PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

A. Pengertian Hipotesis

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Irvan Hadi Purnomo Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

Dian Nurafifah ABSTRAK

PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG SUPERVISI PIMPINAN RUANG DENGAN PELAKSANAAN SOP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL INTRAVENA

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB VIII MASALAH ESTIMASI SATU DAN DUA SAMPEL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

Bab III Metoda Taguchi

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BUAH LOKAL DI PASAR TRADISIONAL ARENGKA KOTA PEKANBARU

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

Pambudi, et al, Pengaruh TAKS Terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Lansia dengan Kesepian

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

Biostatistics UJI CHI-SQUARE UJI HIPOTESIS CHI-SQUARE

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang

Analisis Regresi Ordinal Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Komunitas Latino

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

Siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar diharapkan mengalami perubahan baik

MODUL PRAKTIKUM Statistik Inferens (MIK 411)

TERAPI BERMAIN LEGO DALAM MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data dan Pengambilan Responden

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

*Ermina sari **Sri Yuliawati

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fagidaea,c*, Elisabeth Herwatib, Maria Y. Biac a b Mahasiswa S-1 Prodi Keperawata, STIKes CHMK, Kupag 85211 Jurusa DIII Keperawata, Poltekes Kemekes Kupag, Kupag 85211 c Prodi Keperawata, STIKes CHMK, Kupag 85211 *E-mail: fagidaehelmi08@yahoo.com ABSTRAK Imuisasi adalah suatu cara utuk meigkatka kekebala seseorag secara aktif terhadap suatu peyakit. Kedala utama utuk keberhasila imuisasi bayi da aak-aak dalam sistem perawata kesehata yaitu redahya kesadara yag dipegaruhi oleh tigkat pegetahua da sikap ibu terhadap tidaka ibu dalam membawa bayiya utuk diimuisasi serta tidak adaya kebutuha masyarakat. Tujua dari peelitia ii adalah utuk megetahui apakah ada pegaruh pedidika kesehata terhadap pegetahua da sikap ibu tetag imuisasi dasar legkap. Desai peelitia ii adalah Quasyexperimet, dega racaga No-radomized pre-test post-test with cotrol group desig. Besar sampel dalam peelitia ii adalah 80 orag yag dibagi mejadi orag kelompok itervesi da orag kelompok kotrol dega tekik pegambila sampel purposive samplig. Istrumet dalam peelitia ii megguaka kuesioer. Aalisis dilakuka dega uji Wilcoxo. Hasil uji statistik Wilcoxo meujuka pegetahua p value 0,000 (p< 0,05) da sikap p value 0,000 (p< 0,05) dapat disimpulka bahwa ada pegaruh pedidika kesehata terhadap pegetahua da sikap ibu tetag imuisasi dasar legkap. Oleh karea itu diharapka perawat lebih optimal dalam memberika iformasi kesehata kepada masyarakat melalui pedidika kesehata seperti leaflet atau media laiya sebagai media peyalur iformasi. Kata kuci: Pedidika kesehata, pegetahua, sikap. 1. PENDAHULUAN Kedala utama utuk keberhasila imuisasi bayi da aak- aak dalam sistem perawata kesehata yaitu redahya kesadara yag dipegaruhi oleh tigkat pegetahua da sikap ibu terhadap tidaka ibu dalam membawa bayiya utuk diimuisasi serta tidak adaya kebutuha masyarakat. merupaka domai yag sagat petig utuk terbetukya tidaka seseorag (overt behavior), utuk meigkatka pegetahua ibu diperluka pedidika kesehata sehigga sikap ibu mejadi lebih baik. Pedidika kesehata merupaka suatu usaha atau kegiata utuk membatu idividu, keluarga, da masyarakat dalam meigkatka kemampuaya utuk mecapai kesehata secara optimal1. Berdasarka data yag diperoleh dari puskesmas Naioi, dari 3 Puskesmas Pembatu yaitu Maulai, Batuplat, da Naioi, PUSTU yag hasil cakupaya teredah adalah Batuplat dega hasil sebagai berikut: Hb0 50,6, BCG 85,1, DPT/HB 59,1, Polio 6,9, da Campak 3,. Jumlah ibu yag mempuyai aak di bawah 1 tahu pada bula jauari 2016 berjumlah 99 orag yag tersebar di 8 Posyadu. Berdasarka survei awal pada taggal 20 Februari 2016 di Puskesmas Pembatu Batuplat didapatka dari 10 respode yag membawa aakya utuk imuisasi di ataraya tidak memahami 48

