BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian in, penulis ingin mengetahui apakah corporate social

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan mulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan penyusunan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE. No. Pilar Indikator

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun melalui

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Penentuan Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p.

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan. Ukuran. perusahaan. Corporate. Governance, Ukuran. Leverage,

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu pusat penjualan saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dinamakan penelitian kuantitatif, karena dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kinerja keuangan bank yang meliputi data Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat explanatory research.

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian secara deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2015:35) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dibatasi pada pengaruh tax avoidance, corporate governance yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode Pemilihan sampel

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu pusat penjualan saham

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan selama kurang lebih enam bulan sejak bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

Contoh Simulasi Analisis Regresi Berganda dengan SPSS

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti kunjungi adalah pusat referensi di pojok Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. laporan kinerja keuangan perusahaan melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel. manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

BAB III METODE PENELITIAN. orang lain baik dari kantor-kantor pemerintah, badan usaha atau hasil dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. sudah tersedia (Utami, 2013). Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

Transkripsi:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam melaksanakan setiap penelitian, peneliti harus mempelajari objek yang akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan yang direncanakan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Manajemen yang diukur menggunakan proksi discretionary accrual dan variabel independen dalam penelitian ini adalah kualitas auditor yang diukur menggunakan ukuran KAP, komite audit yang diukur dengan menggunakan independensi komite audit dan corporate governance yang diukur dengan menggunakan kepemiikan Manajerial. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh kualitas auditor, komite audit dan corporate governance terhadap Manajemen pada perusahaan perbankan di Indonesia, periode 2009-2012. Peusahaan perbankan mempunyai regulasi yang lebih ketat dibandingkan dengan industri lain, misalnya suatu bank harus memenuhi kriteria cumulative average abnormal return (CAAR) minimum. Bank Indonesia menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam penentuan status suatu bank (apakah bank tersebut merupakan bank yang sehat atau tidak).

46 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2) menyatakan bahwa, definisi metode penelitian adalah sebagai berikut : Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan berdasarkan tingkat eksplanasi adalah penelitian asosiatif yakni penelitian yang mencari dua hubungan dengan jumlah minimal dua variabel. Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini diklasifikasikan pada penelitian yang bersifat deskriptif analitis survei secara cross sectional dan time series. Menurut Moh.Nazir (2005:63) metode penelitian deskriptif analitis adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dimana tujuannya adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat. Penelitian ini dapat dikategorikan penelitian korelasional, karena merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan ada atau tidaknya korelasi antar variabel.

47 3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian, yaitu berupa suatu konsep yang mempunyai nilai. 3.2.2.1 Variabel Dependen Manajemen laba adalah suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensi dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga meratakan, menaikkan, dan menurunkan pelaporan laba. Pengukuran manajemen laba menggunakan discretionary accrual (DAC). Dalam penelitian ini discretionary accrual digunakan sebagai proksi karena merupakan komponen yang dapat dimanipulasi oleh manajer. Discretionary accrual menggunakan komponen akrual dalam mengatur laba karena komponen akrual tidak memerlukan bukti kas secara fisik sehingga dalam mempermainkan komponen akrual tidak disertai kas yang diterima/dikeluarkan. Untuk mengukur DAC, terlebih dahulu akan mengukur total akrual. Total akrual diklasifikasikan menjadi komponen discretionary dan nondiscretionary, dengan tahapan: a) Mengukur total accrual dengan menggunakan model Jones yang dimodifikasi. Dimana : TA it = NI it CFO it

48 TA it : akrual total pada tahun t untuk perusahaan i NI it : laba bersih (net income) pada tahun t untuk perusahaan i CFO it : arus kas operasi (cash flow from operating) pada tahun t untuk perusahaan i b) Menghitung nilai accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS (Ordinary Least Square): TA it / A it-1 = α 1 (1/ A it-1 ) + β 2 (ΔREV it / A it-1 ) + β 3 (PPE it / A it-1 ) + e Dimana : TA it : total accruals pada tahun t untuk perusahaan i A it-1 : total aset pada periode t-1 ΔREV it : pendapatan pada tahun t dikurangi pendapatan pada tahun t- 1 untuk peusahaan i PPE it : aktiva tetap (gross property plant and equipment) pada tahun t untuk perusahaan i e : error term pada tahun t untuk perusahaan i α 1, β 2, β 3 : koefisien regresi c) Menghitung nondiscretionary accruals model (NDA) adalah sebagai berikut: NDA t / A it-1 = α 1 (1/ A it-1 ) + β 2 ((ΔREV t ΔREC t ) / A it-1 ) + β 3 (PPEt / A it-1 )

