SURVEI PERSEPSI PASAR

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan II 2006

SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan IV

Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan IV Perkiraan Tw. I Perkiraan Kondisi Ekonomi Realisasi

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI

SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR...

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

1. Tinjauan Umum

ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2010

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pinjaman luar negeri merupakan sesuatu yang wajar untuk negaranegara

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

SURVEY HARGA PROPERTI RESIDENSIAL RESIDENTIAL PROPERTY PRICE SURVEY

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan di Amerika

SURVEI KONSUMEN. September 2006

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

LPEM LAPORAN TRIWULAN PEREKONOMIAN 2016 Q3

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

MEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA

LPEM LAPORAN TRIWULAN PEREKONOMIAN 2016 Q2

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

BAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah

BAB II PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO TAHUN

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

Ringkasan eksekutif: Penyesuaian berlanjut

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

SURVEI KREDIT PERBANKAN

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan devisa merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk

Boks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel

BOKS RINGKASAN EKSEKUTIF PENELITIAN DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PEREKONOMIAN DAERAH JAWA TENGAH

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. lalu-lintas modal, dan neraca lalu-lintas moneter. perdagangan dan neraca jasa. Terdapat tiga pokok persoalan dalam neraca

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan salah satu

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf pertumbuhan ekonomi

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

Transkripsi:

1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2008 Kondisi ekonomi makro pada triwulan IV-2008 dan selama tahun 2008 diperkirakan akan mengalami tekanan akibat perekonomian dunia yang lesu dan krisis keuangan global. Meskipun demikian, mayoritas responden masih optimis asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sebesar 6,4% akan tercapai. Tingkat inflasi secara tahunan diperkirakan akan berada pada level 11,1-12,0% dan nilai tukar rupiah terhadap USD sedikit terdepresiasi dan berada pada kisaran Rp 9.251-9.500. Kondisi ekonomi makro tahun 2009 diperkirakan akan lebih baik dari perkiraan kondisi ekonomi makro tahun 2008, dimana tingkat inflasi diperkirakan berkisar 6,6-7,0%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tetap tumbuh sebesar 6,1-6,5% dan nilai tukar rupiah terhadap USD diperkirakan masih berada dalam kisaran Rp9.251-9.500. Pertumbuhan Ekonomi pada triwulan IV-2008 diperkirakan masih tumbuh meskipun dalam tekanan akibat perekonomian dunia yang lesu dan krisis keuangan global Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan IV-2008 Hasil Survei Persepsi Pasar (SPP-BI) pada triwulan III-2008 memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi secara tahunan (yoy) di triwulan IV-2008 sebesar 6,1-6,5%, nilai tukar rupiah berada dalam kisaran Rp9.251-9.500, ekspor dan impor barang diperkirakan masih akan tumbuh. Sebanyak 48,6% responden mengemukakan opini mereka bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2008 akan berada pada kisaran 6,1-6,5% atau relatif sama dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya (6,25%). Terpaan badai krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat dan Eropa diperkirakan memberikan dampak pada nilai tukar rupiah terhadap USD. Sebanyak 44,3% responden memperkirakan rupiah masih akan mampu bertahan pada kisaran Rp 9.251-9.500/USD, namun sebanyak 47,1% responden lainnya memperkirakan nilai tukar akan tertekan lebih dalam yaitu lebih dari Rp 9.500/USD. Di sisi neraca perdagangan, pertumbuhan impor barang diperkirakan akan lebih tinggi dari pertumbuhan ekspor barang. Terdapat 57,1% responden yang memperkirakan impor barang di triwulan IV-2008 akan tumbuh lebih dari 22,6%. Sementara itu, sebanyak 51,4% responden berpendapat ekspor barang akan tumbuh 22,6-30,0% dan sisanya memperkirakan ekspor barang akan tumbuh dibawah itu. Kondisi ini menghasilkan muara yang bercabang pada perkiraan transaksi berjalan (% dari PDB). Sebanyak 52,9% responden memperkirakan akan mengalami surplus dan 47,1% sisanya memperkirakan defisit. Meskipun demikian, nilai surplus/defisit transaksi berjalan (% dari PDB) berada pada kisaran yang sama yaitu 0,1-1,5%. Tabel 1 Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi Triwulanan No. Indikator Ekonomi Realisasi Perkiraan Tw. I-2008 Tw. II-2008 Tw. III-2008 Tw. I-2008 Tw. II-2008 Tw. III-2008 Tw. III-2008 1. Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) 6,32%*** 6,39%*** n/a 6,1-6,5% 6,1-6,5% 6,1-6,5% 6,1-6,5% 2. Nilai Tukar Rp/USD Rp 9.258 Rp 9.259 Rp 9.216 Rp 9.251-9.500 Rp 9.001-9.250 Rp 9.251-9.500 Rp 9.251-9.500 3. Transaksi Berjalan (% surplus/defisit dari PDB) 2,31% -1,10% n/a 1,5-3,0% 1,5-3,0% 1,5-3,0% 0,1-1,5% 4. Pertumbuhan Ekspor Barang (y-o-y) 29,30% 27,58% n/a 7,6-15,0% 15,1-22,5% 15,1-22,5% 22,6-30,0% 5. Pertumbuhan Impor Barang (y-o-y) 42,08% 51,23% n/a 7,6-15,0% 7,6-15,0% 15,1-22,5% 22,6-30,0% Keterangan : ***) : angka sangat sangat sementara n/a : data belum tersedia Metodologi Survei Persepsi Pasar merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak Triwulan IV-2001 terhadap responden yang terdiri dari para ekonom, pengamat/peneliti Tim Statistik Sektor ekonomi, Riil analis pasar uang/modal serta akademisi. Responden dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Saat ini responden survei 1 berjumlah sekitar 100 orang yang tersebar di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Bandar Lampung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Padang, Palembang, Denpasar, Banjarmasin, Makasar, Manado dan Kendari. Pengumpulan data dilakukan melalui mail, faksimili maupun e-mail. Hasil survei disajikan dengan metode pooling (persentase responden yang menjawab paling banyak).

