BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Nilai Brand Equity Sour Sally

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kuantitatif dan R&D (2009:205) Objek Penelitiian yaitu Sebelum peneliti

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu penabung Bank Bukopin Cabang Pembantu Ungaran.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian terlebih dahulu ditentukan objek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu iklan

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Waktu dan tempat penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari

ANALISIS SIKAP PENGGUNA DAN BUKAN CABANG MAL PURI INDAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III. Metode Penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, Penulis menjelaskan hal-hal

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini ditandai dengan semakin

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis karena kebutuhan dan keinginan konsumen yang pada

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagai berikut: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini

Transkripsi:

37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap pengguna maupun bukan pengguna terhadap atributatribut dari Celebrity Fitness. Alasan mengapa menggunakan metode deskriptif adalah untuk mendapatkan gambaran bagaimana sikap pengguna dan bukan pengguna Celebrity Fitness terhadap atribut-atribut yang dimilikinya. Karena tujuan dari penelitian deskriptif adalah menggambarkan sesuatu, seperti untuk mengukur persepsi pengguna dan bukan pengguna, menggambarkan pola perilaku pengguna dan bukan pengguna atau menggambarkan sikap pengguna dan bukan pengguna terhadap suatu produk (Istijanto, 2005, p31). 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Definisi operasional Variabel adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur, definisi operasional ini memberikan informasi-informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel-variabel yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2007, p32) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

38 Untuk Mengetahui Atribut-atribut yang akan diteliti, demi menghilangkan subyektifitas, dan demi mendapatkan akurasi yang lebih baik, peneliti memilih untuk tidak menggunakan metode Judgement, namun memilih untuk menggunakan metode focus group. peneliti kemudian mengumpulkan 20 orang yang dianggap memahami produk. Peneliti kemudian memilih beberapa orang yang dianggap dapat mewakili, diantaranya bapak Yusuf (Celebrity Consultant), bapak Leo (Celebrity Consultant) dan juga teman-teman peneliti yang merupakan anggota tempat fitness tertentu. Kemudian dengan menggunakan metode iterasi yang merupakan sebuah proses statistika. Dengan metode ini, peneliti mengeluarkan atributatribut yang dianggap tidak dipakai. Metode statistik yang tersedia antara lain Cochran Q Test. Dalam metode iterasi ini, unsur subyektifitas peneliti tidak ada sama sekali. Dari hasil tersebut maka didapatkan atribut-atribut yang akan diuji. Operasional variabel dalam penelitian ini adalah : Komponen evaluasi ( e i ) dan komponen keyakinan ( b i ) Komponen evaluasi dan komponen kepercayaan responden terhadap : 1. Kelengkapan & variasi alat 2. Jumlah alat yang tersedia 3. Lokasi 4. Harga 5. Ketersediaan & keamanan tempat parkir 6. Keamanan locker 7. Pelayanan 8. Kebersihan

39 9. Kualitas trainer & instruktur 10. Kelas dan aktivitas yang ditawarkan 11. Musik 12. Sistem pembayaran & membership 13. Fasilitas (sauna, café, pool) Perlu diperhatikan bahwa komponen evaluasi berkenaan dengan kategori / atributatribut yang dimiliki oleh suatu tempat Fitness, dan barulah komponen keyakinan dibuat pertanyaan yang menyangkut atribut-atribut Celebrity Fitness. (Simamora, 2004, p214). Instrumen pengukuran penelitian ini adalah : Berdasarkan pada komponen kepercayaan (belief) dan perasaan (feeling), yang menjelaskan sikap pengguna dan bukan pengguna berdasarkan obyek sikap (attitude toward object), sehingga dapat diketahui atribut atas obyek sikap. Berdasarkan pernyataan (direct statement) langsung dari responden mengenai sikap terhadap produk, dengan bentuk pertanyaan tertutup, yaitu suatu bentuk pertanyaan dimana alternatif jawaban sudah disediakan. Teknik skala yang digunakan adalah skala Likert dengan meminta persetujuan dari para responden. Menurut Sugiyono (2007, p86) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka (Simamora, 2004, p46). Skala Likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap

40 seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang dan baiktidak baik (Umar, 2005, p137). 3.3 Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu mencoba mengolah data menjadi informasi dalam ujud angka (Istijanto, 2005, p93). Menurut Simamora (2004, p30), ditinjau dari sudut ketersediaan data, ada dua jenis, yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia, dimana periset tinggal mencari dimana mendapatkannya. Ini mengandung arti bahwa, periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut ke pihak lain yang telah mengumpulkannya di lapangan (Istijanto, 2005, p38). Sumber data tersebut bisa internal maupun eksternal. Sedangkan data primer adalah data yang belum tersedia dan harus diperoleh dari sumber aslinya, misalnya dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara dan pengisian kuesioner. Data ini disebut juga data segar (Simamora, 2004, p30). 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam upaya untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian deskriptif, data-data dikumpulkan dari : Data Primer 1. Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang langsung dilakukan dengan mengunjungi secara langsung obyek penelitian. Adapun teknik pengumpulan data melalui : Kuesioner Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah teknik survey dengan metode pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis

41 (kuesioner) yang disusun dan disebar kepada responden guna mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber data yaitu subyek penelitian. Menurut Umar (2005, p167), kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, sedangkan bersifat tertutup jika alternatif-alternatif jawaban telah disediakan. Pertanyaan kuesioner pada penelitian ini disusun menggunakan skala Likert dengan meminta persetujuan responden. Sifat pertanyaan yang diajukan bersifat tertutup, dimana sebuah pertanyaan yang tidak memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban, sebab jawaban hanya bisa diberikan diantara pilihan-pilihan yang sudah tersedia (Simamora, 2004, p39). Data Sekunder 1. Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan melalui metode ini, penulis melakukan penelitian secara umum ke perusahaan, struktur organisasi, jenis usaha dan sejarah perusahaan serta product knowledge dari Celebrity Fitness. 2. Penulis menghubungkan bahan-bahan perpustakaan serta mempelajari buku-buku, serta pencarian melalui jurnal-jurnal yang ada di internet. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian yang dilakukan adalah penelitian non-probability. Menurut Sugiyono (2007, p73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Secara umum, besarnya konsumen dari suatu merek produk jarang diketahui dengan pasti.

42 Disamping itu produk dengan persepsi / tanggapan yang kuat umumnya memiliki populasi konsumen yang besar. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi (Simamora, 2004, p36). Namun demikian untuk kasus ini penulis mengetahui bahwa member Celebrity Fitness adalah 6000 member (data didapat dari bapak Yusuf yang merupakan Celebrity Consultant di Celebrity Fitness). Untuk mengetahui ukuran sampel yang akan digunakan untuk mengukur jumlah sampel dari pengguna Celebrity Fitness, maka dapat menggunakan rumus yang terdapat dalam Riduwan dan Kuncoro (2007, p49), yaitu: n = N n = Jumlah Sampel N.d 2 + 1 N = Jumlah Populasi ( 6000 ) d 2 = Presisi ( ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95% ) Maka jumlah sampel untuk pengguna Celebrity Fitness cabang Puri Indah Mall adalah : n = N N.d 2 + 1 n = 6000 6000.(0,1) 2 + 1 n = 98,36 = 100 responden Untuk mengetahui ukuran sampel yang akan digunakan untuk mengukur jumlah sampel dari bukan pengguna Celebrity Fitness, maka dapat menggunakan rumus yang terdapat dalam Ariestonandri (2006, p95), yaitu :

