IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DATA

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BEKASI ETIN RAHMAWATI /

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Bunda merupakan Rumah Sakit yang didirikan oleh Dokter

Transkripsi:

41 IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Validitas dan Reliabilitas. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing variabel pada penelitan yang dilakukan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Keseluruhan uji validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut : 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Biaya Pengobatan (X1) Tabel 9 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Biaya Pengobatan (X1) Correlations X1 X1.1 Pearson Correlation.735 ** Sig. (2-tailed) N.000 100 X1.2 Pearson Correlation.809 ** Sig. (2-tailed) N.000 100 Alpha 0,811 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Data Diolah, 2013. Keterangan : X1 = Biaya Pengobatan. X1.1 = Item 1 = Pasien berobat di Puskesmas Swadana karena harga obat sangat Terjangkau X1.2 = Item 2 = Pasien berobat di Puskesmas Swadana karena biaya berobat yang sangat terjangkau

42 Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat diketahui bahwa hubungan antara item terhadap variable biaya (X1), dikatakan valid karena berada dibawah probabilitas 0,05 sebesar 0,00. Koefisien reliabilitas dengan menggunakan alpha Cronbach dapat diketahui alphanya sebesar 0,811 yang berarti alphanya diatas 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi tersebut reliable.

43 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelayanan (X2). Tabel 10 : Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelayanan (X2). Correlations X2 X2.1 Pearson Correlation.456 ** X2.2 Pearson Correlation.640 ** X2.3 Pearson Correlation.524 ** X2.4 Pearson Correlation.667 ** X2.5 Pearson Correlation.456 ** X2.6 Pearson Correlation.640 ** X2.7 Pearson Correlation.524 ** X2.8 Pearson Correlation.667 ** Alpha 0,736 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Data Diolah, 2013. Keterangan : X2 = Pelayanan.

44 X2.1 = Item 1 = Pasien berobat di Puskesmas Swadana karena perhatian Puskesmas Swadana terhadap keluhan kesehatan pasien. X2.2 = Item 2 = Pasien berobat di Puskesmas Swadana karena proses pelayanan berobat yang mudah dan cepat X2.3 = Item 3 = Pasien berobat di Puskesmas Swadana karena penangan pelayanan dalam jasa di Puskesmas Swadana membuat pasien merasakan kenyamanan dalam penanganan X2.4 =Item 4 = Pasien berminat berobat di Puskesmas Swadana karena pelayanan yang baik sehingga pasien berminat untuk kembali berobat di Puskesmas Swadana X2.5 = Item 5 = Pasien berminat berobat di Puskesmas Swadana karena pelayanan yang ramah dan baik X2.6 = Item 6 = Pasien berobat di Puskesmas Swadana karena citra Puskesmas Swadana yang baik X2.7 = Item 7 = Pasien berobat di Puskesmas Swadana karena perhatian pelayanan Puskesmas Swadana kepada keluhan kesehatan pasien X2.8 = Item 8 = Pasien berobat di Puskesmas Swadana karena pelayanan hari dan jam yang non stop operasional Puskesmas sehingga mempermudah anda ingin berobat Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat diketahui bahwa hubungan antara item terhadap Variable Pelayanan (X2), dikatakan valid karena berada dibawah probabilitas 0,05 sebesar 0,00. Koefisien reliabilitas dengan menggunakan alpha Cronbach dapat diketahui alphanya sebesar 0,736 yang berarti alphanya diatas 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi tersebut reliable.

45 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Pasien (X3). Tabel 11 : Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Pasien (X3). Correlations X3 X3.1 Pearson Correlation.362 ** X3.2 Pearson Correlation.411 ** X3.3 Pearson Correlation.332 ** Sig. (2-tailed).001 X3.4 Pearson Correlation.492 ** X3.5 Pearson Correlation.629 ** Alpha 0,604 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Data Diolah, 2012. Keterangan : X3 = Kepuasan Pasien X3.1 = Pasien berobat di Puskesmas Swadana karena merasakan kepuasan berobat di Puskesmas Swadana. X3.2 = Pasien berminat berobat di Puskesmas Swadana karena akses sangat muda dalam menuju ke Puskesmas Swadana. X3.3 = Pasien berminat berobat di Puskesmas Swadana karena lokasi Puskesmas Swadana berada pada tempat yang strategis. X3.4 = Pasien berminat berobat di Puskesmas Swadana karena kecanggihan

46 alatnya yang sesuai dengan standarisasi pengobatan dan kebutuhan. X3.5 = Pasien berminat berobat di Puskesmas Swadana karena citra Puskesmas Swadana yang sudah sesuai dengan standarisasi pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat diketahui bahwa hubungan antara item terhadap Variable Kepuasan Pasien (X3), dikatakan valid karena berada dibawah probabilitas 0,05 sebesar 0,00. Koefisien reliabilitas dengan menggunakan alpha Cronbach dapat diketahui alphanya sebesar 0,604 yang berarti alphanya diatas 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi tersebut reliable. 4. Uji Validitas dan Reliabiltas Variabel Pengembangan Puskesmas (Y). Tabel 12 : Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengembangan Puskesmas (Y). Correlations Y Y1.1 Pearson Correlation.738 ** N 100 Y1.2 Pearson Correlation.736 ** Sig. (2-tailed) N.000 100 0,780 Alpha **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber Data Diolah, 2013. Keterangan : Y = Pengembangan Puskesmas Y1.1 = Item 1 = Pasien berobat di Puskesmas Swadana karena Perkembangan Puskesmas yang bertambah baik.