Kondisi ekonomi makro 2008 masih mengalami tekanan ekonomi global Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro 2008 Perekonomian dunia yang lesu dan krisis keuangan global diperkirakan akan membawa tekanan yang cukup berat terhadap kondisi ekonomi makro Indonesia selama 2008. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 6,1-6,5%, sebagaimana asumsi pertumbuhan ekonomi pada APBN-P 2008 akan tercapai (6,40%). Selain faktor eksternal tersebut, beberapa faktor internal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi 2008 untuk dapat tumbuh lebih tinggi, a.l.: lemahnya penegakan hukum, korupsi, tingkat suku bunga dalam negeri, volatilitas nilai tukar rupiah, masalah kemiskinan, rumitnya prosedur/perizinan untuk melakukan investasi, masalah pengangguran dan laju inflasi. Tabel 2 Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi 2007, Perkiraan 2008 dan Asumsi Makro APBN-P 2008 Realisasi Perkiraan 2007 Perkiraan 2008 Asumsi Makro No. Indikator Ekonomi Hasil Survei Hasil Survei Hasil Survei Hasil Survei Hasil Survei APBN-P 2007 Triwulan III-2007 Triwulan IV-2007 Triwulan I-2008 Triwulan II-2008 Triwulan III-2008 2008 1. Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) 6,32% ** 6,1-7,0% 6,1-6,5% 6,1-6,5% 6,1-6,5% 6,1-6,5% 6,40% 2. Inflasi (y-o-y) 6,59% 6,1-7,0% 6,6-7,0% 6,6-7,0% >10,1% 11,1-12,0% 6,50% 3. Nilai Tukar Rp/USD Rp 9.141 Rp 9.001-9.250 Rp 9.251-9.500 Rp 9.001-9.250 Rp 9.251-9.500 Rp 9.251-9.500 Rp 9.100 4. Transaksi Berjalan (% surplus dari PDB) 2,86% 1,5-3,0% 1,5-3,0% 1,5-3,0% 1,5-3,0% 0,1-1,5% - 5. Pertumbuhan Ekspor Barang (y-o-y) 13,99% 15,1-22,5% 15,1-22,5% 7,6-15,0% 15,1-22,5% 22,6-30,0% - 6. Pertumbuhan Impor Barang (y-o-y) 14,98% 7,6-15,0% 7,6-15,0% 7,6-15,0% 15,1-22,5% >30,0% - 7. Anggaran Pemerintah (% defisit dari PDB) 1,55% 2,1-2,5% 1,1-1,5% 1,6-2,0% 2,1-2,5% 1,1-1,5% - 8. Tingkat Pengangguran 9,11% 10,1-11,0% 9,1-10,0% 9,1-10,0% 9,1-10,0% 9,1-10,0% - Keterangan : **) : angka sangat sementara Tingkat inflasi pada tahun 2008 diperkirakan berada pada level 11,1-12,0%, lebih tinggi dari asumsi APBN-P 2008 (6,5%). Menurut responden faktor ekspektasi kenaikan harga, faktor pergerakan nilai tukar rupiah terhadap USD dan faktor kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di tahun 2008. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap USD juga diperkirakan akan mengalami tekanan. Responden memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap USD berada pada range Rp9.251-9.500 atau sedikit terdepresiasi dibandingkan tahun sebelumnya. Mulai turunnya harga minyak dunia diperkirakan akan membawa angin segar bagi kondisi keuangan pemerintah, dimana 49,2% responden memperkirakan defisit fiskal (% PDB) akan berkurang dan berada pada kisaran 1,1-1,5% pada tahun 2008. Pada bagian neraca perdagangan, impor barang diperkirakan masih akan lebih tinggi dari ekspor barang dan tingkat pengangguran diperkirakan akan relatif sama dengan kondisi tahun sebelumnya yaitu berada pada level 9,1-10,0%. Tim Statistik Sektor Riil 2

