BAB 1 KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN"

Transkripsi

1 BAB 1 KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan berupa data operasi dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh pemakai. Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut: akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi & akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern organisasi. Akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi (akuntansi keuangan merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi keuangan untuk memenuhi keperluan manajemen puncak dan pihak luar organisasi, sedangkan akuntansi manajemen merupakan tipe akuntansi yg mengolah informasi keuangan untuk memenuhi keperluan manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi). Bagi perusahaan yang besar, laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi dimanfaatkan oleh pemakai luar yang terdiri dari pemegang saham, kreditur, analis keuangan, organisasi karyawan, dan berbagai instansi pemerintah. Mereka memerlukan laporan keu.perusahaan sebagai dasar pembuatan keputusan tentang hub.mereka dengan pershn yg bersangkutan. Manajemen berbagai jenjang organisasi suatu perusahaan memerlukan informasi keuangan untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan itu sendiri atau bagiannya. Oleh karena karakteristik keputusan yg dibuat oleh pihak luar berbeda dengan karakteristik keputusan yg dibuat oleh para manajer, maka hal ini mempunyai dampak terhadap karakteristik sistem pengolahan informasi akuntansi yg menghasilkan informasi keuangan. Perbedaannya terletak pada: 1. Dasar pencatatan 1

2 Akuntansi keu.menggunakan prinsip akuntansi yg lazim sebagai pedoman dalam mengolah data keuangan untuk disajikan kepada pemakainya. Di lain pihak, akuntansi manajemen tidak terikat dengan prinsip akuntansi yang lazim dalam pengolahan informasinya, karena pemakainya adalah para manajer berbagai jenjang organisasi, yg lebih mementingkan relevansi informasi dengan keputusan yg akan mereka lakukan. 2. Fokus Informasi Akuntansi keuangan digunakan untuk mengolah informasi keuangan masa lalu untuk menggambarkan pertanggungjawaban dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada manajemen suatu perusahaan. Di lain pihak, akuntansi manajemen di samping menghasilkan informasi keuangan masa lalu, juga menyediakan informasi keuangan masa yang akan datang sebagai salah satu dasar bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. 3. Lingkup Informasi Akuntansi keuangan mengolah dan menyajikan informasi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Akuntansi manajemen mengolah dan menyajikan informasi keuangan bagian-bagian suatu perusahaan untuk memenuhi keperluan manajer tertentu perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya saja. 4. Sifat Laporan yang Dihasilkan Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan umumnya berupa ringkasan dan berisi informasi yang teliti. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen lebih rinci dan unsur taksiran lebih dominan dalam informasi yang disajikan di dalamnya. 5. Keterlibatan dalam Perilaku Manusia Akuntansi keuangan lebih mementingkan pengukuran kejadian-kejadian ekonomi sedangkan akuntansi manajemen lebih banyak bersangkutan dengan pengukuran kinerja manajemen berbagai jenjang organisasi. 6. Disiplin Sumber yang Melandasi 2

3 Akuntansi keuangan hanya bersumber pada satu disiplin sumber: ilmu ekonomi, sedangkan akuntansi manajemen memiliki dua disiplin sumber: ilmu ekonomi dan psikologi sosial. Hal yang sama di antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen yang pertama adalah prinsip akuntansi yang lazim diterima baik dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen.yang kedua, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen menggunakan informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya. Peran akuntansi sebagai sistem pengolah informasi keuangan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan: pencatat skor (score keeping), penarik perhatian manajemen(attention directing), dan penyedia informasi untuk pemecahan masalah (problem solving). Mengapa informasi kuantitatif? Umumnya informasi kuantitatif lebih berperan dalam mengurangi ketidakpastian bila dibandingkan dengan informasi nonkuantitatif. Sebagai contoh, dalam pengambilan keputusan investasi, manajemen tidak hanya memerlukan informasi apakah investasi yang akan dilaksanakan mendatangkan laba, namun ia memerlukan informasi besarnya rate of return dan pay-back period investasi yang akan dilaksanakan. Mengapa informasi akuntansi? Tolok ukur kinerja menggunakan informasi akuntansi untuk memperoleh peran serta manajer yang ada di bawah manajer puncak dalam mencapai tujuan perusahaan. Seorang manajer perlu menguasai accounting jargon supaya dapat berpikir ekonomis rasional. Keterbatasan pengetahuan seorang manajer tentang akuntansi sebagai bahasa bisnis akan mengakibatkan tidak dimilikinya ketajaman analisis bisnisnya dalam mengelola perusahaannya. Informasi akuntansi sebagai bahasa bisnis dikelompokkan menjadi tiga golongan : operasi, keuangan, manajemen. 3

4 Informasi operasi : untuk melaksanakan aktivitas perusahaan sehari-hari, seperti jumlah kilogram bahan baku yang dipakai dalam produksi, jumlah produksi hari ini, jumlah jam kerja karyawan dalam satu minggu, dll. Informasi Akuntansi Keuangan: diperlukan baik oleh manajemen puncak maupun pihak luar perusahaan seperti pemegang saham, kreditur, instansi pemerintah, dll seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas. Informasi Akuntansi Manajemen: untuk melaksanakan dua fungsi pokok manajemen: perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan. Informasi ini disajikan kepada manajemen perusahaan dalam berbagai lap.keu.seperti anggaran, laporan biaya produksi, laporan biaya mutu, laporan biaya pemasaran, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban. Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: objek informasi, alternatif yang dipilih, dan wewenang manajer. Tipe informasi akuntansi manajemen: informasi akuntansi penuh (full accounting information, informasi akuntansi diferensial (differential accounting information, dan informasi akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting information). Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah: 1. Kemajuan teknologi informasi. Manajemen mampu memproduksi produk dengan mudah, memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis mereka dengan cepat. Di lain pihak, akuntan manajemen mampu melakukan rekayasa informasi yang sebelumnya tidak mungkin dilaksanakan dengan manual. Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan konsumen mudah melakukan akses terhadap mutu produk dan jasa yang akan mereka beli. Konsumen akan memilih produk produsen yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga yang murah. 2. Implementasi just-in-time (JIT) manufacturing. Perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa memanfaatkan tersedianya persediaan dan tanpa menanggung biaya persediaan. JIT merupakan usaha untuk mengurangi waktu penyimpanan 4