49 Dimana : NDA t : nondiscretionary accruals ΔREC it : piutang pada tahun t dikurangi pendapatan pada tahun t-1 untuk peusahaan i d) Menghitung discretionary accruals Dimana : DA it = (TA it / A it-1 ) NDA t / A it-1 DA it : discretionary accruals perusahaan i pada periode t Berikut ini penilaian discretionary accruals dalam Sri Sulistyanto (2008) : 1. Jika DA bernilai positif (+), maka perusahaan melakukan manajemen laba dengan cara menaikkan laba perusahaan 2. Jika DA bernilai negatif (-), maka perusahaan melakukan manajemen laba dengan cara menurunkan laba perusahaan 3. Jika DA bernilai nol (0), maka perusahaan tidak melakukan manajemen laba 3.2.2.2 Variabel Independen Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

50 1. Kualitas auditor Auditor yang berkualitas akan mampu mengurangi faktor ketidakpastian yang berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen. Proksi kualitas auditor yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran KAP karena nama baik perusahaan (KAP) dianggap merupakan gambaran yang paling penting (Sanjaya, 2008). Auditor perusahaan yang termasuk KAP Big Four diberi nilai 1, sedangkan KAP Non Big Four diberi nilai 0. 2. Komite Audit Berdasarkan Keputusan Bapepam Nomor Kep-29/PM/2004, independensi dari setiap anggota di ukur dengan persyaratan : a) Bukan merupakan orang dalam badan yang memberikan jasa audit, non-audit dan konsultasi kepada perusahaan b) Bukan merupakan eksekutif manajemen c) Tidak memiliki saham perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung d) Tidak memiliki hubungan keluarga dewan komisaris maupun dewan direksi

51 e) Tidak memiliki hubungan usaha baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan usaha perusahaan. Independensi dimaksudkan untuk memelihara integritas serta pandangan yang objektif dalam laporan serta penyusunan rekomendasi yang diajukan oleh komite audit, karena individu yang independen cenderung lebih adil dan tidak memihak serta obyektif dalam menangani suatu permasalahan. Independensi komite audit pada penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota komite audit yang independen terhadap jumlah seluruh anggota komite audit. Independensi komite audit (ACINDP) diperoleh dari perhitungan : ACINDP = jumlah anggota jumlah anggota independen jumlah anggota 3. Corporate Governance Kepemilikan manajer adalah persentase jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola (Boediono, 2005). Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh modal perusahaan yang dimiliki. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

52 Operasionalisasi Variabel Proksi Indikator Skala Pengukuran Instrumen Kualitas auditor (X 1 ) Ukuran KAP Auditor perusahaan, yang termasuk KAP Big Four diberi nilai 1, sedangkan KAP Non Big Four diberi nilai 0 Nominal Laporan Tahunan Perusahaan Komite Audit (X 2 ) Independensi Komite Audit Rasio Laporan Tahunan Perusahaan Corporate Governance (X 3 ) Kepemilikan Manajerial Rasio Laporan Tahunan Perusahaan Manajemen (Y) discretionary accrual total akrual Rasio Laporan Tahunan Perusahaan 3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2012. Penentuan sampel perusahaan dilakukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012. 2. Perusahaan perbankan yang konsisten terdaftar di BEI periode 2009-2012. 3. Data-data mengenai variabel penelitian yang akan diteliti tersedia lengkap dalam laporan keuangan tahunan perusahaan yang di terbitkan pada tahun 2009-2012.

53 Pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang telah dijelaskan dapat dilihat pada tabel : Tabel 3.2 Kriteria Pemilihan Sampel No Kriteria Pengambilan Sampel Jumlah 1 Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk kategori perusahaan perbankan selama periode 2009-2012 2 Emiten yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahun 2009-2012 3 Emiten tidak konsisten terdaftar pada periode 2009-2013 36 0 (7) Jumlah observasi 29 perusahaan x 4 tahun (2009-2012) 116 Rincian perusahaan perbankan yang telah diperoleh sebagai sampel penelitian sebagai berikut : Tabel 3.3 Sampel Penelitian No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 AGRO Bank BRI Agroniaga 2 BABP Bank ICB Bumi Putra

54 3 BACA Bank Capital Indonesia 4 BAEK Bank Ekonomi Raharja 5 BBCA Bank Central Asia 6 BBKP Bank Bukopin 7 BBNI Bank Negara Indonesia 8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan 9 BBRI Bank Rakyat Indonesia 10 BBTN Bank Tabungan Negara 11 BCIC Bank Mutiara 12 BDMN Bank Danamon 13 BEKS Bank Pundi 14 BKSW Bank QNB Kesawan 15 BMRI Bank Mandiri 16 BNBA Bank Bumi Arta 17 BNGA Bank CIMB Niaga 18 BNII Bank International Indonesia 19 BNLI Bank Permata 20 BSWD Bank Of India Indonesia (Swadesi) 21 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional 22 BVIC Bank Victoria International 23 INPC Bank Artha Graha 24 MAYA Bank Mayapada 25 MCOR Bank Windu Kentjana 26 MEGA Bank Mega 27 NISP Bank NISP 28 PNBN Bank PAN Indonesia (Panin) 29 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui studi lapangan berupa data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan (annual report) periode 2009-2012 pada perusahaan perbankan. Studi kepustakaan, berupa kegiatan mempelajari dan mengkaji sejumlah literatur seperti buku-buku, jurnal,

