28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling Gambar 4.1 Diagram Proses Perawatan dan Perbaikan Kopling
29 4.1.1 Proses Perawatan sistem kopling Menurut Ahmad Antoni IKM. (1998) dalam bukunya Kamus Lengkap Teknik. Proses perawatan adalah proses dimana cara memperlakukan sistem kerja kopling secara baik dan benar, yaitu dengan cara : 1. Jangan terlalu sering menggunakan kopling dengan cara menginjak setengah opresasi, karena hal tersebut dapat mempercepat masa pakai kopling 2. Usahakan kaki untuk tidak menempel terus di atas pedal kopling saat kopling sedang tidak digunakan, karena hal tersebut dapat membuat kopling tertekan sedikit dan berakibat kopling cepat aus. 3. Pengecekan terhadap ketinggian pedal kopling sangat diperlukan, hal ini bertujuan untuk sistem kerja kopling selalu dalam kondisi standart. 4.1.2 Proses perbaikan kopling Pada sistem kopling sering terjadi gangguan-gangguan, gangguan tersebut antara lain : 1. Kopling Slip Penyebabnya : a. Adanya minyak pelumas permukaan kopling. b. Kopling tidak berhenti (kopling tidak terlepas dengan sempurna). c. Kerusakan atau kesalahan sistem penggerak kopling. d. Diafragma sudah lemah atau patah. e. Kerusakan atau keausan pada silinder pelepas Masalah di atas dapat diatasi dengan cara : - Bersihkan permukaan pelat kopling jika terdapat minyak. - Periksalah dan perbaiki atau ganti sistem penggerak kopling jika mengalami kerusakan. 2. Suara Tidak Normal Pada saat pedal kopling diinjak, penyebabnya : a. Kekurangan pelumas pada sambungan-sambungan sistem penggerak kopling. b. Kerusakan atau keausan pada bantalan terlepas. Cara mengatasinya : - Menambah pelumas pada sambungan-sambung penggerak kopling. - Mengganti bantalan pembebas.
30 Jika terjadi masalah masalah tersebut maka harus dilakukan proses perbaikan sistem kopling. Persiapan awal: 1. Menyiapkan APD (alat pelindung diri) yaitu sebagai berikut : a) Helm atau Topi pengaman bertujuan untuk melindungi kepala kita dari benturan saat proses perawatan atau perbaikan. Gambar 4.2 Helm dan topi pengaman b) Kacamata Pengaman bertujuan untuk melindungi mata kita tertimpa kotoran saat berada dibawah kendaraan. Gambar. 4.3. Kacamata pengaman c) sarung tangan bertujuan untuk melindungi tangan kita dari goresan atau benturan benda tajam saat sedang melakukan proses perbaikan. Gambar 4.4. Sarung tangan
31 d) werpack bertujuan untuk melindungi tubuh kita dari kotoran, dan benda tajam saat sedang melakukan prosesperawatan dan perbaikan. Gambar 4.5. Baju kerja (wearpack) e) Safety Shoes (sepatu pengaman) bertujuan untuk melindungi kaki kita dari benda tajam, berat dan keras yang akan menimpa kaki saat sedang melakukan proses perawatan dan perbaikan. Gambar 4.6. safety shoes 2). Menyiapkan alat dan SST spesial service tools 1) Pipa 2) Impact 3) Tang longnose 4) Center clutch (sst) 5) Kunci Ring Pas 12 6) Kunci Ring Pas 14