5 (storage time) yang merupakan salah satu akibat dari aktivitas-bukanpenambah nilai bagi konsumen (non-value-added activities). JIT mempunyai dampak signifikan terhadap tingkat persediaan, tata letak pabrik (plant layout), dan penyediaan jasa pendukung. 3. Meningkatnya tuntutan mutu. Untuk menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi mutu yang dijanjikan kepada pelanggan dibutuhkan pengendalian menyeluruh atau total quality control (TQC). TQC merupakan konsep pengendalian yang meletakkan tanggung jawab pengendalian di pundak setiap karyawan yang terlibat dalam proses pembuatan produk, sejak desain sampai proses produksi, sampai produk mencapai pembeli. 4. Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur hidup produk. 5. Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing. Dampak perkembangan teknologi informasi terhadap kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi: 1. Informasi Biaya Produk yang Cermat Tujuannya: (1) konsumen tidak dibebani niaya-bukan-penambah nilai (non-value-added costs) bagi mereka, (2) laba yang diperoleh perusahaan yang memasuki persaingan global dan tajam adalah rendah sehingga hanya perusahaan-perusahaan yang cost-effective saja yang mampu bertahan dan berkembang dalam situasi persaingan semacam itu. 2. Informasi Biaya Overhead yang Cermat Biaya overhead pabrik mencerminkan konsumsi sumber daya dalam pelaksanaan aktivitas tertentu. Manajemen memerlukan informasi ini dalam setiap aktivitas perusahaan untuk menghasilkan produk agar mereka mampu melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap value-added activities dan dapat menghilangkan non-value-added activities. Dalam posisi ini manajemen akan mampu menjadikan perusahaannnya cost-effective, salah satu daya saing (competitive edge) yang harus dimiliki oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia. 5

6 3. Informasi Biaya Daur Hidup Produk Memungkinkan manajemen melakukan strategic cost analysis pada saat mempertimbangkan peluncuran produk baru, penghentian produksi produk yang ada, dan product profitability analysis. Respon akuntansi manajemen terhadap kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi: 1. Akuntansi manajmen melepaskan dominasi akuntansi keuangan dengan memfokuskan perekayasaan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Informasi biaya yang dihasilkan akuntansi manajemen tidak sekadar ditujukan kepada manajemen untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan (financial reporting) bagi pihak luar perusahaan, namun untuk memungkinkan manajemen melakukan pengelolaan aktivitas (activity management) berdasarkan informasi biaya. 2. Akuntansi manajemen memanfaatkan teknologi komputer untuk merekayasa informasi biaya produk yang lebih cermat. Pemanfaatan teknologi komputer ini memungkinkan pembebanan biaya overhead (overhead cost assignment) kepada produk menjadi jauh lebih cermat, sehingga memungkinkan manajemen melakukan analisis kemampuan produk dalam menghasilkan laba (product profitability analysis) dan keputusan penetapan harga jual (pricing decision). 3. Akuntansi manajemen berusaha mencerminkan konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-based cost system. 4. Akuntansi manajemen menciptakan target costing untuk memungkinkan manajemen menerapkan market-driven strategy dalam memasuki pasar dunia. 5. Akuntansi manajemen menyajikan informasi product-life-cycle cost untuk memungkinkan manajemen melakukan strategic cost analysis. 6

7 BAB 2 INFORMASI AKUNTANSI PENUH Konsep Informasi Akuntansi Penuh Pembahasan informasi akuntansi penuh selalu bersangkutan dengan objek informasi (information object atau information objective). Objek informasi dapat berupa produk, keluarga produk, aktivitas, departemen, divisi, atau perusahaan sebagai keseluruhan. Unsur yang membentuk informasi akuntansi penuh adalah total aktiva, total pendapatan, dan/atau total biaya. Full accounting information terdiri dari unsur full assets, full revenues, dan/atau full costs, yg merupakan salah satu unsur full accounting info. Full cost merupakan total biaya yg bersangkutan dengan objek informasi. Jika informasi berupa produk, full cost merupakan total biaya yang bersangkutan dengan produk tersebut. Perhitungan full cost suatu produk dipengaruhi oleh metode penentuan harga pokok produksi yang digunakan: full costing atau variable costing, activity-based costing. Full costing merupakan salah satu metode penentuan harga pokok produkasi, yang membebankan seluruh biaya produksi sebagai harga pokok produksi, baik biaya produksi yang berperilaku variabel maupun tetap. Jika perusahaan menggunakan pendekatan full costing dalam penentuan harga pokok produksinya, full cost merupakan total biaya produksi (biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik variabel + biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan total biaya nonproduksi (biaya administrasi & umum + biaya pemasaran). Variable costing membebankan hanya biaya produksi yang berperilaku variabel saja kepada produk. Jika perusahaan menggunakan pendekatan variable costing dalam penentuan harga pokok produksinya, full cost merupakan total biaya variabel (biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik variabel + biaya administrasi & umum variabel + biaya pemasaran variabel) ditambah dengan total biaya tetap 7

8 (biaya overhead pabrik tetap + biaya administrasi & umum tetap + biaya pemasaran tetap). Activity-based costing pada dasarnya merupakan metode penentuan harga pokok produk (product costing) yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat (accurate) bagi kepentingan manajemen, dengan mengukur secara cermat konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk. Dengan pendekatan ini, aktivitas pembuatan produk dibagi menjadi tiga fase: fase desain dan pengembangan, fase produksi, dan fase dukungan logistik (logistic supports). Rincian biaya setiap jenis aktivitas desain, produksi dan distribusi produk dalam lingkungan manufaktur maju adalah sebagai berikut: 1. Unit-Level Activity Costs. Biaya ini dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah unit produk yang dihasilkan. Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya energi, dan biaya angkutan adalah contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini. Biaya ini dibebankan kepada produk berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan. 2. Batch-Related Activity Costs. Biaya ini berhubungan dengan jumlah batch produk yang diproduksi. Setup costs, yang merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan mesin dan ekuipmen sebelum suatu order produksi diproses, biaya angkutan bahan baku dalam pabrik, biaya inspeksi, biaya order pembelian adalah contoh biaya yang termasuk dalam golongan biaya ini. Besar atau kecilnya biaya ini tergantung dari frekuensi order produksi yang diolah oleh fungsi produksi. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi dalam setiap order produksi. 3. Product-Sustaining Activity Cost. Biaya ini berhubungan dengan penelitian dan pengembangan produk tertentu dan biaya-biaya untuk mempertahankan produk agar tetap dapat dipasarkan. Biaya ini tidak terpengaruh oleh jumlah unit yang diproduksi dan jumlah batch produksi yang dilaksanakan oleh divisi penjual. 8

9 4. Facility-Sustaining Activity Costs. Biaya ini berhubungan dengan kegiatan untuk mempertahankan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan. Biaya depresiasi dan amortisasi, biaya asuransi, biaya gaji karyawan kunci perusahaan adalah contohnya. Biaya ini dibebankan kepada produk atas dasar taksiran unit produk yang dihasilkan pada kapasitas normal divisi penjual. Manfaat Informasi Akuntansi Penuh 1. Pelaporan keuangan Unsur informasi akuntansi penuh untuk kepentingan pelaporan kepada pihak luar perusahaan adalah berbeda dengan unsur informasi akuntansi penuh untuk kepentingan pelaporan keuangan kepada pihak intern perusahaan. Pelaporan keuangan untuk pihak luar perusahaan memerlukan informasi akuntansi penuh yg disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim, sedangkan untuk pihak intern perusahaan memerlukan informasi akuntansi penuh yang penyusunannya tidak terikat pada prinsip akuntansi yang lazim. 2. Analisis kemampuan menghasilkan laba (profitability analysis). Untuk mengukur kemampuan menghasilkan laba suatu perusahaan atau suatu pusat laba dalam perusahaan biasanya digunakan alat pengukur: kembalian investasi (return on investment atau disingkat ROI) atau residual income (disingkat RI). Kembalian investasi dihitung dengan cara membandingkan laba bersih dengan aktiva yang digunakan oleh pusat laba tersebut untuk mendapatkan laba tersebut. Penggunaan kembalian invetasi atau residual income sebagai alat analisis kemampuan menghasilkan laba divisi dipengaruhi oleh 4 faktor berikut ini: 1. Konsep laba yang digunakan. 2. Komponen untuk menghitung laba. 3. Komposisi aktiva yang diperhitungkan dalam investment base. 4. Penilaian aktiva. 9

