merasa dirinya penting (sense of importance) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement) 4) Esteem or status needs

dokumen-dokumen yang mirip
Riset Per iila il k O u rgan isas

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. perusahaan atau organisasi dalam mengatasi persaingan. Perusahaan atau organisasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa secara umum kecenderungan kepribadian siswa kelas X SMA

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Tugas utama pihak manajerial adalah memberikan motivasi

TEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Motivasi penting dikarenakan :

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia untuk bertindak atau bergerak dan secara langsung melalui saluran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab mempunyai pengaruh

TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, antara lain : fungsi-fungsi manajerial (managerial functions) dan

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

FAKTOR FAKTOR EKSTRINSIK MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN AGEN PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) SALATIGA AREA OFFICE TUGAS AKHIR

EDWARD PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE EPPS

Konsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini)

EDWARD PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE (EPPS)

Landasan hubungan interaksi antara karyawan dan majikan yang. Kepuasan dan motivasi bergantung pada kontrak psikologis antara organisasi dan karyawan:

10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS

PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA SESI: VI HR INTEGRATION. Hubungan antar manusia Teori-teori Motivasi Teori Kepemimpinan KKB dan Collective Bargaining

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Mathis dan Jackson (2006, p3) mendefinisikan manajemen sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan di KOP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berawal dari Krisis ekonomi Amerika Serikat akhir tahun 2008,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai

II. LANDASAN TEORI. 1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. disebut manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya menusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang

Kebutuhan manusia sebagai sumber motivasi MOTIVASI KERJA. Disusun oleh: Ida Yustina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL KEDUA MOTIVASI KERJA. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si

BAB II KERANGKA TEORI. karyawan yang bekerja dengan semangat yang tinggi dan selalu mematuhi

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Sumber Daya Manusia merupakan salah satu elemen terpenting dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN PUSTAKA. sesuatu dalam pencapaiaan tujuan yang telah ditetapkan (Manulan, 1981)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian yang dilakukan oleh Agusafitri (2006) dengan judul Peranan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Definisi. Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan (Heidjachman dan Husnan, 2003:197)

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB IV MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian telah lama dijadikan suatu tolak ukur dari. keberhasilan dan kemajuan suatu negara, perekonomian sebuah negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI

DEFINISI MOTIVASI. Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha seorang. Komponen Motivasi : Intensitas, arah dan ketekunan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. Menurut Yuniarsih dan Suwanto (2009: ) mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Motivasi. Hendra Wijayanto

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas pendidikan baik secara kuantitas maupun kualitas yang

Modul ke: MOTIVASI SUKSES. 12Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Aldizar, LSQ, MA. Program Studi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORITIS. bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR. Motivasi Sumber Daya Manusia

PSIKOLOGI SDM MOTIVASI INDIVIDU. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

MOTIVASI. Kemampuan manajer dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahan sangat menentukan efektifitas manajer.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

Peranan & Fungsi Motivasi Kerja

Transkripsi:

20 Kebutuhan akan perasaan dihormati karena setiap manusia merasa dirinya penting (sense of importance) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement) Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation) 4) Esteem or status needs Adalah kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. 5) Self Actualization Adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan/luar biasa.

21 Gambar 2.2 Hierarki Kebutuhan Menurut Maslow Sumber: T.B.Sjafri (2007:115) 3. Teori X dan Teori Y Mc Gregor Douglas Mc Gregor adalah seorang psikolog sosial Amerika yang memimpin suatu varietas proyek riset dalam hal motivasi dan tingkah laku umum dari para anggota organisasi. Teori X a). Rata-rata karyawan malas dan tidak suka bekerja. b). Umumnya karyawan tidak berambisi untuk mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindarkan tanggung jawabnya dengan cara mengkambinghitamkan orang lain. c). Karyawan lebih mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan tujuan organisasi.

22 Teori Y: a) Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya bekerjasama wajarnya dengan bermain-main dan beristirahat. b) Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi untuk maju dengan mencapai prestasi kerja yang optimal. c) Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi dan mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu. 4. Mc. Clelland s Achievement Motivation Theory Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energy potensial. Energi akan dimanfaatkan oleh karyawan. 5. Teori Motivasi Claude S.George Teori ini mengemukakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana dilingkungan ia bekerja. 6. Teori Kebutuhan Model Edward Edward mengatakan bahwa ada 15 macam kebutuhan yang dapat mempengaruhi motivasi seseorang, yaitu sebagai berikut: a) Achievement Kebutuhan untuk dapat melakukan sesuatu lebih baik daripada orang lain, yang memotivasi seseorang untuk menyelesaikan tugas dengan lebih efektif dan efisien sehingga mencapai prestasi yang lebih tinggi.

