PENGARUH JUMLAH KUNING TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SPONGE CAKE Oleh : Elis Rumini
|
|
- Sukarno Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH JUMLAH KUNING TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SPONGE CAKE Oleh : Elis Rumini Abstrak Sponge cake selama ini dikenal sebagai cake dasar dalam pembuatan decorating cake ( kue tart yang dihias). Pada umumnya sponge cake memiliki tekstur yang agak kasar, kurang lentur, dan cenderung ber-remah apabila dipotong. Kuning telur dapat berfungsi sebagai emulsifier sehingga diharapkan dapat menjadikan cake yang lembut dan lentur tanpa menggunakan pelembut dan penstabil adonan (cake emulsifier) namun tetap gurih karena adanya pemakaian mentega. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik terbaik dari 3 jenis perlakuan pada sponge cake dan mengetahui jenis cake yang paling disukai oleh panelis. Tiga perlakuan yang diterapkan yaitu I ( 1 kuning telur dan 7 telur utuh), II(2 kuning telur dan 6 telur utuh), III ( 3 kuning telur dan 5 telur utuh). Uji yang digunakan adalah Uji Organoleptik dengan skala scorring dan analisisnya menggunakan Uji F. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nyata pada warna sponge cake, dan perbedaan sangat nyata pada tekstur sponge cake. Kesimpulan panelis lebih menyukai spong cake dengan jumlah kuning telur terbanyak yaitu pada perlakuan III. Semakin banyak kuning telur yang digunakan semakin lembut dan halus tekstur cake yang dihasilkan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, dunia kuliner juga dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas produknya tidak terkecuali bidang pastry. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas produk pastry diantaranya adalah dengan melakukan uji coba atau rekayasa supaya dihasilkan produk yang lebih baik dari produk yang sudah ada. Salah satu contoh produk pastry adalah sponge cake yang selama ini dikenal sebagai cake dasar dalam pembuatan decorating cake ( kue tart yang dihias). Pada umumnya sponge cake memiliki tekstur yang agak kasar, kurang lentur, dan cenderung ber-remah apabila dipotong. Berdasarkan hal itu maka penulis ingin mencoba membuat sponge cake yang lembut dan lentur tanpa menggunakan pelembut dan penstabil adonan cake (cake emulsifier) namun tetap gurih karena adanya pemakaian mentega. Judul
2 yang diambil penulis adalah Pengaruh Jumlah Kuning Telur Terhadap Karakteristik Sponge Cake B. Identifikasi Masalah Berdasarkan paparan yang ditulis di latar belakang, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Adakah perbedaan yang nyata terhadap hasil sponge cake yang dibuat dengan jumlah kuning telur yang berbeda. 2. Manakah karakteristik terbaik dari dari ke-3 jenis sponge cake. 3. Manakah jenis sponge cake yang paling disukai oleh panelis berdasarkan hasil uji organoleptik meliputi penampilan, warna, aroma, tekstur, rasa. C. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perbedaan yang nyata terhadap hasil sponge cake yang dibuat dengan jumlah kuning telur yang berbeda. 2. Untuk mengetahui karakteristik terbaik dari dari ke-3 jenis sponge cake. 3. Untuk mengetahui jenis sponge cake yang paling disukai oleh panelis berdasarkan hasil uji organoleptik meliputi penampilan, warna, aroma, tekstur, rasa. D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan menambah wawasan bagi pengelola jasa makanan khususnya bidang pastry dalam meningkatkan kualitas produknya. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Cake Cake dan bolu sebenarnya berasal dari daratan Eropa dan diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia oleh bangsa Belanda selama masa penjajahan. Di Eropa sendiri setiap negara sedikitnya memiliki satu jenis cake yang demikian istimewanya sehingga terkenal di seluruh manca negara. Misalnya Sachertorte dari Austria, Dobos Torte dari Hongaria, Fruit Cake dari Inggris dan Schwarz