10 Terdapat 4 pengertian laba yang tersedia untuk mengukur laba divisi berikut ini: a) Laba kontribusi divisi (divisi contribution margin). b) Laba terkendali divisi (division controllable profit). c) Laba langsung divisi (division direct profit). d) Laba bersih divisi (division net profit). Konsep laba bersih divisi adalah yang cocok digunakan untuk kepentingan pengukuran kemampuan menghasilkan laba divisi, karena di dalamnya telah diperhitungkan informasi pendapatan penuh dan informasi biaya penuh, sehingga mencerminkan semua faktor penentu kemampuan menghasilkan laba divisi. Atas dasar kriteria tersebut manajemen puncak dapat mengambil keputusan mengenai komponen aktiva yang dimasukkan sebagai investasi suatu divisi berikut ini: a) Kas, piutang dagang, persediaan, dan aktiva tetap yang digunakan langsung oleh divisi adalah contoh aktiva yang dengan mudah dapat diperhitungkan sebagai investasi dalam suatu divisi. b) Aktiva divisi yang berasal dari sumber yang tidak memerlykan biaya (interest free) tidak diperhitungkan dalam investment base. c) Divisi tidak dapat dibebani dengan sebagian aktiva kantor pusat, kecuali jika aktiva kantor pusat tersebut dapat diidentifikasikan secara langsung dengan kegiatan tersebut. d) Aktiva divisi yang tidak digunakan secara langsung untuk memperoleh pendapatan divisi harus dikeluarkan dari perhitungan investasi divisi. e) Aktiva yang menganngur dalam suatu divisi, namun masih dapat dimanfaatkan usaha divisi lain, dapat dikeluarkan dari perhitungan investment base. Kebijakan ini dapat mendorong manajer divisi untuk melepaskan aktiva yang rendah pemanfaatannya ke divisi lain yang mampu memanfaatkan aktiva tersebut lebih baik. 3. Berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu? Jawabannya adalah dengan menyajikan informasi biaya penuh yang bersangkutan 10

11 dengan objek biaya. Biaya penuh yang telah dikeluarkan untuk sesuatu berperan bagi manajemen dalam: a) Evaluasi konsumsi sumber daya yang dikorbankan untuk sesuatu, b) penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen melongok struktur biaya perusahaan pesaing, c) pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri, d) penentuan harga jual produk atau jasa, e) penyediaan kemudahan dalam penghilangan pemborosan dengan menyediakan informasi biaya untuk aktivitas-bukan-penambah-nilai, f) penyediaan informasi untuk perbaikan tingkat kemampuan produk atau jasa dalam menghasilkan laba dengan memantau total biaya daur hidup produk atau jasa, g) penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan tentang biaya mutu (quality costs), h) Costs reimbursement, i) inventory costing. 4. Penentuan harga jual dalam cost-type contract. Cost-type contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut. Biaya penuh masa lalu dipakai sebagai dasar penentuan harga jual. 5. Penentuan harga jual normal. Manajemen puncak harus harus memperoleh jaminan bahwa harga jual produk atau jasa yang dijual di pasar dapat menutup biaya penuh untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut dan dapat menghasilkan produk atau jasa tersebut dan dapat menghasilkan laba wajar. Harga jual = Biaya produksi + Biaya nonproduksi + Laba yang diharapkan 11

12 6. Penentuan Harga Transfer. Ada dua macam pendekatan yang digunakan untuk menentukan harga transfer: penentuan harga transfer atas dasar biaya (cost-based transfer price) dan penentuan harga transfer atas dasar harga pasar (market-based transfer price). 7. Penentuan Harga Jual yang Diatur dengan Peraturan Pemerintah. Produk dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat luas seperti listrik, air, telepon dan telegraf, dan pos diatur dengan peraturan pemerintah. Harga jual tersebut ditentukan berdasarkan biaya penuh pada masa yang akan datang ditambah dengan laba yang diharapkan. Informasi akuntansi penuh yang bermanfaat yntuk penetapan harga jual produk atau jasa yang diatur dengan peraturan pemerintah terdiri dari biaya penuh masa yang akan datang yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa dan aktiva penuh yang akan digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut. 8. Penyusunan program. Merupakan proses pengambilan keputusan mengenai programprogram yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan penaksiran jumlah sumber daya yang akan dialokasikan kepada setiap program tersebut. Dalam perusahaan dapat dijumpai berbagai program seperti: program penelitian&pengembangan produk baru, pelatihan karyawan. Rekayasa Informasi Akuntansi Penuh Banyak biaya yang merupakan biaya bergabung (common costs), yang dalam perekayasaan informasi akuntansi penuh harus dibagikan secara adil kepada berbagai objek informasi melalui metode pembebanan tertentu. Metode pembebanan biaya yang digunakan untuk perekayasaan informasi akuntansi penuh dapat dibagi menjadi menurut tujuan pemanfaatan informasi akuntansi penuh berikut ini: 1) Pembebanan biaya tidak langsung untuk penyediaan informasi Bagi pengambilan keputusan manajemen. Dalam perekayasaan informasi 12

13 akuntansi penuh, biaya tidak langsung dibebankan kepada objek informasi untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam: (a) analisis kemampuan produk atau jasa dalam menghasilkan laba dan penentuan harga jual (b) pengukuran kinerja manajer (hubungannya erat dengan wewenang manajer tertentu untuk mengendalikan biaya). 2) Pembebanan biaya tidak langsung untuk pelaporan keuangan kepada pihak luar perusahaan. Umumnya dilakukan dengan dasar alokasi yang bersifat sembarang. Tetapi cara ini bisa membuat manajemen salah menafsirkan informasi biaya penuh yang diterimanya, sehingga akan menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusannya. biaya bersama dialokasikan kepada produk bersama atas dasar alokasi berikut ini: nilai jual relatif, satuan fisik, rata-rata biaya, rata-rata tertimbang. 13