32 7) Kunci Ring Pas 17 8) Kunci Ring Pas 22 9) Hammer 10) Obeng min (-) 11) Kunci Inggris 12) Kunci Shock 17 13) Kunci Shock 14 14) Kunci Shock 12 15) Extention Join 16) Extention Medium 17) Extention Short 18) Handle 19) Ratchet 20) Momen 21) Saftey Wheel 22) Slipper 23) Dongkrak Transmisi 4.2 Proses Perawatan dan Perbaikan Kopling Proses ini bertujuan untuk melihat kondisi kopling tersebut apakah masih layak pakai atau tidak. Dengan cara melakukan pembongkaran atau pengetesan langsung terhadap unit kendaraan yang akan di lakukan proses perawatan ataupun perbaikan. Jika kendaraan tersebut terdapat kelainan pada sistem kerja kopling tersebut seperti kendaraan terasa tidak mau maju karena kopling mulai slip, maka dilakukan proses perbaikan. 4.3 Langkah langkah Proses Perbaikan / Pembongkaran : 1). Siapkan tools dan SST Bertujuan untuk memudahkan proses perbaikan kendaraan
33 Gambar 4.7. Alat dan SST 2). Ganjal roda kendaraan Bertujuan untuk menghindarai kecelakaan kerja dan sebagai pengaman, ketika unit kendaraan yang akan dilakukan perawatan atau perbaikan tidak sengaja dihidupkan mesinnya dan berakibat kendaraan berjalan, atau saat kendaraan pada posisi bidang tanah yang menurun dan tidak rata. Gambar 4.8. Pengganjal roda 3). Jungkit kendaraan / angkat kabin Berfungsi untuk memudahkan kita dalam melakukan proses perbaikan dan perawatan kendaraan. 4). Dongkrak dan pasang Jack Stand Berfungsi untuk memudahkan kita dalam melakukan proses perbaikan kendaraan dan untuk sebagai pengaman saat kita berada di bawah unit
34 Gambar 4.9. Dongkrak dan Stand Kendaraan 5). Melepas Proppeler shaft Perhatikan saat melepas Proppeler shaft sebaiknya ditandai. karena di proppeler shaft terdapat balance bertujuan agar tidak terjadi bunyi atau getaran. Gambar 4.10. Proppeller Shaft 6). Melepas Center Bearing 7). Melepas Breket U 8). Melepas soket soket yang berhubungan dengan Trnsmisi 9). Melepas selang release cylinder, Menggunakan Kunci Ring 12 10). Melepas Shift shaft dan Select shaft Menggunakan kunci ring 12 11). Melepas Kabel speedometer Menggunakan kunci pas 22 / kunci inggris 12). Melepas sambungan Rem tangan Menggunakan kunci ring pas 12 13). Melepas baut transmisi Menggunakan Impact, extention medium/long, shock ukuran 14 14). Memasang Dongkrak Transmisi
35 15). Melepas baut Braket/mounting transmisi Menggunakan impact / handle, shock 14, 17 16). Melepas Transmisi 17). Melepas baut Cover Clutch Menggunakan impact dan shock 14 18). Melepas Cover Clutch dan Clutch Disk 19). Pengecekan Part : Clutch Disk, Clutch Cover, Fly wheel, Pilot Bearing, Release Bearing Gambar 4.11. kopling yang sudah aus (harus ganti) STANDART : Kedalaman rivet / paku keling minimun 0,3 mm Gambar 4.12. pengecekan plat kopling
36 Gambar 4.13. clutch cover yang sudah tergores STANDART : Maximum Dalam keausan 0,6 mm Lebar Keausan 5,0 mm Gambar 4.14. pengecekan cover clutch
37 Gambar 4.15 release bearing yang sudah rusak 20). Pembersihan Part Saat melakukan pembersihan part, Hati hati dengan debu atau serbuk dari kampas kopling, karena dapat membuat kulit menjadi gatal atau iritasi Gambar 4.16. pembersihan fly wheel
38 Baut dan Mur saat melakukan proses perbaikan kopling 1. Mur dan Ring Proppeler shaft ada 4 pcs ukuran kunci 14 Gambar 4.17. mur dan ring proppeler shaft 2. Baut penutup housing fly wheel ada 2 pcs ukuran kunci12 Gambar 4.18. baut penutup housing fly wheel 3. Baut braket mouting transmisi ada 8 pcs ukuran kunci17 Gambar 4.19. baut mounting transmisi