3 Walder Kirch Torte dari Jerman, Torte Genovese dari Italia da Moscovische Tulban dari Belanda. Selanjutnya, oleh karena di abad XVII bangsa Eropa mulai juga menjelajahi daratan Amerika, Cheese Cake dikenal sebagai kue khas Amerika. Pada awalnya cake telah dikenal oleh bangsa Mesir Kuno. Cara pengolahannya serta bahan-bahannya sangat sederhana dan dibuat untuk keperluan upacara-upacara keagamaan. Sekarang ini mutu dan rasa cake maupun pastry pasti lebih jauh berbeda. Dengan wawasan yang makin berkembang, manusia menambah dan mencampurkan macam-macam bahan dan aroma sehingga sekarang ini cake begitu luas variasinya. (Kartohadiprojo,N et al, 1997 : 6) Adapun Menurut Hko (Media Indonesia, 20 Januari 2008) Menyebutkan cake mulai dibuat lebih dari tahun lalu. Bahan dasar yang digunakan tidak berbeda jauh dengan sekarang. Tapi tahun an pembuatan cake menjadi lebih rumit. Banyak variasi bahan, rasa dan tentu saja hiasan atau dekorasi yang digunakan. Zaman dulu, para bangsawan di Eropa menyebut cake adalah roti yang dibuat dari bahan-bahan lebih berkualitas. Jika bahan-bahannya berkualitas sedang, hasilnya disebut roti atau kue. Jadi orang dulu menyimpulkan perbedaan secara kualitas dan tampilan. Cake dianggap lebih tinggi kelasnya dari pada roti atau kue. Sedangkan cake ulang tahun menurut dimulai dari kebiasaan bangsa yunani yang membuta roti berbentuk lingkaran dari bahan madu. Mereka membawa kuil Artemis, Dewi Bulan sebagai persembahan. Sumber lain mengatakan tradisi cake ulang tahun berawal di Jerman pada abad pertengahan. Mereka membuat roti manis yang dibentuk bayi sebagai peringatan hari kelahiran. Fungsi Bahan dalam Pengolahan Cake : 1. Tepung
4 Tepung berfungsi untuk membentuk susunan atau kerangka cake serta untuk menahan bahan-bahan lainnya, agar cake tidak runtuh. Tepung yang sesuai untuk membuat cake adalah jenis soft flour dengan kadar protein 7 % sampai 9% dengan butiran halus,dan yang telah diputihkan dengan baik. Nilai ph berkisar 5,2. 4. Gula Gula berfungsi sebagai bahan pemanis atau sweetness. Bernacammacam jenis gula dapat digunakan untuk membuat cake, yang paling baik adalah yang halus butirannya karena susunan cake akan rata dan empuk. 1. Lemak Lemak yang digunakan untuk membuat cake harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain : - Mempunyai kemampuan baik untuk pengkriman. - Memiliki rasa bau yang netral. - Mampu mengemulsi dengan baik. - Warnanya putih (tidak berwarna). Mentega atau butter adalah sejenis shortening yang paling baik. Mentega mempunyai sifat sebagai berikut : - Memberi rasa yang lezat. - Mutu pengkriman rendah. - Volume cake menjadi rendah. - Butirannya menjadi agak kasar. 4. Telur Selain tepung, telur juga berfungsi untuk membentuk susunan atau kerangka cake. Nilai ph yang baik berkisar 7-7,5. apabila nilai ph-nya kurang maka akan menjadi asam dan akan mempengaruhi proses peragian. Selain fungsi diatas, telur juga berfungsi untuk menambah cairan, aroma dan warna pada kue.
5 5. Susu Susu padat kering akan menghasilkan cake yang lebih baik dibandingkan susu cair. Laktosa gula susu menghasilkan warna kerak, membangkitkan rasa dan penahan cairan yang baik. Air yang ada di dalam susu menimbulkan rasa lezat pada kue. (Suhardjito, YB, BA, 2006 : ) B. Tinjauan Uji Organoleptik Menurut Kartika Bambang pengertian organoleptik itu sendiri adalah penilaian organoleptik atau penilaian inderawi/ sensorik yang biasanya dalam penilaian menggunakan indera manusia yang digunakan untuk menilai mutu makanan. Mutu adalah sifat-sifat atau atribut-atribut khas yang membedakan antar makanan yang menentukan pula derajat penerimaan konsumen. Sifat- sifat yang dinilai oleh indera : 1. Indera penglihatan yang dinilai : a. Warna b. Kilat c. Bentuk d. Ukuran e. Cacat f. Adanya zat lain g. Kebersihan dari produk Dalam penilaian makanan ada 2 sifat : - Sifat tersembunyi ( uji analisis kimia ) - Sifat fisik ( uji organoleptik ) 2. Indera perabaan untuk menilai : a. Kekerasan b. Tekstur c. Konsistensi
