OCH 3 CH 2 H 2 C C H. Gambar 1.1. Struktur eugenol.

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 1.1. Struktur eugenol.

Gambar 1.1. Struktur eugenol.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Struktur eugenol. O CH 3 CH 2

OCH 3 CH 2 CH CH 2. Gambar.1.1. Struktur eugenol

Gambar 1.1. Struktur eugenol.

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

SINTESIS DERIVAT 6-BUTILAMINOMETIL DAN 6- DIBUTILAMINOMETIL DARI EUGENOL DENGAN REAKSI MANNICH

BAB I PENDAHULUAN O H O-CH 2 -CH=CH 2 CH 2 CH=CH 2

SINTESIS DERIVAT 6-ISOPROPILAMINOMETIL DAN 6- DIISOPROPILAMINOMETIL DARI EUGENOL DENGAN REAKSI MANNICH

(b) Gambar 1.1. Struktur asam mefenamat (a) dan struktur turunan hidrazida dari asam mefenamat (b) Keterangan: Ar = 4-tolil, 4-fluorofenil, 3-piridil

penghambat prostaglandin, turunan antranilat dan turunan pirazolinon. Mekanisme kerja NSAID adalah dengan jalan menghambat enzim siklooksigenase

O O. Gambar 1.1. (a) Struktur asam mefenamat (b) Struktur turunan N-arilhidrazid dari asam mefenamat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SINTESIS DERIVAT 6-DIETILAMINOMETIL DAN 6-BIS-(2- HIDROKSIETIL)AMINOMETIL DARI EUGENOL DENGAN REAKSI MANNICH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Gambar 1.2. Struktur senyawa N -(4-metilbenziliden)-2- metoksibenzohidrazida

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

banyak senyawa-senyawa obat yang diproduksi melalui jalur sintesis dan dapat digunakan dalam berbagai macam penyakit. Sintesis yang dilakukan mulai

BAB 1 PENDAHULUAN O C OH. R : H atau CH3 Ar : fenil/3-piridil/4-piridil

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Berikutnya

Gambar 1.1 Struktur khalkon

kamar, dan didapat persentase hasil sebesar 52,2%. Metode pemanasan bisa dilakukan dengan metode konvensional, yaitu cara refluks dan metode

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

Gambar 1.1. Struktur turunan N-arilhidrazon (senyawa A) CH 3

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya zaman dan tingkat peradaban manusia yang. sudah semakin maju semakin mendorong manusia untuk berupaya dalam

SINTESIS DERIVAT 6-PIPERIDINOMETIL DAN 6-MORFOLINOMETIL DARI EUGENOL DENGAN REAKSI MANNICH

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

BAB I PENDAHULUAN. hidup semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan,

OPTIMASI PERBANDINGAN MOL PEREAKSI PADA SINTESIS 4-ALIL-6-DIETILAMINOMETIL-2- METOKSIFENOL IKANG SANJAYA

TINJAUAN MATA KULIAH MODUL 1. TITRASI VOLUMETRI

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL

inflamasi non steroid turunan asam enolat derivat oksikam yaitu piroksikam (Mutschler, 1991; Gringauz, 1997). Piroksikam digunakan untuk pengobatan

4. Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN gambar 1.1

Bab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Aseton merupakan keton yang paling sederhana, digunakan sebagai

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKOHOL DAN ASAM BENZOAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Gambar 1.1. (a) Struktur asam mefenamat dan (b) Struktur turunan hidrazida dari asam mefenamat.

