BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Table 3.1 Bagan Rancangan Penelitian

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa SMP kelas VIII melalui metode Personalized System of Instruction (PSI).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengetahuan Sosial dengan melibatkan tiga indikator yaitu: 1. Menggambar peta Indonesia dengan memberi simbol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penggunaan media CD interaktif terhadap minat dan hasil belajar dalam

III. METODE PENELITIAN. prestasi belajar matematika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. April 2017 sampai dengan Senin, 22 Mei 2017 di SMP Negeri 1 Manisrenggo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran pelaksanaan pembelajaraan dengan umpan balik dan tanpa umpan balik serta perbedaan hasil belajar matematika dalam pembelajaran dengan umpan balik dan tanpa umpan balik siswa kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013. A. Gambaran Pelaksanaan Pembelajaran dengan Umpan Balik Pelaksanaan pembelajaran dengan umpan balik dilakukan pada siswa kelas VIID SMP Negeri 7 Salatiga dilakukan tiga kali pertemuan. Materi yang dibahas tentang sifat-sifat bangun datar segiempat. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada langkah pembelajaran yang telah dirancang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Berikut ini hasil observasi mengajar yang telah dilakukan dalam kelas dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Observasi Pelaksanaan Pembelajaran dengan Umpan Balik No Aspek yang dinilai Pertemuan 1 Guru mengawali pembelajaran dengan memberi apresepsi yang berkaitan dengan materi 1 2 3 5 5 5 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4 3 Guru menjelaskan langkah-langkah 4 4 5 pembelajaran 4 Guru membagi siswa dalam kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. 3 4 4 5 Guru memberikan masalah kepada siswa dalam kelompok yang bertujuan agar siswa dapat berdiskusi dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru 3 4 4 6 Guru membagikan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) sebagai pedoman kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompoknya. 4 4 4 27

28 7 Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok 4 5 5 yang sedang berlangsung dan memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami kendala dalam pengkajian topik. 8 Guru memberikan kesempatan 4 4 4 kelompok/siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami 9 Guru meluruskan kesalahpahaman dan 4 5 5 memberi penguatan 10 Guru membimbing siswa untuk menarik 4 4 5 kesimpulan bersama dan melakukan refleksi 11 Guru memberikan tindak lanjut berupa 4 4 4 tugas kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu mengenai materi yang telah dipelajari 12 Guru membahas tugas kuis yang diberikan dengan memberikan umpan balik atas tes formatif yang dikerjakan oleh siswa. 4 5 5 Rata-rata Skor 3,91 4,33 4,5 Catatan skor : 1(jika sangat tidak baik), 2 (tidak baik), 3 (cukup baik), 4 (baik), dan 5(sangat baik) Berdasarkan pada Tabel 4.1 pada pertemuan pertama terlihat bahwa ratarata skor mengajar guru dalam kelas mendapat skor rata-rata 3,91 dan tergolong dalam kategori cukup baik. Pada beberapa aspek penilaian yaitu pada saat guru membagi siswa dalam kelompok dan pada saat guru memberi masalah kepada siswa dalam kelompok, guru masih mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami yaitu mengarahkan siswa untuk berkelompok dan berdiskusi secara berkelompok karena siswa masih belum terbiasa. Pada pertemuan kedua diperoleh rata-rata skor mengajar guru dalam kelas mendapat skor rata-rata 4,33 dan tergolong dalam kategori baik. Pada pertemuan kedua ini mulai membaik dan teratasi pada aspek guru membagi siswa dalam kelompok dan pada saat guru memberi masalah kepada siswa dalam kelompok. Pada pertemuan ketiga diperoleh rata-rata skor mengajar guru dalam kelas mendapat skor rata-rata 4,5 dan tergolong dalam kategori baik. Pada pertemuan ketiga ini siswa mulai menikmati pelajaran sehingga pelajaran yang dirancang guru dapat berlangsung dengan baik.

