KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 11 Fakultas Ekonomi Bisnis Laporan Perkembangan Usaha melalui Pengelolaan Kualitas Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id
Pokok Bahasan 1. Pendahuluan 2. Sejarah perkembangan perhatian manusia terhadap kualitas 3. Perbedaan Pengendalian Kualitas, Penjaminan Kualitas, dan Manajemen Kualitas Total 4. Pengertian TQM
1. Pendahuluan Setiap organisasi pada dasarnya bersaing untuk memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan reputasinya, untuk kualitas, realibilitas, harga, dan penghantaran produknya, dan umumnya orang mengakui bahwa kualitas lebih penting sebagai senjata dalam memenangkan persaingan (Oakland, 2003). Organisasi produksi dan bisnis di Amerika, Inggris, Perancis, Jerman, Itali, Jepang, Spanyol, Swiss, Swedia, dan organisasi produksi/bisnis di negara lainnya telah mendayagunakan kualitas secara strategis untuk mendapatkan pelanggan, pendanaan, dan keunggulan bersaingnya. Lebih dari sekedar itu, kualitas juga ternyata mampu meningkatkan kinerja lainnya, dalam hal realibilitas (realibity), penghantaran (delivery), dan harga (price).
1. Pendahuluan Orientasi Persaingan Bisnis 1950-1960 : low cost productivity improvement 1960-1970 : quality continous improvement, strategic management 1970-1980 : delivery time total quality management 1980-1990 : customer satisfaction total quality management, excellent service, business process reenginering 1990-2000 : environmental friendly, globalization, competitive advantage, etc. zero waste, cross/intercultural, supply chain, etc. 2000-... : IT access web service, knowledge management/ tacit knowledge, talent management
1. Pendahuluan Makalah ini membahas sejarah dan perkembangan perhatian terhadap kualitas dan menjelaskan bagaimana organisasi memperlakukan kualitas, sebagaimana dimaklumi konsep kualitas berevolusi dari mulai pengendalian kualitas (Quality Control), penjaminan kualitas (Quality Assurance), hingga muncul konsep Total Quality Management atau dalam Bahasa Indonesia dapat diterjemahkan dengan istilah manajemen kualitas total. Selanjutnya makalah ini terfokus dalam membahas pengertian, pemahaman, prinsip, dan ruang lingkup TQM, baik sebagai disiplin ilmu maupun sebagai model dalam pengelolaan kualitas pada sebuah perusahaan, baik dalam industri jasa maupun manufaktur.
1. Pendahuluan Penelitian Flynn, Schroeder, dan Sakakibara(1994) yang menghasilkan kerangka riset dan instrumen pengukuran manajemen kualitas dan penelitian Samson dan Terziovski (1999) yang menggambarkan hubungan antara praktik TQM dengan kinerja operasional, sering dirujuk oleh sejumlah peneliti lainnya dalam mengkaji bagaimana dampak TQM terhadap berbagai perilaku dan kinerja organisasi, juga sebaliknya bagaimana perilaku organisasi tertentu berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi TQM. Penelitian serupa dilakukan oleh Prajogo dan Sohal (2006) yang menguji kelayakan praktik TQM dalam memediasi antara strategi organisasi dengan kinerja organisasi. Sejumlah penelitian itu menggambarkan bahwa TQM merupakan instrumen dalam pengelolaan kinerja. Penelitian Harrington dan Voehl (2012) menyatakan bahwa industri konstruksi pada berbagai tempat di dunia ini mengalami sejumlah permasalahan, terutama berkaitan dengan kecelakaan tenaga kerja, keterlambatan waktu, dan membengkaknya biaya operasi, demikian pula sering terjadi pengerjaan ulang dan ketidakpuasan pelanggan. Sejak Tahun 1990an, perusahaan yang bergerak pada industri jasa konstruksi merasakan kebutuhan perlunya perubahan dalam memperbaiki kondisi industri perkonstruksian. Sejak saat itu, sejumlah perusahaan jasa konstruksi secara insiatif mulai mengadopsi sistem TQM.
1. Pendahuluan TQM memberikan tantangan yang berat bagi semua organisasi dalam mengimplementasikannya, karena menuntut keterlibatan semuah pihak dan proses pembudayaan anggota organisasi atas kepedulian, keterlibatan, dan tanggung jawab terhadap kualitas. Tidak ada prosedur definitif dalam mengimplementasikan TQM. Keberhasilan TQM membutuhkan pendekatan yang sistematik, pragmatis, dan terstruktur dengan baik. Telah banyak pendekatan yang berbeda dilakukan dalam mengimplementasikan TQM. Kesemua pendekatan itu saling melengkapi satu sama lain.
