Labang, Kabupaten Bangkalan Objek tutupan lahan yang diamati adalah jalan, kebun, ladang, laut, pasir pantai, pemukiman, sawah irigasi, sawah tadah hujan, tanah kosong TUJUAN Menentukan klasifikasi tutupan lahan untuk kawasan industri yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang dalam rencana investasi di Kecamatan Labang
TINJAUAN PUSTAKA
PENGINDERAAN JAUH Penginderaan jauh memiliki pengertian sebagai ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer 1994). Sistem Penginderaan Jauh terdiri dari beberapa komponen, yaitu sumber energi, atmosfer, target(obyek), sensor, stasiun dan pengolah gambar
SPOT-5 SPOT-5 berhasil diluncurkan pada 4 Mei 2002 Spectral band Ground Pixel Size Spectral Range Panchromatic 2.5 m or 5 m 0.48-0.71 µm B1 : Green 10 m 0.50-0.59 µm B2 : Red 10 m 0.61-0.68 µm B3 : near Infrared 10 m 0.78-0.89 µm B4 : Short Wave Infrared (SWIR) 20 m 1.58-1.75 µm Sumber : www. Satimagingcorp.com
KAWASAN INDUSTRI Kawasan industri adalah kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.41/PRT/M/2007). Menurut Kaiser et.al.(1995), kawasan industri dapat ditentukan dengan metode penilaian scoring dan pembobotan. Ada 3 variabel yang digunakan, yaitu kemiringan lahan, akses ke jalan, dan akses ke sumber air.
Klasifikasi Derajat Kesesuaian Variabel/ Faktor Klasifikasi Rangking Scoring Bobot Total Nilai Skala interval Kategori Derajat kesesuaian Kemiringan lahan akses ke jalan regional Akses ke sumber air < 5 % 5 5 5% - 15% 3 1 3 > 15% 1 1 < 0,5 mil 7 14 0,5-1 mil 5 10 1-1,5 mil 5 2 10 1,5-2 mil 3 6 > 2 mil 1 2 < 500 feet 5 15 500-2.640 feet 5 15 3 2.640-5.280 feet 3 9 > 5.280 feet 1 3 < 20 1 Paling tidak sesuai 20-26 2 Kurang sesuai 27-32 3 Sesuai > 32 4 Paling sesuai Sumber : Kaiser et. Al, 1995 Derajat kesesuaian tersebut yang nantinya akan menentukan kawasan yang sesuai untuk kawasan industri. Sumber : Kaiser et. Al, 1995
METODOLOGI PENELITIAN
LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Kecamatan Labang, dengan batas administrasi sebagai berikut: Sebelah utara : Kecamatan Socah Sebelah timur : KecamatanKwanyar Sebelah selatan : Selat Madura Sebelah barat : Kecamatan Kamal
DATA Citra Satelit SPOT-5 daerah Kabupaten Bangkalan tahun 2003 Peta dasar kadastral BPN skala 1:2500 Peta ini dikompilasi dari citra satelit IKONOS dipetakan dalam proyeksi Transverse Mercator 3 derajat, menggunakan datum WGS 1984. Kemudian dari data yang ada tersebut dilakukan transformasi koordinat ke dalam UTM, yang kemudian digunakan acuan sebagai koreksi geometrik pada citra SPOT-5 Laporan Fakta dan Analisa Rencana Tata Ruang Kawasan Terpadu Kecamatan Kamal Labang 2006-2016 ALAT Hardware Satu unit perangkat komputer GPS Navigasi Garmin etrex Vista 2. Software Sistem operasi Windows XP Proffesional Autocad Landesktop 2004 ER Mapper 7.0 Matlab 7.0 MS Word 2007 MS Excel 2007
