BAB IV PROSES PEMBUATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT TUSUK SATE (PROSES PRODUKSI)

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

BAB III PEMBUATAN KOMPONEN PENDUKUNG UTAMA

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016

PERNYATAAN. Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Muhammad Erwin Shah NIM :

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

RANCANG (BAGIAN. commit to user. Diajukan. Ahli Madya

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

Membuat Parut Listrik Sederhana MEMBUAT PARUT LISTRIK SEDERHANA (KOMPETENSI DASAR PERBANDINGAN) Oleh : Sutaji Pratomo. 1 x 2.

PROSES PRODUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK RAMBAK KULIT

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

BAB III. Metode Rancang Bangun

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI BAGIAN PROSES PRODUKSI PROYEK AKHIR

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

PROSES PERANCANGAN MANUFAKTUR PEMBUATAN MATA PISAU DINAMIS MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK. Oleh WENDI ROSYANTO

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

MESIN PENGAYAK PASIR (PROSES PRODUKSI)

METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI RAGAM MESIN. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

REKONDISI POMPA AIR SPIRAL MEKANIK DENGAN PENGGERAK ALIRAN ARUS SUNGAI

MESIN PENIRIS MINYAK PADA KACANG (BAGIAN PROSES PRODUKSI)

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur. Penyediaan Alat dan Bahan. Perancangan Prototipe sistem rem dan geometri roda

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR

BAB III METODE PELAKSANAAN

Transkripsi:

30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam pembuatan komponen tersebut adalah pengelasan, pengecatan, penggerindaan, dan pembubutan, sehingga didapatkan hasil sebuah mesin seperti Gambar 4.1 di bawah ini. Gambar 4.1 Mesin Pemotong Stik dan Keripik 4.2 Alat dan Bahan Dalam pengerjaan mesin pembuat stik dan keripik, tentunya dibutuhkan beberapa peralatan. Adapun peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: A. Alat yang digunakan dalam pengerjaan mesin pembuat stik dan keripik: 1. Mesin las 8. Alat ukur (mistar, jangka sorong) 2. Mesin bubut 9. Penyiku 3. Mesin bor 10. Penitik 4. Mesin gerinda 11. Palu 5. Pemotong plat 12. Kikir 6. Kunci ring 13. Kompressor 7. Kunci pas 14. Keling

31 B. Bahan yang digunakan untuk membuat mesin pembuat stik dan keripik: 1. Besi L 40 mm x 40 mm x 4 mm 2. Elektroda Las 3. Epoxy 4. Tinner 5. Cat warna hitam doff 6. Cat warna orange 7. Plat 0,5 mm 8. Paku keling 9. Bautt dan mur 10. House bearing diameter 20 mm 11. Poros diameter 20 mm 12. Pulley 50 cm 13. Pulley 300 mm 14. V-belt 15. Motor listrik ¾ HP 16. Plat besi 5 mm 17. Plat besi 2 mm 18. Chrome 19. Pisau pemotong 20. Saklar On/Off 21. Kabel 4.3 Proses Pengerjaan Rangka Rangka utama mesin pembuat stik dan keripik ini dibuat berbentuk balok yang di bagian dalamnya bertingkat. Di bagian atas digunakan untuk tempat pisau potong dan di bagian dalam tingkat bawah digunakan untuk penggerak utama yaitu motor listrik. Langkah-langkah pembuatan rangka adalah sebagai berikut: 1. Memotong besi siku dengan panjang 850 mm berjumlah 4 pcs untuk panjang rangka. 2. Memotong besi siku dengan panjang 500 mm berjumlah 4 pcs untuk lebar rangka. 3. Memotong besi siku dengan panjang 700 mm berjumalh 4 pcs untuk tinggi tangka. 4. Memotong besi siku dengan panjang 490 mm berjumlah 6 pcs untuk penyangga motor listrik dan penyangga posor pisau potong.

