BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol. siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan (3) Hasil Penelitian, (4) Pembahasan. Berikut ini akan dibahas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas X dan sampel siswa kelas X 4 sebagai kelompok eksperimen,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri. dari gambaran hasil belajar dan pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data 4.1.1.1. Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 8A dan 8C SMP Stella Matutina Salatiga. SMP Stella Matutina merupakan sekolah swasta yang terletak di Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Secara umum sarana dan prasarana di SMP Stella Matutina Salatiga sudah memadai, terlihat dari ruang kelas yang masih dalam kondisi baik dan nyaman. Ketersedian sarana penunjang dalam proses pembelajaran yang cukup lengkap antara lain perpustakaan, laboratorium komputer, dan lapangan olah raga. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas 8A sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 31 siswa, dan kelas 8C sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 31 siswa. Di bawah ini merupakan tabel rincian jumlah siswa yang digunakan dalam penelitian. Tabel 4.1 merupakan rincian jumlah siswa yang digunakan dalam penelitian. 50

51 Tabel 4.1 Data Subjek Penelitian SMP Stella Matutina Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013 Jenis Kelas Eksperimen(8 A) Kelas Kontrol (8 C) Kelamin Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Laki Laki 16 51,6% 15 48,4% Perempuan 15 48,4% 16 51,6% Jumlah 31 100% 31 100% Pemilihan SMP Stella Matutina Salatiga ini dikarenakan memiliki kualitas sekolah yang baik (terakreditasi A) dan kelas yang beragam. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran PKn dimana kelas eksperimen yang menerima perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) yaitu kelas 8A dan kelas kontrol yang menggunakan metode kerja kelompok yaitu kelas 8C. 4.1.1.2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan tanggal 22 29 April 2013 selama 4 pertemuan dan setiap kali pertemuan / tatap muka 2x40 menit. Proses pembelajaran dilakukan di kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dan di kelas kontrol menggunakan metode kerja kelompok. Materi yang disampaikan dengan standar kompetensi memahami kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan Indonesia dan kompetensi dasar yaitu : mendeskripsikan sistem pemerintahan

52 Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. 4.1.1.2.1. Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen Proses pembelajaran di mulai pukul 07.30 sampai 08.45. Pada awal pelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok kepada siswa. Guru menyampaikan langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD supaya siswa dapat memahami apa yang harus dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Guru menyampaikan materi pelajaran dilanjutkan dengan membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang beranggotakan 5 siswa yang heterogen. Guru membagikan lembar materi yang di dalamnya terdapat sub-sub materi yang berbeda soal yang harus dikerjakan siswa dalam kelompok untuk menguasai materi. Kelompok 1 mendapatkan sub materi dan tugas kelompok yaitu tentang tugas wewenang, keanggotaan serta hak yang dimiliki MPR dan DPR. Kelompok 2 mendapatkan sub materi dan tugas kelompok yaitu tentang tugas wewenang, keanggotaan serta hak yang dimiliki DPD dan DPR. Kelompok 3 mendapatkan sub materi dan tugas kelompok yaitu tentang tugas wewenang, keanggotaan serta hak yang dimiliki Presiden. Kelompok 4 mendapatkan sub materi dan tugas kelompok yaitu tentang tugas wewenang, keanggotaan serta hak yang dimiliki MK dan MA. Kelompok 5 mendapatkan sub materi dan

