BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

Bab III. Metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian dalam penyusunan laporan dengan judul Pengaruh Promosi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB 3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan yang valid, dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiono (2005, pp3-4), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Jenis metode yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan karakteristik dari variabel-variabel minat dan berusaha menggambarkan hubungan antar variabel. Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Metode riset ini dapat digunakan dengan lebih banyak segi dan lebih luas dari metode lain, dan memberikan informasi yang mutakhir dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai macam permasalahan (Umar, 2005, p87). Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Menurut Nazir (2003, p54) penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui korelasi atau hubungan kausal dengan ada tidaknya korelasi antara variabel independent mempengaruhi variabel dependent). Adapun Time Horizon penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data sampel secara cross sectional atau disebut juga dengan one shoot dimana data dikumpulkan hanya pada kurun waktu tertentu saja. Dalam penelitian ini, berarti untuk mengetahui hubungan antar variabel kualitas pelayanan dan pengembangan produk terhadap loyalitas pelanggan. Lingkungan penelitian 56

57 ini bersifat noncontrived. Yang artinya penelitian dilakukan dilingkungan alami tanpa manipulasi data dari penelitian. Tabel 3.1. Desain Penelitian Tujuan Jenis dan metode penelitian Unit analisis Time horizon T1 Deskriptif dan Asosiatif Individu Grosir Single Cross Sectional T2 Deskriptif dan Asosiatif Individu Grosir Single Cross Sectional T3 Deskriptif dan Asosiatif Individu Grosir Single Cross Sectional T4 Deskriptif dan Asosiatif Individu Grosir Single Cross Sectional Sumber : Hasil Analisis Data, 2010 Keterangan : T1: Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada PT.Bumi Tegal Alur Permai. T2: Untuk menganalisis pangaruh pengembangan produk terhadap loyalitas pelanggan pada PT.Bumi Tegal Alur Permai. T3: Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan pengembangan produk terhadap Loyalitas pelanggan pada PT.Bumi Tegal Alur Permai. T4: Untuk menganalisis tanggapan pelanggan mengenai kualitas pelayanan dan Pengembangan Produk pada PT.Bumi Tegal Alur Permai. 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2005, P32), variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel. meliputi:

58 1. Variabel Independent (Variabel Bebas), yang tediri dari: Kualitas pelayanan (X 1 ): kualitas pelayanan adalah penilaian konsumen tentang keandalan dan superioritas pelayanan secara keseluruhan Pengembangan Produk (X 2 ): Pengembangan Produk adalah produk asli, penyempurnaan produk, modifikasi produk dan merek-merek yang dikembangkan produknya dari produk lama menjadi produk baru. 2. Variabel Dependent (Variabel Terikat), yang tediri dari: Loyalitas Pelanggan (Y): loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti. Menurut Masri S (2003, p46-p47), yang dikutip dari bukunya Riduwan dan Kuncoro (2007, p182) memberikan pengertian tentang definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur sebuah variabel. Definisi operasional juga memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran (Sarwono, 2006, p27). Berikut merupakan tabel mengenai operasional variabel dari penelitian ini:

59 Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Dimensi Indikator Instrument Skala ukuran Kualitas Berwujud (tangible) Karyawan dan atasan kuesioner Interval Pelayanan berpenampilan rapi. (X 1 ) Penataan produk yang teratur dan rapi. Keandalan (Reliability) Produk sandal dan sol kuesioner Interval yang ditawarkan bebas dari kerusakan atau cacat. Pengiriman barang pesanan tepat waktu. Ketanggapan Memberikan respon kuesioner Interval (Responsiveness) dengan cepat atas keluhan pelanggan atas produk sandal dan sol. Sigap dalam memberikan pelayanan.

60 Keyakinan (Assurance) Pengetahuan karyawan kuesioner Interval terhadap produk sandal dan sol yang baik. Karyawan melayani pelanggan dengan ramah. Pengembangan Kualitas produk Tahan lama. kuesioner Interval Produk (X 2 ) Desain menarik. Nyaman dipakai. Atribut produk Harga produk relevan. kuesioner Interval Pengembangan kualitas produksi terhadap bahan baku dengan biaya yang relatif murah. Pengiriman barang dengan waktu yang cepat dengan biaya yang ringan. Waktu pengembangan Inovasi produk baru. kuesioner Interval