32 Proses pemotongan rangka ditunjukan pada Gambar 4.2 di bawah ini. Gambar 4.2 Pemotongan dan Penghalusan Ujung Besi L 5. Melakukan drilling pada 6 pcs besi siku (ukuran 500 mm) sebanya 2 lubang dengan ukuran diameter lubang 8 mm. Proses drilling pada rangka ditunjukan pada Gambar 4.3 di bawah ini. Gambar 4.3 Proses Drilling 6. Merangkai besi siku yang sudah dipotong dengan cara dilas dan dibentuk persegi panjang dengan ukuran 850 mm x 500 mm. 7. Menyambung dengan besi siku ukuran 800 mm untuk membentuk kaki rangka, dengan cara dilas. 8. Merangkai besi siku yang sudah dipotong dengan cara dilas dan dibentuk persegi panjang dengan ukuran 850 mm x 500 mm, untuk rangka bagian bawah. 9. Menyambungkan 4 buah besi siku dengan panjang 500 mm pada rangka bagian atas untuk penopang poros dan pisau potong.

33 10. Menyambungkan 4 buah besi siku dengan panjang 500 mm pada rangka bagian bawah untuk penopang motor listrik. Adapun proses pengelasan ditunjukan oleh Gambar 4.4 di bawah ini. Gambar 4.4 Proses Pengelasan 11. Menghaluskan bagian yang di las, agar hasil pengelasan menjadi rata, dengan cara digerinda. Proses penghalusan ditunjukan pada Gambar 4.5 di bawah ini. Gambar 4.5 Proses Penghalusan Menggunkan Gerinda

34 12. Menambal bagian yang kurang rata dengan menggunakan dempul seperti Gambar 4.6 di bawah ini. Gambar 4.6 Proses Pendempulan 13. Mengamplas bagian yang didempul agar menjadi halus. 14. Mengamplas bagian rangka sebagai tahap awal pengecatan seperti Gambar 4.7 di bawah ini. Gambar 4.7 Proses Pengamplasan 15. Mempoxy rangka agar terhindar dari karat seperti pada Gambar 4.8 di bawah ini. Gambar 4.8 Proses Pelapisan Menggunakan Poxy

35 16. Mengecat rangka dengan warna hitam doff seperti Gambar 4.9 di bawah ini. Gambar 4.9 Proses Pengecatan 4.4 Proses Perakitan Perakitan merupakan tahap terakhir dalam proses perancangan dan pembuatan suatu mesin atau alat. Proses perakitan adalah suatu cara atau tindakan untuk menempatkan dan memasang bagian-bagian dari suatu mesin yang digabungkan menjadi satu kesatuan menurut pasangannya. Perakitan ini akan menghasilkan suatu kesatuan mesin yang siap digunakan sesuai dengan fungsi yang direncanakan. Sebelum melakukan perakitan hendaknya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Komponen-komponen yang akan dirakit telah selesai dikerjakan dan telah siap ukuran sesuai perencanan. 2. Komponen-komponen standar siap pakai ataupun dipasangkan. 3. Mengetahui jumlah yang akan dirakit dan mengetahui cara pemasangannya. 4. Mengetahui tempat dan urutan pemasangan dari masing-masing komponen yang tersedia. 5. Menyiapkan semua alat-alat bantu untuk proses perakitan. berikut: Komponen-komponen dari mesin pembuat stik dan keripik ini adalah sebagai 1. Rangka 2. Penutup pisau 3. Penutup rangka 4. House bearing diameter 20 mm

36 5. Poros diameter 20 mm 6. Pulley 50 cm 7. Pulley 300 mm 8. V-belt 9. Motor listrik ¾ HP 10. Pisau pemotong 11. Saklar On/Off 12. Kabel Langkah -langkah perakitan mesin pembuat stik dan keripik adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Memasang motor listrik pada rangka bagian bawah dan dikencangkan menggunakan mur dan baut. 3. Memasang pulley pada ujung motor listrik. 4. Memasang penutup pisau pada rangka bagian atas. 5. Memasang pulley, pisau potong, house bearing, cuopling pada poros utama bagian atas. 6. Memasang house bearing pada rangka bagian atas yang otomatis akan membuat pisau pemotong, coupling, dan pulley bagian atas pada tempatnya. 7. Mengencangkan house bearing menggunakan mur dan baut. 8. Memasang V-belt pada untuk menyambungkan pulley atas dan pulley bawah. 9. Memasang saklar pada rangka dan disambung pada motor listrik dengan kabel.