6 3. Indera pembau berkaitan dengan flavour makanan adalah gabungan dari aroma dan kesan. 4. Indera pengecap untuk rasa. 5. Indera pendengar untuk mendengar kerenyahan atau tekstur. (Soewarno. S :1-5) Macam - Macam Uji Penilaian Penginderaan : 1. Uji Pembeda terdiri dari : a. Uji Stimulus Tunggal Adalah panelis mencoba produk atau control di luar ruangan, lalu masuk ke ruang organoleptik dan mencoba produk baru dan menilai sama atau tidak dengan control yang diberikan sebelumnya. b. Uji Berpasangan Adalah panelis merasakan dulu di luar ruangan 2 produk yang berbeda A dan B, lalu masuk ke ruang organoleptik dan merasakan produk dalam 3 bilik dan menilai produk yang sama dengan control. c. Uji Duo Trio Adalah panelis langsung masuk ke ruang organoleptik dan disediakan 2 sampel dan 1 control yang diberi kode, lalu menilai sampel yang sama dengan control. d. Uji Tri Angle Adalah panelis masuk ke ruang organoleptik tanpa diberi control dan di dalam bilik merasakan produk lama 2 dan baru 1 A,A,B lalu menilai mana A, A, B. dan mana yang berbeda dihitung atas jumlah yang sesuai dengan instruksi. e. Uji Pembanding Ganda Adalah panelis merasakan 2 macam makanan ( yang baru B dan yang lama A ) di dalam bilik panelis merasakan lagi dan harus bias menilai mana yang A dan B. f. Uji Pembanding Jamak
7 Adalah panelis merasakan control yang disajikan besamaan, 3 yang sama dan 1 yang berbeda A, B, A, A. dan menentukan mana yang beda. g. Perbandingan Berpasangan Jamak Adalah panelis merasakan produk lama A, lalu masuk dan diberi berbagai macam produk. Lalu menilai yang mana produk yang lama. Untuk meneliti A dan B tanpa control disajikan bersamaan dengan jumlah 10 sampel. 6. Uji Hedonic Adalah uji kesukaan yang mana panelis menilai suatu produk lalu menilai yang lebih disukai. Uji hedonic terdiri dari : a. Uji hedonic dengan skala rangking Adalah uji kesukaan yang mana hasil yang diambil adalah nilai yang paling terkecil. b. Uji hedonic dengan skala scorring Adalah uji kesukaan yang mana hasil yang diambil adalah nilai yang terbesar. (Soewarno. S : 68-69) C. Prinsip Dasar Pengolahan Sponge Cake Sebagai pembentuk dasar cake adalah tepung terigu dan telur, didalam tepung terigu terdapat pati yang bersifat tidak larut dalam air dan mengandung protein ( ovalbumin ) yang apabila tepung dicampur dengan air akan terbentuk gluten. Gluten ini bersifat elastis yang mampu menahan udara saat proses pembakaran, selanjutnya adonan akan mengering dan akhirnya kukuh sehingga terbentuk kerangka cake. III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimen atau uji coba dengan pendekatan kuantitatif. Uji coba adalah proses kegiatan untuk mendapatkan data, metode pengolahan yang tepat dan resep standar. Uji yang digunakan adalah uji hedonic skala scorring dengan melalui panelis agak terlatih. Perlakuan yang penulis terapkan pada penelitian ini adalah :
8 Perlakuan I (Kode 362) 1. Whole Egg 7 pcs 2. Egg Yolk 1 pcs Perlakuan II (Kode 841) 1. Whole Egg 6 pcs 2. Egg Yolk 2 pcs Perlakuan III (Kode 759) 1. Whole Egg 5 pcs 2. Egg Yolk 3 pcs 3.1 Teknik Analisis Data Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan persentase. Tahap analisis data merupakan kunci pada suatu permasalahan. Untuk itu ada data yang sudah terkumpul harus disusun dan diolah menurut metode yang tepat. A. Teknik Analisis Data Tentang Uji Organoleptik Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan persentase. Rumusan persentase yang digunakan adalah sebagai berikut : P = n x 100 % N Keterangan : P = Angka frekuensi pilihan panelis terhadap pilihan tertentu. N = Jumlah panelis keseluruhan n = Jumlah nilai panelis yang memilih aspek- aspek penilaian (Arikunto, 2002 : 250) B. Tempat dan Waktu Uji Coba 1. Tempat Uji Coba Penelitian dilakukan di Laboratorium Pastry and Bakery dan Laboratorium Uji Organoleptik Akademi Tata Boga Bandung (ATB), yang bertempat di Jl. Raya Cinunuk No. 186 Bandung. 2. Waktu Uji Coba Pelaksanaan dilakukan pada awal Juni sampai dengan akhir bulan Juli 2009.