61 Kemampuan Produk bisa diminati kuesioner Interval pengembangan konsumen. Produk bisa bersaing dengan produk lain yang sejenis. Loyalitas Melakukan pembelian Kesadaran kuesioner Interval Pelanggan (Y) berulang secara teratur Frekuensi pembelian Melakukan pembelian Memayoritaskan kuesioner Interval diluar lini produk/jasa hubungan satu supplier Merekomendasikan Mereferensikan kepada kuesioner Interval produk/jasa orang lain Kekebalan terhadap Loyal terhadap produk kuesioner Interval produk atau jasa yang ditawarkan oleh pesaing perusahaan supplier tersebut Sumber : penulis, 2010

62 3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian Menurut Istijanto (2005, p36), jenis dan sumber data dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Pengumpulan data dibagi atas 2 (dua) macam, yaitu: 1. Data Primer Yaitu data yang langsung didapatkan dari sumber yang bersangkutan dan belum dikelola oleh orang lain. Dalam penelitian ini, data didapatkan secara langsung dengan melakukan penyebaran kuesioner, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner akan dijawab langsung oleh pelanggan dari PT. Bumi Tegal Alur Permai. 2. Data Sekunder Yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari sumber yang bersangkutan, dan mungkin telah dikelola oleh orang lain. Data ini dipergunakan untuk menunjang landasan teoritis yang akan dipergunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari data eksternal maupun internal seperti: buku perpustakaan, internet dan data PT. Bumi Tegal Alur Permai. Tabel 3.3. Jenis Dan Sumber Data Penelitian Jenis Data Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan Pengauh pengembangan produk terhadap loyalitas pelanggan Pengaruh kualitas pelayanan dan pengembangan produk terhadap Sumber Data Data Primer Data primer Data primer loyalitas pelanggan Tanggapan pelanggan pada kualitas pelayanan dan pengembangan Data primer produk Sumber : Penulis, 2010

63 3.4. Teknik Pengumpulan Data Berikut ini adalah beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti: 1. Data primer, yaitu: a. Riset Lapangan (Field Research) Riset lapangan adalah penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Untuk mengumpulkan data dengan cara ini dapat dilakukan dengan cara, sebagai berikut: Wawancara Melakukan wawancara dengan pihak perusahaan yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti, sehingga data yang diperoleh dapat diolah dan dipertanggungjawabkan. Kuesioner Merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Kuesioner yang diajukan bersifat tertutup. Dari daftar pertanyaan ini akan diperoleh data, guna melengkapi data yang telah diperoleh dari hasil wawancara. Pengisian kuesioner ini dilakukan oleh pelanggan yang bekerja sama dengan perusahaan sebagai responden. b. Penelitian Perpustakaan (Library Research) Penelitian keperpustakaan adalah penelian yang dilakukan untuk mendapatkan data dan bahan yang bersifat teoritis yang relevan dengan pembahasan yang dipelajari melalui buku-buku referensi dan jurnal yang berkaitan dengan kualitas pelayanan dan pengembangan produk terhadap loyalitas pelanggan. 2. Data sekunder Data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan guna untuk melengkapi data primer. Informasi sekunder ini diperoleh melalui studi

64 literature dengan cara melihat, membaca, dan mencacat buku-buku, internet, maupun tesis yang berhubungan dengan topik penelitian yang dilakukan penelitian. 3.5. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk di pilih menjadi anggota sampel. Sedangkan nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah probability sampling. Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p41), probability sampling adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian ini sampel yang dipakai adalah Simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam populasi tersebut. Dalam hal ini adalah orang-orang yang merupakan pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai. 3.5.1. Teknik Penentuan Jumlah Sampel Peneliti perlu menggunakan prosedur pemilihan sampel yang sistematis agar diperoleh sampel yang representatif (Nur Indrianto dan Bambang Supomo, 2002: p118). Oleh karena itu, peneliti perlu jumlah sampel yang layak, yaitu jumlah sampel yang dapat mencerminkan keadaan populasi, sementara penghematan waktu, biaya, dan tenaga masih dapat dilakukan.

