MODUL GENDER UNTUK ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PENDIDIKAN PERDAMAIAN & MEDIA PERDAMAIAN

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

PERILAKU SOSIALMASYARAKATPETANI (PSMP)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan

Modul 10. POD dan Metode Pelatihan Partisipatif

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

GENDER, PEMBANGUNAN DAN KEPEMIMPINAN

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

modul KONVENSI HAK-HAK ANAK (KHA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SETIAP ORANG PUNYA HAK

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

Pemahaman Analisis Gender. Oleh: Dr. Alimin

Laki-laki, Perempuan, dan Kelompok Masyarakat Rentan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam

PENERAPAN DIMENSI GSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (120 )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN KESADARAN GENDER DI 4 KABUPATEN (PURWOREJO, WONOSOBO, PEMALANG DAN REMBANG)

Latar Belakang kasus kasus. per KELAHIRAN HIDUP

Pengantar. Aktivitas/Metode: Workshop ini menggunakan metode ceramah pendek, mawas diri, diskusi kelompok kecil dan diskusi pleno.

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)

Kasus Bias Gender dalam Pembelajaran

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Panduan Pelatihan. Kepemimpinan Perempuan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan bahasa seseorang dapat mengekspresikan pikirannya, gagasannya, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

BAB I PENDAHULUAN. struktur sosial dan sistemnya sendiri (Widianingsih, 2014). Di dalam rumah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masyarakat yang menganut sistem patriarkhi seringkali menempatkan lakilaki

LOKA LATIH PATEN PELATIHAN BAGI APARATUR DAERAH DLM RANGKA PENERAPAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN)

Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in Development (DRR-A)

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

GENDER DAN PENDIDIKAN: Pengantar

60 menit tahun. Misi: Kesetaraan Gender. Subjek. Hasil Belajar. Persiapan. Total waktu:

KEGIATAN YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN ANAK-ANAK

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

TEMA BAGAIMANA TATA CARA PEMBANGUNAN KSM

MODUL PELATIHAN EMPLOYABILITY SKILL

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN. Paket produk pengembangan ini terdiri dari tiga bagian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Modul 6 Membangun Nilai Dan Aturan Dasar Kelompok

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Secara umum kebiasaan menonton sinetron di SMP Negeri 5 Bandung

MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desa blimbingsari, Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Desa

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

Cover Alternatif 2

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Transseksual merupakan permasalahan yang kompleks. Di satu sisi, di

BAB VII HUBUNGAN SOSIALISASI PERAN GENDER DALAM KELUARGA ANGGOTA KOPERASI DENGAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29

Di akhir sesi paket ini peserta dh diharapkan mampu: memahami konsep GSI memahami relevansi GSI dalam Pendidikan memahami kebijakan nasional dan

BAB I PENDAHULUAN. yang bermacam-macam, seperti politik, keyakinan agama, rasisme dan ideologi

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. upaya dari anggota organisasi untuk meningkatkan suatu jabatan yang ada.

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

PROSES KADERISASI DEWAN PIMPINAN CABANG (DPC) PARTAI AMANAT NASIONAL KOTA BANDAR LAMPUNG =====================================================

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mana perbedaan perempuan dan laki-laki yang bersifat kodrat sebagai ciptaan

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU

TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2015, No f. bahwa untuk mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan bagi perempuan dan anak sebagaimana dimaksud dalam huruf b dan huruf c, Kement

1Konsep dan Teori Gender

SAHABAT KOTA MEI 2010: MODUL MENCIPTA GAGASAN SOSIAL

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Karakteristik Responden. sebanyak 38 responden dan kelompok kontrol 38 responden.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat di Jalan Kapulogo, dusun