47 Y1.2 = Item 2 = Pasien berminat berobat di Puskesmas Swadana karena Puskesmas sudah sesuai dengan standar pelayanan kesehatan sekarang. Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat diketahui bahwa hubungan antara item terhadap Variable Pengembangan Puskesmas (Y), dikatakan valid karena berada dibawah probabilitas 0,05 sebesar 0,00. Koefisien reliabilitas dengan menggunakan alpha Cronbach dapat diketahui alphanya sebesar 0,780 yang berarti alphanya diatas 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi tersebut reliable. B. Hasil Pengujian Asumsi Klasik. 1. Uji Multikolinieritas. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya koreasi antara peubah bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas (Multikol). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara peubah bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari VIF (variance inflation factor) dan tolerance (Singgih Santoso,2002:112). Pedoman suatu model yang bebas Multikolinieritas yaitu mempunyai nilai VIF < 5. Dari hasil analisi diperoleh nilai VIF untuk masing-masing peubah seperti yang tercantum pada tabel berikut :

48 Tabel 13 : Hasil Uji Multikolinieritas Varibel Bebas VIF Keterangan Biaya Pengobatan (X1) 1.043 Non Multikolinieritas Pelayanan (X2) 1.044 Non Multikolinieritas Kepuasan Pasien (X3) 1.008 Non Multikolinieritas Sumber : Data Diolah, 2013. Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas seperti yang tercantum pada tabel 12, dapat diketahui bahwa masing-masing peubah mempunyai nilai VIF kurang dari 5. Sehingga dapat dikatakan model regresi yang digunakan adalah bebas multikolinieritas. 2. Uji Autokorelasi Autokorelasi muncul karena obervasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainya. Dengan kata lain, masalah ini sering kali ditemukan apabila kita menggunakan data runtut waktu. Hal ini disebabkan gangguan pada seorang individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya (Ananta,1987:74). Pemeriksaan Autokorelasi menggunakan metode Durbin- Watson, dimana jika nilai DW diantara -2 sampai 2, maka asumsi tidak terjadi autokorelasi.

49 Tabel 14 : Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Mod el R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.808 a.653.642.93499 1.196 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 Biaya pengobatan (X1), Pelayanan (X2), Kepuasan Pasien (X3) b. Dependent Variable: Y Sumber : Data Diolah,2013. Dari perhitungan diperoleh nilai DW sebesar 1.196, karena nilai ini berada diantara -2 dan 2, maka asumsi tidak terjadinya autokorelasi terpenuhi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model ini regresi terjadi ktidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji koefisien korelasi Rank Spearman yaitu mengkorelasikan antara absolute residual hasil regresi dengan semua variabel bebas. Bila signifikan hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 maka persamaan regresi tersebut mengandung heteroskedastisitas dan sebaliknya berarti non Heteroskedastisitas atau homoskedasitas. Hasil uji heterokedastisitas ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 15 : Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Bebas R Sig Keterangan Biaya pengobatan (X1) 0.128 0,203 Homoskedasitas Pelayanan (X2) 0.807 0,000 Homoskedasitas Kepuasan Pasien (X3) 0.075 0,458 Homoskedasitas Sumber : Data Diolah,2013.

50 C. Hasil Pengujian Regresi. Setelah melewati proses analisis faktor, data yang didapatkan disiapkan untuk selanjutnya dimasukkan dalam proses regresi dengan bantuan program SPSS 16 for windows, dengan persamaan berikut : Dimana : Y = Pengembangan Puskesmas X1 = Biaya Pengobatan X2 = Pelayanan X3 = Kepuasan Pasien Setelah proses pengolahan dengan analsis regresi yang menggunakan alat bantu SPSS 16 for windows, maka didapatkan hasil-hasil analisis yang ada di tabel berikut ini : Tabel 16 : Hasil Uji Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) -2.254 1.968-1.146.255 X1.055.134.025.409.684 X2.280.021.811 13.19.000 3 X3.021.055.023.385.701 a. Dependent Variable: Y Sumber : Data Diolah,2013. Dengan melihat tabel diatas, maka dapat disimpulkan koefisien-koefisien akan membentuk persamaan berikut ini :

