lezat buatannya untuk ayahnya yang sedang sakit, dengan mempergunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari air, tepung dan butter, Claudius

dokumen-dokumen yang mirip
Pastry. Pandu Prabowo Susilo

Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Puff pastry

LOGO BAKING TITIS SARI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

Proses Pembuatan Roti

Resep kue lapis lengkap

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. A. Hasil Belajar Membuat Kue Pasrty Kontinental

Resep Kue. Resep kue nastar

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang.

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

Resep kue keju. Resep Kue Nastar Keju Kraft

Oatmeal Cheese Cookies

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture

Buat kue penuh kelezatan butter dengan

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

BAB V PROSES PENGOLAHAN

Resep Kastengel Bawang Merah

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB VIII Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Bread Pertemuan Ke

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

II. TINJAUAN PUSTAKA

Inspirasi Coklat yang Tiada Henti

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI SCONE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KULIT TELUR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

Mengenal Jenis-Jenis Gula

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

BAB II URAIAN TEORITIS. yang lampau yaitu sejak zaman yunani dan romawi kuno. Salah satu jenis

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

Calzone. Selera Mancanegara. HeHeader

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd.

Resep Kue Bolu. Resep kue bolu Chocolate Sponge

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

DENI MULIA PILIANG. Home Made. Pizza. Cepat Saji

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi. berkembang semakin maju guna mendapatkan output secara optimal sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

Mentega dan Es Krim. Materi 13 TATAP MUKA KE-13 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa

KRISTALISASI. Teti Estiasih - THP - FTP UB 1

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KEGIATAN PEMBUATAN MAKALAH TENTANG SEJARAH DAN CARA PEMBUATAN ROTI. Disusun untuk memenuhi tugas komputer. Semester II

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

SUB TOPIK PENGERTIAN TEORI PERALATAN PENGARUH PADA MAKANAN BAHAN DAN PROSES NILAI GIZI BREAD STALLING 3/21/2016 3

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN ROTI KLAPPERTAART

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

BAB II SPESIFIKASI BAHAN DAN PROSES PENGOLAHAN

fat) sebaiknya 1:1. pastry.

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

PENGOLAHAN BAKERY. TIM PENGAMPU

MATA KULIAH KUE NUSANTARA II

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN I. ACARA II Pemanggangan (Baking)

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan makanan tambahan untuk melengkapi kekurangan gizi yang terdapat

Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30%

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

TUGAS KARYA ILMIAH E-BISNIS MARTABAK

PENGARUH JUMLAH KUNING TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SPONGE CAKE Oleh : Elis Rumini

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN. Teti Estiasih - THP - FTP - UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

Sutomo, B

Quaker Apple Cinnamon Bahan: Cara Membuat:

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,

Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih

Transkripsi:

PENDAHULUAN Membahas tentang pastry, sekilas hanya terlintas jenis makanan manis yang biasa disajikan sebagai hidangan penutup namun, jika kita mengintip lebih dalam, pastry adalah sesuatu yang sangat luas, dan sesuai perkembangannya pastry bisa di ekplorasi tanpa batas. Tidak bisa dipungkiri, walaupun hanya sedikit industri besar yang bergerak dalam bisnis bakery khususnya pastry, ternyata prospek bisnisnya cukup besar. Hal ini terlihat dengan menjamurnya outlet bakery di berbagai kota di Indonesia. Perkembangannya cukup pesat, padahal harga terigu di pasar dunia cukup berfluktuasi. Tingginya minat masyarakat terhadap produk bakery tidak terlepas dari adanya tren penggunaan roti dan produk sejenisnya sebagai salah satu bagian dari menu makan utama, terutama sarapan. Pastry merupakan perpaduan dari penggunaan tepung terigu, ragi, garam, air, lemak dan telur. Dari adonan ini, nantinya akan bisa dikreasikan menjadi tiga kategori, yaitu plain pastry dough (berupa adonan shortcrust atau dikenal dengan pie), layered pastry (terdiri dari croissant, danish dan puff pastry) dan choux paste (berbagai jenis kue sus). Pastry berbeda dengan roti, karena dalam pastry (terutama pada adonan layered pastry) mengandung kadar lemak yang lebih tinggi dibandingan dengan roti. Tekstur yang diharapkan pada sepotong pastry berupa kerenyahan di luar dan lembut di bagian dalam. Pastry berasal dari kata paste yang berarti campuran tepung terigu, cairan dan lemak. Pembuatan pastry mengacu pada berbagai adonan ( paste and dough) dan banyak lagi produk turunannya. Produk pastry ada yang menggunakan ragi dan ada juga yang tidak menggunakan ragi. Pada umumnya produk pastry bertekstur crispy, adonan tidak kalis., namun beberapa produk pastry membutuhkan adonan yang kalis saat di roll seperti Danish pastry, Croissant, Puff pastry. Pastry menjadi sangat terkenal dan disukai hingga seluruh penjuru dunia. Banyak yang mengklaim bahwa pastry sudah ada sejak masyarakat pada kebudayaan tersebut ada, salah satunya adalah pada budaya Mesir, mereka mengolah tepung dan pasta air untuk membungkus daging yang dimasak agar dapat menyerap cairan. Pastry lalu berkembang di Timur Tengah dan dibawa ke Eropa oleh umat Islam di abad ke-7. Pada abad pertengahan, mulai dikenal puding dan pie. Baru setelah memasuki abad ke-17, mulai berkembang puff pastry dan flaky pastry. Puff Pastry awalnya ditemukan oleh pastrycook magang asal Perancis bernama Claudius Gele pada tahun 1645. Pada akhir masa magangnya, Claudius ingin membuatkan seloyang roti

