PENGELOLAAN LEBAH HUTAN Kuntadi Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi POSISI LEBAH HUTAN DALAM KELUARGA LEBAH MADU FAMILY Apidae SUBFAMILY Apinae GENUS Apis SUBFAMILY Meliponinae GENUS Trigona, Mellipona, dll. SUBGENUS Micrapis Apis florea Apis andreniformis SUBGENUS Apis Apis cerana Apis koschevnikovi Apis nuluensis Apis nigrocinta Apis mellifera SUBGENUS Megapis Apis laboriosa Apis dorsata dorsata Apis dorsata binghami Apis dorsata berviligula 1
A. dorsata A. laboriosa A. dorsata binghami A. cerana A. koschevnikovi A. mellifera A. andreniformis A. florea Sub Genus Micrapis Sub Genus Apis Sub Genus Megapis 2
Peta sebaran lebah hutan (Sumber: Ruttner, 1988). POSISI LEBAH HUTAN PADA KEGIATAN PERLEBAHAN DI INDONESIA 25% 5% 70% Cerana Dorsata Mellifera 3
PERILAKU LEBAH HUTAN 1. Membangun sarang tunggal secara terbuka di bawah dahan 2. Pohon tempat membangun sarang Paling tinggi di antara pohon sekitarnya Dekat sumber air Permukaan kulit pohon bersih dan halus 3. Beragregasi dari puluhan hingga ratusan sarang 4. Bermigrasi POHON LEBAH HUTAN 4
Beberapa jenis pohon lebah hutan : Kempas (Kompassia exelsa) Beringin (Ficus sp.) Lumbuai (Metroxylon sp.) Siluang (Polythias hypolenca) Jangkang (Dellenia exinia) Mahang (Macaranga sp.) Rengas (Gluta rengas) Tempurau (Dipterocarpus gracilis) Menungau (Vatica umbronata) Menggeris (Kompassia ceramensis) Kapuk (Ceiba pentandra) Engkupak (Baccaurea racemosa) Dll. AGREGASI KOLONI LEBAH HUTAN 5
MIGRASI KOLONI Lebah hutan melakukan migrasi musiman untuk mendapatkan sumber pakan Fenomena migrasi berbeda antar daerah. Migrasi dapat mencapai jarak 100 200 km dengan melakukan beberapa persinggahan. Koloni singgah Panen madu hutan bersifat musiman KARAKTERISTIK SARANG Dimensi : Panjang : 1-1,5 m Lebar : 0,5 1 m Tebal : 3,5 cm (srg anakan) 15-20 cm (srg madu) Fungsi : Penyimpan makanan Pengeraman anakan 6
ARSITEKTUR SARANG brood polen madu Dapat menghasilkan 5-15 kg/sarang PEMUNGUTAN LEBAH HUTAN 7
PERMASALAHAN UTAMA : Kerusakan hutan Kebakaran Curah hujan ekstrim Penebangan pohon lebah hutan Alih fungsi hutan Di luar kendali petani Apa yang dapat dilakukan petani untuk meningkatkan produksi? 1. Selalu menjaga pohon lebah hutan dalam kondisi bersih dari sisa sarang agar siap dihuni koloni lebah pada musim kedatanganan berikutnya. 2. Pengembangan tempat sarang buatan di hutan sekunder dan kawasan hutan yang didominasi tumbuhan jenis perdu. 3. Penerapan panen kepala madu untuk meningkatkan frekuensi panen dan jumlah produksi per sarang 8
Di hutan sekunder dengan sumber pakan lebah yang melimpah, lebah hutan membangun sarang di dahan yang rendah Budi daya lebah hutan dengan memasang papan/batang kayu untuk memancing sarang lebah TEMPAT SARANG BUATAN Merupakan salah satu cara mendapatkan koloni lebah hutan Terdapat 3 tipe tempat sarang buatan : 1. Sunggau (khas daerah Bangka-Belitung) 2. Tikung (khas daerah Kapuas Hulu, Kalbar) 3. Tingku (khas daerah Poso, Sulteng) 9
1. Sunggau Karakteristik : Lokasi hutan sekunder lahan kering Sudut kemiringan sunggau 15 o -30 o Bahan kayu bulat ( Ø 10-20 cm) Asal bahan kayu medang, samak, geronggang, betor Diletakkan di antara dua tonggak atau cabang pohon Tinggi 1,5-3 m Ditempatkan diantara semak Dibuat menjelang musim bunga 2. Tikung Karakteristik : Lokasi hutan sekunder lahan pasang surut Sudut kemiringan tikung 25 o -40 o Bahan papan kayu tembesu (panjang 2-3m, lebar 20 cm, tebal 3-5 cm) Diletakkan di antara dua cabang pohon Tinggi > 1,5 m dari permukaan air Ditempatkan diantara semak Dibuat permanen jangka panjang 10
3. Tingku Karakteristik : Lokasi hutan sekunder lahan berbukit Sudut kemiringan tingku 30 o -60 o dari permukaan lereng Bahan papan (panjang 2-4m, lebar 10-25 cm, tebal 5-10 cm) atau kayu bulat (Ø 10-20 cm) Bahan kayu kondongio, ampuni, angsana, tembesu Diletakkan dengan penancapkan ke tanah (kedalaman 0,5-1 m) Tinggi ujung tingku 1-2 m Sisi tingku dirimbunkan dengan semak belukar Dibuat permanen jangka panjang PEMANENAN MADU Pemanenan pada sunggau, tikung dan tingku lebih mudah dilakukan (karena rendah) dan relatif aman Panen dapat dilakukan pada siang hari 11
CARA PEMANENAN Asap dihembus ke arah sarang untuk mengusir lebah Madu dipanen segera setelah lebah pergi meninggalkan sarangnya Masalah umum dalam pemanenan madu lebah hutan : Sarang madu dan anakan dipotong habis, menyebabkan regenerasi koloni terganggu Setelah panen, umumnya koloni lebah hijrah Panen madu hanya 1 kali untuk setiap koloni dalam setiap musim Kelestarian koloni terancam Produksi tidak optimal 12
PENYEMPURNAAN SISTIM PEMANEN MADU LEBAH HUTAN Seluruh sarang diambil Koloni hijrah Hanya satu kali panen Kelangsungan hidup koloni terancam Hanya diambil sarang madu Koloni tetap tinggal Bisa 2 3 kali panen Aman bagi kelangsungan hidup koloni Koloni hijrah setelah dipanen dengan mengambil seluruh sarang Koloni lebah kembali menempati sarangnya setelah panen sunat 13
Pemanenan madu lebah hutan Perbaikan Penanganan Pascapanen Perbaikan teknik ekstraksi madu Penurunan kadar air 14
PENANGANAN PASCA PANEN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MADU Sistem Peras Sistem Putar Madu berbuih Bersih dari kontaminan Lebih higienis, tidak mudah masam Madu keruh, berbuih Terkontaminasi lilin dan anakan Kurang higienis, mudah masam Sistem Tiris Madu jernih Tidak berbuih Bersih dari kontaminan Lebih higienis, tidak mudah masam 15
BEE BREAD : Produk bergizi tinggi yang terabaikan PENURUNAN KADAR AIR Madu tidak boleh dipanaskan Penurunan kadar air madu menggunakan dehumidifier 16