Aspek Keadilan Sosial Dalam Perencanaan Pembangunan Kota Dr. Ir. Jo Santoso

dokumen-dokumen yang mirip
KOTA HIJAU PROGRAM PENGEMBANGAN (P2KH)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KONSEP DASAR PKN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Penyediaan Prasarana

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

MATAKULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) PERMASALAHAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR 3

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

PENGEMBANGAN SNI DALAM MENDUKUNG SMART CITY DI INDONESIA. Makassar, 24 Oktober 2017 Badan Standardisasi Nasional

INDONESIA MOST LIVEABLE CITY INDEX 2011

Inovasi Teknologi untuk Mewujudkan Ketahanan & Kedaulatan Pangan

Most Livable City Index, Tantangan Menuju Kota Layak Huni

Scientific News Magazine Edisi September 2016

PENYUNTING : Ir. Bernardus Djonoputro Ir. Irwan Prasetyo, PhD Ir. Teti Armiati Argo, PhD Ir. Djoko Muljanto Dhani Muttaqin, ST

Menuju Smart Government

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN TANGERANG

Pembangunan Kota Berkelanjutan

PENGERTIAN GREEN CITY

Kota Ramah HAM dalam Perspektif Keadilan Lingkungan Budi Widianarko

LECTURE 3 LINGKUNGAN TEKNOLOGI. 1. Lingkungan dan Lingkungan Teknologi. 2. Aktor dalam Lingkungan Teknologi. 3. Perubahan Lingkungan Teknologi

Kota Ideal Konteks Pengembangan Kota Berkelanjutan

Strategi Pengembangan Manajemen Sistem Informasi Publik

2. Tata Ruang adalah wujud struktur dan pola pemanfaatan ruang baik yang direncanakan maupun tidak (Kamus Tata Ruang, Ditjen Cipta Karya, 1997).

Konsep Penataan Kota berbasis Berkelanjutan: Belajar di Eropa WIDIASTUTI

BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan menjelaskan kerangka awal dan tahapan pelaporan pelaksanaan penelitian untuk memberikan gambaran mengenai apa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa didukung adanya kegiatan kegiatan yang. indonesia tidaklah mudah, harus ada sinergi antara pemerintah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PERAN PENGEMBANG PERUMAHAN DALAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI PERUMAHAN KEMANG PRATAMA KOTA BEKASI TESIS

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

LOKASI KOTA PALEMBANG

TAWARAN BANTUAN KAJIAN PERUBAHAN IKLIM

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses 26 februari 2016, Pukul WIB.

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN

Panduan Pameran. Water, Sanitation and Cities (WSC) 2015 Forum and Exhibition Jakarta, Mei 2015

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

Indonesia Livable City Index 2014

RINGKASAN ANALISIS PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDUNG

Membangun Generasi Sehat dan Cerdas

Analisis Ketersediaan Dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Pada Kawasan Pusat Pelayanan Kota (Studi Kasus Kecamatan Palu Timur, Kota Palu)

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERENCANAAN KOTA Studi kasus kota New York, London dan Tokyo (Global Cities)

SEATTI dan Open Data

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KOTA YOGYAKARTA. Sebelum di bentuknya Badan Lingkungan Hidup, Instansi ini pernah

Rapat Persiapan Peringatan Hari Habitat Dunia 2013

BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Agenda Baru tentang Pengembangan Permukiman dan Penanganan Kumuh Perkotaan

Layanan TIK dan Pembangunan Smart City

ramah HAM? Era desentralisasi. Kuasa dan inisiatif Daerah membesar. Pemerintah Kota/Daerah lebih dekat dengan warganya tinimbang pemerintah Pusat

Area : Luas wilayah 400,61 km² Administrative : Divided into 16 Distric and 103 sub distric Population : Total ± ,1 person (Source: Data

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENYEDIAAN FASILITAS PADA BANGUNAN UMUM DAN LINGKUNGAN BAGI DIFABEL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

REMOTE SENSING AND GIS DATA FOR URBAN PLANNING

H., 2014 PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Disampaikan dalam Kuliah S2 KMPK-IKM UGM Hukum, Etika dan Regulasi Kesehatan Masyarakat. Oleh : Dinarjati Eka Puspitasari, S.H., M.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN DESA MELALUI UNDANG-UNDANG DESA Oleh : Mardisontori, LLM *

PERUBAHAN SOSIAL (KPM 330)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

KARAKTERISTIK SOSIAL-EKONOMI NELAYAN PADA KAWASAN WISATA PANTAI SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

OVERVIEW ECOTOWN KOTA BANDUNG. Bandung, 9 Desember 2011

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ISU-ISU PEMBANGUNAN 10/13/2010 1

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

TUGAS AKHIR TINGKAT KESESUAIAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI DENGAN STANDAR PERMUKIMAN LAYAK HUNI

Profil Puspiptek. Gambar 1.1 Foto Puspiptek Dari Udara

AKTIVITAS PENGETAHUAN HIJAU DAN PROYEK KEMAKMURAN HIJAU MCA-INDONESIA

P E M B A N G U N A N B E R K E L A N J U T A N

Implementasi Kebijakan dan Regulasi Dalam Kesehatan Lingkungan

PERANAN USDRP DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERKOTAAN

DESAIN PERMUKIMAN DAN KOTA

Makalah Kunci. Peningkatan Kesetaraan Pembangunan Antara Kawasan Perdesaan dan Perkotaan Melalui Pembangunan Kota-Kota Sekunder.