53 tugas kelompok yaitu tentang tugas wewenang, keanggotaan serta hak yang dimiliki BPK dan Bank Sentral. Kelompok 6 mendapatkan sub materi dan tugas kelompok yaitu tentang tugas wewenang, keanggotaan serta hak yang dimiliki KPU dan KY. Setelah selesai belajar dalam kelompok, maka setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas yang dilanjutkan tanya jawab. Pada pertemuan pertama kelompok 1 samapi 3 yang mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dilanjutkan pertemuan kedua guru masih melanjutkan presentasi kelompok 4 sampai 6. Apabila semua kelompok sudah melakukan presentasi selanjutnya dilakukan kuis individual dimana tiap anggota kelompok mengerjakan sendiri dan anggota lain tidak boleh saling membantu karena dalam tipe STAD tiap anggota mempunyai tanggung jawab terhadap materi yang telah dipelajari. Setelah kuis individual selesai dilanjutkan dengan memberi skor perkembangan tiap individu. Skor kuis individual inilah yang digunakan sebagai postes untuk melihat hasil belajar siswa. Skor yang didapat individu dalam kelompok diakumulasikan dengan skor awal yang diperoleh dari nilai ulangan harian sebelumnya untuk mendapatkan skor poin kemajuan. Apabila penghitungan skor poin kemajuan individu telah selesai maka selanjutnya menghitung skor tim. Skor tim diperoleh dari poin tiap individu dalam kelompok yang dijumlah. Pada akhir pembelajaran diberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh skor yang

54 paling tinggi. Skor paling tinggi diperoleh kelompok 3 dengan perolehan nilai 18,3 dan memperoleh penghargaan berupa spidol dan buku kecil. Dalam proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaraan kooperatif tipe STAD ini tiap-tiap anggota kelompok ada yang aktif dan ada yang kurang aktif sehingga guru mencoba memberikan motivasi, untuk bekerja sama yang baik dalam kelompok agar memperoleh penghargaan. Adapun hambatan/ kendala yang dihadapi guru yaitu adanya beberapa siswa saat belajar dan kerja kelompok dalam kelompok tidak serius, mengandalkan teman satu kelompoknya serta pada pertemuan pertama masih terdapat siswa yang sedikit bingung tentang proses pembelajaran kooperatif tipe STAD. Namun semua itu dapat diatasi guru dengan cara memberikan penjelasan tentang pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pentingnya kerjasama dalam kelompok kepada setiap kelompok, sehingga selama pembelajaran dengan STAD pada pertemuan kedua berjalan dengan baik. 4.1.1.2.2. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol Proses pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode kerja kelompok. Metode kerja kelompok merupakan metode yang di dalam proses pembelajarannya masih berpusat pada siswa namun yang membedakan dengan pembelajaran tipe STAD adalah tidak terdapat poin kemajuan individu serta penghargaan kelompok.

55 Proses pembelajaran ini dimulai pukul 10.05 sampai 11.25. Selama proses pembelajaran guru memberi penjelasan materi yang akan dipelajari dalam kelompok kemudian guru membagi siswa dalam 6 kelompok. Kelompok 1 mendapatkan sub materi dan tugas kelompok yaitu tentang tugas wewenang, keanggotaan serta hak yang dimiliki MPR dan DPR. Kelompok 2 mendapatkan sub materi dan tugas kelompok yaitu tentang tugas wewenang, keanggotaan serta hak yang dimiliki DPD dan DPR. Kelompok 3 mendapatkan sub materi dan tugas kelompok yaitu tentang tugas wewenang, keanggotaan serta hak yang dimiliki Presiden. Kelompok 4 mendapatkan sub materi dan tugas kelompok yaitu tentang tugas wewenang, keanggotaan serta hak yang dimiliki MK dan MA. Kelompok 5 mendapatkan sub materi dan tugas kelompok yaitu tentang tugas wewenang, keanggotaan serta hak yang dimiliki BPK dan Bank Sentral. Kelompok 6 mendapatkan sub materi dan tugas kelompok yaitu tentang tugas wewenang, keanggotaan serta hak yang dimiliki KPU dan KY. Setelah tugas kelompok selesai maka dilanjutkan dengan presentasi kerja kelompok beserta tanya jawab. Pada pertemuan pertama kelompok 1 sampai 3 mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dilanjutkan pertemuan kedua guru melanjutkan presentasi kelompok 4 sampai 6.