14 BAB 3 INFORMASI AKUNTANSI DIFFERENSIAL Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai macam alternatif. Untuk memutuskan alternatif yang harus dipilih, mereka menghadapi ketidakpastian. Oleh karena itu, manajemen memerlukan informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian yang mereka hadapi, sehingga memungkinkan mereka menentukan pilihan dengan baik. Salah salah satu informasi penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan adalah akuntansi differensial. Proses Pengambilan Keputusan A. Pengambilan keputusan dilaksanakan melalui empat tahap yang berurutan berikut ini: 1. Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan 2. Pencarian tindakan alternatif dan pengkuantifikasinya masing-masing 3. Pemilihan alternative optimum atau alternative yang memuaskan 4. Implementasi dan penindaklanjutan B. Pengakuan dan Perumusan Masalah atau Kesempatan Keputusan yang harus diambil oleh manajemen kemungkinan merupakan respon terhadap : 1. Peristiwa yang mengandung masalah 2. Ancaman yang dirasakan ada 3. Kesempatan yang diperkirakan akan terjadi Jika masalah atau kesempatan telah ditonjolkan unutk menarik perhatian, masalah atau kesempatan tersebut harus segera dirumuskan. Informasi akuntansi memiliki kemampuan untuk memperjelas masalah yang dihadapi oleh manajemen dengan mewujudkan masalah tersebut dalam bentuk kuantitatif keuangan. C. Pencarian Tindakan Alternatif dan Kuantifikasi Konsekuensinya MasingMasing Jika masalah atau kesempatan telah selesai dirumuskan,manajemen kemudian mencari alternative tindakan untuk memecahkan masalah tersebut dan menghitung secara kuntitatif konsekuensi setiap alternative tindakan tersebut. 14

15 D. Pemilihan alternative optimum atau alternatif yang memuaskan Tahap yang paling gawat dalam proses pengambilan keputusan adalah pemilihan satu diantara berbagai alternatif yang dapat dipilih. Meskipun tahap ini tampaknya rasional, namun pemilihan akhir seringkali lebih didasarkan atas pertimbangan ekonomis rasional. Manajer yang melakukan pemilihan alternatif kemungkinan menghadapi beberapa alternative yang layak dipilih, yang masing-masing memiliki segi-segi positif tertentu dipandang dari sudut kriteria pemilihan alternatif yang digunakan. Manajer kemungkinan menggunakan pendekatan ekonomis rasional di dalam melakukan pemilihan alternative yang optimum, sehingga pemilihan alternative yang dilakukan berdasarkan atas pertimbangan ekonomis rasional. E. Implementasi dan Penindaklanjutan Berhasil atau tidaknya pilihan akhir tergantung atas efisiensi implementasi alternative yang telah dipilih. Implementasi hanya akan berhasil jika individu yang memilki pengendalian terhadap sumber daya organisasi yagn diperlukan untuk melaksanakan keputusan tersebut sepenuhnya danggup mewujudkan alternative yang dipilih. Peranan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Dalam pengambilan keputusan, informasi akuntansi berperan untuk: 1. Meransang manajemen didalam menyadari dan mendefinisikan masalah. 2. Memisahkan laternatif tindakan yang satu dengan alternative tindakan yang lain 3. Menjelaskan konsekuensi berbagai alternative tindakan yang dipilih 4. Membantu menganalisis dan menilai berbagai alternative tindakan yagn akan dipilh. B. Informasi Akuntansi sebagai Peransang (Stimuli) dalam Pengakuan Adanya Masalah Informasi akuntansi dapat berfungsi sebagai perangsang untuk menyadari adanya masalah. Apakah ransangan dari informasi tersebut kenyataanya memicu kearah penyelesaian masalah tergantung atas beberapa factor: a. Apakah lingkungan internal maupun eksternal 15

16 memungkinkan dengan cepat manajemen bereaksi. b. Kemampuan manajer dalam mengorganisasi dan menggunakan informasi akuntansi serta preferensi pribadi mereka terhadap informasi kuantitiatif atau kualitatif. c. Ukuran perusahaan dan tingkat disentralisasi didalamnya d. Tersedianya data industry sebagai pembanding C. Kondisi lingkungan Informasi akuntansi dapat berfungsi sebagai pemicu timbulnya kesadaran akan adanya masalah atau kesempatan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan internal maupun eksternal yang dihadapi. Jika kondisi lingkungan tidak memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat untuk bereaksi terhadap masalah atau kesempatan yang timbul, informasi akuntansi tidak berfungsi sebagai pemicu kesadaran manajemen kearah pemecahan masalah/tindakan menghadapi kesempatan. D. Kemampuan Manajer di dalam Mengorganisaikan dan Menggunakan Informasi Akuntansi serta Preferensi Pribadi Mereka terhadap Informasi Kuantitatif atau Kualitatif Tingkat rangsangan yang dihasilkan oleh informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan juga ditentukan oleh kemampuan manajer dalam mengorganisasi dalam menggunakan informasi akuntansi serta ditentukan oleh preferensi manajer informasi kuantitatif. E. Ukuran Perusahaan dan Tingkat Desentralisasi di dalamnya Biasanya dalam perusahaan kecil, pemilik sekaligus memimpin perusahaan melakukan pengambilan keputusan dan sekaligus melaksanakan keputusannya. Dalam situasi semacam ini, biasanya pengambil keputusan mengandalkan observasi langsung dan intuisinya dalam menyadari adanya masalah dan kesempatan. F. Tersedianya Data Industri sebagai Pembanding Kemampuan informasi akuntansi sebagai pemicu kesadaran manajer akan adanya masalah atau kesempatan ditentukan pula oleh tersedia atau tidaknya data industri sebagai pembanding. G. Dampak Informasi Akuntansi Dalam Pemilihan Keputusan Bobot yang diberikan oleh pengambil keputusan atas informasi akuntansi dalam pemilihan akhir tergantung atas: 1. Seberapa jauh informasi dirasakan 16

17 mampu mengurangi sebagian ketidakpastian yang melingkupi proses pengambilan keputusan. 2. Permintaan dan persaingan atas produk dan jasa 3. Tingkat ketelitian informasi akuntansi yang direkayasa oleh manajemen 4. Lingkup keputusan yang diambil (jangka pendek atau jangka panjang 5. Preferensi pengambil information) keputusan (external information atau internal. H. Kemampuan akuntansi dalam mengukur biaya kesempatan Konsep Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information) Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan biaya dalam alternative tindakan tertentu dibandingkan dengan alternative tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan berada di antara alternative yang dihadapi oleh pengambilan keputusan. Informasi akuntansi diferensial terdiri dari biaya, pendapatan, dan aktiva. Informasi diferensial yang hanya berkaitan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets), dan yang hanya berkaitan dengan pendapatan disebut dengan pendapatan diferensial (defferential revenues), dan yang hanya berkaitan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs). Biaya Diferensial Sebagai Bagian Informasi Akuntansi Diferensial A. Informasi akuntansi differensial terdiri dari aktiva, pendapatan dan biaya, dari ketiga jenis informasi tersebut yang relatif sulit pengukurannya adalah biaya differensial. Terdapat berbagai konsep biaya yang dikembangkan dalam akuntansi biaya, sepertii opportunity cost, incremental cost, out of pocket cost, dan hypothetical cost yang sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda dengan biaya differensial. B. Biaya Diferensial versus Biaya Relevan. Suatu biaya disebut biaya relean jika biaya tersebut berhubungan dengan tujuan perekayasaan biaya tersebut. Sedangkan biaya diferensial yaitu biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan, karena pengambilan keputusan selalu 17

