12/05/2015. Pelaporan Keuangan. Metode yang digunakan dalam Full Cost

dokumen-dokumen yang mirip
Handout Akuntansi Manajemen

BAB III FULL ACOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTANSI PENUH)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

INFORMASI AKUNTANSI PENUH

MATERI PRAKTIKUM MINGGU KE 2 PENENTUAN HPP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

SISTEM JUST-IN-TIME (JIT) & Activity Based Cost System

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II INFORMASI AKUNTANSI PENUH

BAB 10 Full Costing Dan Direct Costing

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

Activity Based Costing System (ABC Sistem) KUWAT RIYANTO, SE, M.M

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

Pengantar 04/06/2015 PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL

Contoh PT kertasjaya memproduksi 2 macam produk. Contoh peraga 5.2 Perhitungan biaya satuan : produk tunggal. Biaya produksi

MATERI PRAKTIKUM MINGGU KE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN

METODE PEMBEBANAN BOP

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM

PENGERTIAN BIAYA DAN AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VARIABLE COSTING HARGA POKOK VARIABEL (VARIABEL COSTING)

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

Biaya Aktivitas. Penentuan harga pokok produksi konvensional :

KARAKTERISTIK. Akuntansi Manajemen. oleh: ani hidayati

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Hansen dan Mowen (2007: 429), segmen adalah:

BAB I HPP KONVENSIONAL. Terdapat dua pendekatan dalam metode penentuan Harga Pokok Produksi yaitu:

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh:

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

Pertemuan 3 Activity Based Costing

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

OPENING ABC FOR E LEARNING SELASA 08 DES 2015 AZFA MUTIARA AHMAD PABULO, SE, MEK FOR APKB

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian analisa menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebagai

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Handout Akuntansi Manajemen

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II LANDASAN TEORI

Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

KalkulasiBiayaberdasarkan-aktivitas(ABC) dan Manajemen berdasarkan-aktivitas(abm) Latar Belakang

Perbedaan Pokok antara metode full costing dan variabel costing: perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAKS. Kata kunci : Aktivitas, Sistem Akuntansi Tradisional, Sistem ABC, Harga Pokok Produk.

Modul ke: Akuntansi Manajemen 05FEB. Variable Costing. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Program Studi Akuntansi

METODE PENETAPAN HARGA JUAL ( PRICING METHOD )

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

Risma Yurnita, Holly Deviarti. Universitas Bina Nusantara Jln. Kebon Jeruk Raya No. 20 Jakarta Barat Phone

HARGA TRANSFER KONSEP HT :

HARGA TRANSFER KONSEP HT :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya. Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:29) mendefinisikan

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Marantha

BAB 1 HPP KONVENSIONAL

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA TRANSFER DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Zulkifli Bokiu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Tradisional dan Activity Based Costing (ABC) pada UD. Cella Cake dan Bakery Manado

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information) Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Pengertian Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu dan masa mendatang yang meliputi seluruh aktiva, seluruh pendapatan dan seluruh biaya. Unsur yang membentuk informasi akuntansi penuh: Total aktiva/aktiva Penuh (Full Assets): Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap Total Pendapatan/Pendapatan Penuh (Full Revenues): Pendapatan operasi dan Pendapatan non operasi. Total Biaya/Biaya Penuh (Full Cost):total biaya yang bersangkutan dengan objek informasinya. Manfaat Informasi Akuntansi Penuh 1. Sebagai pelaporan keuangan 2. Sebagai analisis kemampuan menghasilkan laba 3. Analisa besarnya biaya yang telah dikeluarkan 4. Analisa menentukan harga jual dalam tipe biaya kontrak 5. Analisa menentukan harga jual normal 6. Analisa menentukan harga jual yang dialami oleh pemerintah 7. Analisa menentukan harga transfer 8. Analisa penyusunan program 1

Pelaporan Keuangan Pelaporan keuangan ditujukan untuk pihak luar dan pihak dalam (manajemen puncak). Contoh: Laporan pendapatan penuh dan biaya penuh untuk luar perusahaan yang berisi informasi akuntansi penuh yang didasarkan pada prinsip akuntansi yang lazim. Perusahaan X Laporan Laba Rugi Periode yang berakhir 31 Desember 2014 (dalam ribuan rupiah) Pendapatan penjualan kepada pihak luar 10.000 Biaya produk yang dijual 5.500 Laba kotor 4.500 Biaya usaha 2.000 Laba bersih usaha 2.500 Pendapatan dan biaya di luar usaha 500 Laba bersih sebelum pajak 3.000 Metode yang digunakan dalam Full Cost Full Costing Method Variable Costing Method Activity-Based Costing Method 2