9 3.2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui uji organoleptik ( Uji Hedonik ) yaitu yang bernilai skala scorring, data yang dinilai antara lain : - Penampilan - Warna - Aroma - Tekstur - Rasa Uji organoleptik dilakukan melalui panelis agak terlatih, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan pada sponge cake dengan jumlah kuning telur yang berbeda Adapun penilaian setiap aspek dibedakan atas 5 tingkatan kesukaan meliputi : - Sangat Suka Nilai 5 - Suka Nilai 4 - Cukup Suka Nilai 3 - Tidak Suka Nilai 2 - Sangat Tidak Suka Nilai 1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang penulis lakukan dalam pengolahan cake menggunakan resep dasar sponge cake dengan metode all in one method yaitu cara pengolahan cake dengan cara mencampurkan semua bahan kecuali butter. Resep dasar yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Resep Dasar Sponge Cake No Ingredient Metric Procedure Bahan I : 1 Medium Flour 100 gr 2 Castor Sugar 100 gr
10 3 Vanilli 2 sachet 4 Milk Powder 20 gr 5 Maizena 20 gr 6 Egg 8 pcs Bahan II : 1 Butter 100 gr Melted Perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini adalah : Perlakuan I (Kode 362) 1. Whole Egg 7 pcs 2. Egg Yolk 1 pcs Perlakuan II (Kode 841) 1. Whole Egg 6 pcs 2. Egg Yolk 2 pcs Perlakuan III (Kode 759) 1. Whole Egg 5 pcs 2. Egg Yolk 3 pcs A. Hasil Uji Organoleptik Tabulasi data hasil penelitian keseluruhan dari tiga perlakuan dapat diuraikan pada tabel berikut : Tabel 4.2 Total Nilai Dari Ketiga Perlakuan Scorring Karakteristik Penampilan Warna Aroma Tekstur Rasa Total Nilai Kesimpulan : 1. Panelis lebih menyukai sponge cake dengan kode 759 yang menggunakan kuning telur paling banyak.
11 2. Kode 759 memiliki tekstur yang lebih lembut. Hasil uji organoleptik pada sponge cake adalah : 1. Perlakuan I pada kode sampel 362 menggunakan 1 butir kuning telur dan 7 butir telur utuh, total nilai yang diperoleh adalah Perlakuan II pada kode sampel 841 menggunakan 2 butir kuning telur dan 6 butir telur utuh, total nilai yang diperoleh adalah Perlakuan III pada kode sampel 759 menggunakan 3 butir kuning telur dan 5 butir telur utuh, total nilai yang diperoleh adalah Tingkat kesukaan panelis agak terlatih menyatakan lebih menyukai sponge cake perlakuan III pada kode sample 759 yang menggunakan 3 butir kuning telur dan 5 butir telur utuh. B. Hasil Analisis Tabulasi Data dengan Uji F. 1. Penampilan Hasil perhitungan tabulasi data dengan uji F terhadap penampilan sponge cake dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3. Analisis ovariant pada penampilan ponge cake Sumber variasi db F hit F tabel 5% 1% Panelis Perlakuan Error 10 Total 17 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kuning telur yang digunakan tidak perpengaruh nyata terhadap penampilan sponge cake yang dihasilkan. 2. Warna Hasil perhitungan tabulasi data dengan uji F terhadap warna sponge cake dapat dilihat pada tabel berikut :
12 Tabel 4.4 Analisis ovariant pada warna ponge cake Sumber variasi db F hit F tabel 5% 1% Panelis Perlakuan * Error 10 Total 17 Keterangan : tanda * menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kuning telur yang digunakan perpengaruh nyata terhadap warna sponge cake yang dihasilkan. 3. Aroma Hasil perhitungan tabulasi data dengan uji F terhadap aroma sponge cake dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Analisis ovariant pada aroma ponge cake Sumber variasi db F hit F tabel 5% 1% Panelis Perlakuan Error 10 Total 17 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kuning telur yang digunakan tidak perpengaruh nyata terhadap aroma sponge cake yang dihasilkan. 4. Tekstur Hasil perhitungan tabulasi data dengan uji F terhadap tekstur sponge cake dapat dilihat pada tabel berikut :
13 Tabel 4.6 Analisis ovariant pada tekstur sponge cake Sumber variasi db F hit F tabel 5% 1% Panelis Perlakuan ** Error 10 Total 17 Keterangan tanda ** menunjukkan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kuning telur yang digunakan berpengaruh sangat nyata terhadap tekstur sponge cake yang dihasilkan. 5. Rasa Hasil perhitungan tabulasi data dengan uji F terhadap rasa sponge cake dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.7 Analisis ovariant pada rasa ponge cake Sumber variasi db F hit F tabel 5% 1% Panelis Perlakuan Error 10 Total 17 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kuning telur yang digunakan tidak perpengaruh nyata terhadap rasa sponge cake yang dihasilkan. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