18 menyangkut pemilihann alternative masa yang akan datang. Dan untuk melakukan pemilihan pengambilan keputusan harus dapat membedakan di antara alternatif yang tersedia. C. Biaya Diferensial sebagai Biaya Masa yang akan Datang (Future Cost). Biaya masa yang akan datang (Future cost) adalah biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam periode yang akan datang. Karena biaya ini merupakan biaya yang di harapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Jadi biaya masa yang akan datang idak hanya sekedar diharapkan, namun secara resmi di tuang alam bentuk rencana kegiatan menyeluruh perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan datang biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang. D. Biaya Diferensial adalah Biaya yang Berbeda Yaitu biaya masa yang akan datang yang di perkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan di antara berbagai macam alternatif. E. Perbedaan Biaya Penuh dengan Biaya Diferensial Ada 3 aspek yang turut membedakan yaitu: 1. Unsur Biaya 2. Sumber Informasi 3. Perspektif Waktu Unsur Biaya yaitu yang membentuk biaya penuh suatu produk yang terdiri dari biaya lansung berkaitan dengan produk ditambah dengan bagian biaya yang tidak langsung yang dibebankan kepada produk tersebut. Informasi biaya penuh diambil langsung dari catatan akuntansi reguler perusahaan, karena sistem akuntansi perusahaan memang di rancang untuk menghasilkan informasi biaya penuh dalam kegiatan normalnya. F. Biaya Diferensial versus Biaya Variabel Biaya variabel merupaan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, sedangkan biaya diferensial selalu berkaitan dengan alternatif tertentu yang di pertimbangkan untuk dipilih. Jika keputusan yang sedang di pertimbangkan berhubungan dengan pemilihan satu di antara berbagai volume kegiatan, istilah yang sama dengan biaya diferensial adalah incremental cost. Misalnya suatu pengambilan keputusan pemilihan di 18

19 antara berbagai metode pengangkutan bahan baku itu sendiri, meskipun biaya bahan baku sering di anggap sebagai biaya variabel. G. Biaya Diferensial versus Biaya Tetap Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan dalam kisar (range) perubahan volume kegiatan tertentu. Jika suatu biaya tetap akan dikeluarkan dalam jumlah yang sama tanpa mempertimbangkan keputusan khusus amna yang akan di ambil, biaya tersebut bukan merupakan biaya diferensial. H. Biaya Diferensial versus Biaya Depresiasi Depresiasi merupakan alokasi secara periodik harga pokok aktiva yang tetap yang di peroleh pada waktu yang lampau. Jika keputusan penanaman modal telah dilaksanakan, dan aktiva tetap telah di beli, biaya depresiasi yang kemudian terjadi, di tentukan dengan mempertimbangkan umur ekonomis aktiva tetap tersebut dan metode depresiasi yang di pilih oleh manajemen. I. Biaya Diferensial versus Biaya Tambahan (Incremental Cost) Biaya tambahan (incremental cost) suatu alternative adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternative yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan di pilih. Biaya tambahan merupakan informasi akuntansi manajemen yang diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penambahan dan pengurangan volume kegiatan. Karena biaya tambahan merupakan tambahan biaya yang berhubungan dengan suatu alternatif, maka biaya ini sesungguhnya berasal dari pengertian biaya diferensial. Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya diferensial yang berhubungan dengan suatu alternatif yang berkaitan dengan penambahan atau pengurangan volume kegiatan. Jumlah biaya tambahan dalam peristiwa tertentu tergantung pada sudut pandang yang di gunakan dalam analisis. J. Biaya Diferensial versus Biaya kesempatan (Opportunity Cost) Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang di korbankan sebagai akibat dipilihnya alternative tertentu. Biaaya kesempatan merupakan salah satu elemen biaya diferensial, namun biaya diferensial 19

20 tidak terbatas pada biaya kesempatan saja. Biaya diferensial mencakup pula biaya keluar dari kantong di samping dalam pengambilan keputusan tertentu, biaya diferensial mencakup pula biaya kesempatan. K. Biaya Diferensial versus Biaya Keluar dari Kantong (Out-of-Pocket Cost) Biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka dekat sebagai akibat dari keputusan manajemen di sebut sebagai biaya keluar dari kantong. Sebagai contoh manajemen memutuskan untuk menerima pesananpemuatan produk dari seorang pelanggan. Dalam harga biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja adalh contoh dari biaya keluar dari kantong. Biaya keuar dari kantong adalah biaya diferensiasi yang di pertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Nilai Waktu Uang Dalam Pengambilan Keputusan Jangka Panjang Dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu uang memegang peranan penting. Nilai investasi pada tahun ke-n, dengan tingkat bunga sebesar i dihitung dengan rumus : In = Io (1 + i)n In = Investasi pada tahun ke-n Io = Investasi pada tahun ke-0 i = Tingkat bunga n = Jangka waktu Untuk mengambil keputusan investasi semua airan kas yang diperkirakan akan diterima dan dikeluarkan selama umur investasi harus dinyatakan nilainya pada nilai tahun ke-0, dengan kata lain harus dihitung nilai tunainya (present value) agar dapat diperbandingkan. Rumus perhitungan nilai tunai sebagai berikut : (NT = Nilai Tunai AK = Aliran Kas i = Tingkat Bunga n = Jangka waktu) Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Umummya manajemen menghadapi 4 macam pengambilan keputusan jangka pendek yaitu: 1. Membeli atau membuat sendiri (make or buy decision) 2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell or process further) 3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian 20

21 perusahaan (stop or continue product line) 4. Menerima atau menolak pesanan khusus (special order decision) A. Membeli atau Membuat Sendiri (Make or Buy Decision). Keputusan membeli atau membuat sendiri dapat dibagi menjadi dua macam : 1. Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok. (Tipe 1) 2. Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut (Tipe 2). Tipe 1 umumnya merupakan keputusan manajemen jangka pendek, yang tidak menyangkut investasi jangka panjang. Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini : a. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar lebih menguntungkan jika dipilih. Jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih. b. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar lebih menguntungkan jika dipilih. Jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih. Tipe 2 umumnya merupakan keputusan manajemen jangka panjang, karena kemungkinan menyangkut investasi dana dalam jumlah yang besar untuk pengadaan mesin dan perlengkapan produksi. Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini : a. Keputusan membuat sendiri tidak memerlukan tambahan fasilitas produksi, karena manajemen dapat memanfaatkan kapasitas yang masih menganggur dari mesin dan ekuipmen yang telah dimiliki sebelumnya. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternatif membuat sendiri lebih menguntungkan jika dipilih. Sebaliknya jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan alternatif membuat sendiri sebaiknya tidak dipilih. b. Keputusan membuat 21