56 Kendala atau hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran yaitu siswa dalam kerja kelompok masih ramai, terdapat 2 siswa yang tidak ikut kerja kelompok. Untuk mengatasi hal tersebut guru memberikan teguran dan penjelasan tentang pentingnya kerja kelompok agar dapat memahami materi kepada siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pada akhir pembelajaran guru memberikan postes untuk melihat hasil belajar siswa. 4.1.1.3. Data Statistik Deskriptif Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 4.1.1.3.1. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Data hasil belajar siswa kelas eksperimen setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) diperoleh rata rata atau mean yaitu 85 dengan simpangan baku 7,071. Nilai tengah atau median dari data yang diurutkan dari yang terendah sampai tertinggi yaitu 85 sedangkan nilai yang paling sering keluar atau modus yaitu 85. Rentang skor yaitu 25 yang diperoleh dari selisih nilai yang tertinggi dan nilai yang terendah. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 95 sedangkan nilai terendah yaitu 70.

57 Tabel 4.2 mendeskripsikan statistik hasil belajar (postest) kelas eksperimen yang dapat dilihat di bawah ini. Tabel 4.2 Statistik Postest kelas eksperimen Statistics Eksperimen N Valid 31 Missing 0 Mean 85.0000 Median 85.0000 Mode 85.00 Std. Deviation 7.07107 Range 25.00 Minimum 70.00 Maximum 95.00 Sum 2635.00 Distribusi penyebaran skor postest hasil belajar siswa kelas eksperimen pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan digambarkan pada tabel berikut.

58 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi nilai postest kelas eksperimen Eksperimen Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 70 1 1.6 3.2 3.2 75 4 6.5 12.9 16.1 80 6 9.7 19.4 35.5 85 9 14.5 29.0 64.5 90 5 8.1 16.1 80.6 95 6 9.7 19.4 100.0 Total 31 50.0 100.0 Tabel 4.8 Distribusi frekuensi nilai postes kelas eksperimen apabila digambarkan dalam bentuk grafik berikut ini.

59 Grafik 4.1 Histogram Nilai Postes Kelas Eksperimen 4.1.1.3.2. Data Hasil Belajar Pada Kelas Kontrol Data hasil belajar siswa kelas kontrol setelah diterapkan metode kerja kelompok diperoleh rata rata atau mean yaitu 75,48 dengan simpangan baku 7,343. Nilai tengah atau median dari data yang diurutkan dari yang terendah sampai tertinggi yaitu 75 sedangkan nilai yang paling sering keluar atau modus yaitu 75. Rentang skor yaitu 25 yang diperoleh dari selisih nilai yang tertinggi dan nilai yang terendah. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 90 sedangkan nilai terendah yaitu 65.

60 Tabel 4.4 mendeskripsikan statistik hasil belajar (postest) kelas kontrol yang dapat dilihat di bawah ini. Tabel 4.4 Statistik Postes kelas kontrol Statistics Kontrol N Valid 31 Missing 0 Mean 75.4839 Median 75.0000 Mode 75.00 a Std. Deviation 7.34335 Range 25.00 Minimum 65.00 Maximum 90.00 Sum 2340.00 Distribusi penyebaran skor postes hasil belajar siswa kelas kontrol pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan digambarkan pada tabel berikut ini.

61 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi nilai postest kelas kontrol Kontrol Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 65 6 9.7 19.4 19.4 70 5 8.1 16.1 35.5 75 7 11.3 22.6 58.1 80 7 11.3 22.6 80.6 85 5 8.1 16.1 96.8 90 1 1.6 3.2 100.0 Total 31 50.0 100.0 Distribusi frekuensi nilai postes kelas kontrol apabila digambarkan dalam bentuk grafik berikut ini.

62 Grafik 4.2 Histogram Nilai Postes Kelas Kontrol 4.1.2. Uji Prasyarat Analisis 4.1.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang diperoleh dari sampel merupakan data sampel yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. kelas_kontrol.150 31.073.923 31.029 kelas_eksperimen.145 31.095.927 31.037 a. Lilliefors Significance Correction

63 Berdasarkan uji normalitas kolmogrov-smirnov di atas, pada taraf signifikansi 0,05 distribusi nilai sampel kelas eksperimen dan kontrol berasal dari distribusi populasi normal. Distribusi dikatakan tidak normal jika taraf signifikansi < 0,05. Taraf signifikansi kelas eksperimen adalah 0,095. Jadi 0,095 > 0,05. Taraf signifikansi kelas kontrol adalah 0,073. Jadi 0,073 > 0,05. Berikut ini adalah histogram uji normalitas kelas kontrol dan kelas eksperimen. Grafik 4.3 Uji normalitas kelas kontrol

64 Grafik 4.4 Uji Normalitas Kelas Eksperimen 4.1.2.2. Uji Homogenitas Uji ini dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians dalam populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Levene Statistic.

