BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja BPMPT Tahun 2014 dan Capaian Renstra BPMPT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

1. Visi BKPM Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing Untuk Menunjang Kualitas Perekonomian Nasional.

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017

PROGRAM, DAN KEGIATAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III URUSAN DESENTRALISASI

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. 1. Merumuskan kebijakan teknis dibidang pelayanan perizinan, 4. Pengembangan sistem pelayanan publik

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

1.1 Latar Belakang Pada saat ini Pemrintah Daerah diberikan kewenangan untuk menyusun sendiri

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

RENCANA KERJA 2017 BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

URAIAN RUPMD BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287)

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 4 VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATGEI DAN ARAH KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Muara Beliti, 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I P E N D A H U L U A N

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Transkripsi:

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016 yang mempunyai tema Memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat mempunyai 4 (empat) isu strategis, yaitu : 1. Peningkatan daya saing : a. Peningkatan iklim investasi dan iklim usaha b. Percepatan pembangunan infrastruktur c. Peningkatan pembangunan industry di berbagai koridor ekonomi d. Penciptaan kesempatan kerja, khususnya tenaga kerja muda 2. Peningkatan daya tahan ekonomi : a. Peningkatan ketahanan pangan : menuju pencapaian surplus beras 10 juta ton b. Peningkatan rasio elektrifikasi dan konversi energy. 3. Peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat : a. Peningkatan pembangunan sumber daya manusia b. Perecepatan pengurangan kemiskinan : klaster 1-4 4. Pemantapan stabilitas sosial politik : a. Perbaikan kinerja birokrasi dan pemberantasan koperasi b. Percepatan pembangunan minim essential Force Strategi yang dilaksanakan pemerintah dalam meningkatkan iklim investasi dan iklim usaha pada tahun 2016 diantaranya adalah : a. Penyerdehanaan prosedur investasi dan prosedur berusaha; b. Peningkatan efisiensi logistik nasional; c. Pengembangan kawasan ekonomi khusus; d. Harmonisasi kebijakan ketenagakerjaan. Sasaran yang ingin dicapai pemerintah dalam peningkatan iklim investasi dan iklim usaha di tahun 2016 adalah : a. Meningkatnya investasi berupa Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 11, 1 % b. Meningkatnya tingkat kemudahan berusaha (ease of doing business) : III-1

Waktu untuk memulai usaha : 20 hari Perijinan mendirikan bangunan : 137 hari Perolehan listrik : 90 hari Pendaftaran property : 20 hari Arah kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam iklim investasi dan iklim usaha pada tahun 2015, diantaranya adalah : 1. Penyederhanaan dan percepatan prosedur investasi dan prosedur berusaha, dengan biaya yang lebih efisien dan transparan; 2. Penyederhanaan aturan terkait implementasi proyek-proyek KPS; 3. Peningkatan efisiensi sistem logistik nasional, melalui perluasan pelaksanaan National Single Window (NSW) serta pengembangan jalur dan sarana distribusi; 4. Pengembangan kawasan ekonomi khusus di koridor-koridor ekonomi yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi sebagai penampung kegiatan industri, ekspor-impor, dan kegiatan ekonomi lainnya; 5. Peningkatan iklim ketenagaan dan hubungan industrial, melalui : harmonisasi peraturan ketenagakerjaan dengan sinergi kebijakan pusat dan daerah, meningkatkan kemampuan negosiasi bagi serikat pekerja dan pengusaha, memperkuat kerjasama tripartit di daerah, serta meningkatkan profesionalisme ahli-ahli hubungan industrial dan hakim pengadilan hubungan industrial. Berdasarkan sasaran ekonomi makro, laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 7,0 % sedangkan pada tahun 2016 diproyeksikan sebesar 7,0 %. Sementara laju inflasi pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 5,0 % dan pada tahun 2016 diproyeksikan sebesar 5,0 %. Pada tahun 2015 pertumbuhan Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) ditargetkan sebesar 11,1 % dan pada tahun 2016 diproyeksikan sebesar 11,1 %. Sehingga kebutuhan investasi pada tahun 2015 sebesar Rp. 4.041 Trilyun dan pada tahun 2016 dibutuhkan investasi sebesar Rp.... Trilyun. Berdasarkan rincian proyeksi gambaran persebaran realisasi penanaman modal tahun 2014 2019 yang disusun BKPM Republik Indonesia, pada tahun 2015 Provinsi realisasi investasinya ditargetkan sebesar Rp. 54 Trilyun dan pada tahun 2016 diproyeksikan III-2