Oswar Mungkasa (Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup)

ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN. Oleh: YUSUF HILMI ADISENDJAJA Jurusan Pendidikan Biologi-FPMIPA-UPI PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 3 Kata Pengantar... 6

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tingkat Kebutuhan Hunian dan Kepadatan Penduduk Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah. didalamnya menetapkan kebijakan tentang desa dimana penyelenggaraan

Perencanaan Publik: Pembangunan dan Tataruang

Riset untuk Kemandirian Pangan yang Berkelanjutan. FK UNLAM, Banjarmasin, 4 November 2012

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PENINGKATAN KOMPETENSI SDM BIDANG PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI MEA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Manajemen Program Kesehatan Berbasis Kebutuhan Lokal. *) Bahan untuk manajemen program pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda pada proses perencanaan strategis. itu dilakukan (Bryson and Roering 1988; Elbanna 2007; Hassan et al).

ARTIKEL 11 KEGIATAN WORKSHOP PENINGKATAN

INDUSTRIAL INTELLIGENCE 2017

KEBERLANJUTAN. Dr. Ir. Bianpoen

Transkripsi:

Aspek Keadilan Sosial Dalam Perencanaan Pembangunan Kota Dr. Ir. Jo Santoso BPJT PUPR IAP, 6 7 Oktober 2016 (tentative) RANGKAIAN ACARA WORKSHOP CPD AHLI PERENCANAAN KOTA KOMPETENSI PERENCANAAN KOTA DAN JASA KONSTRUKSI

1. 2. Basic Questions before start talking about City Planning Understanding the city 3. Tujuan dari Perencanaan kota: Perencanaan Perkembangan Kota Berkeadilan / Memprioritaskan Aspek sosial 4. Metode yang digunakan adalah melihat kota sebagai sebuah sistem metabolisme 5.

Pertanyaan Fundamental Sebelum mulai bicara tentang Perencanaan Kota harus dijawab pertanyaan-pertanyaan sbb: Apakah kita mempunyai pengertian yangsama what is a city? Apakah kita mempunyai tujuan yang sama dalam merencanakan pengembangan sebuah kota? Apakah kita menggunakan metode yang sama dalam mencoba menjadikan kota tersebut sesuai dengan tujuan kita?

What is a City Understanding the city City is a Human Settlement City is a socio-ecological entity. City is a community consist of different peoples coming together to upgrade the quality of life base on human coexistence. (City Citizen Civic). City is the Center of Government Institutions. City is a growth Machiene, City is Location for Investment. City is the capital of a country, cultural center of a nation, etc. City is the center of Development of Science and Technology.

City is a Human Settlement City is a socioecological entity. Kota sebagai sistem peradaban

City as a Human Habitat Pembentukan through transformation part of the nature to human habitat Man Nature

City as a Human Habitat To integrate part of the nature to living environment and to exclude the wild nature outside Man 2. Nature

City Citizen Civic: Kota Sebagai Pusat Pengembangan Peradaban Kota Sebagai Tujuan Bersama memajukan peradaban

The City as a Product of Civilization. CITY CITIZEN CIVIC

City sebagai a Place of City is a growth Machiene, City is Location for Investment. City is the capital of a country, cultural center of a nation, etc. City is the center of Development of Science and Technology. Kota termasuk penduduknya Sebagai Obyek, sebagai instrumen untuk Pembangunan ekonomi, atau tujuan-tujuan parsial lainnya: Kota Tekno, Science City, Smart City, Green City, dst.

City is the Center of Government Institutions Planning as a Public Domain Pusat Kekuasaan sebuah resim Pusat Kepemerintahan sebuah negara Perencanaan Kota dipusatkan pada peran pemerintah sebagai institusi yang mewakili kepentingan publik. Pengertian ini saya sebut Sebagai American Model of Planing. Perencanaan kota berdasarkan konsep ini mempunyai kualitas sebaik kualitas pemerintahan itu sendiri. Pengertiannya berangkat dari hak prerogatif pemerintah untuk mengatur kota sesuai dengan mandat yang diterima. Masalahnya terletak dibatasan2nya sampai dimana hak-hak lain seperti hak individu, hak komunal, hak2 tradisional, warisan sejarah, perlindungan lingkungan, dst. Merupakan rambu-rambu yang tidak bisa dilanggar begitu saja.