23 b) Deference Kebutuhan untuk mendengarkan pendapat orang lain, mengikuti petunjuk yang diberikan, memberikan pujian kepada orang lain, dan penyesuaian diri terhadap adat istiadat. c) Order Kebutuhan untuk melakukan sesuatu secara teratur, membuat rencana secara detail, dan melakukan kegiatan secara teratur. d) Exhibition Kebutuhan untuk deperhatikan orang lain serta menjadi pusat perhatian dari kelompok e) Autonomy Kebutuhan untuk tidak tergantung pada orang lain, hidup mandiri, dan tidak mau diperintah. f) Affiliation Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan, menjalin persahabatan,atau berpartisipasi dalam kelompok. g) Intraception Kebutuhan untuk memahami perasaan orang lain dan mengetahui perasaan orang lain dan mengetahui perilaku lingkungan. h) Succorance Kebutuhan untuk mendapatkan bantuan, simpati, dan afeksi dari orang lain terhadap dirinya.

24 i) Dominance Kebutuhanuntukmendominasikelompok,memimpin.menasihati dan mempertahankan pendapatnya. j) Abasement Kebutuhan perasaan bersalah dan diberi hukuman jika merasa berdosa. k) Nurturance Kebutuhan untuk membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan, bersimpati, dan berbuat baik kepada orang lain. l) Change Kebutukan untuk melakukan pembaruan, tidak menyukai rutinitas, senang bepergian,serta melawan adat istiadat. m) Endurance Kebutuhan untuk dapat bertahan pada suatu kegiatan hingga selesai dan tidak menyukai gangguan pada saat bekerja. n) Heterosexuality Kebutuhan untuk mendekati lawan jenis dan ingin dianggap menarik oleh lawan jenis. o) Aggression Kebutuhan untuk memepertanyakan pendapat orang lain, mengkritik, menyalahkan dan senang pada kekerasan.

25 b. Teori Motivasi Proses Teori motivasi proses pada dasarnya berusaha menjawab pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara dan menghentikan perilaku individu agar setiap individu bekerja sesuai dengan keinginan manajer. Yang termasuk dalam teori motivasi proses adalah: 1) Teori Harapan (Expectancy Theori) Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor Vroom. Vroom mendasarkan pada tiga konsep penting,yaitu: a) Harapan (expectancy) Adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku. b) Nilai (valence) Adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai/martabat terentu (daya atau nilai memotivasi) bagi setiap individu terentu. c) Pertautan (instrumentality) Adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua. Prinsip Teori harapan: a) P = f(mxa). b) M = f(v1xe) c) V1 = f(v2x1)

26 Keterangan: P M A V E I = Performance = Motivation = Ability = Valence = Expectancy = Instrumentality 2) Teori Keadilan (Equity Theory) Karena egonya, manusia selalu mendambakan keadilan dalam pemberian hadiah maupun hukuman terhadap setiap perilaku yang relatip sama. 3) Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory) Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi. Misalnya, promosi tergantung dari prestasi yang selalu dipertahankan. Bonus kelompok tergantung pada tingkat produksi kelompok. Teori pengukuhan terdiri dari dua jenis, yaitu: a) Pengukuhan positif (positive reinforcement) yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuh positif diterapkan xecara berkala. b) Pengukuhan Negatif (negative reinforcement) yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuh negative dihilangkan secara bersyarat.