lezat buatannya untuk ayahnya yang sedang sakit, dengan mempergunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari air, tepung dan butter, Claudius mengolah adonan, melipat dan memasukkan butter ke dalam adonan. Ia lakukan berulang-ulang hingga mencapai sepuluh kali lipatan, hingga akhirnya ia masukkan adonan tersebut ke dalam loyang. Tak disangka, pengolahan adonan tersebut menghasilkan bentuk yang di luar dugaan. Walau akhirnya hasil karya Claudius diklaim oleh Mosca bersaudara, namun Claudius yang meninggal pada tahun 1682 tetap dikenang sebagai penemu pastry. Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Puff pastry disebut juga sebagai ratu segala pastry, karena pembuatannya tidak mudah dan memerlukan keterampilan serta ketelatenan namun, hasilnya sesuai dengan jerih payah. Dari satu adonan dasar dapat diciptakan lusinan variasi puff pastry baik manis maupun gurih. Ciri khas adonan puff pastry adalah memasukkan lemak pada adonan dasar melalui proses pelipatan. Puff pastry dapat juga dikatakan pastry dengan lapisan-lapisan lemak yang berada di antara lapisan-lapisan adonan sehingga pada waktu pembakaran atau pemanggangan terbentuk suatu jaringan terbuka yang getas dan berlapis-lapis. Adonan Puff pastry disusun oleh adonan dasar dan lemak roll-in (pelapis). Penggilasan dan pelipatan yang berulang-ulang menghasilkan lapisan-lapisan (laminasi) adonan dengan lapisan lemak tipis diantaranya. Tujuan disusunnya paper ini adalah untuk mengetahui tentang puff pastry meliputi komposisi bahan, cara pembuatan, karakteristik serta beberapa penyebab kegagalan dalam pembuatan puff pastry.

BAB I PENGENALAN PASTRY Pastry merupakan hasil panggang dari kombinasi telur, mentega dan tepung. Awalnya dikenal di Inggris sebagai adonan kulit pie untuk membungkus daging selama dipanggang diatas bara api. Daging menjadi matang tapi tetap lembab karena dibungkus adonan tepung dan air. Pergertian pastry sendiri adalah jenis-jenis makanan yang diproses melalui pemanggangan atau pengovenan terbuat dari campuran tepung terigu, butter, susu, baking powder atau telur. Agak rancu untuk membedakan kategori antara pastry, bakery maupun patiseri (Patisserie), karena masing-masing istilah ini mempunyai pengertian yang berbeda, namun tidak terpisahkan satu sama lain. Pemakaian istilah ini sendiri berbeda di tiap negara. Di Indonesia sendiri istilah ini sudah cukup populer digunakan baik itu dalam dunia pendidikan maupun industri. Dalam proses perkembangannya, istilah pastry sendiri lebih sering digunakan, yang tentu saja bermaksud untuk tidak membatasi ruang geraknya. Dunia industri profesional pun lebih banyak menggunakan dan mempopularkan istilah pastry dan bakery dalam dunia bisnisnya, seperti Hotel, Restoran atau Cafe. Pastry berasal dari kata paste yang berarti campuran tepung terigu, cairan dan lemak. Variasi adonan pastry semakin berkembang kini ditambah dengan lemak, gula, dan telur, yang menggunakan tepung terigu, mentega dan telur saja disebut butter pastry atau adonan kulit yang lebih dikenal dengan nama pie. Setelah adonan kulit ini siap dan dipasang pada loyang, barulah bagian tengahnya diberi adonan isi, lalu dipanggang. Atau adonan kulit disiapkan hingga matang lalu diberi isi yang tidak perlu dimatangkan lagi. Sekarang ada yang disebut adonan lipat, dimana adonan dasar pastry tersebut dilipat berulang kali dan diolesi lemak. Setelah dipanggang hasil pastry menjadi renyah dan tampil berlapis-lapis. Kemudian muncul adonan rebus atau adonan sus dan sering juga disebut adonan Choux pastry, oleh karena adonan harus direbus lebih dahulu sebelum dimatangkan lebih lanjut dengan cara memanggang atau digoreng. Pembuatan pastry mengacu pada berbagai adonan (paste and dough) dan banyak lagi produk turunannya. Produk pastry ada yang menggunakan ragi dan ada juga yang tidak menggunakan ragi. Pada umumnya produk pastry bertekstur crispy, adonan tidak kalis namun, beberapa produk pastry membutuhkan adonan yang kalis saat di roll seperti Danish pastry, Croissant, dan Puff pastry.

