BAB I PENDAHULUAN. Knapsack adalah suatu permasalahan dalam menentukan pemilihan objek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1947, George B. Dantzig, seorang anggota kelompok penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor masyarakat meluas dengan cepat[4]. menentukan tingkat kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, dimana masingmasing

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Hampir segala bidang membutuhkan komputer sebagai sarana bantuan dalam

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY DALAM MASALAH LINTASAN TERPANJANG MENGGUNAKAN BAHASA C TUGAS AKHIR INDRIANI ARMANSYAH SRG

BAB 1 PENDAHULUAN. Persoalan lintasan terpanjang (longest path) merupakan persoalan dalam mencari

Bab 2 LANDASAN TEORI

Modul 8. PENELITIAN OPERASIONAL INTEGER PROGRAMMING. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PERMASALAHAN OPTIMASI 0-1 KNAPSACK DAN PERBANDINGAN BEBERAPA ALGORITMA PEMECAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Masalah knapsack adalah permasalahan optimasi yang mendasar. Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena komputer dengan sebuah sistem yang canggih dapat bekerja secara

Eksplorasi Algoritma Brute Force, Greedy, dan Dynamic Programming untuk Persoalan Integer Knapsack

1 BAB I PENDAHULUAN. khususnya sepeda motor yang berada di jalan. Dengan angka pertumbuhan ratarata

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... LEMBAR PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL...

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN. Pacman adalah suatu permainan sepanjang-masa yang mungkin tak akan. (maze). Konsep permainannya pun sangat sederhana.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk

BAB 2 PROGRAM INTEGER. Program linear merupakan metode matematika untuk mengalokasikan sumber

BAB I PENDAHULUAN. bahkan luar negeri. Hal ini dikarenakan produk souvenir merupakan produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Program Dinamis (Dynamic Programming)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MODUL I PROGRAM DINAMIS

EKSPLORASI ALGORITMA BRUTE FORCE, GREEDY DAN PEMROGRAMAN DINAMIS PADA PENYELESAIAN MASALAH 0/1 KNAPSACK

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya, dimana setiap pegawai yang bekerja pada suatu instansi berhak untuk

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pemotongan bahan baku menjadi beberapa bagian untuk diproses

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah-tengah pesatnya kemajuan teknologi, semakin banyak orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian khusus di seluruh dunia. Sampah merupakan salah satu sumber terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal diciptakan, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana

DAFTAR ISI. LEMBAR PERNYATAAN. ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

Penyelesaian Berbagai Permasalahan Algoritma dengan Kombinasi Algoritma Brute Force dan Greedy

MILIK UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan pekerjaan. Secara tidak sadar karena terlalu sibuk dengan. tubuh) dengan tanda-tanda mulut sering terasa kering.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I-1

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

12/15/2014. Apa yang dimaksud dengan Pemrograman Bulat? Solusi yang didapat optimal, tetapi mungkin tidak integer.

TENTUKAN MODEL MATEMATISNYA!

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, seakan-akan tidak pernah ada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebelum terjadi revolusi industri setiap produk dibuat dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) di berbagai bidang terasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pengamanan data dikenal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

Pemecahan Masalah Knapsack dengan Menggunakan Algoritma Branch and Bound

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Design and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 09

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Mudik merupakan salah satu kegiatan tahunan yang terjadi di Indonesia.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap informasi sangat mendukung sistem pengambilan keputusan.

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi pada masa sekarang ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Algoritma dijkstra ditemukan oleh Edger Wybe Dijkstra merupakan salah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. minimum secara langsung didasarkan pada algoritma MST (Minimum Spanning

OPTIMASI PEMOTONGAN BALOK KAYU DENGAN POLA PEMOTONGAN SATU DIMENSI MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKIT KOLOM (COLUMN GENERATION TECHNIQUE) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kreasi baru, yang memiliki makna baru. dilakukan dengan mudah, yaitu dengan memilih objek (sasaran) pada sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II LANDASAN TEORI. suatu fungsi dalam variabel-variabel. adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk himpunan konstanta,.

Pendahuluan. Algoritma greedy merupakan metode yang paling populer untuk memecahkan persoalan optimasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

BAB 1 PENDAHULUAN. smartphone. Aplikasi mobile dalam hal ini adalah Android yang menjadi salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu bentuk perusahaan yang sangat

Program Dinamis. Oleh: Fitri Yulianti

BAB 1 PENDAHULUAN. TOEFL singkatan dari Test of English as a Foreign Language merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. maka dibutuhkan suatu sistem yang cepat, tepat dan akurat yang dapat berguna bagi

Penentuan Menu Makan dengan Pemrograman Dinamis

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : CAHYA GUNAWAN JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. keamanan data sangatlah penting, terutama dalam bisnis komersil maupun. mengakses atau mendapatkan data tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari telah mencakup hampir setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN UKDW