29 B. Gambaran Pelaksanaan Pembelajaran Tanpa Umpan Balik Pelaksanaan pembelajaran tanpa umpan balik dilakukan pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 7 Salatiga dilakukan tiga kali pertemuan. Materi yang dibahas tentang sifat-sifat bangun datar segiempat. Proses pembelajaran ini berbeda dengan proses pembelajaran yang diberikan pada siswa kelas VIID. Berikut ini hasil observasi mengajar yang telah dilakukan dalam kelas dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Observasi Pelaksanaan Pembelajaran tanpa Umpan Balik No Aspek yang dinilai Pertemuan 1 2 3 1 Guru mengawali pembelajaran dengan 5 5 5 memberi apresepsi yang berkaitan dengan materi 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4 3 Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran 4 Guru membagi siswa dalam kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. 5 Guru memberikan masalah kepada siswa dalam kelompok yang bertujuan agar siswa dapat berdiskusi dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru 6 Guru membagikan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) sebagai pedoman kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompoknya. 7 Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung dan memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami kendala dalam pengkajian topik. 8 Guru memberikan kesempatan kelompok/siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami 9 Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5

30 10 Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan bersama dan melakukan refleksi 4 4 4 11 Guru memberikan tindak lanjut berupa 4 4 4 tugas kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu mengenai materi yang telah dipelajari 12 Guru menutup pelajaran dan menyampaikan materi pelajaran yang akan diajarkan minggu depan 5 5 5 Rata-rata Skor 4 4,25 4,41 Catatan skor : 1(jika sangat tidak baik), 2 (tidak baik), 3 (cukup baik), 4 (baik), dan 5(sangat baik) Berdasarkan pada Tabel 4.2 ada beberapa aspek dan langkah pembelajaran yang sama seperti pembelajaran kelompok eksperimen yaitu siswa kelas VIID. Namun dalam proses pembelajaran pada kelas ini tidak ada aspek guru membahas tugas kuis yang diberikan guru. Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.2 terlihat bahwa rata-rata skor mengajar guru dalam kelas mendapat skor rata-rata 4 dan tergolong dalam kategori baik. Permasalahan yang sama juga dialami pada kelas VIIB yaitu pada saat guru membagi siswa dalam kelompok dan pada saat guru memberi masalah kepada siswa dalam kelompok, guru masih mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami yaitu mengarahkan siswa untuk berkelompok dan berdiskusi secara berkelompok. Kelas menjadi ramai karena siswa belum terbiasa, suasana kelas masih dapat dikontrol guru sehingga pelajaran dapat terus berlangsung. Pada pertemuan kedua rata-rata skor mengajar guru dalam kelas mendapat skor rata-rata 4,25 dan tergolong dalam kategori baik dan pada pertemuan ketiga diperoleh rata-rata skor mengajar guru dalam kelas mendapat skor rata-rata 4,41 dan tergolong dalam kategori baik. C. Analisis Deskripsi 1. Deskripsi Pretest Analisis deskripsi data pretest dilakukan untuk kedua kelompok baik itu kelompok kelas eksperimen maupun kelompok kelas kontrol dengan bantuan SPSS 16.0. Pretest ini bertujuan untuk mengukur homogenitas kemampuan awal siswa. Hasil data pretest ditunjukkan pada Tabel 4.3

31 Tabel 4.3 Analisis Deskripsi Data Pretest hasil belajar matematika Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean eksperimen 28 5.0536 1.11670.21104 kontrol 28 5.2679 1.24337.23497 Berdasarkan pada Tabel 4.3 diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 5,05 serta standard deviasi 1,116. Pada kelas kontrol nilai rata-ratanya sebesar 5,26 dengan standard deviasi 1,243. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata pretest kedua kelompok hampir sama. Berikut ini homogenitas dari data kedua kelompok untuk menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai varian yang sama sehingga kedua kelompok dinyatakan setara. Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data Pretest Levene Statistic Df1 df2 Sig..869 1 54.355 Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.4 diatas maka didapatkan data kedua kelompok homogen karena nila signifikansi = 0,355 lebih besar dari 0,05 (0,355 > 0,05). 2. Deskripsi Posttest Deskripsi data posttest dilakukan untuk kedua kelompok baik itu pada kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan umpan balik dan kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran tanpa umpan balik. Posttest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa yang berkenaan dengan bahan pelajaran yeng telah diberikan dan untuk mengukur hasil belajar siswa. Hasil data posttest ditunjukkan pada Tabel 4.5