realisasi investasinya sebesar Rp.... Trilyun. Melihat realisasi investasi di pada tahun 2014 dan stabilitas ekonomi di Indonesia dan Provinsi kiranya target realisasi ini akan dapat tercapai. BKPM Republik Indonesia mempunyai visi Terwujudnya iklim penanaman modal yang berdaya saing untuk menunjang kualitas perekonomian nasional. Untuk mewujudkan visi tersebut, dilaksanakan melalui 3 (tiga) misi yaitu : 1. Mengupayakan peningkatan dan pemerataan penanaman modal; 2. Menjaga harmonisasi dan koordinasi di bidang penanaman modal; 3. Meningkatkan kualitas pelayanan penanaman modal. Untuk menunjang visi dan misi tersebut, BKPM mempunyai sasaran strategis sebagai berikut : 1. Meningkatnya realisasi penanaman modal nasional yang berorientasi pada kegiatan pembinaan, pengawasan, dan pemantauan penanaman modal; 2. Meningkatnya minat penanaman modal melalui efektivitas kegiatan promosi yang tepat sasaran; 3. Meningkatnya kualitas pelayanan di bidang penanaman modal; 4. Meningkatnya kualitas iklim penanaman modal, pengembangan potensi daerah, dan pemberdayaan usaha nasional; 5. Meningkatnya kualitas perencanaan penanaman modal yang terintegrasi dan terkoordinasi baik lintas sektor maupun lintas daerah; 6. Meningkatnya kerjasama di bidang penanaman modal; 7. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya. 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja BPMPT Visi Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi merupakan komitmen yang diharapkan mampu memotivasi segenap anggota organisasi dalam melaksanakan kegiatan untuk mewujudkan gambaran kedepan yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2013-2018). Adapun Visi BPMPT Provinsi Tahun 2015-2018 adalah : Menjadi Lembaga Pelayanan Penanaman Modal dan Perijinan yang III-3

Andal dan Profesional Pengertian dalam Visi Badan Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu Provinsi adalah : Andal dalam visi tersebut menunjukkan bahwa BPMPT Jabar dalam menyelenggarakan pelayanan penanaman modal dan perizinan akan senantiasa mengedepankan asas-asas pelayanan publik yang mengutamakan ketepatan waktu, kecepatan, kemudahan, akuntabilitas, keterbukaan dan juga menghasilkan perizinan yang akurat dan mengandung kekuatan hukum. Profesional dalam visi tersebut menunjukkan bahwa BPMPT Jabar senantiasa menampilkan kinerja terbaik dengan mengutamakan kepuasan masyarakat dalam melayani pelayanan penanaman modal dan administrasi perizinan di. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Misi Badan Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Provinsi ditetapkan untuk mendukung dan mewujudkan Misi Provinsi, yaitu : Kompetensi dan Profesionalisme Aparatur Dalam Pelayanan Penanaman Modal dan Perizinan. Pelayanan Penanaman Modal dan Perizinan Yang Cepat, Tepat, Akurat, Transparan, Normatif dan Akuntabel untuk Kepuasan Masyarakat. Meningkatkan Fasilitasi dan Koordinassi PelayananPenanaman Modal dan Perizinan untuk mendorong peningkatan Investasi di. Sarana Pelayanan serta Kualitas Data Investasi dan Perizinan yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai bahan Kebijakan. Sinergitas Pelayanan Penanaman Modal dan Perizinan dengan Pemangku Kepentingan untuk mendorong peningkatan berusaha di. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas dilakukan melalui pengembangan industri input untuk memperkuat sisi hilir dan meningkatkan nilai tambah dan produktivitas baik di kegiatan agribisnis maupun industri pengolahan. Peningkatan kemitraan antar usaha kecil dan menengah dan jejaringnya merupakan kekuatan penggerak pertumbuhan ekonomi. Penguasaan teknologi informasi yang didukung pembangunan infrastruktur wilayah yang strategis merupakan upaya akselerasi perwujudan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat. Kebijakan pembangunan merupakan penjabaran tujuan dan sasaran Misi yang menjadi pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan selama periode tahun 2013-2018 berdasarkan urusan pemerintahan. Sejalan dengan tugas pokok, fungsi dan kewenangan, kebijakan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) III-4