Program Dinamis (dynamic programming):

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Knapsack adalah suatu permasalahan dalam menentukan pemilihan objek dari sekumpulan objek yang masing-masing mempunyai bobot/berat (weight) dan nilai/profit (value) untuk dimuat dalam sebuah media penyimpanan tanpa melebihi kapasitas media penyimpanan tersebut sehingga diperoleh hasil yang optimum. Sering kali hasil tersebut berupa keuntungan maksimum. Permasalahan knapsack terbagi menjadi dua, yakni 0/1 knapsack dan fractional knapsack. Persoalan 0/1 knapsack adalah menentukan objek mana saja yang harus dimuat dan tidak dimuat. Sedangkan dalam fractional knapsack persoalannya adalah menentukan berapa bagian dari masing-masing objek yang akan dimuat dalam media penyimpanan. Terkadang keterbatasan manusia dalam menyelesaikan masalah knapsack tanpa menggunakan alat bantu merupakan salah satu kendala dalam pencarian solusi optimum. Apalagi jika dihadapkan dengan jumlah objek yang terlampau banyak. Efisiensi waktu juga sering menjadi pertimbangan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode sekaligus program aplikasi penerapan metode tersebut yang dapat membantu menyelesaikan masalah knapsack. Beberapa algoritma atau metode seperti algoritma genetik, algoritma branch and bound, algoritma greedy, algoritma simpleks, algoritma simpleks direvisi dan algoritma program dinamis dapat dipilih untuk menyelesaikan permasalahan 1

2 knapsack. Namun, secara umum masing-masing algoritma tersebut hanya mampu menyelesaikan masalah 0/1 knapsack atau fractional knapsack saja. Pada tugas akhir ini permasalahan yang dikaji adalah fractional knapsack yang penyelesaiannya menggunakan algoritma greedy dan algoritma simpleks direvisi (primal), karena kedua algoritma ini dapat memberikan solusi optimum. Dengan latar belakang masalah tersebut, penulis memilih dan menetapkan tema kajian, yakni: Penyelesaian Masalah Fractional Knapsack dengan Menggunakan Algoritma Greedy dan Algoritma Simpleks Direvisi (Primal). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan dari penulisan ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah menyelesaikan masalah fractional knapsack dengan menggunakan algoritma greedy dan algoritma simpleks direvisi (primal)? 2. Bagaimanakah perbandingan algoritma greedy dan algoritma simpleks direvisi dalam menyelesaikan masalah fractional knapsack? 1.3 Batasan Masalah Agar penulisan ini sesuai tujuan, oleh karenanya permasalahan perlu dibatasi. Adapun batasan masalahnya adalah: 1. Bobot (weight) dan nilai (value) dari masing-masing objek serta kapasitas knapsack adalah bilangan real positif.

3 2. Banyaknya objek adalah bilangan bulat positif. 3. Program diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman Java. 1.4 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penulisan ini adalah: 1. Dapat menyelesaikan masalah fractional knapsack dengan algoritma greedy dan algoritma simpleks direvisi (primal). 2. Mengetahui dan membandingkan hasil optimisasi yang dilakukan kedua algoritma tersebut. 1.5 Metodologi Pembahasan Metode pembahasan merupakan tahapan-tahapan yang dilalui oleh penulis dari perumusan masalah sampai kesimpulan. Metode pembahasan ini digunakan sebagai pedoman penulis agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Metodologi pembahasan yang dipakai diantaranya: 1. Studi literatur Mengumpulkan dan menelaah berbagai konsep dari sumber informasi yang berkaitan dengan tema tugas akhir seperti buku-buku, artikel, dan jurnal dari internet.

4 2. Pembuatan program aplikasi Mengimplementasikan masalah fractional knapsack ke dalam sebuah program aplikasi perangkat lunak, dalam kaitan proses mendapatkan solusi optimum. 3. Pengujian Melakukan pengujian dengan menggunakan objek yang mempunyai bobot dan nilai yang berbeda-beda. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam tugas akhir ini pembahasan materi disusun menjadi lima bab. Materi tersebut disusun dengan sistematika sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi sajian tentang latar belakang masalah yang akan diambil, rumusan masalah, maksud dan tujuan penulisan, batasan masalah, serta metodologi dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar yang berhubungan dengan permasalahan fractional knapsack. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan tentang analisis penyelesaian masalah fractional knapsack dengan menggunakan algoritma greedy dan algoritma simpleks direvisi (primal) serta perancangan sistem.

5 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang implementasi fractional knapsack dengan menggunakan algoritma greedy dan algoritma simpleks direvisi (primal) ke dalam program simulasi serta melakukan pengujian dan perbandingan terhadap hasil kinerja metode tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari proses identifikasi dan kajian studi serta saran-saran mengenai kemungkinan pengembangan model fractional knapsack menggunakan algoritma yang diperluas.