Tabel 3 Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor Risiko 2008 FAKTOR PENGHAMBAT PERTUMBUHAN EKONOMI Pengaruh faktor-faktor internal/ekstenal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2008 Tidak Kurang Cukup (% Responden) Sangat A.FAKTOR INTERNAL 1. Laju Inflasi 1,43 11,43 35,71 40,00 11,43 2. Tingkat suku bunga dalam negeri 2,86 7,14 32,86 44,29 12,86 3. Volatilitas nilai tukar Rupiah 0,00 15,71 25,71 45,71 12,86 4. Kondisi stimulus fiskal yang masih terbatas 0,00 8,57 40,00 45,71 5,71 5. Penurunan kapasitas produksi terpakai 1,45 11,59 43,48 39,13 4,35 6. Tingkat keyakinan konsumen 2,86 18,57 47,14 28,57 2,86 7. Tingkat pengangguran 1,43 12,86 34,29 48,57 2,86 8. Situasi perburuhan yang belum kondusif 0,00 21,43 40,00 31,43 7,14 9. Tingkat upah 1,43 27,14 41,43 28,57 1,43 10. Tingkat kemiskinan 1,43 12,86 28,57 45,71 11,43 11. Prosedur/perizinan untuk melakukan investasi 2,86 10,00 32,86 44,29 10,00 12. Prosedur melakukan repatriasi keuntungan 5,71 30,00 37,14 25,71 1,43 13. Kerusuhan sosial (misal : penjarahan) 11,43 37,14 22,86 20,00 8,57 14. Unjuk rasa yang bersifat anarkis 10,00 32,86 30,00 15,71 11,43 15. Ancaman disintegrasi 25,71 35,71 21,43 10,00 7,14 16. Korupsi 1,45 11,59 17,39 34,78 34,78 17. Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang bersih & profesional 4,35 10,14 33,33 34,78 17,39 18. Konflik SARA 11,59 42,03 21,74 17,39 7,25 19. Lemahnya penegakan hukum 0,00 7,46 20,90 38,81 32,84 Pengaruh faktor-faktor internal tersebut secara umum menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2008* 4,53 19,17 31,94 33,64 10,72 B. FAKTOR EKSTERNAL 1. Perekonomian dunia yang lesu 0,00 2,86 18,57 47,14 31,43 2. Politik dunia yang tidak stabil dan ancaman perang 5,71 37,14 30,00 24,29 2,86 3. Tingkat suku bunga internasional 2,86 25,71 35,71 28,57 7,14 4. Wabah Penyakit 22,86 37,14 28,57 10,00 1,43 5. Lainnya (krisis keuangan global) 0,00 14,29 14,29 35,71 35,71 Pengaruh faktor-faktor eksternal tersebut secara umum menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2008* 6,29 23,43 25,43 29,14 15,71 Pengaruh faktor-faktor risiko politik selama 2008 FAKTOR RISIKO Tidak Kurang Cukup (% Responden) Sangat 1. Koordinasi dalam kabinet 4,35 28,99 26,09 33,33 7,25 2. Hubungan Eksekutif dan Legislatif 1,43 20,00 34,29 32,86 11,43 3. Dukungan publik terhadap kebijakan pemerintah 1,43 22,86 37,14 30,00 8,57 4. Dukungan militer terhadap pemerintah 20,00 48,57 18,57 11,43 1,43 5. Inkonsistensi kebijakan pemerintah 1,43 11,43 37,14 31,43 18,57 6. Transparansi dalam pelaksanaan kebijakan 2,86 14,29 41,43 27,14 14,29 7. Efek Desentralisasi (Masalah yang terkait dengan Otonomi Daerah) 4,29 14,29 40,00 31,43 10,00 8. Situasi keamanan dan politik yang belum stabil 5,71 37,14 34,29 18,57 4,29 9. Gangguan hubungan diplomatik 25,71 40,00 28,57 4,29 1,43 10. Tekanan Internasional 14,49 39,13 23,19 11,59 11,59 11. Ancaman Perang (misal : Konflik Perbatasan) 34,33 38,81 16,42 8,96 1,49 12. Lainnya (kondisi politik menjelang pemilu 2009) 14,29 14,29 14,29 42,86 14,29 Kondisi faktor-faktor risiko politik tersebut secara umum pada 2008* 10,86 27,48 29,28 23,66 8,72 * dihitung dengan metode rata-rata Tim Statistik Sektor Riil 3