22 sendiri akan mengakibatkan manajemen memerlukan tambahan investasi dalam mesin dan ekuipmen. Manfaat bersih yang diperoleh dibandingkan dengan besarnya investasi dalam mesin dan ekuipmen (aktiva penuh) untuk memutuskan apakah manfaat bersih yang diperoleh sebanding dengan investasi yang akan dilakukan. B. Membeli atau Membuat Sendiri dalam Lingkungan Manufaktur Maju Dalam lingkungan manufaktur maju, JIT manufacturing system melakukan berbagai perubahan dalam perancangan kembali dan penyederhanaan proses manufaktur. Sebagai akibatnya, banyak biaya yang semula berupa biaya bergabung (common costs), dalam lingkungan manufaktur maju diubah menjadi biaya langsung yang dapat dirunut dengan mudah ke produk. Dengan demikian, akan dapat dengan mudah diidentifikasi biaya langsung yang relevan untuk di pertimbangkan dalam keputusan membeli atau membuat sendiri suatu produk. Disamping itu, dengan semakin tingginya presentase nonvalume-related costs dari total biaya produk, keputusan membeli atau membuat sendiri harus mempertimbangkan jenis biaya tersebut dalam menghitung biaya terhindarkan (avoidable costs). Dalam analisis membeli atau membuat sendiri berdasarkan akuntansi biaya tradisional, biaya terhindarkan secara sederhana diidentifikasikan berdasarkan besarnya biaya variable dan biaya tetap langsung. Biaya variable dan biaya tetap langsung dianggap akan dapat dihindari jika alternative membeli suku cadang dari pemasok luar dipilih. Biaya tetap tidak langsung bukan merupakan biaya diferensial, karena alternatif manapun yang dipilih, tidak akan terpengaruh oleh keputusan yang diambil. Sehingga pertimbangan membeli atau membuat sendiri dalam akuntansi biaya konvensial mendasarkan atas analisis biaya yang akan di keluarkan. C. Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk. Adakalanya manjemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi 22

23 produk lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan seperti ini, informasi akuntansi differensial yang di perlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternative memproses lebih lanjut dipilih. Jika pendapatan diferensial lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial, maka alternatif unutk mengolah lebih lanjut suatu produk dapat dipilih. Sebaliknya jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandngkan dengan biaya diferensial, maka alternatif untuk mengolah lanjut suatu ditolak. D. Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk Tertentu atau Kegiatan Usaha Departemen Tertentu. Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk (product line) atau yang memilki berbagai departemen penghasil laba, adakalanya manajemen puncak menghadapi salah satu keluarga produknya atau salah satu departemennya mengalami kerugian usaha yang akan diperkirakan akan berlangsung terus. Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian. Informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini adalah biaya difernsial dan pendapatan diferensial. Dengan dihentikannya produksi produk tertentu atau kegiatan departemen tertentu perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan dari produk atau departemen tersebut. Pendapatan yang hilang (foregone revenues) ini merupakan informasi pendapatan diferensial dan merupakan pengorbanan yang ditanggung karena pemilihan alternatif menghentikan produksi produk atau departemen tertentu. Dilain pihak, dengan dihentikannya produksi atau kegiatan usaha departemen tertentu, perusahaan menikmati manfaat berupa biaya terhindarkan (avoidable costs) yang merupakan informasi akuntansi diferensial. Jika biaya terhindarkan (yang merupakan manfaat yang diperoleh) 23

24 lebih besar dari pendapatan yang hilang (yang merupakan pengorbanan) akibat dihentikannya produksi produk atau kegiatan usaha departemen tertentu, maka alternatif penghentian sebaiknya dipilih. Namun jika biaya terhindarkan lebih kecil dari dari pendapatan yang hilang akibat dihentikannya produksi produk atau kegiatan usaha departemen tertentu, maka alternatif penghentian tersebur tidak dipilih. E. Menerima atau Menolak Pesanan Khusus. Pada umumnya perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang mampu memenuhi permintaan pasar tertingggi beberapa tahun yang akan datang. Jika perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang hanya mampu memenuhi permintaan pasar sekarang, hal ini akan berakibat dilakukannya ekspansi pabrik secara terus-menerus. Dengan demikian, umumnya perusahaan memiliki kapasitas menganggur, yang seringkali mendorong manajemen puncak untuk mempertimbangkan penetapan harga jual di bawah harga jual normal. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus tersebut) maka pesanan khusus tersebut sebaiknya diterima. Dilain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya difernsial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak. Pengaruh Pajak Penghasilan Terhadap Pengambilan Keputusan Pajak penghasilan dikenakan atas laba yang diperoleh perusahaan atau penghasilan yang diperoleh perorangan. Hampir semua keputusan dipengaruhi pajak penghasilan. Para manajer berkewajiban untuk menggunakan cara-cara hukum untuk meminimumkan pembayaran pajak. 24

25 BAB 4 INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Konsep Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Informasi akuntansi pertanggung jawaban adalah suatu informasi tentang aktiva, pendapatan, dan biaya yang menjadi wewenang dan tanggung jawab unit-unit organisasi yang bertanggung jawabatas pertanggungjawaban tertentu dalam suatu organisasi. Informasi akuntansi pertanggungjawaban terdiri atas : 1. Informasi biaya masa lalu. Biaya yang menjadi tanggung jawab seseorang yang digunakan dalam proses perencanaan. Contohnya : budget 2. Informasi biaya masa dating. Biaya sesungguhnya yang menjadi tanggung jawab seseorang dalam bentuk laporan. Contohnya : laporan pertanggungjawaban dan laporan keuangan. Manfaat Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Menurut Mulyadi (1997: ) 1. Informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan anggaran. Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan prosespenetapan peran dalam usaha mencapai sasaran perusahaan. 2. Informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu bermanfaat sebagai : a) Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Informasi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan realisasinya. b) Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai pemotivasi manajer. Informasi akuntansi akan berdampak langsung terhadap motivasi manajer dengan mempengaruhi kemungkinan usaha diberi penghargaan. Juga digunakan untuk mengukur kinerja manajer. 3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban memungkinkan pengelolaan aktivitas. Dengan menyajikan informasi biaya yang dipisahkan kedalam 25

26 biaya penambah dan bukan penambah nilai, sehingga manajemen dapat memperoleh informasi biaya bukan-penambah dan dan bukan penambah nilai yang menggambarkan besarnya pemborosan yang sekarang dialami perusahaan dalam memenuhi kebutuhan customer. Manajer juga dapat memperoleh biaya bukan penambah nilai yang memungkinkan mereka memusatkan pengendalian mereka terhadap aktivitas bukan penambah nilai, selain itu juga dapat memungkinkan mereka melakukan penyempurnaan efisiensi aktivitas penambah nilai. 4. Informasi akuntansi pertanggungjawaban memungkinkan pemantauan efektivitas program pengelolaan aktivitas. Dengan menyajikan informasi biaya yang dipisahkan kedalam biaya penambah dan bukan penambah nilai dalam bentuk perbandingan dari periode ke periode, yang mengakibatkan manajer dapat memantau efektivitas program pengelolaan aktivitas dan merumuskan keputusan-keputusan strategik. Kesimpulan : manfaat yang diperoleh dari informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah manajer dapat mengetahui program yang telah direncanakan untuk pengambilan keputusan-keputusan dalam perusahaan. Fungsi informasi akuntansi pertanggungjawaban: a. Menyiapkan Budget untuk masing-masing responsibility center b. Mengukur Performa dari masing-masing responsibility center c. Menyiapkan skema pelaporan secara periodik yang membandingkan jumlah secara aktual dan jumlah budget. Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional Menurut mulyadi (1997:214), Sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan atau pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi, dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan atau pendapatan yang dianggarkan. Karakteristik sistem akuntansi pertanggungjawaban : 1. Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban 26