K E G I A T A N P E N E L I T I A N Identifikasi Masalah Studi Literatur Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisa Penyusunan Laporan Tahap Persiapan Tahap Pengolahan dan Analisa Data Tahap Akhir
Metode klasifikasi terselia atau terbimbing dengan software ER Mapper 7.0 dan metode analisa penilaian scoring dan pembobotan
A L U R Peta Dasar Kadastral BPN skala 1:2500 (sistem proyeksi TM 3 ) Transformasi Koordinat Peta Dasar Kadastral BPN skala 1:2500 (sistem proyeksi UTM) Citra SPOT 5 Tahun 2003 Pemotongan Citra Koreksi Geometrik RMS error 1 pixel Tidak P E N G O L A H A N D A T A Jalan Kebun Ladang Laut Pasir Pantai Pemukiman Sawah irigasi Sawah tadah hujan Sungai Tanah kosong Ground Truth Ya Citra Terkoreksi Penajaman Citra dan Interpretasi Pengambilan Training Area Klasifikasi Terbimbing Citra Terklasifikasi Uji Ketelitian Klasifikasi 80% Ya Peta Penutup Lahan tahun 2003 Tidak Analisa : Pembobotan dan penilaian skor Overlay Peta kesesuaian lahan untuk kawasan industri dalam rencana investasi di Kecamatan Labang Variabel Landsuitability
HASIL DAN ANALISA
KOREKSI GEOMETRIK STRENGTH OF FIGURE Dalam penelitian ini, baseline yang digunakan sebanyak 16 buah dan titik sebanyak 9 titik. diperoleh kekuatan jaring titik kontrol rektifikasi citra sebesar Strength Of Figure =[trace (A T.A] -1 /U = 0.03125/21 = 0.0014881 0,0015
NILAI RMS ERROR No Aktual pada Peta Prediksi pada Citra Cell X Cell Y Cell X Cell Y RMS keterangan 1 1995.901 2719.964 1995.733 2720.191 0.283 belokan jalan Desa Sukolilo Barat 2 1237.590 1749.629 1237.506 1749.143 0.493 perempatan jalan Desa Labang 3 1254.581 1402.275 1254.019 1402.636 0.668 pertigaan jalan Desa Labang 4 2379.479 960.776 2380.093 960.665 0.624 perempatan jalan Desa Bringen 5 2277.361 1848.063 2277.174 1847.977 0.205 perempatan jalan Desa Baengas 6 3291.482 1673.592 3291.563 1673.466 0.150 perempatan jalan Desa Bunajih 7 1116.972 758.634 1116.898 758.828 0.208 perempatan jalan Desa Sendang Dajah 8 3261.815 2624.338 3261.598 2624.486 0.263 belokan jalan Desa Sukolilo Timur 9 1060.090 2747.295 1060.686 2747.174 0.609 belokan jalan Desa Kesek Rata-rata Kesalahan RMS 0.389 Total Kesalahan RMS 3.502 Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan tabel diatas, hasil rektifikasi memperlihatkan untuk kesalahan rata-rata (Average RMS error) adalah 0,389 dan untuk kesalahan total (Total RMS Error) sebesar 3,502. Nilai RMS error sudah masuk dalam toleransi.
KLASIFIKASI TERSELIA Metode klasifikasi yang digunakan adalah klasifikasi terselia berdasarkan kemiripan maksimum (maximum likehood) Berdasarkan hasil klasifikasi, diperoleh luas tiap kelas yaitu; sawah tadah hujan 1018,358 ha (28,90%), sawah irigasi 564,278 ha (16,01%), ladang 964,561 ha (27,38%), kebun 583,731 ha (16,58%), pemukiman 261,954 ha (7,43%), jalan 60,425 ha (1,71%), pasir pantai 39,742 ha (1,13), tanah kosong 30,403 ha (0,86%).