27 \\\\ Pengertian Motif dan Gambar 2.3 Konsep Motivasi Tujuan dan asas asas Jenis alat Motivasi atau Motivastion Kendal -kendala Proses Motivasi Sumber:Hasibuan (2007:168) Teori teori Motivasi -Teori Kepuasan -Teori Proses 2.2.10 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Untuk mendapatkan motivasi dibutuhkan suatu landasan yaitu terdapatnya suatu motivator. Dan hal ini merupakan hasil suatu pemikiran dan kebijaksanaan yang tertuang dalam perencanaan dan program yang terpadu dan disesuaikan dengan situasi dan kondisisesuai dengan keadaan eksternal dan internal. Menurut Sinungan (1997:140) adapun yang dibutuhkan motivator adalah sebagai berikut: a. Pencapaian penyelesaian tugas yang berhasil berdasarkan tujuan dan sasaran. b. Penghargaan terhadap pencapaian tugas dan sasaran yang telah ditetapkan. c. Sifat dan ruang lingkup pekerjaan itu sendiri (pekerjaan yang menarik dan memberi harapan) 1. Adanya peningkatan (kemajuan) 2. Adanya tanggung jawab.

28 3. Adanya administrasi dan manajemen serta kebijaksanaan pemerintah. 4. Supervisi. 5. Hubungan antar perorangan. 6. Kondisi kerja 7. Gaji 8. Status 9. Keamanan kerja 2.3 Produktivitas 2.3.1 Pengertian produktivitas Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mempunyai pengertian sebagai sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Menurut Sedarmayanti (2001:58) menjelaskan pengertian Produktivitas adalah keluaran yang dihasilkan diperoleh dari keseluruhan masukan yang ada dalam organisasi, masukan tersebut lazim dinamakan faktor produksi, keluaran yang dihasilkan dicapai dari masukan yang melakukan proses kegiatan yang bentuknya dapat berupa produk nyata atau jasa. Menurut Schroder (1994:259) Produktivitas didefinisikan sebagai: Hubungan antara masukan dan keluaran suatu sistem produksi, hubungan ini sering lebih umum dinyatakan sebagai rasio keluaran dibagi masukanyang sama, maka terjadi peningkatan produktivitas begitu juga kalau masukan yang lebih rendah dapat menghasilkan keluaran yang tetap maka produktivitas meningkat.

29 Menurut Umar (1999:9) pengertian Produktivitas adalah: Perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yang mengarah kepada pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian produktivitas adalah sebagai berikut: Efektivitas menghasilkan keluaran Produktivitas = Efektivitas nenghasikan masukan Menurut Sedarmayanti (2001:65) pengertian Produktivitas kerja adalah: Bukan semata - mata ditujukan untuk mendapatkan hasil kerja sebanyak-banyaknya melainkan kualitas untuk kerja yang penting diperhatikan. 2.3.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2000:72) diantaranya adalah: a. Sikap kerja seperti: kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift work) dapat menerima tambahan tugas dan bekerja dalam suatu tim b. Tingkat keterampilan yang ditentukan oleh pendidikan, latihan dalam manajemen dan supervisi serta keterampilan dalam teknik industri.

30 c. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin dalam usaha bersama antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja, untuk meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu dan panitia mengenai kerja unggul. d. Manajemen produktivitas, manajemen yang efisien mengenai sumber dan system kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas. e. Efisien tenaga kerja, seperti: perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas. f. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko, kreatifitas dalam berusaha pada jalur yang benar dalam berusaha. Disamping hal tetsebut, terdapat pula berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya adalah: 1) Sikap mental, berupa; motivasi kerja, disiplin kerja dan etika kerja 2) Pendidikan Pada umumnya orang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti pentingnya produktivitas. Pendidikan disini dapat berarti pendidikan formal maupun non formal. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas dapat mendorongnya pegawai yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif. 3) Keterampilan Pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil, maka akan lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik,

31 pegawai akan menjadi lebih terampil apabila mempunyai kecakapan (ability) dan pengalaman (experience) 4) Manajemen Pengertian manajemen disini berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta mengendalikan staf atau bawahannya. Apabila manajemen tepat akan menimbulkan semangat yang lebih sehingga dapat mendorong pegawai untuk melakukan tindakan yang produktif. 5) Hubungan Industrial Pancasila (HIP) Dengan penerapan hubungan industrial maka akan: a. Menciptakan ketenaga kerjaan dan memberikan motivasi secara produktif sehingga produktivitas dapat meningkat. b. Menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga menumbuhkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan produktivitas.. c. Menciptakan harkat dan martabat pegawai sehingga mendorong diwujudkannya jiwa yang berdedikasi dalam upaya peningkatan produktivitas. 6) Tingkat penghasilan Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.