Total Cost dengan Pendekatan Full Costing Salah satu metode penentuan biaya/cost produk yang membebankan seluruh biaya produksi baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Full cost merupakan total biaya produksi dan total biaya non produksi. Total/Full Cost dengan Pendekatan Full Costing B. BB full production cost Biaya penuh dengan menggunakan dengan full B.TKL pendekatan full costing costing = = BOP variabel B. Adm & umum BOP tetap B. Pemasaran Pelaporan keuangan untuk manajer puncak Laporan pendapatan penuh dan biaya penuh untuk kepentingan manajer puncak, prinsip akuntansi yang lazim tidak selalu digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Pendapatan berupa pendapatan penjualan divisi dan pendapatan penjualan antar divisi. Biaya terdiri dari biaya divisi langsung dan bagian biaya kantor pusat yang dialokasikan ke divisi. 3

Perusahaan X Laporan Laba Rugi Periode yang berakhir 31 Desember 2014 (dalam ribuan rupiah) Pendapatan penjualan kepada pihak luar 10.000 Pendapatan penjualan atas divisi 2.500 Pendapatan penuh 12.500 Biaya langsung divisi Biaya produksi 5.000 Biaya adm umum 1.000 Biaya pemasaran 2.500 Total biaya divisi 8.500 Alokasi biaya kantor pusat 1.000 Total biaya penuh 9.500 Laba bersih divisi 3.000 Total Cost dengan Pendekatan Variable Costing Salah satu metode penentuan biaya/cost produksi yang membebankan hanya biaya yang bersifat variabel saja kepada produk. Biaya produk meliputi total biaya variabel dan biaya tetap. Total/Full Cost dengan Pendekatan Variable Costing B. BB full production cost Biaya penuh dengan menggunakan dengan variable B.TKL pendekatan variable costing costing = = B.Adm & Umum Var BOP variabel B. Pemasaran Var BOP tetap BOP tetap B. Adm & umum tetap B. Pemasaran Tetap 4

Perusahaan X Laporan Laba Rugi Periode yang berakhir 31 Desember 2014 (dalam ribuan rupiah) Pendapatan penjualan kepada pihak luar 10.000 Pendapatan penjualan atas divisi 2.500 Pendapatan penuh 12.500 Biaya variabel Biaya produksi variabel 4.000 Biaya adm umum variabel 500 Biaya pemasaran variabel 1.500 Total biaya variabel 6.000 Laba kontribusi (contribution margin) 6.500 Biaya tetap Biaya produksi tetap 1.000 Biaya adm umum tetap 500 Biaya pemasaran tetap 1.000 Alokasi biaya kantor pusat tetap 1.000 Total biaya tetap 3.500 Laba bersih divisi 3.000 Total Cost dengan Pendekatan Activity- Based Costing (ABC) Salah satu metode penentuan biaya/cost produksi yang ditujukan untuk menyajikan informasi biaya produk secara cermat/akurat bagi kepentingan manajemen, dengan jalan mnegukur secara cermat biaya (sumber daya) dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk. Klasifikasi Tingkat Aktivitas Tahap pertama dalam membentuk kelompok aktivitas adalah mengelompokkan aktivitas ke dalam salah satu dari empat kategori aktivitas: 1. Unit-level activities 2. Batch-level activities 3. Product-level activities 4. Facility-level activities 5

Unit-level Activities Aktivitas yang dilaksanakan setiap dihasilkannya sebuah produk. Contoh aktivitas ini adalah jumlah pemakaian energi dan jam tenaga kerja yang digunakan setiap dibuatnya sebuah produk. Pemakaian bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung juga masuk dalam kelompok aktivitas ini, meskipun kedua biaya tersebut tidak termasuk ke dalam BOP. Besarnya biaya aktivitas ini tergantung pada jumlah unit produk yang diproduksi. Batch-level Activities Aktivitas yang dilaksanakan setiap diproduksinya sekelompok (batch) produk. Besarnya biaya aktivitas ini tergantung pada jumlah batch. Namun jika dihubungkan dengan jumlah unit dalam setiap batch, maka biaya ini bersifat tetap. Contoh aktivitas yang masuk dalam kelompok ini antara lain aktivitas set-up, inspeksi, penjadwalan produksi, dan penanganan bahan baku. Product-level (Sustaining) Activities Aktivitas yang dilaksanakan untuk mendukung berbagai macam produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Aktivitas ini mengkonsumsi sumberdaya untuk mengembangkan produk atau memungkinkan produk dihasilkan dan dijual. Aktivitas ini dan biaya yang berhubungan cenderung naik jika jenis produk yang dihasilkan bertambah. Contoh aktivitas yang tergabung dalam kelompok ini adalah: perekayasaan, pengembangan prosedur pengujian produk baru, pemeliharaan peralatan, proses perekayasaan produk, dan aktivitas ekspedisi. 6