65 Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini. Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. nilai_posttest Based on Mean.279 1 60.599 Based on Median.200 1 60.656 Based on Median and with adjusted df.200 1 59.889.656 Based on trimmed mean.214 1 60.646 Berdasarkan hasil pengujian homogenitas dengan Levene Statistic pada kelas eksperimen dan kelas kontrol taraf signifikansinya adalah 0,599. Data dikatakan homogen atau sama jika nilai probabilitasnya > 0,05.Tetapi jika nilai probabilitasnya < 0,05 maka data berasal dari populasi yang variansnya tidak sama atau heterogen atau berbeda. Karena hasil perolehan pengujian ini 0,599 > 0,05 maka varians kelas kontrol dan eksperimen adalah homogen atau sama. 4.1.3. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 4.1.3.1. Analisis Data Sesudah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi data, maka dilanjutkan teknik analisis data menggunakan teknik Statistik Parametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran

66 populasi data sampel (Pengertian statistik di sini adalah data yang diperoleh dari sampel (Sugiyono, 2010 : 210 ). Berdasarkan hipotesis yang diajukan, maka analisis data menggunakan Teknik analisis T test. T test adalalah salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan. (Sudjiono, 2010 : 278). 4.1.3.2 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis melalui uji Independent Sample T Test (Uji Dua Sampel Tidak Berhubungan) dengan bantuan SPSS for windows version 18. Uji Independent Sample T Test dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Hipotesis nol (H 0 ) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran koperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan kerja kelompok terhadap hasil belajar PKn siswa kelas 8 SMP Stella Matutina Salatiga semester genap tahun ajaran 2012 / 2013. Sedangkan hipotesis satu (H 1 ) menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran

67 koperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan kerja kelompok terhadap hasil belajar PKn siswa kelas 8 SMP Stella Matutina Salatiga semester genap tahun ajaran 2012 / 2013. Perbedaan itu diukur secara kuantitatif dengan menggunakan Program SPSS 18.0 for Windows. Berikut ini adalah tabel hasil pengujian perbandingan nilai rata rata kelas yang diperlakukan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan kerja kelompok. Tabel 4.8 Hasil perbandingan nilai rata rata dua variabel bebas Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Independent Samples Test Equal variances assumed F,279 Sig.,599 nilai_posttest Equal variances not assumed T 5,197 5,197 Df 60 59,915 Sig. (2-tailed),000,000 Mean Difference 9,51613 9,51613 Std. Error Difference 1,83096 1,83096 95% Confidence Interval of the Difference Lower 5,85367 5,85356 Upper 13,17859 13,17870 Pengujian hipotesis menggunakan kriteria Independent Samples T Test yaitu H 0 diterima jika t tabel lebih kecil atau sama dengan t hitung dan t hitung lebih kecil atau sama dengan t tabel (- tabel t hitung t tabel) dan H 0 ditolak jika t hitung lebih kecil dibandingkan t tabel (-t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel ). Untuk menguji H 0 dapat dilakukan berdasarkan pada nilai signifikansi