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

MODUL GENDER UNTUK ANAK PENGANTAR Kesadaran dan pola pikir manusia di bentuk pada usia dini melalui pola asuh, pola didik dan pola tingkah laku. Pola diskriminasi terhadap perempuan adalah merupakan salah satu produk dari ke-tiga pola tersebut. Berawal dari rumah tangga, pola diskriminasi ini kemudian menjadi landasan pola pikir manusia di tingkat publik termasuk di pusat-pusat pengambilan keputusan publik. Perubahan pola pikir diperlukan untuk melakukan intervensi seluruh pola relasi sosial laki-laki dan perempuan di ranah publik maupun domestik. Langkah ini didasari oleh semangat penghormatan dan perlindungan hak-hak asasi manusia termasuk hakhak perempuan dan anak perempuan, untuk membangun kembali pola relasi sosial yang lebih adil bagi perempuan dan laki-laki. Modul gender berikut ini di rancang untuk pendidikan publik bagi anak dengan menggunakan media permainan anak, dan bahasa pengantar yang sederhana sehingga mudah di pahami anak-anak. Modul ini juga dirancang sebagai alat bantu bagi fasilitator remaja untuk dapat memfasilitasi pelatihan gender di komunitas. Sangat disarankan untuk terlebih dahulu memberikan pelatihan fasilitator bagi para remaja tersebut sebelum menggunakan modul ini.

TOPIK 1 SEX DAN GENDER TINJAUAN UNIT Modul 1 : Apakah sex ( jenis kelamin )? Modul 2 : Apakah gender MODUL 1 PERBEDAAN BIOLOGIS ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SASARAN Di akhir sesi peserta akan memahami: Perbedaan biologis anak perempuan dan laki-laki Fungsi-Fungsi Reproduktive perempuan dan laki-laki Bagaimana perbedaan biologis anak perempuan dan laki-laki terjadi GARIS BESAR ISI Ciri Biologis anak perempuan dan laki-laki Alat dan fungsi reproductive anak perempuan dan laki-laki Naturalitas ciri-ciri biologis. MATERI DAN BAHAN Kertas gambar / kardus Pinsil warna / kapur warna/ spidol warna GARIS BESAR PROSES LANGKAH 1 Fasilitator membagikan kertas gambar atau kardus (untuk membuat wayang), pinsil gambar dan gunting (jika membuat wayang adalah pilihan media) kepada masing-masing peserta. LANGKAH 2 Fasilitator mengajak peserta untuk menggambar figur anak perempuan dan laki-laki. Masing-masing peserta harus menggambar kedua figur tersebut. LANGKAH 3 LANGKAH 4 Setelah selesai kegiatan 2, fasilitator meminta peserta untuk meletakkan gambar atau wayang pada tembok secara terpisah berdasarkan jenis kelamin figur yang di gambar. Fasilitator bersama dengan peserta mengamati gambar/wayang tersebut dan membuka ruang diskusi Butir- butir Diskusi : 1. Apakah ada perbedaan antara gambar anak perempuan dan laki-laki? 2. Jika ada, apakah perbedaan-perbedaan tersebut? 3. Siapa yang membuat mereka berbeda?

LANGKAH 5 Fasilitator menstrukturkan dan menyimpulkan hasil diskusi peserta. CATATAN FASILITATOR 1. Dalam memandu diskusi fasilitator harus mebatasi perbedaan secara fisik / biologis antara anak laki-laki dan perempuan 2. Jika pada pertanyaan 2, peserta menyebutkan perbedaan non fisik, fasilitator tetap harus menghargai, selanjutnya memandu peserta tersebut untuk memikirkan perbedaan fisik. 3. Perbedan non fisik / non biologis seperti: potongan rambut; cara berpakaian, gaya bicara, dsb akan di diskusikan pada modul 2.

MODUL 2 PERBEDAAN NON-BIOLOGIS ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SASARAN Di akhir sesi peserta akan memahami 1. Perbedaan perempuan dan laki-laki yang di bentuk oleh masyarakat 2. Pola didik, pola asuh adalah media utama yang membedakan anak perempuan dan laki-laki secara sosial. GARIS BESAR ISI Pembagian dan jenis pekerjaan / permainan yang berbeda antara anak lakilaki dan perempuan Nilai-nilai yang di percaya masyarakat tentang perempuan dan laki-laki Harapan masyarakat pada anak perempuan dan laki-laki MATERI DAN BAHAN Kertas tulis dan alat tulis. GARIS BESAR PROSES LANGKAH 1 LANGKAH 2 Fasilitator mengajak peserta untuk menulis cerita tentang apa yang mereka kerjakan sehari hari di rumah, termasuk menceritakan tentang siapa saja yang menjadi pengurus di kelasnya, dan apa permainan mereka. Setelah selesai kegiatan pada langkah 1, fasilitator meminta peserta untuk membacakan cerita masing-masing. Fasilitator bisa mengambil sample cerita peserta misalnya: 3 cerita anak perempuan dan 3 cerita anak laki-laki. Ketika masing-masing peserta membaca cerita, cara membaca harus sambil bergaya supaya suasana tidak membosankan. Butir-butir diskusi 1. Mengapa permainan anak laki-laki dan perempuan berbeda? 2. Mengapa tugas-tugas anak laki-laki dan perempuan di rumah dan di sekolah berbeda. 3. Siapa / apa yang membuat nya jadi berbeda? CATATAN FASILITATOR 1. Pertanyaan diskusi 1 untuk memandu peserta mendiskripsikan perbedaan sifat laki-laki dan perempuan yang di bentuk oleh masyarakat. 2. Pertanyaan diskusi 2 untuk memandu peserta mendiskripsikan perbedaan peran laki-laki dan perempuan yang di harapkan oleh masyarakat. 3. Pertanyaan diskusi 3 untuk memandu peserta mendiskripsikan pola asuh dan pola didik yang mengkonstruksikan perbedaan laki-laki dan perempuan.

TOPIK 2 DAMPAK PEMBEDAAN SIFAT DAN PERAN ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN OLEH KONSTRUKSI SOSIAL: DISKRIMINASI TERHADAP ANAK PEREMPUAN. SASARAN Di akhir sesi peserta akan memahami: 1. Pembedaan sifat dan peran anak perempuan dan laki-laki oleh konstruksi sosial merugikan anak perempuan 2. Pembedaan tersebut mengakibatkan ketidakadilan bagi anak perempuan. 3. Adanya kebutuhan untuk merubah kondisi tersebut di mulai dari diri sendiri. CATATAN FASILITATOR 1. Seluruh sesi ini dimaksudkan untuk menggambarkan diskriminasi terhadap anak perempuan. 2. Agar peserta memahami dan mendapatkan pengalaman kolektive tentang diskriminasi terhadap perempuan, media role play atau games dianjurkan untuk di gunakan. 3. Salah satu permainan yang di anjurkan adalah the winner takes all LANGKAH-LANGKAH PERMAINAN LANGKAH 1 LANGKAH 2 Fasilitator menyiapkan hadiah sebanyak jumlah peserta pelatihan ditambah setengahnya (n+ ½). Hadiah tersebut bisa berupa coklat, buku, pinsil, kue, permen, donat, dll. Fasilitator membagi peserta menjadi dua kelompok berdasarkan jenis kelaminnya. LANGKAH 3 Fasilitator memberikan instruksi kepada kelompok anak perempuan untuk mengambil barang-barang/hadiah yang di inginkan; tidak terbatas jumlah dan macam nya. LANGKAH 4 Kelompok anak perempuan diminta kembali ke tempat duduk, dan kelompok anak laki-laki di minta untuk mengambil sisanya. LANGKAH 5 Setelah kelompok anak laki-laki mendapatkan hadiahnya, fasilitator membuka ruang diskusi

Butir-Butir Diskusi: 1. Bagaimana perasaan kelompok anak perempuan mendapat kesempatan mengambil hadiah lebih dahulu 2. Bagaimana kelompok anak laki-laki mendapatkan hadiah yang tersisa 3. Bagaimana perasaan kelompok perempuan mendapat kesempatan memilih yang pertama kali dan bagaimana perasaan kelompok anak laki-laki terhalang kesempatan nya untuk memilih barang yang di inginkan? REFLEKSI PERMAINAN Dalam kehidupan sehari hari siapa yang biasa memilih lebih dahulu, siapa yang mendapat kesempatan pertama, apa yang menyebabkan hal itu terjadi. CATATAN REFLEKSI Fasilitator memandu peserta untuk memahami bahwa pembedaan sifat, dan peran laki-laki dan perempuan oleh masyarakat mengakibatkan diskriminasi dan kerugian pada perempuan.

TOPIK 3 RENCANA TINDAK LANJUT LANGKAH-LANGKAH LANGKAH 1 LANGKAH 2 Fasilitator memandu peserta untuk memikirkan perubahan yang harus terjadi dalam relasi laki-laki dan perempuan. Perubahan ini harus di mulai dari individu. Fasilitator memberikan pertanyaan untuk RTL, yaitu: apa yang akan di lakukan peserta agar kondisi yang tidak adil bisa berubah. METODE RTL - Curah pendapat - Permainan - menulis surat - menggambar