BAB II BAHAN PENYUSUN PASTRY 1. Bahan Utama Pastry yang berkualitas tergantung pada penggunaan bahan yang berkualitas pula. Berikut bahan-bahan untuk pembuatan adonan pastry: a. Tepung Bahan utama untuk membuat pastry adalah tepung terigu. Ada beberapa jenis, tergantung pada kandungan protein atau glutennya. Namun khusus untuk adonan pastry yang dipakai adalah hard flour (tepung terigu protein tinggi), misalnya untuk pengolahan danish pastry dan medium flour (tepung terigu protein sedang) misalnya untuk pengolahan puff pastry, choux pastry. Tepung terigu dalam pastry berfungsi sebagai pembentuk struktur akhir pastry. b. Ragi Jenis ragi yang umumnya digunakan untuk mengembangkan adonan adalah ragi basah (compressed yeast), ragi kering aktif (active dry yeast), dan ragi kering instant (instant dry yeast), namun yang paling banyak digunakan adalah ragi kering instant. Ragi basah mengandung sekitar 70% kadar air, oleh karena itu ragi harus disimpan pada temperatur rendah dan merata untuk mencegah hilangnya daya pembentuk gas. Ragi kering aktif (active dry yeast), berbentuk butiran bulat kering, diperlukan air hangat untuk mengaktifkan fungsinya dengan cara direndam, untuk menyimpan ragi disarankan di 25 0 C tempat yang memiliki tutup (kedap udara) disimpan di lemari pendingin atau freezer. Ragi kering instant (instant dry yeast), dapat digunakan tanpa melalui proses pembasahan, dapat dicampur langsung dengan tepung terigu sebelum proses pembuatan adonan. Jika menggunakan instant dry yeast sebaiknya gunakan air dingin atau air es. Cara menangani ragi instan yaitu dengan ditambahkan ke dalam air dan diaduk sampai larut, tidak perlu direndam atau tambahkan langsung ke dalam adonan. c. Gula Berdasarkan bentuk fisik, ada beberapa jenis gula, di antaranya: Gula pasir (Granulated sugar) yaitu gula yang dihasilkan dari pengolahan air tebu, mempunyai kristal yang besar, memerlukan waktu agak lama untuk larut dalam adonan, biasanya digunakan sebagai untuk pembuatan adonan atau taburan di atas berbagai pastry.

Gula kastor (Kastor sugar) adalah gula pasir yang butirannya halus. Faktor pemanisnya 100% dan digunakan untuk segala jenis bakery, sebab mudah larut dalam berbagai adonan. Gula bubuk (Icing sugar). Gula bubuk disebut juga confectioner sugar, adalah gula pasir yang digiling halus seperti tepung. Digunakan untuk taburan atau olesan pada cake, atau membuat dekorasi kue pengantin dan ulang tahun. Berbagai produk pastry juga biasa dipoles dengan larutan gula ini (misalnya Royal Icing, Glazing) Fondant adalah gula yang dimasak dengan tambahan 10% glukosa untuk mencegah pengkristalan pada permukaannya. Fondant harus digunakan pada suhu tubuh untuk mendapatkan penampilan yang mengkilap. Brown sugar (Palm sugar). Brown sugar adalah gula yang diproses pembuatannya belum selesai atau gula yang kristalnya dilapisi molases (sirup berwarna cokelat yang muncul dalam proses pembuatan gula). Tingkat kemanisannya 65% dari gula kastor. d. Lemak Beberapa jenis lemak dan campuran lemak digunakan dalam pastry, diantaranya: Mentega (butter). Mentega terbuat dari lemak hewani, mengandung 82% lemak susu dan 16% air. Ada 2 jenis mentega, yaitu yang mengandung garam (asin) dan yang tidak mengandung garam (tawar atau unsalted butter). Mentega yang mengandung garam sebaiknya hanya digunakan untuk adonan yang berair (butter), kenyal (dough) dan pasta (paste). Mentega putih (shortening/vegetable shortening = lemak yang padat). Mentega putih terbuat dari 100% lemak atau minyak sayuran (vegetable oil) seperti minyak kelapa sawit, minyak biji kapas atau minyak nabati lain. Dibuat sebagai pengganti lemak hewani (lard) yang berwarna putih. Karena murni terbuat dari lemak atau minyak nabati dan tidak mengandung air, mentega putih merupakan bahan pengempuk adonan yang paling baik namun, mentega putih tidak mempunyai rasa (hambar). Margarin (Margarine) merupakan mentega sintetis, terbuat dari lemak nabati ada pula margarin yang terbuat dari lemak nabati dan susu. Margarin dapat digunakan dalam jumlah yang sama dengan mentega sepanjang kadar airnya diperhatikan. Tersedia margarin yang asin, ada juga yang tawar. Jumlah garam harus dikurangi jika menggunakan margarin atau mentega yang mengandung garam (asin).