tetag imuisasi, jeis-jeis imuisasi da keguaa vaksi yag diberika, beberapa di ataraya tidak megetahui jadwal pemberia imuisasi, da 2 di atara bayi yag diimuisasi tidak medapatka imuisasi legkap. Program imuisasi diberika utuk meuruka agka kesakita da kematia dari peyakit yag dapat dicegah dega imuisasi. Imuisasi sebagai salah satu cara prevetif utuk mecegah peyakit yag dapat dicegah dega imuisasi (PD3I) atara lai peyakit Tuberkulosis, diferti, pertusis, tetaus, polio, hepatitis B da campak melalui pemberia kekebala tubuh yag harus diberika secara terus meerus, meyeluruh, da dilaksaaka sesuai stadar sehigga mampu memberika perliduga kesehata. Tigkat pegetahua ibu yag masih kurag tetag imuisasi berpegaruh terhadap sikap da tidaka ibu utuk membawa bayiya ke fasilitas kesehata gua medapatka imuisasi2. Keterlambata dalam vaksiasi sampai usia 18 bula aka meigkatka kemugkia aak terserag peyakit karea pada usia tersebut aak reta terhadap peyakit3. 3. Salah satu upaya yag dapat dilakuka adalah melalui upaya promotif, atara lai lebih megaktifka peyuluha da sosialisasi petigya pelaksaaa imuisasi bagi bayi, aak sekolah, WUS, maupu ibu hamil, dega demikia diharapka pegetahua ibu tetag mafaat imuisasi medorog mereka jadi lebih peduli da mau melaksaaka imuisasi dega tapa ragu-ragu4. Dalam peelitia ii peeliti igi megetahui apakah ada pegaruh pemberia pedidika kesehata terhadap tigkat pegetahua da sikap ibu tetag imuisasi di Puskesmas Pembatu Batuplat. METODE PENELITIAN Desai peelitia yag dilakuka dalam peelitia ii adalah eksperime semu (Quasy-experimet), dega racaga Noradomized pre-test post-test with cotrol group desig. Racaga ii berupaya utuk megugkapka hubuga sebab akibat dega cara melibatka kelompok kotrol disarmig kelompok eksperimetal. Tapi pemiliha kelompok ii tidak megguaka tekik acak. Kelompok eksperimetal diberika perlakua sedagka kelompok kotrol tidak5. 2. HASIL PENELITIAN Karakteristik respode berdasarka umur Data karakteristik respode berdasarka umur di tujukka pada Tabel 1. Tabel 1. Distribusi respode berdasarka umur Umur Kelompok itervesi Kelompok Kotrol Presetase Presetase 1-25 Tahu 26-35 Tahu 36-45 Tahu 4 23 10,0 5,5 32,5 9 21 10 22,5 52,5 25,0 49

Dari Tabel 1 diketahui bahwa pada kelompok itervesi, dari respode diperoleh jumlah umur respode terbayak adalah pada retag umur 26-35 tahu yaitu 23 respode dega persetase 5,5. Pada kelompok kotrol dari respode diperoleh jumlah umur respode terbayak adalah pada retag umur 26-35 tahu yaitu 21 respode dega persetase 52,5. Karakteristik respode berdasarka pedidika Data distribusi berdasarka pedidika ditujukka pada Tabel 2. Tabel 2. Distribusi respode berdasarka pedidika Pedidika ibu Kelompok itervesi Kelompok kotrol Presetase Presetase SD SMP SMA S1 11 5 1 2,5 12,5 42,5 1,5 5 19 3 12,5 32,5 4,5,5 Dari Tabel 2 diketahui bahwa pada kelompok perlakua dari respode didapatka jumlah pedidika terbayak pada tigkat SMA yaitu: 1 respode (42,5), sedagka pada kelompok kotrol dari respode didapatka jumlah pedidika terbayak pada tigkat SMA yaitu: 19 respode (4,5). Karakteristik respode berdasarka pekerjaa Tabel 3. Distribusi respode berdasarka pekerjaa Pekerjaa Kelompok itervesi Kelompok kotrol presetase Presetase IRT PNS Wiraswasta 35 3 2 8,5,5 5,0 38 2 0 95,5 5,0 0,0 Tabel 3 meujuka karakteristik respode berdasarka pekerjaa, pada kelompok perlakua dari respode didapatka jumlah pekerjaa terbayak pada IRT yaitu: 35 respode (8,5), sedagka pada kelompok kotrol dari respode didapatka jumlah pekerjaa terbayak pada IRT yaitu: 38 respode. 50