14 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan : 1. Perbedaan yang nyata terhadap hasil sponge cake dengan jumlah kuning telur yang berbeda adalah pada warna dan tekstur sponge cake. 2. Karakteristik terbaik dari ke-3 jenis sponge cake yaitu pada kode 759 dengan tekstur yang lembut dan halus. 3. Panelis lebih menyukai sponge cake dengan perlakuan III yaitu 3 kuning telur dan 5 telur utuh. Saran : perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang daya tahan sponge cake sehingga dapat disimpan lebih lama. DAFTAR PUSTAKA Ambarini (2004). Sponge Cake Selembut Kapas. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineke Cipta. C. Tarwotjo, S (1998). Dasar Dasar Gizi Kuliner. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Hko (2008) Jenis-jenis Cake. Media Indonesia (20 Januari 2008). Kartika, B (1985). Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan, Penilaian Organoleptik, Petunjuk Evaluasi Produk Industri. Jakarta : Penerbit Bhratara Karya Aksara. Kartohadiprojo, N et al (1997). Terampil Membuat Cake & Pastry. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Suhardjito, YB, BA (2006). Pastry Dalam Perhotelan. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Soewarno (1985), Penilaian Organoleptik. Jakarta :Bhratara Karya Aksara. Ir. Elis Rumini, AP. adalah Dosen Tetap Akademi Tata Boga Bandung
BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah industri kuliner atau makanan. Salah satu makanan yang sedang digemari oleh masyarakat
Lebih terperinciWritten by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56
Variasi Kue Kering Yang Tak Ada Habisnya (1) Kue kering sudah akrab di lidah penikmatnya karena kue mungil yang satu ini sudah sangat mudah dan bahkan sering kita jumpai baik di toko-toko kue atau bakery
Lebih terperinciHasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna
101 Panelis ke- Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari panelis Penilaian Brownies Roll Cake Kacang Hijau Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice Warna 2 Kurang soft, terlalu Warna mencolok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung sudah dikenal sebagai pusat kuliner nusantara sejak tahun 1941, Bukan hanya golongan dari masyarakat pecinta makanan saja yang sengaja datang ke Bandung akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan bahan pangan bagi manusia bukan hanya sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi bahan makanan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kue kering atau yang biasa disebut cookies berasal dari kata koekie atau koekje dalam bahasa Belanda yang artinya small cake. Di Indonesia, cookies dikenal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bolu Kukus Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan telur dan gula. Terdapat banyak macam kue bolu, misalnya kue tart yang biasa dihidangkan
Lebih terperinciKue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan
Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan baik tidaknya kualitas kue yang dihasilkan. Ketiga faktor
Lebih terperinciTabel 1. 1 Jumlah Wisatawan Kota Bandung. Wisatawan Tahun mancanegara domestik jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung memiliki banyak tempat wisata oleh karena itu banyak wisatawan yang datang mengunjungi kota Bandung, baik dari luar kota, luar pulau bahkan dari luar negeri.
Lebih terperinciLOGO BAKING TITIS SARI
LOGO BAKING TITIS SARI PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan yang dilakukan untuk mengubah karakteristik sensorik sehingga lebih diterima konsumen KHUSUS Pemanasan adonan dalam
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya
I PENDAHULUAN Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya dibutuhkan penulisan laporan mengenai penelitian tersebut. Sebuah laporan tugas akhir biasanya berisi beberapa hal yang meliputi
Lebih terperinciMANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.4, No.1, April 2015 28 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR Nisa Rahmaniyah Utami ˡ, Sudewi Yogha², Cica
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ceker ayam Ceker adalah bagian dari tubuh ayam yang berhubungan langsung dengan benda-benda kotor. Meski demikian, tanpa ceker ayam tidak mungkin menjadi gemuk untuk diambil
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TINGGI SERAT DARI AMPAS BENGKUANG DAN AMPAS JAGUNG TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK KUE KERING
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TINGGI SERAT DARI AMPAS BENGKUANG DAN AMPAS JAGUNG TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK KUE KERING Alsuhendra dan Ridawati 1) 1) Staf Pengajar PS Tata Boga Jur. IKK Fakultas.