PERLU PERUBAHAN BUDAYA DALAM PENGELOLAAN KUALITAS Pemenang bukan seorang Kemenangan Kolektif
PERLU PERUBAHAN BUDAYA DALAM PENGELOLAAN KUALITAS Bukan sekedar bekerja sama Bekerja sama tujuan bersama
2. Total Quality Management Tabel 1. Peristiwa Bersejarah yang Menggambarkan Perkembangan Perhatian Masyarakat Dunia terhadap Kualitas Tahun Peristiwa Bersejarah 1911 Frederick W. Taylor mempublikasikan bukunya The Principles of Scentific Management. 1931 Walter A. Shewhart memperkenalkan statistical quality control. 1940 W. Edwards Deming membantu U.S. Bureau of Census menerapkan teknik-teknik sampling statistik. 1941 W. Edwards Deming mengajarkan teknik-teknik pengendalian kualitas di U.S. War Department. 1950 W. Edwards Deming mengajarkan kualitas kepada para ilmuan, insinyur, dan eksekutif Jepang. 1951 Joseph M. Juran mempublikasikan bukunya yang berjudul Quality Control Handbook. 1961 Martin Company membangun rudal pershing yang memiliki tingkat kerusakan nol. 1970 Philip Crosby memperkenalkan konsep zero defects. 1979 Philip Crosby mempublikasikan bukunya yang berjudul Quality is Free. 1980 Siaran TV : if Japan Can. Why Can t We? Pengakuan kepada W. Edwards Deming di USA. 1981 Ford Motor Company mengundang W. Edwards Deming untuk berbicara di hadapan eksekutif puncaknya, memelopori hubungan produktif antara produsen mobil dan pakar kualitas. 1982 W. Edwards Deming menerbitkan buku berjudul Quality, Productivity, and Comperative Position. 1984 Philip Crosby menerbitkan buku berjudul Quality Without Tears: The Art of Hassle Free Management. 1987 Kongres Amerika Serikat menetapkan Malcolm Baldrige National Quality Award. 1988 U.S. Department of Defense mengadopsi Total Quality. 1989 Florida Power and Light,perusahaan non-jepang pertama berhasil memenangkan Deming Prize. 1993 Total quality approach diajarkan universitas-universitas di Amerika Serikat.
Tabel 2. Kronologi Perlakuan terhadap Kualitas Tahun Pra 1900 an Model Perlakuan terhadap Kualitas Kualitas sebagai elemen yang terintegrasi pada seorang pengrajin/pekerja. (Quality as an integral element of craftsmanship). 1900-1920 Pengendalian kualitas oleh petugas mandor. (Quality control by foreman). 1920-1940 Pengendalian kualitas berbasis inspeksi. (Inspection-based quality control). 1940-1960 Pengendalian kualitas dengan kaidah statistika. (Statistical process control). 1960-1980 Penjaminan kualitas/pengendalian kualitas total (adanya departemen kualitas). (Quality assurance/total quality control-the quality department). 1980-1990 Total Quality Management (TQM). 1990-2000 TQM, budaya perbaikan terus menerus. (TQM, the culture of continous improvement). 2000- sekarang Manajemen kualitas organisasi berskala dunia. (Organization-worldwide quality management).
Tabel 3. Perbedaan Pengendalian Kualitas, Penjaminan Kualitas, dan Manajemen Kualitas Total Gagasan Quality control Quality assurance Penjelasan Pengendalian kualitas merupakan konsep kualitas yang tertua. Konsep ini merujuk pada deteksi dan eliminasi komponen atau produk final yang tidak memenuhi standar. Hal ini dilakukan setelah proses produksi selesai, dengan mendeteksi dan menyisihkan item yang cacat. Sebagai metode yang ditujukan untuk memastikan kualitas, maka dalam praktiknya terdapat sejumlah limbah, sisa bahan, dan pengerjaan ulang. Petugas pengendali kualitas atau petugas inspeksi ditugaskan khusus melakukan pekerjaan ini.. Penjaminan kualitas berbeda dengan pengendalian kualitas. Konsep ini dilakukan sebelum proses produksi dengan tujuan mencegah kesalahan sebelum kejadian. Penjaminan kualitas adalah sebuah cara untuk menghasilkan produk yang bebas dari cacat dan kesalahan. Makna konsep ini termuat dalam istilah yang dibuat oleh Philip B Crosby, yaitu zero defect. Tindakan yang konsisten untuk memenuhi spesifikasi produk atau menghasilkan suatu produk dengan benar sejak pertama kali sebelum proses produksi dilakukan, berlaku sama seterusnya sepanjang waktu ( getting things right first time, every time ). Kualtas barang atau jasa dijamin oleh kehadiran QA System. Penjaminan kualitas adalah tanggung jawab para pekerja, mereka biasanya bekerja dalam sebuah tim atau lingkaran, yang dikenal dengan sebutan Quality Circle.