Korsvet/lemak pelapis (roll-in fat) merupakan margarin khusus untuk menghasilkan adonan yang biasa dilipat, seperti puff pastry dan danish pastry. Margarin ini mengandung hampir 100% lemak yang diperkeras, titik lelehnya di atas suhu tubuh. Dapat diaduk, digiling dan dilipat tanpa harus diberi pelumas. e. Telur (Egg) Salah satu bahan yang penting dalam pembuatan pastry adalah telur. Kuning telur mengandung 30% lecithin, yang merupakan pembentuk emulsi yang sangat berguna. Adonan manis yang mengandung beberapa telur akan lebih ringan jika diangkat. Dengan campuran telur di dalam adonan maka crumb (remah roti) memiliki bentuk sel yang sangat seragam dan tekstur yang halus. Telur berfungsi sebagai penambah warna, cita rasa, kelembaban, membentuk struktur, dan menambah nilai gizi. Telur dapat ditemukan dalam bentuk kering dan bubuk atau pasteurisasi. Telur kering untuk telur utuh, kuning telur dan putih telur. Demikian pula telur yang dipasteurisasi dalam bentuk telur utuh, kuning dan putih. f. Susu Jenis susu a. Whole milk (susu utuh) b. Pasteurised milk (susu pasteurisasi) c. Homogenised milk (susu homogenisasi), biasanya dikombinasi dengan pasteurisasi. Homogenisasi berarti bahwa percikan-percikan lemak dari susu disebar secara merata pada cairan, oleh karena itu pemisahan lemak dalam susu dicegah. d. Skimmed milk (susu skim), merupakan produk samping dari pemisahan butter fat (lemak mentega) dari susu utuh atau susu full cream, sehingga bebas dari lemak. e. Susu UHT (Ultra High Temperature), dibuat dari susu cair yang dipanaskan dengan suhu + 137 C. Rasanya mirip susu homogen. g. Garam (Salt) Peran garam di dalam adonan adalah menstabilkan gluten dan memungkinkan toleransi yang lebih baik pada proses fermentasi. Dalam produksi roti, garam adalah bahan utama untuk mengatur rasa. Garam akan membangkitkan rasa pada bahan-bahan lainnya dan membantu membangkitkan harum dan meningkatkan sifat-sifat roti. Garam secara tidak langsung mempengaruhi warna roti dan cake. Ini karena garam menghentikan ragi mengkonsumsi gula yang berada di dalam adonan. Jika tidak ada garam yang ditambahkan ke dalam adonan maka

rasanya tidak akan memuaskan. Terpisah dari interaksi dengan ragi, garam juga menutup rasa manis dan merupakan bahan pengawet. Garam berperan dalam citarasa dan memperkuat adonan. Jumlah garam yang digunakan tergantung jenis lemak yang dipakai. h. Cairan. Cairan yang digunakan dalam pembuatan pastry bisa didapatkan dari air, susu, telur, cairan yang mengandung soda atau alcohol. Penggunaan air atau cairan pada setiap adonan berbeda tergantung kepada daya serap tepung yang digunakan. Oleh karena itu jumlah cairan yang digunakan dalam resep tidak seratus persen pasti. Biasanya hanya mendekati saja, bisa kurang atau lebih dari jumlah yang tertera pada formula.