39 4. Baut transmisi ada 12 pcs ukuran kunci 14 Gambar 4.20. baut transmisi 5. Baut cover clutch ada 8 pcs ukuran kunci 14 Gambar 4.21. baut cover clutch Part part yang akan diganti 1. Plat kopling 2. Cover clutch 3. Release bearing
40 Gambar 4.22. plat kopling baru Gambar 4.23. clutch cover baru Gambar 4.24. release bearing baru
41 4.3.1 Proses Pemasangan Kopling Saat melakukan proses pemasangan tidaklah sulit hanya saja harus memperhatikan hal hal sepele namun efeknya dapat merusak part atau sistem kopling tersebut Secara dasar proses pemasangan adalah kebalikan dari proses pembongkaran. Perhatikan : saat memasang plat kopling dengan cover clutch Gambar 4.25. pemasangan arah plat kopling yang benar Gambar 4.26. pemasangan plat kopling yang salah
42 Jika proses pemasangan ini salah, maka moncong permukaan plat kopling akan menggesek dan merusak bagian fly wheel yang akan berdampak pada kerusakan yang lebih parah. 4.3.2 Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen Kopling 1. Pemeriksaan Plat Kopling Terhadap Keausan dan Kerusakan Gunakan jangka sorong, ukur kedalaman paku keeling ukur minimal 0,3 mm (0,12 in) apabila diketahui ada kelainan, ganti plat kopling. Gambar 4.1.1. 2. Pemeriksaan Keolengan Plat Kopling Menggunakan dial gauge, ukur keolengan plat kopling. Maksimum: 0,8 mm (0,03 in) apabila berlebihan ganti plat kopling. Gambar 4.1.2. Periksa Keolengan Plat Kopling 3. Periksa Keolengan Roda Penerus Menggunakan dial gauge ukur keolengan roda penerus maksimal : 0,1 mm (0,04 in)
43 Gambar 4.1.3. Periksa Keolengan pada Penerus 4. Periksa Bantalan Pilot Putar bantalan dengan tangan sambil memberikan tekanan pada arah aksial. Apabila bantalan macet atau terlampau besar tahanannya gantilah bantalan pilot. Gambar 4.1.4. Periksa Bantalan Pilot 5. Ganti Bantalan Pilot Dengan SST ganti bantalan pilot SST 09.303-35011 pasang bantalan pilotpasu SST 9304-12012. Gambar 4.1.5. Ganti Bantalan Pilot
44 6. Periksa Pegas Diafragma Terhadap Keausan Gunakan jangka sorong, ukur kedalaman dan lembar pegas diafragma. Kedalaman 0,6 mm (0,025) lembar 5,0 mm (0,197) bila perlu diganti rangking penutup kopling. Gambar 4.1.6. Periksa Pegas Diafragma 7. Periksa Bantalan Pembebas Putar bantalan dengan tangan dan tekan pada arah aksial, bila macet atau besar tahanannya gantilah. Gambar 4.1.7. Periksa Bantalan Pembebas a. Dengan SST dan hydraulic bantalan pembebas dari hub SST 09315-00010 b. Menggunakan SST dan hydraulic press, pasang bantalan pembebas yang baru. c. Setelah bantalan dipasang, periksa kembali bahwa tidak ada kemacetan apabila diputar sambil ditekan.
45 Gambar 4.1.8. Pemasangan Bantalan Penekan dengan SST 4.4 Pemasangan Unit Kopling 1). Pasang Plat Kopling pada Roda Penerus Menggunakan SST Pasang plat kopling pada roda penerus SST : 09301-20020. Gambar 4.1.9. Pasang Pelat Kopling 2). Pasang Tutup Kopling a. Tempatkan pada tutup kopling dan roda penerus. b. Kencangkan baut pengikat dengan rata dalam beberapa tahap sampai tutup kopling terduduk dengan rapi. Momen : 19 Nm (195 kg Vm 14 Ft-Ib) /440 600 kgf.cm.