27 2. Standar ditetapkan sebagai tolak ukur kinerja manajer yang bertangung jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu 3. Kinerja manajer diukur dengan membandingkanrealisasi dengan anggaran 4. Manajer secara individual diberi penghargaan atau hukumanberdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi. Kelemahan-kelemahan sistem akuntansi tradisional: 1. Mengabaikan biaya yang tidak memberikan nilai tambah 2. Memberikan perhatian lebih terhadap biaya tenaga kerja 3. Memfokuskan pada kondisi ekstern 4. Memberikan perhatian lebih terhadap ukuran keuangan 5. Perhitungan selisih mendorong tingkah laku negatif Asumsi-asumsi sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional: 1. Pengelolaan Berdasarkan Penyimpangan Dengan melihat penyimapangan yang terjadi dalam perusahaan, maka manajemen akan memusatkan perhatiaanya terhadap perbaikan ketidakefisienan yang terjadi. Pelaporan secara periodik yang disajikan oleh akuntansi pertanggungjawaban kepada manajer yang bertanggungjawab sangat cocok digunakan untuk menarik perhatian mereka kearah bidang yang terdapat penyimpangan didalamnya dan segera melakukan perbaikan. 2. Pengelolaan berdasarkan tujuan (Manajemen By Objective) Dalam MBO manajer atas maupun bawah bersama-sama menetapkan sasaran bersama yang dinyatakan dalam hasil atau sasaranyang diharapkan dan secara bersama-sama memantau kemajuan dan pencapaian sasaran tersebut. 3. Struktur pertanggungjawaban sesuai dengan hierarki organisasi Akuntansi pertanggungjawaban tradisional menganggap bahwa pengendalian organisasi dapat meningkat dengan cara menciptakan jaringan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan struktur organisasi formal perusahaan. 27

28 4. Manajer bawahnya tersedia untuk menerima tanggung jawabyang dibebankan kepada mereka melalui hierarki organisasi Hal yang terpenting dalam menentukan agar sistem akuntansi pertanggungjawaban ini berhasil adalah kesediaan para manajer pusat untuk menerima tanggung jawab yang diberikan kepada mereka. Untuk mendorong penerimaan tanggung jawab, kultur organisasi harus memungkinkan para manajer untuk kadang-kadang gagal dalam tugas mereka, tanpa harus takut untuk menerima hukuman atas kegagalan mereka tersebut. 5. Sistem akuntansi pertanggungjawaban mendorong kerjasama bukan kompetisi Sistem akuntansi pertanggungjawaban memberikan kesempatan kepada manajer untuk merumuskan sasaran mereka sendiri dan membuat keputusan dalam angka tenggung jawab yanng didelegasikan oleh manajer di atasnya, maka hal ini akan meningkatkan kesetiaan harga diri dan rasa penting dalam diri manajer. Activity-Based Responsibility Accounting System Activity-based responsibility adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dilakukan menurut aktivitas penambah dan bukan penambah nilaiuntuk memungkinkan manajemen merencanakan pengelolaan aktivitas dan memantau hasil perbaikan bersinambungan atas berbagai aktivitas untuk pembuatan produk/ penyerahan jasa. a. Aktivitas penambah nilai. Aktivitas penambahan nilai adalah aktivitas yang perlu dilakukan untuk menjaga agar perusahaan tetap bertahan dan bekembang dalam bisnis yang dijalankan. Klasifikasi aktivitas penambah nilai karena memenuhi 3 kondisi : 1) Aktivitas yang mampu menghasilkan perubahan suatu keadaan, 2) Perubuhan sifat tersebut tidak dapat dicapai oleh aktivitas sebelumnya, 3) Aktivitas tersebut memungkinkan aktivitas lain dapat dilaksanakan 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Kegiatan manajemen suatu perusahaan pada dasarnya terpusat pada dua hal yaitu perencanaan dan pengawasan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut manajemen dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

INFORMASI DIFERENSIAL. Oleh: Ani Hidayati

INFORMASI DIFERENSIAL. Oleh: Ani Hidayati INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL differential accounting information Oleh: Ani Hidayati Proses Pengambilan Keputusan Informasi Akuntansi Diferensial (1) Pengakuan dan Perumusan Masalah atau Peluang (2)

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut yaitu dari sudut akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan dari sudut akuntansi manajemen

Lebih terperinci

SISTEM JUST-IN-TIME (JIT) & Activity Based Cost System

SISTEM JUST-IN-TIME (JIT) & Activity Based Cost System SISTEM JUST-IN-TIME (JIT) & Activity Based Cost System Implementasi JIT Manufacturing Dengan filosofi Just in Time (JIT) perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa memanfaatkan tersedianya

Lebih terperinci

Handout Akuntansi Manajemen

Handout Akuntansi Manajemen Handout Akuntansi Manajemen FULL ACCOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTASI PENUH) 1 DEFINISI FULL ACCOUNTING SYSTEM (Mulyadi) : Seluruh Aktiva dan Pendapatan Yang diperoleh dan/atau Seluruh Sumber yang

Lebih terperinci

Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak

Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Tipe Akuntansi Akuntansi Keuangan Tipe Akuntansi Akuntansi Manajemen Suatu tipe Informasi Suatu tipe akuntansi Akuntansi Manajemen

Lebih terperinci

BAB II INFORMASI AKUNTANSI PENUH

BAB II INFORMASI AKUNTANSI PENUH BAB II INFORMASI AKUNTANSI PENUH 1. Apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi penuh? Informasi akuntansi penuh adalah informasi mengenai seluruh aktiva yang digunakan, seluruh pendapatan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Diferensial Mulyadi (2002:118) menyatakan: Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan

Lebih terperinci

12/05/2015. Pelaporan Keuangan. Metode yang digunakan dalam Full Cost

12/05/2015. Pelaporan Keuangan. Metode yang digunakan dalam Full Cost Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information) Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Pengertian Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu dan masa mendatang yang meliputi seluruh aktiva,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Blocher & Cokins ( 2011 : 5) mendefinisikan bahwa : akuntansi manajemen adalah suatu profesi yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Definisi dan Manfaat Informasi Akuntansi Differensial. yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Definisi dan Manfaat Informasi Akuntansi Differensial. yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Definisi dan Manfaat Informasi Akuntansi Differensial 1. Definisi Informasi Akuntansi Differensial Informasi akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan

Lebih terperinci

MODUL BELAJAR AKUNTANSI MANAJEMEN

MODUL BELAJAR AKUNTANSI MANAJEMEN MODUL BELAJAR AKUNTANSI MANAJEMEN Oleh : Rita Indah Mustikowati, SE, MM FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG MODUL 1 KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN Alokasi waktu : 1 pertemuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Ada beberapa pengertian mengenai akuntansi. Menurut S. Munawir (2002:5), pengertian akuntansi dari segi prosesnya adalah: Suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management 13 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management Accounting Practices (MAP) Comittee adalah: proses identifikasi, pengukuran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Tentang Peranan Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2000:268) adalah sebagai berikut : Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Setiap perusahaan berorientasi untuk mencapai tujuan secara ideal, perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan seluruh sumber dayanya untuk mencapai tujuan tersebut.