BAB III JENIS-JENIS PASTRY Pada dasarnya, ada dua jenis pastry, yaitu pastry beragi dan pastry yang tidak beragi. 1. Pastry Tidak Beragi Adalah pastry yang dibuat dari adonan tidak beragi sehingga tidak memerlukan waktu pengembangan (proofing, fermentasi). Pastry tidak beragi terdiri atas short pastry, puff pastry, filo, serta choux pastry. a. Short pastry atau shortcrust pastry Jenis pastry ini tidak mengembang saat dipanggang karena biasanya tidak mengandung bahan pengembang tetapi ada juga resep yang menggunakan baking powder. Komposisinya menggunakan lemak setidaknya setengah dari jumlah tepung yang digunakan untuk menghasilkan tekstur yang renyah. Jenis pastry ini yang sering digunakan sebagai dasar untuk membuat tart, pie atau quice. Adonan ini juga dapat dibuat bahan dasar cookies. Variasi dari jenis pastry ini seperti sweet crust pastry/ flan pastry (pate sucree), cream cheese pastry dan rich shortcrust pastr. b. Puff pastry/pâte feuilletee/hojaldre (Spanyol)/Blätterteig (Jerman) Bertekstur yang ringan, renyah dan berlapis-lapis dengan rasa gurih. Pastry yang dibuat dari lemak hewan akan menghasilkan pastry yang paling gurih dan renyah tetapi butter sering digunakan karena aromanya. Komposisinya menggunakan jumlah tepung sama dengan jumlah lemak. Puff pastry sering disalahkaprahkan sebagai phyllo pastry. Walaupun keduanya kadang bisa saling menggantikan tetapi bahan dasar dan cara pembuatannya berbeda. Ciri yang utama adalah jumlah lemak yang dipakai pada pembuatan phyllo dough sangat sedikit dibanding pembuatan puff pastry. Variasi dari jenis ini adalah flaky pastry dan soda water pastry. Namun demikian secara umum puff pastry juga disebut phyllo pastry. Puff pastry seharusnya mengembang, memiliki kulit yang renyah, crumb yang lembut, aroma yang baik, dan biasanya kurang manis dibanding produk bakery yang lain. c. Filo (phyllo)/yufka Ciri-ciri utama filo adalah terdiri dari adonan yang setipis kertas dan biasanya dipakai berlapis-lapis. Adonan phyllo dibuat dari air, tepung terigu dan sedikit minyak. Tekstur akhir yang dihasilkan dari adonan ini adalah renyah. Filo dough banyak digunakan di Timur Tengah

dan Eropa baik untuk makanan asin maupun manis. Contoh-contoh makanannya adalah baklava, strudel, Burekas, tyropita dan spinakopita. Sering digunakan untuk menggantikan puff pastry terutama untuk mengurangi konsumsi lemak. d. Choux pastry/hot-water pastry/pâte à choux (Perancis)/brandteig (Jerman) Choux pastry merupakan jenis pastry yang diolah dengan metode masak dan panggang atau goreng. Bahan baku utamanya adalah butter, air, terigu (kadang juga dikombinasikan dengan maizena) dan telur. Pastry yang dihasilkan dengan cara ini adalah ringan dan berongga, contohnya paris brest, kue sus, eclair, profiterole, beignet, churros, croquembouches dan gougères. Pematangan beignets dan churros adalah dengan cara digoreng. 2. Pastry Beragi Pastry beragi adalah pastry yang dibuat dari adonan yang ditambahkan ragi sehingga memerlukan waktu pengembangan (proofing, fermentasi). Pastry beragi terdiri atas croissant pastry dan danish pastry. a. Croissant Pastry Sebetulnya nama croissant adalah bentuk akhir yang menyerupai bulan sabit. Croissant biasanya menggunakan adonan yang beragi dan kemudian dilapi-lapis seperti puff pastry. Kadang pembuatan croissant diganti dengan puff pastry. Diperlukan waktu yang lama untuk membuat croissant dough karena waktu pengistirahatannya (resting time). Adonan ini sering dipakai juga untuk membuat pain au chocolait (isi coklat). b. Danish Pastry Danish pastry yang asli ini dibedakan dari true croissant dough karena mengandung telur dan memiliki kandungan lemak dua kali lebih banyak daripada croissant dough. Pastry ini tidak diuleni selama croissant pastry sehingga teksturnya lebih lunak. Variasi adalah Danish pastry Amerika yang memiliki lebih sedikit lemak. Danish pastry dibuat dari adonan beragi dan lemak roll-in, dan biasanya memiliki topping atau isi yang manis. Karakteristik danish yang baik adalah : a) Setiap lapisan harus menghasilkan sel yang baik b) Lapisan crumb harus jelas dan tegas tetapi tidak terpisah satu sama lain c) Jika kulit dilapisi icing atau fondant seharusnya tidak terpisah satu sama lain d) Kulit bewarna keemasan