Distribusi pegetahua da sikap ibu tetag imuisasi dasar sebelum diberika pedidika kesehata Tabel 4. ibu tetag imuisasi dasar pada kelompok itervesi da kelompok kotrol Kelomopok Itervesi Kategori N Baik 1.5 2 6,5 Cukup 15 3.5 32,5 Kurag 18 45.0 Berdasarka tabel 4 dapat dilihat bahwa pada kelompok itervesi sebelum diberika pedidika kesehata, respode terbayak memiliki tigkat pegetahua kurag sebayak 18 orag (45,0), 2 orag Kelompok Kotrol 1,5 29 2,5 18 45,0 10 25,0 15 3,5 1 2,5 (6,5) respode memiliki sikap baik, sedagka pada kelompok kotrol respode terbayak memiliki tigkat pegetahua cukup 18 orag (45,0) da 29 orag (2,5) memiliki sikap baik. Distribusi pegetahua da sikap setelah diberika pedidika kesehata Tabel 5. da sikap ibu setelah diberika pedidika kesehata pada kelompok itervesi da kotrol Kelomopok Itervesi N 33 82,5 1,5 Kategori Baik Cukup Kurag Kelompok Kotrol 8 20,0 31,5 19 4,5 9 22,5 32,5 Berdasarka tabel 5 dapat dilihat bahwa pada kelompok itervesi setelah diberika pedidika kesehata, respode terbayak memiliki tigkat pegetahua baik sebayak 33 orag (82,5), orag () respode memiliki sikap baik, sedagka pada kelompok kotrol respode terbayak memiliki tigkat pegetahua cukup 19 orag (4,5) da 31 orag (,5) memiliki sikap baik. Megidetifikasi pegaruh pre-post diberika Pedidika kesehata pada kelompok itervesi Berdasarka tabel 6 diperoleh hasil uji statistik yaki uji Wilcoxo didapatka hasil pada pegetahua p value 0,000 lebih kecil dari p (α < 0,05) sedagka sikap p value 0,000 lebih kecil dari p (α < 0,05), H1 diterima yag artiya ada pegaruh pedidika kesehata terhadap pegetahua 51