32 Tabel 4.5 Analisis Deskripsi Data Posttest hasil belajar matematika kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean kelas eksperimen kelas kontrol 28 7.0238.75320.14234 28 5.3095.64104.12115 Berdasarkan pada Tabel 4.5 diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 7,02 serta standard deviasi 0,753. Pada kelas kontrol nilai rata-ratanya sebesar 5,30 dengan standard deviasi 0,641. Disimpulkan hasil belajar matematika kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan umpan balik lebih tinggi dari pada kelas yang diajar tanpa umpan balik. D. Analisis Hasil Penelitian Analisis tahap akhir dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan hasil posttest pada kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan pemberian umpan balik dari guru dan kelompok kontrol tanpa umpan balik dari guru. Sebelum dilakukan uji beda rata-rata untuk uji posttest pada kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan umpan balik dan kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran tanpa umpan balik, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Jika data mempunyai sebaran normal maka data tersebut berarti mempunyai kecenderungan dibagian tengah dari grafik normal dan tidak condong ke kiri ataupun ke kanan. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05, sedangkan data dikatakan berdistribusi tidak normal jika nilai signifikan Kolmogorov- Smirnov < 0,05. Hasil olah data uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Posttest hasil belajar matematika Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk kelompok Statistic Df Sig. Statistic df Sig. kelas eksperimen.191 28.010.926 28.048 kelas kontrol.185 28.015.937 28.093

33 Berdasarkan pada Tabel 4.6 dapat dilihat sig p = 0,010 untuk kelas eksperimen, sehingga p < 0,05 dan untuk kelas kontrol sig p = 0,015, sehingga p < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. 2. Uji beda rata-rata Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa diantara dua kelompok perlakuan, yaitu kelompok eksperimen dengan pemberian umpan balik dari guru dan kelompok kontrol tanpa umpan balik dari guru. Pengujian beda rata-rata dengan menggunakan uji banding non parametrik yaitu uji Mann-Whitney U dikarenakan datanya tidak normal. Pengujian beda rata-rata dengan menggunakan uji Mann-Whitney U, jika nilai probabilitas (p) > 0,05 atau nilai z hitung < z tabel (1,96) maka tidak ada perbedaan hasil belajar siswa diantara dua kelompok, sedangkan jika nilai probabilitas (p) < 0,05 atau nilai z hitung > z tabel (1,96) maka ada perbedaan hasil belajar siswa diantara dua kelompok. Hasil analisis uji Mann-Whitney U dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Uji Beda Rata-rata hasil belajar matematika Mann-Whitney U 31.000 Wilcoxon W 437.000 Z -5.947 Asymp. Sig. (2-tailed).000 Berdasarkan Tabel 4.7, uji beda rata-rata dengan menggunakan uji Mann-Whitney U diperoleh nilai z hitung 5,947 > z tabel (1,96) atau nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,000 < 0,05, maka ada perbedaan hasil belajar siswa diantara dua kelompok. Hal ini menunjukkan kedua kelompok antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adanya perbedaan yang signifikan. Dapat disimpulkan terdapat perbedaan posttest kelas yang diajar dengan umpan balik dan kelas yang diajar tanpa umpan balik. Pada analisis diskripsi diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 7,02 dan pada kelas kontrol nilai rata-ratanya sebesar 5,30 sehingga diperoleh nilai beda ratarata sebesar 1,72.