Total Quality Management Manajemen kualitas total melembagakan penjaminan kualitas secara keseluruhan dalam sebuah organisasi, memperluasnya, dan mengembangkannya. TQM berkaitan dengan penciptaan budaya kualitas dimana tujuan semua anggota organisasi ditujukan untuk menimbulkan minat dan hasrat pelanggan, dan struktur dirancang sedemikian rupa sehingga tujuan dimaksud dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Pendekatan ini dipopulerkan oleh Peters dan Waterman (1982), dan seterusnya sejak saat itu selalu menjadi tema tulisan Tom Peters. TQM bergerak sejalan dengan perubahan harapan dan fesyen yang terjadi pada pelanggan, selanjutnya mendisain produk dan jasa untuk memenuhi dan bahkan melebihi harapan pelanggan. Hanya dengan menimbulkan hasrat kepada pelanggan lah yang membuat mereka kembali dan menyampaikan kepada teman mereka lainnya tentang kualitas barang atau jasa yang diterimanya (hal ini sering disebut sell-on definition of quality). Persepsi dan ekspektasi pelanggan dikenali dalam ukuran waktu sangat pendek dan dalam sejenak saja bisa berubah, organisasi harus dapat menemukan cara cermat terhadap pelanggannya, agar dapat merespon perubahan yang terjadi berkaitan dengan cita rasa, kebutuhan, dan keinginannya.
2. Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total) (Penjaminan Kualitas) (Inspeksi) (Pengendalian Kualitas) (Pencegahan) (Perbaikan terus menerus) (Deteksi) Gambar 1. Hierarki Konsep Kualitas
2. Total Quality Management Pengertian Kualitas Menurut Oakland (2003) Quality is meeting the customer requirements., sejumlah pakar kualitas berikut ini memberikan pengertian kualitas sebagai berikut: Fitness for purpose or use (Joseph M. Juran); The totality of features and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs (ISO 8402, 1986); Quality should be aimed at the needs of the consumer, present and future (W. Edwards Deming); The total composite product and service characteristics of marketing, engineering, manufacture and maintenance through which the product and service in use will meet the expectation by the customer (Armand V. Feigenbaum), orang pertama yang menggunakan kata Total Quality pada judul tulisannya; Conformance to requirements (Philip Crosby); dan Degree to which a set of inherent characteristics fulfils requirements) (ISO (EN) 9000:2000).
2. Total Quality Management Gambar 2. Standar Kualitas
2. Total Quality Management Pemahaman TQM Berikut ini disajikan pemahaman tentang konsep TQM. Kata total pada TQM menggambarkan bahwa semua hal (everything) dan semua orang (everyone) dalam organisasi dilibatkan dalam upaya continous improvement. Sementara kata management pada TQM juga berarti semua orang, karena semua orang dalam institusi, apa pun statusnya, posisi atau peranannya, berlaku sebagai pengelola yang memiliki tanggung jawab. Rolls-Royce lebih memilih istilah Total Quality untuk menyebut apa yang dilakukannya sebagai dibandingkan dengan istilah Total Quality Management. Program TQM tidak harus menggunakan label TQM. Sejumlah organisasi lain menggunakan berbagai label, seperti total quality control, total quality service, continuous improvement, strategic quality management, systematic improvement, quality first, quality initiatives, service quality, dan nama lain yang pada hakikatnya mereka menjalankan program TQM.
2. Total Quality Management Prinsip TQM Mengenali pelanggan dan menemukan kebutuhannya; Menentapkan standar yang konsisten dengan kebutuhan pelanggan; Mengendalikan proses, termasuk sistem, dan mengembangkan kapabilitasnya; Manajemen bertanggungjawab dalam menetapkan filosofi yang memandu kebijakan, peraturan, SOP, dan lainnya, serta memberikan motivasi melalui kepemimpinan dan melengkapi (pengetahuan dan keterampilan) pegawai dalam mencapai kualitas; dan Memberdayakan orang-orang dalam semua tingkatan organisasi untuk beraksi dalam pengembangan kualitas.
2. Total Quality Management Model TQM Gambar 3. Kerangka TQM Model Oakland
2. Total Quality Management PENTINGNYA PERSIAPAN BUDAYA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN TQM
2. Total Quality Management PENTINGNYA PERSIAPAN ITEM KUNCI DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN TQM
2. Total Quality Management
Terima Kasih Oloan Situmorang Bagikanlah ilmu yang kamu dapat hari ini pada satu orang saja..hal ini akan membawa perubahan bagi dunia ( Oloan Situmorang )