43 n Z p. q. e Keterangan: 2 α n = jumlah sampel e = error sampling (estimasi yang dapat diterima) p = perkiraan proporsi populasi q = ( 1 p ) Zα = interval kepercayaan yang ditetapkan Jika tidak diketahui nilai proporsi atau perbandingan dari populasi yang tak berhingga, maka digunakan pendekatan nilai p = q = 0,5. Pada penelitian ini interval kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau α = 0,05 sehingga Z α = 1,96 dan estimasi yang dapat diterima adalah 10%. Maka ukuran sampelnya adalah : 1,96 n 0,5.0,5. 0,10 n 96,04 97 2 Maka jumlah sampel untuk bukan pengguna Celebrity Fitness cabang Puri Indah Mall adalah : 97 reponden dan dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah sebanyak 100 responden. Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah kuesioner yang akan disebarkan sebanyak 200 responden ( 100 untuk pengguna Celebrity Fitness dan 100 untuk bukan pengguna Celebrity Fitness ). Unit analisis untuk penelitian ini adalah pengguna dan bukan pengguna Celebrity Fitness. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Teknik yang digunakan untuk mengambil sampel pengguna, yaitu dengan Purposive Sampling. yakni sampel diambil dengan tujuan tertentu, pada hal ini peneliti dengan sengaja memilih jumlah konsumen wanita : pria = 60:40, karena berdasarkan data

44 yang didapat dari perusahaan, begitulah kira kira rasio sebenarnya dari perbandingan populasi wanita : pria di Celebrity fitness. Dan juga digunakan sampel aksidental, yakni teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan (Sugiyono, 2007, p77). 2. Teknik yang digunakan untuk mengambil sampel bukan pengguna, yaitu dengan sampel aksidental. 3.6 Metode Analisis Prosedur pengolahan data yang dilakukan adalah dengan pengelompokkan data yang terkumpul dari kuesioner kedalam data kuantitatif. Selain itu pengukuran sikap dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Metode Fishbein 2. Metode Langsung Penulis menggunakan dua cara pengukuran sikap dengan tujuan untuk membandingkan hasil kedua metode, sehingga penelitian valid jika hasilnya sama dan tidak valid jika hasilnya tidak sama (Simamora, 2004, p217). 3.6.1 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dengan : Model Fishbein Menurut Bilson Simamora (2004, p200), model Fishbein didasarkan pada pemikiran bahwa sikap dibentuk oleh komponen kepercayaan (belief) dan perasaan

45 (feeling). Model ini sendiri dapat menjelaskan dua jenis sikap berdasarkan obyek sikap, yaitu sikap terhadap obyek (attitude toward object) dan sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior). Adapun langkah-langkah menggunakan metode ini adalah : Memperoleh skor dari komponen evaluasi ( e i ) dan komponen keyakinan ( b i ) responden atau konsumen Celebrity Fitness, dengan rumus : A o = b i. e i A o = Attitude / Sikap Terhadap Obyek b i = Kekuatan kepercayaan bahwa obyek tersebut memiliki atribut ke i e i = Evaluasi terhadap atribut ke i yang dimiliki oleh obyek sikap = mengindikasikan adanya berapa / jumlah atribut yang dikenal (salient attribute) Rentang Skala Menyusun rentang skala linier untuk mengetahui skala penilaian skor. Dengan menggunakan rentang skala dengan skor dari responden. Rentang Skala ( Rs ) = ( m n ) / b

46 m = skor tertinggi yang mungkin terjadi n = skor terendah yang mungkin terjadi b = jumlah skala penilaian yang dibentuk Dengan rumus ini harus dapat menentukan jumlah skala dalam interpretasi. Dalam hal ini penulis mengambil skala 5 yaitu sangat baik, baik, biasa, buruk, sangat buruk. Metode Langsung Penggunaan metode ini bertujuan untuk mengetahui sikap pengguna dan bukan pengguna terhadap Celebrity Fitness melalui pernyataan langsung, dimana hasilnya digunakan sebagai perbandingan dengan Metode Fishbein. Dan bila nilai ratarata kedua metode menghasilkan posisi sikap yang sama maka perlu dilakukannya pengujian korelasi guna mengetahui ada tidaknya hubungan sikap antara metode Fishbein dengan metode langsung. Pada metode langsung ini sikap konsumen terhadap atribut Celebrity Fitness dinyatakan secara langsung dengan menggunakan lima kelas. Adapun nilai skor pada metode ini : Sangat suka = 5 Suka = 4 Biasa saja = 3