46 Gambar 4.2. Pemasangan Tutup Kopling 3). Periksa Kerataan pada Ujung Pegas Menggunakan SST Ukur kerataan ujung pegas diafragma, SST : 09302-30031, maksimum ketidakrataan : 0,5 mm (0,20 in) Gambar 4.2.1. Pemeriksaan Kerataan Ujung Pegas Kopling 4). Apabila Perlu, Stel Pegas Gunakan SST bengkokan pegas hingga rata Gambar 4.2.2. Penyetelan Pegas Diafragma 5). Oleskan Gemuk a. Oleskan gemuk pada titik singgung garpu pembebas dan hubungan batang pendorong, titik tunggu garpu pembebas.
47 b. Alur plat kopling c. Tipe control kabel : alur dalam hub bantalan pembebas Gambar 4.2.3. Pengolesan Gemuk pada Titik Singgung garpu pembebas. 6). Pasang boot garpu dan pembebas dengan hub pada transmisi a. Pasang boot dan garpu pembebas b. (Tipe control kabel) pasang pegas pemegang c. Dengan klip amankan bantalan dan hub terhadap transmisi Gambar 4.2.4. Pemasangan Boot Garpu dan Hub Transmisi 7). Pasang Transmisi Gunakan impact, extention dan Shock 14 Gambar. 4.2.5 Proses pemasangan transmisi
48 8). Pasang kabel Speedometer Perhatikan : Coakan dan Tonjolan. jika coakan tidak pas maka spidometer tidak akan berfungsi dengan baik Gambar 4.2.6. coakan dan tonjolan pada kabel spedometer 9). Pasang Kabel Rem Perhatikan : Coakan dan Tonjolan Jika coakan tidak pas maka pemasangan kabel rem akan sulit.. Gambar 4.2.7 coakan tan tonjolan pada kabel rem tangan 10). Pasang Shift shaft dan Select Shaft, gunakan kunci ring, shock 12 Perhatikan : Dudukan baut berbentuk kotak Jika dudukan tidak pas pada posisinya maka baut akan terlepas saat terkena getaran
49 Gambar 4.2.8. kabel shift dan select shaft transmisi 11). Pasang Braket / Mounting Transmisi Sisi atas menggunakan Kunci shock 17 Sisi kiri dan kanan kunci Shock 14 12). Pasang Proppeler Shaft, Center Bearing, Breket U. Menggunakan kunci Shock 17, 14 dan 12 13). kopling telah selesai terpasang. 14). Pengecekan Kopling, cek pedal kopling. Gambar 4.2.9. pengecekan pedal kopling
50 Ketinggian Pedal / jarak dari lantai ke ujung pedal kopling 196,5 206,5 mm Pedal Play 5-10 mm play pada pedal kopling, berarti jarak cylinder piston dengan pus rod 0,25-0,5 mm Clutch Pedal Play 50-60 mm play pada pedal kopling, berarti jarak celah antara release lever dan release bearing kurang lebih 2 mm Jika tidak sesuai standar maka dilakukan penyetelan terhadap pedal kopling. Cara penyetelan pedal kopling - Kendorkan nut ukuran 12 dan 14, lalu putar Push Road - Buka / putar mur (nut) Push Road dengan kunci pas 12 dan 14, Kemudian putar push road - Setelah pedal kopling selesai di stel, Jangan lupa stel juga switch Exhaust Brake Menggunakan dua pasang kunci pas 14 15). Sistem kopling Kendaraan selesai diperbaiki Kopling adalah komponen yang sangat penting dalam kendaraan karena komponen ini berfungsi memutus dan menyambungkan tenaga dari mesin ke komponen pemindah daya, sehingga kendaraan dapat berjalan dengan lembut. Ketika kendaraan dibawa ke bengkel service dengan clutch disk yang aus sebelum waktunya atau terbakar, maka tidak cukup hanya dengan mengganti clutch disk, tetapi pressure plate harus diperiksa. Apakah ada keretakan akibat panas dengan temperatur tinggi, ataupun kerusakan lain. Dan sebaiknya pressure plate diganti.