PEMBAHASAN A. Puff Pastry Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Puff pastry disebut juga sebagai ratu segala pastry, karena pembuatannya tidak mudah dan memerlukan keterampilan serta ketelatenan. Namun, hasilnya sesuai dengan jerih payah. Dari satu adonan dasar dapat diciptakan lusinan variasi Puff pastry baik manis maupun gurih. Ciri khas adonan Puff pastry adalah memasukkan lemak pada adonan dasar melalui proses pelipatan atau Puff pastry dapat juga dikatakan pastry dengan lapisan-lapisan lemak yang berada di antara lapisan-lapisan adonan sehingga pada waktu pembakaran terbentuk suatu jaringan terbuka yang getas dan berlapis-lapis. Puff pastry merupakan produk yang dibuat dari adonan lembaran atau lipatan dengan teknik lamination dimana bahan yang memberikan ruang udara untuk pengembangan adalah lemak padat yang harus tersebar rata keseluruh bagian adonan. Puff pastry disebut juga phyllo pastry, Pâte Feuilletée atau Pâte Feuilletage. Adonan Puff pastry disusun oleh adonan dasar dan lemak roll-in (pelapis). Penggilasan dan pelipatan yang berulang-ulang menghasilkan lapisan-lapisan (laminasi) adonan dengan lapisan lemak tipis diantaranya. Proses pelipatan dilakukan secara berali-kali agar lemak dapat menyebar rata sehingga memakan waktu lama karena adonan juga harus dibiarkan dalam suhu dingin (kira-kira 60 F) agar lemak membeku dan lapisan terbentuk dengan baik. Panas pada saat pemanggangan membuat air berubah menjadi uap dan menimbulkan formasi 144 lapisan adonan dan lemak yang berselang-seling, hal ini juga mempengaruhi kepadatan dan merupakan ciri khas dari Puff pastry. Lapisan-lapisan tersebut mengembang menghasilkan laminasi dan tekstur berkarakteristik serpih atau berlapis-lapis, memberi kerenyahan. Struktur yang lembut saat dimakan dan penampilan yang membangkitkan selera ini disebut aerasi fisik. Adonan Puff pastry mengandung 800 gr lemak untuk tiap 1 kg tepung terigu. Kandungan lemak Puff pastry sebaiknya 2/3 terdiri dari lemak susu, jika dicampur dengan lemak lain. Dalam pembuatan Puff pastry bahan pengembang kimia tidak boleh digunakan.

B. Bahan pembuatan puff pastry 1. Lemak Lemak penting dalam proses pembuatan puff pastry untuk memberikan tekstur dan rasa. Fungsi utama adalah untuk melapisi permukaan butiran tepung terigu sehingga jaringan gluten tidak mudah terbentuk dan proses ini sering disebut sebagai shortening effect atau renyah. Lemak juga digunakan untuk membuat lapisan rongga puff pastry. Sumber lemak dapat berasal dari hewan, tumbuhan atau kedua-duanya. Sumber lemak hewan dapat berupa mentega (butter), lemak sapi (tallow) dan lemak babi (lard). Sumber lemak tumbuhan dapat berupa margarin (table spread), shortening (100% hydrogenated vegetable oil seperti mentega putih, Blue Band, Choppa dll) dan minyak tumbuhan. Jenis lemak yang sering digunakan untuk membuat puff pastry adalah korsvet. Korsvet atau lemak pelapis (roll-in fat)) merupakan margarin khusus untuk menghasilkan adonan puff pastry. Margarin ini mengandung hampir 100% lemak yang diperkeras, titik lelehnya di atas suhu tubuh. Dapat diaduk, digiling dan dilipat tanpa harus diberi pelumas. Syarat-syarat lemak pelapis (roll-in fat) yang baik yaitu : 1) Plastis, mampu digiling menjadi lembaran yang tipis. 2) Dapat dipanjangkan di-roll menjadi lembaran sangat tipis dan tidak robek. 3) Titik leleh tinggi untuk mengatasi pembentukan panas friksi selama pembuatannya. Titik leleh lemak akan mempengaruhi rasa dan penampilan. Jika titik leleh > 44oC menyebabkan pengangkatan yang tinggi tetapi memberikan rasa seperti lilin setelah dimakan (waxy after taste). Titik leleh < 39oC menyebabkan pengangkatan yang rendah, sulit ditangani tetapi rasanya enak. Jika titik leleh sekitar 39 44oC menyebabkan toleransi yang cukup dan pengangkatan dengan minimum after taste. 4) Kadar air rendah, kadar air yang tinggi akan memperlemah lapisan-lapisan adonan. Jumlah yang digunakan tergantung pada jumlah lemak adonan yang dipakai dan richness atau kekayaan dan peningkatan yang dikehendaki. Lemak adonan pada pembuatan pastry dapat berupa shortening, margarine, atau butter dengan fungsi memberikan kelembutan kualitas saat digigit dan memberi cita rasa, melumasi adonan, meningkatkan karakteristik pemipihan/perentangan. Jika kandungan adonan lemak tinggi menyebabkan kurangnya pengangkatan atau volume.