47 Tidak Suka = 2 Sangat Tidak Suka = 1 Uji Chi Square Penggunaan metode ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara status pengguna (member / bukan member) dengan sikap pengguna (sangat baik, baik, biasa, buruk, sangat buruk). eij = (ni) (nj) N x² = (fij eij)² ij = 1 eij Keterangan: fij = frekuensi atau banyaknya observasi pada baris I kolom j eij = frekuensi harapan kategori I dan j x² = pangkat dua observasi n = banyaknya observasi Kriteria penerimaan dan penolakan Ho = Ha = Tidak ada pengaruh antara status responden terhadap sikap responden Ada pengaruh antara status responden terhadap sikap responden x² hitung < x² tabel, maka Ho diterima dan tolak Ha x² hitung > x² tabel, maka Ho ditolak dan terima Ha Uji Rank Spearman

48 Pengujian korelasi antara Metode Fishbein dengan Metode Langsung, menurut Simamora (2004, p59) bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara sikap metode langsung (yang diperoleh dari direct statement method) dan sikap model Fishbein (yang diperoleh dengan menggunakan metode Fishbein) dengan uji korelasi peringkat Spearman. Apabila keduanya memiliki hubungan, maka model Fishbein dianggap valid (Simamora, 2004, p 217). Mengingat data sikap konsumen merupakan data ordinal, maka untuk mencari hubungan ini, dilakukan uji korelasi peringkat Spearman, dimana rumus Rank Spearman: R s = 1-6 d i 2 n ( n 2 1 ) dimana : R s = korelasi Rank Spearman d i = selisih peringkat p dan q n = banyaknya pasangan data Jika n > 30, hitung (Sugiyono, 2007, p292): CR = r s n 2 2 1 rs

49 CR = rasio krisis n = jumlah sampel r s = nilai rank spearman Uji Hipitesis : Terima Ho : jika CR nilai t table Terima H1 : jika CR > nilai t table Dengan menggunakan df (degree of freedom = derajat kebebasan) n 2, karena mempunyai dua variabel (metode Fishbein dan metode langsung), taraf nyata sebesar 5% atau 0.05. 3.7 Rancangan Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2007, p51) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik. Hipotesis Penelitian 3 : ada hubungan yang konsisten antara Model Fishbein dengan Metode Langsung dari sikap pengguna Celebrity Fitness.

50 Ho = tidak ada hubungan yang konsisten antara Model Fishbein dengan Metode Langsung dari sikap pengguna Celebrity Fitness. H1 = ada hubungan yang konsisten antara Model Fishbein dengan Metode Langsung dari sikap pengguna Celebrity Fitness. Hipotesis Penelitian 4 : ada hubungan yang konsisten antara Model Fishbein dengan Metode Langsung dari sikap bukan pengguna Celebrity Fitness. Ho = tidak ada hubungan yang konsisten antara Model Fishbein dengan Metode Langsung dari sikap bukan pengguna Celebrity Fitness. H1 = ada hubungan yang konsisten antara Model Fishbein dengan Metode Langsung dari sikap bukan pengguna Celebrity Fitness. Hipotesis Penelitian 5 : ada hubungan antara status responden terhadap sikap responden Ho = Ha = Tidak ada pengaruh antara status responden terhadap sikap responden Ada pengaruh antara status responden terhadap sikap responden 3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui mengenai sikap pengguna dan bukan pengguna terhadap Celebrity Fitness, beserta elemen-elemen yang membentuknya yang dapat dilihat dari sikap atas atribut-atribut yang dimiliki produk.

51 Penulis mengharapkan penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun strategi pendekatan pasar baik yang dalam meraih konsumen baru maupun dalam mempertahankan konsumen lama.