Komparatif Statis dan Diferensiasi fungsi
Komparatif Statis Komparatif statis adalah analisa perbandingan kondisi-kondisi ekuilibrium dari berbagai set kondisi parameter dan variabel eksogenus yang berbeda.
Ekuilibrium Kondisi yang menunjukkan tidak ada kecenderungan bawaan (inherent tendency) untuk berubah, dicapai dari hasil penyesuaian di mana variabel-variabel pilihan (selected interrelated variables) yang saling berhubungan
Selected: Masih terdapat varibel lain yang tidak dipilih dan dimasukkan ke dalam model Kondisi ekuilibrium yang dicapai hanya relevan dengan variabel yang dimasukkan ke model (particular variable set chosen) Interrelated: Semua variabel yang dimasukkan ke dalam model harus berada dalam kondisi tetap (simultaneously be in a state of rest) Inherent: State of rest tersebut didasarkan pada perubahan internal (internal forces), sementara faktor eksternal diasumsikan tetap (fied). Artinya, parameter dan variabel eksogen tetap
Statis Komparatif Pengertian: Membandingkan keadaan ekuilibrium yang berbeda (different equilibrium states) yang masing-masing berkaitan dengan parameter dan faktor ekspgen yang berbeda Yang dibandingkan adalah keadaan awal/ sebelum (prechange) dan keadaan akhir/ sesudah (postchange). Pertanyaan yang igin dijawab: Bagaimana keadaan sesudah dibandingkan dengan sebelum?
Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Analisa komparatif statis dapat berupa analisa kuantitatif maupun kualitatif. Fokus analisa kualitatif adalah adalah arah (direction) dan bukan besarnya (magnitude) perubahan yang terjadi Misal, bagaimana perubahan pendapatan nasional akibat perubahan investasi. Akan tetapi hasil estimasi model selalu berupa hasil yang kuantitatif, yang mengandung sekaligus arah dan besaran estimasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa analisa kuantitatif selalu juga menghasilkan analisa yang kualitatif.
Tingkat Perubahan Komparatif statis hanya membahas perubahan antara ekuilibrium awal (prechange) dan ekuilibrium akhir (postchange) dan tidak membahas proses penyesuaian menuju ekuilibrium (adjustment of variables). Dalam komparatif statis, yang dianalisa adalah tingkat perubahan (rate of change).
Y = 0 1 1 2 2 3 3 4 4 5D1 β + β X + β X + β X + β X + β + µ β 0 = Konstanta Intersep Y = Harga Minyak goreng domestik pada bulan ke-t (Rupiah) X 1 = Harga Minyak goreng Domestik pada bulan ke t-1 (Rupiah) X 2 = Harga CPO domestik pada bulan ke-t (Rupiah) X 3 = Harga CPO Internasional pada bulan ke t (Rupiah) X 4 = Kebijakan Pungutan Ekspor atas turunan CPO untuk m Minyak goreng (%) D 1 =Dummy Kebijakan Domestik Market Obligation (Pasokan Produsen Minyak goreng ke pasar domestik ; 0= Sebelum ada perubahan kebijakan, 1= Setelah ada perubahan kebijakan pasokan)
Diferensial Dalam teori matematika diferensial dikenal sebagai suatu konsep yang mengukur tingkat perubahan. Dengan demikian, konsep diferensial akan sangat sesuai digunakan dalam analisa komparatif statis.
Konsep limit dan slope f ( ) lim 0 y dy = = d f ( ) y
Konsep limit dan slope f ( ) dy dy = 0 = f ( ) = 0 d
Syarat Derivasi: Kontinuitas Misal merupakan fungsi yang akan diderivasi. Fungsi tsb akan kontinu jika : g ( ) * (1) merupakan domain fungsi, dan g ( ) terdefinisi. (2) Fungsi mempunyai limit (LHS limit = RHS limit) (3) Limit harus mempunyai nilai yang sama dengan nilai g ( )
Latihan Coba gambarkan; ( ) 0 y = f = untuk < 10 = 8 + 2 untuk 10 y f ( ) 0 = = untuk 0 < < 10 = 10 + 2 untuk 10 ( ) 1 y = f = 100 untuk 0
Pelanggaran terhadap kondisi (1); f() tidak terdefinisi y = f ( ) 1 ( ) 100 y = f = 0
Pelanggaran terhadap kondisi 2; Fungsi tidak mempunyai limit y = f ( ) y = 8 + 2 10 12 y = f ( ) = 0 <10 10
y = f ( ) Pelanggaran terhadap kondisi 3; Limit tidak mempunyai nilai yang sama dengan nilai f() 10 2 y = f ( ) = 12 + 50 6 = 10 = 6 6
Aturan derivasi (S&B, pp 28,93) Aturan dasar = ( k ) k 1 k kf = k f ( ) ( ) ( ) ( ) 0 0 Penambahan dan pengurangan f ± g = f ± g ( ) ( ) ( ) ( ) 0 0 0
Aturan derivative (lanjutan) Perkalian (product rule) ( f g ) ( ) = f ( ) g ( ) + f ( ) g ( ) Pembagian (quotient rule) 0 0 0 0 0 f f g f g ( 0 ) = 2 g ( 0 ) ( 0 ) ( 0 ) ( 0 ) g ( ) Pangkat (power rule) n n 1 f = n f f (( ( )) ) ( ) ( ) ( ) 0
Latihan (S&B, p.28) ( 7 6 2 + 3 4 + 5) (( 2 )( 4 + 3 1 8) ) 2 2 1 + 1 (( ) 5 ) 3 2 4 + 1 ( 2 3 ) 3 + 3 1
Aturan derivative (lanjutan) Eksponensial ln y = y e = ( e ) = ( ln ) e = ( u( ) ) u( ) = ( u ) 1 e e u ( ). ( ) ( ) ( ) ln u ( ) = ; u ( ) > 0 u
Latihan (S&B, p.95) ( 5 e ) 5 5e = ( k Ae ) = k Ake ( e ) 5 2 ( ) = 10e e ln 2 ( 2 ) ln 2 = 1.2 = 2 = e ln + e
Latihan (S&B, p.95) (( ) 2 ln ) 2ln = ( 3 ) 3 3 e ( ) 3 = e e = 1 e ( ln ( 2 + 3 + 1 )) = 2 2 + 3 + 3 + 1
Composite function dan Chain Rule Chain relationship ( ) ( ) y ( R) E.q: input output revenue Revenue adalah direct function dari output, dan indirect atau composite function dari input. Chain Rule Aturan derivative dari composite function jika efek terhadap y diketahui, maka efek y terhadap R dapat juga dicari.
Turunan Fungsi Komposit Fungsi Komposit = ( ) atau f ( ) = ( ho g )( ) ( ) ( ) f h g Power Rule d ( h ( g ( ))) = h g ( ) g d ( ). ( ) d ( ( )) k g = k g ( ) g d ( ) k 1. ( )
Turunan Fungsi Komposit (lanjutan) d ( h o g ) ( dh dg ) g ( ) d = dz d ( ). ( ) dh d = dh dz dz d
Derivasi Parsial Variasi pada f() akibat perubahan salah satu variabel, dengan variabel lainnya tetap/ konstan; y Contoh ( y ) 3 = 6y 2 2 2
Derivasi Total Variasi pada f() akibat perubahan seluruh variabel secara simultan. Contoh dy ( ) y = = (.) (.) 3 = + = 6 + 6 y 2 2 2 2 d y y y
Latihan Turunkan kondisi maimisasi keuntungan berikut; π = R q C q ( ) ( ) R = P( Q). q