51 Pengembangan Puskesmas = -2.254 + 0,55 Biaya Berobat + 0,280 Pelayanan + 0,021 Kepuasan Pasien Interpretasi dari regresi diatas adalah sebagai berikut: 1. Konstanta (α) Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka nilai variabel terikat (pengembangan puskesmas) sebesar -2,254. 2. Variabel Biaya Pengobatan (X 1 ) Terhadap Variabel Pengembangan Puskesmas Nilai koefisien variabel motivasi untuk variabel X 1 sebesar 0,055. Ini menunjukkan bahwa variabel biaya pengobatan mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap pengembangan puskesmas. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel biaya pengobatan satu satuan maka variabel pengembangan puskesmas (Y) akan naik sebesar 0,055 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. 3. Variabel Pelayanan (X 2 ) Terhadap Variabel Pengembangan Puskesmas Nilai koefisien variabel biaya pengobatan untuk variabel X 2 sebesar 0,280. Ini menunjukkan bahwa variabel pelayanan mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap pengembangan puskesmas Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel pelayanan satu satuan maka variabel pengembangan puskesmas (Y) akan naik sebesar 0,280 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. 4. Variabel Kepuasan Pasien (X 3 ) Terhadap Variabel Pengembangan Puskesmas. Nilai koefisien Biaya Pengobatan X 3 sebesar 0,021. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel Kepuasan Pasien satu satuan maka variabel

52 Pengembangan Puskesmas (Y) akan naik sebesar 0,021 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. D. Hasil Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Untuk analisisnya dari output SPSS dapat dilihat dari tabel berikut ini Tabel 17 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Df Mean F Sig. Squares Square 1 Regressio 157.786 3 52.595 60.163.000 a n Residual 83.924 96.874 Total 241.710 99 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Sumber : Data Diolah,2013. Dari Tabel diperoleh nilai Fhitung sebesar 60,163 dengan nilai probabilitas (sig)=0,000. Nilai Fhitung (60,163) > Ftabel (2,46), dan nilai sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,05; maka H 0 diterima, berarti secara bersama-sama (simultan) variabel biaya pengobatan, pelayanan,dan kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap pengembangan puskesmas. Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi

53 akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain (Santosa&Ashari, 2005:125). Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel bebas untuk berkontribusi terhadap variabel tetapnya dalam satuan persentase. Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati angka 0 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas. Tapi jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Untuk analisisnya dengan menggunakan output SPSS dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 18. Hasi Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.808 a.653.642.93499 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Sumber : Data Diolah,2013 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel biaya pengobatan, pelayanan,dan kepuasan pasien berpengaruh sebesar 65,3% terhadap pengembangan puskesmas. Sedangkan sisanya sebesar 34,7% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Karena nilai R Square di atas 5% atau cenderung mendekati nilai 1 maka dapat disimpulkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel sangat tinggi.

54 E. Hasil Uji T Tabel 19. Hasi Uji T. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) -2.254 1.968-1.146.255 X1.055.134.025.409.684 X2.280.021.811 13.19.000 3 X3.021.055.023.385.701 a. Dependent Variable: Y Sumber : Data Diolah,2013 Dengan menggunakan tabel hasil uji regresi, kita dapat melakukan uji t. Yaitu dengan membandingkan signifikasi t dengan interval keyakinan alpha 5 %. Uraiannya sebagai berikut : 1. Variabel Biaya Pengobatan Uji t terhadap variabel biaya pengobatan (X1) didapatkan t hitung sebesar 0,409 dengan signifikansi t sebesar 0,684. Karena signifikansi t lebih besar dari 5% (0,684 0,05) sehingga Ho diterima, maka secara parsial variabel biaya pengobatan (X 1 ) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan puskesmas. Dari hasil analisis ini dapat diinterpretasikan bahwa harga obat sangat terjangkau, dan biaya berobat yang sangat terjangkau mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap pengembangan puskesmas.

55 2. Variabel Pelayanan. Uji t terhadap variabel pelayanan (X 2 ) didapatkan t hitung sebesar 13,193 dengan signifikansi t sebesar 0,000. Karena signifikansi t lebih kecil dari 5% (0,05 0,000) sehingga Ho ditolak, maka secara parsial variabel pelayanan (X 2 ) berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan puskesmas. Dari hasil analisis ini dapat diinterpretasikan bahwa perhatian terhadap keluhan kesehatan pasien, proses pelayanan berobat yang mudah dan cepat, merasakan kenyamanan dalam pelayanan, pelayanan yang baik sehingga pasien datang berobat kembali, sentuhan pelayanan yang ramah dan baik, citra puskesmas yang baik, perhatian tiap sentuhan pelayanan puskesmas terhadap kesehatan pasien, dan pelayanan hari dan jam yang non stop operasional Puskesmas sehingga mempermudah ingin berobat mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap pengembangan puskesmas. 3. Variabel Tingkat Kepuasan Pasien. Uji t terhadap variabel tingkat kepuasan pasien (X 3 ) didapatkan t hitung sebesar 0,385 dengan signifikansi t sebesar 0,701. Karena signifikansi t lebih besar dari 5% (0,701 0,05) sehingga Ho diterima, maka secara parsial variabel tingkat kepuasan pasien (X 3 ) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan puskesmas. Dari hasil analisis ini dapat diinterpretasikan bahwa kepuasan pasien berobat, akses yang sangat mudah menuju puskes, lokasi yang berada ditempat yang strategis, kecanggihan alatnya yang sudah sesuai dengan standarisasi yang ada, dan citra yang baik sesuai dengan standarisasi puskesmas dengan standarisasi yang sudah ada dalam pengobatan dan kebutuhan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap pengembangan puskesmas.