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB III FULL ACOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTANSI PENUH)

BAB III FULL ACOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTANSI PENUH) BAB III FULL ACOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTANSI PENUH) 3.1 Definisi full Acounting Information Full Acounting Information adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh dan seluruh sumber

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Oleh: Ani Hidayati Merupakan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya, yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap pusat pertanggungjawaban tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Agribisnis Semester : IV Pertemuan Ke : 5 Pokok Bahasan : Penentuan Harga Jual dan Pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi. BAB II PENENTUAN HARGA JUAL 2.1 Jasa 2.1.1 Pengertian Jasa M enurut Kotler (2000:428), jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

Lebih terperinci

HARGA TRANSFER KONSEP HT :

HARGA TRANSFER KONSEP HT : HARGA TRANSFER Istilah HT ini dijumpai pada perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat laba dan antar pusat laba tersebut terjadi transfer barang/jasa. Adanya transfer barang dan jasa dihubungkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Akuntansi Biaya Akuntansi dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan (financial accounting) dan akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Biaya Menjalankan suatu usaha membutuhkan biaya yang harus dikeluarkan agar perusahaan mampu terus berkualitas. Biaya sendiri merupakan hal yang sangat penting dan

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PENUH

INFORMASI AKUNTANSI PENUH INFORMASI AKUNTANSI PENUH Oleh : Ani Hidayati DEFINISI INFORMASI AKUNTANSI PENUH Seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh, dan/atau seluruh sumber yang dikorbankan/biaya suatu objek informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Studi sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. Yang dimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Definisi penaruh (Influence) menurut The American Heritage Dictionary (1996) adalah sebagai berikut : a power affecting person, thing, or course of events,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial. keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial. keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Manajemen perusahaan memerlukan informasi untuk pengambilan keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK. Akuntansi Manajemen. oleh: ani hidayati

KARAKTERISTIK. Akuntansi Manajemen. oleh: ani hidayati KARAKTERISTIK Manajemen oleh: ani hidayati AKUNTANSI DATA Transaksi PROSES mencatat, mengkla asifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan INFORMASI Laporan Keuangan MANAJEMENN Perencanaan (Planning) Pengorganisasian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Supriyono (1992; 8) memberikan pengertian akuntansi manajemen sebagai berikut : Akuntansi manajemen adalah proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING II.1. Harga Jual Penentuan harga jual suatu produk atau jasa merupakan salah satu keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - Teori Pada perusahaan yang sederhana pemimpin perusahaan dapat mengambil keputusan dan dapat mengawasi kegiatan perusahaan seorang diri. Dengan semakin besar dan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen merupakan suartu bentuk pelaporan berupa informasi yang disajikan berupa laporan-laporan sebagai suatu satuan untuk kepentingan pihak

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos Mulyadi (2003: 4) menjelaskan bahwa kos (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan

Lebih terperinci

HARGA TRANSFER KONSEP HT :

HARGA TRANSFER KONSEP HT : HARGA TRANSFER Istilah HT ini dijumpai pada perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat laba dan antar pusat laba tersebut terjadi transfer barang/jasa. Adanya transfer barang dan jasa dihubungkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya menurut Supriyono (2000:16) adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan dipakai

Lebih terperinci

PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN MANAJEMEN. Oleh : M. Faqihudin

PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN MANAJEMEN. Oleh : M. Faqihudin PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Oleh : M. Faqihudin Program Studi Manajemen FE UPS Tegal E-mail : m.faqihudin20@yahoo.com Abstract Decisions related to something in

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi sebagai salah satu ilmu terapan mempunyai dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Salah satu yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pembiayaan Sistem pembiayaan (costing system) secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem akuntansi biaya konvensional. Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen yang merupakan alat dalam merencanakan, mengorganisir,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut diadakan karena. kebutuhan informasi terhadap biaya produksi secara rinci.

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut diadakan karena. kebutuhan informasi terhadap biaya produksi secara rinci. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Biaya dan Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan cabang akuntansi, yang berasal dari pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki pemahaman dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif

INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif Akuntansi DIFERENSIAL menyajikan informasi mengenai taksiran pendapatan, biaya dan atau aktiva yang berbeda jika suatu tindakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya. BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban (expense) dan dalam pengertian

Lebih terperinci

BAB II TARGET COSTING

BAB II TARGET COSTING 9 BAB II TARGET COSTING 2.1 Konsep Biaya Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Keberadaan akuntansi manajemen sangat penting di dalam suatu organisasi untuk membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan berupa data operasi dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG KODE MATA KULIAH : EAB 302 MATA KULIAH : AKUNTANSI MANAJEMEN BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : AKUNTANSI TK/SEMESTER : III/VI SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Supriyono (1999:252) adalah pengorbanan sumbersumber ekonomi yang sudah terjadi atau akan terjadi yang dinyatakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-1 PENDAHULUAN

PERTEMUAN KE-1 PENDAHULUAN PERTEMUAN KE-1 PENDAHULUAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut : 1.1. Mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan akuntansi manajemen di dunia. 1.2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena biaya sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2005:8) menyatakan bahwa pengertian biaya dalam arti luas adalah : Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen. Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen. Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses 19 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Akuntansi Manajemen 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses identifikasi, pengukuran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen 2.1.1 Sifat Sistem Pengendalian Manajemen Organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu kerja sama berdasarkan suatu pembagian kerja yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Pada dasarnya informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, baik pihak

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM

Sistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM Sistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: 1693-7600 Edisi 12 Juli 2013 ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Manajemen. sebuah keputusan yang tegas dan jelas bagi manajemen.

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Manajemen. sebuah keputusan yang tegas dan jelas bagi manajemen. BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Manajemen Akuntansi Manajemen merupakan suatu proses identifikasi, pengukuran serta melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian

Lebih terperinci

Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan mengubah strategi pemasarannya dengan meletakkan kepuasan konsumen sebagai prioritas pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia bisnis menuju era pasar bebas, membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam menetapkan kebijakan-kebijakan terutama dalam memasarkan produknya.

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi, baik untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan bukan merupakan tipe akuntansi

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) A. Pengertian Activity Based Costing ( ABC ) Sebelum mengetahui apa itu yang dimaksud dengan Activity Based Costing (ABC), telebih dahulu

Lebih terperinci

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI BAB II KEPUTUSAN INVESTASI II.1. Pengertian Investasi Investasi dapat diartikan sebagai pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang (Mulyadi, 2001: 284).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dunia bisnis yang tengah terjadi sekarang ini memaksa setiap pelakunya untuk terus bebenah diri agar dapat bertahan dalam persaingan dunia

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. II.1.1. Konsep Biaya Identifikasi Biaya Definisi biaya menurut Krismiaji (2002), Cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci