RSPO Outreach Program Jakarta, 20 th June 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Konsultasi Publik Prosedur Remediasi & Kompensasi RSPO

Konsultasi Publik mengenai Prosedur RSPO untuk Remediasi & Kompensasi Rangkuman

Catatan Penjelasan untuk Konsultasi Publik September 2015

Prosedur Remediasi dan Kompensasi RSPO Terkait Pembukaan Lahan yang Tidak Didahului Kajian NKT

Prosedur RSPO untuk Remediasi dan Kompensasi Terkait Pembukaan Lahan tanpa didahului Kajian NKT

PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT: PERSPEKTIF LINGKUNGAN. Mukti Sardjono, Saf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan,

PROSEDUR PENANAMAN BARU RSPO

Prosedur Kompensasi RSPO Terkait dengan Pembukaan Lahan yang Dilakukan Tanpa Didahului oleh Identifikasi NKT

Overlay. Scoring. Classification

PROSEDUR PENANAMAN BARU RSPO Panduan bagi Petani dalam Sertifikasi Kelompok RSPO untuk Produksi TBS. Agustus 2017 Versi 1

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan PT Bumi Reksa Nusa Sejati November 2015

Dampak moratorium LoI pada hutan alam dan gambut Sumatra

Abstrak PENDAHULUAN.

Modeling dan Analisa Data Spasial. Usulan Revisi Peta Status Lahan untuk Kapuas Hulu

Memahami Keragaman Sistem Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya Terhadap Penghitungan Opportunity Cost

Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan (FAQ) Prosedur Penilaian GHG untuk Penanaman Baru

Sorot warna hijau: Perubahan teks berdasarkan persyaratan-persyaratan baru yang ditambahkan RSPO.

1 TAHUN PELAKSANAAN INPRES 10/2011: Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola pada Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut

Prosedur dan Daftar Periksa Kajian Sejawat Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

Kotak 1. Pembangkitan Data Tutupan Hutan Alam 2013

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

Prosedur Penilaian GHG untuk Penanaman Baru

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan PT Bertuah Aneka Yasa Oktober 2015

Penentuan Batas Pengelolaan Wilayah Laut Antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014

Moratorium gambut diabaikan, dua kebun sawit grup Panca Eka menebangi hutan alam di Semenanjung Kampar, Riau

Inventarisasi hutan dalam Indentifikasi High Carbon StoCck

LAPORAN VERIFIKASI DUGAAN PELANGGARAN MORATORIUM APP DI PT. MUTIARA SABUK KHATULISTIWA TIM VERIFIKASI

Laporan Investigasi Jikalahari KEPALA BRG DIHADANG, PT RAPP LANJUT MERUSAK HUTAN ALAM DAN GAMBUT

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Prosedur dan Daftar Periksa Evaluasi Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

Laporan Investigatif Eyes on the Forest Desember 2015

Pengenalan High Conservation Value (HCV)

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di areal perkebunan PT Panca Surya Agrindo Oktober 2015

ANALISIS KERAPATAN TEGAKAN DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BALURAN BERBASIS QUANTUM-GIS

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan Teso Indah Oktober 2015

Teknik Skoring untuk berbagai analisis spasial

Pertanyaan Umum (FAQ):

Pemetaan Keanekaragaman Hayati Dan Stok Karbon di Tingkat Pulau & Kawasan Ekosistem Terpadu RIMBA

TERM OF REFERENCE REHABILITASI HUTAN LINDUNG GAMBUT (HLG) LONDERANG DESA RAWASARI, KECAMATAN BERBAK, KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROYEK MCA-I RIMBA

Title : Analisis Polaruang Kalimantan dengan Tutupan Hutan Kalimantan 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI AREAL BEKAS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA, KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014.

PANDUAN PENGELOLAAN RIPARIAN

Pembangunan Basis Data Guna Lahan Kabupaten Bengkalis

Sistem Penggunaan Lahan dalam Analisa OppCost REDD+

SKEMA LISENSI PENILAI NKT: KEMAJUAN SELAMA DUA TAHUN

EVALUASI PENGGUNAAN LAHAN (LAND USE) DI KECAMATAN SINGKOHOR KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2015

Persyaratan ISPO Untuk Bahan Baku Energi Terbarukan (Bioenergi)

Defining Baseline for REDD Ulu Masen, Aceh. Bogor, Agustus 2009

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan Citra Landsat Untuk Klasifikasi Tutupan Lahan Lanskap Perkotaan Kota Palu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMETAAN TINGKAT KERUSAKAN MANGROVE DI KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN SUNGAI BENGAWAN SOLO dengan menggunakan citra satelit multitemporal

ANALISIS PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN (LAND COVER) DI TAMAN WISATA ALAM SUNGAI LIKU KABUPATEN SAMBAS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk daerah perkotaan di negara-negara berkembang,

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH KOMPOSIT BAND CITRA LANDSAT DENGAN ENVI. Oleh: Nama : Deasy Rosyida Rahmayunita NRP :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KOMPATIBILITAS PEMANFAATAN LAHAN MASYARAKAT DI ZONA KHUSUS TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan PT Parawira Group Oktober 2015

