BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 200gr dan 3 biji telur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

Resep Kastengel Bawang Merah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Keripik daun bayam adalah keripik yang terbuat dari sayur daun bayam, tepung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

Resep kue lapis lengkap

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

III. METODE PENELITIAN

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan penilaian organoleptik puding dilakukan dalam salah satu

Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2012

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd.

Resep Kue. Resep kue nastar

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN ROTI KLAPPERTAART

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 Januari 2013.

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

BAB III METODE PELAKSANAAN. Menengah (UKM teratai) Kelurahan Padebuolo, Kec. Kota Timur Kota

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MATA KULIAH KUE NUSANTARA II

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

BAB III METODE PELAKSAANAN

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar : 14. Pie Ubi Jalar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sagu terdiri dari dua jenis, yaitu Metroxylon sagus Rooth yang berduri, dan M.

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November Mei 2016

SKK Masakan Khas Lokal. SKK Makanan Ringan Khas Lokal. LAMPIRAN Tanda Kecakapan Khusus (SKK)

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

Lampiran 1. Skema Pembuatan Tepung Ikan Nila menurut Dwiyitno (1995), yang dimodifikasi

METODE. Bahan dan Alat

Teknologi Pengolahan PRODUK HORTIKULTURA SPESIFIK KALIMANTAN SELATAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. malam). Contohnya kue kaktus.jadi, makanan ringan adalah aneka makanan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan yaitu, wajan, kompor, pisau, pengaduk, gilingan daging dan siler.

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata

Kumpulan Resep Sup ( Baru )

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

Buat kue penuh kelezatan butter dengan

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

Oatmeal Cheese Cookies

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu

Modul. Modul 20 BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

BAB III METODE PELAKSANAAN

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BIKA SINGKONG Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Kelompok G

: Pemalang, 5 Mei 1993

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih

Proses pengolahan dodol susu terbagi atas pengadaan bahan, persiapan bahan, pernasakan, pendinginan, pengirisan, pembungkusan, dan pengepakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

DEMO MASAK DIES NATALIS KE-35 UNIKA SOEGIJAPRANATA 2017

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga harus sehat dan variatif. Seiring

Pembuatan Sosis Ikan

Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

BAB III METODE PENELITIAN

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

METODOLOGI PENELITIAN

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

BAB III METODE PENELITIAN

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pengolahan kue bangke 4.1.1 Pencampuran adonan Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 00gr dan 3 biji telur dicampur sampai terbentuk krim homogen, kemudian dimasukkan vanili, amoniak, soda, pewarna dan pasta coklat dikocok hingga tercampur rata. Gula sebagian, metega dan minyak didihkan. Setelah mendidih kemudian dituangkan ke dalam adonan yang telah dibuat tadi sambil diaduk rata. Tepung yang sudah disangrai diambil sebagian untuk dicampurkan dalam adonan. Apabia adonan sudah mengental, kacang kenari yang telah di iris kecil- kecil dicampur sekalian dalam adonan, setelah tercampur kemudian di tutup dalam wadah selama semalam. Proses pencampuran adonan terlihat pada Gambar 1. Gambar 1. Proses Pencampuran Adonan. 16

4.1. Pencetakan Adonan yang telah dingin dicetak dalam cetakan dengan cara diambil sebagian kue, lalu ditaburi tepung sesuai kebutuhan diusahakan tidak keras. Cara pencetakan terlebih dahulu kacang dimasukkan dalam cetakan kemudian sedikit demi sedikit adonan dimasukkan lalu ditekan dengan kedua ibu jari tangan. Cetakan yang terisi kue dipukulkan ke meja agar kue terlepas dari cetakan. Kue yang telah dicetak diletakkan didalam wadah pemanggangan dan siap dimasak/panggang. Kegiatan pencetakan adonan dapat dilihat pada Gambar. Gambar. Proses Pencetakan 4.1.3 Pemasakan/pemanggangan Proses pemasakan/pemanggangan ada dua kali yaitu dengan menggunakan alat panggang tradisional (anglo) dan yang kedua yaitu oven. Langkah awal yang dilakukan pada saat pemanggangan kue adalah terlebih dahulu anglo diletakkan diatas tungku dan ditutup dengan selembar seng. Anglo dipanaskan dengan menggunakan api dari sabut kelapa setetelah panas kue kue yang telah diletak didalam wadah pemanggangan 17

dimasukkan kedalam anglo. Cara panggangang menggunakan anglo seng yang digunakan sebagai penutup diletakkan api hal ini bertujuan agar kue yang dipanggang bisa mendapatakan panas dari atas dan dapat mengembang dengan baik. Apabila permukaan kue sudah terlihat pecah pecah maka kue diangkat dan didinginkan untuk dilanjutkan dengan pemanggangan yang kedua. Pada proses pemanggangan yang kedua dengan menggunakan oven langkah awal yang dilakukan adalah oven dipanaskan dengan api kompor. Kue kue yang telah dingin disusun kembali dalam wadah pemanggangan untuk dilakukan pemanggangan yang kedua. Apabila oven sudah panas kue dimasukkan kedalam oven. Jika kuenya sudah matang dan renyah pertanda kue sudah masak. kue diangkat dan didingikan setelah dingin dimasukkan dalam wadah yang tertutup. Alat alat yang digunakan pada proses pemasakan/pemanggangan terlihat pada Gambar 3. Anglo Gambar. 4 oven 18