Facility-level Activities Aktivitas yang mendukung proses manufaktur umum yang dilakukan oleh pabrik. Aktivitas ini memberikan manfaat bagi organisasi secara umum, namun tidak memberikan manfaat bagi setiap jenis produk secara langsung. Contoh aktivitas ini antara lain: pengelolaan pabrik, penataan lingkungan kerja, program sosial, pengamanan pabrik, pajak bumi dan bangunan, dan depresiasi pabrik. Total Cost dengan Pendekatan Activity- Based Costing Biaya tahap design dan pengembangan produk Biaya tahap produksi BOP variabel Biaya tahap dukungan logistik = Facility-level activity cost Product-level activity cost Batch-level activity cost Unit-level activity cost = Biaya penuh dengan pendekatan activity-based costing Perusahaan X Laporan Laba Rugi Periode yang berakhir 31 Desember 2014 (dalam ribuan rupiah) Pendapatan penjualan 10.000 Pendapatan atas divisi 2.500 Total pendapatan 12.500 Biaya tahap design dan 1.000 Pengembangan produk Biaya produksi: Biaya fasilitas pendukung 1.000 Biaya produk langsung 5.000 Biaya aktivitas lokal (pem&adm) 500 Alokasi biaya kantor pusat 1.000 7.500 Biaya tahap dukungan logistik 1.000 Total biaya 9.500 Laba bersih divisi 3.000 7

Analisa Kemampuan Menghasilkan Laba (Profitability Analysis) Untuk mendeteksi penyebab timbulnya laba/rugi yang dihasilkan oleh objek informasi dalam periode akuntansi tertentu. Jika produk yang dihasilkan lebih dari satu macam produk, maka manajer memerlukan akuntansi penuh untuk menganalisis kemampuan setiap produk yang dihasilkan dengan jalan membandingkan pendapatan penuh dengan biaya penuh dan aktiva penuh yang digunakannya. Dalam menganalisis kemampuan menghasilkan laba, biaya penuh untuk masing-masing produk dikelompokkan menjadi 4 kelompok aktivitas yaitu: 1. Aktivitas mempertahankan fasilitas (facility substaining activities) 2. Aktivitas mempertahankan produk (product substaining activities) 3. Aktivitas yang bersangkutan dengan kelompok produk (batchrelated activities) 4. Aktivitas yang bersangkutan dengan unit yang dihasilkan (unit level activities) Contoh Manajer perusahaan KK Jambi memerlukan informasi tentang kemampuan menghasilkan laba pada 3 macam produk yang dihasilkan (produk A, produk B dan produk C) sehingga dapat diketahui penyebab timbulnya laba/rugi yang dihasilkan oleh setiap produk. Selanjutnya manajer dapat menentukan produk mana yang harus dipertahankan, dikembangkan dan dihentikan (ditutup). 8

Diminta: Berdasarkan fakta di atas, coba saudara analisis produk mana yang harus dikembangkan dilihat dari pendapatan total biaya dan laba yang diperoleh produk A, produk B dan produk C baik secara total maupun per komponen biaya. Formula Untuk menghitung kemampuan menghasilkan laba perusahaan/pusat laba digunakan alat ukur kembalian investasi (Return On Investment/ROI) atau Residual Income/RI. Rumus: Kembalian Investasi = Pendapatan penuh Biaya penuh x 100% (ROI/RI) Aktiva penuh 9

(dalam rupiah) Pendapatan penuh xxx Biaya penuh xxx - Laba bersih xxx Beban modal =... % x Aktiva penuh xxx - ROI/RI xxx Contoh Divisi A merupakan salah satu dari divisi Perusahaan KK yang mempunyai data sebagai berikut: Aktiva penuh per 31 Desember 2014 sejumlah Rp 40.000.000,00. Biaya modal atas investasi (aktiva) 21%, pendapatan penuh atas divisi A sebesar Rp 36.000.000,00. Biaya penuh yang dikeluarkan Rp 24.000.000,00. Hitunglah ROI/RI/Kembalian investasi dan pembuktiannya. ROI/RI ROI/RI = Pendapatan penuh Biaya penuh x 100% Aktiva penuh = Rp 36.000.000,00 Rp 24.000.000,00 x 100% Rp 40.000.000,00 = Rp 12.000.000,00 x 100% Rp 40.000.000,00 = 30% 10

