Modul ke: PENDIDIKAN ETIK Komunikasi Efektif Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen
Bagian Isi Pendahuluan Menjadi Pendengar Yang Baik Kekuatan Kata-kata Bernegosiasi Komunikasi Efektif Kesimpulan
Pendahuluan menjalani kehidupan sehari-hari sebagai makluk sosial pastinya kita selalu berkomunikasi, komunikasi bertujuan untuk berinteraksi antar manusia satu dengan manusia lainnnya, apabila di dunia ini tidak ada yang berkomunikasi bisa dibayangkan yang terjadi tentunya kita tidak bisa berhubungan dengan orang-orang disekitar kita, karena hakekatnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Karena dengan berkomunikasi kita bisa menyampaikan maksud dari keinginan kita dan memahami atau mengerti apa yang dimaksud oleh seseorang. Perlu diketahaui bahwa komunikasi yang baik itu meliputi berbagai aspek baik agama, sosial dan ekonomi.
Komunikasi memiliki pengertian adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya; tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Maka dari itu komunikasi merupakan hal yang penting bagi kita sebagai mahluk sosial. Kita menggunakan komunikasi sebagai sarana untuk menjalin hubungan ke sesama manusia lainnya. Entah dalam bentuk informal atau pun formal, kadang kali kita sering mengalami miscommunication atau misunderstanding dikarenakan beberapa hambatan selama terjadinya komunikasi. Dalam proses managemen, organisasi, atau pun kelompok, berkomunikasi yang efektif mungkin dapat terhindar dari hambatan-hambatan dalam proses komunikasi seperti lambatnya proses komunikasi atau pun kesalahapahaman terhadap pesan yang diterima kedua belah pihak.
Menjadi Pendengar Yang Baik Kegagalan komunikasi umumnya bersumber pada elemen terpenting dalam komunikasi dan mendengarkan. Apabila kita ingin mempengaruhi pihak lain, yang perlu dilakukan pertama kali adalah mengerti bagaimana jalan pikiran pihak lain tersebut. mendengarkan dengan baik adalah elemen dasar untuk mengerti jalan pikiran orang lain.
Berikut ini adalah cara-cara yang bisa digunakan agar kita bisa menjadi pendengar yang baik dalam waktu singkat: 1. Simpulkan pokok-pokok pikiran yang disampaikan, minta konfirmasi bahwa kita menangkapnya dengan benar. 2. Perhatikan agenda tersembunyi atau emosi yang tidak terucapkan. 3. Gunakan berbagai cara bertanya untuk mendapatkan jawaban yang sebenarnya : Pertanyaan tertutup untuk mendapat jawaban ya atau tidak. Pertanyaan terbuka untuk mendapatkan lebih banyak informasi Menggali lebih dalam, sebagai pertanyaan lanjutan. 4. Pertanyaan bagaimana bila untuk mengajak berspekulasi. 5. Pertanyaan mengarahkan, untuk mendapat jawaban tertentu. 6. Siaplah untuk mengulangi apa yang disampaikan lawan bicara Anda. 7. Biasanya jawaban lebih baik akan diperoleh bila pertanyaan dijelaskan dulu dan Anda memberi waktu berpikir.
Kekuatan Kata-kata Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menambah kekuatan kata-kata yang anda sampaikan. 1. Berpikir lah sebelum bicara 2. Pilih kata-kata dengan baik, hindari penggunaan jargon. 3. Gunakan bahasa yang paling sederhana untuk menghindari salah pengertian. 4. Ekspresikan perasaan anda untuk memperkuat apa yang anda ucapkan.
Bernegosiasi Banyak negosiasi bisnis terjadi diluar meja negosiasi. Masalah menjaga reputasi dan menyelamatkan muka seringkali jadi batu sandungan jalannya negosiasi formal. Untuk mengatasi ini usahakan untuk mengadakan pertemuan informal sebelum negosiasi. Pertemuan ini adalah saat yang baik untuk membangun hubungan baik, memperkirakan halhal yang mungkin muncul dalam negosiasi dan mendapat gambaran hal-hal yang bisa diperjuangkan dalam meja negosiasi. Pada saat formal negosiasi berlangsung, sering kali waktu istirahat yang lebih santai dapat di manfaatkan untuk mencairkan ketegangan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diterapkan dalam adu argumen: a. Buatlah poin-poin sederhana yang disetujui semua pihak. b. Gunakan bahasa yang jelas. c. Pusatkan perhatian pada masalah yang dibicarakan, bukan pada individu-individu. d. Pahami pandangan pihak lain. e. Sampaikan dengan jelas bahwa Anda memikirkan dan berbicara untuk pihak lain juga. Penggunaan kata kita lebih efektif dibanding kata saya.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diterapkan dalam adu argumen: 1. Pisahkan masalah dari pelaku. Yakinkan semua pihak bahwa negosiasi ini adalah usaha dari semua pelaku untuk memecahkan masalah, bukan pertentangan antar pelaku. 2. Pentingkan keadilan. Jangan berusaha untuk menang sendiri. 3. Pisahkan mana yang penting untuk di perjuangkan dan mana yang bisa dikompromikan.
Komunikasi Efektif Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan pesan, kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, dan penampilan fisik secara eksternal. Jadi komunikasi merupakan sebuah asset penting sebagai tambahan untuk kepribadian Anda.
Bagiamana membangun sebuah komunikasi efektif tersebut, berikut beberapa hal yang sebaiknya jadi pertimbangan untuk dikembangkan : 1. Kontak Mata 2. Ekspresi Wajah 3. Postur Tubuh 4. Selera Berbusana
Ada tiga dimensi efek komunikasi, yaitu: kognitif, afektif, dan konatif. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan. Efek efektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap). Sedangkan efek konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu.
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya efek afektif dari komunikasi massa. 1. Suasana Emosional 2. Skema Kognitif 3. Situasi Terpaan (setting of exposure) 4. Faktor Predisposisi Individual
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.
Kesimpulan Dalam hubungan komunikasi yang efektif, kepercayaan merupakan dasar terciptanya teamwork. Kepercayaan ini hanya bisa muncul kalau kita mempunyai integritas, yang mencakup hal hal yang lebih dari sekedar kejujuran. Kalau kejujuran mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata kata kita dengan realitas, integritas menyesuaikan realitas dengan kata kata kita. Integritas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.
Daftar Pustaka Artiningrum, Primi, dan Srijanti. Etika : Membangun sikap profesionalisme sarjana. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu, 2007. Referensi Lainnya : http://www.dukonbesar.com/2009/ 08/membangun-komunikasiefektif.html Byrne, Rhonda. The Secret : Rahasia. Diterjemahkan oleh : Susi Purwoko. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007 Srijanti, dkk. Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana. Edisi 2. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2009. http://wanvisioner.blogspot.com http://wikipedia.com http://www.google.co.id
Terima Kasih Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.