65 Tujuan penggunaan sampel adalah peneliti dapat memperoleh data yang dapat mencerminkan keadaan populasi. Penarikan sampel yang terlalu banyak akan memerlukan biaya yang besar, oleh karena itu, peneliti perlu menentukan jumlah sampel yang layak, yaitu jumlah sampel yang dapat mencerminkan keadaan populasi, sementara penghematan waktu dan biaya penelitian juga masih dapat diperoleh. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan populasi yang diambil adalah pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai. Dengan demikian peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dalam menentukan jumlah sampel yang akan diambil sebagai responden dari PT. Bumi Tegal Alur Permai. Dimana : n = Jumlah sampel. N = Jumlah populasi = 130 pelanggan. d 2 = Presisi (ditetapkan 0.05%, dengan tingkat kepercayaan 95%). Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut. Dengan hasil diatas sebesar 98,11 maka peneliti menentukan pembulatan jumlah sampel menjadi "100 responden". 3.6. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dengan angka. (Sugiono, 2006, p33). Menurut sifat, data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: 1) Data Kualitatif: data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. 2) Data Kuantitatif: data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

66 Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan dua macam metode analisis data, yaitu: Analisis Kualitatif: data mengenai objek penelitian yang merupakan data kualitatif dianalisis berdasarkan perbandingan antar teori dari literatur dengan pernyataan yang penulis dapatkan selama penelitian dilakukan di perusahaan. Analisis Kuantitatif: analisis data dengan menggunakan rumus-rumus statistik yaitu analisis koefisien korelasi dan uji hipotesis. Untuk keperluan analisis ini, penulis mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot dari setiap pertanyaan berdasarkan skala likert. Adapun skor jawabannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.4. Alternatif Jawaban Responden kategori point Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono 2008 (p132-133) 3.7. Tranformasi Data Ordinal ke Data Interval Untuk memenuhi sebagian syarat dari statistik parametrik, maka data ordinal yang merupakan hasil jawaban kuesioner diubah menjadi data interval dengan menggunakan software MSI (Method of Successive Interval ) untuk melanjutkan ke tahap metode penelitian berikutnya. Sedangkan nilai dan kategori batas penelitian dapat dilihat dengan memperhitungkan:

67 Nilai terendah = 1, yaitu bila jika jawaban responden adalah Sangat Tidak Setuju, Nilai tertinggi = 5, yaitu bila jika jawaban responden adalah Sangat Setuju. Menurut Supangat (2007), besar interval dapat ditentukan sebagai berikut: Jarak Xmax Xmin 5 1 Interval = = = = 0,8 Banyak Kelas k 5 Berdasarkan interval diatas, maka batas-batas penelitian terhadap aspek-aspek yang akan dievaluasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: Keterangan: R k i = Range (rentang kelas) = Jumlah Interval Kelas = Besar Interval Kelas Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis mengelompokkan tanggapan responden berdasarkan batas-batas penelitian terhadap bagian-bagian yang dievaluasi sehingga dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 3.5. Batas Penelitian Batasan Keterangan 1-1,8 Sangat Tidak Setuju 1,9-2,7 Tidak Setuju 2,8-3,6 Ragu-ragu 3,7-4,5 Setuju 4,6-5,4 Sangat Setuju Sumber: Supangat, 2007, p19

68 3.8. Uji Validitas Uji validitas salah satu yang sering dipakai dalam penelitian ilmiah adalah kuesioner. Bila data hasil kuesioner itu telah terkumpul, peneliti melakukan uji vadilitas dan reabilitas, karena itu merupakan dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner. Menurut Riduwan dan kuncoro (2007, p109-110), menjelaskan bahwa vadilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesalahan suatu alat ukur, dimana alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika setiap butir-butir pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistics. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir pertanyaan. Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item > dari r-tabel. Uji validitas sebaiknya dilakukan secara terpisah pada lembar kerja yang berbeda antara satu konstruk variabel dengan kuntruk variabel yang lain sehingga dapat diketahui butir-butir pertanyaan variabel mana yang paling banyak tidak valid (Nugroho, 2005, p67-68). r hitung = n ( X i Y i ) ( X i ).( Y i ) {n. X i 2 ( X i 2 )}. {n. Y i 2 ( Y i 2 )} Dimana : r hitung X i Y i n : koefisien Korelasi : Jumlah skor item : Jumlah skor total (seluruh item) : Jumlah responden

69 Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus: Dimana: t hitung = r n-2 1 r2 t = nilai t hitung r = koefisien korelasi hasil r hitung n = jumlah responden Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan = jika t hitung > t table berarti valid dan sebaliknya, Jika t hitung < t table berarti tidak valid Jika instrument itu valid, maka kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut: Tabel 3.6. Indeks Korelasi Validitas Antara 0,800 1,000 Antara 0,600 0,799 Antara 0,400 0,599 Antara 0,200 0,399 Antara 0,000 0,199 Sangat tinggi tinggi cukup tinggi rendah sangat rendah 3.9. Uji Reliabilitas Menurut Umar (2005,p197), Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukuran dalam mengukur suatu gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kepuasan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten.