Berikut data eksisting beberapa sel Kode Sel Kemiringan Lahan Akses ke Jalan Akses ke Sumber Air A20 <5% 804.5-2413.5 804.672-1609.344 A21 <5% <804.5 804.672-1609.344 A22 <5% <804.5 804.672-1609.344 B20 <5% 804.5-2413.5 <804.672 B21 <5% <804.5 804.672-1609.344 B22 <5% <804.5 804.672-1609.344 B24 5% - 15% <804.5 >1609.344 B25 5% - 15% <804.5 >1609.344 C20 <5% 804.5-2413.5 >1609.344 C21 <5% <804.5 804.672-1609.344 C22 <5% <804.5 804.672-1609.344 C24 5% - 15% <804.5 >1609.344 C25 5% - 15% <804.5 >1609.344 D12 <5% 2413.5-3218 <804.672 D13 <5% 2413.5-3218 <804.672
TABEL PERHITUNGAN SCORING & PEMBOBOTAN Kode Sel Kemiringan Lahan Akses ke Jalan Akses ke Sumber Air A20 5 5 3 A21 5 7 3 A22 5 7 3 B20 5 5 5 B21 5 7 3 B22 5 7 3 B24 3 7 1 B25 3 7 1 C20 5 5 1 C21 5 7 3 C22 5 7 3 C24 3 7 1 C25 3 7 1 D12 5 3 5 D13 5 3 5
TABEL PERHITUNGAN DERAJAT KESESUAIAN LAHAN Kode Sel Kemiringan Lahan Akses ke Jalan Akses ke Sumber Air Total Nilai Derajat Kesesuaian A20 5 10 9 24 kurang sesuai A21 5 14 9 28 sesuai A22 5 14 9 28 sesuai B20 5 10 15 30 sesuai B21 5 14 9 28 sesuai B22 5 14 9 28 sesuai B24 3 14 3 20 kurang sesuai B25 3 14 3 20 kurang sesuai C20 5 10 3 18 Paling tidak sesuai C21 5 14 9 28 sesuai C22 5 14 9 28 sesuai C24 3 14 3 20 kurang sesuai C25 3 14 3 20 kurang sesuai D12 5 6 15 26 kurang sesuai D13 5 6 15 26 kurang sesuai
Diperoleh peta kawasan yang sesuai untuk industri
Kemudian dilakukan overlay dengan Rencana Tata Ruang, diperoleh 79.23% dari Rencana Tata Ruang merupakan kawasan yang sesuai untuk kawasan industri
ANALISA SECARA UMUM: Daerah yang direncanakan sebagai kawasan industri merupakan ladang dengan luas 276,404 ha (29,95%), kebun dengan luas 38,401 ha (4,16%), sawah tadah hujan dengan luas 516,917 ha (56,01%), sawah irigasi dengan luas 39,862 ha (4,32%), dan pemukiman dengan luas 51,305 ha (5,56%). Kawasan Industri dari Rencana Tata Ruang di Kecamatan Kamal- Labang ada kemungkinan melakukan proses konversi lahan, Citra satelit dapat merupakan instrument spasial yang berkaitan dengan kebutuhan perencanaan
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil klasifikasi pada citra SPOT-5 diperoleh kelas-kelas tutupan lahan di Kecamatan Labang yaitu, sawah tadah hujan 1018,358 ha (28,90%), sawah irigasi 564,278 ha (16,01%), ladang 964,561 ha (27,38%), kebun 583,731 ha (16,58%), pemukiman 261,954 ha (7,43%), jalan 60,425 ha (1,71%), pasir pantai 39,742 ha (1,13), tanah kosong 30,403 ha (0,86%). 2. Berdasarkan hasil scoring dan pembobotan yang dilakukan dengan menggunakan variabel kemiringan lahan, akses ke jalan, dan akses ke sumber air, diperoleh 731,205 ha (79.23%) dari Rencana Tata Ruang merupakan kawasan yang sesuai untuk kawasan industri. 3. Kondisi tutupan lahan yang dilihat pada hasil klasifikasi citra, menunjukkan bahwa kawasan yang sesuai untuk kawasan industri berdasarkan 3 varibel yang telah digunakan, merupakan ladang dengan luas 276,404 ha (29,95%), kebun dengan luas 38,401 ha (4,16%), sawah tadah hujan dengan luas 516,917 ha (56,01%), sawah irigasi dengan luas 39,862 ha (4,32%), dan pemukiman dengan luas 51,305 ha (5,56%). Hal ini bisa dilakukan dengan cara konversi lahan, namun tetap memperhatikan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan kebutuhan perencanaan. Penggunaan analisa ini merupakan preliminary planning. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada tahap preliminary planning ini, maka kawasan tersebut cocok untuk investasi di bidang industri.
SARAN Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah : 1. Penggunaan citra dengan resolusi yang lebih tinggi dan merupakan data terkini akan menghasilkan informasi yang lebih baik 2. Dalam penelitian ini menggunakan analisa preliminary planning, jadi diharapkan dapat dikembangkan ke tahap analisa selanjutnya. Dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan kebutuhan perencanaan, misalnya penilaian terhadap keadaan ekonomi, sosial, politik dan kondisi fisik lainnya
TERIMA KASIH