2. Tepung Pastry Penamaan jenis-jenis tepung (dalam hal ini tepung terigu) di berbagai negara berbedabeda namun pada intinya yang diperhatikan adalah jumlah protein untuk membedakan jenis tepung terigu tersebut. Tepung yang untuk pastry dihasilkan dari gandum yang lunak (soft wheat) dan tidak mengandung serpihan kulit biji gandum. Tergolong diantara tepung protein rendah dan sedang dan disebut juga dengan nama tepung pastry (pastry flour), tepung kue kering (cookies) atau tepung kue lembut. Jumlah protein pada tepung pastry sekitar 8-10%. Namun ada beberapa pastry yang menggunakan tepung protein sedang (9-12%) atau tepung serba guna (all purpose flour). Bila pastry flour tidak dapat ditemukan, kita bisa membuat sendiri dengan mencampurkan tepung serba guna dengan cake flour dengan perbandingan 1 bagian tepung serba guna (9-12%) dengan 1-2 bagian cake flour (5-8%). Puff Pastry diolah tanpa panambahan ragi. Adapun pengembangannya berasal dari uap air yang memuai karena panas yang ada diantara lapisan-lapisan adonan yang dilipat berkali-kali dengan lemak lipat tersebut dan dalam pemuaiannya, uap air tersebut menekan adonan diatas. 3. Garam Sejumlah kecil garam ditambahkan untuk menstabilkan gluten dan membulatkan adonan. 4. Kuning telur, gula, dan susu bubuk Bahan-bahan ini ditambahkan agar warna dan penampilan pastry menarik, selain itu cita rasanya pun bertambah lezat. 5. Cuka atau alkohol. Cuka atau alkohol dapat ditambahkan jika tepung terigu mengandung gluten terlalu kuat untuk mencegah penyusutan puff pastry ketika dipanggang. C. Pembuatan Puff Pastry 1) Pembuatan Adonan Dasar Puff Pastry Pembuatan adonan Puff pastry menggunakan formula bahan sebagai berikut: Bahan : 500 gr tepung terigu protein sedang 15 gr gula pasir 7,5 gr garam

50 gr telur 250 cc air es 50 gr margarine 250 gr lemak pelapis (roll-in fat) Cara membuat adonan: Campur tepung terigu, gula pasir, dan garam, masukkan telur. Masukkan sebagian besar air kemudian diuleni. Masukkan margarine, uleni Masukkan margarin, uleni adonan tapi tidak sampai kalis, diamkan dalam lemari es selama 15 menit. Giling adonan, taruh lemak pelapis (roll-in fat) di bagian tengah, bungkus seperti amplop, giling setebal 1/2 cm. Lipat adonan dari satu sisi menutupi 2/3 lembaran, lipat 1/3 bagian sisa menutup sisi sebelahnya. Giling lagi setebal 1/2 cm, simpan dalam lemari es selama 10 menit. Lakukan proses langkah no.4 sampai 3 kali. Simpan dalam lemari es 15 menit. Kemudian keluarkan dari lemari es, giling setebal ½ cm, adonan siap dibentuk.tempatkan adonan dalam loyang yang dilapisi air untuk mendapatkan adonan Puff dengan pengembangan yang tinggi. Untuk pastry yang menggunakan adonan Puff, beberapa jenis isi manis seperti pasta, krim, buah-buahan dapat digunakan. Puff pastry lain adalah jenis yang tidak manis, seperti sausage rolls, shells dan cheese pretzel. Produk-produk yang setengah jadi termasuk patty shells, cream horns, dan lain-lain. 2) Pembentukan puff pastry Adonan Puff pastry yang telah dilipat tidak boleh digiling terlalu tipis karena akan merusak lapisan adonan dan lemak. Saat menggiling tidak boleh terlalu keras menekannya agar lapisan tetap utuh dan tidak mudah sobek. Apabila ini terjadi maka saat dibakar akan banyak udara yang keluar sehingga volume tidak akan tercapai dengan baik. Adonan Puff yang telah dibuat (dilipat) dan diistirahatkan, pemotongan dilakukan menurut ukuran tertentu menggunakan pisau tajam. Pengembangan adonan puff yang baik dapat diperoleh dengan cara saat menekan adonan, dilakukan secara hati-hati sambil memotong adonan dan jangan sampai merusak lapisan lemak adonan kemudian saat menggilas adonan dilakukan secara merata dan seragam, apabila menggunakan mesin penggilas adonan diatur ketebalan alat supaya mendapatkan hasil yang merata dan seragam.