4.1.4 Pengemasan Kue bangket yang telah masak dikemas dalam kemasan mika. Kue bangket yang dihasilkan memiliki rasa, kerenyahan dan warna yang berbeda dengan hasil olahan L.K.P Suka Maju dan yang dibeli dipasar sentral. Hasil produk kue bangket di L.K.P Suka Maju dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4. Hasil prodak kue bangket di L.K.P Suka Maju 4. Uji Organoleptik Uji organoleptik ini dilakukan sebagai salah satu parameter penting dalam produk pangan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh penerimaan panelis terhadap produk yang dihasilkan (Kasim, 008). 4..1 Uji Hedonik Terhadap Warna Kue Bangket Warna adalah indikator pertama yang langsung diamati oleh konsumen karena warna merupakan faktor kenampakan yang langsung dilihat oleh indera penglihatan. Dilihat dari segi warna kue bangket hasil olahan peneliti lebih berwarna coklat, hal ini dikarenakan dalam proses pembuatan kue pasta coklat dan pewarna coklat yang 19

Tingkat Kesukaan (warna) digunakan dalam 1 kg tepung sagu masing- masing 50 gram sehingga menghasilkan warna kue bangket coklat dan menarik. Uji organoleptik panelis lebih menyukai warna kue bangket C dari pada yang lain. 4.5 4 3.5 3.5 1.5 1 0.5 0 3.9.3 1.8 A B C Perlakuan A = kue bangket tanpa penambahan kacang kenari dan kacang tanah B = kue bangket penambahan kacang tanah C = kue bangket dengan penambahab kacang tanah dan kacang kenari Gambar 5. Uji hedonik terhadap warna kue banket Melihat nilai rata rata tingkat kesukaan panelis terhadap warna, perlakuan C yakni kue bangket dengan penambahan kacang tanah dan kacang kenari memiliki nilai yang paling tinggi dengan skor nilai rata- rata 3,9 dari kedua perlakuan lainya yakni perlakuan A dan B, dengan demikian dapat dikatakan bahwa warna kue C lebih disukai dibandingkan kedua perlakuan lainya. Warna dari kue bangket perlakuan C memiliki warna coklat baik sebagai ciri khas dari warna kue bangket, hal ini disebabkan pada penggunakan pasta coklat dan pewarna coklat sesuai takaran. Pemasakan maksimal terhadap kue bangket. 0

tingkat kesukaan (kerenyahan) 4.. Kerenyahan 5 4 4. 3 1 1.7.4 0 A B C Perlakuan A = kue bangket tanpa penambahan kacang kenari dan kacang tanah B = kue bangket penambahan kacang tanah C = kue bangket dengan penambahab kacang tanah dan kacang kenari Gambar 6. Uji hedonik terhadap kerenyahan terhadap kue bangket semua orang menginginkan kue yang renyah untuk dikonsumsi. Hasil uji organoleptik didapatkan kue bangket perlakuan C yakni kue bangket dengan penambahan kacang tanah dan kacang kenari ternyata menempati nilai tertinggi dengan skor nilai rata-rata 4,. Secara umum dapatlah dikatakan bahwa panelis lebih menyukai kue bangket dengan perlakuan C dari pada perlakuan A dan B. Hal ini dikeranakan pada pencampuran adonan dalam 1 kg tepung sagu dicampur dengan ½ kg tepung tapioka dan 00gr kacang kenari pada proses pemasakan/pemanggangan kue bangket masak maksimal. Penambahan kacang kenari dapat meningkatakan kerenyahan kue bangket. Hal itu di sebabkan kandungan lemak yang terdapat pada kacang sanggat banyak sehingga mengakibatkan kue bangket menjadi lebih renyah. 1

tingkat kesukaan (rasa) 4..3 Rasa 4.5 4 3.5 3.5 1.5 1 0.5 0 3.96 1.7 A B C Perlakuan A = kue bangket tanpa penambahan kacang kenari dan kacang tanah B = kue bangket penambahan kacang tanah C = kue bangket dengan penambahab kacang tanah dan kacang kenari Gambar 7 uji hedonik terhadap rasa kue bangket. Dilihat dari segi rasa kue bangket C dengan penambahan kacang kenari memiliki nilai rata rata yang paling tinggi dengan skor nilai rata-rata 3,96 artinya perlakuan ini lebih disukai dibandingkan dengan rasa kue perlakuan A yakni kue tanpa penambahan kacang kenari dan kacang tanah dan kue perlakuan B yakni kue bangket dengan penambahan kacang tanah. Hal ini di karena dalam proses pembuatan adonan di tambahkan kacang kenari sebanyak 00gr sehingga rasa dari kue bangket memiliki rasa yang lebih enak, dibanding pada perlakuan A dan B yang tidak menggunakan kacang kenari. Kacang kacangan selain sebagai pemberi bentuk dalam kue juga berfungsi sebagai penambah rasa enak dan renyah pada kue bangket.