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa
LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh ke- Penilaian Cinnamon bothe cake Kategori penilaian Penerimaan Ya Tidak 1 Enak Rasa 2 Cinnamon kurang terasa Rasa 3 Enak Rasa 4 Enak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri bakery di tanah air terus berkembang, mulai dari industri roti rumahan hingga outlet modern yang berstatus waralaba dari luar negeri ketat bersaing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Peningkatan permintaan dari pelanggan menuntut bakery dan cake shop semakin meningkatkan lagi produksinya demi memuaskan para pelanggan. Bila dilihat trend
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pisang merupakan salah satu buah tropis yang paling banyak ditemukan dan dikonsumsi di Indonesia. Produksi pisang di Indonesia adalah yang tertinggi dibandingkan dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bekatul Bekatul merupakan hasil samping penggilingan gabah yang berasal dari berbagai varietas padi. Bekatul adalah bagian terluar dari bagian bulir, termasuk sebagian kecil endosperm
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PERBEDAAN KUALITAS EGG ROLL TEPUNG BIJI KELUWIH DAN TEPUNG TAPIOKA DENGAN PERBANDINGAN BERBEDA SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPastry. Pandu Prabowo Susilo
Pastry Pandu Prabowo Susilo Pengertian Pastry merupakan jenis olahan tepung terigu, lemak dan telur yang melewati proses pemanggangan Pada umumnya pastry bertekstur krispy, adonan tidak kalis. Beberapa
Lebih terperinciTabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu produk pertanian yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia adalah tepung terigu. Tepung terigu merupakan salah satu bahan dasar kebutuhan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, metode ini ditempuh dalam pembuatan Chiffon cake dengan subtitusi tepung kulit singkong 0%, 5%, 10%,
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tepung Tulang Ikan Rendemen tepung tulang ikan yang dihasilkan sebesar 8,85% dari tulang ikan. Tepung tulang ikan patin (Pangasius hypopthalmus) yang dihasilkan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai : 1.1 Latar Belakang, 1.2 Identifikasi Masalah, 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian, 1.4 Manfaat Penelitian, 1.5 Kerangka Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa
Lebih terperinciPERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN
PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Program
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pisang Raja Pisang raja termasuk jenis pisang buah. Menurut ahli sejarah dan botani secara umum pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG
PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG Disusun oleh: Ribka Merlyn Santoso 14.I1.0098 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Lebih terperinciUJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI SCONE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KULIT TELUR
UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI SCONE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KULIT TELUR Ingrid Marcherita Alamat: Jalan Adisucipto No. 26 a, Pontianak 78391 Email : inggrid_marcherita92@yahoo.com Nama Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cake adalah produk makanan semi basah yang dibuat dengan pemanggangan adonan yang terdiri dari tepung terigu, gula, telur, susu, lemak, dan bahan pengembang dengan
Lebih terperinciEfisiensi Penggunaan Telur Dalam Pembuatan...( Ida Ayu Putu Hemy Ekayani)
ISSN 0216-3241 59 EFISIENSI PENGGUNAAN TELUR DALAM PEMBUATAN SPONGE CAKE Oleh Ida Ayu Putu Hemy Ekayani Jurusan Pendidikan Kesejahteraan dan Keluarga, FTK, UNDIKSHA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang
I PENDAHULUAN Cookies merupakan salah satu produk yang banyak menggunakan tepung. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang dihasilkan. Tepung kacang koro dan tepung
Lebih terperinciUJI KESUKAAN HASIL JADI BROWNIES MENGGUNAKAN MARGARIN DAN ALPUKAT
UJI KESUKAAN HASIL JADI BROWNIES MENGGUNAKAN MARGARIN DAN ALPUKAT Phoa Grecia Jln. Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Phoa.grecia@yahoo.co.id Trias Septyoari Putranto, SST.Par., M.M. ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN GUMPALAN PROTEIN SUSU (CURD) TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN GIZI STICK CURD
PENGARUH PENGGUNAAN GUMPALAN PROTEIN SUSU (CURD) TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN GIZI STICK CURD Vivi Suzanna Dewi, Rosidah dan Octavianti Paramita TJP, Fakultas Teknik UNNES Abstract : Cheese
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik
Lebih terperinciSutomo, B
Baking Soda dan Baking Powder, kedua bahan ini memiliki bentuk fisik berupa tepung berwarna putih dan memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai bahan pengembang. Cara kerjanya adalah ketika bahan ini bertemu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan makanan tambahan untuk melengkapi kekurangan gizi yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pangan tidak pernah berhenti dalam kehidupan manusia, karena manusia memerlukan makanan untuk mempertahankan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan makanan tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dewasa ini, salah satu industri yang berkembang dengan pesat di Indonesia adalah industri makanan minuman atau industri kuliner. Menurut Investor
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM
LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY
1. Kompetensi: Menjelaskan dan mempraktekkan pengembangan danish pastry 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar danish pastry b. Mengembangkan resep dasar danish pastry c. Mempraktekkan pengembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biskuit Menurut SNI 2973-2011, biskuit merupakan salah satu produk makanan kering yang dibuat dengan cara memanggang adonan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu atau
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. bahan mentah seperti beras, jagung, umbi-umbian, tepung-tepungan, sayursayuran,
Bab 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Pangan tradisional adalah makanan yang dikonsumsi masyarakat golongan etnik dan wilayah spesifik, diolah dari resep yang dikenal masyarakat, bahanbahannya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. terigu dari negara Timur Tengah seperti Turki, Srilanka, dan Australia. Impor
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang banyak melakukan impor tepung terigu dari negara Timur Tengah seperti Turki, Srilanka, dan Australia. Impor gandum di Indonesia pada tahun 2012
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PEMANASAN DAN JENIS SUSU TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU. (Laporan Penelitian) Oleh. Yuni Noviyanti
PENGARUH WAKTU PEMANASAN DAN JENIS SUSU TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU (Laporan Penelitian) Oleh Yuni Noviyanti 0714051074 JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PETANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciResep Kue Bolu. Resep kue bolu Chocolate Sponge
Resep Kue Bolu Koleksi resep kue bolu yang kami miliki memang berasal dari banyak sumber namun kami pastikan semuanya teruji dan dapat dipastikan keamanan dan rasanya. Seperti resep kue kali ini kami dapatkan
Lebih terperinciUji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30%
LAMPIRAN Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30% Tempat : Rumah Hari/ tanggal : Kamis, 22-03- 2012 Pukul : 09.00 WIB No Bahan Resep Acuan Formula 30% Sponge 1 Telur 4 btr 4 btr 2 Mentega cair 50 grm
Lebih terperinciLampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.
Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan penilaian anda dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rendemen merupakan suatu parameter yang penting untuk mengetahui nilai
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tepung Tulang Ikan Tuna 4.1.1 Rendemen Rendemen merupakan suatu parameter yang penting untuk mengetahui nilai ekonomis dan efektivitas suatu produk atau bahan. Perhitungan
Lebih terperincirv. HASIL DAN PEMBAHASAN
rv. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kadar Air Rata-rata kadar air kukis sagu MOCAL dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil uji lanjut DNMRT terhadap kadar air kukis (%) SMO (Tepung sagu 100%, MOCAL 0%) 0,331"
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ampas Tahu Ampas tahu merupakan limbah dari pembuatan tahu. Bahan utama pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan protein sekitar 33-42% dan kadar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada sekarang ini, industri kuliner berkembang pesat di dunia, khususnya di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada sekarang ini, industri kuliner berkembang pesat di dunia, khususnya di Indonesia. Perkembangan industri kuliner dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri kuliner sekarang ini semakin meningkat khususnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri kuliner sekarang ini semakin meningkat khususnya di ibu kota jakarta. Melihat semakin banyaknya konsumen yang senang menghabiskan waktu
Lebih terperinciMAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd.
MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd. Disusun Oleh: 1. Rizma Alifatin (14144600176) 2. Zafira Syajarotun (14144600196) 3. Maria Yuni
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kue Bolu Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula, lemak, dan telur. Menurut Donald (2013), kue bolu merupakan produk yang di hasilkan dari tepung terigu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono (2009:72) Penelitian Eksperimen atau Experimental Research dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komposisi Gizi Beras Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan makanan pokok, beras dapat digantikan/disubsitusi oleh bahan makanan lainnya, namun
Lebih terperinciUlangan 1 Ulangan 2 (%)
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Deskripsi dan analisis data memuat penjelasan tentang hasil penelitian. Hasil yang diperoleh selama proses penelitian meliputi data sifat kimia, sifat fisik dan organoleptik
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dalam penelitian ini adalah tepung gembili (dioscorea
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang
I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai : Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Pemikiran, Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian.
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEPUNG SUKUN MENJADI CHIFFON CAKE
PEMANFAATAN TEPUNG SUKUN MENJADI CHIFFON CAKE Oleh Ni Made Eviana Sari¹, Ni Wayan Sukerti², Luh Masdarini³ Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, FTK Singaraja, Indonesia Email: { jonibfe@yahoo.com,sukertiyan@yahoo.com},luhmasdarini@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Pengolahan Non Migas Menurut Cabang Industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia industri khususnya di Indonesia terus mengalami kemajuan yang signifikan, baik industri yang berskala besar atau yang berskala kecil.