3) Pembekuan Puff Pastry Adonan puff dapat disimpan secara mudah di dalam mesin pendingin (cooler) atau pembeku (freezer). Memproduksi adonan puff sangat memakan waktu, karenanya tidak akan ekonomis untuk membuat adonan dalam jumlah sedikit setiap hari. Lebih baik membuat adonan Puff dalam jumlah yang lebih besar, dan menyimpan adonan yang sudah dibentuk pada suhu - 20 0 C. Jika adonan harus disimpan untuk waktu yang lebih panjang maka sebaiknya disimpan dalam deep freezer, adonan harus dilindungi agar tidak kering. Adonan Puff seharusnya tidak dibekukan setelah dipanggang. Pastry dengan kandungan lemak yang tinggi akan mengerut selama pembekuan. Struktur Puff pastry yang sudah berkerut akan mudah hancur. 4) Pemanggangan dan Pengembangan Adonan Puff Adonan Puff mengembang dan membesar pada waktu yang bersamaan selama proses pemanggangan. Suhu dan waktu pemanggangan tergantung pada jenis pastry yang dibuat, ukuran pastry dan isi yang digunakan. Contoh: produk tanpa isi dipanggang pada suhu antara 210 0 C 230 0 C. Produk dengan isi daging atau buah dipanggang pada suhu antara 190 0 210 0 C. D. Karakteristik Mutu Karakteristik umum Puff pastry mengacu ke komposisi dan metode produksi. Puff pastry seharusnya mengembang, memiliki ±144 kulit yang renyah, crumb yang lembut, aroma yang baik, dan biasanya kurang manis dibanding produk bakery lain. Meskipun Puff pastry memiliki kandungan lemak tinggi, umur simpannya tidak akan bertambah panjang dengan penambahan lemak, karena : Pati yang menjadi lunak di dalam lapisan adonan, bagaimanapun akan rusak dengan cepat dan pastry yang berlapis di dalam crumb menjadi keras dengan cepat. Lemak roll-in masih cair pada 1 jam pertama setelah pastry keluar dari oven. Makin lama pastry di simpan, maka lemak rollin makin berubah menjadi kristal. Hal ini menjadi rasa yang sedikit berlemak dan menempel di mulut jika dimakan.

E. Kegagalan Dalam Puff Pastry dan Penyebabnya Kegagalan Kemungkinan Penyebabnya Penyusutan selama pengembangan Pengembangan kurang Pengembangan tidak seragam atau bentuk tidak teratur Lemak meleleh keluar selama pemanggangan Adonan kurang diistirahatkan sebelum Dipanggang Lemak terlalu sedikit/terlalu banyak. Adonan digilas terlalu tipis atau tidak banyak lipatan. Oven terlalu panas atau terlalu dingin. Prosedur penggilasan tidak benar. Distribusi lemak tidak sama sebelum digilas. Adonan tidak relaks sebelum dipanggang. Panas oven tidak cukup Terlalu banyak lemak digunakan. Lipatan kurang. Oven terlalu dingin. (catatan: lemak meleleh keluar adalah normal, asal tidak berlebihan)

1. Puff pastry adalah adonan lembaran. Disebut demikian karena adonan ini jika dipanggang dalam oven menghasilkan lembaran-lembaran renyah yang memikat. Dibuat dari resep bahan dasar terigu dan campuran resep mentega putih dan mentega kuning yang digilas, dilipat, lalu digilas kembali. 2. Komposisi bahan utama dalam pembuatan puff pastry adalah Korsvet atau lemak pelapis (roll-in fat) untuk menghasilkan adonan puff pastry, tepung pastry (soft wheat), garam (untuk menstabilkan gluten dan membulatkan adonan), Kuning telur, gula, dan susu bubuk. 3. Tahapan pembuatan puff pastry meliputi pembuatan adonan dasar, pelipatan dan penggilasan adonan, pembekuan puff pastry dan pemanggangan dan pengembangan adonan puff pastry. 4. Karakteristik mutu yang baik

http://www.pastrynbakery.com/index.php?option=com_content&task=view&id=269&itemi d=98 http://yamienak.blogspot.com/2010/07/fgfdgfgfgfgfgfg.html