JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016 ISSN 2338-137X Rancang Bangun Sistem Prduksi Dengan Menggunakan Metde EARLIEST DUE DATE Pada CV TIDAR JAYA Citra Prasetya 1) Dr. Jusak 2) Valentinus Rby Hanant 3) Fakultas Teknik Infrmatika Prgram Studi S1 Sistem Infrmasi Institut Bisnis dan Infrmatika Stikm Surabaya Jl. Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email : 1) 12410100062@stikm.edu, 2) jusak@stikm.edu, 3) valentinus@stikm.edu Abstract: Prductin scheduling is ne f the mst imprtant aspect that ensures the business prcess f a cmpany running smthly, as well as in CV Tidar Jaya. CV Tidar Jaya in its business has nt utilized any prductin scheduling schemes, it can be seen frm their frequent delay f the rder cmpletin. The Prblem is mainly because they always priritized special rder withut lking at which rder came first. In additin t that, they nly used rugh estimatin abut the cmpletin time withut exact calculatin. T imprve their business prcesses, we build a prductin scheduling system using the Earliest Due Date (EDD) methd which is able t calculate the date f rder cmpletin and t minimize delay. CV Tidar Jaya als uses nn-technical factrs that are used as reference fr calculating the engine machine start up time schedule, machine rest time and prductin materials time readiness. By using the EDD methd, jb that has an earliest deadline will be priritize. Using this scheduling system, CV Tidar Jaya is able t prduce infrmatin f finishing rder time and ptimize prductin scheduling in such a way that the delay can be minimized. Kata Kunci : Earliest due date, Scheduling prductin system, Printing CV Tidar Jaya adalah sebuah perusahaan jasa yang berdiri pada tahun 1989. Perusahaan yang beralamatkan Jl Petemn II A N. 136-138 A Surabaya ini bergerak pada bidang percetakan buku, undangan dan brsur dengan hanya melayani cetakan dalam jumlah banyak (minimal pemesanan 50 buah/cetakan). Dalam menjalankan usahanya CV Tidar Jaya menggunakan 2 buah mesin cetak dengan kapasitas yang berbeda, (1) mesin besar dengan kapasitas cetak warna maupun hitam putih sebanyak 500 lembar per-jamnya; (2) mesin kecil dengan kapasitas cetak warna sebanyak 200 lembar per-jam dan hitam putih sebanyak 300 lembar perjam. Prses bisnis yang ada pada perusahaan ini dimulai dari pelanggan mengirimkan pesanan kepada perusahaan, setelah perusahaan menerima pesanan tersebut pihak perusahaan memberikan tanggal jatuh temp penyelesaian pesanan kepada pelanggan untuk digunakan sebagai tanggal pengambilan pesanan. Prses selanjutnya yaitu tahap prduksi cetak, dalam tahap prduksi memiliki 3 prses yaitu desain, cetak dan penjilitan. Dalam tahap prduksi tidak semua pesanan melalui 3 tahap didalamnya, terkadang pihak perusahaan menerima pesanan yang telah siap cetak tanpa melalui prses desan dan penjilitan. Setelah prses prduksi selesai dilanjutkan prses pengepakan, dalam prses ini pihak perusahaan selalu melakukan pengepakan pesanan tanpa melihat banyaknya jumlah pesanan. Tahap terakhir yaitu tahap pengiriman pesanan, pesanan yang telah selesai tahap pengepakan selajutnya dilakukan prses pengiriman kepada pelanggan, prses pengiriman tidak selalu dilakukan leh pihak perusahaan tekadang pihak pelanggan melakukan pengambilan pesanan sendiri sesuai dengan tanggal jatuh temp yang telah disepakati saat rder pesanan. Masalah yang terjadi pada saat ini yaitu, dalam menerima pesanan pelanggan dan menentukan waktu penyelesaian pesanan selalu memperkirakan berapa lama waktu pekerjaan prduk dapat diselesaikan serta seringnya mendahulukan pesanan lain yang memiliki priritas khusus tanpa memikirkan pesanan-pesanan yang datang lebih dulu. Priritas khusus yang dimaksud yaitu terkadang pelanggan menginginkan waktu penyelesaiaan yang lebih cepat dari yang lain dengan jumlah/banyaknya pesanan yang sama dan pelanggan tersebut berani untuk membayar lebih mahal, secara tmatis pihak perusahaan menerima pesanan tersebut dan mendahulukan