PEMBERITAHUAN RENCANA PENANAMAN BARU RSPO

BAGIAN 1-3. Dinamika Tutupan Lahan Kabupaten Bungo, Jambi. Andree Ekadinata dan Grégoire Vincent

Perubahan penggunaan dan tutupan lahan di Indonesia tahun

ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN VEGETASI BERDASARKAN NILAI NDVI DAN FAKTOR BIOFISIK LAHAN DI CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL-BUALI SKRIPSI

Pendugaan Emisi CO 2 sebagai Gas Rumah Kaca akibat Kebakaran Hutan dan Lahan pada Berbagai Tipe Penutupan Lahan di Kalimantan Tengah, Tahun

Templat Laporan Penilaian NKT

Pengecekan lapangan lokasi kebakaran foto dirilis di database online EoF

DINAMIKA PENGGUNAAN LAHAN DAN PERKEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN KUBU RAYA DAN SANGGAU TAHUN

Pemetaan Potensi Batuan Kapur Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 di Kabupaten Tuban

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Silvia Irawan, Luca Tacconi, Irene Ring

BAB III METODE PENELITIAN

12/19/2011. Polygon Arc Topology SPATIAL DATABASE MANAGEMENT. Konektivitas (Arc Node Topology) & Contiguity:

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT PADA IUPHHK-HTI. Oleh : Dr. Bambang Widyantoro ASOSIASI PENGUSAHA HUTAN INDONESIA

PEMBELIAN TBS (TANDAN BUAH SEGAR)/PENERIMAAN SUPPLIER BARU

& Kota TUGAS AKHIR. Oleh Wahyu Prabowo

Latar Belakang. Penggunaan penginderaan jauh dapat mencakup suatu areal yang luas dalam waktu bersamaan.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-November Penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Silabus Kursus Pelatihan Penilai NKT

Pengaruh Perubahan UU 32/2004 Menjadi UU 23/2014 Terhadap Luas Wilayah Bagi Hasil Kelautan Terminal Teluk Lamong antara

BAB 3 LIDAR DAN PENDETEKSIAN POHON

Rangkuman dari isu isu yang dijabarkan dalam laporan studi tersebut dalam kaitannya dengan komitmen kebijakan FCP APP adalah:

KAJIAN AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN CATHMENT AREA PLTA KOTO PANJANG KABUPATEN KAMPAR

PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK

LAPORAN PENELITIAN HUTAN BER-STOK KARBON TINGGI

Silabus Kursus Pelatihan Penilai NKT

24 Oktober 2015, desa Sei Ahass, Kapuas, Kalimantan Tengah: Anak sekolah dalam kabut asap. Rante/Greenpeace

PELAKSANAAN PARTICIPATORY MAPPING (PM) ATAU PEMETAAN PARTISIPATIF

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK PENATAGUNAAN LAHAN DI DAS ULAR SUMATERA UTARA

Mencegah Kerugian Negara Di Sektor Kehutanan: Sebuah Kajian Tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Penatausahaan Kayu

Update - Laporan Assurance KPMG Rencana Aksi Final

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

West Kalimantan Community Carbon Pools

BAB II DAERAH PENELITIAN & BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Persebaran Lahan Produksi Kelapa Sawit di Indonesia Sumber : Badan Koordinasi dan Penanaman Modal

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

RSPO Outreach Program Jakarta, 20 th June 2014

Step 1. Disklosur Areal yang Dibuka tanpa Didahului Kajian NKT sejak November 2005 Perusahaan diwajibkan untuk mendisklosur segala pembukaan lahan yang tidak dilakukan sesuai ketentuan hingga akhir Juli 2014. Seluruh anggota RSPO yang memiliki dan/atau mengelola lahan untuk produksi kelapa sawit diminta untuk menyampaikan laporan disklosur kewajiban untuk masing-masing unit pengelolanya hingga tenggat akhir Juli 2014, sekalipun tidak terdapat pembukaan lahan yang berpotensi tidak sesuai aturan pada unit yang bersangkutan.

Step 2. Analysis Perubahan Pemanfaatan Lahan (LUC) Semua perusahaan yang memegang kendali atas wilayah yang dibuka tidak sesuai ketentuan kemudian diharuskan untuk menyerahkan analisis Perubahan Pemanfaatan Lahan (Land Use Change/LUC) yang mencakup templat laporan yang telah dilengkapi serta peta, data dan informasi pendukung hingga akhir September 2014.