Kondisi ekonomi makro 2009 diperkirakan lebih baik dari perkiraan tahun 2008 Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro 2009 Dengan melihat perkembangan ekonomi makro s.d triwulan III-2008, sebagian besar responden SPP menyatakan bahwa kondisi ekonomi makro pada tahun 2009 diperkirakan akan lebih baik dibandingkan tahun 2008, dimana tingkat inflasi diperkirakan berkisar antara 6,6-7,0%, jauh lebih rendah dibandingkan perkiraan tahun 2008 (11,1-12,0%). Sementara itu, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tetap berada pada kisaran 6,1-6,5%, nilai tukar rupiah terhadap USD berada dalam kisaran Rp9.251 9.500 dan tingkat pengangguran berkisar antara 9,1-10,0%. Tabel 4 Perkembangan Perkiraan Beberapa Indikator Ekonomi 2009 No. Indikator Ekonomi Perkiraan 2009 Hasil Survei Hasil Survei Hasil Survei Hasil Survei Triwulan IV-2007 Triwulan I-2008 Triwulan II-2008 Triwulan III-2008 1. Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) 6,6-7,0% 6,1-6,5% 6,1-6,5% 6,1-6,5% 2. Inflasi (y-o-y) 6,1-6,5% 6,1-6,5% 6,6-7,0% 6,6-7,0% 3. Nilai Tukar Rp/USD Rp 9.251-9.500 Rp 9.001-9.250 Rp 9.251-9.500 Rp 9.251-9.500 4. Tingkat Pengangguran 9,1-10,0% 9,1-10,0% 9,1-10,0% 9,1-10,0% Tim Statistik Sektor Riil 4

PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI TRIWULANAN Grafik 1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (yoy) Grafik 2 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD Triwulanan 7,1-7,5% >Rp 10.000 6,6-7,0% 6,1-6,5% 5,6-6,0% 5,1-5,5% <=5,1% 2.9% 5.5% 12.8% 15.7% 10.4% 9.6% 6.4% 23.3% 23.1% 3 33.8% 48.6% 45.5% 60.3% 56.4% Rp 9.751-10.000 Rp 9.501-9.750 Rp 9.251-9.500 Rp 9.001-9.250 Rp 8.751-9.000 1 3.8% 7.1% 6.6% 34.3% 31.6% 27.3% 29.5% 44.3% 59.2% 64.1% 70.1% Tw IV-2008 Tw III-2008 Tw II-2008 Tw I-2008 Pertumbuhan ekonomi (y-o-y) pada triwulan IV- 2008 diperkirakan pada kisaran 6,1-6,5% oleh 48,6% responden. Grafik 3 Perkiraan Surplus Transaksi Berjalan Triwulanan (% dari PDB) 80% Nilai tukar Rp/USD pada triwulan IV-2008 diperkirakan pada kisaran Rp9.251-9.500 oleh 44,3% responden. Grafik 4 Perkiraan Pertumbuhan Ekspor Barang Tahunan 3,1-4,5% 1,5-3,0% 0,1-1,5% < 0,1% 2.8% 12.3% 1 12.9% 43.2% 5 84.9% 84.5% 84.3% >30,0% 22,6-30,0% 15,1-22,5% 7,6-15,0% <7,6% 20.0% 19.7% 27.1% 31.6% 36.4% 5 43.4% 5 44.7% 62.3% 80% 90% 100% Transaksi berjalan pada triwulan IV-2008 diperkirakan mengalami surplus pada kisaran 0,1-1,5% terhadap PDB oleh 51,4% responden. Grafik 5 Perkiraan Pertumbuhan Impor Barang Tahunan Pertumbuhan tahunan (y-o-y) ekspor barang pada triwulan IV-2008 diperkirakan pada kisaran 22,6-30,0-% oleh 51,4% responden. Grafik 6 Perkiraan Kegiatan Investasi >30,0% 22,6-30,0% 5.1% 16.9% 27.1% 30.0% 28.6% Tidak 72.9% 67.5% 64.0% 15,1-22,5% 7,6-15,0% <7,6% 10.4% 20.0% 26.3% 2 37.2% 41.6% 5 67.1% Ya 44.9% 27.1% 32.5% 36.0% 55.1% 80% 80% 90% Sebanyak 30,0% responden memperkirakan pertumbuhan tahunan (y-o-y) impor barang pada triwulan IV-2008 pada kisaran 22,6-30,0%. Hanya sebanyak 27,1% responden menyatakan bahwa triwulan IV-2008 merupakan saat yang tepat untuk melakukan investasi di Indonesia. Tim Statistik Sektor Riil 5

PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI 2008 Grafik 7 Grafik 8 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2008 1 Perkiraan Inflasi 2008 3 7,1-7,5% 1.5% >13,0% 7.4% 6,6-7,0% 6,1-6,5% 5,6-6,0% 5,1-5,5% <=5,1% 2.9% 6.6% 3.8% 17.9% 7.8% 13.2% 11.8% 7.7% 6.5% 0.0% 35.1% 29.4% 34.2% 46.1% 52.9% 50.6% 70.5% 12,1-13,0% 11,1-12,0% 10,1-11,0% 9,1-10,0% <9,1% 8.8% 19.1% 17.6% 20.6% 30.9% 80% Survei Tw III-2008 Survei Tw II-2008 Survei Tw I-2008 Survei Tw IV-2007 0% 10% 20% 30% 40% Survei Tw. II-2009 Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2008 diperkirakan tumbuh pada kisaran 6,1-6,5% (y-o-y) oleh 52,9% responden. Laju inflasi tahun 2008 diperkirakan akan berada pada range 11,1-12,0% oleh 30,9% responden. Grafik 9 Grafik 10 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD 2008 2 Perkiraan Surplus Transaksi Berjalan 2008 (% dari PDB) Rp 9.751-10rb Rp 9.501-9.750 Rp 9.251-9.500 Rp 9.001-9.250 Rp 8.751-9.000 7.1% 10.0% 6.4% 20.0% 33.3% 30.3% 35.1% 6 67.1% 55.8% 57.7% 3,1% - 4,5% 1,5% - 3,0% 0,1% - 1,5% < 0,1% 8.1% 3.8% 4.3% 32.4% 25.3% 23.1% 15.7% 5.4% 54.1% 70.7% 73.1% 80.0% 80% 90% 100% Nilai tukar Rp/USD tahun 2008 diperkirakan pada kisaran Rp9.251-9.500 oleh 61,4% responden. Grafik 11 Perkiraan Pertumbuhan Ekspor Barang 2008 Surplus transaksi berjalan tahun 2008 diperkirakan akan berada pada kisaran 0,1-1,5% oleh 54,1% responden. Grafik 12 Perkiraan Pertumbuhan Impor Barang 2008 >30,0% >30,0% 31.9% 22,6-30,0% 15,1-22,5% 7,6-15,0% <7,6% 18.7% 9.3% 27.5% 32.1% 18.8% 13.3% 14.7% 0.0% 50.7% 68.0% 66.7% 76.0% 22,6-30,0% 15,1-22,5% 7,6-15,0% <7,6% 9.3% 3.8% 29.0% 20.3% 28.2% 2 18.8% 25.3% 40.0% 45.3% 50.7% 66.7% 80% 90% Survei Tw. III-2008 Survei Tw II-2008 Survei Tw I-2008 Survei Tw IV-2007 Ekspor barang tahun 2008 diperkirakan tumbuh pada kisaran 22,6-30,0% oleh 50,7% responden. Impor barang tahun 2008 diperkirakan tumbuh >30% oleh 31,9% responden. 1 Sejak survei triwulan IV-2007 range jawaban untuk pertanyaan pertumbuhan ekonomi diperkecil 2 Sejak survei triwulan II-2008 range jawaban untuk pertanyaan inflasi disesuaikan Tim Statistik Sektor Riil 6