34 E. Pembahasan Hasil Penelitian Sebelum penelitian dilakukan uji pretest pada kedua kelompok. Instrumen pretest yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya kemudian diujikan pada subjek penelitian yaitu siswa kelas VIIB dan VIID SMP Negeri 7 Salatiga dengan tujuan untuk mengukur homogenitas kemampuan awal siswa. Berdasarkan analisis deskripsi dengan menggunakan SPSS, rata-rata hasil pretest pada kedua kelas hampir sama. Siswa kelas VIIB sebagai kelompok eksperimen memperoleh rata-rata sebesar 5,05 dan siswa kelas VIID sebagai kelompok kontrol memperoleh rata-rata sebesar 5,26 sehingga disimpulkan kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang hampir sama. Hasil uji homogenitas pretest pada kedua kelompok juga menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai varian yang sama sehingga kedua kelompok dinyatakan setara terbukti dari nilai signifikansi = 0,355 lebih besar dari 0,05 (0,355 > 0,05). Karena hasil nilai pretes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan setara sebelum diberikan perlakuan sehingga penelitian dapat dilanjutkan pada kedua kelompok. Penelitian dilanjutkan pada kedua kelompok baik kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan cara mengajar. Kegiatan belajar mengajar dilakukan tiga kali pertemuan pada kedua kelompok. Materi yang dibahas pada kedua kelompok adalah sifat-sifat bangun datar segiempat. Kegiatan belajar mengajar pada kelompok eksperimen dengan menggunakan pembelajaran dengan umpan balik, sedangkan pada kelompok kontrol tanpa umpan balik. Umpan balik dari guru diberikan segera setelah tugas kuis selesai dikerjakan dengan cara memberikan informasi dalam bentuk memberikan penjelasan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan kuis yang diberikan setelah akhir pembelajaran. Umpan balik guru diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya memberikan penjelasan secara tertulis, memantapkan jawaban siswa yang kurang pasti, atau mengarahkan pendapat siswa saat siswa sedang mengerjakan tugasnya. Pemberian umpan balik ini dilakukan pada kelas eksperimen. Setelah penelitian selesai dilakukan pada kedua kelompok selanjutnya instrumen posttest yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya diujikan pada kedua kelompok. Tujuan posttest tersebut untuk mengetahui kemampuan siswa yang berkenaan dengan bahan pelajaran yeng telah diberikan dan untuk mengukur hasil belajar kedua kelompok. Berdasarkan analisis deskripsi posttest diperoleh nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 7,02 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 5,30. Sehingga dapat disimpulkan nilai hasil belajar matematika kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan umpan balik lebih tinggi dari pada kelas yang diajar tanpa umpan balik. Uji beda rata-rata kedua kelompok dilakukan dengan menggunakan uji non parametrik yaitu uji Mann-Whitney U dikarenakan data penelitian tidak normal. Hasil uji Mann-Whitney U diperoleh nilai z hitung 5,947 > z tabel (1,96) atau

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,000 < 0,05 maka ada perbedaan hasil belajar siswa diantara dua kelompok. Jadi ada perbedaan posttest kelas yang diajar dengan umpan balik dan kelas yang diajar tanpa umpan balik. Hasil uji posttest kedua kelompok antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Nilai posttest matematika kelas yang diajar dengan umpan balik yang diberikan segera setelah tugas kuis mencapai hasil belajar yang lebih tinggi dari pada kelas yang diajar tanpa umpan balik. Penelitian ini sejalan dengan temuan Takdir Haling (2012) bahwa hasil belajar siswa kelas III SLTP Negeri1 Segeri Kabupaten Pangkep yang diajar tanpa umpan balik yang disertakan pada tugas terstruktur berada dalam kategori rendah dengan skor rata-rata 5,15 dari skor ideal 0-10 dan standar deviasi 0,9737. Hasil belajar siswa kelas III SLTP Negeri 1 Segeri Kabupaten Pangkep yang diajar dengan umpak balik yang disertakan pada tugas terstruktur berada dalam kategori sedang dengan skor rata-rata 6,48 dari skor ideal 0-10 dan standar deviasi 1,3892 dandapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan umpan balik yang disertakan pada tugas terstruktur secara signifikan lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang diajar tanpa umpan balik. Temuan riset belakangan ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan pemberian umpan balik tes formatif segera lebih tinggi hasil belajarnya daripada yang diberi umpan balik tes formatif tertunda (Adams and Goetz, 1973). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kulhavy dan Ardreson (dalam Silverius, 1972) yang mengemukakan bahwa pemberian umpan balik yang ditunda yang diberikan paling cepat dua hari setelah tes lebih efektif dari pada pemberian umpan balik segera. Suprapto (2009) juga mengungkapkan ada perbedaan prestasi membaca belajar bahasa inggris yang signifikan antara siswa yang diajar dengan umpan balik tunda yang diberikan paling cepat dua hari setelah tes dan segera. Pemberian umpan balik tunda memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan umpan balik segera. 35