Provinsi, fokus kepada Misi 2 dan Misi 3 sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Tahun 2013-2018. Misi 1 : Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Penanaman Modal. Kebijakan : memberikan fasilitas bagi upaya peningkatan promosi dan kerjasama penanaman modal Misi 2 : Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Pelayanan. Kebijakan : meningkatkan sumber daya aparatur, daya dukung, sarana prasarana, dan pendanaan dalam rangka memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. Dari faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi kemudian ditetapkan tujuan organisasi yang harus diraih sampai dengan tahun 2018. Tujuan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Tujuan ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Berdasarkan misi yang telah dirumuskan, tujuan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi ditetapkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengetahuan dan fasilitas penanaman modal agar timbul dan berkembang sesuai dengan kebutuhan perekonomian Jawa Barat; 2. Meningkatkan sumber daya aparatur, daya dukung, sarana prasarana dan pendanaan dalam rangka memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat; Dari tujuan yang telah ditetapkan maka dirumuskan sasaran yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Sasaran Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi menjadi dasar dalam penilaian dan pemantauan kinerjanya sehingga merupakan alat pemicu supaya semua bagian organisasi sadar akan sesuatu yang harus dicapai dan untuk itulah telah ditetapkan sasaransasaran sebagai berikut: III-5

1. Meningkatnya volume dan nilai penanamnan modal di berdasarkan kebijakan yang efisien dan efektif serta berwawasan lingkungan; 2. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan disiplin SDM aparatur; 3. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat; 3.3 Program dan Kegiatan Pada Tahun Anggaran 2016 Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Provinsi melaksanakan 12 (sebelas) program yang diterjemahkan dalam 23 (dua puluh dua) kegiatan. Program yang dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi adalah sebagai berikut: 1. Pogram Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah; 2. Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Daerah; 3. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Masa dan Pemanfaatan Teknologi Informasi; 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; 5. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur; 6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 7. Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur; 8. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 9. Program Pengembangan Kompetensi Aparatur; 10. Program Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama Investasi; 11. Program Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan. Dari program tersebut diurai melalui sejumlah kegiatan. Kegiatan merupakan penjabaran dari program yang telah dibuat oleh organisasi, dengan kata lain program merupakan kumpulan dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan memiliki dimensi waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan dari kegiatan yang disusun secara tahunan ini menjadi bahan untuk mengevaluasi dan memperbaiki program kerja operasional instansi yang berdimensi 5 (lima) tahunan. III-6

Kegiatan Pokok Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Tahun 2016 yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari program kerja tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pembinaan dan Pendataan Penanaman Modal di Daerah Provinsi ; 2. Pengelolaan dan Publikasi Data Base Perijinan; 3. Evaluasi dan Monitoring dan Pelayanan Perijinan Terpadu; 4. Penyelenggaraan Administrasi Permohonan Perijinan pada Objek Perijinan di Lapangan; 5. Forum Sinergitas Tim Teknis Perijinan; 6. Updating Persyaratan Perijinan Fasilitasi Pelayanan Perijinan; 7. Fasilitasi Pelayanan Perijinan di 4 Gerai dan Layanan SMS; 8. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Perijinan Secara Online; 9. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; 10. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor BPMPT; 11. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; 12. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor; 13. Peningkatan Kemampuan Aparatur pada BPMPT; 14. Peningkatan Kesejahteraan Aparatur pada BPMPT; 15. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran; 16. Peningkatan Kompetensi Aparatur; 17. Fasilitasi Koordinasi Penyelenggaraan Promosi dan Kerjasama Investasi; 18. Sosialisasi Pelayanan Perijinan di ; 19. Penyusunan Profil Peluang Investasi di 20. Penyusunan Kebijakan Penanaman Modal; 21. Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal PMA/PMDN; 22. Fasilitasi Koordinasi Perencanaan dan Evaluasi Program/Kegiatan Penanaman Modal dan Perijinan Secara lebih lengkap program dan kegiatan BPMPT Provinsi pada tahun anggaran 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : III-7

Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Tabel 3.1 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan OPD Tahun 2016 Dan Prakiraan Maju Tahun 2017 BKPPMD Provinsi Indikator Kinerja Program/Kegiatan Lokasi Rencana Tahun 2016 Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif Sumber Dana Catatan Penting Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017 Target Kebutuhan Capaian Dana/Pagu Kinerja Indikatif 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1.17.29 Program Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama Investasi 1.17.29.01 Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Penyelenggaraan Promosi dan Kerjasama Investasi 1.17.29.02 Kegiatan Sosialisasi Pelayanan Perijinan di 1.17.29.03 Kegiatan Penyusunan Profil Peluang Investasi di 1.17.29.04 Kegiatan Penyusunan Kebijakan Penanaman Modal 1.17.29.05 Kegiatan Pengendalian Pelaksanaan event promosi dan kerjasama investasi sosialisasi pelayanan perijinan Tersusunnya dokumen profil peluang investasi Tersusunnya dokumen kebijakan penanaman modal Jumlah kegiatan pembinaan Seluruh Jawa Barat, Luar Provinsi dan Luar Negeri Seluruh Seluruh Seluruh 14 kali 6.000.000.000 APBD 14 kali 6.500.000.000 6 kali 450.000.000 APBD 6 kali 600.000.000 1 dokumen 750.000.000 APBD 1 dokumen 900.000.000 1 dokumen 2.500.000.000 APBD 1 dokumen 2.750.000.000 6 kali 1.000.000.000 6 kali 1.200.000.000 III-8

Penanaman Modal PMA/PMDN 1.17.79 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 1.17.79.01 Kegiatan Pembinaan dan Pendataan Penanaman Modal di Daerah Provinsi Jawa Barat 1.17.79.02 Kegiatan Pengelolaan dan Publikasi Data Base Perijinan 1.17.53 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Masa dan Pemanfaatan Teknologi Informasi 1.17.53.,01 Kegiatan Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Perijinan Secara Online 1.17.57 Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Daerah 1.17.57.01 Kegiatan Evaluasi dan Monitoring dan Pelayanan Perijinan Terpadu 1.17.57.02 Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Permohonan Perijinan pada Objek Perijinan di terhadap perusahaan Data minat dan realisasi investasi Kab/ Jawa Barat Terpeliharanya data base perijinan Terbangunnya sistem informasi evaluasi dan monitoring penyeleng garaan permoho nan perijinan 27 Kab/ 750.000.000 APBD 27 Kab/ 900.000.000 100 % 150.000.000 APBD 100 % 250.000.000 100 % 200.000.000 APBD 100 % 350.000.000 100 % 850.000.000 APBD 100 % 950.000.000 100 % 1.600.000.000 APBD 100 % 1.750.000.000 III-9

Lapangan 1.17.57.03 Forum Sinergitas Tim Teknis Perijinan 1.17.57.04 Updating Persyaratan Perijinan Fasilitasi Pelayanan Perijinan 1.17.57.05 Fasilitasi Pelayanan Perijinan di 4 Gerai dan Layanan SMS 1.17.59 Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur 1.17.59.01 Kegiatan Peningkatan Kemampuan Aparatur pada BPMPT 1.17.59.02 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Aparatur pada BPMT 1.17.60 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.17.60.01 Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran 1.17.61 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.17.61.01 Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor 1.17.61.02 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor 1.17.62 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Jumlah kegiatan forum updating pelayanan di gerai dan SMS Meningkatnya kemampuan aparatur BPMPT Meningkatnya kesejahteraan aparatur BPMPT administrasi perkantoran BPMPT Tersedianya sarana dan prasarana kantor BPMPT Meningkatnya sarana dan prasarana kantor BPMPT 4 kali 100.000.000 APBD 4 kali 250.000.000 100 % 200.000.000 APBD 100 % 350.000.000 100 % 950.000.000 APBD 100 % 1.100.000.000 75 % 500.000.000 APBD 80 % 650.000.000 75 % 950.000.000 APBD 80 % 1.100.000.000 95 % 4.300.000.000 APBD 95 % 4.500.000.000 75 % 1.750.000.000 APBD 80 % 1.900.000.000 75 % 1.500.000.000 APBD 80 % 1.650.000.000 III-10

Aparatur 1.17.62.01 Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran BPMPT 1.17.66 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1.17.66.01 Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keungan 1.17.67 Program Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan 1.17.67.01 Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Perencanaan dan Evaluasi Program/ Kegiatan Penanaman Modal dan Perijinan Terpeliharanya sarana dan prasarana kantor sistem pelaporan capaian kinerja keuangan Terwujudnya fasilitasi koordinasi perencanaan dan evaluasi program/ kegiatan dan Luar Provinsi 80 % 2.200.000.000 APBD 85 % 2.400.000.000 95 % 150.000.000 APBD 95 % 150.000.000 100 % 1.500.000.000 APBD 100 % 1.700.000.000 III-11