55 artikel maupun media masa lainnya yang mengandung informasi terkait dengan masalah yang diteliti. 3.2.5 Teknik Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2012 : 206) Penelitian ini akan menganalisis pengaruh variabel independen terhadap perbankan yang mengalami permasalahan keuangan dibandingkan dengan yang sehat secara keuangan. a. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas dan heteroskedastisitas, serta data yang dihasilkan memiliki distribusi normal. Apabila tidak dijumpai adanya multikolinearitas dan heteroskedastisitas maka asumsi klasik telah terpenuhi.

56 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2006:147). Jika data ternyata tidak berdistribusi normal, analisis non parametrik dapat digunakan. Jika data berdistribusi normal analisis parametrik termasuk model-model regresi dapat digunakan.uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji Normal P-P Plot dengan bantuan SPSS 20.0 for windows. Pada Normal P-P Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan: 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali 2007:110-112). 2. Uji Autokorelasi Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1.

57 Uji Durbin Watson ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat 1 (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho = tidak ada autokorelasi (r = 0), dan Ha = ada korelasi (r 0). (Imam Ghozali, 2006). 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain, jika varian residual tetap maka dikatakan homokedastisitas dan jika berbeda heteroskedastisitas. Ada beberapa cara yang ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas salah satunya dengan Uji Scatterplot (Agus Widarjono, 2005:147). Jika tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada sebaran data dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). 4. Uji Multikolineritas Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.untuk itu, perlu dilakukannya uji multikolineraritas yang bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Imam Ghozali, 2006: 95). Uji multikolonieritas dideteksi dengan

58 menggunakan nilai tolerance dan variance inflasion factor (VIF). Apabila nilai tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. 5. Uji linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05. (http://statistikapendidikan.com) b. Uji Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi, 2006:71). Untuk mengetahui keterkaitan dan relevansi antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat perlu diadakan pengujian terhadap hasil analisis regresi. Persamaan regresi yang digunakan adalah : Ŷ = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 Untuk mengetahui signifikasi pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan software khusus statistik SPSS.

59 Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan uji signifikansi parsial (t) dan koefisien determinasi. 1. Uji Secara Parsial (uji t) Uji t pada dasarnya menujukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. (Ghozali, 2006 : 84). Dalam penelitian ini, berarti uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen yang terdiri atas kepuasan kerja, job insecurity, dan komitmen profesional terhadap keinginan berpindah kerja auditor yang merupakan variabel dependennya. Menurut Sudjana (1996: 338) langkah-langkah untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis statistik 1) Ho 1 : β 1 = 0, tidak terdapat pengaruh secara parsial (sendiri-sendiri) dari kualitas auditor terhadap Manajemen. Ha 1 : β 0, terdapat pengaruh secara parsial dari kualitas auditor terhadap Manajemen. 2) Ho 2 : β 1 = 0, tidak terdapat pengaruh secara parsial (sendiri-sendiri) dari komite audit terhadap Manajeman. Ha 2 : β 2 0, terdapat pengaruh secara parsial dari komite audit terhadap Manajemen.

60 3) Ho 3 : β 1 = 0, tidak terdapar pengaruh secara parsial (sendiri-sendiri) dari Corporate Governance terhadap Manajemen. Ha 3 : β 2 0, terdapat pengaruh secara parsial dari Corporate Governance terhadap Manajemen. Mencari t hitung Rumus yang digunakan : Keterangan : b 1 s(b i ) = regresi masing-masing variabel = standard error koefisien parameter b. Penentuan nilai kritis Menggunakan tabel distribusi t dengan memperhatikan signifikansi dan banyaknya jumlah sampel yang digunakan. c. Kaidah pengambilan keputusan 1) Jika-t tabel <t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya X 1, X 2, dan X 3 secara parsial (sendiri-sendiri) tidak berpengaruh signifikan terhadap Y. 2) Jika nilai t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya X 1, X 2, dan X 3 secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap Y. 2. Koefisien Determinasi

61 Menurut Santoso (2004: 167) dijelaskan bahwa koefisien determinasi yaitu angka yang menunjukan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar variasi perubahan dalam suatu variabel (dependen) ditentukan dalam variabel lain (independen). Koefisien korelasi digunakan untuk menentukan koefisien determinasi, dalam konteks ini ini koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (Silalahi, 2010:376).