Lebih terperinciEFFECT OF BANGKOK PAPAYA FLOUR SUBTITUTION ON SENSORY CHARACTERISTICS OF SWISS ROLL
PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG PEPAYA BANGKOK TERHADAP SIFAT SENSORIS SWISS ROLL EFFECT OF BANGKOK PAPAYA FLOUR SUBTITUTION ON SENSORY CHARACTERISTICS OF SWISS ROLL Ria Setyawati 1, Dina Thalia Ananda 1 Politeknik
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini
I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan tepung-tepungan lokal atau non terigu saat ini telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan tepung-tepungan lokal atau non terigu saat ini telah menjadi trend inovasi terbaru terutama bagi industri bakery, hal tersebut dikarenakan harga tepung terigu
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DAN UJI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP DONAT SUBSTITUSI TEPUNG JALEJO HINGGA 50 PERSEN
KARAKTERISTIK DAN UJI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP DONAT SUBSTITUSI TEPUNG JALEJO HINGGA 50 PERSEN Muflihani Yanis, Noveria Sjafrina, Syarifah Aminah BPTP DKI Jakarta Jl raya ragunan no.30 ABSTRAK Tepung
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan meliputi pembuatan tepung jerami nangka, analisis sifat fisik dan kimia tepung jerami nangka, serta pembuatan dan formulasi cookies dari
Lebih terperinciUJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS
UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS Helenica Liauwandy Jln. Raya Cibarusah, (021) 89677009, helenicaliauwandy@yahoo.com, Dianka Wahyuningtias, SST.Par., MM ABSTRACT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada zaman sekarang masyarakat gemar mencoba inovasi baru, salah satu contohnya adalah inovasi di bidang makanan, banyak orang yang bereksperimen untuk membuat makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis. Negara Indonesia ini mempunyai kekayaan alam yang melimpah terutama pada jenis tanaman pangan lokal
Lebih terperinciPENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK TERHADAP KUALITAS COOKIES. Oleh: NURHAMIDAH RANGKUTI
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK TERHADAP KUALITAS COOKIES Oleh: NURHAMIDAH RANGKUTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJARTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Es Krim Es krim merupakan produk susu beku yang banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki gizi tinggi dan banyak dikembangkan dari berbagai bahan alternatif (Aboulfalzli
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. A. Hasil Belajar Membuat Kue Pasrty Kontinental
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Hasil Belajar Membuat Kue Pasrty Kontinental 1. Pengertian Belajar Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari hari hampir tidak pernah
Lebih terperinciRuko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :
BAHAN PRODUK BAKERY Oleh: Ir. Hj. Henny Krissetiana Hendrasty, M.P. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.
I PENDAHULUAN Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah berdasarkan latar belakang tertentu. Dengan maksud dan tujuan yang sudah jelas selanjutnya dikembangkan kerangka pemikiran
Lebih terperinciPembuatan Tepung dari Hati Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Alternatif Bahan Baku Produk Olahan
Pembuatan Tepung dari Hati Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Alternatif Bahan Baku Produk Olahan Oleh : Zindy Sukma Aulia P. (2308 030 022) Rahmasari Ibrahim (2308 030 064) Dosen Pembimbing : Ir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan pangan. Beraneka bahan pangan seperti sayuran, umbi-umbian, kacangkacangan dapat dijumpai.
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat
13 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 hingga Mei 2012 bertempat di Laboratorium Analisis makanan, Laboratorium pengolahan pangan, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas
Lebih terperinciKADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi
KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Program studi pendidikan biologi Disusun oleh: Arif Rachmad Hakim A420100085 PENDIDIKAN BIOLOGI
Lebih terperinciPENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :
PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI Oleh : PRAPTI AKHIRININGSIH NPM : 0533010001 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia pembuatan roti pada umumnya terbuat dari bahan dasar tepung terigu. Roti bukan makanan pokok masyarakat Indonesia, akan tetapi sering dikonsumsi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketergantungan konsumen pada makanan jajanan di Indonesia telah semakin meningkat dan memegang peranan penting, karena makanan jajanan juga dikonsumsi oleh golongan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR
PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciMETODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal
METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, dan Laboratorium Analisis Kimia Pangan Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Masalah, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pancake Gambar 2.1 Pancake 2.1.1 Pengertian Pancake Menurut Bette Kroening (2003), Pancake dalam bahasa belanda adalah pannenkoek. Pancake adalah kue dadar yang dibuat dari terigu,
Lebih terperinciWritten by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08
Kreasi Pound Cake Tampil Baru Anda kenal dengan marble cake atau lapis legit? Umumnya cake-cake ini termask kategori dari jenis pound cake. Anda yang kreatif pasti akan mudah memvariasikan poun cake menjadi
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : 1. Latar Belakang, 2. Identifikasi Masalah, 3. Maksud dan Tujuan Penelitian, 4. Manfaat Penelitian, 5. Kerangka Pemikiran, 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Bahan 2.1.1 Tepung Terigu Gambar 2.1 Tepung Terigu (Segitiga Biru Bogasari) Tepung terigu merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering digunakan sebagai bahan
Lebih terperinciUJI RANGE METHOD. Oleh: : Hilda Rani Dwitama NRP : No. Meja : 6 (Enam) Kelompok : B Tgl Praktikum : 13 Maret 2013 Asisten : Sri Mulyati
UJI RANGE METHOD Oleh: Nama : Hilda Rani Dwitama NRP : 103020030 No. Meja : 6 (Enam) Kelompok : B Tgl Praktikum : 13 Maret 2013 Asisten : Sri Mulyati JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Aktivitas Perusahaan Dan Proses Produksi 1. Aktivitas Perusahaan Pada umumnya aktivitas awal dari keseluruhan perusahaan adalah aktivitas yang berhubungan dengan
Lebih terperinci1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.
1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang dewasa ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu
I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinci