Rendra Suprobo aji

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

BAD V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengelompokkan Kecamatan berdasarkan nilai skor faktor dinilai cukup

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

,076,137, ,977,912,386 1,416,054,050,351 1,010,861,076, ,424,923,013 1,526,285,999, ,231,948,775 7.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR


2009/ / /2012 (1) (2) (3) (4) 01. Sekolah/ Schools. 02. Kelas/ Classes

PENGARUH PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP EMISI CO 2 DI KOTA SURABAYA

Persentase guru SD adalah perbandingan antara jumlah

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BINA PENGELOLAAN SEKOLAH PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Ruang Jenis & Status/ Sekolah/ Belajar/ Kelas/ Guru/ Murid/ Levels and Status Schools Classrooms Class Teachers Pupils (1) (2) (3) (4) (5) (6)

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Ruang Jenis & Status/ Sekolah/ Belajar/ Kelas/ Guru/ Murid/ Levels and Status Schools Classrooms Class Teachers Pupils (1) (2) (3) (4) (5) (6)

TENTANG WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG

Wanita Tuna Susila Number of Localized Prostitution Complex, Pimpsand Prostitutes Localized Mucikari/ Wanita Tunasusila

Wanita Tuna Susila Number of Localized Prostitution Complex, Pimpsand Prostitutes

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /104/ /2014 TENTANG

GAMBARAN UMUM INDUSTRI KOTA SURABAYA DAN TINJAUAN KEPUSTAKAAN PENCEMARAN ATMOSFER

Identifikasi Panjang Perjalanan Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya

LAMPIRAN Nomor : 005/ / /2012 Tanggal : 04 Mei NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN Tanggal/Waktu

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEMUNGUTAN PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

JADWAL PELAKSANAAN PEMOTRETAN KEPLEK / PENGAMBILAN FOTO TANDA PENGENAL PEGAWAI HARI / TANGGAL PELAKSANAAN PUKUL

KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH SEMAMPIR WONOKUSUMO 7,664 TAMBAK SARI KAPASMADYA BARU. REKAPITULASI BELUM REKAM ektp PERKELURAHAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2006

1,526 1, ,024 Sumber : Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Surabaya Source : Scout Associations, Branch of Surabaya City

Arrowiyah Pembimbing: Dr. Sutikno S.Si M.Si. Seminar Tugas Akhir SS091324

Banyaknya Industri dan Pekerja menurut Sub Sektor Number of Industries and Workers by Sub Sectors

POLA SPATIAL PERSEBARAN PUSAT PERBELANJAAN MODERN DI SURABAYA BERDASARKAN PROBABILITAS KUNJUNGAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG

Jenis Industri/Type of Industries Sub-District

Banyaknya Gugus Depan dan Anggota Pramuka per Kecamatan Number of Local Scout Organization and Scout Members by Sub District ###

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Surabaya Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

DAFTAR INSTANSI GURU TENAGA HONORER KATEGORI II Lampiran Surat : Nomor : 800 / 3013 / /2013 Tanggal : 2 JULI 2013

Lampiran Surat Nomor : 005/ / /2014 Tanggal :

Kenaikan jumlah lansia: 1990 ke tahun 2000 = 34,5% 2000 ke tahun 2010 = 32,8%

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Surabaya

BAB III HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI SUBYEK DAN LOKASI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat

PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Di Kecamatan Tambaksari Surabaya)

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PENGARUH PERKEMBANGAN PERUMAHAN TERHADAP EMISI KARBON DIOKSIDA DI KOTA SURABAYA

Oleh : Fanial Farida Dosen Pembimbing : Santi Wulan Purnami, M.Si. Ph.D

Tabel : Banyaknya Industri dan Pekerja menurut Sub Sektor Number of Industries and Workers by Sub Sectors (1) (2) (3)

TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

STUDI DEMAND AND SUPPLY BUS SEKOLAH RUTE DUKUH MENANGGAL - SMA KOMPLEKS SURABAYA

Daftar Alamat & Nama SMPN dan SMAN se Surabaya

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

1 SD NEGERI KEBONSARI I SDN ALON-ALON CONTONG I/ SDN Asemrowo SDN BABAT JERAWAT II/ 498 SURABAYA

Pemodelan Kasus Tindak Pidana di Kota Surabaya dengan Pendekatan Regresi Spasial

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II GAMBARAN UMUM. merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. II-1

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 357 / / 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III SETTING PENELITIAN

KOTA SURABAYA A. KONDISI UMUM. 1. Kondisi Geografis

8, ,403 Sumber : Kantor BAPEMAS dan KB Kota Surabaya Source : National Family Planning Coordinating Board Office of Surabaya City

TENTANG TIM PUSAT PELAYANAN TERPADU PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Gambaran umum Surabaya Barat

DATA POS PIN POLIO TAHUN 2016 SURABAYA SELATAN

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMODELAN KASUS TINDAK PIDANA DI KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL 1 Defi Mustika Sari, 2 Dwi Endah Kusrini dan 3 Suhartono

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Herry Purnama Sandy ( )

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG KODE WILAYAH UNTUK TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA.

STUDI PERENCANAAN KEBUTUHAN TRANSFORMATOR dan PROTEKSINYA di GARDU INDUK 150 kv/120 MVA BUDURAN II/SEDATI. Arif Kurniadhi ( )

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KONSEP COMPACT CITY SEBAGAI SALAH SATU KONSEP INOVATIF PERENCANAAN TATA RUANG DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KOTA DI SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Pola Distribusi Hujan Kota Surabaya

FINAL PROJECT RESEARCH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEMAKAMAN PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERUMAHAN KELAS MENENGAH MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PESERTA PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MANDIRI JENJANG SD THN 2016 ( Guru kelas I, IV dan Agama )

BAB III PRAKTIK JUAL BELI ROTI SEMI KEDALUWARSA DI CV. SURYA GLOBAL SURABAYA. berikut akan dipaparkan profil CV. Surya Global sebagai berikut:

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAGIAN ORGANISASI KOTA SURABAYA

PERSEDIAAN AIR BERSIH JAMBAN TEMPAT SAMPAH % KK MEMILIKI JUMLAH KK JUMLAH KK MEMILIKI DIPERIKSA

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 18 TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Kantor Departemen Agama Kota Surabaya. a. Letak Geografis Kota Surabaya

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Banyaknya Pasar, Pedagang dan Luas Pasar Menurut Jenisnya *) Number of Markets, Merchants and Marked Areas by Type of Markets *)

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2006 TENTANG

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

BAB III PRAKTIK JUAL BELI DIATAS MAKAM DI TPU ISLAM KARANG TEMBOK SURABAYA. diperuntukkan untuk jenazah yang beragama Islam.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

Rendra Suprobo aji 3605100009

Kota Surabaya merupakan kota Metropolis dengan jumlah penduduk 2.830.466 jiwa serta memiliki luas wilayah sebesar 32.637,75 Ha (BPS-Surabaya Dalam Angka, 2008) Pertumbuhan penduduk yang pesat 0,085% per Th selama 2 tahun terakhir (2006-2007) (BPS-Surabaya Dalam Angka, 2008) Tingginya konsumsi terhadap lahan akibat dari pertumbuhan penduduk (kivell, 1993) Jumlah penduduk meninggal per tahun di Surabaya mencapai 13042 jiwa/ tahun (Dispendukcapil, 2008)

9 dari 10 lokasi pemakaman di Surabaya seluas 155 Ha yang dikelola Pemkot Surabaya kondisinya telah penuh dan tertutup karena sudah terisi diatas 92% (Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, 2009) Kurang tersedianya Fasilitas Umum (lahan pemakaman) akibat dari terbatasnya lahan yang ada (DKP, 2009).

Penelitian ini bertujuan untuk penentuan penghematan lahan pemakaman di Kota Surabaya. Adapun lima sasaran yang ingin dicapai antara lain: 1. Identifikasi ketersediaan kapasitas lahan pemakaman yang tersisa di Kota Surabaya. 2. Identifikasi komponen yang berpengaruhi dalam penghematan lahan pemakaman. 3. Identifikasi metode yang sesuai dalam penghematan lahan pemakaman. 4. Perumusan arahan penghematan lahan permakaman di Surabaya.

Komponen Penghematan Definisi Operasional Kedalaman galian lahan/ Kedalaman galian lahan pada petak makam yang berpengaruh terhadap jumlah tumpukan jenazah Kedalaman tanah air Batas kedalaman galian pada petak makam yang masih memungkinkan di atas sumber air tanah (genangan air) Jenis Tanah Penggunaan jenis tanah yang cocok untuk lahan pemakaman, berkaitan dengan kepadatan tanah, kekokohan dan absorpsi terhadap air Kontur Tanah Kondisi kelerangan tanah yang berpengaruh terhadap erosi tanah terhadap air dan kekokohan tanah

Metode Penghematan Tumpang Definisi Operasional Penumpukan jenazah pada satu petak makam yang sama. Jumlah penumpukan jenazah yang ideal pada petak makam Kontrak/ Ulang Penataan areal makam Penggunan petak makam yang sudah tidak terisi jenazah atau habis masa kontraknya, sehingga dapat digunakan untuk memakamkan jenazah yang lain Pengoptimalan Space yang berada pada petak makam dengan metode grid, sehingga dapat menampung jumlah jenazah yang banyak

I s u p e r m a s a l a h a n T i n g g i n y a p e r t u m b u h a n p e n d u d u k m e n y e b a b k a n a n g k a k e m a t i a n y a n g m e n i n g k a t, n a m u n k e t e r s e d i a a n l a h a n p e m a k a m a n y a n g a d a c u k u p t e r b a t a s, d a n t i d a k d a p a t m e n a m p u n g p e n d u d u k y a n g m e n i n g g a l p a d a m a s a m e n d a t a n g T i n j a u a n p u s t a k a T u j u a n O p t i m a l i s a s i k a p a s i t a s l a h a n p e m a k a m a n P e n g u m p u l a n d a t a p r e d i k s i k e t e r s e d i a n l a h a n p e m a k a m a n y a n g t e r s i s a I d e n t i f i k a s i k o m p o n e n y a n g b e r p e n g a r u h t e r h a d a p p e n g e h e m a t a n l a h a n p e m a k a m a n I d e n t i f i k a s i m e t h o d e p e n g h e m a t a n l a h a n p e m a k a m a n T e r i d e n t i f i k a s i s i s a l a h a n p e m a k a m a n A n a l i s a c u r v e e s t i m a t i o n d e n g a n S P S S 1 3 V a r i a b e l i d e n t i f i k a s i K o m p o n e n : 1. k e d a l a m a n g a l i a n t a n a h 2. k e d a l a m a n a i r t a n a h 3. k o n t u r t a n a h 4. j e n i s t a n a h A n a l i s a s t a k e h o d e r V a r i a b e l i d e n t i f i k a s i M e t o d e : 1. t u m p a n g 2. k o n t r a k / u l a n g 3. p e n a t a a n p o l a g r i d 4. p e m a k a m a n s e c a r a b e r d i r i 5. m a k a m s u s u n A n a l i s a D e l p h i T e r i d e n t i f i k a s i k o m p o n e n y a n g b e r p e n g a r u h T r e i d e n t i f i k a s i m e t h o d e y a n g d a p a t d i g u n a k a n A n a l i s a D e l p h i k o m p o n e n p e n g h e m a t a n y a n g m e m p e n g a r u h i m e t o d e p e n g h e m a t a n t i a p k a t e g p r i m a k a m P e r u m u s a n a r a h a n p e n g h e m a t a n l a h a n p e m a k a m a n k e s i m p u l a n

Batas Administratif Kota Surabaya secara geografis terletak pada pada 07 0 21 Lintang Selatan dan 112 0 36 sampai dengan 112 0 54 Bujur Timur, dengan batas administrasi sebagai berikut: 1. Batas Utara : Laut Jawa dan Selat Madura 2. Batas Selatan : Selat Madura 3. Batas Timur : Kabupaten Sidoarjo 4. Batas Barat : Kabupaten Gersik Kota Surabaya memiliki luas wilayah sebesar 32.637,75Ha. Secara administratif, Kota Surabaya terbagi dalam dalam 5 wilayah pembantu Walikotamadya, 31 Kecamatan, 163 Kelurahan, 1.363 Rukun Warga, dan 8.909 Rukun Tetangga

Kepadatan Penduduk Tinggi rendahnya kepadatan penduduk di masing-masing kecamatan menujukkan adanya persebaran penduduk yang tidak merata di Kota Surabaya. Kecamatan Simokerto merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu sebesar 402,43 jiwa/ha, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Benowo yaitu sebesar 15,03 jiwa/ha. Secara keseluruhan kepadatan terendah di Kota Surabaya terdapat di Surabaya Utara dan Surabaya Barat. 1. Angka kepadatan penduduk diklasifikasikan menjadi 3, yaitu : 2. Angka kepadatan penduduk > 250 jiwa / Ha : Klasifikasi Tinggi 3. Angka kepadatan penduduk 150 s / d 250 jiwa / Ha : Klasifikasi Sedang 4. Angka kepadatan penduduk < 150 jiwa / Ha : Klasifikasi Rendah

16000 14000 12000 10000 8000 6000 jumlah kematian 4000 2000 0 mati th 2004 mati th 2005 mati th 2006 mati th 2007 mati th 2008

No Kecamatan mati th 2004 mati th 2005 mati th 2006 mati th 2007 mati th 2008 1 Bubutan 513 467 502 578 703 2 Simokerto 363 442 477 569 707 3 Tegalsari 511 578 590 582 640 4 Genteng 327 335 380 357 380 5 Semampir 499 613 673 749 784 6 Pabeancantian 303 378 374 444 467 7 Krembangan 435 468 521 534 570 8 Kenjeran 347 427 474 581 550 9 Bulak 143 192 197 218 237 10 Gubeng 763 806 766 800 848 11 TambakSari 844 984 1063 1110 1172 12 Sukolilo 349 402 327 489 439 13 Mulyorejo 259 313 308 330 324 14 Rungkut 307 322 382 428 376 15 TenggilisMejoyo 192 224 194 269 260 16 GunungAnyar 154 172 223 251 194 17 Wonokromo 800 855 922 885 995 18 Sawahan 956 974 1144 1205 1282 19 Wonocolo 295 337 350 367 348 20 Jambangan 179 183 193 283 240 21 Gayungan 175 185 183 231 193 22 KarangPilang 277 319 352 321 321 23 Wiyung 224 220 238 278 261 24 DukuhPakis 193 194 253 266 290 25 Tandes 390 386 454 503 537 26 Asemrowo 80 159 112 257 151 27 Sukomanunggal 384 365 462 461 451 28 Benowo 132 190 168 238 205 29 Pakal 127 148 157 177 168 30 Lakarsantri 178 225 230 209 218

Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, 2009

Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, 2009

Analisa kebutuhan Lahan Pemakaman Kota Surabaya Di Masa Mendatang Dalam menganalisa kebutuhan lahan Pemakaman Di Surabaya pada masa yang akan datang dengan proyeksi tingkat kematian penduduk dengan mengunakan curve estimation yang merupakan tool dari sofware SPSS 13.0 Model yang paling baik untuk memprediksi kematian penduduk adalah model dengan standard error model paling kecil dan standard error constant paling kecil.

Untuk menghitung jumlah Jenazah yang dapat ditampung di masa mendatang, mengunakan asumsi dari Pedoman Dinas Cipta Karya DPU (1987) bahwa setiap persil makam (satu jiwa yang meninggal dunia) membutuhkan 2,5 m 2 (dua koma lima meter persegi), berarti dalam setiap luasan 1 (satu) Ha dapat menampung kurang lebih 4000 jenazah

Dalam menentukan metode proyeksi yang memiliki standard error terkecil dilakukan perhitungan jumlah kematian Kota Surabaya Total selama periode lima tahun (2004-2008) Setelah mengetahui jenis/metode proyeksi dengan standard error terkecil, yakni Power Estimation dilakukan proyeksi jumlah kematian dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun kedepan

Tahun prediksi Trend jumlah kematian per tahun dengan Power estimation 2009 15004 15004 2010 15442 30447 2011 15832 46280 2012 16185 62465 2013 16507 78973 2014 16804 95777 2015 17080 112856 2016 17337 130193 2017 17579 147772 2018 17807 165580 2019 18023 183603 2020 18229 201832 2021 18424 220256 2022 18612 238868 2023 18791 257659 2024 18963 276622 2025 19129 295751 2026 19288 315039 2027 19442 334481 2028 19591 354073 Jumlah kematian (pada tahun ke-n)

No cabang makam LUAS kondisi makam LUAS (Ha) jumlah Jenazah (Ha) yang tersisa yang dapat yang ada ditampung 1 M.I. Asem Jajar 2.8 95% terisi 0.14 Ha 560 Jenazah M.U. wonokusumo 2 Kidul 7.1 75% terisi 1.78 Ha 7120 jenazah 3 M.U. Putat Gede 13.6 93% terisi 0,952 Ha 3808 jenazah M.T. Simo 4 Kwagean 12.42 85% terisi 1.863 Ha 7452 jenazah terisi ± 3.170 jenasah 1.447 makam 5 M.U. Keputih 29.96 islam 1.723 makam kristen 29,26 Ha 117040 jenazah M.U. Babat terisi ± 975 jenasah 671 makam 6 Jerawat 9.55 islam 304 makam kristen 9.306 Ha 37225 jenazah makam desa seluruh 7 kecamatan 125 terisi 90% 12.5 Ha 50000 jenazah 55,8 Ha 223.205 jenazah

Dari hasil perhitungan dapat dikomparasikan dengan ketersediaan luasan lahan pemakaman yang tersisa. Dalam perhitungan luasan lahan yang tersisa diketahui sisa lahan yang ada dapat menampung sekitar 223.205 jenazah dengan luasan 55,8 Ha. Sehingga dapat diketahui pada tahun 2022 Kota Surabaya akan mengalami defisit lahan pemakaman.

Keterangan Responden : 1. Kepala UPTD pemakaman 2. Pemuka Agama Islam 3. Pemuka Agama Kristen 4. Kepala cabang TPU baru 5. Kepala cabang TPU lama khusus islam 6. Kepala cabang TPU lama khusus kristen 7. Pengelola makam desa 8. Dosen Arsitektur Bidang Lansekap 9. Dosen Arsitektur Bidang Tata Kota

Analisa Identifikasi Komponen yang mempengaruhi penghematan Lahan Pemakaman Kota Surabaya 1. Eksplorasi Komponen Yang Berpengaruh Terhadap Penghematan Lahan Pemakaman 2. Pengolahan Komponen Tahap Iterasi I 3. Pengolahan Tahap Iterasi II

1. Kedalaman galian tanah untuk tiap persil (petak) makam 2. Kedalaman air tanah 3. Kontur tanah 4. Jenis tanah 5. Kijing (makam permanen) 6. Ukuran petak makam 7. Penggunaan material kuat dalam persil makam 8. Peti jenazah/pembungkus jenazah (kafan) dari bahan yang mudah hancur.

Analisa Identifikasi metode penghematan Lahan Pemakaman yang dapat daplikasikan di Kota Surabaya 1. Eksplorasi metode Penghematan Lahan Pemakaman 2. Pengolahan metode Tahap Iterasi I 3. Pengolahan Tahap Iterasi II

1. Metode tumpang/penumpukan jenazah 2. Metode kontrak/ulang 3. Penataan pola grid petak makam 4. Penggunaan jarak antar persil makam untuk petak makam.

Menurut Tirtajati, (2006) pengelolaan tanah tempat pemakaman di Indonesia dapat dibedakan beberapa macam : 1. TPU adalah area tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenasah yang pengelolaannya dilakukan Pemda Tingkat II atau pemerintah Desa. TPU dapat dibedakan lagi menjadi TPU lama dan TPU baru 2. Makam desa adalah makam yang berada di desa/kelurahan 3. Tempat pemakaman bukan umum yang disebut juga tempat pemakaman partikelir adalah area tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenasah yang pengelolaannya dilakukan oleh badan sosial atau badan keagamaan atau disebutkan juga makam wakaf.

Dari kriteria kategori lahan pemakaman menurut Tirtajati (2006), maka dapat diketahui kategori lahan pemakaman di Surabaya Kategori makam TPU TPU lama (khusus kristen & khusus islam) TPU baru Kategori makam Desa

Analisa perumusan arahan penghematan lahan permakaman di Surabaya Dari Analisa sebelumnya, yaitu komponen yang berpengaruh terhadap penghematan lahan pemakaman dan metode penghematan lahan pemakaman dapat dilakukan analisa perumusan arahan penghematan lahan permakaman pada tiap tipologi makam di Surabaya.