BAB I PENDAHULUAN. semi sintetik yang diperoleh dari suatu bahan alam atau secara biologis yang dapat

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

telah teruji berefek pada sistem saraf pusat juga. Selain efek tersebut, senyawa benzoiltiourea juga mempunyai aktivitas biologis lainnya seperti

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

4. Hasil dan Pembahasan

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON

PEMBENTUKAN CINCIN KUINAZOLIN PADA REAKSI ANTARA BENZOILISOTIOSIANAT DENGAN ASAM ANTRANILAT

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah minyak cengkeh. Produksi minyak cengkeh di Indonesia

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pada penderita tukak lambung dan penderita yang sedang minum antikoagulan (Martindale, 1982). Pada penelitian ini digunakan piroksikam sebagai

BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

Sintesis Senyawa 4-Hidroksi -5-Dimetilaminometil-3-Metoksibenzil Alkohol dengan Bahan Dasar Vanilin Melalui Reaksi Mannich

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

HASIL DAN PEMBAHASAN

SINTESIS TURUNAN KALKON DARI MIRISTISIN MINYAK PALA

turunan oksikam adalah piroksikam (Siswandono dan Soekardjo, 2000). Piroksikam mempunyai aktivitas analgesik, antirematik dan antiradang kuat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebar luas di alam. Sekitar 5-10% metabolit sekunder tumbuhan adalah

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Keterangan : R = H atau CH 3, Ar = fenil/3-piridil/4-piridil

PATEN NASIONAL Nomor Permohonan Paten :P Warsi dkk Tanggal Permohonan Paten:19 November 2013

Proposal Skripsi Kimia. SINTESIS POLIEUGENOL MENGGUNAKAN KATALIS ASAM NITRAT PEKAT (HNO 3 ) DENGAN MEDIA GARAM NATRIUM KLORIDA (NaCl)

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. IV.1 Sintesis dan karaktrisasi garam rangkap CaCu(CH 3 COO) 4.6H 2 O

PENGARUH BASA TERHADAP SINTESIS KALIKSARENA DARI EUGENOL

1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.

REAKSI-REAKSI KONDENSASI KARBONIL

Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin

PENDAHULUAN. penyinaran, kemoterapi, atau kombinasi keduanya, dan pengangkatan jaringan

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar

REAKSI ASETILASI EUGENOL DAN OKSIDASI METIL ISO EUGENOL RUMONDANG BULAN

SINTESIS KLOROFORM. I. TUJUAN 1. Membuat kloroform dengan bahan dasar aseton dan kaporit. 2. Menghitung rendemen kloroform yang terbentuk.

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (1)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi)

KIMIA. Sesi. Polimer A. PENGELOMPOKAN POLIMER. a. Berdasarkan Asalnya

BAB I PENDAHULUAN. cara menghindari paparan berlebihan sinar, yaitu tidak berada di luar rumah pada

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

hipnotik yang sering digunakan adalah golongan ureida asiklik, misalnya bromisovalum tetapi pada penggunaan jangka panjang tidak dianjurkan karena

mengakibatkan reaksi radang yang ditandai dengan adanya kalor (panas), rubor (kemerahan), tumor (bengkak), dolor (nyeri) dan functio laesa (gangguan

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I

BAB I PENDAHULUAN I.1

SINTESIS SENYAWA METOKSIFLAVON MELALUI SIKLISASI OKSIDATIF HIDROKSIMETOKSIKALKON

Aldehid dan Keton. Sulistyani, M.Si

Piroksikam merupakan salah satu derivat oksikam, dan merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang berkhasiat sebagai antiinflamasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terdapat keseimbangan antara jumlah radikal bebas dan antioksidan (Gulcin,

GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT

dari sifat lipofilik, elektronik, dan sterik. Sifat lipofilik mempengaruhi kemampuan senyawa menembus membran biologis yang dipengaruhi oleh sifat

... t"f~,t.'" -rf PERBANDINGAN BASIL SINTETIS KNOEVENACEL DENGAN KATALIS PIRIDINA. ly..i."'~oo~ \ ~\t.y1js't'" ~~!I\,r'

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN Tanaman cengkeh atau Eugenia caryophyllata Thunberg merupakan tanaman asli dari kepulauan Maluku. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Indonesia seperti Jawa, Papua, Sulawesi, dan pulau-pulau yang lain. Dalam cengkeh terkandung minyak cengkeh yang dapat diperoleh dengan cara destilasi uap dari daun pohon cengkeh yang telah gugur (Sastrohamidjojo, 2004). Penggunaan minyak cengkeh di Indonesia masih sangat terbatas, padahal minyak cengkeh tersedia melimpah di Indonesia. Minyak cengkeh ini hanya digunakan sebagai analgesik pada kasus sakit gigi dan kebanyakan untuk diekspor, oleh karena itu perlu dicari alternatif penggunaan dari minyak cengkeh menjadi senyawa lain yang berguna terutama dalam bidang kefarmasian atau obat-obatan agar meningkatkan nilai ekonominya. Kandungan utama dari minyak cengkeh adalah eugenol (Stahl, 1985). Eugenol atau 4-alil-2-metoksifenol, terdapat ± 82 % dalam minyak cengkeh, digunakan sebagai antiseptik pada obat kumur dan analgesik pada sakit gigi. Adanya gugus para-alil dan orto-metoksi dapat menunjang aktivitas antiseptik dan anestetik. Eugenol mempunyai koefisien fenol sebesar 14,4 (Soekardjo dan Sondakh, 2000). Dilihat dari struktur molekulnya yang mengandung gugus fungsi seperti hidroksi, metoksi, cincin aromatis, dan alkena, secara prinsip eugenol merupakan bahan awal yang sangat berguna untuk sintesis senyawa lain yang lebih bermanfaat. Struktur eugenol dapat dilihat pada Gambar 1.1. berikut ini. 1

2 OH OCH 3 H 2 C C H CH 2 Gambar 1.1. Struktur eugenol. Menurut penelitian yang dilakukan Karanov et al., (1995), derivat aminometil pada posisi 6 dari eugenol melalui reaksi Mannich diketahui memiliki aktivitas sebagai pengatur tumbuh tanaman dengan mempengaruhi kerja hormon tanaman (fitohormon) dan sebagai insektisida, besar kemungkinan juga memiliki aktivitas farmakologis. Namun, belum ada laporan yang menyatakan bahwa derivat aminometil dari eugenol memiliki aktivitas sebagai obat. Dengan demikian dapat dilakukan penelitian di bidang farmasi. Fitohormon yaitu sekumpulan zat-zat yang membantu pertumbuhan, sering juga disebut zat penumbuh atau hormon pertumbuhan. Ada banyak hormon pertumbuhan, hingga saat ini dikenal lima kelompok hormon yang ada pada tanaman yaitu auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, dan etilena (Dwidjoseputro, 1992). Masing-masing kelompok hormon ini memiliki fungsi yang khusus pada suatu tanaman (Hopkins, 1995). Secara umum pembentukan hormon tanaman pada suatu tanaman dipengaruhi oleh dua faktor yaitu dari dalam tanaman itu sendiri dan dari lingkungan luar. Reaksi Mannich adalah suatu reaksi organik yang melibatkan aminoalkilasi proton asam yang terletak di sebelah gugus fungsi karbonil dengan formaldehida dan gugus amonia atau amina primer atau sekunder

3 apapun. Produk akhirnya adalah senyawa β-amino-karbonil. Dalam reaksi Mannich, formaldehida (atau aldehida yang lain) dikondensasikan dengan amonia yang ada dalam bentuk garamnya dan senyawa yang memiliki atom hidrogen aktif. Reaksi dapat dilakukan dengan amonia, amina primer, atau amina sekunder. Pada beberapa reaksi, dapat menghasilkan basa Mannich (Mundy, Ellerd, and Favaloro, 2005). Berdasarkan hasil penelitian Karanov et al., 1995 tersebut maka pada penelitian ini akan disintesis turunan dari eugenol dengan mereaksikan formalin dan senyawa amina yaitu butilamina sebagai amina primer yang akan menghasilkan senyawa 4-alil-6-(butilamino)metil-2-metoksifenol dan dibutilamina sebagai amina sekunder yang akan menghasilkan 4-alil-6- (dibutilamino)metil-2-metoksifenol melalui reaksi Mannich. Diharapkan senyawa turunan tersebut akan memiliki aktivitas sebagai pengatur pertumbuhan tanaman dan sebagai insektisida maupun memiliki aktivitas farmakologis. Namun penelitian ini dibatasi pada proses sintesisnya saja sehingga tidak dilakukan uji aktivitas farmakologisnya. Struktur turunan eugenol dapat dilihat pada Gambar 1.2. berikut ini.