LUC untuk RSPO apa itu? Tutupan/pemanfaatan lahan Nov. 2005 di pakai sebagai proxy untuk melihat NKT (1-3) potensial yang hilang Untuk semua lahan yang Dibuka tanpa Didahului Kajian NKT sejak November 2005: Kapan pembukaan lahan terjadi? Apa jenis tutupan/pemanfaatan lahan di Nov 2005? Informasi tambahan (siapa yang menguasai tanah selama waktu pembukaan lahan, pembukaan komersial atau non-komersial, etc)

Kategori Koefisien Vegetasi Coefficient 1.0: Structurally complex forest (including primary forest), regenerating, selectively logged forests with elements of high canopy. Coefficient 0.7: Structurally degraded but ecologically functional natural forest. Coefficient 0.4: Multi-species agroforestry. Coefficient 0: Monoculture tree and non-tree plantations; other permanently cultivated, developed or open degraded land

Apa yang perlu di sampaikan ke RSPO untuk LUC Analisis? 1. Peta, data dan metodologi 2. Templat penyusunan laporan

Peta, data, dan metodologi

Peta, data dan metodologi (1): Batas-batas unit pengelola yang sudah diproses tereferensi sesuai dengan koordinat bumi (Georeferenced) contohnya konsesi Hak Guna Usaha/HGU di Indonesia (dalam bentuk format shapefile ESRI atau yang kompatibel). Example boundary map with SPOT5 22 August 2005 data - Red Line = Management unit boundary - White lines = Block Boundary

Peta, data dan metodologi (2): 2. Data tutupan lahan rona awal (baseline) dari tanggal yang sedekat mungkin dengan bulan November 2005. SPOT5 22 August 2005 (10m) 2a. Citra satelit yang tereferensi sesuai dengan koordinat bumi (Georeferenced), yang mencakup keseluruhan area HGU dengan resolusi yang sesuai (1 s.d. 30 meter). 2b. Peta tutupan lahan untuk keseluruhan area izin lokasi pada bulan November 2005 yang diturunkan dari data citra satelit yang disebutkan sebelumnya (sedekat mungkin dengan November 2005). Peta tutupan lahan tersebut harus dapat membedakan empat kategorikoefisien vegetasi (Esri shapefile or compatible).

Peta, data dan metodologi (3): Data tutupan lahan berikutnya, dari tahun 2006 hingga akhir periode kewajiban. Terdapat dua opsi untuk tanggal tutupan lahan yang diserahkan, yaitu: 1) data tutupan lahan tahunan; atau 2) data tutupan lahan pada akhir masingmasing jangka waktu yang dijelaskan dalam matriks kewajiban di Bagian 7 draf dokumen (November 2007, 31 Desember 2009, sekarang), SPOT5 22 August 2005 (10m) SPOT5 05 August 2006 (10m) 3a. Citra satelit yang sudah tereferensi sesuai dengan koordinat bumi (Georeferenced), yang mencakup keseluruhan area izin lokasi untuk setiap tahun/jangka waktu selama masa tanggung jawab dengan citra satelit yang sesuai dan dapat dibandingkan dengan resolusi pada jangka waktu sebelumnya (antara 1 s.d. 30 meter). SPOT4 22 Nov 2007 (20m) SPOT4 07 July 2009 (20m)

Peta, data dan metodologi (3): 3b. Peta tutupan lahan untuk setiap tahun/jangka waktu dibagi menjadi empat kategori koefisien vegetasi yang diturunkan dari data citra satelit yang disebutkan sebelumnya (dalam bentuk format shapefile ESRI atau yang kompatibel). Vegetation coefficient category December 2005 Decembe r 2007 December 2009 Coefficient 1 9032 ha 4032 ha 2232 ha Coefficient 0.7 1231 ha 121 ha 4321 ha Coefficient 0.4 15623 ha 19521 ha 18321 ha Coefficient 0 0 ha 2556ha 4231ha

Peta, data dan metodologi (4): 4) Peta yang mengindikasikan luasan lahan yang dibuka sejak tahun 2005 di mana penanaman kelapa sawit tidak diperbolehkan oleh P&C (contohnya kawasan riparian, gambut dalam, lereng curam, serta areal lainnya yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara yang bersangkutan) untuk potensi remediasi.

Peta, data dan metodologi (5-7): 5) Kontekstualisasi informasi tambahan yang digunakan dalam analisis LUCC, seperti hasil verifikasi lapangan, Kajian Dampak Lingkungan/NKT secara historis, laporan dari masyarakat terkait pemanfaatan lahan secara historis, dsb. 6) Rencana pengembangan perusahaan yang dilakukan per tahunnya untuk masingmasing unit pengelolaan. 7) Deskripsi dari: i. Data. Data satelit (resolusi, tanggal akuisisi, tutupan awan dan tingkat pengolahan) dan data lainnya yang digunakan dalam menentukan tutupan lahan; ii. Metodologi pengolahan citra satelit, termasuk bagaimana cara pengklasifikasian peta tutupan lahannya menjadi empat koefisien vegetasi telah dilakukan dan segala informasi detail yang relevan sesuai dengan lokasinya (contohnya dokumen pendukung tambahan lainnya atau verifikasi lapangan yang digunakan untuk menentukan perbedaan-perbedaan di antara kategori-kategori tutupan lahan yang ada).

2. Templat Penyusunan Laporan LUC