Perencanaan Perkembangan Kota Berkeadilan Pengertian sosial disini tidak mengacu pada koreksi dari dampak sistem pembangunan terhadap mereka yang termasuk kelompok kurang mampu. Dampak dari negatif menjadikan kota sebagai obyek. ATAU Mengusahakan terjadinya keadilan dalam distribusi sumberdaya perkotaan, dalam memfasilitasi semua golongan menjalankan kegiatan produksi maupun dalam mendistribusi hasil kegiatan produksi tersebut. (Keadilan sebagai Prinsip Kehidupan Bersama)

Kota Sebagai Sebuah Sistem Metabolisme Metode yang digunakan adalah melihat kota sebagai sebuah sistem metabolisme Menjamin sumberdaya yang masuk terdistribusi secara adil Menjamin bahwa semua kelompok masyarakat mendapatkan fasilitas urban yang diperlukan dalam melakukan aktifitas produksi termasuk sumberdaya manusia dengan kualitas yang diperlukan Menjamin bahwa distribusi hasil produksi/nilai tambah yang diciptakan tidak menguntungkan pihak tertentu saja Menjamin dampak dari kegiatan urban ditanggulangi secara berkeadilan dan tidak hanya dibebankan pada kelompok tertentu.

CITY AS AN URBAN METABOLISM SYSTEM PRODUK SUMBER DAYA ALAM Urban activities LIMBAH Keadilan harus diterapkan pada setiap subsistem

KOTA YANG BERKEADILAN PADA MODEL KOTA SEBAGAI SEBUAH SISTEM METABOLISM SUMBER DAYA ALAM SISTEM KEGIATAN URBAN KELUARAN TANAH AIR ENERSI BAHAN MAKANAN BAHAN BANGUNAN Dst. PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI SUMBER DAYA ALAM UNTUK KEGIATAN URBAN KEGITAN EKONOMI, KEGIATAN SOSIAL, KEGIATAN KUTURAL, TRANSPORTASI, Dst. PENYEDIAAN FASILITAS URBAN UNTUK KEGIATAN- KEGIATAN URBAN YANG DILAKUKAN OLEH BERBAGAI KELOMPOK PENYEDIAAN BARANG & JASA: PENYEDIAAN RUMAH PENYEDIAAN PELAYANAN URBAN (Kesehatan, Pendidikan, Rekreasi, dst.) ILMU&TEKNOLOGI Dst SAMPAH, AIR KOTOR, GAS BUANGAN, ENERSI (Panas), BAHAN BERACUN,dst. DISTRIBUSI DARI PRODUK HASIL KEGIATAN URBAN DAN DISTRIBUSI BEBAN LINGKUNGAN YANG DICIPTAKANNYA

Tujuan dari Perencanaan kota Tujuan dari Perencanaan kota yang demikian adalah menjamin bahwa setiap kelompok masyarakat dapat melaksanakan aktifitas mreka yang diperlukan untuk menjamin mereka mendapatkan kehidupan yang layak. Planning sebagai Kegiatan Kemitraan antara stakeholder : Penghuni kota Sebagai Subyek dan Tidak ada hak istimewa Pemerintah

CITY AS AN Extended Urban Metabolism System PRODUK SUM BER DAYA ALAM Urban Metabolism LIMBAH

Urbanisasi Globalisasi Climate Change SUMBER DAYA ALAM SISTEM KEGIATAN URBAN KELUARAN Tanah Air Enersi Bahan Makanan Bahan Bangunan Dst. Kegitan Ekonomi, Kegiatan Sosial, Kegiatan Kutural, TRANSPORTASI, Dst. Penyediaan Barang & Jasa: Penyediaan Rumah PENYEDIAAN PELAYANAN URBAN (Kesehatan, Pendidikan, Rekreasi, Dst.) Ilmu&teknologi, Dst SAMPAH, AIR KOTOR, GAS BUANGAN, ENERSI (Panas), BAHAN Beracun,dst.

Menuju Kota Yang Berkeadilan: Kota yang berkeadilan tidak bisa terwujud kalau pengertian kota itu sendiri tidak mengandung dimensi sosial. Definisi Kota adalah Lembaga Sosial mempunyai arti yang lebih mendalam dari menjelaskan fungsi kota sebagai penyedia fasilitas sosial dan kewajiban kota untuk mengatasi masalah sosial, dan melindungi kelompok sosial yang lemah seperti gender, lansia, anakanak maupun kaum diffable. Definisi kota sebagai lembaga sosial mempunyai arti bahwa penghuni kota yang terdiri dari berbagai kelompok sosial itu adalah merupakan stakeholder utama yang berdaulat terhadap kota mereka.

Undang-undang Mengenai Kota Menjelaskan kedaulatan atas kota berada di tangan penduduknya Menjelaskan Pengelolaan dan Pengembangan kota dilakukan atas dasar kemitraan yang setara antara semua stakeholder. Hak-hak pemerintah terbatas dalam melaksanakan pelaksanaan program pembangunan yang sudah disetujui secara politis dan anggaran sejauh itu tidak melanggar hak-hak dasar dari para stakeholder lain. Menjelaskan fungsi lembaga kota (sebagai lembaga negara pada tingkat kota) dan hubungannya dengan lembaga negara lainnya dan dengan kelompok masyarakat dan warga kota: Menjelaskan hak dan kewajiban warga kota sebagai individu maupun anggota dari kelompok sosial, dst.

Selesai.