prses prduksi tanpa memperhitungkan pesanan-pesanan yang lain. Berdasarkan permasalahan di atas, maka CV Tidar Jaya membutuhkan suatu sistem penjadwalan prduksi yang dapat menentukan waktu penyelesaian pesanan (due date) serta memperkirakan atau menghitung waktu keterlambatan minimum setiap pemrsesan pesanan dan jika terlambat, keterlambatan tersebut harus seminimal mungkin. Dari kedua kndisi diatas, didapatkan suatu metde penjadwalan yang dapat meminimalkan keterlambatan maksimum (maximum tardiness) yaitu metde Earliest Due Date (EDD). JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 1
JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016 ISSN 2338-137X Dengan menggunakan metde EDD, pekerjaan yang memiliki due date paling awal/terkecil akan dijadwalkan terlebih dahulu dari pada pekerjaan dengan due date paling akhir/terbesar. Dengan adanya sistem penjadwalan ini, diharapkan mampu menghasilkan infrmasi waktu penyelesaian pesanan dan mengptimalkan penjadwalan prduksi sehingga keterlambatan dapat diminimalkan. LANDASAN TEORI Prses Prduksi Prses prduksi adalah suatu perkembangan yang dilakukan secara berulang, yang dimulai sejak munculnya ide-ide untuk menghasilkan suatu prduk, pengembangan prduk, dan juga prses prduksi dilakukan sampai mendistribusikan prduk kepada knsumen (Gaspersz, 2004). Pentingnya Perencanaan Prduksi Pentingnya perencanaan prduksi (Tersine dalam Pangestu, 2005) dimaksudkan untuk mengadakan persiapan prduksi, sehingga prses prduksi dapat berjalan dengan lancar. Persiapan tersebut meliputi persiapan bahan baku, tenaga kerja, mesin-mesin dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk memprduksi barang. Prduksi Menurut Arman, dkk (2008), penjadwalan prduksi dapat didefinisikan sebagai suatu prses penempatan sumber daya dan mesin yang ada untuk menyelesaikan semua pekerjaan dengan mempertimbangkan factr-faktr yang ada. Pada saat merencanakan suatu jadwal prduksi, ketersediaan sumber daya yang dimiliki harus dipertimbangkan dengan baik. Menurut Arman, dkk (2008), tujuan dari penjadwalan prduksi adalah 1. Meningkatkan penggunaan sumber daya atau mengurangi waktu tunggu, sehingga ttal waktu prses yang digunakan dapat berkurang dan prduktivitasnya dapat meningkat. 2. Dapat mengurangi persediaan barang mentah atau mengurangi sejumlah pekerjaan yang masih ada dalam antrian ketika sumber daya yang dimiliki masih mengerjakan tugas yang lain. 3. Mengurangi beberapa keterlambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu penyelesaian sehingga akan meminimaliasi biaya keterlambatan. 4. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya dapat dihindarkan. Menurut Bedwrth dalam Pangestu (2005) Metde Earliest Due Date menjelaskan bahwa pengurutan pekerjaan berdasarkan batas waktu (Due Date) tercepat. Pekerjaan dengan due date terkecil akan dijadwalkan terlebih dahulu daripada pekerjaan dengan due date terbesar. Metde ini bertujuan untuk meminimasi kelambatan maksimum (Maximum Lateness) atau meminimasi ukuran kelambatan maksimum (Maksimum Tardiness) dalam suatu pekerjaan. Adapun Langkah-langkah penggunaan metde ini antara lain: 1. Urutkan pekerjaan berdasarkan tanggal jatuh temp (due date) terkecil. 2. Ambil pekerjaan satu persatu dari berdasarkan urutan yang telah dilakukan pada langkah pertama, lalu jadwalkan pada mesin dengan beban yang paling minimum. Jika terdapat 2 mesin atau lebih yang memiliki beban paling minimum, jadwalkan pekerjaan pada salah satu mesin secara randm. METODE Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau Sftware Develpment Life Cycle (SDLC) merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan langkah langkah yang digunakan dalam pengembangan suatu sistem. Kegiatan pengembangan sistem dapat diartikan sebagai kegiatan membangun sistem baru untuk mengganti, memperbaiki atau meningkatkan fungsi sistem yang sudah ada. (Kusrini & Kniy, 2007) Menurut Kendall dan Kendall (2010) system develpment life cycle terdiri dari tujuh fase yaitu: Gambar 1. SDLC (Kendall dan Kendall, 2010) Metde Earliest Due Date (EDD) JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 2
JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016 ISSN 2338-137X 1. Identifikasi masalah, peluang dan tujuan Tahap pertama dilakukan dengan mengidentifikasi masalah yang ada, pulang dan tujuan yang akan dicapai. Tahap ini merupakan langkah penting karena menyangkut pengumpulan infrmasi mengenai kebutuhan knsumen/pengguna. 2. Menentukan kebutuhan infrmai Tahap kedua dimulai dengan menentukan apa saja kebutuhan infrmasi yang dibutuhkan leh pengguna/knsumen. Tahap ini berfkus pada menentukan sample dengan cara memeriksa data mentah, melakukan wawancara, dan bservasi pada pembuat keputusan dan lingkungan perusahaan, serta membuat prttyping sistem yang akan dikembangkan. 3. Menganalisis kebutuhan sistem Tahap ketiga yaitu melakukan analisis terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan digunakan nantinya sebelum prses cding. Perangkat yang digunakan dalam tahap ini ialah penggunaan diagram aliran data untuk menyusun input, prses dan utput secara teratur. 4. Merancang sistem yang direkmendasikan Dalam tahap ini, dibuatlah sebuah rancangan prsedur data entry sehingga data yang dimasukan kedalam sistem sesuai dengan kebutuhan infrmasi yang telah dibuat sebelumnya. Prses ini berfkus pada rancangan struktur data, arsitektur sftware, representasi interface, dan detail (algritma) prsedural. 5. Mengembangkan dan mendkumentasikan perangkat lunak Pada tahap ini merupakan prses pengkdean (cde generatin/cding). Cding merupakan prses yang dilakukan leh prgrammer dengan menerjemahkan desain dan rancangan yang dibuat sebelumnya berdasarkn transaksi yang diminta leh user/pengguna kedalam bahasa yang dimengerti leh kmputer. 6. Menguji dan mempertahankan sistem Sebelum sebuah sistem dapat digunakan, pada tahap ini akan dilakukan pengujian terlebih dahulu. Tujuan dari testing/pengujian adalah menemukan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada sistem yang dibangun tersebut agar dapat segera diperbaiki. 7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi system Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam pengembangan sebuah sistem, yang melibatkan pelatihan bagi pemakai agar dapat menggunakan sistem dengan baik. Selain itu juga, dalam tahap ini sistem analis perlu merencanakan pengembangan sistem untuk kedepannya. Prses ini mencakup pengubahan file dari sistem lama ke sistem yang baru. System Flw Setelah mengetahui beberapa kekurangan dan kendala pada sistem yang ada saat ini, maka dibuatlah sebuah rancangan sistem yang baru. Pada sistem yang baru, bagian penjualan tidak lagi memperkirakan tanggal jatuh temp tetapi mendapatkan tanggal jatuh temp melalui perhitungan dari aplikasi. Serta terdapatnya penjadwalan prduksi yang digunakan sebagai acuan kerja bagian prduksi, sehingga tidak lagi mendahulukan pekerjaan yang mengrbankan pekerjaan lainnya. System Flw Prduksi Bagian Penjualan Start Daftar Pesanan Memvalidasi Jenis Pesanan Menentukan Due Date Membuat Daftar Prduk Jenis Mesin Data Karyawan Data Pelanggan Bagian Prduksi Menentukan Waktu Prses Prses Perhitungan EDD Cetak Lapran Lapran Gambar 2. System Flw Manajer per-peride Cetak Lapran Cntext Diagram Cntext Diagram merupakan diagram yang terdiri dari suatu prses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Cntext diagram terdapat pada Gambar 3. Bagian Penjualan Data Pesanan Lapran 1 Sistem Prduksi Lapran Data Karyawan Data Prduk Bagian Prduksi End Data Kapasitas Mesin Manajer Gambar 3. Cntext Diagram Sistem Prduksi pada CV Tdar Jaya JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 3
JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016 ISSN 2338-137X Entity Relatinship Diagram Entity relatinship diagram (ERD) adalah suatu teknik untuk membuat gambaran atas kebutuhan data dalam suatu rganisasi. Didalam ERD kebutuhan data tersebut digambarkan dengan menggunakan beberapa ntasi dan symbl entity. Cnceptual Data Mdel dapat dilihat pada gambar 4. Data Prduk id_prduk kde_prduk nama_prduk Variable characters (35) menggunakan digunakan id_mesin kde_mesin jenis_mesin cetak_warna cetak_hitam/putih id_transaksi kde_transaksi tgl_transaksi id_detail_transaksi jumlah_item waktu_cetak due_date cetak ukuran Data Jenis Mesin mempunyai Detail Date Variable characters (15) dipakai mencatat data_pelanggan id_karyawan kde_karyawan nama_karyawan alamat tlp bagian passwrd menjelaskan id_penjadwalan kde_penjadwalan ttal_waktu_prses ttal_cmpletin_time ttal_lateness rata_waktu_prses utilizatin jumlah_pekerjaan_sistem rata_waktu_keterlambatan Gambar 4. Cnceptual Data Mdel Data Karyawan Variable characters (50) Variable characters (100) Variable characters (25) Variable characters (25) Variable characters (15) Data Pelanggan id_pelanggan kde_pelanggan nama_pelanggan tlp_pelanggan alamat_pelanggan kta Detail id_detail_penjadwalan waktu_prses cmpletin_time lateness Variable characters (35) Variable characters (15) Variable characters (50) Variable characters (25) Physical Data Mdel Physical Data Mdel (PDM) merupakan gambaran secara detail rancangan struktur basis data yang dibuat untuk suatu prgram aplikasi. Adapaun PDM yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 5. Data Karyawan id_karyawan int kde_karyawan varchar(10) nama_karyawan varchar(50) alamat varchar(100) tlp varchar(25) bagian varchar(25) passwrd varchar(15) FK_TRANSAKS_MENCATAT_DATA_KAR Data Prduk id_prduk int id_mesin int <fk> kde_prduk varchar(10) nama_prduk varchar(35) FK_DATA_PRO_MENGGUNAK_DATA_JEN FK_TRANSAKS_DATA_PELA_DATA_PEL id_transaksi int id_karyawan int <fk1> id_pelanggan int <fk2> kde_transaksi varchar(10) tgl_transaksi date Data Pelanggan id_pelanggan int kde_pelanggan varchar(10) nama_pelanggan varchar(35) tlp_pelanggan varchar(15) alamat_pelanggan varchar(50) kta varchar(25) Detail FK_DETAIL_T_MEMPUNYAI_TRANSAKS id_detail_penjadwalan int id_penjadwalan int <fk2> id_detail_transaksi int <fk1> waktu_prses cmpletin_time lateness FK_DETAIL_T_DIGUNAKAN_DATA_PRO FK_DETAIL_P_DIPAKAI_DETAIL_T Data Jenis Mesin id_mesin int kde_mesin varchar(10) jenis_mesin varchar(10) cetak_warna int cetak_hitam/putih int Detail id_detail_transaksi int id_transaksi int <fk2> id_prduk int <fk1> jumlah_item int waktu_cetak decimal(8,2) due_date decimal(8,2) cetak varchar(20) ukuran varchar(10) FK_DETAIL_P_MENJELASK_PENJADWA id_penjadwalan int kde_penjadwalan varchar(10) ttal_waktu_prses ttal_cmpletin_time ttal_lateness rata_waktu_prses utilizatin jumlah_pekerjaan_sistem rata_waktu_keterlambatan IMPLEMENTASI DAN HASIL Gambar 5. Physical Data Mdel Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 4
JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016 ISSN 2338-137X diperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kde prgram (cding) jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi. Adapun tampilan aplikasi yang dibuat adalah master, transaksi, dan lapran. Tampilan Master Menu master memiliki fungsi untuk memelihara atau merawat data utama. Menu master terdiri dari master karyawan, master prduk, master pelanggan dan master mesin. Tampilan master karyawan dapat dilihat pada Gambar 6, tampilan master prduk dapat dilihat pada Gambar 7, tampilan master mesin dapat dilihat pada Gambar 8 dan untuk tampilan master pelanggan dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Master Pelanggan Tampilan Pada menu ini digunakan sebagai tempat menglah data master, data master tersebut akan digunakan untuk membuat sebuah transaksi pemesanan. Dalam menu ini pula perhitungan atau penentuan waktu jatuh temp (due date) dilakukan. Menu transaksi dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 6. Master Karyawan Gambar 10. Menu Tampilan Menu memiliki fungsi untuk menglah data transaksi yang akan dilah untuk membuat sebuah penjadwalan, penjadwalan ini lah yang nantinya akan digunakan sebagai acuan prses prduksi. Menu penjadwalan dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 7. Master Prduk Gambar 11. Menu Gambar 8. Master Mesin Tampilan Lapran Menu ini akan menghasilkan sebuah lapran dengan frmat pdf, lapran-lapran ini dihasilkan dengan mengellah data transaksi dan penjadwalan per-peride tanggal transaksi. Lapran-lapran tersebut terdiri dari lapran JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 5
JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016 ISSN 2338-137X transaksi pada Gambar 12 dan lapran penjadwalan yang terdiri dari 2 mesin yaitu mesin besar pada Gambar 13 dan mesin kecil pada Gambar 14. Pada Gambar 13 merupakan lapran penjadwalan pada mesin besar selama peride tanggal 30-06-2016. Dalam lapran tersebut dapat diketahui pesanan mana yang akan diprduksi terlebih dahulu, selain itu dalam lapran tersebut juga diketahui keterlambatan masing-masing pesanan. Jika lateness pesanan menunjukan angka negatif, bearti pesanan tersebut selesai sebelum batas waktu yang ditentukan. Gambar 12. Lapran Pada Gambar 12 merupakan lapran transaksi selama 1 bulan. Dalam lapran tersebut dapat diketahui berapa jumlah transaksi yang masuk dan berapa banyak jumlah kertas yang digunakan untuk prduksi selama peride tersebut. Gambar 14. Lapran Mesin Kecil Pada Gambar 14 merupakan lapran penjadwalan pada mesin kecil selama peride tanggal 30-06-2016. Dalam lapran tersebut dapat diketahui pesanan mana yang akan diprduksi terlebih dahulu, selain itu dalam lapran tersebut juga diketahui keterlambatan masing-masing pesanan. Jika lateness pesanan menunjukan angka negatif, bearti pesanan tersebut selesai sebelum batas waktu yang ditentukan. Gambar 13. Lapran Mesin Besar KESIMPULAN. Dari hasil uji cba terhadap sistem penjadwalan prduksi pada CV Tidar Jaya, didapatkanlah sebuah kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi ini menghasilkan sebuah lapran penjadwalan dengan keterlambatan maksimum sekecil mungkin dan penentuan tanggal jatuh temp (due date) didapatkan melalui perbandingan jumlah pesanan yang masuk dengan kapasitas mesin yang ada ditambah dengan batas maksimum keterlambatan. 2. Metde Earliest Due Date (EDD) yang digunakan dalam sistem penjadwalan JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 6
JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016 ISSN 2338-137X prduksi tersebut telah berjalan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat tanpa adanya perbedaan antara perhitungan manual dengan hasil perhitungan aplikasi. 3. Aplikasi yang dibuat juga dapat memberikan kemudahan dalam prses pencatatan pesanan dan penjadwalan prduksi. Sehingga tidak lagi terjadi kehilangan data transaksi atau mendahulukan prses prduksi tanpa memperhitungkan pesanan yang lain. SARAN Penulis memiliki saran dalam pengembangan sistem ini kedepannya agar aplikasi yang telah di bangun dapat menjadi lebih baik, saran tersebut antara lain: 1. Aplikasi yang dibangun masih berbasis desktp, diharpkan dapat dikembangkan menjadi berbasis web. Sehingga dapat mudah diakses dimanapun kita berada. 2. Sistem penjadwalan prduksi ini dapat dikembangkan dengan menambahkan manajemen inventri bahan baku. Sehingga tidak sampai kehabisan stk bahan baku saat prses prduksi berlangsung. DAFTAR PUSTAKA Arman, Hakim, Nasutin, dan Yudha Prasetyawan. (2008). Perencanaan Dan Pengendalian Prduksi. Edisi 1. Graha Ilmu, Ygyakarta. Gaspersz, V. (2004). Prductin Planning and Inventry Cntrl. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kenneth E. Kendall, Julie E. Kendall. (2010). Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta : PT Indeks. Kusrini, & Kniy, A. (2007). Tuntunan Praktis Membangun Sistem Infrmasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Micrsft SQL Server. Ygyakarta: CV Andi Offset. Pangestu, Subagy. (2005). Manajemen Operasi. Ygyakarta:BPFE. JSIKA Vl. 5, N. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 7