70 Menurut Simamora (2004, pp63-69) Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asuminya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Uji Reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keandalan) alat pengumpul data (instrument) yang digunakan. Uji reliabilitas instrument dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal, yaitu menganalisis realibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha. Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut: Langkah 1: Menghitung Varians skor tiap-tiap item dengan rumus: S i 2 Σ X i (ΣX i ) 2 n = Varians skor tiap-tiap item = Jumlah kuadrat item Xi = Jumlah item S i dikudratkan = Jumlah responden Langkah 2 : Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus: Σ Si = S1 + S2 + S3. Sn Σ S i = Jumlah Varians semua item S 1 + S 2 + S 3. S n = Varians item ke- 1,2,3.n Langkah 3 : Menghiting Varians total dengan rumus: S t ΣX t 2 = Varians total = Jumlah kuadrat X total (Σ X t ) 2 = Jumlah X total dikuadratkan

71 Langkah 4 : Masukkan nilai Alpha dengan rumus: Dimana: r11 Σ Si St K = Nilai Reliabilitas = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total = Jumlah item Kemudian diuji dengan uji Reliabilitas instrument dilakukan dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu: Dimana : r b X i Y i n : koefisien Korelasi : Jumlah skor item : Jumlah skor total (seluruh item) : Jumlah responden Harga r xy atau r b ini baru menunjukkan reabilitas setengah tes. Oleh karenanya disebut r awalakhir. Untuk mencari reabilitas seluruh tes digunakan rumus spearman Brown yakni: Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (Tabel r) untuk alpha 0,05 atau alpha 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n-2). Kemudian membuat keputusan membandingkan r11 dengan r tabel. Adapun kaidah keputusan: Jika r 11 > r tabel berarti reliabel dan r 11 < r tabel berarti tidak reliabel.

72 3.10. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, 2006, p158). Tujuan analisis deskriptif adalah memberikan kepada peneliti sebuah riwayat untuk mengambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau lainnya. 3.11. Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) Salah satu syarat sebelum melakukan uji korelasi regresi adalah bahwa data data tersebut harus memiliki distribusi data normal. Secara teoritis, semakin besar ukuran sampelnya, maka data akan mendekati normal. Menurut Priyatno (2008, P28), uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Adapun kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut: 1. Jika angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal. 2. Jika angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. 3.12. Skala Likert Menurut Riduwan (2007 p20) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan menjadi indikator-indkator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang dapat diukur ini dapat

73 dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Skala likert pada umumnya menggunakan lima angka untuk menentukan point. Berikut merupakan contoh table point-nya: Tabel 3.7. Skala likert kategori point Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Riduwan (2007, p20) 3.13. Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana dan Berganda 1. Korelasi Korelasi adalah asosiasi (hubungan) antara variabel-variabel yang diminati, apakah data sample yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan antara variabel-variabel dalam populasi asal sampel, jika ada hubungan, seberapa kuat hubungan antara variabel tersebut. Keeratan hubungan itu dinyatakan dengan nama koefisien atau biasa disebut korelasi saja. Berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2007, p61) untuk mengetahui hubungan antara variable X 1 dengan Y dan X 2 dengan Y dan X 1 dan X 2 terhadap Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment (PPM). Rumus Korelasi Sederhana: Rxy X = koefisien korelasi = skor item X

74 Y N = skor item Y = banyaknya sampel dalam penelitian Rumus korelasi Ganda: Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (- 1 r +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0 artinya tidak ada korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan ditampilkan pada Tabel Intepretasi Nilai r sebagai berikut. Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007,p62), arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi Nilai r sebagai berikut: Tabel 3.8. Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien 0,80 1,000 0,60 0,799 0,40 0,599 0,20 0,399 0,00 0,199 Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007, p62) Untuk mencari makna generalisasi, perlu dilakukan uji signifikansi dari hubungan antara variabel X terhadap Y sebagai berikut:

75 Hipotesis H0: Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y H1: Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y Dasar pengambilan keputusan Sig α H0 diterima, H1 ditolak Sig < α H0 ditolak, H1 diterima 2. Regresi Menurut Nugroho (2005, P43) regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau independen. Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Peramalan tidak memberikan jawaban pasti tentang apa yang akan terjadi, melainkan berusaha mencari pendekatan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Jadi, regresi mengemukakan tentang keingintahuan apa yang terjadi di masa depan untuk memberikan sumbangan menentukan keputusan yang terbaik. (Riduwan dan Kuncoro, 2008, P83-84). Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Asumsi-asumsi model regresi terpusat pada (1) data yang dianalisis jenis data interval dan rasio, (2) data yang dipilih secara acak (random); (3) data yang dihubungkan

76 berdistribusi normal; (4) data yang dihubungkan berpola linier; (5) dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Analisa regresi dilakukan untuk mengetahui bagaimana variabel tak bebas dapat diprediksikan melalui variabel-variabel bebas secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik turunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan atau menurunkan keadaaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen atau dan sebaliknya. Penggunaan regresi linear berganda ini bertujuan untuk memprediksikan, menjelaskan, menspesifikasi hubungan statistik, menentukan variabel-variabel bebas dan tidak bebas. (Sugiyono, 2006). Metode regresi yang digunakan untuk mengolah data dimana metode perhitungan ini yaitu analisis dilakukan dengan menambahkan dan mengeluarkan variabel-variabel secara tunggal. Tiap variabel bebas dimasukkan ke dalam persamaan regresi secara bertahap, sehingga dapat diketahui efek yang ditimbulkan dari masuknya tiap-tiap variabel bebas. Tidak semua variabel bebas akan masuk kedalam persamaan regresi. Analisa regresi digunakan untuk mencari pengaruh antar variabel. Dalam uji ini digunakan regresi linear ganda dengan rumus sebagai berikut: Persamaan regresi sederhana dirumuskan: Y = a + bx Dimana: Ŷ = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan. a = nilai konstanta harga Y jika X=0.

77 b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y. b = n XY - X. Y a = Y b. X n. X² - ( X)² n Regresi berganda Persamaan: Y = a + b1x1 + b2x2 +... + bixi Dimana: Y = Variabel tidak bebas X = Variabel bebas a = harga konstan, yang merupakan harga Y bila X = 0 b = koefisien regresi 3.14. Rancangan Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2007, p51) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan indentifikasi masalah dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan oleh penulis adalah analisis pengaruh kualitas pelayanan dan pengembangan produk terhadap loyalitas pelanggan pada PT.Bumi Tegal Alur Permai, Jakarta. Maka penulis membuat hipotesis, sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 (H-1): Mencari pengaruh kualitas pelayanan (X 1 ) dengan loyalitas pelanggan (Y). H a : Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X 1 ) dengan loyalitas pelanggan (Y). H o : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X 1 ) dengan loyalitas pelanggan (Y).

78 2. Hipotesis 2 (H-2): Mencari pengaruh antara pengembangan produk (X 2 ) dengan loyalitas pelanggan (Y). H a : Ada pengaruh yang signifikan antara pengembangan produk (X 2 ) dengan loyalitas pelanggan (Y). H o : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengembangan produk (X 2 ) dengan loyalitas pelanggan (Y). 3. Hipotesis 3 (H-3): Mencari pengaruh antara kualitas pelayanan (X 1 ) dan pengembangan produk (X 2 ) dengan loyalitas pelanggan (Y). H a : Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X 1 ) dan pengembangan produk (X 2 ) dengan loyalitas pelanggan (Y). H o : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X 1 ) dan pengembangan produk (X 2 ) dengan loyalitas pelanggan (Y). 3.15. Rancangan Implikasi Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian ini dibuat, untuk mengetahui besar pengaruh masing-masing variabel terhadap loyalitas pelanggan. Dari hasil analisis tersebut perusahaan dapat mengetahui seberapa besar kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan sehingga perusahaan secara tidak langsung akan memberikan kualitas pelanggan yang nyaman disertai dengan pengembangan produk yang sangat memuaskan untuk konsumen yang berbelanja produk sandal Forbelli pada PT.Bumi Tegal Alur Permai, Jakarta. Setelah mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel yang diteliti, perusahaan akan melihat variabel mana yang paling mempengaruhi loyalitas pelanggan sehingga kedepannya PT.Bumi Tegal Alur Permai dapat mengembangkan strategi-strategi yang lebih baik agar dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan dalam membeli produk sandal forbelli, hal ini bisa menjadi masukan dalam meningkatkan penjualan perusahaan.