Grafik 13 Perkiraan Defisit Anggaran Pemerintah 2008 Grafik 14 Perkiraan Tingkat Pengangguran 2008 > 2,5% 2,1-2,5% 1,6-2,0% 1,1-1,5% <1,1% 1.6% 7.0% 5.4% 2.8% 3.3% 2.8% 2.8% 16.4% 33.8% 23.0% 29.5% 26.8% 44.6% 15.5% 49.2% 29.6% 24.3% 78.9% 80% 90% >11,0% 10,1-11,0% 9,1-10,0% 8,1-9.0% 2.9% 6.7% 5.3% 14.7% 2 24.7% 25.3% 7.9% 34.2% 4 45.3% 67.5% 5 39.7% 80% Anggaran penerimaan dan belanja Pemerintah tahun 2008 diperkirakan akan mengalami defisit pada kisaran 1,1-1,5% terhadap PDB oleh 49,2% responden. Tingkat pengangguran tahun 2008 diperkirakan akan berada pada kisaran 9,1-10,0% oleh 42,6% responden. Grafik 15 Perkiraan Kegiatan Investasi 2008 Tidak 26.9% 68.6% 61.0% 54.0% Ya 3 39.0% 46.0% 73.1% 80% 90% Hanya sebanyak 31,4% responden menyatakan bahwa tahun 2008 merupakan saat yang tepat untuk melakukan investasi di Indonesia. Tim Statistik Sektor Riil 7

PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI 2009 Grafik 16 Grafik 17 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2009 3 Perkiraan Inflasi 2009 5 7,1-7,5% 6,6-7,0% 6,1-6,5% 5,6-6,0% 5,1-5,5% <=5,1% 5.8% 9.1% 5.5% 16.9% 16.4% 14.3% 14.5% 23.3% 32.5% 34.8% 43.5% 49.4% 49.3% 58.4% >10,1% 9,6% - 10,0% 9,1% - 9,5% 8,6% - 9,0% 8,1% - 8,5% 7,6% - 8,0% 7,1% - 7,5% 6,6% - 7,0% 6,1% - 6,5% < 6,1% 7.2% 9.5% 8.7% 4.1% 5.8% 8.1% 5.8% 9.5% 10.8% 11.6% 13.5% 14.5% 14.9% 7.2% 9.5% 18.8% 20.3% 18.9% 0% 10% 20% 30% Survei Tw III-2008 Survei Tw II-2008 Survei Tw I-2008 Survei Tw IV-2007 Survei Tw. III-2008 Survei Tw. II-2008 Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 diperkirakan tumbuh pada kisaran 6,1-6,5% (y-o-y) oleh 43,5% responden. Laju inflasi tahun 2009 diperkirakan akan berada pada kisaran 6,6-7,0% oleh 20,3% responden. Grafik 18 Grafik 19 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD 2009 4 Perkiraan Tingkat Pengangguran 2009 1% >Rp 10.000 8.8% Rp 9.751-10.000 16.2% Rp 9.501-9.750 9.2% 6.5% 10.4% 47.1% Rp 9.251-9.500 27.3% 42.1% 42.9% 25.0% Rp 9.001-9.250 36.8% 54.5% 36.4% 1.5% Rp 8.751-9.000 9.2% 6.5% 9.1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 4.5% >11,0% 7.8% 17.9% 22.4% 10,1-11,0% 27.3% 31.2% 44.8% 43.4% 9,1-10,0% 53.2% 41.6% 3 25.0% 8,1-9.0% 11.7% 18.2% 1.5% 5.3% <8,1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Nilai tukar Rp/USD tahun 2009 diperkirakan pada kisaran Rp9.251-9.500 oleh 47,1% responden. Tingkat pengangguran tahun 2009 diperkirakan akan berada pada kisaran 9,1-10,0% oleh 44,8% responden. 3 Sejak survei triwulan IV-2007 range jawaban untuk pertanyaan pertumbuhan ekonomi dan inflasi diperkecil 4 Sejak survei triwulan II-2008 range jawaban untuk pertanyaan inflasi disesuaikan Tim Statistik Sektor Riil 8