LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml. Agar 20 g.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Subkultur Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut dalam Mendegradasi Glifosat

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. sampai Maret Pengambilan sampel tanah rizosfer Zea mays di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

MATERI DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

Gambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada Permukaan Secara Langsung

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di

1 atm selama 15 menit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

LAMPIRAN. Ekstraksi dengan 25 ml etil asetat digojog 10 menit dalam corong pemisah. Etil asetat dipisahkan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media Bushnell-Haas, Larutan Standar Mc. Farland, Larutan Orsinol

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

Pengambilan sampel tanah yang terkontaminasi minyak burni diambil dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2014 Mei 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Lampung.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media Bushnell-Haas,Larutan Standar Mc -Farland

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Koloni bakteri endofit

II. METODELOGI PENELITIAN

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Pembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri. Isolasi DNA kromosom bakteri. Kloning DNA

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

Pertanian UMY untuk tahap pembuatan tepung mocaf dan Laboratorium. Biokimia Farmasi UMY untuk uji karateristik tepung mocaf meliputi Analisis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Transkripsi:

29 LAMPIRAN Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: K 2 HPO 4 0,7 g KH 2 HPO 4 0,3 g M g SO 4. 7H 2 O 0,5 g FeSO 4.7H 2 O 0,01 g ZnSO 4 0,001 g MnCl 2 0,001 g Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml Agar 20 g ph 6,8 Cara pembuatan: Semua bahan dicampur dan ditambahkan akuades sampai volumenya menjadi satu liter. Diatur ph sampai 6,8 dengan penambahan NaOH 0,1 N. Setelah dicapai ph yang diinginkan, medium disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121º C dengan tekanan 2 bar selama 15 menit.

30 Lampiran 2. Komposisi Media Cair Molase Tripton dan Cara Pembuatannya Bahan: Molase 12 g Tripton 1,8 g Mineral (Larutan garam) 10 ml Akuades 600ml Cara pembuatan: Semua bahan dicampur kemudian ditambakan akuades setelah itu media disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121ºC dengan tekanan 2 bar selama 15 menit.

31 Lampiran 3. Perbanyakan dan Pembuatan Suspensi Bacillus sp.bk17 Biakan Bakteri Dikultur dalam media MGMK selama 2 hari pada suhu 37 º C Diambil hasil subkultur menggunakan jarum ose Dimasukkan subkultur kedalam tabung yang berisi 10 ml akuades steril Dihomogenkan. Disamakan kekeruhannya dengan larutan standart Mac Farland 10 8 cfu/ml

32 Lampiran 4. Pertumbuhan dan Sporulasi Bacillus sp. BK17 Biakan Bakteri Ditumbuhkan subkultur dalam media cair molase + tripton dengan suhu 28ºC kemudian dishaker dengan kecepatan 100 rpm selama 3 hari (Belum dipublikasi: Rachmi, 2014) Dilakukan sporulasi dengan shock temperature yaitu 70ºC selama 60 menit (Belum dipublikasi Annisa, 2014) Diukur kepadatan sel dan spora dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 600 nm dan 660 nm

33 Lampiran 5. Pemanenan Spora Bacillus sp. BK17 Inokulum bakteri penghasil spora Disentrifugasi pada 3000 rpm selama 20 menit Dicuci endapan biomassa sebanyak tiga kali secara serial dengan larutan Phosphate Buffer Saline (PBS) Disentrifugasi 3000 rpm selama 20 menit, lalu supernatan dibuang Dicuci kembali endapan biomassa dengan PBS sebanyak 3 kali Diresuspensikan kembali dengan kekeruhannya yang sama dengan standart Mac Farland10 8 cfu/ml Dimasukkan kedalam bahan pembawa

34 Lampiran 6. Pencampuran Spora Bacillus sp. BK17 pada Berbagai Bahan Pembawa Suspensi spora Disebarkan secara merata dengan perbandingan 10 ml suspensi spora (standart Mac Farland 10 8 cfu/ml) untuk setiap 50 g bahan pembawa: talek, tapioka, kitosan dan tepung jagung Ditambahkan unsur mikro seperti Fe, Mg, Mn, Zn pada konsentrasi 5 ppm, kitin 0,5% dan yeast ekstrak 1% Dikeringanginkan dengan menyebarkan bahan pembawa di dalam loyang yang dilapisi alumunium foil. Proses ini dilakukan secara aseptisdi dalam laminar air flow dengan suhu 28ºC. Dibolak-balik dengan menggunakan spatula untuk memastikan bahwa keseluruhannya tercampur secara baik Dilakukan pengeringan didalam oven dengan menggunakan suhu 60 0 C selama ± 21 jam, sehingga kadar air campuran suspensi spora dan bahan pembawa mencapai ± 12% Disimpan bahan pembawa di dalam botol film yang dilapisi lakban hitam. Pada suhu ruang ditambahkan silica gel dalam kemasan yang telah dilapisi kertas saring agar terjaga kelembamannya.

35 Lampiran 7. Asai Viabilitas Bacillus sp. BK17 Pada Berbagai Bahan Pembawa Suspensi bakteri + Bahan Pembawa Disimpan campuran suspensi bakteri + bahan pembawa selama 1 bulan pada suhu kamar dan 4 0 C Ditumbuhkan dan diihitung jumlah koloni dengan menggunakan metode TPC (Total Plate Count) pada media PCA (Plate Count Agar) setiap minggu ke-0,1,2,3 dan 4 dengan masa inkubasi 36-48 jam.

36 Lampiran 8. Pewarnaan dan Pengamatan SporaBacillus sp. BK17 Inokulum bakteri Dioleskan pada kaca obyek yang telah dibersihkan dengan alkohol 70%, diberi 1-2 tetes akuades, disebarkan secara merata membentuk bujur sangkar Ditutup dengan kertas saring.teteskan 1-2 tetes malachite green selama 1 menit. Diletakkan preparat sediaan diatas water bath selama 5 menit Diangkat pelan-pelan kertas saring, kemudian preparat sediaan dibilas dengan akuades dan dikeringkan. Diberi safranin selama 30 detik- 60 detik. Dibilas preparat sediaan dengan akuades, lalu dikeringkan Pengamatan dan pengambilan gambar bakteri dilakukan dengan menggunakan mikroskop perbesaran 1000x

37 Lampiran 9. Gambar Dokumentasi Penelitian Gambar 9.1 Endapan biomassa Bacillus sp. BK17 Gambar 9.2 Moisture Balance Talek Tapioka Kitosan T. Jagung Gambar 9.3 Beberapa jenis bahan pembawa Talek Tapioka Kitosan T. Jagung Gambar 9.4 Tempat penyimpanan bahan pembawa