68 (probabilitas) yaitu jika signifikansi lebih dari 0,05 (signifikansi > 0,05) maka H 0 diterima dan jika signifikansi kurang dari 0,05 (signifikansi < 0,05) maka H 0 ditolak. Berdasarkan hasil uji Independent Samples T Test yang dapat dilihat pada kolom t-test for Equality of Means pada tabel 4.9 di atas maka diketahui nilai t hitung hasil belajar PKn untuk kelas eksperimen dan nilai t hitung hasil belajar PKn kelas kontrol sebesar 5,197 dengan nilai signifikansi (-2 tailed) sebesar 0,000. Sementara skor t tabel dilihat berdasarkan distribusi t yang dicari pada α = 5% : 2= 2,5% (uji 2 tailed) dengan derajat kebebasan (df) sebesar 60 (df= 62-2). Berdasarkan hasil derajat kebebasan yang dilihat pada t tabel diperoleh nilai sebesar 1,671. Maka dapat diketahui nilai t hitung > t tabel (5,197 > 1,671) maka diartikan bahwa H 0 ditolak. Oleh karena H 0 ditolak berdasarkan pada nilai t hitung > t tabel (5,197 > 1,671) maka H 1 yang menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan metode kerja kelompok terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas 8 SMP Stella Matutina Salatiga semester genap tahun ajaran 2012/2013 diterima. Berdasarkan pengujian tersebut, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team

69 Achievement Divisions (STAD) dan kerja kelompok terhadap hasil belajar PKn. Hasil pengujian ini membuktikan bahwa hipotesis ini diterima dan benar. 4.2. Pembahasan Hasil uji hipotesis yaitu terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dan metode kerja kelompok terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas 8 SMP Stella Matutina Salatiga semester genap tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dibuktikan dengan pengujian hipotesis menggunakan uji yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji normalitas menunjukkan pada kelas kontrol adalah 0,073 > 0,05, dan pada kelas eksperimen 0,095 > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut normal. Hasil uji homogenitas menunjukkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol taraf signifikansi adalah 0,5999 > 0,05 yang berarti homogen atau sama. Selanjutnya dilakukan uji independent sample T-test menggunakan SPSS for window version 18, dengan hasil pada taraf signifikansi 5%, dengan df 60 (df = 62-2), dan t tabel diperoleh nilai sebesar 1,671 dan t hitung 5,197. Berdasarkan uji Independent Sample T-Test diketahui nilai - t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel (5,197 > 1,671) maka diartikan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima.

70 Berdasarkan pengujian tersebut maka H 0 ditolak dan diterima. Hal ini mempunyai makna bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan pada kelas eksperimen, yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD), dan metode kerja kelompok pada kelas kontrol terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar. Perbedaan pengaruh itu juga terlihat dari hasil belajar PKn di kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan Student Team Achievement Divisions (STAD) menunjukkan nilai rata rata kelas sebesar 85. Sedangkan hasil belajar kelas kontrol yang diberi perlakuan menggunakan metode kerja kelompok menunjukkan bahwa nilai rata rata kelas sebesar 75,48. Berdasarkan nilai rata rata kedua kelas di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diberi perlakuan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Students Team Achievement Divisions (STAD) lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diberi perlakuan menggunakan metode kerja kelompok. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Slavin (2010 : 12) yang menyatakan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat digunakan untuk memotivasi siswa supaya saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai materi yang diajarkan oleh guru sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar yang lebih baik. Belajar secara kelompok dimana siswa saling membantu satu

71 sama lain dalam penguasaan materi dapat berpotensi meningkatkan hasil belajar. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Wahyuni (2012 : 86) menyatakan bahwa ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD dengan hasil belajar yang diajar menggunakan metode ekspositori. Hasil belajar siswa menggunakan model STAD lebih baik dibandingkan dengan metode ekspositori. Hasil penelitian juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Wicaksono (2012 : 58) menyatakan bahwa ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan hasil belajar yang diajar menggunakan metode konvensional. Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional. Ada beberapa faktor penentu dari keberhasilan penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas 8 SMP Stella Matutina Salatiga semester genap tahun ajaran 2012/2013, diantaranya : partisipasi siswa yang tinggi dalam proses pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, jumlah siswa yang ideal/ bukan kelas besar sebanyak 31 siswa sehingga guru dapat

72 mengarahkan siswa dengan baik, selain itu guru PKn di SMP Stella Matutina Salatiga sudah sering menggunakan pembelajaran inovatif lainnya misalnya mind mapping, example non examples.