Bukti RI Pendapatan penuh Rp 36.000.000,00 Biaya penuh Rp 24.000.000,00 - Laba bersih Rp 12.000.000,00 Beban modal (21% X Rp 40.000.000,00) Rp 8.400.000,00 - Residual Income Rp 3.600.000,00 RI = 30% x Laba bersih = 30% x Rp 12.000.000,00 = Rp 3.600.000,00 ROI/RI sebagai alat analisis kemampuan menghasilkan laba divisi dapat dipengaruhi oleh 4 faktor sebagai berikut: 1. Konsep laba yang digunakan 2. Komponen menghasilkan laba 3. Komponen aktiva yang diperhitungkan dalam investasi 4. Penilaian aktiva Konsep laba yang digunakan dalam mengukur kemampuan menghasilkan laba untuk divisi ada 4 yaitu: 1. Laba kontribusi divisi (Division contribution margin) 2. Laba terkendali divisi (Division controllable profit) 3. Laba langsung divisi (Division direct profit) 4. Laba bersih divisi (Division net profit) Contoh unsur yang digunakan untuk menghitung tiap-tiap jenis laba sebagai berikut: 11

Dari laporan laba rugi tersebut, maka yang paling cocok untuk menganalisis divisi tersebut adalah laba bersih divisi, karena di dalamnya telah diperhitungkan informasi pendapatan penuh dan informasi biaya penuh sehingga mencerminkan semua faktor penentu kemampuan menghasilkan laba divisi. Analisa Biaya yang Telah Dikeluarkan Biaya penuh yang telah dikeluarkan untuk suatu produksi dapat dijawab dengan menyajikan informasi biaya penuh yang bersangkutan dengan objek biaya. Bagi manajemen, biaya penuh yang tetap dikeluarkan berperan sebagai: 1. Evaluasi konsumsi sumberdaya yang dikorbankan untuk sesuatu. 2. Untuk melihat struktur biaya perusahaan pesaing. 3. Pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri. 4. Penentuan harga jual produk/jasa. 12

5. Untuk perbaikan tingkat kemampuan produk/jasa dalam menghasilkan laba, dengan memantau total biaya, daur hidup produk/jasa. 6. Untuk melakukan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan tentang biaya mutu. 7. Untuk penentuan biaya investasi kembali. 8. Untuk penentuan biaya persediaan yang tepat. Evaluasi Sumberdaya Informasi berupa sumberdaya yang telah dikorbankan untuk produksi barang dan jasa dapat digunakan sebagai alat evaluasi terhadap pelaksanaan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Dalam melakukan evaluasi biaya ada 3 cara, yaitu biaya penuh dengan pendekatan full costing, variable costing dan activitybased costing. Contoh penghitungan biaya yang menghasilkan produk A dengan menggunakan biaya penuh pendekatan full costing, variable costing dan activity-based costing sebagai berikut: Biaya Penuh Produk A Dengan Pendekatan Full Costing Periode Januari 2015 (dalam ribuan rupiah) Biaya produksi: Biaya produksi langsung 100.000 Biaya produksi tidak langsung 60.000 Yang dibebankan produk A Total biaya produksi produk A 160.000 13

Total biaya produksi produk A 160.000 Biaya non produksi: Biaya non produksi langsung: Biaya adm & umum 5.000 Biaya pemasaran 7.500 12.500 Biaya non produksi tidak langsung: Bagian biaya adm & umum yang 10.000 Menjadi beban produk A Bagian biaya pemasaran yang menjadi 17.500 Beban produk A 27.500 Total biaya non produksi produk A 40.000 Biaya penuh produk A 200.000 Biaya Penuh Produk A Dengan Pendekatan Variable Costing Periode Januari 2015 (dalam ribuan rupiah) Biaya variabel: Biaya produksi variabel 100.000 Biaya non produksi variabel: Biaya adm & umum variabel 20.000 Biaya pemasaran variabel 30.000 Total biaya non produksi variabel 50.000 Total biaya variabel produk A 150.000 Total biaya variabel produk A 150.000 Biaya tetap: Biaya tetap langsung: Biaya non produksi tetap langsung: Biaya adm & umum tetap langsung 12.000 Biaya pemasaran tetap langsung 7.500 Biaya tetap langsung produk A 19.500 Biaya tetap tidak langsung: Bagian biaya adm & umum tetap 15.000 Bagian biaya pemasaran tetap 10.000 Biaya tetap tidak langsung yang menjadi 25.000 Beban produk A Total biaya tetap yang menjadi beban produk A 44.500 Biaya penuh produk A 194.500 14

Biaya Penuh Produk A Dengan Pendekatan Activity-Based Costing Periode Januari 2015 (dalam ribuan rupiah) Biaya desain dan pengembangan: Biaya desain 4.000 Biaya pengujian produk 11.000 Biaya produksi : Unit level activity costs 42.000 Batch level activity costs 6.000 Product level activity costs 5.000 Facility level activity costs 10.000 15.000 63.000 Total biaya desain dan pengembangan 15.000 Total biaya produksi 63.000 Biaya pendukung logistik: Biaya iklan 1.000 Biaya distribusi 2.000 Biaya garansi produk 1.500 Biaya adm & umum 3.500 Total biaya pendukung logistik 8.000 Biaya penuh produk A 86.000 15