Riset untuk Kemandirian Pangan yang Berkelanjutan. FK UNLAM, Banjarmasin, 4 November 2012

Transkripsi

1 Riset untuk Kemandirian Pangan yang Berkelanjutan FK UNLAM, Banjarmasin, 4 November 2012

2 NABATI Ternak Satwa Liar HEWANI Tanaman Tumbuhan Hutan Ikan Biota Perairan Air NON-HAYATI Bahan Tambahan Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

3 OBJECTIVES More food Higher quality Safer POPULATION GROWTH ECONOMIC DEVELOPMENT CONVERSION DEGRADATION HUMAN ACTIVITIES Less land Less water Climate changes CONSTRAINTS The Challenges

4 DIRECT CLIMATE CHANGE PRODUCTIVITY FOOD PRICE FOOD DEMAND INCREASE BURDEN ON LAND BIOFUEL ENERGY DEMAND INCREASE OIL PRICE CONVERSION OTHER DEMANDS FOR LAND RESIDENTIAL INFRASTRUCTURE INDUSTRIES POPULATION GROWTH 6.5 billion to 9 billion by 2050

5 Lahan Pertanian Indonesia SESUAI 100,7 juta hektar UNTUK PERTANIAN Belum 36% DIKELOLA Sudah 64% 34% Sesuai 54% Tidak Sesuai 46% DIKELOLA 64,1 juta hektar TOTAL 188,2 juta hektar

6 Penduduk Indonesia

7 Situasi Pangan Indonesia 2011 Komoditas Pangan Konsumsi (ton) Volume Impor (ton) Nilai Impor (ribu USD) Ratio Impor /Konsumsi (%) Beras Kedelai Gula Gandum Jagung

8 Riset Pangan BIO- MATERIAL TEKNO BUDIDAYA TEKNO KEMASAN SISTEM INFO & PEMASARAN GIZI saprotan pasar PEMULIAAN & TEKNO BENIH alsintan RANCANG-BANGUN ALSIN produksi distribusi konsumsi TEKNO PENGOLAHAN pasca panen TEKNO TRANSPORTASI TEKNO KEAMANAN PANGAN KULINER

9 Minat Peneliti

10 Pangan - Kesehatan pangan Food safety Functional food Nutrition kesehatan

11 Amanah Konstitusi Pemerintah memajukan iptek dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31 Ayat (5)

12 History is changed when we put into it the technology that counts: not only the famous spectacular technologies but also the low and ubiquitous ones D. Edgerton (2006)

13 What is not disseminated and used is not an innovation The World Bank (2010)

14 Sistem Inovasi SENSITIVITAS 1 INFORMASI KEBUTUHAN & PROBLEMA Perguruan Tinggi PENGEMBANG TEKNOLOGI RELEVANSI Fasilitator Intermediator Regulator KETERBUKAAN PENGGUNA TEKNOLOGI Petani KAPASITAS ADOPSI 2 PAKET TEKNOLOGI

15 Industri Pangan

16 kedaulatan kesejahteraan rakyat ketahanan Kemandirian

17 Boleh dari impor (policy brief FAO 2006) UU Pangan 2012 Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

18 UU Pangan 2012 Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.

19 UU Pangan 2012 Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.

20