da sikap ibu tetag imuisasi dasar pada kelompok itervesi. Tabel 6. Hasil uji statistik wilcoxo pegaruh pre-post diberika Pedidika kesehata pada kelompok itervesi Variable pre-post pre-post Mea rak Z p value 1,50-5,100 0,000 16,00-4,866 0,000 Megidetifikasi pegaruh pre-post yag tidak diberika pedidika kesehata pada kelompok kotrol Tabel Hasil uji statistik wilcoxo pegaruh pre-post yag tidak diberika pedidika kesehata pada kelompok kotrol Variable pre-post pre-post Mea rak Z p value 2,00-1633 0,102 2,00-1,604 0,109 Berdasarka tabel 4. diperoleh hasil uji statistik yaki uji Wilcoxo didapatka hasil pada pegetahua p value 0,102 lebih besar dari p (α < 0,05) sedagka sikap p value 0,109 lebih besar dari p (α < 0,05), H1 ditolak yag artiya tidak ada pegaruh peigkata pegetahua da sikap ibu tetag imuisasi dasar pada kelompok kotrol. Tigkat pegetahua da sikap ibu sebelum diberika pedidika kesehata Berdasarka hasil peelitia pada kelompok itervesi da kelompok kotrol sebelum diberika pedidika kesehata, meujuka bahwa dari kelompok itervesi sebagia respode memiliki tigkat pegetahua kurag 45,0 da memiliki sikap baik 6,5. Sedagka pada kelompok kotrol sebagia respode memiliki tigkat pegetahua cukup 45,0, da memiliki sikap baik 2,5. Dari hasil peelitia mayoritas respode memiliki tigkat pegetahua yag kurag megeai tujua da mafaat imuisasi dasar serta jadwal pemberia imuisasi dasar sedagka sikap respode mayoritas baik karea respode tetap memberika imuisasi bagi aakya meski pegetahuaya kurag. Hasil peelitia ii sejala dega peelitia yag dilakuka oleh Hidayat pada tahu 2014 tetag pegaruh peyuluha pedidika kesehata terhadap tigkat pegetahua da sikap ibu tetag imuisasi dasar legkap. Didapatka tigkat pegetahua respode kurag yaitu 52 da sikap baik 84 sebelum diberika pedidika kesehata6. Salah satu faktor yag mempegaruhi pegetahua terdiri dari faktor pedidika, pekerjaa, umur, miat, ligkuga da iformasi. Peeliti berpedapat bahwa pegetahua yag kurag pada kelompok itervesi da cukup pada kelompok kotrol dipegaruhi oleh kuragya iformasi yag didapatka oleh respode. Hal ii berhubuga dega pekerjaa respode yag mayoritas adalah IRT sebayak 35 orag (8,5) pada kelompok itervesi da 95,5 pada kelompok kotrol. yag baik aka meghasilka sikap yag positif da bertaha lama, tapi sebalikya jika pegetahuaya kurag maka sikapya aka egatif8. Hasil peelitia ii tidak medukug teori Efedi (20), meurut peeliti sikap respode rata-rata baik pada kelompok itervesi da kotrol karea salah satu faktor yag mempegaruhi sikap adalah pegalama pribadi dimaa ibu-ibu selalu membawa aakya datag ke posyadu karea sudah ada jadwal posyaduya, da pegalama pada aak 52

sebelumya. Dalam hal ii pegetahua yag kurag belum tetu seseorag memiliki sikap yag kurag. Tigkat pegetahua da sikap ibu setelah diberika pedidika kesehata Setelah diberika pedidika kesehata pada kelompok itervesi, tigkat pegetahua yag kurag meigkat mejadi baik, dalam hal ii respode megetahui tetag mafaat da tujua imuisasi serta jadwal pemberiaya, sedagka sikap respode yag masih kurag meigkat seluruhya mejadi baik, dalam hal ii respode setuju utuk membawa aakya medapatka imuisasi. Pada kelompok kotrol haya 2 respode yag megalami peigkata pegetahua da sikap karea pada kelompok kotrol haya diberika leaflet sehigga hal ii juga dipegaruhi oleh ketertarika respode dalam membaca leaflet, da perbedaa kemampua peyerapa melalui paca idra pada kelompok kotrol. Hal ii sejala dega peelitia yag dilakuka oleh Palupi (2011) tetag pegaruh pedidika kesehata terhadap pegetahua da sikap ibu tetag imuisasi dasar4. Setelah diberika pedidika kesehata rata-rata pegetahua baik 83, da sikap baik 82,4. Pedidika kesehata dapat dilakuka di pusat pelayaa kesehata, adapu media yag diguaka sebagai salura iformasi dalam peelitia ii yaitu LCD, Laptop, da leaflet. Media tersebut dapat mempermudah pemahama materi yag aka disampaika. Proses peyuluha diberika 2 kali bagi respode sesuai dega jadwal Posyadu. Meurut peeliti hal tersebut dapat meigkatka pemahama respode megeai imuisasi dasar ditujag oleh pedidika respode yag sebagia besar pada kelompok itervesi SMA 42,5, sehigga respode mampu memahami iformasi yag diberika. Oleh karea itu setelah diberika pedidika kesehata ratarata respode megalami peigkata pegetahua da sikap. Pegaruh pedidika kesehata terhadap tigkat pegetahua da sikap ibu tetag imuisasi pada kelompok itervesi da kelompok kotrol di Puskesmas Pembatu Batuplat Berdasarka hasil peelitia pada kelompok itervesi didapatka hasil sebagia respode megalami peigkata pegetahua 82,5 da sikap. Hasil uji statistic Wilcoxo meujuka pegetahua p value 0,000 (p<0,05) da sikap p value 0,000 (p<0,05) pada kelompok itervesi yag artiya ada pegaruh pedidika kesehata terhadap tigkat pegetahua da sikap, sedagka pada kelompok kotrol utuk pegetahua didapat p value 0,102, da utuk sikap didapat p value 0,109 artiya tidak ada pegaruh. Hasil peelitia ii sejala dega peelitia yag dilakuka oleh Palupi (2011) bahwa terdapat pegaruh peyuluha imuisasi terhadap peigkata pegetahua da sikap ibu tetag imuisasi dasar legkap pada bayi sebelum usia 1 tahu4. seseorag aka meigkat karea beberapa faktor, salah satuya dega memberika iformasi kepada seseorag. Iformasi tersebut dapat diberika dalam beberapa betuk salah satuya pemberia pedidika kesehata. Peeliti berpedapat bahwa peigkata pegetahua da sikap dipegaruhi oleh pemberia pedidika kesehata. Setelah diberika iformasi kesehata respode dapat memahami apa yag disampaika sehigga dapat meigkatka pegetahua da sikap seseorag. 53