4 OH H 3 CO N H (a) OH H 3 CO N Gambar 1.2. (b) (a) Struktur 4-alil-6-(butilamino)metil-2-metoksifenol (b) Struktur 4-alil-6-(dibutilamino)metil-2-metoksifenol. Tujuan mensintesis senyawa-senyawa tersebut adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan amina primer dan sekunder pada sintesis yang dilakukan melalui reaksi Mannich. Reaksi Mannich diawali dengan aminoalkilasi antara amina primer (butilamina) atau amina sekunder (dibutilamina) dengan formaldehida sehingga terbentuk ion iminium, kemudian eugenol menyerang ion iminium pada gugus metil yang bersifat asam. Pada penelitian ini diberikan perlakuan yang sama antara amina primer (butilamina) dan amina sekunder (dibutilamina), baik dalam

5 metode sintesis, suhu reaksi, lama pemanasan, dan perbandingan mol antara eugenol, formalin, dan amina primer atau amina sekunder. Untuk mengetahuinya, pada penelitian ini akan dibandingkan rendemen hasil reaksi yaitu antara 4-alil-6-(butilamino)metil-2- metoksifenol dan 4-alil-6-(dibutilamino)metil-2-metoksifenol yang dilakukan pada kondisi dan metode sintesis yang sama. Senyawa hasil sintesis akan diuji kemurniannya dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) sedangkan identifikasi strukturnya akan ditentukan dengan metode spektrofotometri inframerah (IR) dan spektroskopi resonansi magnetik inti (RMI- 1 H). Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini yaitu : 1. Apakah senyawa 4-alil-6-(butilamino)metil-2-metoksifenol dapat dihasilkan melalui reaksi Mannich antara eugenol, butilamina, dan formaldehida? 2. Apakah senyawa 4-alil-6-(dibutilamino)metil-2-metoksifenol dapat dihasilkan melalui reaksi Mannich antara eugenol, dibutilamina, dan formaldehida? 3. Apakah penggunaan butilamina sebagai amina primer dan dibutilamina sebagai amina sekunder dapat memberikan perbedaan rendemen hasil pada sintesis yang dilakukan? Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka di bawah ini diuraikan yang menjadi tujuan penelitian yaitu : 1. Mensintesis senyawa 4-alil-6-(butilamino)metil-2-metoksifenol melalui reaksi Mannich antara eugenol, butilamina, dan formaldehida. 2. Mensintesis senyawa 4-alil-6-(dibutilamino)metil-2-metoksifenol melalui reaksi Mannich antara eugenol, dibutilamina, dan formaldehida.

6 3. Mengetahui perbedaan rendemen hasil terhadap penggunaan butilamina sebagai amina primer dan dibutilamina sebagai amina sekunder pada sintesis yang dilakukan. Berikut ini merupakan hipotesis dari penelitian yang dilakukan : 1. Senyawa 4-alil-6-(butilamino)metil-2-metoksifenol dapat dihasilkan melalui reaksi Mannich antara eugenol, butilamina, dan formaldehida. 2. Senyawa 4-alil-6-(dibutilamino)metil-2-metoksifenol dapat dihasilkan melalui reaksi Mannich antara eugenol, dibutilamina, dan formaldehida. 3. Penggunaan butilamina sebagai amina primer dapat memberikan rendemen hasil yang lebih besar dibandingkan dibutilamina sebagai amina sekunder pada sintesis yang dilakukan. Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan memberikan sumbangan informasi dan dasar bagi penelitian selanjutnya dalam bidang sintesis untuk dapat menghasilkan turunan eugenol dengan rendemen hasil yang cukup besar menggunakan metode yang mudah dan murah. Selain itu, mengubah eugenol menjadi senyawa lain yang lebih bermanfaat, yaitu 4- alil-6-(butilamino)metil-2-metoksifenol dan 4-alil-6-(dibutilamino)metil-2- metoksifenol yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pengatur tumbuh tanaman dan sebagai insektisida maupun memiliki aktivitas farmakologis.