4. KESIMPULAN Dari peelitia yag telah dilakuka maka dapat disimpulka bahwa sebelum diberika pedidika kesehata pada kelompok itervesi, mayoritas respode memiliki tigkat pegetahua yag kurag da sikap baik, sedagka pada kelompok kotrol mayoritas respode memiliki tigkat pegetahua cukup da sikap baik. Setelah diberika pedidika kesehata pada kelompok itervesi terjadi peigkata pegetahua mejadi baik da sikap respode yag cukup meigkat mejadi baik, sedagka pada kelompok kotrol tidak terjadi peigkata yag sigifika. Ada pegaruh pedidika kesehata terhadap pegetahua da sikap ibu di wilayah kerja Pustu Batuplat, dibuktika dega hasil uji Wilcoxo yaitu ilai p value 0,000 (p<0,05) da sikap p value 0,000 (p<0,05). Oleh karea itu diharapka [4] perawat lebih optimal dalam memberika iformasi kesehata kepada masyarakat melalui pedidika kesehata seperti leaflet atau media laiya sebagai media peyalur iformasi. [9] DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku [1] Kesehata. Jakarta: Rieka cipta. Yusidar. 2012. Hubuga [2] pegetahua ibu tetag imuisasi dasar dega kelegkapa imuisasi dasar pada bayi usia 0-12 bula di ligkuga keluraha Sidorame Barat II Meda Perjuaga Tahu 2012. Karya Tulis Ilmiah. Meda: Uiversitas Sumatra Utara. Rizai, A., Hakimi, M., & Ismail, D. [3] 2009. Hubuga, da Prilaku dalam Pemberia Imuisasi Hepatitis B 0- Hari Di Kota Bajarmasi. Berita Kedoktera Masyarakat UGM. Vol. 25, No. 1 Maret 2009. [5] [6] [] [8] [10] [11] Palupi, A.W. 2011. Pegaruh Peyuluha Imuisasi terhadap Peigkata da Ibu tetag Imuisasi Dasar Legkap pada Bayi sebelum Usia 1 Tahu. Tesis. Surakarta: Uiversitas Sebelas Maret. Metodologi Nursalam. 20. Peelitia Ilmu Keperawata. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, A.A. 200. Metode peelitia kebidaa da tekik aalisa data. Jakarta: Salemba medika. Mubarak, W. I. 200. Promosi kesehata Sebuah Pegatar Proses Belajar Megajar dalam Pedidika. Yogyakarta: Graha Ilmu. Efedi, F.M. 20. Keperawata Kesehata Komuitas: teori da praktik dalam keperawata. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehata Teori da Aplikasi. Jakarta: Rieka Cipta. Pedoma Soedjatmiko. 2011. imuisasi di Idoesia. Edisi 4. Jakarta: Fakultas kedoktera Uiversitas Idoesia. Wawa, A. & Dewi, M. 2010. Teori & Pegukura, sikap da perilaku mausia. Yogyakarta: Nuha Medika. 54